NovelToon NovelToon

Terjerat Bos

episode 1

Perkenalkan namaku Juli Anastasya,kedua orangtuaku meninggal saat ingin berlibur ke puncak.Kami mengalami kecelakaan di tengah perjalanan dan orang tua ku meninggal di tempat,meninggalkan aku sendirian di dunia ini.

Setelah kecelakaan itu,aku di urus oleh bibi dan pamanku hingga aku tamat SMA.Setelah lulus SMA,aku memutuskan untuk kuliah dan meninggalkan mereka yang mengurusku.

Setelah aku di terima di Universitas,aku pergi dari kehidupan bibi dan pamanku.Karena aku ingin mandiri,apalagi aku hanya butuh menghidupi diriku dan biaya kuliahku.Soal tempat tinggal,aku tidak khawatir sama sekali masih ada rumah dan mobil yang ditinggalkan orang tuaku.Sampai aku lulus kuliah dengan gelar sarjana,mereka paman dan bibiku sangat bangga dengan pencapaianku.Setelah aku lulus dengan gelar sarjana,aku mencoba melamar pekerjaan di perusahaan berharap kehidupanku lebih baik.Disaat aku ingin tidur siang,sebuah nomor baru menghubungiku lalu aku langsung mengangkatnya.

"Hallo,dengan siapa ini?"tanya diriku,penasaran dengan pemilik nomor tersebut.

"Hallo,selamat siang.Saya Ria Aulia dari perusahaan NJ Group,apakah benar ini dengan saudari Juli Anastasya?"tanya seseorang di sebrang telepon sana.

"Benar,dengan saya sendiri."Jawab Juli,membenarkan pertanyaan orang yang bernama Ria tersebut.

"Mohon,saudari besok datang ke perusahaan NJ Group.Saudari akan melakukan interview dengan bos kami,pada pukul 08.00 pagi."Ucap Ria yang berada di sebrang telepon.

"Baik,terima kasih mbak Ria.Besok saya akan datang tepat waktu."Balas Juli senang,mendapatkan panggilan kerja.

"Baiklah,selamat siang."Ucap Ria,memutuskan sambungan teleponnya.

Saat telepon terputus,Juli langsung berteriak dengan senang.Karena dirinya tidak akan menjadi pengangguran lagi.Apalagi penantiannya tidak sia-sia sama sekali,dia berharap selalu beruntung dalam kehidupannya sekarang.

"Senang sekali,aku harus mempersiapkan pakaianku dari sekarang."Gumam Juli,beranjak dari ranjangnya.

Juli membongkar isi lemarinya,dia melihat pakaiannya yang bergantung di lemari.Juli merasa semua pakaiannya sangat lusuh dan tidak ada yang bagus sama sekali untuk dia pakai besok.Juli segera menelpon sahabatnya,agar sahabatnya menemani dia berbelanja pakaian.

"Hallo,ada apa Jul?"tanya sahabat Juli di sebrang telepon.

"Aku mau minta antar sama kamu."Balas Juli,tidak bisa menutupi rasa senang pada dirinya.

"Mau minta antar kemana?"Tanya Sasa yang siap mengantar sahabatnya.

"Aku ingin membeli pakaian Sa."Balas Juli dengan rasa senang di hatinya.

"Pakaian kamu sudah banyak loh Jul."Ucap Sasa,merasa heran dengan sahabatnya yang ingin membeli pakaian.

"Aku butuh pakaian,buat besok interview Sa."Balas Juli yang senang.

"Selamat ya Jul."Ucap Sasa yang ikut senang,sahabatnya besok interview.

"Makasih Sa."Ucap Juli bahagia dan tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"Panggilan interview dari perusahaan mana?"Tanya Sasa penasaran.

"Dari NJ Group Sa."Balas Juli dengan bahagia dan tidak menyangka mendapatkan panggilan dari perusaahan terbesar di kota nya.

"Beneran Jul?"Tanya Sasa yang kaget mendengar nama NJ Group.

"Benar Sa."Ucap Juli sangat bahagia.

"Baiklah,aku tunggu traktiran dari kamu ya Jul."Ujar Sasa yang ingin di traktir Juli.

"Iya Sa,tenang saja.Jemput aku sekarang ya."Pinta Juli dengan senang.

"Siap-siap saja,aku berangkat sekarang."Perintah Sasa,memutuskan sambungan teleponnya.

Juli bergegas mengganti pakaiannya dengan rasa senang di hatinya,dia berjalan ke luar rumahnya.Juli menunggu Sasa di depan teras rumahnya,ketika mobil Sasa sudah berada di depan rumahnya.Juli bergegas mengunci pintu rumahnya dan berjalan masuk ke dalam mobil Sasa.

"Mau beli pakaian yang kayak gimana?"tanya Sasa,melihat Juli fokus ke jalanan.

"Kamu pilihkan setelan kerja yang cocok saja."Jawab Juli,karena takut pilihannya buruk.

"Rasanya,aku juga ingin kerja sepertimu."Ungkap Sasa,merasa sedih dia masih pengangguran.

"Kamu kan,sudah kaya."Ujar Juli heran dengan ucapan sahabatnya.

