Adelin Grace Gracia Raharjo.Begitu nama panjangnya.Gadis bermata coklat,dengan tinggi semampai dan tubuh yang langsing,Adel....begitu sapaannya.
Adel memiliki tinggi 172 cm dan berat badannya 55 kg.Sangat ideal....rambut bergelombang dan hidung yang mancung melengkapi paras cantiknya.Benar-benar ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna.
Rudi Raharjo.Pria paruh baya yang merupakan seorang pengusaha terkenal di kota Jogjakarta.Bergerak di bidang tekstil dan perhotelan merupakan ayah dari Adel.
Alice Gracia.Wanita berkebangsaan Perancis itu adalah ibunya.Iya Adel adalah gadis blasteran Indonesia-Perancis.
Memiliki darah campuran Indonesia-Perancis membuat Adel begitu cantik dan unik.Unik karena Adel memili paras dan tinggi badan yang berbeda dengan rata-rata gadis asli Indonesia.
Adel menjalani rutinitas hariannya dengan berkuliah dan berkerja.Iyah....gadis berusia 23 tahun itu berkerja di dunia intertainment. Sejak belia Adel sudah menggeluti dunia intertainment.Menjadi modeling,penyanyi dan artis sinetron dan flim layar lebar.Parasnya yang cantik membuat Adel mudah mendapatkan job.
Menjadi anak tunggal di keluarga kaya raya dan terpandang,serta menjadi publik figur yang di kenal masyarakat membuat hidup Adel begitu berwarna.
Adel tetap dengan kesederhanaanya walaupun hidup dengan bergelimang harta.Sahabat yang baik selalu menemaninya Hanna dan ollan mereka sahabat dekat Adel.
Adel berada jauh dari keluarganya.Orang tuanya tinggal di Jogjakarta.Sementara Adel harus tinggal sendiri di apartementnya di Jakarta.Karena Adel kuliah di salah satu universitas ternama di jakarta dan pekerjaanya juga banyak di habiskan di Jakarta.
Kedua orang tuanya menginginkan Adel tetap di Jogjakarta dan belajar bisnis di sana,untuk melanjutkan bisnis keluarganya kelak.Bukan tanpa alasan semua itu karena Adel adalah anak tunggal di keluarga itu.Jadi siapa lagi yang akan mewarisinya kalau bukan Adel sendiri.
Mommy dan Daddy nya pernah mengutaraka keinginannya itu langsung pada Adel tapi tidak di tanggapi oleh Adel.Mereka sedih tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa karna mereka sangat menyayangi anak semata wayangnya itu.Mau tidak mau mereka tetap mendukung Adel sepenuhnya tetap dengan harapan Adel akan berubah suatu saat nanti.
Orang tua Adel sering merasa kesepian karena Adel jarang sekali kembali ke Jogja.Mengingat jadwal syutingnya yang sangat padat dan juga dia harus kuliah membuat Adel hanya bisa pulang menemui orang tuanya saat liburan saja.
Lain dengan Adel yang tak pernah merasa kesepian.Karena di kelilingi dengan sahabat,teman-teman dan padatnya jadwal dan sibuknya rutinitas Adel di ibuk kota.
Gadis muda penyuka warna merah ini juga di kenal sangat ramah dengan fansnya.
Adel menyukai olah raga,di sela-sela waktunya bila sedang tidak sibuk dia akan pergi ke tempat gym favoritenya.Adel juga suka ke klub malam bersama para sahabatnya untuk menghibur diri setelah sibuk beraktifitas seharian.Tapi Adel tau batasannya untuk bersenang-senang.Dia hanya akan mendengarkan lantunan musik selatan dan melihat gemerlap lampu di klub itu sambil menenangkan pikiranya.
Hanna sahabat sekaligus manager nya,yang akan selalu menjaga Adel.Dan satu lagi pria kemayu yang menjadi sahabatnya itu juga suka party.dan Zaskia wanita centil penuh misteri yang seakan menjadi bayangan di hidup Adel.selalu mendekati Adel.Zaskia juga suka ke klub dia pun sering menghabiskan malamnya untuk bersenang-senang dengan Adel.
