Halaman media sosial ku tiba-tiba ramai sekali. Jumlah permintaan follower ku pun bertambah drastis. Namaku langsung melambung di berbagai berita-berita gosip. Ahhh, aku jadi terkenal. Namun sebagai sebutan PELAKOR.
Mereka ramai di komentar-komentar media sosial ku hanya untuk memaki, menggunjing, dan menyampaikan semua sumpah serapah mereka untuk keburukan ku.
Aku sudah menyakiti hati seorang isteri, dan merebut suaminya. Perbuatan ku ini tentu saja sudah keterlaluan. Wajar jika aku pun jadi di benci hampir seluruh wanita di jagad ini.
Bukan hanya itu, teman-temanku semua pun ikut menjauhiku. Mereka sama saja dengan yang lain, jadi membenci dan tidak ingin berteman lagi denganku karena malu.
Semua ini membuatku semakin tertekan. Aku tidak sanggup membaca, mendengar dan melihat semua berita itu semua. Aku pun berlari, ingin pergi sejauh-jauhnya dari mereka yang mengenalku. Dan ingin memulai hidup baru ku lagi.
“ Dasar Pelakor!!!” Maki seorang ibu ketika aku sedang berjalan menuju stasiun kereta api.
“ Wanita murahan!, gak tau diri!, matre!,” maki-maki dari ibu-ibu lainnya pun mulai terdengar panas di telingaku.
Mereka semua menunjuk-nunjuk muka ku dengan penuh kebencian. Dan bahkan mulai berusaha mendekatiku, kemudian menampar wajahku dengan keras, menjambak rambutku, mencakar wajah, tangan dan semua nya.
Aku pun terjatuh, tidak ada yang menolongku. Semua menatapku penuh kehinaan. Aku sudah seperti seorang maling yang tertangkap basah dan sedang di hakimi warga. Dan saat ini, hanya menunggu waktu apakah aku bisa selamat atau mati di bakar massa.
“ Aku bukan pelakor!, aku gak mau jadi pelakor!, tolong......” teriakku keras dengan tangisan yang sangat menyesakkan dada.
Kring...kring...kring...
Suara alarm dari jam weker pun akhirnya menyadarkan ku. Ya Tuhan terima kasih karena ini hanya mimpi.
Namun dadaku masih terasa sesak, air matapun masih mengalir deras di kedua pipiku. Aku memeluk erat jam weker yang selama ini aku benci karena sering membangunkan mimpi-mimpi indahku bersama dengan lee min ho. Saat ini aku sangat berterima kasih padanya, sudah menyelamatkan ku dari mimpi buruk di serang ibu-ibu.
Ah...ingin rasanya aku menangis lagi. Apakah hanya cara ini aku bisa mendapatkan uang, menjadi pelakor?.
Suara hp ku berbunyi dan bergetar. Aku langsung menghampiri dan mencabut nya dari kabel chargeran.
Tante Ani...
“ Halo, selamat pagi tante...” sapaku dengan jantung yang masih berdegub kencang.
“ Halo...selamat pagi sayang, oh iya Nay sayang. Jangan lupa ya, jam 10 pagi ke Menara Permata, ketemu langsung dengan kepala hrd disana. Namanya bu Lily, lantai 23 ya sayang...nanti tante kasih nomer nya bu Lily, kalian janjian saja.” Beritahu tante Ani dengan riang.
“ Oh iya tante, kalau boleh tahu nanti aku bekerja sebagai apa ya tante di sana?” Tanya ku bingung.
Karna jujur, sampai detik ini aku sama sekali belum tau harus melakukan apa untuk menjalan kan tugasku sebagai pelakor anak tunggal tante Ani tersebut. Kenapa juga aku harus bekerja di perusahaan milik nya jika hanya untuk menjadi pelakor.
“ Oh iya sayang, kamu akan menjadi sekretaris nya Zayyan. Tugas kamu di mulai dari sini ya sayang. Kamu harus bisa mencuri perhatiannya Zayyan dari hal yang kecil dulu. Kamu harus ingat, Zayyan sangat menyukai wanita yang lembut dan menuruti semua apa katanya.” Ucap tante Ani memperingatiku.
“ Oh gitu, baik tante...aku akan coba semaksimalnya.” Ucapku pelan.
“ Baik Nay sayang. Makeup yang cantik ya sayang. See you Nay cantik.” Pamit tante Ani langsung mematikan telponnya.