"Hey,memangnya enak seperti ini.Aku malas seperti ini,tidak ada kegiatan sama sekali."Protes Sasa,benar-benar bosan dengan kekayaan orang tuanya.

"Kerja saja bantuin tante di restauran."Usul Juli

"Ada benarnya juga kamu,nanti aku coba bantu-bantu saja di sana.Siapa tau mereka kurang tenaga kerja di sana."Jawab Sasa senang,mendengar ucapan Juli.

"Dari pada kamu kerja di orang,mendingan kamu kerja di tempatmu sendiri."Ucap Juli,bagaimanapun Sasa akan meneruskan bisnis orang tuanya.

Mereka sampai di parkiran mall,Juli bergegas keluar mobil dan segera menarik Sasa untuk masuk.Setelah mereka masuk ke dalam mall,mereka mencari toko pakaian yang menjual pakaian kerja dan langsung masuk ketika menemukan tokonya.

"Nih cobain."Perintah Sasa memberikan satu set pakaian pada Juli.

"Baiklah."Balas Juli dan menerima set pakaian yang di berikan oleh sahabatnya tersebut.

Juli langsung masuk ke dalam kamar pass,dia melihat penampilannya sangat seksi.Dia memutar dirinya saat memakai pakaian baru nya,dia keluar kamar pass dan memperlihatkannya kepada Sasa.

"Bagus,sangat pas dengan ukuran tubuhmu."Ucap Sasa,melihat Juli dengan teliti.

"Kalau begitu,aku coba cari yang lain dulu."Ucap Juli,sambil mencari set pakaian kerja yang lain.

Juli mencari pakaian yang menurutnya bagus,jika di pakai dirinya.Pilihan Sasa bagus,tapi merasa dirinya sangat seksi.

"Nih,ambil satu set lagi."Perintah Sasa,menyerahkan satu set pakaian baru lagi terhadap Juli.

Juli menerima pakaian yang di berikan Sasa,dia kembali masuk kedalam kamar pss untuk mencobanya.Saat mencobanya dia semakin tercengang,melihat kemeja yang begitu pas di tubuhnya.Dia melihat tubuhnya lebih sangat seksi,ketika melihat dirinya di cermin.

"Bagaimana dengan yang ini Sa?"tanya Juli sambil berpose,agar Sasa berhenti memilihkan pakaian untuknya.

"Cocok,kamu beli saja keduanya."Usul Sasa,melihat sahabatnya benar-benar cantik dan seksi.

Sasa sengaja memberikan pakaian yang seksi untuk Juli,agar semakin banyak lelaki yang melihat Juli.Dia ingin Juli berpacaran,agar tidak jomblo.Sasa berharap ada lelaki yang tampan,baik hati,kerjanya mapan dan bisa meluluhkan hati sahabatnya.

"Baiklah,kalau begitu."Balas Juli pasrah dengan pilihan Sasa.

Juli kembali ke kamar pass untuk mengganti pakaiannya,setelah keluar dari kamar pass mereka pergi ke kasir.Juli membayar baju yang di pilih Sasa dan mereka keluar dari toko pakaian.

"Mau kemana lagi?"tanya Sasa,melihat Juli menenteng pakaian barunya.

"Cari makan yuk?perutku lapar sekali."Ajak Juli,karena merasa perutnya sangat lapar.

"Ayo,aku juga sangat lapar."Ujar Sasa,memegang perutnya.

Mereka berjalan untuk mencari makan,karena rasa lapar di perutnya.Mereka masuk ke sebuah resto dan memesan makanan serta membayar makan tersebut.Setelah itu mereka duduk di meja,sambil menunggu pesanan datang.

"Jul,jika ada laki-laki tampan hubungi aku."Ucap Sasa sambil memainkan ponselnya.

"Ok,terus pacar kamu gimana?"tanya Juli yang heran dengan sahabatnya ini.

"Lihat saja nanti,kamu ngelamar bagian apa di sana?"tanya Sasa enteng seperti tidak perduli dengan pacarnya.

"Bagian Administrasi sih,setau aku dulu."Jawab Juli yang tidak ingat,apalagi banyak sekali lamaran yang dia kirim.

"Semoga interview kamu,berjalan dengan lancar."Ucap Sasa yang memberikan semangat terhadap Juli.

"Semoga saja."Ucap Juli yang berharap seperti itu.

Pesanan mereka datang lalu Sasa dengan semangat,memakan hidangan yang di pesannya.Mereka fokus makan dan menikmati makanan yang di pesannya.Setelah selesai makan,mereka pergi dari resto.

"Ada yang mau di beli lagi tidak?"Tanya Sasa menatap Juli.

"Tidak ada,ayo kita pulang."Ajak Juli yang merasa lelah.

Mereka memutuskan untuk pulang,sambil berjalan menuju parkiran.Juli dan Sasa masuk ke dalam mobil,mereka meninggalkan parkiran mall.Mereka melakukan perjalanan ke rumah Juli,hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan mereka sampai di rumah Juli.

"Kamu beneran tidak mampir?"Tanya Juli pada sahabatnya.