Adel sudah seminggu syuting di lokasi syuting daerah Jakarta selatan.Dan ternyata benar apa yang di katakan Hanna.Hanna adalah manager Adel.Hanna memiliki peran penting dalam urusan pekerjaan Adel,Hanna lah yang mengurus semua itu.
Apa yang di katakan Hanna tentang pak Johan memang benar,pak Johan memang sangat baik.Pak Johan merupakan sutradara yang tidak cerewet,ramah dan sangat baik.
Hanna bilang pak Johan memiliki putra yang masih lajang dan sangat tampan sekali.Calon potensial kalau mau di jadikan suami.Seminggu yang lalu Adel baru saja menandatangani kontrak kerjasama dengan pak Hendra yang merupakan produser terkenal di dunia perfilman.Adel di kontrak untuk membintangi film layar lebar yang di sutradarai oleh pak Johan.
"Sudah siap Del?" tanya pak Johan setelah keluar dari ruangannya dan melihat Adel sedang berlati bersama kru lainnya.
"Sudah pak." Sahut Adel sambil memegang naskah cerita yang akan di perankannya.
"Bagus....Ayo kita segera ke lokasi syuting." ucap pak Johan sambil melangkah menuju lokasi dimana mereka akan memulai syuting hari itu.
Entah kenapa sepanjang jalan menuju lokasi tersebut perasaan Adel tidak karuan.jantungnya berdetak dengan kencang.Ada perasaan gugup yang dirasakan oleh gadis itu.Adel seakan merasa takut untuk pergi ke lokasi itu.Gadis itu berpikir apa mungkin karena kemarin dia tanpa sengaja menabrak dan menjatuhkan ponsel seorang pria disana?,lalu pria itu begitu marah padanya.Padahal Adel sudah meminta maaf berulang kali dan berjanji akan mengganti ponselnya.Tapi pria itu malah berlalu pergi begitu saja."Lalu siapa pria kemarin itu? kenapa dia ada di lokasi syuting ini?kalau memang dia bukan kru atau aktor disini."Pikiran Adel kemana-mana.
Adel termenung membayangkan pertemuan yang tidak di sengaja dengan pria asing itu kemarin.Iya pria asing itu kemarin menutup wajahnya dengan masker sehingga Adel tidak bisa mengenalinya.Dia merasa akan bertemu dengan pria itu lagi hari ini.
"Kenapa kamu Del?" tanya pak Johan dengan bingung ketika melihat Adel termenung.
"Tidak apa-apa pak," sahut Adel.
"Kamu gugup ya?" tanya pak Johan lagi.
"Iya mungkin saja pak." Adel berbohong.
"Jangan gugup,biasa saja.Mungkin ini karena film horror pertamamu." pak Johan memberi semangat pada Adel.
"Iya pak." sahut Adel pelan.Ini memang film horror pertama yang di bintanginya.Tapi bukan tentang film ini yang membuat Adel gelisah ada yang lebih horror bagi Adel yaitu pria misterius itu.
Syuting berjalan dengan lancar,dan telah selesai untuk hari ini.Pak Johan mengumpulkan semua krunya dan mengatakan "untuk hari ini syuting selesai,besok kita lanjutkan lagi,semua boleh pulang."
"Siap pak sahut mereka bersamaan.
Semua kru dan pemeran bersiap-siap dengan kegiatannya masing-masing.Ada yang merapikan peralatan syuting dan ada juga yang berlalu begitu saja.Terlihat Adel akan meninggalkan lokasi syuting dia berjalan pelan ketika tanpa sengaja matanya menatap seseorang yang berjalan lurus ke arahnya.Seorang pria muda dengan jaket kulit dan kaca mata hitamnya terlihat begitu tampan.Adel menatapnya tak berkedip.Adel bergumam sendiri "siapa dia...."
