NovelToon NovelToon

C.A.T.S (Catch And Thief System)

Chapter 1

“Tap...tap...tap....” Tedengar suara langkah kaki melewati jalan di kegelapan malam, seorang pemuda yang masih berseragam sma yang terlihat lusuh, sedang berjalan gontai di wilayah pertokoan yang sudah tutup. “Grooowl.” Terdengar suara kencang dari perut pemuda itu, dia memegang perut nya yang ada noda darah nya dan matanya mulai menitikkan air mata, dia duduk di tepi trotoar dan merenung,

“Kenapa semua jadi seperti ini....”

Dia mulai mengurutkan kejadian yang menimpa nya. Pagi hari, ketika dia mau berangkat ke sekolah, dia turun ke ruang makan untuk sarapan, yang ada di sana hanya lah keheningan, papa, mama dan adik nya sudah pergi lima tahun yang lalu, Karena papa dan mama nya bercerai sedangkan adik perempuan nya ikut bersama mama nya. Dia membuka kulkas nya, tidak ada makanan sama sekali di dalam, yang ada hanya air putih yang banyak nya berbotol botol. Dia mengambil satu botol dan duduk di meja makan,

“Itadakimasu.....”

Dia mulai minum air di botol itu, setelah itu dia langsung berangkat ke sekolah. Dia membuka dompetnya, ada uang untuk membayar sekolah nya dan untuk dia membeli makanan. Pemuda itu mulai berlari menuju stasiun supaya tidak terlambat, akhirnya dia berhasil masuk berdesakan Karena kondisi kereta pagi itu penuh.

“Huff...aman....kalau terlambat lagi bisa gawat...”

Tiba tiba di punggung nya dia merasakan adanya gesekan dari orang di belakang nya, dia menoleh ke belakang, ternyata ada seorang gadis yang tangan nya sudah masuk ke dalam tas nya. Karena kaget, dia langsung menarik tasnya ke depan, tangan gadis itu tertarik dan tubuh nya jadi menempel padanya, lalu gadis itu berteriak dan semua orang langsung melihat pada nya, orang orang melihat tangan gadis itu ada di dalam tas pemuda itu yang seakan akan sengaja di masukkan kesitu.

“Hei....apa yang kamu lakukan...” Teriak seorang pria paruh baya.

“Aku tidak melakukan apa apa....dia memasukkan tangan nya ke dalam tas ku.” Ujar pemuda itu.

“Bohong, kamu menarik ku supaya dada ku menempel pada punggung mu  kan, dasar mesum.” Teriak gadis itu sambil berpura pura menangis.

Para pria yang di sekitar pemuda itu langsung membekuk nya dan mengeluarkan tangan gadis itu dari tasnya, tapi ketika tangan nya keluar, dia memegang dompet pemuda itu.

“Hei...itu dompet ku, aku harus bayar sekolah hari ini....kembalikan...” Teriak pemuda itu.

“Diam, kamu turun di stasiun berikut nya....masih sekolah sudah berbuat seperti ini, mau jadi apa kamu kalau sudah besar nanti.” Teriak seorang paruh baya yang memarahi nya.

Pemuda itu melihat gadis itu mengejeknya sambil menunjukkan dompet nya dan menjulurkan lidahnya, ketika sampai di stasiun berikutnya, dia di paksa turun dan gadis itu mengikuti nya turun. Dia langsung membuka tas nya dan memastikan kembali, dia berharap yang dia lihat di dalam kereta salah,

“Cari ini onii chan ?” Tanya gadis itu di depan wajah nya sambil meledek nya.

“Kembalikan.....tolong jangan begitu....aku harus bayar sekolah dan uang ku hanya itu. Tolong.....” Pemuda itu memohon pada gadis itu.

Gadis itu terlihat seperti siswi sma juga tapi seragam nya berbeda dengan sekolah nya, dia malah menari nari mengejek di depan pemuda itu.

“Maaf onii chan....uang ini buat ku....bye bye...”

Gadis itu langsung berlari pergi, pemuda itu mengejarnya dan terus mengejarnya, dia tidak bisa melepaskan begitu saja gadis yang membawa pergi uang nya. Akhirnya dia berhasil memojokkan gadis itu di dalam gang sempit,

“Hei....cepat kembalikan, jangan main main.....”

Karena sudah terdesak, gadis itu memberikan dompetnya. Pemuda itu langsung menghitung uang di dalam nya, ternyata gadis itu tidak mengambil sepeser pun,

“Ya sudah aku lupakan masalah ini, tolong jangan berbuat begini lagi.”

Gadis itu tidak menjawab dan malah tersenyum mengejek, Karena kesal pemuda itu berbalik, tapi tiba tiba sebuah tinju sudah berada di depan wajahnya dan langsung membuatnya terpental jatuh ke belakang. Dompetnya terlepas dan jatuh ke tanah, gadis itu langsung memungut nya, kemudian berjalan ke pria yang memukul pemuda itu. Begitu bangun, pemuda itu melihat di depan nya ada seorang pria berpakaian sekolah berantakan, berbadan besar, berambut pirang dengan telinga penuh anting.

“Oi apa yang kamu perbuat pada Suzu chan pacarku hah.....” Ujar pria yang jongkok di depan pemuda itu.

“Sayang, dia hampir menjamah ku dan mengejar ku dari kereta sampai di sini...” Ujar Suzu sambil memeluk pria itu dari belakang dan mengejek pemuda itu.

“Bohong...dia mengambil dompet......”

Belum selesai pemuda itu bicara, sebuah tinju mendarat lagi di wajah nya. Kemudian beberapa teman pria itu langsung memukuli dan menendangi nya, kemudian mereka meludahinya dan pergi, gadis itu menoleh sambil memamerkan dompetnya sambil di rangkul pacarnya, dia mengambil semua uang nya dan melemparkan dompetnya ke belakang, jatuhnya persis di depan pemuda itu. Pemuda yang sudah babak belur itu mengambil dompetnya dengan perlahan, dia memeriksa isinya, ternyata gadis itu tidak hanya mengambil uang, kartu pelajar nya juga terbawa oleh nya, pemuda mulai menunduk sedih.

“Bagaimana aku bisa sekolah kalau seperti ini......” Pikirnya dalam hati.

Ketika dia berdiri tiba tiba dia merasa perutnya sangat sakit, ketika dia menoleh melihat perutnya, ternyata ada sebuah paku menancap di perutnya. Dengan perlahan dan menahan sakit, dia mencabut paku itu dan membuang nya. Dengan tertatih dan berjalan perlahan dia keluar dari dalam gang, dia melihat daerah sekitar, Karena baru lewat satu stasiun, dia masih mengerti daerah kota di depan nya, dia berjalan dengan perlahan menuju rumah nya kembali.

Beberapa jam kemudian, dengan susah payah akhirnya pemuda itu sampai di daerah rumah nya, ketika dia mau berbelok ke dalam jalan di depan rumah nya, dia melihat ada dua mobil berhenti di depan rumah nya,

“Ada apa.....” Pikir nya.