"Tidak usah Jul,aku pulang saja."Balas Sasa,karena masih ada urusan lain.

"Hati-hati di jalannya."Ucap Juli sambil melambaikan tangannya.

"Ok."Balas Sasa,meninggalkan halaman rumah Juli.

Juli masuk ke dalam rumahnya dan menuju kamarnya,dia merasa lelah setelah berbelanja dengan Sasa.Juli memutuskan untuk beristirahat,dia memejamkan matanya dan tidur.

...****************...

Pagi-pagi,Juli sudah bersiap memakai setelan kerja untuk melakukan interview.Juli segera pergi ke perusahaan NJ Group,menggunakan mobil miliknya.Setelah sampai di sana,dia masuk ke dalam perusahaan NJ group.Juli datang tepat waktu,sesuai dengan yang sudah di jadwalkan.

"Pagi mbak."Sapa Juli,ke resepsionis kantor dengan tersenyum.

"Pagi,ada yang bisa saya bantu?"tanya resepsionis,melihat Juli yang berpakaian rapi di hadapannya.

"Saya,ada panggilan interview mbak."Jawab Juli dengan tersenyum.

"Tunggu sebentar ya,mbak."Ucap resepsionis dan berbicara dengan seseorang melalui interkom.

Juli melihat resepsionis telah selesai berbicara dengan seseorang di telepon,resepsionis lalu menutup teleponnya dan bertanya kepada dirinya.

"Mbak Juli,bukan?"tanya resepsionis memastikan orang yang berada di depannya benar Juli.

"Benar mbak,saya Juli Anastasya."Jawab Juli tersenyum dan membenarkan apa yang di katakan resepsionis.

"Silahkan,mbak naik ke lantai 16 di sana mbak belok kanan,terus langsung masuk ruangan saja mbak."Ucap resepsionis,menjelaskan ruangan yang akan di tuju Juli.

"Baik,terimakasih mbak."Balas Juli tersenyum dan menunduk sopan.

Juli langsung berjalan dan memasuki lift,dia langsung naik ke lantai 16.Setelah itu Juli mengikuti ucapan resepsionis dan masuk ke dalam ruangan yang dia tuju.

Setelah masuk ruangan,dia langsung berhadapan dengan calon bosnya.Calon bosnya,melihat penampilan Juli dari atas ke bawah.

Juli merasa dirinya sangat gugup saat masuk,dia semakin gugup melihat seorang laki-laki yang begitu tampan menatapnya.Dia terpesona dengan ketampanannya,baru kali ini dia merasa tertarik dengan lelaki.

"Silahkan duduk."Perintah Nicholas yang menyuruh Juli duduk.

Juli langsung duduk,di hadapan orang yang menyuruhnya duduk.Juli masih tidak tau,siapa orang yang berhadapan dengannya ini.Jantungnya semakin berdegup dengan kencang,apalagi lelaki itu tersenyum di hadapannya.

"Perkenalkan saya Nicholas,pemilik perusahaan Nj Group."Ucap Nicholas,memperkenalkan dirinya kepada Juli.

Membuat Juli mengangguk dengan cepat,mendengar perkenalan Nicholas terhadap dirinya.Juli merasa gila,jika dia tertarik dengan lelaki pemilik perusahaan tempat dia bekerja.Juli langsung memperkenalkan dirinya kepada Nicholas,agar suasana tidak hening.

"Saya,Juli Anastasya pak."Ucap Juli memperkenalkan dirinya,kepada pemilik perusahaan NJ Group.

"Baiklah,apakah anda tertarik bekerja disini?"tanya Nicholas,melihat Juli dengan intens.

"Benar pak,saya sangat tertarik."Jawab Juli yang membuat Nicholas tersenyum mendengar ucapannya.

Juli melihat senyuman Nicholas,membuat dirinya ingin pergi saja.Dia benar-benar tertarik dengan lelaki di depannya,apalagi jantungnya ini semakin tidak bisa di kontrol.Dia takut lelaki di depannya,mendengar detak jantungnya yang begitu cepat.

"Baiklah,sebelum tanda tangan kontrak.Silahkan,anda baca dulu perjanjiannya."Ucap Nicholas,menyerahkan perjanjian kerja kepada Juli.

Juli menerima kontrak kerjanya,dia membacanya dengan teliti.Juli kaget,saat melihat nominal gajinya nanti.Setelah itu,dia melihat posisinya sebagai sekretaris.

"Saya,jadi sekretaris pak?"Tanya Juli tidak percaya,bahwa dirinya harus jadi sekretaris.

"Benar,karena saya sekarang membutuhkan seorang sekretaris."Ucap Nicholas yang menantikan jawaban Juli.

"Apakah ini tidak salah pak,Bapak mencantumkan nominal gaji yang di berikan untuk seorang sekretaris?"Tanya Juli memastikan nominal gajinya.

"Benar,memang segitu gajinya."Balas Nicholas tersenyum.

"Jadi saya kerja jadi sekretaris bapak?"Tanya Juli,agar dirinya tidak salah dengar.

"Iya,kamu jadi sekretaris saya."Jawab Nicholas,merasa risih di panggil bapak oleh Juli.

