NovelToon NovelToon

Sang Penguasa

Hutan Hitam

Planet Enus, masa kekacauan. Kekacauan yang di sebabkan oleh para chipers. Chipers atau penerima chip. Chipers adalah proyek gagal di masa penciptaan system. Pada dasarnya mereka kelinci percobaan penerima system, dimana system dan tubuh penerima tidak tersinkronisasi dengan sempurna. Tingkat sinkronisasi mereka dengan system hanya di bawah 25%. Dan itu di anggap gagal oleh penciptanya.

Seperti yang kita tahu bahwa penerima system mampu menjadi manusia sempurna dalam segala aspek. Sedangkan proyek yang gagal ini, karena hanya tersinkron di bawah 25% mereka hanya mempunyai satu aspek yang menonjol, dan aspek itu acak. Penerima tidak bisa memilih apa kemampuan mereka yang akan naik secara drastis. Entah itu kekayaan, kekuatan atau kemampuan lain yang pasti hanya satu aspek saja. Untuk aspek lain mereka harus melatihnya sendiri.

Namun berbeda dengan penerima system gagal itu, mereka yang tidak tahu apa apa menganggap hal itu sebuah berkah dari langit. Hal itulah yang menyebabkan kekacauan, beberapa dari mereka mulai beradu kemampuan. Hal ini yang membuat pencipta system harus segera menyelesaikan dan menyempurnakan system pertama untuk membereskan kekacauan yang terjadi.

***

Di planet Enus sekarang ini, kondisi yang membuat status yang kuat yang harus di hormati. Beberapa penduduk Enus yang merasa sebagai penyandang berkah ini memang mendominasi. Bahkan mereka membuat tingkatan untuk kekuatan yang mereka miliki.

Di sebuah tempat di daratan Tirba. Seorang bocah berjalan gontai melangkahkan kaki tanpa memperhatikan kemana dia pergi. Dari wajah kecilnya seperti terbebani oleh banyak pikiran. Bocah itu berusia sekitar 10 tahun, dia bernama Gui Kahila. Tanpa dia sadari, dia terus berjalan hingga memasuki Hutan Hitam.

Keluarga Kahila memang terletak di pinggiran hutan hitam, sehingga tak mengherankan jika Gui tak sengaja masuk ke dalamnya.

"Sial! Kenapa aku sangat bodoh! Masuk hutan ini sama dengan mati, sialan!" gumam Gui dalam hati, kesal pada diri sendiri.

"Tenanglah Gui, tenanglah! percuma menyesal sekarang!" lanjut Gui berusaha menenangkan diri sendiri.

Sambil menoleh kanan kiri yang mana semuanya tampak gelap dan hanya ada cahaya yang di hasilkan dari beberapa kunang kunang. Dia teringat cincin ruang pemberian sepupunya dan mencoba melihat apakah ada barang berguna di sana. Di masa seperti ini banyak sekali tersebar benda benda aneh misterius yang entah dari mana asalnya, kalau dari cerita orang orang tua benda benda itu berasal dari langit.

Di dalam cincin ruang, Gui melihat ada sebuah kristal cahaya. Dia mengambil kristal itu, kristal cahaya berfungsi seperti senter, untuk menyalakannya hanya meremasnya saja maka kristal itu akan menyala. Tapi cahaya dari kristal itu juga terbatas, ketika energi kristal itu habis, cahayanya juga akan menghilang.

Hutan hitam, merupakan salah satu tempat di benua kuning, yang sangat kaya akan hal mistis dan aneh. Benua pertama yang di ciptakan oleh sang pencipta. Hutan hitam ini hampir tidak pernah terjamah manusia, bukan apa apa, semua orang tak perduli berada pada tingkat kekuatan apa. Setelah orang tersebut memasuki hutan hitam ini, tak akan pernah kembali lagi baik jiwa maupun raganya.

Kabarnya bahkan seorang chipers tahap puncak pun akan mati jika memasuki hutan hitam ini, selain itu keadaan di perburuk dengan kurangnya penerangan. Hutan hitam serasa mengurung mereka di dalamnya, seperti mengijinkan siapapun masuk ke dalamnya tapi siapapun tak boleh keluar dari dalamnya. Dan lagi tak ada satu hal yang di ijinkan untuk terbang di atasnya.

Begitulah sedikit mengenai hutam hitam yang merupakan pengetahuan umum juga merupakan informasi yang Gui ketahui.