Pemuda itu langsung bergegas menuju rumah nya. Tapi begitu sampai di depan rumah nya dia melihat seorang pria berbadan besar, berkepala botak dan berjanggut yang dia kenal.

“Loh Takamura san....kan belum waktunya....kenapa kamu masuk ke rumah ku ?” Tanya pemuda itu.

Mendengar suara di belakang nya, pria botak itu langsung menoleh dan melihat pemuda itu di belakang nya. Dia tersenyum dengan senyuman yang mengerikan dan langsung menghampiri pemuda di belakang.

“Kupikir kamu di sekolah Kaito kun.....oh kenapa itu perut mu ?” Tanya pria yang di panggil Takamura san.

“Ada kejadian tidak enak tadi....bukan itu, apa yang kamu lakukan di sini Takamura san...kenapa semua masuk ke dalam rumah ku...?” Tanya Kaito.

“Sebelum nya maaf nih Kaito kun, rumah ini bukan rumah mu lagi, nih baca.....”

Takamura san memberikan dua lembar berkas kepada Kaito. Ketika Kaito membacanya dia kaget ternyata papa nya sudah di nyatakan pailit dan melarikan diri, sedangkan hartanya yang di jadikan jaminan harus di sita semuanya dan rumah yang dia huni termasuk di dalam nya. “Blam.” Kepala Kaito seperti kejatuhan batu besar dari langit, dia langsung terjatuh dan menunduk di depan Takamura, berkas nya jatuh ke tanah, Takamura dengan tenang mengambil berkas nya dan jongkok di depan Kaito.

“Maafkan aku Kaito kun, aku tahu kamu sudah bekerja keras, tapi ya mau gimana lagi, perintah bos, sekarang kamu pergi ya, aku tidak bisa membantu mu lagi.” Ujar Takamura sambil memegang pundak Kaito.

“Tapi...aku harus kemana....” Ujar Kaito menunduk.

“Itu bukan urusan ku, tapi kalau kamu mau bekerja dengan ku, aku dengan senang hati menampung mu....” Balas Takamura.

“Terima kasih, tapi aku menolak.” Kaito berdiri dan berbalik.

Dia melangkahkan kaki keluar dari pagar dan berjalan gontai tidak tahu arah tujuan meninggalkan semuanya.

****

Kembali pada malah hari dia sedang duduk di tepi jalan raya yang sudah sepi dan hanya beberapa mobil yang lewat. Seorang polisi yang menggunakan sepeda mendekati nya.

“Hei, kenapa kamu, sudah malam, cepat pulang, anak sekolah tidak boleh berkeliaran malam malam begini....” Tegur polisi.

“Baik pak....” Balas Kaito yang kembali berdiri dan berjalan meninggalkan polisi yang terus memandangi nya.

Kaito terus melangkahkan kaki nya tanpa menoleh kebelakang, dia berjalan dan terus berjalan tanpa tujuan. Ketika dia melewati sebuah gang, dia melihat gerombolan pemuda sekolah nakal sedang berkumpul kumpul di dalam bersama teman perempuan mereka. Tanpa memperdulikan nya, Kaito terus berjalan di wilayah pertokoan, sampai akhirnya dia menemukan sebuah toko barang antik, yang lampunya menyala terang, dia melihat pintunya terbuka, karena sudah bingung dan tidak tempat tujuan lain di tambah polisi tadi masih mengikuti nya, dia masuk ke dalam dan menutup pintunya,

“Permisi.....”

Tidak ada yang menjawab nya, tapi matanya terbelalak, di sekeliling nya banyak benda benda yang tidak pernah dia lihat sebelum nya, ada jam antik, vas antik, topeng topeng antik dengan wajah seram di gantung di sekeliling toko, lukisan lukisan terkenal yang tidak tahu asli atau tidak tergantung di dinding. Isi toko itu sebenarnya cukup seram kalau dalam keadaan gelap seperti malam ini, tapi Kaito sudah tidak memikirkan nya lagi. Dari sekian banyak barang di dalam toko itu, ada satu yang menarik perhatian nya, sebuah kerudung yang memiliki telinga kucing seperti cosplay, tapi yang membuat dia tertarik bukanlah telinga kucing nya, melainkan lambang di kerudung itu yang sama dengan tanda lahir milik dirinya yang berada di kening nya,

“Hmm ternyata ada juga ya tanda seperti ini....aku tidak menyangka.”

Kaito sering di ledek, di ejek, di hina bahkan sampai di bully karena letak tanda lahirnya berada di kening nya dan bergambar kucing yang sedang tersenyum seperti emoticon. Kaito menutupi keningnya yang memiliki tanda lahir seperti kucing dengan poninya dan dia membiarkan bentuk rambutnya seperti mangkuk yang di taruh di kepala. Karena penasaran, dia membandingkan tanda lahirnya dengan lambang yang mirip dengan tanda lahirnya, tiba tiba dari lambang di kerudung itu keluar sinar berwarna hijau yang menyoroti tanda lahirnya, karena kaget Kaito mundur dan sinar menghilang, tapi karena rasa penasaran nya jauh lebih besar dari rasa takutnya, dia maju lagi dan sinar hijau kembali menyinari tanda lahir di kening nya.

[Scanning] [completed]

[Halo Nekowari Kaito sama]

“Hah....kamu panggil aku apa ? namaku Tanaka Kaito. Lagipula siapa kamu ?” Tanya Kaito kaget.

[Aku CATS, nama anda sesungguhnya Nekowari Kaito, downloading data]

[Download completed]

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nama         : Nekowari Kaito.

Umur         : 16 tahun.

Lahir          : 20 Oktober

Gender       : Laki laki

Alamat       : None.

Sekolah     : Fukutoshi private high school kelas 1-2

Darah         : O

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

“Ok ok cukup....kecuali nama data yang lain benar. Kamu itu apa ?” Tanya Kaito.

[Aku adalah pendukung anda, silahkan pakai hood yang ada di depan anda]

Kaito mengambil kerudung (hood) nya dan memakai nya, walau hati nya ragu ragu karena takut tapi rasa penasaran di otak nya jauh lebih besar dari pada takutnya.

“Begini ?” Tanya Kaito.

[Body analyze commencing].........[completed]

[Brain analyze commencing].........[completed]

[Standart body and brain aquired]

[Installing system commencing]

“Aaaaah......” Kaito berteriak karena kepalanya sangat sakit dan tubuh nya terasa sedang di tarik tarik.

Karena tidak tahan, akhirnya dia pingsan dan jatuh di lantai. Secara perlahan tubuh Kaito mengembang tapi tetap kurus seperti bentuk awal nya, rambutnya yang hitam dan seperti mangkuk berubah menjadi perak dan panjang.