"Baiklah,saya setuju."Ucap Juli tanpa pikir panjang dan langsung tanda tangan di surat perjanjian tersebut.

Nicholas melihat Juli tanda tangan di kontrak kerjanya,membuat dia sangat senang.Nicholas sangat menantikan Juli,bekerja bersama dirinya dalam satu ruangan yang sama.

"Besok,kamu sudah bisa bekerja."Ucap Nicholas tersenyum bahagia.

"Besok pak?"Tanya Juli,masih tidak percaya.

Nicholas hanya menganggukan kepalanya,memberikan jawaban terhadap Juli.Nicholas sangat senang melihat wajah Juli yang cantik,apalagi melihat penampilan Juli yang membuatnya tidak ingin mengalihkan pandangannya.

"Terimakasih pak."Ucap Juli yang senang,akhirnya dia bisa kerja di perusahaan besar.

"Sama-sama."Balas Nicholas,melihat wajah Juli yang sangat senang.

"Kalau begitu,saya undur diri dulu pak."Pamit Juli dan berdiri dari duduknya.

"Silahkan,hati-hati di jalan."Balas Nicholas tersenyum dan melihat Juli yang akan meninggalkan ruangannya.

"Baik pak."Ujar Juli,membalas senyuman Nicholas.

Juli melangkah keluar dari ruangan Nicholas,dia menyentuh dadanya yang berdebar dengan kencang.Apalagi melihat senyuman calon bosnya,menurutnya sangat tampan.

Sedangkan Nicholas,dia kembali ke mejanya dan mengambil CV Juli.Nicholas memperhatikan CV Juli,sambil tersenyum senang.

"Juli Anastasya,orang yang cantik dan seksi."Ucap Nicholas yang tersenyum misterius,melihat CV Juli yang ada di tangannya.

Juli yang sudah berada di dalam mobil,dirinya sangat senang mengingat gajinya nanti sangat besar.Juli masih tidak percaya,jika gajinya selama sebulan sebanyak itu.

Ponsel Juli berdering,Juli langsung melihat nama yang tertera di layarnya dan langsung menerima panggilan teleponnya.

"Hallo Sa,ada apa?"tanya Juli,karena sahabat menelepon dirinya.

"Bagaimana hasilnya?"tanya Sasa,karena penasaran dengan hasil interview Juli.

"Aku keterima Sa,besok aku sudah mulai bekerja."Balas Juli dengan senang.

"Selamat ya,Jul."Ucap Sasa senang,melihat sahabatnya sudah bekerja.

"Kamu sedang dimana?"tanya Juli,mendengar di seberang telepon sangat ramai.

"Aku sedang membantu ibuku,Jul."Jawab Sasa yang membantu sang ibu,mengurus restauran nya.

"Wah,akhirnya kamu mau membantu ibu kamu."Ucap Juli senang.

"Bagaimana dengan bosnya?"tanya Sasa,berharap bos Juli sangat tampan.

"Dia tampan Sa,jantung aku sudah tak karuan."Balas Juli,menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.

"Aku ingin melihatnya."Rengek Sasa,ingin melihat bosnya Juli setampan apa.

"Janganlah,nanti mau kamu kemanakan pacar tersayang mu."Protes Juli,karena Sasa selalu tergoda dengan laki-laki tampan.

"Iya dah,yasudah aku masih sibuk Jul."Ucap Sasa,karena harus membantu pekerja lain.

"Baiklah."Jawan Juli,mengakhiri sambungan telepon.

Juli mengakhiri teleponnya,dia segera meninggalkan perusahaan NJ Group.Juli merasa dirinya harus istirahat yang cukup,karena besok dirinya pertama kali bekerja.Juli melajukan mobilnya ke luar dari perusahaan NJ Group dan melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

Episode 2

Pagi-pagi sekali,Juli sudah berada di ruangan Nicholas.Juli merasa bersemangat,menyambut hari pertamanya dia bekerja.Juli kaget,saat mendengar suara pintu ruangan terbuka.Juli langsung berbalik,dia melihat Nicholas yang masuk ke ruangannya.

Nicholas kaget,karena melihat Juli yang sudah berada di ruangannya.Dia menelan ludahnya sendiri,melihat tubuh Juli yang sangat seksi.Dia terpesona dengan kecantikan Juli,rasanya dia ingin menarik Juli ke dalam pelukannya.

"Kamu sudah berada di kantor,sejak kapan?"tanya Nicholas menstabilkan jantungnya,melihat Juli yang begitu seksi.

"Sejak pukul 7 pak."Jawab Juli menatap Nicholas.

Nicholas mengangguk,mendengar jawaban Juli.Begitu antusiasnya Juli,ingin bekerja di perusahaannya.

"Aku kerja dimana ya pak?"tanya Juli,berjalan mendekati bosnya.

"Di ruangan ini,bersama saya."Jawab Nicholas,memandang Juli dengan intens.

"Baiklah pak."Ujar Juli,menatap bosnya sangat tampan.