Adel mengira pria itu akan mendatanginya.Mungkin saja itu fans yang ingin meminta tanda tangannya.Ternyata pria itu berjalan terus melewati Adel membuat Adel tersipu malu karena telah berpikir yang tidak-tidak,wajah Adel memerah karena menahan malu dia merasa ingin menertawakan pikirannya sendiri.
Ketika Adel hendak melangkah sayup-sayup dia mendengar percakapan dua orang lelaki yang berada di belakangnya.
"Ayo pah." kata pria berkaca mata itu pada Pak Johan.Ternyata pria itu tadi menemui Pak Johan yang ada di belakang Adel.Tapi siapa dia Adel tidak mengenalinya dan dia juga bukan kru atau pemeran dia bukan tim disini.Percakapan dua orang itu membuat Adel menoleh karena rasa penasarannya.
Saat Adel menolehkan kepalanya ke belakang,pak Johan memanggilnya "sini Del, perkenalkan ini anak saya." Adel melangkah mendekat dan mengulurkan tangannya "Adel." di sambut oleh pria tadi "Jonathan." sambil membuka kaca matanya.
"Oh ini artis yang akan menjadi pemeran utamanya ya pa." Jonathan tampak basa-basi.
"Iya Adel sangat cocok memerankannya." sambung pak Johan dengan senyum.
"Maaf ya Del Jonathan ini dia terlalu sibuk sampai dia tak mengenali artis sekelas kamu yang sangat terkenal" lanjut pak Johan lagi.
"Ah bapak bisa saja,jangan memuji saya berlebihan nanti saya bisa lupa diri he he he " Adel menimpali sambil tertawa menutup mulutnya dengan sopan.Mereka terus berbincang sesekali ada suara tawa dari pak Johan.suasana terasa hangat sambil berjalan beriringan mereka terus bercanda dan saling memuji antar pak Johan dengan Adel.Sementara Jonathan dia hanya tersenyum dan terkadang hanya menjawab sekenanya apa yang di katakan oleh ayahnya.
Setelah lama berbincang-bincang,Adel merasa mengenali suara Jonathan.Kita sebut saja Nathan.Adel berpikir. " Apakah dia ini pria yang kemarin?" Tiba-tiba saja Adel menjadi kikuk mengingat pria misterius yang tanpa sengaja di tabraknya kemarin.Sehingga pria kemarin bicara kasar padanya.
Nathan meraih pergelangan tangan Adel dan berkata " maaf ya,maafkan aku atas sikapku yang kurang sopan kemarin padamu."
Deg...jantung Adel berdetak seketika.Itu artinya apa yang dipikirkannya barusan adalah benar.Sementara pak Johan mengerutkan dahinya dan bertanya dengan tatapan curiga. " Hah....kalian sudah saling mengenal ya?"
" Tida...." mereka serentak menjawab.
Pada akhirnya Nathan buka suara untuk menjelaskan duduk permasalahannya. " Begini pah....Adel ini kemarin tanpa sengaja menabrak Nathan di sini dan ponsel Nathan terjatuh dan pecah.Sebenarnya tidak masalah dengan ponsel yang pecah itu,tapi Nathan sedang banyak masalah di kantor dan di ponsel itu banyak hal penting yang Nathan simpan perihal bisnis" Adel menundukkan wajahnya merasa bersalah.Nathan melanjutkan ucapannya. " Dan Nathan reflek aja marah dan membentak Adel.Padahal Adel juga sudah meminta maaf."
" Oh ya sudah-sudah." Pak Johan menengahi. " Sebagai ucapan maaf dari Nathan saya sebagai papanya mengundangmu untuk makan malam besok di rumah."
" Tapi pak...." jawaban Adel terputus ketika pak Johan kembali bicara. " Tidak boleh menolak tawaran saya karna kamu,dan kamu sudah membuang waktu saya malam ini." ucap pak Johan sambil menunjuk Nathan dan Adel secara bergantian.
" Baiklah." sambung Adel pelan dan di angguki oleh Nathan.