[Repair and adjust body completed]

[Skill invisibility level 1 - pickpocket level 1 - flash step level 1 aquired]

[Installation completed]

[System rebooting...3...2...1]

[Failed]

[Retry system rebooting...3...2...1]

[Failed]

[System shutdown]

CATS tidak bersuara lagi, tiba tiba seorang wanita masuk ke dalam toko dan dia melihat Kaito sedang tergeletak di lantai, dia langsung menghampiri Kaito yang sedang memakai kerudung bertelinga kucing. Wanita itu memperhatikan seragam sekolah Kaito, kemudian dia mengambil kartu pelajar Kaito dari saku nya dan membacanya. Wanita itu tersenyum,

“Selamat datang kembali ke rumah Kaito kun.....” Ujar wanita itu sambil mengelus kepala Kaito.

****

Keesokan paginya, karena mencium wangi masakan yang sangat menggugah selera, Kaito terbagun,

“Uh....sudah pagi.....eh...aku dimana ?” Tanya nya sambil langsung duduk.

Kaito langsung melihat sekeliling, dia ada di dalam sebuah ruangan yang sepertinya di lantai dua dan berisi seperti rumah seseorang tanpa penyekat sehingga ruang tengah, ruang makan, dapur dan ruang tidur menjadi satu. Dia juga kaget ternyata dia tidur di tempat tidur yang empuk dan untuk dua orang, dia melihat perutnya yang tertancap paku, ternyata perutnya sudah di perban. Dia menoleh dan melihat seorang wanita berambut perak yang mungkin berusia sekitar 35 tahun sedang memasak di dapur. Karena mendengar Kaito bergerak di atas ranjang, wanita itu menoleh,

“Oh sudah bangun Kaito ?” Tanya nya.

“Eh....um...anda siapa ? ini dimana ?” Tanya nya.

“Oh namaku Nekowari Kiyoko.....kamu adik ku....” Jawab wanita itu sambil meneruskan memasak.

Kaito langsung kaget, sebab dia merasa tidak punya kakak perempuan dan dia adalah anak tunggal.

“Ti...tidak mungkin, aku..anak tunggal.....” Balas Kaito bingung.

“Coba saja bercermin, keluarga kita selalu memiliki tanda lahir seperti kucing sedang tertawa dan berambut perak..oh dan nama given kita pasti di awali huruf K.” Balas Kiyoko.

Kaito turun dari ranjang dan berdiri di lemari yang ada di sebelahnya, dia kaget bukan kepalang, karena rambutnya menjadi warna perak, sebelah matanya menjadi mata kucing berwarna kuning dan tubuhnya kekar walau masih tampak kurus seperti sebelum nya.

“Ini....aku ?” Tanyanya bingung sambil mengamati tubuh nya sendiri di cermin.

“Ya, itu kamu....ayo makan sini.” Jawab Kiyoko sambil menaruh makanan nya di meja.

Kaito berjalan ke meja makan, dia melihat makanan yang cukup mewah di meja yang belum pernah dia lihat sebelum nya.

“Um...obasan...aku benar benar boleh makan ini ?” Tanya Kaito.

“Kamu panggil aku apa ? obasan ? enak saja, aku baru 26 tahun, panggil nee san. Aku memang membuat ini untuk mu....” Jawab Kiyoko.

“Tapi....ini mahal....” Ujar Kaito.

“Hahahaha....tidak usah khawatir....kamu pikir keluarga kita tidak mampu apa...makan saja dulu, habis ini aku jelaskan. Tidak perlu sungkan, aku onee chan mu, paham...” Balas Kiyoko.

“Ba..baik.....itadakimasu ( Selamat makan )...”

Kaito langsung melahap makanan nya karena sudah terlalu lapar, tanpa sadar air matanya mengalir deras, dia tidak melihat kanan kiri dan membuat Kiyoko tersenyum melihatnya, karena merasa di perhatikan Kiyoko, Kaito mulai makan dengan perlahan, Kiyoko mengelap mulutnya yang belepotan dan air matanya yang bercucuran. Setelah selesai,

“Goshousama ( terima kasih makanan nya)....” Kaito mengatupkan tangannya tanda terima kasih.

“Enak ?” Tanya Kiyoko.

“Enak sekali nee san....” Jawab Kaito riang.

“Nah sekarang aku jelaskan tentang CATS kepada mu....”

“Hah...oh yang semalam, dia itu apa sih ?” Tanya Kaito.

“Pelindung, pembantu, atau boleh di bilang system yang sekarang lagi ngetrend di keluarga kita.”

Kaito berpikir dia masih terlihat bingung, akhirnya Kiyoko menceritakan sejarah keluarganya, sudah ratusan tahun keluarga mereka berkerja menjadi maling, tapi bukan sembarangan maling, mereka membantu mencuri kembali apapun yang di curi dari orang jahat dan mengembalikan kepada pemilik asli nya. Lalu CATS akan memberi mereka hadiah berupa uang dan skill poin yang bisa di alokasikan sesuka hati.

“Sudah mengerti ?” Tanya Kiyoko.

Kaito masih terdiam, dia masih berusaha menerima semuanya yang serba mendadak bagi nya.

“Aku masih bingung nee san...tapi apa memang benar aku keluarga Nekowari, bukan Tanaka ?” Tanya Kaito.

Kiyoko langsung berdiri dan kemudian dia duduk di sebelah Kaito, kemudian dia memeluk nya dan setelah itu,

“Nih lihat.....”

Kiyoko menarik kaus nya dan memperlihatkan nya kepada Kaito yang menjadi sangat kaget.

“Ne..nee san....kelihatan....”

“Hei aku tidak menyuruh mu melihat buah dada ku, lihat di atas nya....” Ujar Kiyoko.

Kaito mencoba melihat kembali apa yang di tunjukkan Kiyoko, selain buah dada yang besar ternyata di atas nya ada tanda lahir yang sama seperti milik nya yang ada di kening nya.

“Tanda lahir yang sama....” Ujar Kaito.

“Ya, semua keluarga kita mempunyai tanda lahir yang sama.....sekarang kamu paham ?” Tanya Kiyoko.

Kaito hanya mengangguk, dia sudah sedikit mengerti walau masih banyak pertanyaan di kepalanya.

“Sekarang apa yang kamu mau lakukan ?” Tanya Kiyoko.

“Um..sebenarnya aku hanya ingin hidup tenang, berkecukupan kalau bisa ya kaya hehe...” Jawab Kaito sambil mengelus kepala nya dan menyengir.

“Tenang saja, pasti bisa.....” Balas Kiyoko.

Tiba tiba, terdengar suara sesuatu yang baru di hidupkan, seperti kalau kita menghidupkan komputer.

[Kling]

[System restarting].....[Completed]

[Selamat pagi Nekowari Kaito sama]

“Um...pagi CATS.....” Ujar Kaito.

Sebuah window hologram muncul di depan wajah Kaito, awalnya Kaito kaget, tapi Kiyoko yang ada di sebelah nya menyuruh nya membaca isi window itu, Kaito membacanya,

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Quest         : Ambil kembali uang sekolah.