Juli begitu terpesona dengan ketampanan bosnya ini,apalagi dirinya merasa ingin mengelus wajah bosnya.Juli benar-benar tertarik dengan bosnya,baru kali ini dia tertarik dengan lelaki tampan.Sialnya,dia malah tertarik dengan bosnya ini.

"Jangan panggil saya bapak,panggil Nicholas saja."Perintah Nicholas yang masih belum berkedip menatap Juli.

Nicholas tidak ingin Juli memanggil dirinya bapak,dia ingin mendengar Juli memanggilnya Nicholas.Dia ingin Juli,agar merasa dekat dengan dirinya.Nicholas baru pertama kali,merasa jatuh cinta pada wanita.Dia tidak menyangkal dirinya pernah pacaran selama di luar negeri,tapi hubungan mereka kandas begitu saja.

"Tapi pak."Jawab Juli ragu-ragu dengan perintah bosnya itu.

"Disaat kita berdua,kamu panggil aku Nicholas.Jika ada orang lain,kamu baru panggil saya bapak."Perintah Nicholas,agar Juli mengikuti perintahnya.

"Baiklah."Jawab Juli,merasa ragu-ragu.

Nicholas senang,jika Juli mau menuruti apa yang di katakannya.Dia lebih senang,jika Juli memanggil nama aslinya.Dia membayangkan suara merdu Juli,memanggil nama aslinya.

"Kalau begitu,kamu duduk di meja ini."Perintah Nicholas,menunjuk meja kerja Juli.

Juli bergegas jalan ke meja yang di tunjuk bosnya,dia langsung duduk di mejanya.Dia sangat senang bisa duduk di mejanya,apalagi kursinya sangat empuk dan nyaman.

Nicholas menelan ludahnya sendiri,dia melihat dada Juli yang menyembul saat Juli duduk seperti itu.Dia menatap dada Juli yang menyembul,dia merasa ingin menyentuhnya.Nicholas mencoba menahan imannya,Juli benar-benar membuat tubuh dan pikirannya tidak sejalan.

"Kamu pelajari saja berkas ini."Perintah Nicholas,menyodorkan berkas di meja Juli.

Juli mengambilnya,dia mempelajari berkas yang di sodorkan bosnya.Dia sedikit paham dengan berkas yang ada di tangannya,dia ingin mempelajarinya terlebih dahulu.Dia tidak ingin mengecewakan bosnya,dia harus belajar dengan cepat mempelajari berkas yang ada di tangannya.

Sedangkan Nicholas,di dalam hatinya sedang mengumpat.Dia benar-benar ingin membawa Juli duduk di pangkuannya,dia benar-benar tergoda dengan tubuh Juli.Dia baru kali ini,tertarik dengan tubuh wanita.Waktu berpacaran dulu,dia tidak seperti ini.Meski dulu pacarnya begitu cantik dan seksi,tapi dia benar-benar tidak tertarik sama sekali pada tubuh pacarnya.Dia dulu hanya menjaga pacarnya dan hanya berciuman tidak lebih.Nicholas langsung pergi ke mejanya,dia mencoba fokus mengerjakan berkasnya.Dia mencoba mengalihkan pikirannya,agar tidak membayangkan tubuh Juli dalam pangkuannya.

"Apakah ada yang sulit?"tanya Nicholas,basa-basi dan melihat ke arah Juli.

"Ada."Jawab Juli,masih fokus pada berkasnya.

Nicholas senang,saat mendengar ucapan Juli.Nicholas segera beranjak dari duduknya,dia melangkah berjalan ke meja Juli.Karena dia sudah berusaha fokus dengan berkasnya,namun yang di lakukannya sia-sia.Dia malah terusik dengan kehadiran Juli di ruangannya,membuatnya benar-benar memperhatikan gerak-gerik Juli.

"Mana yang sulit?"tanya Nicholas,mendekat ke samping Juli.

Nicholas memperhatikan tubuh Juli,menurutnya tubuhnya sangat pas.Nicholas merasa tubuhnya panas dingin,meski hanya menatap Juli seperti ini

Sedangkan Juli dia tidak tau,kalau Nicholas memperhatikan tubuhnya.Juli mengangkat kakinya,hingga roknya naik ke atas dan pahanya yang putih mulus terlihat oleh Nicholas.Nicholas menelan ludahnya sendiri,melihat paha Juli yang begitu mulus dan jantungnya berdegup kencang.

"Ini maksudnya bagaimana?"tanya Juli menunjuk salah satu agenda di komputer yang tertera di sana.

"Dua minggu nanti,kita pergi ke Singapore membahas kerja sama dengan perusahaan CA Group."Jawab Nicholas,melihat ke arah komputer yang di tunjuk Juli.

"Kita?"Ucap Juli mendongak ke arah Nicholas.

Juli mencium wangi parfume bosnya yang wangi,apalagi jantung Juli berdegup kencang melihat wajah tampan sang bos.Juli merasa tubuhnya sangat dekat dengan tubuh bosnya,membuat dia berdegup kencang.

"Iya,kita berdua kesana."Jawab Nicholas,menatap Juli dengan intens.

Mereka bertatapan satu sama lain,membuat jantung mereka berdegup kencang.Mereka tidak bisa mengontrol detak jantungnya,mereka sama-sama tertarik satu sama lain.

