NovelToon NovelToon

MY SWEET LISA

MY SWEET LISA 1

~Kesunyian ini, sungguh menyesakkan hati. Aku khawatir, pada akhir nya akan membuatku untuk memilih bunuh diri saja!!

Lisa Anastasia~

🌺

🌺

🌺

Aku benci keheningan!!! Orang-orang ini, apa mulut mereka dikunci? Atau ada larangan bicara sesama manusia didalam kereta oleh pemerintah?!!! Mamaa ada apa dengan mereka?! Huwaaaaaaaa!!

Lisa merutuki para penghuni gerbong kereta yang ditumpangi nya, entahlah ada apa dengan orang-orang itu. Seperti larut dalam pikiran dan dunia masing-masing. Sunyi, seperti tak ada kehidupan!

Gerbong kereta yang ditumpangi oleh Lisa penuh penumpang, tetapi tidak ada satupun yang terdengar kecuali suara besi yang saling bergesek dibagian bawah kereta. Sangat-sangat tidak romantis, pikir Lisa bosan. Didalam gerbong ini setidak nya ada lebih dari tiga puluh sekian orang, tapi tak ada satu pun yang bergerak atau sekedar berbicara menunjukkan dirinya masih bernyawa atau tidak. Bayangkan betapa besar dedikasi orang-orang itu untuk menjaga keheningan gerbong ini!

Lisa mengedarkan pandangan pada seluruh penumpang satu per satu. Sebagian penumpang sedang tidur tanpa suara dengan earphone terpasang ditelinga mereka. Dan yang lain, Lisa yakin mereka hanya berpura-pura tidur dengan menutup rapat kedua mata mereka. Dan ada lagi beberapa penumpang yang sibuk mengetik dengan handphone mereka, tentu saja sambil mendengarkan musik melalui earphone.

OH TUHAN ADA APA DENGAN ORANG-ORANG BULE INI?!

Teriak Lisa frustasi, merutuk dalam hati tentunya. Bisa kau bayangkan, jika dia nekat berteriak ditengah orang-orang yang begitu keras menjaga keheningan.

Lisa memperhatikan seorang perempuan muda yang duduk didepan nya, tengah asyik menyapukan maskara ke bulu mata entah sudah keberapa kali nya. Wanita dengan mata biru seperti kucing, dan juga rambut pirang kecoklatan khas bangsa barat itu terlihat anggun. Dengan menggunakan dress yang menampakkan paha mulus nan bersih nya.

Lisa menunduk, memperhatikan pakaian yang melekat dibadan nya. Hanya mengenakan celana jeans panjang, dan kemeja navy polos!! Teriak Lisa lagi dalam hati, membandingkan penampilan nya dengan perempuan cantik dihadapan nya.

Diujung gerbong, diposisi yang bersebrangan dengan Lisa, mata nya menemukan sesosok laki-laki muda berjas hitam yang sedang duduk mematung. Dia menengadahkan wajahnya keatas tanpa memperdulikan sekitarnya. Laki-laki itu cukup handsome, tapi wajahnya terlihat sangat dingin dan kaku.

Dengan rambut kecoklatan, kulit putih bersih, garis alis yang lurus dan tegas, jangan tanyakan hidung nya tentu saja mancung!

Lisa memperhatikan pria itu sembari memegang hidung nya sendiri, seperti membuat sebuah perbandingan. Bibir nya merah, bahkan lebih mirip seperti bibir seorang gadis. Dengan rahang runcing yang tegas pula. Khas orang-orang dengan ras Kaukasoid atau orang berkulit putih.

Lisa menyipitkan mata, mencari sesuatu. Yup, dia juga mengenakan earphone! God only know why these people are so addicted to earphone! Desah Lisa tanpa sadar.

Lisa jadi tambah gelisah, kapan dirinya akan segera sampai di apartment. Kereta ini begitu menyeramkan, orang-orang didalam nya sudah seperti manusia tanpa nyawa.

Tiga puluh menit berlalu tanpa terasa, Lisa segera mengayunkan kaki jenjang nya keluar dari gerbong. Kereta api ini berhenti di stasiun Manchester Piccadilly, jalur trasfortasi yang digunakan Lisa dari apartment menuju kampus nya di university of Manchester.