Ya Tuhan...
Siap kah aku, kenapa susah sekali ya untuk mendapatkan uang saja.
Pasti aku berdosa apabila benar-benar melakukan tugas ini. Merusak hubungan suami isteri yang saling mencintai dan sudah berjanji dalam ikatan suci.
Aku pasti di benci, bukan hanya di benci oleh orang banyak. Pastinya juga aku akan di benci oleh Mu...
Ya Tuhan...
Bayangan mimpi buruk tadi pun menari-nari lagi di pikiranku. Sepertinya aku tak sanggup menjadi pelakor. Aku tidak ingin merusak hubungan suami isteri. Apapun alasannya. Aku wanita baik-baik, aku bukan pelakor. Pasti ada cara lain untukku bisa mendapatkan uang dan membantu ibu bangkit dari semua keterpurukan ini.
Tok..tok..tok...
“ Nay sayang...kamu udah bangun?” Tanya ibuku dari balik pintu.
“ Iya bu.” Jawabku.
Ibu pun membuka pintu dan menghampiriku dengan wajah yang sangat ceria. Dia menunjukan banyak kantong belanjaan di kedua tangannya.
“ Nay...kamu habis menangis?” Tanya ibuku khawatir.
“ Ya, cuma karena mimpi buruk.” Jawabku sambil mengelap sisa-sisa air mata di kedua pipiku.
“ Jangan terlalu di pikirkan mimpi buruk itu. Ini semalam tante Ani memberikan baju-baju kerja ini. Dan ini semua dari merk terkenal loh Nay lihat deh bagus-bagus ya.” Tunjuk ibu dan menyerahkan nya belanjaan itu semua kepada ku.
Aku hanya menatapnya lemas, aku cukup memiliki baju yang layak di gunakan untuk bekerja di kantor. Kenapa juga tante Ani sampai segitu repot nya memberikan baju-baju itu lagi untukku.
“ Kok diam aja, di liat dong. Dan katanya kamu harus menggunakan baju-baju ini sayang. Karena posisi mu nanti di Permata group sebagai sekretaris direktur utama.” Beritahu ibu ku bangga.
“ Bu, bukan itu posisiku sebenarnya, aku hanya akan menjadi pelakor bu...apa ibu tidak panas mendengar sebutan itu untukku nanti?, aku akan menjadi pelakor bu.” Ucapku kesal sambil merebahkan lagi tubuhku di atas kasur.
“ Maaf sayang, jangan sebut itu dong. Kamu kan bukan pelakor.” Ibuku menghampiriku sambil mengelus lembut kepalaku.
“ Trus apa bu sebutannya?, aku kan memang di minta tante Ani merusak hubungan anaknya dan menantunya. Aku akan menjadi orang ketiga di antara hubungan suami isteri tersebut, bu...”
“ Nay...” ucap ibu ku singkat.
“ Aku tidak mau melanjutkannya bu, aku yakin masih banyak cara untuk kita mendapatkan uang. Aku yakin aku bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih terhormat.” Ucapku sambil bangun dan berdiri di hadapan ibu ku.
“ Nay...tidak bisa!” Beritahu ibuku mengejutkanku.
“ Tidak bisa apanya ?.” Tanyaku kesal.
“ Kamu sudah tidak bisa mundur dari pekerjaan ini. Karena jika kamu mundur, bukan hanya modal dan semua yang sudah di transfer tante Ani akan di ambilnya lagi, tapi kita juga harus membayar denda 10 kali lipat dari semua itu Nay...” Ucapan ibuku kini membuat tubuhku semakin melemah.
“ Apa...kenapa bisa?, mana boleh begitu...tante Ani boleh ambil semua uang yang sudah di berikannya kepada ibu. Tapi dia tidak bisa memaksa kita membayar denda itu dong bu. Sama aja tante Ani dengan para rentenir yang mengejar ibu selama ini. Sama aja mereka jahatnya. Tidak bisa bu, ini tidak bisa begini.” Ucapku kesal dengan penuh amarah.
“ Maafkan ibu Nay, tapi ibu sudah menandatangani surat perjanjian di atas materai dengan tante Ani. Kamu tahu mereka kan, tante Ani bisa memanfaatkan kekuasaannya jika kita sampai mengecewakannya.” Beritahu ibuku sambil menangis dan memelukku.