"Menginap tidak?"Tanya Juli,menatap bosnya tanpa berkedip.

"Menginap,selama 3 hari."Jawab Nicholas tersenyum.

"Baiklah,jika seperti itu."Jawab Juli dengan pasrah.

Nicholas melihat wajah Juli yang pasrah,dia langsung bertanya kepada Juli.Karena dirinya merasa heran dengan sikap Juli yang seperti itu,seperti dia punya masalahnya sendiri.

"Orang tua kamu tidak mengizinkannya atau pacar kamu yang tidak mengizinkan?"Tanya Nicholas,penasaran dengan ekspresi Juli.

"Orang tua ku sudah meninggal semua,bahkan aku tidak punya pacar."Jawab Juli,mengalihkan tatapannya pada berkas.

"Benarkah,kamu tidak memiliki pacar?"tanya Nicholas,senang mendengar Juli belum memiliki pacar.

"Benar,aku tidak pernah pacaran.Lagian kenapa Nicholas bertanya hal pribadi kepadaku."Protes Juli heran dengan pertanyaan bosnya.

"Tidak apa-apa,aku hanya bertanya saja.Yasudah,kerjakan saja dulu hal-hal yang mudah kamu pahami."Perintah Nicholas,mengalihkan ucapannya sambil tersenyum senang.

"Baik."Jawab Juli,langsung mempelajari setumpuk berkas di hadapannya.

Nicholas memperhatikan gerak-gerik Juli,dia tersenyum bahagia saat Juli tidak memiliki pacar.Dia mulai bekerja kembali,berusaha fokus pada pekerjaannya.

Mereka berdua sibuk bekerja,mengerjakan setumpuk berkas di hadapannya.Waktu istirahat pun datang,mereka menghentikan pekerjaannya.

"Waktunya istirahat."Ucap Juli senang dan meregangkan otot badannya yang merasa sangat pegal.

"Tolong,buatkan aku kopi sebentar."Perintah Nicholas,melihat Juli semakin seksi saat meregangkan otot badannya.

Juli bergegas berdiri dari duduknya dan membuat kopi sesuai permintaan bosnya.Setelah selesai membuat kopi,Juli langsung menghampiri Nicholas ke mejanya.

"Ini kopinya."Ucap Juli,menyimpan Kopi di atas meja Nicholas.

"Terimakasih."Ucap Nicholas dan mulai mencicipi kopi tersebut.

"Sama-sama."Jawab Juli dan melangkah pergi dari meja Nicholas.

Saat Juli ingin membuka pintu ruangan,Nicholas memanggil Juli.Juli menghentikan langkahnya,dia berbalik dan melihat ke arah Nicholas.

"Kamu mau makan di kantin?"tanya Nicholas,melihat Juli menatap ke arah dirinya.

"Benar,aku sudah sangat lapar."Jawab Juli memegang perutnya.

"Disini saja bersamaku,aku sudah memesan makanan untuk kita."Ucap Nicholas,karena ingin makan berdua dengan Juli.

Juli yang mendengarnya pasrah,Juli merasa tidak enak menolak permintaan bosnya.Apalagi bosnya ini,memesan makanan untuk mereka berdua.

"Baiklah."Jawab Juli,berjalan kembali duduk ke mejanya lagi.

Juli menunggu makanan datang ke ruangan mereka,tidak lama makanan datang dia antarkan oleh OB.Nicholas langsung duduk menghampiri makanan di meja,dia melihat Juli yang masih duduk di kursinya.

"Sini makan."Ajak Nicholas,melihat Juli menatap makanannya yang ada di meja.

Juli beranjak dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Nicholas dengan senang,sialnya Juli tersandung karpet dan jatuh ke pelukan Nicholas.

Nicholas kaget,Juli terjatuh ke pelukannya dengan posisinya yang tengkurap di atas pelukannya.Nicholas sadar,dadanya Juli sekarang berada di telapak tangannya.Dia merasa jantungnya berdegup kencang,ini seperti keberuntungan yang dia miliki.Dia meremas dada Juli begitu saja,seperti menyentuh bola.

Juli kaget,dirinya bisa tersandung begitu saja pada karpet.Dia bahkan semakin kaget,karena jatuhnya tengkurap di pelukan bosnya.Juli merasakan dadanya jatuh di telapak tangan bosnya,dia merasa gugup.Juli merasakan tangan bosnya yang meremas dadanya,dia tercengang dengan tindakan bosnya.

Nicholas tersenyum penuh arti,saat memegang dada Juli.Dia melihat reaksi Juli yang masih terdiam di pangkuannya,dia meremasnya lagi.Dirinya sangat ingin meremasnya,menurutnya ukurannya sangat besar.

"Ahk."Suara Juli yang lolos begitu saja.

Juli kaget,karena bosnya meremasnya lagi.Bahkan sialnya,dia tiba-tiba mengeluarkan suaranya.Dia baru pertama kali di perlakukan seperti ini,bahkan oleh bosnya sendiri.Dia marah,karena tubuhnya hanya diam saja di perlakukan seperti itu oleh bosnya.Dia segera duduk,merasa malu atas kecerobohannya.

