NovelToon NovelToon

Queen Mafia

Episode 00 - Author Va

...hai hai hai...

...welcome to my story...

sebelumnya author minta maaf kalau nanti ada kesalahan atau sesuatu hal yang membuat reader kurang nyaman. author buat cerita ini just for fun jadi jangan dianggap nyata, ini cuma haluan author aja, ambil sisi baiknya aja yang buruk tinggalin. kasih dukungan juga ya, walaupun nantinya ceritanya udah end hehe, makasih sebelumnya.

⚠️ PERINGATAN

bagi siapapun yang merasa kaya udah pernah baca kisah/cerita ini di akun lain. Author mau ngasih tau kalo sebenernya itu cerita author, tapi author dah gak bisa masuk akun itu lagi.

nah disini author up in lagi tapi udah ada beberapa yang author ganti dikit, entah itu ditambah atau dikurangin.

so mohon pengertian nya ya:)

sekian

...happy reading all🤍...

...•...

...•...

...•...

...《 LAGI PROSES REVISI 》...

Episode 01 - Awal dari Semua

...♧♧♧ ...

Malam hari yang begitu gelap ditambah dengan hujan deras disertai suara petir yang menggemuruh di langit. Terdengar suara tangisan seorang gadis kira-kira berumur 17 tahun yang berasal dari bangunan tua di tempat yang sangat sepi dan gelap.

📍gambar berasal dari pinterest, hanya ilustrasi yang mendukung visualisasi cerita

"Papah... Reva mohon jangan sakiti mamah hiks... hiks..." pinta gadis tersebut yang bernama Reva Pratama.

Ia tak bisa berbuat apa-apa, kedua tangannya diikat disebuah kursi, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis melihat mamahnya yang sudah tak berdaya karena sendari tadi sang suami tak henti-hentinya memukuli istrinya sendiri. Suami yang tega memukuli istrinya sendiri ya... dia adalah Arga Pratama.

"Mamah kumohon bertahanlah. Papah jangan sakiti mamah lagi" ucapnya lagi.

"Hahaha... lihatlah anakmu yang memohon-mohon itu, lucu bukan?!" ucap Arga.

"Ka-kau akan menyesal telah melakukan ini semua Tuan Arga Pratama!" ucap wanita paruh baya yang disebut 'mamah' oleh Reva, dia bernama asli Hana Putri Wiliam yang menyamar menjadi Hana Wilona.

Plakk

Satu tamparan keras mengenai Hana yang mana membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya. Tubuh nya benar-benar sudah tak berdaya dengan luka-luka yang begitu parah. Setelah menampar Hana, kini Arga beralih mendekati Reva.

"Hey bocah asalkan kau tau, kau bukanlah anakku, anakku cuma satu yaitu Anggita Safira Pratama ingat itu!!!" ucap Arga sambil mencengkram keras dagu Reva. Diapun kembali beralih mendekati Hana lalu memukulinya kembali.

Bug

Bug

Akh

"Hiks... kenapa Papah dari dulu tak pernah menganggap ku sebagai putrimu hiks... kenapa, kenapa, Pah?" tanya Reva.

"Huf... sepertinya aku terlalu lama bermain-main dengan mu, baiklah akan ku akhiri drama ini" ucap Arga pada Hana sambil mengeluarkan pistol dari dalam saku celananya dan-

Dorrr

Sekejap, waktu seperti berhenti berputar dan dunia seakan runtuh begitu saja bagi Reva. Melihat sang Mamah tertembak dihadapannya, membuat dunianya terasa hancur berkeping-keping. Peluru itu telah bersarang bahkan menembus dada kiri Hana, darah mengalir begitu deras, merubah lantai menjadi lautan darah yang begitu amis.

"MAMAH...!!" teriak Reva.

"Lepaskan gadis itu, kita tinggalkan jala*g dan anaknya, biarkan mereka membusuk disini" ucap Arga dengan santai.

"Dan satu lagi, nih bawa barang-barang mu jangan pernah kembali lagi ke rumah dan ingat, KAU BUKAN ANAK KU!!" bentaknya sambil melemparkan koper kearah Reva dan setelah itu dia pergi begitu saja.

Dengan cepat Reva menghampiri sang mamah yang sudah tak berdaya dengan darah terus mengalir dari tubuhnya itu. Reva meletakan kepala Hana pada pahanya dengan tangan gemetar "Mamah hiks... hiks... hiks..." ucap Reva.

"Sa-sayang jangan me-nangis hah... ambillah ini dan pergilah ke Negara I cari sa-saudari kembar mu, ma-ma-mah sayang sama kamu" ucap Hana sambil memberikan sebuah liontin dan beberapa kartu ATM nya.

Senyuman yang sangat manis dari Hana kini semakin lama semakin memudar dan lama kelamaan mata indah miliknya tertutup untuk selama-lamanya.