Target        : Siswi kelas 1 bernama Igarashi Suzuno dari sekolah Nishin public high

Location    : 1000m dari sini.

Recomended skill : Flash step, pickpocket, invisibility.

Auto quest mode ? [Yes] [No]

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Chapter 2

Kaito masih sedikit bingung dan mempelajari window yang terbuka di depan nya, dia membaca satu persatu kalimatnya.

[Target approaching]

“Apa yang harus aku lakukan nee san ?” Tanya Kaito.

“Tekan yes saja di bawah, karena kamu pemula dan quest ini tidak terlalu sulit, pakai auto saja.” Jawab Kiyoko.

Kaito langsung menekan [Yes] di window hologramnya,

[Auto mode confirm...commencing]

Tubuh Kaito langsung menghilang, lalu dengan secepat kilat dia melompat keluar jendela,

“Waaaaaa....” Kaito berteriak karena kaget tubuh nya berjalan sendiri tanpa dia kendalikan.

Kaito melompat ke tiang listrik di sebrang jendelanya dan turun ke bawah menggunakan kaki dan tangan nya. Kemudian dia berjalan ke arah Suzuno yang sedang berjalan bersama teman pria nya ke arah sekolah nya yang berada dekat dengan toko Kiyoko. Ketika berpapasan dengan Suzuno, tangan Kaito bergerak sendiri dengan cepat mengambil sesuatu dari dalam tas Suzuno tanpa Suzuno menyadari nya. Ternyata yang di ambil Kaito adalah sebuah dompet, dia membukanya dan mengambil uangnya, kemudian dengan secepat kilat dia menaruh nya lagi di dalam tas, setelah itu dia langsung melompat menendang dinding toko dan melompat ke tiang listrik kemudian menendang tiang listrik langsung menluncur kembali ke jendela untuk masuk ke dalam toko. Kaito menampakkan diri lagi.

[Quest selesai......Reward : 5000G, 100 skill xp]

[invisibility level 1 > invisibility level 2]

[flash step level 1 > flash step level 2]

[pickpocket level 1 > pickpocket level 2]

[Skill baru : martial arts level 1 – 1000 face level 1 - smoke bomb level 1]

Kaito langsung melihat tangannya, uang untuk membayar sekolah nya sudah ada di genggaman nya, tak lama kemudian dia mendengar suara suara ribut di bawah, ketika dia melihat keluar jendela, dia melihat Suzuno, pacarnya dan beberapa teman pria nya sedang mencari sesuatu di jalan. Melihat wajah orang orang di bawah kebingungan, timbul perasaan senang, bangga, puas dan lainnya di hati Kaito. Dia menjadi tersenyum melihat nya.

“Wah ku rasa kamu senang ya......” Ujar Kiyoko yang dari tadi memperhatikan nya.

“Rasanya.....menyenangkan nee san, aku baru pertama kali merasa seperti ini.”

“Hahaha aku tahu rasanya, semakin besar quest yang kita selesaikan, semakin besar juga hadiah uangnya. Baiklah kamu pelajari dan tolong jaga toko ini, jangan lupa bersekolah, buka toko nya setelah pulang sekolah saja, aku mau pergi lama...” Ujar Kiyoko.

“Hah....”

Kaito tertegun, baru saja dia menganggap Kiyoko sebagai nee san nya sudah harus berpisah lagi. Wajah Kaito langsung berubah dan tangan nya mengepal, semua orang sama saja, meninggalkan dirinya sendirian pikir nya.

“Hey, kamu pasti pikir aku pergi selamanya kan ? aku pergi hanya 3 bulan, selain ada urusan, aku juga mau istirahat dan menikmati hasil ku. Jadi setelah 3 bulan aku pasti kembali ke sini...jangan sedih...”

“Iya nee san...soalnya aku....”

“Sudah jangan cerita, selama ini aku mengawasi mu, jadi aku tahu dan mengerti....”

“Nee san pergi nya kapan ?” Tanya Kaito.

“Minggu depan....sekarang aku akan bersiap siap dulu.” Jawab Kiyoko.

“Kalau boleh tahu mau kemana nee san ?” Tanya Kaito.

Kiyoko tidak menjawab, dia hanya memperlihatkan sebuah brosur smartpone nya, ternyata brosur itu adalah perjalanan ke pulau tropis kemudian berkeliling dunia selama 3 bulan dan khusus pasangan.

“Um...liburan ?” Tanya Kaito.

“Bulan madu.....bukan liburan....aku sudah lama tidak bertemu suami ku.” Jawab Kiyoko.

“Loh memang nee san tidak tinggal bersama dengan suami nee san ?” Tanya Kaito.

“Suami ku kerja di luar negeri hehe....jadi agak sulit bertemu secara tatap muka, walau hampir setiap hari video call, setahun sekali kita menghabiskan waktu seperti ini.” Jawab Kiyoko santai.

“Oh begitu....memang suami nee san kerja apa di luar negeri ?” Tanya Kaito.

“Hmm apa ya....detektif...sebenarnya musuh kita sih hehe.” Jawab Kiyoko.

“Haaaaa......begitu...” Balas Kaito.

“Tenang saja, dia tahu identitas ku dan tahu motif pekerjaan kita...santai...sudah ya, aku mau belanja dulu siap siap.” Kiyoko langsung berjalan menuju tangga untuk turun.

“Iya nee san, hati hati......”

Kiyoko turun kebawah, Kaito bisa melihat dari lantai dua, Kiyoko keluar meninggalkan toko. Kaito duduk termenung di sofa dan melihat uang yang masih ada di genggaman nya.

[Simpan di safety box ?] [Yes] [No]

Kaito menjawab yes dan di depan nya muncul sebuah kotak dari hologram, kemudian Kaito memasukkan uangnya dan kotak itu menghilang.

“Wow...mendadak aku punya nee san, punya rumah, punya toko dan punya sistem....kalau begini tidak ada alasan untuk tidak berhasil...aku harus membalas para penjahat yang menyusahkan orang lain dan kemudian hidup bahagia bekelimpahan hohoho.” Pikir Kaito sambil tersenyum senyum sendiri dan mengepalkan tangan nya.

Kemudian dia turun ke bawah untuk mulai membuka toko, ketika sampai di bawah, dia kembali melihat barang barang di toko,

“Uh...menjaga toko ini selama 3 bulan......” Ujar Kaito dalam hati karena suasana seram di toko.

Dia membuka tirai dan membalikkan tanda Open di pintunya, kemudian dia duduk di kursi kasir sambil berbincang dengan CATS untuk belajar cara menggunakan nya.

****

Keesokan harinya, Kaito berangkat sekolah, seperti biasa dia naik kereta untuk menuju ke sekolah nya, di dalam kereta dia sedikit heran karena dia menjadi pusat perhatian, dia melihat dirinya di pantulan kaca, kalau dia sekarang tegap dan sedikit kekar, wajah nya menjadi tampan karena tidak tertutup oleh rambut mangkuk nya. Banyak siswi siswi yang meliriknya ketika sedang di kereta dan hal itu membuat Kaito tidak nyaman. Ketika turun di stasiun, Kaito langsung masuk ke kamar mandi dan duduk di dalam sebuah bilik.

