ABRAXSAS ALEXANDER,Siapa yang tak mengenal Abra, dia adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh di kota.sifat angkuh, dingin dan juga arogan yang dimilikinya menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum wanita disana. Dia juga memiliki paras tampan rupawan yang mempesona.
Abra ialah putra pertama dari sang ayah yang bernama MORGAN ALEXANDER , Abra memang tak jauh berbeda dari sang ayah yang dulunya juga merupakan mafia terbesar yang menjalankan bisnis gelapnya. Meskipun terkenal di dunia kegelapan, keluarga ALEXANDER dimata publik ialah orang yang terpandang dan juga menjadi orang terkaya karena perusahaan mereka adalah perusahaan terbesar di kota.
AGATHA ZEA MAHENDRA, Zea sangatlah cantik mata indahnya mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi semua orang.ia memiliki kulit yang bersih,hidung mancung.tetapi kecantikan nya tersebut harus ia sembunyikan dalam menjalankan pekerjaannya. meskipun ia sering menyamar menjadi siapa saja, tidak mengubah pesona kecantikannya yang alami itu.
Zea ialah putri angkat dari seorang jenderal polisi EDGAR ARYA MAHENDRA. tadinya zea merupakan anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan, kini ia telah menjadi seorang polisi wanita dan juga menjadi agen rahasia.sampai kapanpun Zea tidak akan melupakan kebaikan Edgar yang telah mengubah hidupnya.meskipun hubungan nya dengan Edgar hanyalah anak dan ayah angkat tetapi kasih sayang diantara keduanya sangat berarti.
Zea menyembunyikan profesinya sebagai polisi wanita dan juga agen rahasia dari publik,hanya ada beberapa orang kepercayaan nya termasuk Edgar yang mengetahuinya.semua Zea lakukan demi misi yang akan dijalani,ia juga menutup informasi tentang kehidupan pribadinya.jika ada yang mencari informasi tentang nya maka orang tersebut akan mendapatkan informasi bahwa Zea hanyalah gadis biasa yang bisa menjadi siapa saja tergantung apa yang Zea lakukan seperti menjadi karyawan, mahasiswa, ataupun pedagang
•TOKOH PENDAMPING
EDGAR ARYA MAHENDRA,adalah seorang komisaris jenderal polisi. pekerjaan nya yang sangat baik membuat nya di angkat sebagai seorang jenderal kepolisian. keahlian nya dalam menyelesaikan kasus dapat diberi apresiasi. beberapa penghargaan terpajang rapi di ruang kantor nya bahkan dirumahnya. Memiliki pekerjaan mulia dan juga keluarga yang harmonis adalah cita citanya dan kini ia telah memiliki segalanya.
MORGAN ALEXANDER, ayah dari Abraxsas Alexander. Morgan merupakan bos mafia terbesar di kota. sifat kejam dan arogan yang dimilikinya, kini ia turunkan kepada sang anak yang sekarang menggantikan nya dalam dunia kegelapan.
KENAN PRATAMA MAHENDRA, ialah putra kandung dari Edgar Arya Mahendra. Kenan memiliki paras tampan yang tidak jauh berbeda dari sang ayah. Kenan sendiri lebih di kenal dengan sifatnya yang lembut dan juga perhatian.
ELENA ROSALINA, ialah nama istri edgar, elena dikenal sebagai sosok wanita yang lemah lembut dan juga penyayang. memikiki wajah cantik dan juga sifatnya yang keibuan membuat Edgar tertarik padanya
Kisah ini berawal dari permasalahan dua keluarga yang tak lain adalah keluarga Alexander dan Mahendra.
Terdapat toko pendamping lain yang tidak bisa author sebutkan satu persatu. Kalian bisa langsung membaca cerita ini sampai selesai, Semoga kalian suka.
Berhubung ini novel pertama Karya author, sebelumnya author ingin meminta maaf jika ada kesalahan kata ataupun kesalahan pengetahuan. Kisah ini hanyalah karangan semata. Mohon dukungannya dan juga like sebanyak-banyaknya ya.