Nicholas melihat wajah Juli memerah,dia dengan bodohnya malah meremas dada sekretarisnya.Dia merutuki kebodohannya ini,ini di luar kendalinya.

"Maaf,atas tindakanku."Ucap Nicholas menatap Juli dengan tulus.

Juli hanya mengangguk,dia malu dengan reaksi tubuhnya.Dia seperti menikmati tindakan Nicholas terhadap dirinya,bahkan dia merutuki kecerobohan dalam dirinya.

Nicholas melihat ekspresi Juli seperti itu senang,karena mungkin ini pertama kalinya bagi Juli.Nicholas menatap Juli yang masih kaget dengan tindakannya itu.

"Juli?"Panggil Nicholas,tersenyum menatap Juli.

"Iya Nicholas."Jawab Juli pelan dan menatap balik Nicholas yang sedang menatap ke arahnya.

"Maafkan aku?"Ucap Nicholas memegang tangan Juli,merasa bersalah dengan tindakannya terhadap Juli.

"Tidak apa-apa Nicholas,ini murni kesalahanku.Karena aku terlalu buru-buru berjalan hingga tersandung,ini kecerobohan diriku."Ujar Juli jantungnya berdetak dengan cepat,saat Nicholas menatap dan memegang tangannya.

"Baiklah,mari kita makan?"Ajak Nicholas,mengambil sendok di meja.

Mereka makan bersama dengan tenang,namun hati mereka berdegup kencang karena kesalahan tadi.Mereka saling menyalahkan diri mereka sendiri,akibat kecerobohan yang mereka buat.Setelah mereka menghabiskan makan siang,mereka kembali bekerja dan merasa canggung akibat kejadian tadi.

Juli merasa jantungnya masih berdegup kencang mengingat kejadian tadi,dia mengirim pesan terhadap Sasa.Dia ingin sasa tau yang dia alami saat ini,dia ingin menceritakan kejadian yang dia alami.

Juli : Jantung aku,berdegup kencang Sa.

Sasa : kenapa?

Juli : Aku jatuh tengkurap,di pelukan bos.

Sasa : Hebat kamu,gimana rasanya?

Juli : Aku malu Sasa

Sasa : Kenapa malu?

Juli : Dada aku loh,di pegang dia.

Sasa : Gimana rasanya?

Juli : Aku,tidak bercanda loh Sa.

Sasa : Enak kali ya?

Juli : Kamu buat aku kesal.

Juli mengakhiri chat bersama Sasa,merasa kesal dengan balasan Sasa.Juli memilih fokus bekerja lagi,agar bisa mengalihkan perhatiannya.

Sedangkan Nicholas,dia masih membayangkan saat memegang dada Juli.Dia dengan refleks langsung menatap dada Juli dari meja kerjanya,menurutnya Juli sangat seksi.Dia ingin membawa Juli berada di pelukannya,dia ingin Juli jadi miliknya.

Waktu cepat berlalu,jam kerja sudah habis.Juli membereskan barangnya untuk bergegas pulang,Nicholas menghampiri Juli yang sedang membereskan barangnya di meja kerjanya.

"Jul,mau makan malam denganku?"Tanya Nicholas,tubuhnya begitu dekat dengan Juli

"Maaf,sepertinya aku sudah lelah dan rasanya aku ingin segera tidur."Jawab Juli,masih fokus membereskan barangnya.

"Baiklah,hati-hati di jalan."Ucap Nicholas di telinga Juli.

Juli kaget,saat Nicholas berbicara di telinganya.Dia hampir terjatuh,namun di tahan oleh tangan bosnya.Dia menatap mata bosnya begitu saja,Juli seperti terhipnotis dengan tatapan mata bosnya.

Nicholas dengan refleks,menahan tubuh Juli yang hampir jatuh.Dia menatap mata cantik Juli,karena Juli menatap ke arahnya.Dia seperti terhipnotis dengan wajah Juli,dia mendekatkan kepalanya dan mencium bibir Juli.

Juli kaget,karena bosnya mencium bibirnya.Dia tidak membalas ciuman bosnya,dia hanya terdiam begitu saja.Dia tidak tau apa yang terjadi,dia benar-benar terhipnotis dengan mata indah milik bosnya.

"Jul."Panggil Nicholas,karena sudah melepas ciuman mereka.

Juli mengedipkan matanya,karena dia merasa bingung dengan apa yang terjadi.Dia masih tidak paham,dengan tindakan bosnya.Juli melangkah begitu saja,mengabaikan keberadaan Nicholas di hadapannya.Juli keluar dari ruangannya,dengan rasa bingung dalam dirinya.

"Sial,kenapa jantungku masih berdegup kencang."Umpat Juli,mengingat dengan jelas apa yang terjadi.

Juli langsung masuk ke dalam mobilnya,dia mulai melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan dan pulang kerumahnya.

Nicholas tersenyum bahagia,hari ini dia berciuman dengan Juli.Meski hanya dia yang menciumnya,dia tau Juli kaget dengan tindakannya.Sehingga Juli pergi begitu saja,tidak menghiraukan keberadaan dirinya.