“ Kenapa ibu ceroboh sekali?, kenapa ibu mau tanda tangan surat perjanjian itu tanpa konsultasi lagi dengan ku?.” Tanyaku masih kesal.
“ Maafkan ibu Nay, kamu jangan marah ya...ibu sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa. Maafkan ibu sudah membuatmu kecewa.” Ucap ibuku masih dengan tangisannya.
Hatiku pun ikut melemah, mana bisa aku berkata lebih keras dan akan lebih membuat ibuku sedih dan lebih terpuruk lagi.
Aku sudah tidak bisa mundur dari ini semua, jika memang aku harus melakukan pekerjaan ini. Aku akan melakukannya demi ibuku, aku siap di benci oleh seluruh orang di dunia ini asalkan ibuku dapat bangkit dan bahagia. Aku harus siap jadi pelakor, karena kini sudah tidak ada pilihan lain lagi untukku. Aku maju sebagai pelakor atau mundur sebagai wanita baik-baik tapi akan membuat keadaan kami semakin terpuruk. Yang ku takutkan hanya satu, ibu ku kembali berusaha bunuh diri lagi.
Aku membuka plastik-plastik dari brand pakaian ternama yang di berikan tante Ani, Pasti harga nya mahal-mahal sekali.
Ya ampun, semuanya rok baik yang pencil skirt, Peplum, Knee, A-Line Skirt. Ada juga beberapa kemeja yang menurut aku cukup ketat jika di gunakan. Walaupun ada beberapa yang berlengan panjang tapi tetap saja dengan bahan slim fit juga. Selain itu ada beberapa capelet coat dan blazer. Lengkap sekali. Apakah aku harus menggunakan ini semua?.
Dan ini bukan tipe pakaianku sekali.
Ahh....ingin rasanya berteriak yang sekencang-kencang nya.
Aku melihat ada 3 buah kardus sepatu yang juga di berikan tante Ani. Sepatu yang juga dari merk ternama di negeri ini.
Pasti itu semua sepatu heels, dan benar saja. Setelah aku buka benar sepatu high heels dan Spool Heels untung nya tidak dengan ukuran yang tidak terlalu tinggi. Mungkin karena tante Ani sadar aku sudah cukup tinggi tanpa sepatu heels. Ukuran tinggi ku 173cm.
Aku adalah wanita yang lebih suka berdandan casual dan make up yang sangat sederhana. 90% koleksi sepatu ku adalah sepatu sneaker dan 10% nya adalah Flat shoes. Dan mulai hari ini aku harus terbiasa menggunakan heels.
Pantas saja 3 hari yang lalu ibu memaksaku belajar menggunakan sepatu heels. Karena ibu tahu, tante Ani memang menginginkan ku menggunakan sepatu heels.
Tok...tok...tok...
Pintu kamar ku kembali di ketuk oleh seseorang di luar sana. Mungkin dia adalah ibu ku. Siapa lagi, di rumah kontrakan ini hanya tinggal aku dan ibu saja.
“ Ya masuk bu.” Ucapku mempersilahkan ibu ku masuk.
Tanpa suara jawaban, tiba-tiba masuk seseorang yang aneh menurutku. Dia wanita atau pria aku tidak yakin, mahluk itu membuka pintu dengan tangannya yang sangat gemulai. Dia mulai tersenyum dan menatapku tajam seperti siap-siap akan menerkam ku.
Siapa mahluk aneh ini...
“ Haiiiiii, cuantikku. Naynay....apa kabarnya?.” Sapa mahluk itu mengejutkan kan ku.
“ Siapa kamu.?” Tanyaku ketakutan.
“ OH mayyyy God. You gak tahu siapa gue?...Who I am?...Beneran Naynay...lo gak kenal ini eike siapa...?” Jawab mahluk itu malah balik nanya dengan gaya rempong nya.
“ Ya gue gak kenal, siapa lo?. Naynay...Naynay. Nama gue Nayla bukan nya Naynay.” Gerutu ku.
“ Iya Naynay cuantik, itu panggilan sayang gue kok special buat you seorang.” Ucap mahluk itu lagi.
“ Ibu...” teriak ku kencang memanggil ibuku.