Selamat membaca readers
Episode pertama
Note:Awal kisah, Kisah ini berawal dari sebuah kisah permasalahan sebuah keluarga yang sedikit rumit. Di awal kisah ini author sudah menjelaskan permasalahannya.
Edgar Arya Mahendra dan Morgan Alexander ialah dua orang sahabat yang sudah berteman sejak lama. Banyak perbedaan di antara keduanya terutama pekerjaan mereka yang bertolak belakang.
Morgan berprofesi sebagai mafia dengan bisnis terlarangnya, tetapi dia juga memiliki perusahaan besar yang terkenal di kota. Sedangkan Edgar berprofesi sebagai polisi. Selama ini Edgar selalu membantu Morgan menutupi bisnisnya dari incaran para polisi dan agen rahasia.
Pada suatu ketika, beberapa polisi dan agen rahasia berhasil menyita ribuan barang terlarang yang baru saja akan di edarkan ke kota. mereka segera mencari tahu dan menyelidiki siapa bos besar pemilik barang itu.
Mengetahui hal tersebut Morgan bergegas meminta bantuan kepada sang sahabat untuk kembali menggagalkan penyelidikan itu. Karena jika tidak, reputasinya sebagai pemiliki perusahaan terbesar dan terkenal di kota akan hancur begitu saja.
Tetapi pada saat itu, Edgar sudah tidak mau membantu Morgan ataupun ikut campur ke dalam dunia gelap yang masih di jalani oleh Morgan. Edgar sudah tidak bisa lagi membantu Morgan dalam menyembunyikan bisnis kotor tersebut, Edgar sadar jika selama ini ia telah mengkhianati pekerjaan mulianya sebagai polisi. Di lain sisi Edgar juga ingin sahabatnya itu tidak terjerumus ke dalam pekerjaan ilegalnya dan fokus pada pekerjaan bersihnya saja.
Mendengar hal tersebut, Morgan tidak terima atas penolakan Edgar yang tidak mau membantunya lagi. Dan akhirnya Morgan menculik Anggota keluarga Mahendra yang terdiri dari istri dan kedua anak Edgar. Morgan mengancam, jika Edgar masih belum mau membantunya, dia akan melenyapkan salah satu anak Edgar. Akhirnya Edgar pun mengalah dan menuruti semua permintaan Morgan, akan Tetapi diluar dugaan salah satu anak Edgar terbunuh dan merenggang nyawa akibat lesatan tembakan dari seseorang yaitu putra dari Morgan.
Morgan sangat terkejut dan shock saat putranya itu tiba-tiba datang dan menembak putri Edgar. Sungguh di luar rencananya yang tadinya hanya menggertakan dan mengancam saja. Perasaan bersalah menyergap pada diri Morgan karena putranya telah menghabisi nyawa putri dari sahabatnya.
Sedangkan Edgar, selain kehilangan putri tersayangnya. Dia juga kehilangan istri dan satu putranya. Ya keluarganya pergi meninggalkan dirinya karena kecewa kepada Edgar, mereka menyalahkan Edgar karena ikut campur dalam dunia gelap itu sehingga menyebabkan kematian salah satu anggota keluarganya.
Sejak saat itu hubungan antara Alexander dan Mahendra menjadi renggang. Edgar sangat membenci Morgan, Edgar sendiri tidak bisa membalas ataupun melakukan apapun karena jika membalasnya dan berurusan dengan Morgan lagi, Edgar takut jika Morgan akan kembali memburu dan menyakiti keluarganya yang saat ini memilih hidup terpisah dengannya.
Keluarganya sudah kecewa padanya, ia tak bisa menjaga keluarganya sendiri. Edgar sengaja membiarkan keluarganya pergi, karena untuk saat ini ia hanya bisa menerima hukumannya dengan hidup seorang diri.
7 tahun kemudian
Malam hari..