Dari stasiun, Lisa harus menempuh jarak sekitar lima ratus meter lagi agar sampai di apartment nya. Gadis itu berjalan cepat, diantara orang-orang berbadan tinggi besar yang juga berjalan cepat berkejaran dengan waktu.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Hoaaammmm. Gadis bernama Lisa itu membuka pintu apartment sembari mengaum, setelah seharian bergemul dengan tugas kampus dan juga kegiatan lain membuat nya merasa kelelahan.

Melepas sepatu, gadis itu langsung menghempaskan tubuh keatas sofa diruang tamu.

Tak ada suara, hanya dentingan jarum jam disudut ruangan yang menandakan adanya kehidupan diruangan ini. Gadis itu memejamkan mata, dengan tangan kanan yang menggenggam ponsel kesayangan nya.

Belum sempat terjun kealam mimpi, getaran ponsel ditangan membuat Lisa terkejut. Refleks gadis itu berteriak mengumpat.

Namun, saat melihat nomor yang tertera dilayar ponsel membuat nya tersenyum.

Lisa barusaja akan menyuarakan keterkejutan nya karena sang mama menelfon, namun belum sempat melakukan itu, suaranya sudah hilang ditelan rentetan nada tinggi yang tiba-tiba menyerang telinga. Butuh waktu tiga menit penuh mama menyuarakan isi hatinya diseberang telfon sana, terdengar juga suara papa yang berusaha menenangkan mama disana. Belum sembuh dari keterkejutan nya, Lisa sudah di kagetkan lagi dengan kalimat tajam dang mama.

"Bilang sama mama kamu nggak akan pulang Lisa!" Teriak mama nya yang memekakan telinga.

Tadi nya Lisa berfikir mama nya menelfon orang yang salah, karena marah-marah tanpa alasan yang jelas.

"Maksudnya...." Tanya Lisa tak mengerti.

"Adek kamu bilang, kamu mau pulang? Hey dengar ya Lisa Anastasia, mama nggak suka keputusan kamu itu. Anak mama nggak boleh ada yang gagal sekolah hanya karena merasa homesick. Kamu denger Lisa?!"

Detik itu juga, Lisa ingin membunuh adik nya yang bernama Nanda degan cara menjatuhkan dari lantai enam apartment ini kalau dia ada disini.

"Mamaaaaaa, mama ngomong apa sih? Siapa yang mau pulang mah?" Tanya Lisa menimpali omelan panjang mama nya. Ini pasti ada hubungan nya dengan chat yang Lisa kirim pada Nanda beberapa hari lalu.

"Nanda bilang kamu nggak betah disana, dan kamu bilang mau berhenti sekolah juga kan?"

Sebelum semua salah paham ini menjadi semakin rumit, Lisa memotong ucapan mama nya. "Maa dengerin Lisa dulu, Aku nggak akan berhenti sekolah!"

"Tapi Nanda bilang, kamu...,"

"Lisa NGGAK akan berhenti dari sekolah. Dan Lisa nggak akan pulang dalam beberapa tahun kedepan, arti nya aku juga nggak akan pulang pas lebaran. Mama puas sekarang?" Tanya Lisa penuh penekanan. Suara diseberang mendadak sepi.

"Tapi Nanda yang bilang...," Suara mama sudah terdengar tenang.

"Mama nggak usah percaya sama dia, sini aku mau ngomong sama dia ma." Sambar Lisa sebelum mama nya menjerit histeris lagi.

Masih mengomel, mama memberikan telfon pada Nanda. Adik Lisa yang masih duduk dibangku SMA kelas tiga.

" Sorry sis. Aku tadi cuma ceritain tentang kabar kakak sama mama dan papa, aku nggak tau kalau mama bakalan marah gitu."

"Kenapa juga dia bisa marah?! Pasti kamu bilang aku lagi homesick kan?" Kali ini suara Lisa lebih terdengar tegas.

"Maaf kak, aku kira nggak bakal gini jadi nya."

"Kasih ponsel nya ke mama lagi," Ujar Lisa sambil berjalan menuju dapur, mengambil segelas air dingin didalam kulkas.

"Bener kamu cuma homesick kan? Kamu nggak bakal putus sekolah kan Lisa?" Tanya mama lagi, seolah belum yakin dengan ucapan Lisa.

"Iyaa mama, aku nggak bakal pulang!" Jawab Lisa setelah meneguk segelas air dingin hingga tandas.