***

Sementara itu, di kota Beji. tepatnya kediaman pribadi tetua pertama Ahno Kahila, ayah Gui, suasana yang biasanya hening seketika terganggu oleh sebuah teriakan.

"Tetua! Tetua! Kakak! Kak Ahno!" teriak Bayek panik sambil berlari menuju kediaman Ahno.

Ahno yang kala itu sedang duduk santai, di belakang rumahnya sambil memandangi langit sore kota Beji, kemudian terkejut akan teriakan Bayek ini.

"Apa yang terjadi?" tanya Ahno dalam hati, sambil bangkit berdiri kemudian menghampiri adiknya itu.

"Ada apa!" tanya Ahno setelahnya.

Hah.. Hah.. Huff.. Hosh.. Hosh.. Suara nafas Bayek tersenggal senggal.

"Hei tenanglah! Kau ini kenapa, tunggu sebentar aku ambilkan minum." sambil berbalik ingin masuk rumahnya, tapi dengan cepat Bayek menghentikan langkah sang kakak, dengan gelengan pelan serta isyarat jari untuk memberikannya sedikit waktu.

Namun karena kekhawatirannya pada si keponakan, drama kecil pun terjadi.

"Hah! Gui, masuk,,, huff,,, hutan hitam!" tutur Bayek dengan terengah engah sekaligus juga mengakhiri drama yang sedang terjadi.

Mendengar ini raut wajah Ahno seketika berubah, kemudian dia pun berbalik lalu memegang kedua pundak adiknya.

"Jangan bicara sembarangan Bayek!"

"Aku tidak bohong kak!" potong Bayek dengan tatapan serius.

Deg! Deg!

"A-apa... apa ya-yang terjadi? Ba-bagaimana bisa a-anakku memasuki hutan hitam..." kata Ahno terbata, kemudian di lanjutkan dengan beberapa pertanyaan beruntun.

Hilang sudah ketenangannnya, kini dirinya terlihat panik dengan raut wajah pucat pasi, serta tubuh bergetar.

"Ka-Kakak maafkan a-aku..." kata Bayek ragu bercampur rasa bersalahnya, ini untuk kedua kali dia melihat kakaknya kehilangan ketenangan, semenjak kematian istri yang sangat di cintai kakaknya. Setelah menarik nafas pelan dia kemudian menceritakan kronologi kejadian.

"Setelah keputusan ayah yang di setujui oleh kita, aku kemudian menjalankan tugasku, mengawasi dan melindungi Gui secara diam diam, lalu..." kemudian Bayek melanjutkan dengan semua hal secara detail tanpa ada yang di tutupi.

"... Tapi kak, ada satu hal yang aneh.." Jeda Bayek sambil menatap Ahno.

"Aneh? Apa yang aneh? Cepat katakan!" nada Ahno terdengar seperti memaksa.

"Ba-baik, te-tepatnya sekitar 100 meter menuju hutan hitam, aku seperti di halangi oleh sebuah perisai misterius, tameng ini tak bisa ku hancurkan bahkan dengan semua kekuatan suci tingkat puncak milikku! Sangat kuat! Mungkin di buat oleh seseorang dengan tingkat raja atau lebih. Makanya aku langsung lari kesini." jelas Bayek.

"Perisai misterus?" tanya Ahno dalam hati.

"Apa ayah mengetahui hal ini?" tanya Ahno menatap sang adik.

"Be-belum kak, rencananya setelah ini baru ke tempat ayah, karena..." belum selesai bayek menjelaskannya, Ahno seketika menghilang dari tempatnya.

Mendapati hal ini Bayek tak terkejut, dia tahu tujuan Ahno kakaknya itu, kemudian dia memanggil ketiga adiknya, untuk menemani dirinya mengikuti Ahno.

***

Sementara itu di kediaman ketua tertinggi keluarga Kahila sendiri, terlihat Boris Kahila tengah duduk santai, sambil fokus bermain catur. Namun tak lama setelahnya, angin pun berhembus dan tepat di sampingnya berdiri Ahno, putra pertamanya.

"Ada apa Ahno? Tumben kau kemari..." tanya pelan Boris, tanpa menoleh masih terus fokus pada permainan caturnya.

"Mmmm, sa-salam ayah." kata Ahno sambil menunduk hormat, namun ke ragu raguanya membuat dirinya membutuhkan sedikit waktu untuk melanjutkan perkataanya.