Di hutan belantara tepatnya di pinggir pantai tersembunyi, beberapa sekumpulan orang turun dari kapal yang sudah menepi di daratan.mereka membawa sebuah kotak peti dan juga membawa senjata di saku celana. berjalan melihat sekitar dan berjaga jaga, kemudian menuju semak belukar memasuki hutan.
Walaupun terlihat seperti hutan yang tak berpenghuni dan banyak binatang buas di sekitarnya, mereka sudah terbiasa dengan rutinitas yang sudah dijalani.
Drttt.....drttt...ponsel berdering di atas meja
Seseorang bangun dari tidurnya
"Barang sudah mendarat dengan aman dan sedang menuju markas bos" suara dari sebrang telepon
"Bagus, besok aku akan ke markas" ucapnya.
"Baik bos, selamat malam"
Panggilan di akhiri...
***
Pagi hari
Di sebuah rumah mewah di tengah kota
seorang gadis berjalan menuruni tangga rumah dengan tergesa gesa.
"Sarapan dulu, kau mau pergi kemana sepagi ini?" tanya seorang pria di meja makan yang tak lain adalah Edgar Arya Mahendra dan gadis yang ditanyainya adalah Agatha Zea, putri angkatnya.
"Aku akan lari pagi dulu"jawabnya
"Tidak mau sarapan lebih dulu?"
"tidak perlu, ayah."
"Baiklah, pergilah"
Di sebuah taman yang tak jauh dari rumah tersebut. gadis itu berlari mengelilingi taman seorang diri, dan tidak lama kemudian seorang pemuda datang ikut bergabung.
"Selamat pagi nona Zea" sapa pemuda, yang ternyata adalah pengawal pribadinya
"Pagi juga jo.." jawabnya dengan tersenyum.
"Kau selalu tepat waktu nona" puji pemuda yang bernama Jonathan.
"Dan kau selalu terlambat" ejek gadis itu.
Sedangkan Jonathan hanya terkekeh kecil
Zea berlari dengan rambut panjang yang terikat ke atas. kecantikan nya yg alami di pagi hari membuat sepasang mata para pemuda disana sesekali melirik gadis bermata indah, kulit yang bersih dan juga memiliki badan ideal impian semua wanita itu.
**
Dua mobil berurutan melaju memasuki hutan
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya dua mobil tersebut telah tiba di tengah hutan belantara. Terdapat sebuah bangunan tua yang masih terawat dengan baik.
Seseorang turun dari mobil dan berjalan menuju bangunan tua yang disebutnya markas, ia datang di iringi oleh beberapa pengawal dan disambut oleh beberapa pengawal juga yang berjaga di sekitar markas tersebut.
"Selamat datang bos."ucap beberapa pengawal yang menyambut nya.
Seseorang itu hanya menganggukan kepalanya dengan wajah datar dan berjalan memasuki markas.
Di dalam markas, tepatnya di sebuah meja terdapat beberapa kotak peti yang sudah dibuka dan memperlihatkan adanya sebuah barang terlarang.
"barang ini asli segera kirimkan ke kota."ucap seseorang itu setelah mengeceknya
"Bos beberapa dari mereka sudah ada yang mengirim transfer dana ke rekening,dan juga ada beberapa yang meminta membayar secara langsung jika barang sudah ada di hadapannya."kata anak buah sambil menunjukan beberapa bukti transferan yang sudah masuk ke rekening bos besarnya itu
"Bagus, segera kirimkan dan tetap berhati- hati jangan sampai ada yang menipu dengan membawa kabur barang ini sebelum dibayar, jika itu terjadi habisi dia"ucapnya dengan penuh perintah dan ancaman
"Baik bos kami akan mengirimkan barang terlarang ini."