“CATS.....bisa lakukan sesuatu dengan penampilan ku ini ? aku tidak mau terlalu mencolok.” Ujar Kaito.

[Mode tubuh sebelum nya ?] [Yes] [No]

Kaito menjawab yes dan beberapa kotak digital keluar dari tubuhnya seperti sedang menyusun ulang tubuhnya, akhirnya dia kembali menjadi Kaito yang kurus dan berambut mangkuk. Dia malah lebih nyaman dengan wujudnya yang semula, dengan percaya diri dia keluar dari kamar mandi, sekarang dia tidak menarik perhatian lagi. Dia keluar dari stasiun dan mulai berjalan menuju sekolah nya, baru selangkah dia memasuki gerbang, kerah seragam nya langsung di tarik oleh seorang pria besar berambut pirang bersama dengan dua orang teman nya yang juga berbadan besar. Dia langsung di seret kemudian di bawa ke tempat sepi di samping gedung sekolah. Kaito mengenali pria pria besar itu, mereka adalah kelompok senior pembully dan preman di sekolah, bahkan guru saja kewalahan menghadapi mereka,

“Oi...duit...cepat, kamu sudah dua hari tidak setor.” Ujar pria besar dan pirang itu.

“Maaf hari ini aku tidak ada uang....” Jawab Kaito.

“Jangan macam macam.....atau aku pukul kamu...” Teriak pria itu sambil menarik kerah Kaito dan mengancam nya dengan tinju nya yang besar itu.

“Ok ok....ini.....” Balas Kaito sambil merogoh kantungnya dan mengambil hadiah quest kemarin.

“Sip...jangan lupa besok lagi....ayo jalan...”

Ketika pria itu menaruh uang di kantung nya, Kaito langsung menggunakan skill pickpocketnya dan mengambil kembali uangnya, sementara pria besar yang tidak menyadarinya terus berjalan menjauh darinya. Kaito menaruh uang nya di safety box untuk menghindari kalau pria itu sadar uangnya sudah tidak ada.

“Hehehe....enak juga...” Ujar Kaito.

Kaito kembali berjalan masuk ke dalam gedung sekolah, ketika dia melewati vending machine, dia melihat pria besar itu sedang mencari uang yang barusan dia ambil di kantung kantung pakaiannya dan menuduh teman temannya mengambil nya, teman teman nya yang bertubuh sama besar dengan nya tidak terima di tuduh dan terjadilah adu mulut di antara mereka,

“Hehehe lucu....berantem sendiri sono...” Ujar Kaito dalam hati sambil berjalan santai melewati mereka.

Kaito langsung ke kantor admistrasi untuk membayar uang sekolah nya, kemudian dia berjalan kembali menuju ke kelas, dari kejauhan dia melihat tiga pria itu masih di depan vending machine sedang memukuli vending machine nya. Kaito hanya tersenyum melihatnya dan dia masuk ke dalam kelas. Dia langsung duduk di kursinya yang berada di baris kedua dari depan, banyak teman sekelas yang melihatnya, seorang siswi berkulit coklat, berambut pirang yang duduk di sebelah nya memandangi nya, merasa di pandangi dan di perhatikan, Kaito membuang wajah nya ke samping karena risih.

“Yo pagi Kaito kun.....kamu kemarin kemana 2 hari ?” Tanya siswi itu.

“Um...aku ada urusan keluarga....” Jawab Kaito.

“Heee begitu ya....oh iya, ini manga mu yang ku pinjam waktu itu....” siswi itu mengambil buku di dalam tas nya yang ada di samping nya dan memberikan nya pada Kaito.

“Iya, terima kasih ya....Shiroko san.” Kaito mengambil buku nya.

“Sudah ku bilang panggil nama depan ku....Kaito kun...” Ujar siswi itu sambil mendekatkan wajah nya kepada Kaito.

“I..iya....Ma...Marin san....” Jawab Kaito sambil memundurkan kepalanya.

“Nah begitu dong.....” Ujar Marin merangkul lengan Kaito.

“Um...um....terlalu dekat....Marin san....(empuk dan wangi)....” Ujar Kaito dengan wajah merah.

“Hehehe iya...maaf....sudah ya aku mau keluar dulu sebentar..beli minuman.” Ujar Marin sambil berdiri.

“I...iya....” Kaito menarik nafas lega.

Marin melangkah menuju keluar kelas untuk ke vending machine yang berada di lorong dekat kelas mereka. Tiba tiba, CATS berbicara di kepala Kaito,

[Kaito sama, ada quest baru]

\===============================

Quest         : Menolong Marin yang di bawa ke gudang untuk di perkosa.

Target        : Tiga orang pria besar yang tadi pagi.

Location    : Gudang tak terpakai di belakang sekolah.

Rec skill    : Flash step, 1000 Face, Martial arts, smoke bomb.

Reward      : 5.000 G | 125 skill xp

Auto quest mode ? [yes] [no]

\===============================

Kaito menekan yes, tubuhnya langsung bergerak berjalan keluar kelas, kemudian dia melihat dari kejauhan Marin sedang di tarik sambil berontak oleh ketiga pria yang meminta uangnya tadi. Tiba tiba ketika sedang berjalan dia berpapasan dengan seorang sensei yang gemuk dan pendek dengan kepala hampir botak.

“Pagi sensei....” Sapa Kaito.

“Pagi...jangan jauh jauh ya, sebentar lagi masuk kan....” Balas sensei ramah.

“Baik sensei.... “Jawab Kaito.

Kemudian Kaito berjalan menuju ke belakang sekolah. Tubuh nya mengeluarkan kotak kotak digital dan dia berubah menjadi sensei yang berpapasan dengan nya. Tanpa menunda lagi dia menuju gudang kosong di belakang dan membuka pintunya yang sudah terbuka sedikit, di dalam dia melihat Marin sudah di baringkan di tanah tapi masih memakai pakaian.

“Hei apa yang kalian lakukan di sini ?” Tegur Kaito dengan wajah sensei.

“Hahaha kirain siapa...ternyata hanya sensei bulat toh....jangan ganggu kami sensei...” Ujar seorang pria yang berada di atas Marin.

Kaito langsung melangkah masuk, tapi dua orang lainnya langsung menghampiri nya dan mendorong tubuh nya. Seorang dari dua orang pria itu menutup pintu gudang,

“Kalian benar benar tidak sopan terhadap sensei ya....” Ujar Kaito dengan wajah sensei.

“Hah....buat apa sopan dengan sensei seperti mu....” Pria yang berada di atas Marin berdiri dan berhadapan dengan Kaito.

Sebelum ketiga pria besar itu berbuat sesuatu, tiba tiba tubuh Kaito mengluarkan asap yang sangat tebal sampai tidak ada yang bisa melihatnya.