"Gini deh, mama lebih senang karena kamu ada disana nggak disini. Walaupun arti nya kita bakal lama nggak ketemu dan susah bertukar kabar."

Dahi Lisa berkerut dan jantung nya berdebar aneh. "Kenapa kok gitu mah?" Tanya Lisa kemudian.

"Bajing4an satu itu masih mohon-mohon untuk tahu alamat sama nomor ponsel kamu."

Bajing4an itu....... Pelan-pelan, hati Lisa kembali berdarah.

"Lisa? Nak, kamu nggak papa?" Mama memanggil lembut saat Lisa tidak menjawab.

"Maaf ya sayang." Ujar mama Lagi.

"Lisa," Kata mama lembut. "Jaga diri baik-baik ya, memang semua hal sulit dilakukan diawal, tapi mama yakin kamu bisa melalui ini dengan baik. Kamu pasti bisa sayang!"

"Mama mau kamu ingat kata-kata mama. Semua memang terasa berat diawal nya sayang, tapi semua pasti akan lewat pada masanya. Mama nggak mau bahas alasan awal kamu ada disana, tapi sekarang kamu udah disana. Cuma sedikit orang yang bisa punya kesempatan untuk belajar dan tinggal diluar negeri. Kamu sangat beruntung Lisa, kalau kamu menyia-nyiakan kesempatan ini berarti kamu nggak bersyukur. Jadi kamu nggak boleh sampai putus sekolah, apalagi cuma karena kangen sama kami disini."

Sambungan telfon terputus.

Lisa terduduk disudut ruangan, menengadahkan wajah nya agar air mata yang sudah terkumpul itu tidak terjatuh. Hati nya kembali berdarah, saat mengingat alasan awal kenapa dirinya ada disini.

Semua ini karena kamu Candra! Aku benci kamu!!

Maki Lisa sembari melempar gelas ke dinding dihadapannya, Lisa tersenyum melihat pecahan beling itu. Hancur! Sama seperti hatinya yang hancur.

MY SWEET LISA 2

Enam bulan yang lalu, atau tepat nya beberapa minggu setelah pernikahan Kayla dan Rayhan berlangsung. Lisa duduk mematung karena syok didalam sebuah mobil yang terparkir dihalaman rumahnya. Candra Adijaya, nama lengkap pemilik mobil itu. Di kursi pengemudi, Candra masih berbicara cepat, melontarkan kata-kata yang terkadang tak bisa dipahami karena dia menangis sambil berkata, atau berkata sambil menangis.

Entahlah, Lisa sendiri pun bingung. Candra juga memohon sambil menggenggam erat tangan kekasihnya, yang besok pagi akan resmi menjadi tunangannya. Candra, adalah kekasih Lisa yang akan resmi menjadi tunangan nya besok pagi,dan akan menikah enam bulan lagi, baru saja mengaku bahwa telah menghamili seorang gadis disebuah club malam yang membuat nya mabuk dan tidak sengaja meniduri gadis itu!

Ketidaksengajaan yang pasti nya nikmat untuk Candra, pikir Lisa sambil tersenyum pahit. Hatinya sudah begitu hancur dan membeku saat Candra menceritakan bagian itu, tapi ternyata Lisa belum mendengar klimaks nya. Perempuan yang Candra tiduri saat itu hamil tiga bulan, dan bagian berikut nya kalian pasti sudah menebak apa yang diceritakan Candra. Perempuan itu meminta pertanggungjawaban, dan meminta dinikahi sesegera mungkin. Dan Candra tidak mungkin bisa menolaknya, kalian tahu karena apa?

Karena semua orang di dalam club itu melihat Candra bersama gadis itu, dan pastinya juga sudah melihat Candra tidur dengan gadis itu. Alasan lain nya adalah, gadis itu datang kerumah dan meminta tanggung jawab pada orangtua Candra. Alasan ketiga, jika Candra menolak maka gadis itu akan menuntut Candra atas tuduhan pemerkosaan dan tidak mau bertanggung jawab.

Lisa duduk terpaku, menatap kearah jendela tanpa sanggup menoleh pada Candra yang masih terus mengoceh sambil menangis disampingnya. Lisa tersenyum, tetapi air matanya masih terus berjatuhan membasahi pipi gadis itu. Lisa syok dan mati rasa mendengar cerita Candra, Lisa tidak bisa berbicara bahkan gadis itu lupa bagaimana caranya bisa bernafas saat itu.