"Ck...sudah berapa kali aku katakan jangan sebut barang terlarang, tetapi sumber uang."decaknya dengan senyuman penuh arti
ABRAXAS ALEXANDER, saat ini sedang duduk santai memantau para anak buahnya
Barang terlarang ini akan dikirimkan ke kota untuk dijual di beberapa tempat disana. Abra membelinya dari luar negeri dan menyelundupkan nya melalui kapal yang berlabuh dilautan dekat hutan. dengan membuat sebuah bangunan di tengah hutan, markas tersebut menjadi tempat terdekat penampungan barang ilegal dan juga menjadi tempat persembunyian agar tidak ada satupun orang yang mengetahui nya. hanya ada beberapa orang saja yang dipercaya oleh Abra untuk berkerja dan berjaga di tengah hutan itu. dan jika ada orang yang mengkhianatinya atau menjadi penyusup untuk menghancurkan bisnisnya maka tidak segan Abra akan menghabisinya dan membuangnya ke jurang. Abra memang terkenal kejam dan misterius, tidak ada yang bisa mengetahui apa yang dilakukan dan dipikirkan nya.
Di lain tempat
Seorang pria paruh baya berdiri di halaman belakang rumahnya, dia berdiri tepat di sebuah makam seseorang.makam itu memang sengaja dibuat di halaman belakang, dikelilingi oleh bunga bunga yang indah dan juga hiasan bebatuan. siapa saja yang melihatnya mereka akan mengira tempat ini adalah taman bunga yang indah, suasana disana pun sangat sejuk dan juga nyaman.
"Ternyata ayah disini."
Pria tersebut tersenyum dan menghampiri seseorang yang memanggil nya
"Ada apa mencari ayah?"tanya Edgar
"Tidak apa-apa, aku pikir ayah sudah berangkat ke kantor."
"Sepertinya tidak, badan ayah terasa tidak enak."
"Apakah ayah sakit? ayo kita pergi ke dokter atau aku akan menelfon nya agar dia yang datang kemari."ucap Zea begitu panik
"Tidak-tidak, itu tidak perlu. ayah hanya sedikit pusing nanti juga sudah sembuh setelah minum obat."
"Tapi ayah, kau harus dicek oleh dokter dulu."ucap Zea khawatir
"Tidak sayang, kau ini berlebihan sekali. ayahmu ini tidak apa-apa."ucapnya dengan terkekeh kecil
"Huh, baiklah....tapi berjanjilah akan meminum obatnya dan jika tidak sembuh maka ayah harus menuruti ku untuk pergi ke dokter."
"Iya baiklah janji, kau ini memang putri ayah tersayang. kau begitu khawatir kepada ayah, andai putri kandungku masih hidup mungkin dia akan sepertimu."ujarnya memandang makam yang ia kunjungi
"Ayah rindu padanya?"
"Ayah akan selalu rindu padanya nak, andai saja saat itu aku bisa menyelamatkannya. aku memang ayah yang bodoh, tidak bisa menjaga putri dan keluargaku."ucap nya dengan perasaan bersalah
Zea tersenyum mengusap punggung edgar, sebelumnya Edgar sudah menceritakan semua kisah masa lalunya kepada Zea.tadinya Edgar sungguh sangat terpuruk semenjak kehilangan keyra putrinya dan juga ditinggalkan oleh keluarganya tetapi dengan kehadiran sosok Zea, kehidupannya mulai berubah, baginya Zea sangat mirip dengan sosok keyra, kepribadiannya juga sama persis dengan keyra.disaat Edgar bertemu Zea seolah tuhan mengirimkan keyra kembali dalam wujud Zea.
"Kau tidak pergi?"tanya Edgar
"Sebentar lagi aku akan pergi."jawab Zea
"Hmmm....hari ini putriku akan menjadi siapa?"
"Ntahlah, aku bisa berubah jadi siapa saja ayah."
Edgar terkekeh kecil, ia selalu mendukung apa yang dilakukan oleh Zea.
mengenakan kaca mata dan rambut yang di kepang, Zea berjalan dengan tersenyum sembari membawa pesanan pelanggan.
"Silahkan menikmati..."ucapnya tersenyum hangat
Setelah mengantarkan pesanan Zea kembali ke ruangan dapur.
"Hai Zee..."
"Astaga, kau mengagetkanku kak."pekik Zea terkejut
"Kau ini selalu kaget."ucap seseorang itu terkekeh kecil
"bagaimana aku tidak kaget, kau selalu muncul tiba-tiba."