“Kurang ajar....” Pria itu memukul tapi hanya kena udara.

Tubuh Kaito kembali menjadi tubuh sempurna nya dan langsung memukul tengkuk ketiga pria itu sampai jatuh terlungkup di tanah. Setelah dia kembali berubah menjadi sensei kembali,

“Hei kamu, cepat keluar dan panggil penjaga untuk menangkap mereka, ceritakan saja semua.....” Ujar Kaito dengan wajah sensei.

“Baik sensei....” Balas Marin.

Kemudian dia langsung lari keluar dari gudang dan tak lama kemudian Marin kembali membawa empat orang penjaga. Setelah Kaito yang dalam wujud sensei menceritakan kronologisnya kepada penjaga, ke empat penjaga langsung membekuk ketiganya dan memanggil polisi, ketiga siswa besar itu di tangkap atas tuduhan percobaan perkosaan dan kekerasan kepada sensei. Setelah itu, Kaito meminta Marin kembali ke kelas, ketika para penjaga yang membawa ke tiga orang itu dan Marin keluar, Kaito langsung menggunakan flash step nya supaya dia bisa sampai ke kelas mendahului Marin. Kaito kembali ke wujud aslinya dan duduk kembali di tempatnya dengan nafas masih sedikit memburu,

[Quest selesai......Reward : 5.000 G | 125 skill xp]

[martial arts level 1 > martial arts level 2]

[1000 face level 1 > 1000 face level 2]

[smoke bomb level 1 > smoke bomb level 2]

[Skill baru : picklock level 1 - body double level 1]

“Thanks CATS...” Ujar Kaito sambil memasukkan uang nya di safety box.

[Sama sama Kaito sama]

Setelah itu Marin kembali ke kelas, tak lama kemudian terdengar suara ramai di lorong depan kelas, Kaito berdiri kemudian keluar sebentar, dia menoleh melihat ke arah keributan di lorong, ternyata banyak siswa yang menjadi korban ketiga pria itu berterima kasih kepada sensei yang wajahnya di pakai oleh Kaito, juga ada beberapa sensei yang menyalami sensei gemuk yang wajahnya terlihat bingung tapi tersenyum. Kaito tersenyum dan kembali masuk ke dalam kelas, tapi begitu duduk, tiba tiba Marin berdiri, dia langsung mendorong Kaito ke dinding dan menapakkan tapak nya di dinding persis di sebelah kepala Kaito. Kemudian dia mengendus sesuatu di tubuh Kaito, wajah nya langsung tersenyum lebar dan nafasnya mulai memburu,

“Kamu kan yang menolong ku ? jangan bohong, aku kenal bau tubuh mu... Terima kasih ya Kaito kun.” Ujar Marin sambil tersenyum dan wajah nya sangat dekat dengan wajah Kaito.

“Oh..tidak..ketahuan ?” Pikir Kaito dengan wajah sedikit pucat dan mulai berkeringat.

Marin terus melihat wajah Kaito dengan pipinya yang mulai merona merah di kulitnya yang sawo matang. Sementara Kaito,

“Hahahaha......” Dia tidak tahu harus berkata apa dan hanya tertawa kecil saja.

Chapter 3

Marin terus mengawasi Kaito sepanjang pelajaran, sementara Kaito sedang mencari cara untuk mengelabui Marin dan berusaha maksimal tidak melihat ke arah Marin yang duduk di sebelah nya.

“Duh kenapa dia melihat ku terus seperti ini....aku jadi risih...” Pikir Kaito.

Akhirnya sepanjang pelajaran Kaito tidak bergerak. Istirahat makan siang, Kaito berdiri sebab dia bermaksud membeli roti di kantin. Dia berjalan keluar dari kelas untuk langsung menuju ke kantin, Marin mengikutinya dari belakang. Ketika sampai di kantin, suasana sudah riuh dan penuh, para murid berdesakan untuk membeli makanan yang jumlahnya terbatas. Kaito yang bertubuh agak pendek di banding yang lain merasa kesulitan untuk menerobos kerumunan murid di depan nya, tapi tiba tiba tangan nya di tarik dan Marin menerobos kerumunan sambil menarik Kaito.

“Eh...eh...eeeeeehhhh.....” Ujar Kaito dalam hati.

Berkat usaha Marin, keduanya berada di depan counter dan langsung membeli roti yakisoba yang sudah di masukkan plastik, ketika Kaito ingin membayarnya, tiba tiba Marin sudah mengeluarkan uang untuk membayar milik nya dan milik Kaito sekalian, kemudian Marin kembali menarik Kaito untuk keluar lagi dari kerumunan membawa kantung berisi roti.

“Hehe berhasil....” Ujar Marin sambil menunduk karena lelah.

“Terima kasih Marin san.....” Ujar Kaito.

“Sama sama....kamu kan tadi sudah menolong ku.....” Balas Marin.

“Aku tidak berbuat apa apa kok.....” Ujar Kaito.

“Yuk....kita makan di atap....” Marin langsung menarik tangan Kaito.

Kaito pasrah di tarik oleh Marin, dia melihat Marin dari belakang, memang Marin saat ini lebih tinggi dari nya, kalau dia masih berwujud lama nya, tapi kalau dia memakai wujud berambut silvernya, dia jauh lebih tinggi dari Marin. Hanya saja, Kaito tidak menyangka, sebab Marin adalah gyaru nomor 1 di sekolah nya yang terkenal populer, modis dan cantik, sangat berbeda dengan dirinya.

Di sekolah Kaito ada empat orang siswi yang terkenal dan populer di angkatan nya. Pertama ada ratu es anggota student council yang sulit di dekati, kedua ada seorang idol yang cukup terkenal dan jarang masuk sekolah, ketiga ada anggota klub lari yang merupakan  bintang andalan nomor 1 sekolah, selain kecantikan nya dan terakhir adalah Marin yang memiliki tubuh seksi dan modis, juga bekerja sebagai model. Melihat dirinya di tarik Marin, walau bagaikan mimpi, dia melihat sekitarnya, banyak sekali tatapan tajam bagai pisau mengarah pada nya dari para siswa yang iri melihatnya.

“Anooo Marin san....aku bisa jalan sendiri kok, tidak perlu di gandeng...” Ujar Kaito.

“Ah maaf hehehe....” Balas Marin sambil melepas tangan Kaito.

Mereka naik ke atas atap dan duduk di tepi gedung yang tertutup bayangan. Setelah itu, Marin mulai bertanya tanya kepada Kaito tentang segala hal, mulai dari hobi, makanan favorit dan lainnya. Selagi mereka berbincang bincang, tiba tiba.

[Kaito sama, ada yang datang menuju atap]

“Siapa CATS ?” Tanya Kaito di dalam kepalanya.

[Tidak ada datanya]

Akhirnya karena tidak mau terlihat, Kaito berdiri dan menarik Marin ke samping gedung.

“Eh...kenapa Kai....”