"Siapa perempuan itu Can?!" Tanya Lisa saat itu, sambil sesenggukan karena tangisnya.

Candra menunduk, tak ada jawaban keluar dari mulutnya. Hanya saja tangan nya tergerak ingin meraih jemari tangan Lisa. Lisa menghempaskan tangan Candra, merasa jijik disentuh oleh pria itu.

"Siapa?!" Teriak Lisa penuh emosi, sudah tak menghiraukan apakah orangtua nya didalam mendengar atau tidak.

"Clara...," Lirih Candra pelan, sangat pelan hampir tak terdengar oleh Lisa.

Lisa tumbang, menghempaskan dirinya pada punggung kursi. Lalu menutupi wajah nya dengan kedua tangan, gadis itu menggigit bibir bawah sekeras mungkin agar isak tangis nya tak pecah.

"Aku nggak sengaja Lisa, sumpah demi apapun aku nggak sengaja ngelakuin itu sama Clara. Dia syok waktu tau Kayla dan Rayhan udah nikah, jadi dia ajak aku pergi clubbing awal nya aku nolak. Tapi karena dia terus maksa dan mengancam bakal bunuh diri, jadi aku terima ajakan dia." Candra masih berkata sambil menangis, sedangkan Lisa sudah menutup telinga nya rapat-rapat. Tak sanggup mendengarkan lebih jauh tentang perselingkuhan Candra dan Clara.

"Tapi kamu tenang aja, kita akan tetap menikah. Aku akan tanggung jawab menikahi Clara, tapi begitu anak kami lahir aku bakal ceraikan dia terus nikah sama kamu. Aku janji Lisa." Ucap Candra membeberkan rencana hebatnya.

Nikah sama aku setelah tidur dan menghamili perempuan lain?! Kamu gila Candra!

Seperti ada kekuatan luar biasa yang menguasai emosi dan pikirannya, Lisa memutar tubuh nya berhadapan dengan Candra lalu dengan sekuat tenaga menampar wajah Candra, tidak tanggung-tanggung. Dua kali tamparan keras itu mendarat dengan mulus diwajah Candra.

Setelah itu Lisa membuka pintu mobil,membanting nya, lalu berlari kedalam rumah. Tidak menghiraukan lagi teriakan Candra diluar sana.

Butuh waktu seminggu lebih bagi Lisa untuk mendobrak rasa syoknya yang awal nya gadis itu bisu dengan air mata yang berderai hebat. Pada saat itu Candra sudah masuk rumah sakit, akibat luka-luka yang diderita nya karena amukan papa Lisa.

Entah lah, Lisa tak habis pikir kenapa Candra masih saja keras kepala meminta maaf dan datang kerumah setiap hari.

Bisa kalian bayangkan? Bagaimana rasa sakit nya saat mengetahui seseorang yang akan menjadi tunangan kalian, ternyata telah menghamili seorang gadis. Dan gadis itu adalah orang yang sangat kalian benci?! Kalian ingat, perselisihan antara Lisa dan Clara karena gadis itu selalu saja mengganggu Rayhan?

Biarkan, masa bodoh dengan semua itu. Yang menjadi masalah sekarang, Candra tidak mau meninggalkan Lisa. Candra tidak membiarkan Lisa melanjutkan hidupnya.

Setiap hari, Canda menelfon gadis itu dan muncul didepan pintu rumah nya.

Sepertinya, Candra berpendapat bila ia terus mencoba mendekati dan meminta maaf, Lisa akan memaafkannya dan melupakan semua yang telah terjadi. Kelihatannya, Candra juga berfikir Lisa sangat mencintainya sehingga tak bisa hidup tanpa dirinya.

Tapi, Lisa tak punya keinginan untuk memaafkannya atau melupakan kejadian itu, apalagi hidup bersama dengan Candra.

Airmata mengalir perlahan diwajah gadis yang sedang terduduk di sudut ruangan itu, Lisa menghapus airmata nya cepat-cepat.

This month, bisik Lisa pedih, I'm supposed to wearing a wedding gown and making a vow. I am not meant to be in this train, in this city, with these people!