"Benarkah? baiklah maafkan aku.oh ya Ze kau dipanggil ibu."
"Ada apa kak?"
"Ntahlah aku tidak tau, ayo aku antarkan kau bertemu ibu."
Zea mengangguk dan mengikuti seseorang yang dipanggilnya kakak tadi.
Seorang wanita duduk di kursi, meskipun usianya bertambah tidak mengurangi kecantikannya yang masih terlihat muda.Zea berjalan menghampiri wanita itu dan duduk di sebrangnya
"Ada apa bu?"tanya Zea kepada bosnya,ya wanita yang dipanggilnya ibu adalah pemilik cafe tempat ia bekerja
"Ini gajihmu, dan ini bonusnya."ucapnya tersenyum
"Apa aku dipecat?"tanya Zea dengan wajah polos
"Tidak Ze, hari ini memang hari gajianmu.apa kau lupa lagi?"katanya sambil menggelengkan kepala dan terkekeh kecil
"Tentu saja dia lupa bu, pekerjaan nya kan banyak.pagi siang sore bahkan malam dia bekerja di berbagai tempat.wajar saja dia tidak ingat hari terima gajihnya."timpal seseorang yang bersama Zea tadi
Sedangkan Zea hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Nak Ze, sebaiknya kau bekerja disini saja dan tidak perlu bekerja di tempat lain lagi. jika uang gajihmu masih belum cukup untuk keperluan mu, ibu akan menambahnya."
"Tidak tidak bu, ini sudah cukup.hanya saja aku bosan jadi kuhabiskan waktu ku dalam bekerja."
"Apa kau tidak lelah hmm?... kau sudah ku anggap sebagai putriku sendiri.aku tidak ingin kau sakit karena terlalu banyak bekerja."
"Tidak bu, aku akan selalu baik-baik saja.terima kasih sudah menganggap ku sebagai keluarga kalian,ibu Elena dan kak Kenan."
Elena Rosalina dan Kenan Pratama Mahendra,setelah beberapa tahun akhirnya Zea menemukan keberadaan keluarga edgar.menyamar sebagai gadis lugu Zea melamar pekerjaan di cafe milik Elena dan kenan.semua ia lakukan tanpa sepengetahuan Edgar.
Elena merintis cafe tersebut dengan sisa uang tabungan yang dimiliki olehnya.dengan susah payah ia jatuh bangun demi untuk bertahan hidup dan membiayai kuliah putranya.saat ini Kenan sudah memiliki cafe dan resto sendiri. keberhasilannya di dalam bidang usaha membuat elena sangat terharu dan bahagia, putranya kini sudah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa yang sangat sukses.
Tidak terlalu buru-buru dalam mengambil tindakan, Zea masih mengulur waktu untuk mempertemukan mereka dengan Edgar. Elena dan Kenan juga tidak mengetahui tujuan Zea hadir di kehidupannya.
Hari sudah menjelang sore....
Zea mengganti pakaian karyawan dengan baju biasa, saat ini ia sudah selesai dengan pekerjaannya. ia berjalan menunduk dan sedikit buru-buru dan tidak sengaja menabrak orang yang ada di depannya
Brukk...
Tubuhnya terhuyung ke belakang, beruntung ditangkap oleh seseorang yang ia tabrak.
"Kak Ken..."
Kenan menatap lama Zea yang masih berada di pelukannya
"Zea, kau baik-baik saja?"
"Iya aku tidak apa-apa."
"Kenapa jalan terburu-buru, nanti kau bisa terjatuh."
"Akh iyaa maaf, bisakah kak Ken melepaskan tanganmu."bisik Zea pelan,karena semua pengunjung cafe melihat ke arahnya dan Kenan.
Sedangkan Kenan langsung melepaskan tangannya dari tubuh Zea.
"Kau mau kemana?"tanya kenan sedikit canggung
"Seperti biasa, aku akan bekerja lagi."
"Mau aku antar?"