Belum selesai Marin bicara, mulutnya sudah di tutup Kaito. Wajah Marin langsung menjadi merah seperti tomat, tapi dia diam saja dan tidak berontak. Kemudian, “Cklek.” Pintu terbuka, dua orang keluar ke atap, satu seorang wanita cantik berambut hitam panjang dan berkacamata, kemudian satunya seorang pria yang sedikit urakan tapi terlihat memakai jam tangan mahal. Kaito melepaskan Marin dan keduanya mulai mengintip melihat dua orang yang sepertinya mau berbicara serius,

“Tch...senpai itu lagi, mentang mentang orang kaya, tampan dan bintang basket, seenak nya saja...” Bisik Marin geram.

“Kamu kenal Marin san ?” Tanya Kaito.

“Iya, dia senpai yang suka mempermainkan wanita, jenis pria yang paling ku benci, dia pernah menyatakan perasaan nya pada ku dan ku tolak, akibatnya ya kejadian tadi pagi, sekarang dia mau macam macam dengan si ratu es....” Jawab Marin.

“Hooo begitu....” Balas Kaito.

Mereka terus melihat, tiba tiba si ratu es menunduk dan langsung berbalik berjalan pergi. Senpai itu terlihat geram dan dia langsung mengeluarkan smartphone nya kemudian menelpon seseorang. Setelah itu dia berjalan masuk lagi ke dalam sambil marah marah. Setelah aman dan kedua orang itu sudah turun, Kaito mengajak Marin kembali ke kelas bersama sama. Pelajaran di mulai kembali, tiba tiba,

[Dling]

[Quest baru di terima]

\===============================

Quest         : Mencuri dan mengembalikan liontin milik Hoshino Reina.

Target        : Asakura Maki kelas 1-3

Location    : Kelas 1 - 3.

Rec skill    : Body double, pickpocket, lockpick, invisibility.

Reward      : 7.000 G | 110 skill xp

Auto quest mode ? [yes] [no]

\===============================

“Hmm...aku coba selesaikan sendiri, jangan auto.....”

Kaito menekan no, kemudian sebuah window hologram terbuka di wajah nya yang berisi,

\===============================

[skill body double\, use ?] [yes] [no]

[skill lockpick\, use ?] [yes] [no]

[skill invisibility\, use ?] [yes] [no]

[skill pickpocket\, use ?] [yes] [no]

\===============================

Window itu terus mengambang di depan wajah nya, jadi Kaito bisa kapan saja menggunakan nya. Kaito menggunakan skill body double dan invisibility nya sekaligus, dia menghilang tapi di tempat duduknya ada tiruan dirinya yang sedang menyimak pelajaran sambil menulis.

“Hooo begini cara kerjanya....enak juga.....”

Kaito yang sudah menghilang, langsung berdiri dan berjalan kepintu kelas. “Sreeg.” Pintu kelas terbuka sendiri tanpa ada siapa siapa, seluruh teman sekelas menoleh dan sensei berjalan keluar kemudian dia menjulurkan kepalanya keluar untuk melihat ke kanan dan kiri, kemudian dia menutup pintu nya.

“Hufff ku pikir aku ketahuan...hebat...hehe....” Kaito masih belum bergerak karena melihat sensei menjulurkan kepalanya keluar kelas.

Dia langsung menuju ke kelas sebelah, ternyata kelas sebelah sedang melakukan ujian, Kaito membuka pintu nya pelan pelan supaya tidak mengganggu. Kemudian ketika dia di dalam, dia merasa bingung,

“Duh yang namanya Asakura Maki yang mana ya ? CATS bisa beritahu aku ?” Tanya Kaito.

[Scanning]....[ Baris ke dua kursi ke tiga ]

Kaito langsung menghampiri siswa laki laki yang duduk di tempat sesuai dengan yang di tunjuk CATS, ketika dia mau membuka tasnya, ternyata tas nya dalam keadaan di gembok.

“Buset di sekolahan tas di gembok yang benar saja....parah nih cowo...parnoan amat.”

Kaito langsung menekan yes di skill lockpick, matanya langsung otomatis memindai gembok itu dan membuat kunci yang tidak nampak, kemudian dia membuka gembok nya dan langsung menggunakan skill pickpocket. Sebuah liontin langsung berada di tangan nya, kemudian “Cklik” Kaito memasang lagi gembok nya, Maki yang mendengar suara gembok nya di pasang, langsung menoleh melihat tasnya. Kaito masih memegang gembok nya dan diam tidak bergerak sambil menahan nafasnya, kemudian Maki menoleh lagi melihat kertas ujian nya.

“Huuuuf.....tegang amat....” Pikir Kaito.

Kemudian dia berdiri dan berjalan perlahan menuju pintu keluar kelas, dia membuka pintunya dengan perlahan kemudian keluar.

“CATS target pengembalian nya dimana ?” Tanya Kaito yang memang tidak kenal dengan siswi yang bernama Hoshino Reina.

[Scanning]......[Target berada di kandang kelinci di samping gedung sekolah]

“Loh dia tidak masuk ke kelas ? ya sudah, kita kesana....”

Kaito berjalan pergi menuju kandang kelinci yang berada di sisi kiri sekolah dan persis di taman dekat pohon sakura. Ketika sudah sampai di ujung gedung dan mau berbelok, Kaito menghentikan langkahnya,

“Astaga......Hoshino Reina itu si ratu es ?” Pikirnya sambil mengintip nya.

[Target pengembalian sudah di temukan, selesaikan quest]

“Sebentar CATS, aku tidak mau pakai wujud ku ini, sudah kapok dengan Marin tadi kan....”

[Mode tubuh baru confirm]

Kotak kotak digital keluar membentuk tubuh Kaito menjadi wujud aslinya, seragam nya yang sebelum nya kebesaran sekarang menjadi ketat dan pas. Dia langsung mengikat rambutnya yang panjang berwarna perak dan mematikan invisibility nya, kemudian dia keluar.

“Um maaf, apa kamu mencari ini ?” Tanya Kaito sambil memberikan liontin nya.

“Eh...iya...aduh...syukurlah, terima kasih sekali, aku sampai hampir putus asa mencari nya, liontin ini sangat berarti bagiku....dimana kamu menemukan nya ?” Tanya Reina yang langsung memeluk liontin nya.

“Di sana ketika sedang berjalan...baiklah, aku permisi dulu.” Kaito asal menunjuk saja dan berbalik.

Tapi, tangan Reina langsung menggandeng lengan nya dan menariknya sampai Kaito berbalik lagi,

“Tunggu....um....kamu siapa ? kelas berapa ?”

“Uh...eh...aku kelas dua.....sudah ya....aku harus kembali ke kelas.”

“Oh...iya senpai....terima kasih...” Reina menunduk.

Kaito langsung berlari dan kemudian dia merubah lagi wujud nya ketika berbelok, Kaito langsung menggunakan lagi skill invisibilitynya dan kembali ke kelas, “Braaak.” Pintu kelas di buka kencang.