Lisa bangkit perlahan, lalu berjalan menuju kamarnya. Menyeret dengan paksa tubuh kurus dan lemah itu. Perlahan pintu kamar terbuka, gadis itu berjalan mendekati tempat tidur. Lalu menghempaskan tubuhnya kasar.

Kini dia hanya sendiri ditempat asing ini, dengan kehidupan asing, orang-orang dan dunia yang asing pula.

Harus nya bulan ini menjadi yang paling ditunggu-tunggu. Pernikahan nya dengan Candra-----kekasih yang sudah hampir tiga tahun dipacarinya. Namun, pada kenyataan nya kini pria itu bahkan sudah menikahi gadis lain dan sedang menanti kelahiran anak mereka.

Pernikahan?! Batin Lisa pedih, gadis itu membenamkan wajahnya dibawah bantal. Berusaha bersembunyi dari kenyataan yang menyakitkan. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam waktu setempat, tapi gadis itu sudah kehilangan rasa kantuknya setelah bertukar kabar dengan keluarga nya yang tinggal di Indonesia sana.

Merasa bosan, Lisa kembali ke lantai bawah apartment nya. Mengambil ponsel yang tadi sempat dia tinggalkan.

Menhidupkan power ponsel, gadis itu langsung mendapatkan notifikasi dari apkikasi novel dan komix ternama.

"Yeeyy Miho update akhirnya!" Teriak gadis itu kegirangan, sejenak lupa dengan masalah yang tadi hampir membuatnya gila.

Yaah, maklum saja. Kalian tahu sendiri, Lisa yang kurang ahli dalam berbahasa Inggris sekarang harus tinggal negara Inggris. Mau tidak mau gadis itu harus mengasah kemampuan berbahasa Inggris nya, dan salah satu yang dia lakukan adalah membaca komix dan novel online.

Menghibur, menambah pengetahuan, memperbaiki grammar, gratis pula! Begitu pikir Lisa girang. Dengan sekantong cemilan ditangan, gadis itu bersemangat membuka aplikasi komix nya lalu duduk di sofa kecil dekat tempat tidurnya.

Bagi gadis yang tinggal sendirian dinegara orang, tidak memiliki keluarga atau sahabat terdekat mungkin bermain dalam sosial media menjadi salah satu pelarian yang paling mudah. Melupakan sejenak masalah dan beban hidup yang acap kali membuat kita ingin menyerah.

🌺

🌺

🌺

Gimana? Sampai sini ada yang merasa tertarik dengan novel ini? Jangan lupa klik favorite, like, komen dan vote ya✌

Banyak yang tanya, Lis ini cerita kamu yah? Ini cerita nyata author nya yah??

BUKAN!! Kalau ada kesamaan nama dengan tokoh Lisa, yaa memang Lisa ini udah ada sejak zaman Kampus Love Story 😂

MY SWEET LISA 3

University of Manchester, salah satu kampus terbaik di Inggris yang terletak di kota Manchester. Kampus yang berdiri dengan megah dipusat kota itu, menjadi salah satu sarana pendidikan yang banyak meluluskan mahasiswa dan mahasiswi unggul dan berkompten dalam bidangnya.

Terdiri dari banyak gedung yang yang didominasi dengan cat berwarna merah bata. Jarak antara gedung nya diapit oleh taman, lapangan, dan juga kolam air mancur ditengah-tengahnya. Tersedia juga beberapa bangku panjang ditaman, sebagai sarana bagi para mahasiswa yang ingin menghabiskan waktu senggang nya menikmati alam sekitar dan untuk berkumpul bersama teman-teman lain.

Seorang gadis, berambut hitam bergelombang duduk disebuah bangku. Menghabiskan sarapan nya satu cup mie instan, gadis dengan wajah khas orang asia itu duduk menyendiri. Sesekali mengedarkan pandangan memandangi para mahasiswa lain yang tengah asyik bercengkrama. Lisa mengamati satu persatu, mengabsen darimana saja mereka berasal.

Dari warna kulit, ada beberapa orang dengan rambut keriting dan juga kulit hitam legam ciri khas ras Negroid atau orang-orang berkulit hitam. Ada juga ras Mongoloid (orang berkulit kuning) biasanya berasal dari benua Asia, Kaukasoid, dan masih banyak lagi.

Merasa bosan, akhir nya gadis itu kembali menyantap mie instan nya yang hampir tandas.