"Tidak usah kak, aku pergi daaa."ucap Zea melambaikan tangan kepada Kenan dan bergegas pergi mengendarai motor nya.
"Hati-hati..."teriak Kenan
entah perasaan apa yang dimiliki kenan, setiap bersama dengan Zea jantung nya selalu berdegup kencang. ia merasa selalu bahagia saat bertemu dengan Zea.jika satu hari saja tidak bertemu hatinya menjadi gelisah tidak menentu.
**
Di perjalanan Zea mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, tampaknya ia sedang terburu-buru.
Cittt....brughhh
sangking ngebutnya tidak fokus dan malah menabrak mobil di depannya yang berhenti karena lampu merah.
"Sial, dasar ceroboh."umpat Zea mengatai dirinya sendiri
Zea melihat goresan di mobil yang ada di depannya,seketika membelalakkan matanya.masih merutuki dirinya yang sangat ceroboh tiba-tiba seorang pengemudi mobil keluar dan menghampiri Zea.
"Nona, apa yang kau lakukan.kau tidak melihat lampu merah yang seharusnya berhenti."maki pengemudi mobil
"Maaf,maafkan aku tidak sengaja.aku sedang buru-buru, sebagai permintaan maaf katakan berapa biaya yang harus aku ganti."
Sementara orang yang di dalam mobil hanya melihat dari dalam, seorang gadis culun menabrak mobilnya, ia memanggil supirnya untuk segera melanjutkan perjalanan, tidak peduli dengan goresan di mobilnya dan juga malas berurusan dengan gadis itu, baginya membuang-buang waktu saja.
Zea tidak melihat wajah pemilik mobil tersebut
Pengemudi tersebut langsung saja segera memasuki mobil dan meninggalkan Zea.
"Heii tuan..."teriak zea berusaha memanggil tetapi mobil tersebut sudah melaju meninggalkan nya
"ya sudahlah, untung saja dia hanya marah.biasanya jika di adegan novel sudah pasti aku dimintai ganti rugi dan jika tidak mau maka harus menikahi pemilik mobil itu demi menembus hutang."celoteh Zea tertawa geli
Zea melanjutkan perjalanannya ke sebuah rumah mewah dan megah bak istana, setelah memarkirkan motornya segera ia masuk ke rumah tersebut dan langsung menuju halaman taman belakang.
"Hai, maaf aku sedikit terlambat."ucap Zea kepada sosok pemuda yang sedang duduk di kursi roda.
Seseorang itu hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Hmm...sore ini apa yang akan kita lakukan?"tanya Zea
"jalan-jalan saja."
"Baiklah siap bos."ujar Zea mendorong kursi roda
Tak jauh dari sana, seseorang sedang memantau kebersamaan Zea dan pemuda yang duduk di kursi roda itu.
"Bukankah, dia gadis culun yang tadi."gumamnya dalam hati
"Kau sudah datang, sejak kapan sudah disini?"tanya seseorang pria paruh baya
"aku baru saja sampai."
"Aku merindukanmu."ucap seorang pria paruh baya memeluk pemuda yang baru saja datang dirumahnya
Morgan Alexander dan Abraxsas Alexander,dua orang yang saling berpelukan.Abra tidak tinggal bersama Morgan, ia lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri dan untuk hari ini setelah sekian lama akhirnya ia kembali ke rumah.
Tak terasa matahari mulai menyembunyikan sinarnya dan malam akan tiba.
"Sekarang waktunya untuk beristirahat,baiklah sampai jumpa bos dan kita akan bertemu lagi setiap sore."ujar Zea kepada seseorang yang duduk di kursi roda
Dan seseorang itu hanya menganggukkan kepalanya tersenyum, kemudian salah satu pelayan membawanya untuk masuk ke dalam rumah.sedangkan satu pelayan lagi masih bersama Zea.
"apakah aku sudah boleh tau cerita tentang bos ku?"tanya Zea kepada pelayan yang sudah berjanji akan menceritakan sesuatu kepada Zea
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!