"Ada apa? Tak biasanya kau seperti ini, katakan saja." kata Boris setelah memperhatikan keraguan putranya itu.

"Mmmm,,, begini a-ayah,,, anak,,, mmm,,, anakku ta-tanpa sengaja, memasuki hutan hitam ayah, mohon ayah mengijinkan aku untuk memimpin sementara 100 prajurit elit keluarga kita untuk menolong anakku." kata Ahno memohon.

BRAK!!

Meja permainan catur seketika hancur, akibat terkena aura milik Boris Kahila.

"Apa maksudmu?" tanya Boris dengan nada marah, sambil berdiri menghadap Ahno putranya itu.

"Katakan dengan jelas! Bercandamu itu tidak lucu!" lanjutnya dengan penuh penekanan, yang secara tak langsung membuat Ahno terdiam seribu bahasa, sambil berkeringat dingin, jelas Ahno ini sangat takut akan kemarahan ayahnya.

"Dimana Bayek!" tanya Boris dengan nada marah, setelah mendapati Ahno hanya diam.

"A-Aku... di-di sini ayah." jawab Bayek yang baru saja muncul dengan di ikuti ketiga adiknya.

"Apa yang kau lakukan! Bajingan keparat! Bagaimana bisa cucuku lepas dari pengawasan! Cepat katakan!" Jangan coba coba kau tutupi!" Teriak Boris tepat setelah putra keduanya menyelesaikan perkataanya, tanpa sadar dia juga melepaskan tekanan aura tingkat raja puncaknya yang langsung menindas ke empat anaknya dan menciptakan getaran di sekitar gazebo.

Mendapati tekanan ini ketiga putranya, Bryan Kahila, Charlie Kahila dan Michael Kahila seketika langsung jatuh menghantam tanah, lengkap dengan darah segar yang keluar dari setiap lubang di tubuh mereka, juga bunyi retakan pada tulang mereka.

Pasalnya mereka bertiga dengan tingkat chips yang masih pada tahap roh tak sanggup untuk menahan tekanan intimidasi yang di berikan Boris. Sedangkan Bayek sendiri, harus di paksa berlutut dengan dua tangan membantu menopang tubuhnya, jika dia tidak mengeluarkan seluruh kekuatan tahap suci puncaknya untuk menahan tekanan intimidasi ayahnya ini, maka dapat dipastikan dia pasti menyusul ketiga adiknya.

Dan hanya Ahno yang sedikit berkeringat dingin, biar bagaimanapun Ahno juga merupakan chipers tahap raja meskipun masih berada pada tahap awal namun tahap chipnya ini masih sanggup menghalau tekanan intimidasi Boris sehingga tidak terlalu menindasnya.

"Ayah! Mohon tenanglah! Redakan amarahmu! Apa kau akan membunuh anakmu sendiri ayah!" teriak Ahno keras, sambil mengalirkan auranya sendiri untuk melindungi keempat adiknya.

Mendengar teriakan ini Boris tersadar dan seketika itu dia pun menghilangkan semua tekanannya, namun nada bicaranya tetap sama.

"Mulai bicara!" dengan nada kasar sambil melototi Bayek, meski dengan terbata bata Bayek pun menjelaskan semuanya.

***

"Perisai misterius?" gumam Boris dalam hati, setelah mendengar semua penjelasan Bayek.

Dengan raut wajahnya pucat dan tanpa perduli kondisi keempat anaknya, dia kemudian berlalu sambil tak lupa berkata pelan, namun terdengar memaksa.

"Ikuti aku sekarang! Ahno bawa juga seluruh pasukan elit keluarga kita!

Beberapa waktu kemudian semuanya pun sampai di wilayah perbatasan hutan hitam.

"Di-disini a-ayah, a-aku sempat di hentikan." jelas Bayek gugup, sambil menunjukkan tempat terakhir kehilangan jejak adam.

Boris kemudian menatap ke arah hutan hitam di depannya, dia juga merasakan sedikit penolakan pada kekuatannya dari dalam sana.

"Ada apa Boris?" tanya Lucas yang baru saja datang bersama tiga orang di belakangnya, dimana dua diantaranya berada pada tahap roh menengah dan sisanya tahap suci menengah, sedangkan Lucas berada di tingkat Raja menengah.