Melirik jam tangan menunjukkan pukul sepuluh pagi waktu setempat, Lisa terburu-buru membereskan tasnya. Gadis itu berlari menuju gedung fakultas untuk mengikuti matakuliah Mr. Mark pagi ini.

Saking terburu-buru nya, Lisa tak sengaja menabrak seseorang yang juga tengah berlari mengejar waktu sepertinya.

"I'm so sorry..," Gumam perempuan itu, ikut menunduk mengais beberapa buku yang berserakan dilantai.

"Just relax, no worries." Jawab Lisa sambil tersenyum. Gadis itu memberikan sebuah buku, yang tadi sempat terjatuh.

"Kamu kenapa buru-buru?" Tanya nya kemudian, gadis itu memicingkan mata. Menatap penuh selidik pada Lisa.

"Haha iya nih, hampir telat jam kuliah. Kamu sendiri kenapa lari-lari?" Tanya Lisa sambil melakukan hal yang sama, dilihat dari warna kulitnya yang putih dan rambut kecoklatan, Lisa yakin gadis ini bukan berasal dari Asia.

"Aku baru hari pertama masuk nih, pindahan dari Singapore." Ujar gadis itu sembari memperbaiki tatanan rambut yang tadi terlihat kusut.

"Waah, kita tetangga dong. Aku dari Indonesia, baru enam bulan juga pindah kesini." Jawab Lisa semangat, berharap bisa mengakrabkan diri dengan gadis Singapore itu.

"Aku asli keturunan Jerman, tapi dari kecil tinggal di Singapore." Jawab gadis itu lagi, sembari melirik jam ditangan nya dengan gelisah.

"Kamu ambil jurusan apa? kamu fakultas Ekonomi juga kan?" Tanya Lisa masih ingin membuka obrolan panjang.

"Iya, aku ambil jurusan management. Sekarang ada kelas Mr. Mark,"

"Kalau begitu kita satu kelas, ayo pergi!" Lisa menarik tangan gadis itu, lalu berlari menyusuri lorong panjang menuju kelas, tidak ingin menyia-nyiakan waktu lagi. Kalian tahu, betapa konsisten dan efektif nya sistem pembelajaran orang-orang barat. Dosen tidak akan menerima alasan apapun mahasiswa yang tidak masuk kelas, apalagi hanya alasan terlambat. Harga mahal yang harus kau bayar untuk itu, biasanya mengerjakan tugas tambahan yang lebih pantas disebut tugas satu semester.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Kelas selesai, dua gadis itu berjalan beriringan menyusuri taman hijau yang membentang luas. Lisa menghempaskan buku nya, lalu duduk merebahkan diri melakukan hal yang sama dengan beberapa gadis yang duduk sambil memangku laptop tak jauh dari mereka.

"Kita sampai lupa kenalan loh hahaha, nama kamu siapa?" Tanya gadis berambut kecoklatan itu sembari menoleh pada Lisa. Lisa yang semula fokus dengan layar ponsel ikut mendongak.

"Ya ampun, kita sampai lupa kenalan. Aku Lisa Anastasia, asal Indonesia. Nama kamu siapa?" Tanya Lisa sembari mengulurkan tangan, yaa begitulah kebiasaan orang Indonesia. Berkenalan sembari berjabat tangan.

"Bianca Sheryl." Jawab gadis itu, sambil tersenyum girang. Kemudian membongkar isi tas nya mencari sesuatu, Lisa mengerutkan kening nampak bingung dengan yang dilakukan gadis itu.

"Mau ngapain?" Tanya Lisa pada akhirnya, daripada memendam rasa penasaran.

"Make-up aku udah mulai luntur, harus diperbaiki nih hahaha." Gadis itu tersenyum girang, lalu tanpa rasa malu mengeluarkan alat make-up nya dan mulai beraksi dengan wajah nya sendiri.

Lisa kembali fokus dengan layar ponsel nya, melihat kembali chat dari Alex yang tadi belum sempat terbalas.

Alex Pratama : Lisa kamu dimana? Aku di gedung A, baru selesai kelas.

Lisa Anastasia : Gue ditaman, cari aja ditaman ya, gue berdua sama kawan nih.

Alex Pratama : Kamu pikir taman ini selebar halaman rumah apa?! Kamu disebelah mana?