" Jangan pak lah....rasanya tidak enak di dengar relax(santai) saja,we are a team.(kita ini tim.) ha..ha..ha.." pak Johan tertawa senang.
Adel menjawab " okay,I understand.(oke saya mengerti.)"
Suasana pun menjadi cair.Adel tidak terlihat kaku lagi begitupun Nathan dan pak Johan.Mereka tampak akrab seperti orang yang sudah lama saling mengenal.
" Bagaimana kalau kita duduk dan minum dulu di kafe sebrang sana?" pak Johan menawarkan.
" ide yang bagus,ayo kita kesana." sahut Nathan dia sudah tidak kelihatan seperti pria jutek lagi,sepertinya es batu itu sudah mencair.
Mereka duduk di kafe.Adel memesan jus jeruk hangat kesukaanya dan ternyata Nathan memesan minuman yang sama.
" Ohhh,,,ternyata kesukaan kalian sama,kalian pasangan yang serasi." pak Johan tersenyum menggoda dua orang di depannya itu.
" kebetulan saja om." Adel malu-malu di goda pak Johan dia menjawab sekenanya saja.Pak johan sendiri dia memesan secangkir kopi panas.Nathan memprotes papanya. " sebaiknya papa mengurangi minum kopi ini tidak baik untuk kesehatan papa."
" Ya ya akan papa coba untuk menguranginya." jawab pak Johan.Waktu berlalu tak terasa sudah lebih satu jam mereka bercerita kesana-kemari.
Akhirnya Adel pun berpamitan untuk pulang duluan. " Baiklah om,Adel pulang duluan ya bye...."
"oke bye...." Nathan dan pak Johan melambai.
Adel segera berjalan menuju mobilnya.Masuk ke dalam mobilnya melajukan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta menuju apartementnya.Walapun anak orang kaya Adel tidak sombong dan sangat sederhana.Dia melakukan semua sendiri dia kemana-mana membawa mobil sendiri tanpa ada yang namanya sopir pribadi.Dia hanya memiliki mbak sumi sebagai asisten di apartementnya yang memasak dan mengurus segala keperluanya di apartement.Adel sebenarnya mempunyai asisten pribadi yang biasa membantunya untuk urusan ketika syuting yaitu Erina.Namun saat ini Erina sedang cuti pulang ke kampung halamannya di Surabaya karena Ibunya yang sedang sakit.Adel menganggap semua orang yang bersamanya baik itu Sahabat ata orang-orang yang bekerja padanya itu teman,Adel tidak pernah membeda-bedakan.
Sesampainya di apartement Adel langsung di sambut oleh mbak Sumi dengan segelas susu hangat.
" Terimakasih mbak." kata Adel.
" Non Adel mau mandi air hangat biar saya siapkan?" tanya mbak sumi kemudian.
" Oh iya mbak saya mau mandi sekarang,rasanya gerah sekali."
" Baiklah non,tunggu ya." jawab mbak Sumi kemudian sambil berlalu masuk ke kamar Adel.Mbak Sumi kemudian masuk ke kamar mandi lalu menuju bathtub membuka kran air dingin dan panas secara bersamaan.Kemudian mbak Sumi mematikan kran air panas itu karena dia rasa sudah cukup dan membiarkan kran air dingin tetap mengalir.Setelah bathtub itu penuh dengan air hangat mbak Sumi kemudian menuju lemari mengambil handuk dan meletakkanya di rak di atas bathtub itu.Kebiasaan Adel selalu menggunakan handuk baru setiap mandi.Kemudian mbak Sumi keluar dan menyuruh Adel segera mandi. " Non, airnya sudah siap."
"Iya mbak...." jawab Adel kemudian.Adel akhirnya memutuskan untuk berendam dan kemudian mandi dengan bersih.Setelah selesai mandi Adel bersiap-siap kemudian di keluar kamar menuju meja makan.Mbak sumi sudah menyiapkan makan malamnya.
TO BE CONTINUED.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!