"MAMAH..." teriaknya lagi.

"Hiks... AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALAS KAN SEMUA PERBUATAN MU PADA KU DAN MAMAH BERKALI-KALI LIPAT TUAN ARGA PRATAMA!!! SEKARANG NAMA KU BUKAN REVA PRATAMA MELAINKAN REVA WILONA!! MALAM INI JUGA AKU MEMUTUSKAN HUBUNGAN KELUARGA DENGAN MU!!!!!" ucapnya dengan lantang dan penuh emosi.

Seakan mengerti perasan nya dan mendukung kesedihan Reva, langit pun berubah menjadi gelap, gemuruh di langit pun terdengar seperti bersaut-sautan, hujan lebat tiba-tiba turun begitu saja membasahi sebagian permukaan bumi.

Negara I

Terdapat seorang gadis yang sedang memantau latihan para anggota nya dengan menggunakan topeng dan jubah kebesaran yang menandakan jika dialah penguasa tempat tersebut. Dia melihat dengan jeli setiap anggota yang ada di markas nya, matanya sudah seperti laser yang akan memindai hal-hal yang dirasa janggal untuk nanti dibereskan.

"Maaf Queen, mengganggumu" ucap Atha salah satu tangan kanannya.

"Ada apa?" tanya nya datar.

Atha pun membisikan sesuatu ke pada Queen nya itu, entah apa yang dibisikkan olehnya sehingga raut wajah gadis itu seketika berubah menjadi merah padam dan rahang nya mengeras.

"APA!!!" bentaknya yang membuat para anggota yang sedang berlatih terkejut serta bergetar ketakutan. Walaupun sudah sering mendapati Queen mereka marah dan mengeluarkan aura yang begitu mencengkam, tapi tetap saja mereka seakan selalu di buat ketakutan.

"Cepat cari dia bawa dia kemari apapun caranya" ucapnya dengan suara yang sangat lantang dan aura mematikan yang ia keluarkan, membuat para anggota nya menelan susah saliva mereka.

"Baik Queen" jawab Atha lalu pergi.

"Shit, tunggu saja pembalasanku!!!" ucapnya dengan lantang lalu pergi kedalam ruang kerja miliknya.

...♧♧♧...

Episode 02 - Pergi Mencari Kenyataan

...♧♧♧...

Back to Reva

Setelah mengurus acara pemakaman sang Mamah dengan sebaik mungkin. Reva pergi mengemasi barang-barang nya yang masih layak dan itu pun tidak terlalu banyak. Dia pergi ke bandara berniat mematuhi ucapan Mamah nya untuk pergi ke Negara I.

Dengan setelan baju sweater biru muda berpadu pink, celana panjang hitam, dan sepatu kets putih, Reva menunggu jam penerbangan nya sambil mengenang berbagai kenangannya bersama Hana dulu. Kenangan-kenangan indah kini berputar di otaknya, menyisakan ruang dengan rasa sakit dihati Reva saat mengingat bagaimana penderitaan nya selama ini hingga berakhir merenggut nyawa di tangan suami yang selama ini menjadi penyebab penderitaan itu.

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh nya pun tiba. Pesawat akan segera take off, Reva langsung bergegas memasuki pesawat. Sesuai nomor kursi nya, ia duduk di pinggir jendela.

"Mamah sebenarnya sangat berat untukku meninggalkan mu sendirian, tapi aku berjanji akan kembali ke negara ini lagi, untuk menemui mu dan membalaskan semua perbuatan mereka pada kita, Mah" batin Reva, tanpa disadari air mata keluar dari pelupuk matanya yang indah.

"Eh tunggu dulu, waktu itu Mamah juga nyuruh gue buat cari saudari kembar? maksud nya gimana dah. Gue punya sodara kembar gitu, tapi siapa, dan gimana bisa?" ucap Reva

Lelah bergelut dengan pikiran nya sendiri, Reva pun tertidur. Dalam perjalanan kali ini juga memerlukan waktu yang lumayan lama, sehingga tidur mungkin adalah solusi terbaik untuk nya. Selain karena perjalanan masih panjang dia juga perlu mengistirahat kan tubuh nya untuk menghadapi hal baru yang akan ia hadapi kedepan nya.

>>>>>

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya ia sampai di Negara I. Saat ini ia sedikit bingung karena tak ada satu orang pun yang ia kenal disini apalagi ia baru pertama kali menginjakkan kakinya di negara asing tersebut.

Untuk sementara waktu dia berniat untuk menginap di hotel terlebih dahulu, sebelum nanti nya ia akan mencari tempat tinggal yang lebih ramah di kantong nya.

Saat ia berada di bus umum, banyak yang memperhatikan nya. Entah itu sebab dirinya yang terlihat sedikit berbeda karena bukan berasal dari negara tersebut atau mungkin ada sesuatu dalam dirinya yang membuat nya menjadi pusat perhatian saat ini?