Sesaat sebelum berangkat, Boris sempat memanggil sahabat baiknya Lucas dari kota Hoko menggunakan kristal jiwa. Jarak antara kota Beji ke Kota Hoko tidak terlalu jauh, bisa di katakan mereka bertetangga, sehingga Lucas Young bisa cepat datang sesaat setelah mendapatkan pesan kristal jiwa dari Boris.

Kristal Jiwa merupakan alat komunikasi jarak jauh, yang dapat berfungsi jika penggunanya saling menyimpan sedikit energi nya pada kristal tersebut, dan selanjutnya kristal itu akan hancur seperti pasir setelah di gunakan.

Hutan Hitam 2

"Lucas, apakah legenda tentang hutan hitam ini benar adanya?" tanya Boris setelahnya dengan raut wajah khawatir.

Melihat kekhawatiran Boris, Lucas langsung menjelaskan kejadian masa lampau yang sekiranya menjadi rahasia umum mengenai hutan hitam ini.

Diceritakan bahwa dahulu kala pernah ada seorang chipers ahli tahap alam puncak, yang mana kekuatannya tak dapat ditemukan lagi di lima benua saat ini. Dia nekat memasuki hutan ini demi untuk memecahkan misteri yang ada, namun naas baginya hingga detik ini, dia tetap hilang bagai di telan bumi setelah memasuki hutan hitam ini, ada kemungkinan dia telah mati.

Ada rumor yang mengatakan bahwa, cahaya matahari pun tak dapat memasuki hutan, sehingga hutan ini tidak memiliki penerangan yang cukup. Tapi ada rumor penerangan tetap ada, tetapi berasal dari hewan hewan kecil, Lalu baru baru ini, sekitar satu tahun yang lalu rumah lelang jakal perak bersama seorang sesepuh Klan Pedang Bumi, bekerja sama untuk mengungkap misteri hutan hitam ini.

Mereka mempersiapkan semua kebutuhan dengan cermat, juga mereka membawa sedikitnya sepuluh chipers, delapan di antaranya berada di tingkat raja sedangkan dua lainnya tingkat kaisar puncak. Namun, hal yang sama kembali terjadi, dan juga dapat di pastikan kesepuluh chipers kuat tersebut, juga menghilang sampai hari ini.

Hal ini menimbulkan kerugian besar antara kedua belah pihak, hingga pada akhirnya rumah lelang jakal perak dan Klan Pedang Bumi menyerah, untuk memecahkan rahasia dari hutan hitam ini, dan bahkan keduanya menetapkan larangan kepada semua anggota mereka untuk memasuki hutan hitam ini, karena tak ingin lagi mengalami kerugian yang sama.

Terakhir, tidak ada yang dapat terbang di atas hutan hitam, entah apa penyebabnya tidak ada yang tahu, dan lagi kemungkinan ada hewan buas tingkat mistik yang mendiami hutan hitam ini.

"Begitulah, hanya sejauh ini yang aku ketahui, kalau pun bertanya pada tiga jaringan informasi terkenal di lima benua, jawaban yang mereka berikan akan sama, hutan hitam ini bukan omong kosong, sangat berbahaya!" jelas Lucas sejenak terjeda sambil memperhatikan Boris.

"Sebenarnya apa yang terjadi Boris?"

"Cucuku..." lalu Boris menceritakan detail kejadiannya, dengan kesedihan serta penyesalan mendalam.

"Dasar bodoh! kakekmu saja waktu itu, masih meragukan ramalan tua itu, ba-bagaimana kau....?! Ah!" seru Lucas kesal setalah mendengar semua penjelasan Boris.

"Dasar bajingan tua! Sudah kubilang jangan pernah mempercayai ramalan tua itu, lihatlah akan kebodohanmu ini, sekarang kita tak bisa sembarang masuk ke dalam hutan hitam, bahkan terbang pun tak bisa, selain ancaman binatang buas ada juga penerangan yang... Argh! Sialan kau! Aku akan bantu sebisaku, untuk mencari di sekeliling hutan hitam ini, siapa tahu cucumu masih ada di sekitar sini!" lanjutnya kemudian langsung pergi dengan kesal.

***

Setelah pencarian yang tak membuahkan hasil, semuanya kemudian kembali pulang ke kediaman masing masing.