“ OMG Naynay...suara you cempreng bingits sih, dah kaya kaleng rombreng aja. Please deh gak usah lebayyy. Ini gue Miss Carla. You mesti tahu, gue ini salah satu MUA terkenal. Masa sih you gak pernah dengar nama eike.” Beritahu mahluk yang mengaku bernama miss Carla itu.
“ Gak kenal, trus mau ngapain lo di kamar gue?. Belum pernah ada cowok masuk ke kamar gue.” Tanyaku ketus.
“ Whatttt, masa sih belum pernah ada cowok yang masuk ke kamar ini cin?, are you sure Naynay...tapi pernah kan di kamar lain hahaha.” Ucap Carla tidak percaya.
“ Gak pernah kali, gila aja...gue tuh masih perawan.” Beritahuku agak kesal ke mahluk aneh tersebut.
“ OMG cin... jarang-jarang loh jaman sekarang ada wanita cantik sebesar you yang masih tersegel. Duh...eike aja udah jebol berkali-kali.” Ucap Carla mulai mendekatiku dengan berjalan ala catwalk model ternama.
“ Ih...mau ngapain lo.? Pergi lo dari sini. Gue gak boleh terima cowok sembarangan masuk-masuk kedalam rumah.” Tanyaku bingung dan takut karna dia sudah semakin dekat.
“ Naynay...mana cowok nya? Ganteng gak sih....” Carla malah celingak celinguk gak jelas.
“ Lah, elo bukannya cowok?.” Tanya ku lugu sambilu menunjuk jakun yang naik turun di leher Carla.
Walaupun bagian dada nya terlihat lebih terisi dibanding aku, tapi aku sadar dia adalah seorang pria dengan penampakan jakun dan juga suara anehnya itu.
“ Nayyyyyy, jahat deh you. Gue udah se cuantik ini masih you sebut cowok?. Naynay...huhuhu.” Carla malah menangis gak jelas.
“ Eh, lebay banget sih. Emang sebenarnya lo cowok kan?.” Aku semakin membuat Carla menangis.
“ Eh, udah-udah. Sorry. Ya mau cewek atau cowok kek gue gak peduli. Trus lo mau ngapain ke sini?. “ tanya ku lagi.
Tidak habis pikir bagaimana ibu ku bisa mempersilahkan mahluk aneh ini masuk kedalam rumah bahkan kini sudah berada di kamarku.
“ Tugas eike adalah membuat lo semakin cuantik, cetar se cetar-cetar nya hingga membuat semua cuwok-cuwok yang gemezin itu ikut bergetarrr tak berdaya melihat you.” Beritahu Carla semakin membuat ku terkejut.
“ Jangan bilang kalau tante Ani yang kirim lo untuk itu?.” Aku mulai melemah lagi.
“ Iya cuantik, kamyu pintar sekali. Tugas eike adalah memastikan you harus terlihat cetar bergetar setiap hari nya.” Jawab Carla semakin mengejutkan ku.
“ Apa...setiap hari?” Tanyaku tak percaya
“ Iyesss, setiap hari. You and I...kita selalu together. Cucok yaaa hahahaha.” Ucap Carla sambil tertawa riang ala-ala kuntilanak bencong.
Oke, penderitaanku sepertinya sudah di mulai dari detik ini juga. Sebelum aku melakukan tugas utama ku menjadi pelakor.
Dan kenapa sampai segini rempong nya hanya untuk menjadi pelakor. Entah apa yang membuat tante Ani sangat tidak menyukai menantunya itu. Hingga memberikan tugas untukku seberat ini.
Aku sendiri tidak tahu harus memulai dari mana untuk mencuri perhatian anak tunggal tante Ani tersebut.
Bagaimana jika aku gagal, aku malah jadi takut pria itu tidak sedikitpun tergoda olehku. Karena yang aku tahu, isterinya yang bernama Tamara itu adalah seorang model ternama. Sudah pasti sangat cantik dan elegan. Mana bisa aku menyainginya.
“ Hayyoo mulai ngelamun jurokk deh pasti.” Ucap Carla kembali mengejutkan ku.
“ Apaan sih lo. Ngagetin aja.” Ucapku kesal.
“ Cuss ah, udah jam 7 pagi. You must udah terlihat cucok sebelum jam 8 pagi kan.” Ucap Carla sambil membuka sebuah koper kecil berisi semua alat-alat make upnya.
Aku pun pasrah, ketika Carla sudah mulai menggerayangi seluruh wajah polosku.