Setiba nya di hotel, dia membanting kan tubuh nya ke atas kasur, menatap langit-langit kamar. Tangan nya menarik liontin yang melingkar dengan indah di leher nya. Menatap liontin itu dengan penuh rasa penasaran serta pertanyaan-pertanyaan yang menumpuk di benak nya.

"Wahh... ternyata bener gue punya sodara kembar. Mirip banget lagi beda nya cuma dia lebih putih sama warna bola mata nya" ucap Reva tersenyum dengan hati yang menghangat. Setidak nya di dunia ini masih ada alasan untuk nya bertahan hidup.

"Tapi gimana gue bisa nemuin dia? gue aja gak tau nama, dikota mana dia tinggal, gimana dia sekarang. Hahhh... tapi gue yakin, gue bisa!" tekad Reva.

Setelah liontin itu terbuka, terlihat lah foto dua gadis kecil kembar dengan latar tempat yang berbeda. Yang satu menggunkan kaos yang sedikit lusuh, tersenyum manis menatap kamera, dengan mata berwarna coklat terang, dan warna kulit nya yang sedikit lebih gelap. Dan dia tau persis siapa dia, tentu saja gadis kecil di foto itu adalah dirinya sendiri.

Dan satu gadis kecil yang lainnya menggunakan dress hitam selutut, ekspresi wajah yang datar, bola mata yang berwarna biru muda, dan kulit nya yang seputih susu dengan beberapa bekas luka yang terpampang jelas.

Setelah merasa puas menatap foto tersebut, Reva pun beranjak untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum kembali beristirahat.

>>>>>

Q'RE COMPANY

Salah satu perusahaan yang masuk kedalam kategori 3 perusahaan terbesar di dunia. Dulunya perusahaan ini hanyalah perusahaan biasa, tetapi karena tekad dan kepitaran seorang gadis pemilik perusahaan tersebut yang sangat besar, sekarang perusahaan tersebut masuk kedalam kategori tiga perusahaan terbesar di dunia yang sangat disegani para pembisnis manapun.

Tetapi tidak ada yang tau bagaimana wajah asli sang pemilik perusahaan tersebut, bahkan para karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut setiap hari saja tidak pernah melihat wajah pemimpin nya sekalipun. Bukan hanya CEO nya saja, namun 2 orang kepercayaan pemilik perusahaan tersebut pun tak ada yang tau. Karena mereka selalu menutupi wajahnya dengan topeng. Menurut mereka, identitas mereka sangat lah penting, jadi mereka memutuskan untuk menyembunyikannya dari publik.

Saat ini ia sedang sibuk di dalam ruang kerja, kedua matanya menatap tajam kearah layar leptop, jari-jemari nya sibuk memencet tombol keyboard leptop tersebut, dan otaknya sedang bekerja keras menyelesaikan semua berkas-berkas yang menumpuk bak gunung hendak meletus.

Tok tok tok.....

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan tersebut, dengan cepat ia memakai topeng lalu memencet sebuah tombol untuk membuka pintu ruangannya.

Dan ya, pintu tersebut terbuka dengan otomatis. Masuklah seorang laki-laki berpakaian serba hitam ke dalam ruangan nya.

"Apa yang kau dapatkan?" tanyanya to the point.

"Saya mendapatkan informasi bahwa Nona Reva sudah berada di negara ini dan dia sekarang berada di hotel XX" jawab orang yang berpakaian serba hitam tersebut.

"Bagus, cepat beritahu Atha dan suruh dia bawa Reva ke mension, ingat jangan sampai dia terluka ataupun lecet sedikitpun, kalau sampai itu terjadi maka kau tau sendiri apa akibatnya" ucap nya dengan datar.

"Ba-ba-baik" jawab orang itu gelagapan.

Hanya dengan satu isarat kecil dari jari lentiknya, orang itu sudah paham maksud atasannya itu, dengan sopan ia membungkuk hormat lalu bergegas meninggalkan ruangan tersebut.

"Akhirnya aku berhasil membawa mu kembali. Arga, kau membuat kesalahan fatal saat ini. Nanti kan lah kehancuran mu secara perlahan, aku selalu mengingat setiap inci dan cara saat kau menyakiti keluarga ku" ucap nya dengan senyum semirik.

Setelah mendapat informasi tersebut, dia pun pergi meninggalkan ruang kerja nya. Urusan nya kali ini akan bertambah banyak, namun ia sudah di didik dengan segala kekerasan, luka-luka yang bahkan membekas, kegagalan berkali-kali, dan rasa sakit. Dan itu semua berhasil menumbuhkan sosok yang tidak akan tumbang dengan begitu mudah dalam dirinya.

...♧♧♧...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!