Di pinggiran kota Beji, tepatnya di pondok reot dengan atap berlubang, terlihat Boris tengah duduk termenung di ranjang bambu, tempat cucunya beristirahat dulu, sambil menyesali semua keputusannya, dia di temani oleh Lucas, sedangkan ketiga orang sebelumnya yang mengikuti Lucas telah dahulu pulang ke kota Hoko.

"Gui, maafkan kakek." sekali lagi Boris bergumam dalam hati tertahan, terlihat dia sangat menyesal merasa sangat kehilangan.

"Boris, semua orang pernah melakukan kesalahan tetapi tidak semua orang bisa keluar dari penyesalannya, kurasa kau tahu itu kan? Semua yang telah terjadi dalam hidup ini, sulit untuk di kembalikan, sekarang kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Gui." gumam pelan Lucas berusaha menghibur, setelah itu keheningan panjang kembali terjadi, namun setelah itu Lucas kembali berkata pelan.

"Kawan, maafkan aku, tak bisa berlama lama menemanimu, banyak hal yang harus di siapkan menjelang seleksi murid lima bulan mendatang, janganlah terlalu larut dan berusahalah untuk menerima kenyataan, aku tak mau satu satunya sahabatku yang tersisa mendahuluiku lagi." lanjutnya sambil berdiri kemudian melangkah pergi.

***

Ramalan Tua Kahila.

Leluhur keluarga Kahila dahulu, memiliki gelar sebagai Peramal Suci Kahila, gelar ini bukanlah omong kosong belaka, semuanya tentu berdasarkan ketepatan semua ramalan yang pernah dia sampaikan, bahkan dia mampu memprediksi kematiannya sendiri.

Dahulu setelah mengasingkan diri selama sepuluh tahun lebih, dia kembali pada keluarganya dengan kondisi mengenaskan, yang juga menggemparkan seluruh keluarga Kahila saat itu, dan dengan sisa tenaganya dia menulis ramalannya, kemudian menyerahkan langsung kepada ketua keluarga saat itu.

Dan tak lama berselang, dia meregang nyawa di tempat, dengan posisi berdiri tegak dengan di topang tongkat kayu andalannya, sambil tersenyum cerah. Tak ada yang tahu penyebab kematiannya sebelum membaca catatan yang dititipkan pada ketua keluarga. Sedikit ramalannya berbunyi,

Kematianku sudah dekat, namun senyumku tetap pada tempatnya, pengorbananku tidak sia sia, di masa depan, darahku, darahku yang lain, akan lahir dan nantinya membuat nama keluarga Kahila-ku kembali pada puncaknya, melebihi zaman para leluhurku, dan juga zamanku, seluruh dunia bahkan tak berdaya pada nya.

Tapi langit menjadi iri, dan mengutuk kekuatannya dengan menanam segel naga emas melingkar, karena segel ini darahku tidak mendapatkan chip dan karenanya, akan melewati hidup yang sangat berat.

Selanjutnya di jelaskan cara melepas segel dengan bantuan seorang ahli ilmu penyegelan minimal pada tingkat legenda dan cara kedua, segel itu akan lepas jika pemilik segel dalam hidupnya memiliki kebencian yang sangat tinggi, sehingga dengan sendirinya segel itu akan lepas namun dengan resiko yang nantinya berdampak buruk bagi keluarga Kahila.

Pilihan kedua ini di sarankan untuk di lakukan ketika sangat terdesak. Kemudian keluarga Kahila menyimpulkan kematian leluhur di picu karena leluhur berusaha mengetahui cara mengatasi kutukan dari langit itu.

***

Ketika Gui Kahila lahir, dengan memiliki segel naga emas melingkar di punggungnya, Boris menjadi sangat khawatir. Dan semua yang di takutkan terjawab pada usia 10 tahun, Gui tetap tak memiliki chips pada tubuhnya.

Maka dari itu, Boris berusaha mencari seorang ahli penyegelan tingkat legenda bahkan hampir pada lima benua pernah di jelajahinya. Namun, ahli segel tingkat legenda tak kunjung di temukan dan hanya menjadi sebatas legenda di antara para ahli segel lain pada umumnya.

Kemudian, Boris merencanakan sebuah siasat dengan menggunakan cara kedua dengan membiarkan seluruh keluarga menanggung semua kebencian Gui, tentunya dengan melalui persetujuan semua kepala keluarga dahulu, barulah mulai menjalankan siasatnya dengan tanpa sepengetahuan cucunya, Gui.