“ Cantik nya...pantes mom Ani lebih memilih you di banding si Tamtam itu.” Ucap Carla di sela-sela dia mendandaniku.
“ Tamtam siapa?.” Tanyaku bingung.
“ Itu loh, Si Tamara yang sok oke itu.”jawab Carla kesal.
“ Lo tau tugas gue buat apa? Dan lo kenal siapa itu Tamara itu.?” Tanyaku lagi semakin bingung.
“ Iyess, gue tahu dong. Mau ada hosib semut selingkuh juga eike tahu. Apalagi cuma ini hahaha. Sabar ya Naynay. Waktu kita masih lama kok. Pelan-pelan eike ceritakan siapa si Tamtam itu sebenarnya.” Beritahu Carla semakin membuatku penasaran.
“ Yeahhh, udah cuantikkkk secetar bergetar-getarrrr.” Teriak Carla bangga pada hasil polesan makeup nya di wajahku.
Aku menatap bayangan diriku sendiri di depan cermin.
“ Carla, ini menor banget gak sih?, udah kaya mau kondangan aja gue dandan kaya gini.” Protesku.
“ What...menor apa nya, ini cuantikkk Naynay. You lihat wajah you udah eksotis, seksi booo. Dan ini warna nude agak sedikit bold gitchu Naynay. You cuantik sekali. Kalah model-model itu. Apalagi sih Tamtam. Huhhhh senggol mental aja tuh.” Ucap Carla dengan gaya khas ala ratu lebay nya.
Apanya yang cantik, wajahku sangat menyeramkan sekali. Udah kaya tante-tante yang siap menerkam mangsa nya aja. Ini bukan style aku. Apa aku bisa nyaman dengan tampilan seperti ini.
Aku terbiasa make up naturan ala korean style. Bukan dengan gaya western seperti ini.
“ You lihat you punya bibir, terlihat lebih seksi booo. Awas yee jangan mau you sembarangan terima cumi-cumi dari sembarangan lekong.” Ucap Carla lagi-lagi membuatku bingung.
“ Apaan sih Carla, kalau cumi saos padang gue emang suka banget.” Sautku malah menghebohkan Carla lagi.
“ Whatttt, you laper ngomongin makanan mulu Naynay...jangan kebanyakan makan nanti perut rata you ini belendung gak seksi lagi.” Carla malah protes.
“ Jiaa, yang mulai ngomongin makanan kan elo bukannya gue.” Ucapku lagi gak kalah heboh nya dari Carla.
“ You harus tahu, cumi-cumi itu artinya cium-cium Naynay cuantikkk. You jangan sembarangan mau di cumi eh maksud eike di cium-cium sama sembarangan cowok. Gitu lohhh.” Beritahu Carla mencoba menjelaskan kosa kata aneh nya lagi.
“ Cumi-cumi, gak sekalian aja gurita. Enak tuh di buat Nakji Bokkeum.” Saut ku lagi dan Carla kembali heboh.
“ Yeee, you udah sarapan kan. Makanan aja mikirnya. Cus mana you punya baju, sindang eike pakein aja biar tambah cucok.” Ucap Carla.
“ Gue bisa pake baju sendiri. Sana lo keluar dulu.” Perintahku namum Carla masih aja terdiam di dalam kamarku.
“ Carla cuantik, biarkan eike pakai baju sendiri yaaa. Silahkan nona Carla cuantik keluar dulu.” Pintaku lagi dengan nada merayu dan membuat Carla tersenyum lebar.
“ Hahaha, Naynay...you gak perlu malu sama eike. Kita kan sama cuantik nya. Tapi yasudah lah. Oh iya Naynay...you harus gunakan pakaian yang sudah di berikan mom Ani ya.” Ucap Carla sambil keluar dari kamarku. Tidak lupa juga mengingatkan ku untuk menggunakan pakaian kerja yang malah terlihat seksi itu menurutku.
Belum lama Carla keluar dari kamarku, tiba-tiba pintu itu terbuka lagi. Aku baru saja membuka pakaian yang di berikan tante Ani tersebut.
“ Mau apa lagi sih Carla...” protes ku setelah melihat Carla kembali masuk sambil tersenyum sok cantik dengan membawa satu setel pakaian kerja yang sudah sangat rapi namum masih di dalam plastik seperti habis di laundry.