“Ada apa sih dari tadi ?” Tanya sensei yang bingung dan langsung berjalan ke pintu.

Kaito kembali duduk di kursinya dan mematikan invisbility dan body double nya bersamaan, kemudian dia berpura pura ikut menoleh melihat ke pintu.

“Kok jadi seram ya...sudah dua kali seperti itu...” Ujar Marin.

“Hmm iya ya....apa kelas ini ada hantunya ?” Tanya Kaito pura pura.

“Ih...jangan nakut nakutin....” Marin mendorong pundak Kaito di sebelah nya.

Kaito menarik nafas panjang dan menghembuskan nya karena dia merasa lega setelah menuntaskan tugas nya,

[Quest selesai......Reward : 7.000 G | 110 skill xp]

[body double level 1 > body double level 2]

[lockpick level 1 > lockpick level 2]

[invisibility level 2 > invisibility level 3]

[pickpocket level 2 > pickpocket level 3]

[Skill baru : step jump level 1 – parkour level 1]

“Wow thanks CATS....” Ujar Kaito di kepalanya.

[Sama sama Kaito sama]

Pulang sekolah, Kaito dan Marin berjalan bersama sampai di gerbang, karena rumah Marin berlawanan dengan arah stasiun, dia berlari duluan dan melambaikan tangan nya pada Kaito yang balas melambai padanya. Ketika berbalik ingin berjalan ke stasiun, Kaito melihat Reina sedang menunggu di balik gerbang dengan sembunyi sembunyi.

“Eh...ngapain dia di situ, barang nya hilang lagi ? ah bukan urusan ku.” Balas Kaito dalam hati.

Kaito berjalan melewati nya, karena dia berpikir akan pulang ke rumah, dia berbelok sebentar ke gang dan keluar kembali menggunakan wujud asli nya. Tapi tiba tiba,

“Senpai......” Ada suara seorang wanita di belakang nya dan menarik pakaian nya.

Dengan wajah kaku, Kaito menoleh dan melihat siapa yang menarik nya, dia melihat Reina yang cantik dan berkaca mata sedang memegang pakaian nya di belakang nya sambil tersenyum dengan wajah merona merah.

“Aaaaah....lagi lagi.....” Teriak nya dalam hati.

“Anoo....ada apa ya ?” Tanya Kaito.

“Senpai pulang kemana ?” Tanya Reina langsung.

“Um...aku naik kereta sampai distrik pertokoan....”

“Oh sama dong, yuk bareng senpai.....” Reina langsung menarik tangan Kaito.

“Eh...tunggu...um...” Ujar Kaito.

“Hoshino Reina....namaku....senpai siapa ?” Tanya Reina.

“Um....Nekowari Kaito...eh bu....”  Jawab Kaito karena bingung.

“Oh Nekowari senpai ya......” Balas Reina yang senang.

“I..iya...tapi.....” Balas Kaito yang sudah grogi.

“Ayo senpai, nanti kereta nya sudah keburu jalan....”

Akhirnya Kaito pasrah di tarik Reina yang berlari menuju stasiun supaya tidak ketinggalan kereta. Di dalam kereta mereka langsung naik, kondisi di dalam berdesakan, setelah terdorong ke dalam oleh kerumunan penumpang kereta, akhirnya Kaito berdiri berpegangan kepada pintu dan Reina berada persis di hadapan nya karena kereta terlalu penuh.

“Um...maaf....” Ujar Kaito dengan wajah merah kepada Reina yang berada di depan bawah nya.

“Ti..tidak apa apa senpai.....” Balas Reina dengan wajah merah.

Setelah melewati beberapa stasiun, akhirnya kereta menjadi sepi, karena hanya ada satu tempat duduk kosong, Kaito meminta Reina duduk dan dia berdiri di depan nya, Reina terus melihat wajah Kaito dan rambutnya yang perak, kemudian dia terlihat sedikit berpikir. Kereta akhirnya sampai dan keduanya turun,

“Baiklah, aku kesini ya....” Ujar Kaito.

“Iya....” Balas Reina.

Tapi ketika berjalan, Reina terus mengikuti Kaito dari belakang yang membuat Kaito heran, karena tidak enak akhirnya dia berbalik dan bertanya,

“Um Hoshino san rumah nya di sini juga ?” Tanya Kaito.

“Iya di pertokoan depan, rumah ku toko soalnya....” Jawab Reina.

“Oh....begitu......” Balas Kaito.

Karena sudah pasti searah, keduanya berjalan bersama sama, tapi keduanya diam saja dan tidak ada yang memulai pembicaraan. Beberapa saat kemudian keduanya berbelok ke distrik pertokoan, tiba tiba,

“Loh Kaito kun ? sudah pulang ? kamu tidak ada kegiatan club ?” Tanya seorang wanita di belakang nya.

Kaito menoleh dan melihat Kiyoko di belakang nya sedang membawa belanjaan untuk makan malam.

“Aku tidak ikut club nee san, sini ku bawakan....” Ujar Kaito sambil mengabil belanjaan Kiyoko.

“Loh kamu bareng sama Reina chan ya ?” Tanya Kiyoko.

“Apa kabar nee san....” Sapa Kiyoko.

“Hehe baik Reina chan....kamu sendiri gimana ?” Tanya Kiyoko.

“Baik nee san....ternyata senpai adik nya nee san ya, pantas rasanya aku pernah lihat..wajah dan warna rambutnya.”

“Eh...senpai ? kalian kan......”

“Waaaaaaaaa....” Teriak Kaito sambil menutup mulut Kiyoko.

Kemudian Kaito langsung membisiki Kiyoko dan menceritakan singkat apa yang terjadi di sekolah.

“Haaa begitu.....iya dia adik ku....baru pulang dua hari lalu....” Balas Kiyoko.

“Hehehe pantes....baiklah nee san, senpai aku duluan ya....bye bye senpai sampai besok....” Reina berlari dan berbalik sambil melambaikan tangannya.

“Iya....bye....” Balas Kaito sambil melambai.

Setelah Reina pergi, Kiyoko langsung menyikut Kaito sambil tersenyum dan meledek Kaito.

“Huh dasar, kamu tidak boleh membohongi orang seperti itu....” Tegur Kiyoko sambil tertawa.

“Habis gimana, aku di sekolah pakai aku yang lama, kalau aku tiba tiba berubah kayak gini kan terlalu mencolok, aku tidak mau menarik perhatian.” Balas Kaito.

“Iya, tapi suatu saat pasti ketahuan....ayah Reina itu pemilik toko manju yang hanya berbeda dua toko dari kita. Sebelum ketahuan mending kamu jujur.” Balas Kiyoko.

“Haduuuuh.....dah dua kali hari ini.....” Ujar Kaito sambil menggelengkan kepalanya.

Kaito tidak menyangka sama sekali kalau pertemuan nya dengan Reina hari ini akan menjadikan Reina pengunjung setia toko nya walau tidak membeli apa apa ke depan nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!