Dia juga tak lupa meminta dukungan dari para cucu cucunya yang lain, demi membantu melancarkan siasatnya ini. Lalu pada akhirnya mereka dengan sengaja mengusir Gui dan membiarkan dia mengambil jalan hidupnya, dengan harapan, kerasnya hidup sendirian dapat membuat Gui tumbuh menjadi kuat.

Harapan yang lain tentu saja agar Gui memiliki kebencian yang amat dalam pada keluarganya sendiri sehingga segel naga emas yang melingkar itu dapat terbuka sendiri. Bila di pikir pikir sebenarnya pengorbanan keluarga ini sangat besar untuk seorang cucu. Namun, semua tak berjalan sesuai rencana sehingga pada akhirnya memaksa Boris kehilangan cucunya untuk selamanya.

Hanya meninggalkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam yang di rasakan seluruh keluarga terutama ketua dan juga putranya, Ahno. Hal ini akhirnya sedikit menjelaskan mengapa bocah kecil itu bisa mempunyai beban pikiran yang berat sampai tidak sadar masuk ke dalam hutan hitam.

Pria Dalam Kobaran Api

Masih di dalam hutan hitam, Gui terlihat belum beranjak jauh dari titik awal dia mulai bergerak. Ketakutan jelas terpancar dari wajahnya, dia beberapa kali kembali ke jalan yang sekiranya pernah di lewati namun sayang jalan yang sebelumnya pernah di lewati itu seakan tidak pernah ada. Hutan hitam sangat aneh, selain tak ada siang hari disini, juga hutan hitam dapat menghalau siapapun yang mencoba keluar dari sini.

"Sial! Apa yang harus aku lakukan?" gumam Gui pelan.

Tak berapa lama kemudian, terdengar lolongan serigala, Gui sangat terkejut sampai membuat dia jatuh terduduk. Serigala merupakan hewan buas, yang selalu bergerak dalam kawanan dan itu merupakan sesuatu hal yang merepotkan, apalagi dengan kondisi Gui saat ini, yang tidak di berkahi chips oleh langit, bisa di katakan dia merupakan makan malam yang telah di sediakan secara gratis di sini.

"Sial! Sial! Sial! Kenapa harus serigala! Jika mereka menemukanku saat ini, maka tamat sudah riwayatku!" kemudian dengan susah payah dia mencoba bangkit berdiri dan berusaha menggerakkan kakinya untuk mencoba menjauh.

"Tetap tenan, tenang... sekarang aku harus menjauh dulu." hibur Gui dalam hati, sambil mengatur nafas sejenak, lalu sekuat tenaga Gui mencoba menjauh dari tempatnya, sambil tetap mengantisipasi pohon pohon yang di depannya, tapi karena pergerakan yang di lakukan Gui ini, kawanan serigala itu akhirnya tahu lokasi Gui, dan dengan reflek, mereka langsung mengejar Gui.

Lolongan keras terdengar dari seekor serigala putih dari atas sebuah batu, ukurannya lebih besar dari yang lainnya. Gui dalam pelariannya sempat untuk menoleh ke belakang, terlihat gerombolan serigala sedang mengejarnya, lalu ada seekor di belakang kawanan yang kelihatan sebagai pemimpin sedang berdiri menatap Gui dari atas sebuah batu.

"He-hewan buas tingkat em-emas." gumamnya sambil terus berlari dengan tergesa gesa.

Sesaat setelah itu, betapa terkejutnya Gui ketika melihat pemimpin kawanan serigala yang entah bagaimana telah berada di depannya sambil memamerkan taring panjangnya.

"Apa apaan makhluk ini!" kata Gui dalam hati sambil berlari memutar, berusaha menghindari pemimpin kawanan serigala di depannya, tapi yang terjadi serigala itu hanya memandang Gui seolah sedang mempermainkannya.

Tak perduli dengan pikiran sang serigala, Gui terus memacu kakinya untuk menjauh, karena terus berlari, Gui pun secara perlahan mulai kehabisan staminanya.

"Sial! Sial!,, Nafasku hampir habis ini!" kata Gui dalam hati.