“ Today you gunakan pakaian ini Naynay.” Beritahu Carla.
“ Baju siapa tuh?, ini kan udah ada yang dari tante Ani.” Protes ku lagi.
“ Ya, you gak mungkin kan pakai baju yang belum di cuci dan di gosok cuantik. Nanti you punya aura jadi berantakan you know. Tenang aja, mom Ani udah minta eike menyiapkan pakain you setiap harinya. Pakaian yang disana biar aja di simpan buat cadangan yee.” Ucap Carla dengan entengnya sambil meletakan pakain yang dia bawa tadi.
Kemudian Carla membalikan badannya dan kembali keluar dari kamarku.
“ Cus Naynay. Sudah jam setengah 9 loh. You gak boleh telat.” Ucap Carla memperingatkan ku lagi.
Ya Tuhan, peraturan apa lagi ini. Kenapa tante Ani segitu rapi nya mempersiapkan ini semua untukku agar bisa merayu anak laki-laki nya itu.
Aku membuka plastik yang menutupi pakaian itu, ada sebuah rok model A Line skirt, sebuah kemeja lengan pendek slim fit dan sebuah blazer.
Oke, aku akan menggunakannya. Lekaslah kau terayu wahai Zayyan. Agar peraturan-peraturan aneh ini lekas berlalu dan aku bisa menikmati hidup normal ku lagi.
Setelah menggunakan pakain tersebut aku menatap bayanganku lagi di depan cermin. Kenapa jadi seperti itu, aku yang sekarang adalah aku yang begitu seksi dengan make up western eksotis hasil karya Carla yang sangat berlebihan.
Carla juga membentuk rambut panjangku jadi sedikit bergelombang dengan layer tipis. Dan poni tipis ku dia singkirkan begitu saja kedalam rambutku.
Aku lihat jam dinding sudah pukul 9 kurang 15 menit. Buru-buru aku mengambil tas ku dan menggunakan sepatu yang di berikan tante Ani dan lekas keluar dari kamarku.
Di ruang tamu sudah ada Carla dan ibuku yang sedang asik mengobrol, mereka menatapku dengan senyuman. Dan lagi-lagi aku melihat Carla sedang menenteng sebuah tas dari brand yang sangat terkenal dengan harga selangit. Dia malah menyodorkan tas tersebut ke arah ku.
“ Naynay cuantik, maaf eike lupita. You harus gunakan tas ini dan tinggalkan tas lesu you itu.” Pinta Carla sambil menunjuk tas ku yang menurutku juga sangat layak di gunakan untuk bekerja. Tas ini walaupun tidak semahal tas yang diberikan tante Ani juga dari brand ternama walaupun jauh di bawah tas dari tante Ani tersebut.
“ Aduh, rempong deh. Udah aja pakai tas ini dulu. Udah siang, takut telat juga mindah-mindahin isi tas. Susah juga naik bus sama pakaian kaya ini semua. Mancing-mancing copet aja.” Protesku kesal sambil melirik ibuku yang masih saja tersenyum melihat perubahan style aku.
“ What...naik bus?. Naynay...itu sudah siap pak Dede dengan mobil nya lah.” Tunjuk Carla kepada seorang pria setengah baya yang sudan berdiri tegak di samping sebuah mobil mewah.
“ Apalagi ini...apa aku juga harus di antar jemput dengan mobil itu setiap hari nya?.” Tanyaku lagi.
“ Iya sayang, tante Ani yang menyiapkan semua.” Jawab ibu ku sambil membelai rambutku dengan lembut.
Ibu...tahukah kamu, hati anakmu ini kacau sekali. Ingin rasanya aku lari dan menolak keanehan ini semua. Aku hanya akan di tumbalkan oleh tante Ani kepada pria beristri yang sama sekali belum aku kenal sebelumnya.
Bagaimana rupa nya, sifatnya...Tante Ani nya saja udah sangat aneh, apalagi anak nya itu.
Aaaaa. Ingin rasanya aku menjerit lagi sekeras-kerasnya.
“ Cus Naynay...siap meluncur yess. Sorry eike gak bisa nemenin sampai ke menara permata. Tapi you tenang saja. Disana mom Ani juga sudah menyiapkan pasukan untuk membantu you.” Beritahu Carla lagi kembali membuatku terkejut.
Pasukan apa lagi yang akan aku temui nanti di menara Permata.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!