Sambil berdecak kesal Lisa berdiri, lalu mengedarkan pandangan mencari sesosok pria yang dikenali nya.

Ketemu!! Batin Lisa sembari melambaikan tangan pada seorang pria yang berdiri di pintu masuk taman.

Pria bernama Alex itu balas melambaikan tangan, lalu berjalan menghampiri Lisa dan Bianca.

"Assalamualaikum," Sapa nya sembari mengambil posisi disamping Lisa.

"Waalaikumsalam, dari mana aja lo. Lama banget..," Ketus Lisa sambil melirik tajam pada Alex.

"Halo, what's your name?" Sapa Bianca, tanpa memperdulikan Lisa yang belum menyelesaikan kalimatnya. Alex melirik, lalu tersenyum pada Bianca.

"Alex Pratama. Just call me Alex, nama kamu siapa?" Tanya Alex balik, membuat gadis bernama Bianca itu bersemangat mengulurkan tangan nya.

"Bianca Sheryl, panggil aja Bianca. Nice to meet you Alex." Jawab Bianca, masih mengulurkan tangan menunggu Alex menyambut tangan nya.

"Halo Bianca, maaf tapi dalam agamaku laki-laki sama perempuan nggak boleh kontak fisik." Jawab Alex sembari mengapitkan kedua tangan didepan dada.

Bianca buru-buru menarik tangannya, sambil tersenyum kaku. Gadis itu lalu menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Sorry, Alex aku nggak tau."

"Udah santai aja, si Alex emang gitu. Orang nya alim tapi bucin." Celetuk Lisa tanpa sadar, membuat Alex yang tadi tersenyum lebar seketika mengatupkan bibirnya.

Alex menarik nafas dalam, luka dihatinya kembali terbuka. Mengingat kejadian enam bulan yang lalu, saat dirinya harus merelakan gadis yang dia cintai menikah dengan pria lain tepat didepan matanya.

Ay, kamu apa kabar disana? Aku harap kamu selalu bahagia sama Rayhan. Lirih Alex dalam hati, sembari memejamkan matanya.

"Udah jangan galau-galau kenapa, santai aja ni kaya gue." Ujar Lisa dengan sombong, sedetik kemudian gadis itu bungkam. Sayatan tajam dihati nya kembali dia rasakan, Lisa menengadahkan kepala menghadap langit biru diatas sana.

Candra.... Gumam gadis itu tanpa sadar, air mata nya terjun membasahi pipi tanpa bisa dicegah.

Aku dan Alex, sama-sama terluka dan gagal dalam hal cinta. Bedanya, Alex merelakan gadis yang dia cinta bersama cinta lain. Sedangkan aku, merelakan orang yang aku cinta hidup bersama wanita yang merebut paksa dia dariku.

Tepukan dibahu nya, membuat Lisa tersadar. Cepat-cepat gadis itu menghapus jejak air matanya, lalu memasang senyuman sejuta watt. "Are you okay?" Tanya Bianca penuh selidik, melihat mata Lisa yang memerah bekas air mata.

"I'm okay, aku harus pulang sekarang. Besok aku harus ke London, setor laporan bulanan di perusahaan. Kalau telat lapor bang Ian pasti marah, aku duluan yah. Bye Bianca, sea you soon."

"Alex, jangan tinggalin Bianca yah." Peringat Lisa sembari memperagakan mencolok mata dengan dua jari, lalu menhunuskan pada Alex.

Alex tersenyum, lalu melakukan gerakan menyayat leher dengan satu jari nya. Mengundang gelak tawa dari Bianca, yang merasa aneh dengan tingkah laku teman barunya.

"Kamu sama Lisa udah kenal lama yah, kelihatan nya akrab banget. Apa jangan-jangan kalian pacaran?" Tebak Bianca asal, membuat Alex tertawa terbahak.

"Nggak mungkin, dia sahabat nya Ay." Jawab Alex tanpa sadar, lalu menyesal habis-habisan karena menyebut nama seseorang yang begitu ingin dia lupakan.

🌺

🌺

🌺

**Alur nya slowmo aja ya wkwk, insyaallah akan aku usahakan 1 hari up satu part.

eitttss, tapi.....

Kalian juga yang rajin yah, komen, like sama vote nya☺☺

Salam dariku**:)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!