Tak lama berselang, dari kejauhan Gui melihat titik kecil seperti nyala api, berhubung keadaan sedang terdesak, Gui tanpa pikir panjang langsung bergerak ke arah titik kecil seperti nyala api tersebut. Dan tepat pada jarak 10 meter akhirnya Gui benar benar melihat jelas nyala api dan juga seseorang yang tengah duduk di sekitar nyala api tersebut.'

Tak menunggu lama, Gui menggunakan tenaga terakhirnya untuk mempercepat larinya, dan ketika telah berjarak 2 meter, Gui melompat demi segera mencapai lokasi pria tersebut. Gui sampai namun dengan pendaratan yang tak mulus, yang mana Gui tersungkur tepat di samping kanan pria itu. Melihat Gui tersungkur di sampingnya, pria tersebut lalu dengan santai meletakkan sebuah bambu yang berisi air di samping Gui, tanpa mengeluarkan sepatah kata, kemudian sang pria berbalik menatap sinis kawanan serigala di belakang.

Anehnya kawanan itu seketika langsung menghentikan pengejaran mereka, dan mulai berhamburan seperti melihat monster, yang mana pelarian kawanan serigala ini di pimpin langsung oleh serigala putih besar tadi. Lalu di posisi Gui sendiri, sambil terengah engah dia kemudian bangkit berdiri, mengatur nafas sejenak dan akhirnya mulai berbicara.

"Huf,,, ma-maaf tuan,,, saya,,, huf,,, telah lancang memasuki,,, huf,,, wilayah anda,,, dengan membawa serta masalah,,, huf,,," berbicara terengah engah sambil memberi hormat dengan membungkuk.

"Hmmm, duduklah nak,, dan minumlah dulu, kau terlihat kacau."

"Terima kasih tuan." kata Gui kemudian mengikuti permintaan pria itu.

Setelah beberapa waktu berlalu, Gui memperhatikan pria itu, yang mana pria itu terlihat menggunakan jubah hitam, topi anyaman bambu lebar, yang juga berwarna hitam selaras dengan pakaiannya, beserta sebuah belati sejenis karambit yang sedang di mainkan di tangannya, kelihatan dari keriput di wajahnya, pria itu merupakan seorang pria tua yang sangat berwibawa.

"Hei bocah, apa yang di lakukan manusia biasa sepertimu di hutan hitam ini?" tanya pria tua itu dengan sedikit melirik, masih memainkan karambit di tangannya.

Meski sempat tersentak akan pertanyaan pria tua itu, tapi dengan cepat Gui pun menanggapi pertanyaan ini.

"Salam tuan, pertama tama saya mengucapkan terima kasih atas pertolongan tuan, mmmm, jadi sebenarnya---..." Gui lalu menceritakan semuanya, dari dia yang tanpa sengaja memasuki hutan hitam, sampai di kejar kawanan serigala.

"Begitu rupanya, siapa namamu?" tanya pria tua itu setelahnya.

"Ah,, maaf sudah tidak sopan tuan..." sambil bangkit berdiri kemudian membungkuk hormat.

"Maaf tuan, nama saya Gui Kahila."

"Gui Kahila ya, baiklah aku mengerti, duduklah."

"terima kasih tuan." sambil kembali duduk.

"Apakah keluargamu itu yang tinggal di dekat hutan hitam ini?"

"Benar tuan, keluarga saya---..." kemudian Gui mulai menceritakan perihal keluarga Kahila pada pria tua itu seolah mereka telah kenal lama, hal ini tanpa sadar menjelaskan bahwa Gui masih anak anak, dimana anak anak biasanya menjelaskan apa pun meski hal itu tidak di tanyakan, dan dalam hal ini pria tua itu mulai sedikit memahami karakter Gui.

"Hehehe, begitukah, terlepas dari semua itu, tahukah kau jika kau mau, aku bisa mengantarkanmu pulang tapi dengan satu syarat." kata pria tua itu setelahnya.

Mendengar hal ini Gui pun terkejut, sempat terlintas rasa senang di hatinya ketika mendengar kata pulang, namun apalah daya ketika mengingat perlakuan keluarganya selama ini, semuanya terasa tak berguna lagi, antara pulang dan tidak dirinya, semuanya akan sama, perlakuan buruk pasti akan menimpanya, begitu pikirnya.

"Ah, terima kasih atas tawaran tuan." kata Gui, namun karena tak mendengar lanjutan perkataan Gui, pria tua itu mengira Gui tak mempercayai kata katanya.

"Hehehe... aku mengerti, dengan banyaknya rumor yang beredar, tentu dirimu tak yakin bila aku dapat melakukannya."

"Eh? Bu-bukan begitu tuan, saya percaya tuan mampu melakukannya, hanya saja, ah,,, bila demikian, bisakah tuan mengantar saya keluar dari kota ini saja? Saya ingin mengembara di dunia luar... mmm..." jelas Gui.

"Mengembara? Kau? Hehehe,,, Apa kau bercanda?" tanya pria tua itu, tetapi dalam hatinya dia mulai menduga ada sesuatu yang sedang di sembunyikan Gui, hal ini berdasarkan perkataan tak selesai dari Gui sendiri.

Sementara Gui, menanggapi keraguan pria tua itu, dia menjelaskan maksud perkataannya sehingga hal ini menimbulkan sedikit drama.

"Hmmm,,, baiklah baik, hal itu tak masalah buatku." kata pria tua itu sekaligus mengakhiri drama singkat mereka.

"Terima kasih tuan, lalu apa syarat anda?"

"Sangat mudah! Jadilah murid orang tua ini."

Gui kemudian tersentak, sejenak keinginan dalam diri untuk mendapatkan chips melonjak, namun kembali lagi, mengingat kondisi yang sedang di alami, dia merasa nantinya akan sangat membebani pria di depannya ini, kemudian sedikit menggeleng dengan ekspresi sedih, Gui berkata.

"Maaf tuan, sepertinya syarat ini terlalu berat untukku, aku---,,," sambil tertunduk sedih, dengan mulai berlinang air mata, teringat akan kehidupan keras yang dijalani selama ini, spontan dia kemudian menceritakan semua kisah itu.

***

Setelah itu dia kemudian bangkit berdiri.

"Maaf tuan, sepertinya saya terlalu jauh, mengenai tawaran anda sebelumnya, tak bisa saya lakukan, namun sekali lagi terima kasih atas tawaran anda, saya undur diri tuan." sambil membungkuk hormat dengan berbalik kemudian berniat pergi.

"Hehehe,,, bocah, jika kau memang berniat menjadi muridku, aku dapat membantumu." bergumam pelan sambil tetap memainkan karambit di tangannya.

Langkah Gui langsung terhenti lalu dengan cepat dia berbalik dan mulai berlutut dan bersujud.

"Saya memberi hormat guru..." kata Gui sebanyak tiga kali sambil menyentuhkan jidatnya ke tanah sebanyak tiga kali.

"Hehehe,,, bagus,,, bagus,,, aku terima hormatmu bocah, dan mulai hari ini kau resmi menjadi murid orang tua ini, namaku Nagiri Bay."

"Salam guru Nagiri..." lanjut Gui seperti sebelumnya.

"Baiklah Gui, sekarang bangunlah dan mulai beristirahat, karena besok kita akan mulai latihannya."

"Baik guru!"

Setelah itu sempat terjadi sedikit percakapan ringan kemudian Gui tertidur pulas, sedangkan sang guru tetap terjaga hingga pagi.

***

Waktu pun berlalu dengan cepat, hari pun berganti lalu Nagiri membangunkan Gui.

"Gui, bangunlah bocah." gumam pelan Nagiri sambil menggoyangkan pundak Gui.

"Ah,,, guru maafkan aku, apakah sudah waktunya?" sambil menggosok matanya lalu melihat ke sekitarnya.

Dan betapa kagetnya Gui, suasananya masih sangat gelap, bahkan api unggunnya masih menyala, namun tak banyak tanya dia pun mengemas semua bawaannya.

"Aku tahu kamu bingung, tapi beginilah keadaan hutan hitam, sesuai namanya di dalam sini tentu tak pernah ada siang hari." sambil tersenyum, kemudian dia berjongkok dan mulai menggambar sebuah diagram aneh di tanah.

"Gui, ini namanya formasi perpindahan area, formasi diagram ini akan mengantarkan kita ke tempat tinggalku." sedikit penjelasan Nagiri, dengan pelan sambil menunjukkan detail formasi yang sedang dia gambar.

"Oke, sepertinya siap, sekarang mari kita pergi." sambil menarik tangan Gui untuk berdiri di dalam lingkaran formasi.

"Aktif!" bergumam pelan tapi masih dapat di dengar Gui, cahaya silau kemudian muncul dalam sekejap, keduanya lenyap seketika.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!