Sedangkan Juli yang sudah sampai ke rumahnya,dia langsung masuk ke dalam kamarnya.Dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi,Juli merasa tubuhnya sangat lengket sehabis bekerja,apalagi dia sangat lelah dengan apa yang terjadi.Setelah selesai mandi,dia bergegas naik ke ranjangnya dan kemudian menelepon Sasa.

"Ada apa Jul,tumben jam segini belum tidur?"Tanya Sasa,karena Juli meneleponnya.

"Aku baru pulang Sa,baru hari pertama kerja berkasnya banyak banget."Keluh Juli terhadap Sasa,merasa kerjaannya sangat banyak.

"Namanya juga kerja Jul,beruntung kamu sekali kerja langsung jadi sekretaris Jul."Ujar Sasa,menurutnya ini keberuntungan Juli yang sangat bagus.

"Iya kamu benar Sa,ini keberuntungan yang sangat bagus untuk diriku."Balas Juli,menurutnya dia sangat beruntung mendapatkan pekerjaan ini.

"Bagaimana dengan bos tampan kamu Jul?"tanya Sasa penasaran dengan bos tampannya Juli.

"Jantungku berdegup kencang Sa,apalagi saat melihat wajahnya semakin terpesona aku Sa.Setelah kejadian dia memegang dada ku,aku semakin gila dan tidak bisa mengontrol detak jantung aku Sa."Cerita Juli merasa jantungnya masih berdetak cepat meski hanya bercerita saja.

"Kamu serius dia memegang dada kamu?tapi gimana rasanya?"Tanya Sasa antusias,karena sahabatnya ini benar-benar tidak pernah di sentuh lelaki.

"Benar dia memegang dadaku,kamu kira aku bercanda apa."Protes Juli yang teringat Sasa menganggap pesannya hanya bercanda.

"Maaf Jul,aku kira tadi kamu bercanda."Balas Sasa tertawa di seberang telepon sana.

"Aku serius Sasa."Ucap Juli kesal,karena Sasa mentertawakan dirinya.

"Gimana rasanya Jul?"tanya Sasa penasaran dengan jawaban Juli.

"Sudahlah,aku malas menceritakannya.Aku jadi ngantuk,bye."Ucap Juli,mematikan sambungan teleponnya.

Juli kesal dengan Sasa,karena dirinya di kira bercanda.Padahal kenyataanya,kejadiannya begitu cepat dan dia merasa ceroboh dengan apa yang terjadi.

Setelah itu Juli lanjut berbaring,di kepalanya masih memikirkan kejadian di perusahaan.Juli tersenyum senang,karena dia mengagumi sosok Nicholas yang tampan sebagai bosnya itu.

"Nicholas sangat tampan,kenapa aku bisa memikirkannya? Apa aku jatuh cinta dengan Nicholas?"Gumam Juli pada dirinya sendiri.

"Sudahlah Jul,lebih baik kamu pejamkan mata kamu.Besok kamu harus bekerja dan setumpuk berkas sedang menantimu di perusahaan."Ucap Juli mengingatkan dirinya.

Juli mulai memejamkan kedua matanya,agar dia bisa tertidur dengan pulas.Tidak membutuhkan waktu yang lama,Juli langsung tertidur dengan pulas.

episode 3

Seminggu sudah berlalu,Juli bekerja di NJ Group sebagai seorang sekretaris.Pekerjaan sebagai sekretaris,benar-benar membuat dirinya sangat sibuk.

Juli pagi-pagi sudah berada di ruang kerjanya,menikmati secangkir kopi yang di buatnya.Dia melangkah menuju jendela ruangannya,dia membiarkan sinar matahari menyentuh tubuhnya.Menurutnya sinar matahari,membuat tubuhnya menjadi rileks.

Nicholas membuka pintu ruangannya,dia melihat Juli di dekat jendela.Dia terpesona dengan kecantikan Juli,apalagi Juli membuat jantungnya berdegup kencang.

Juli yang mendengar pintu ruangan terbuka,dirinya langsung berbalik badan.Dia melihat Nicholas yang dekat pintu,menurutnya wajah bosnya sangat tampan.Juli merasakan jantungnya berdegup kencang,melihat wajah tampan bosnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sana?"Tanya Nicholas,menatap Juli dengan intens.

"Aku sedang menikmati secangkir kopi,sambil menghangatkan tubuhku yang terkena sinar matahari."Jawab Juli,merasakan nikmatnya secangkir kopi di tangannya.

"Jadwal Singapore kita percepat,iya Jul."Ujar Nicholas,melihat Juli meminum kopi di tangannya.

Nicholas merasa,Juli benar-benar cantik.Apalagi melihat wajahnya Juli,yang terkena sinar matahari.Nicholas rasanya ingin menggoda Juli,namun dirinya takut dengan balasan Juli.Nicholas tidak ingin,jika Juli menganggapnya lelaki brengsek.

Juli merasa heran,karena Nicholas menatapnya begitu intens.Dia tidak tau,Nicholas sedang memikirkan apa.Agar kondisi mereka tidak canggung,Juli mulai memecahkan keheningan di antara mereka.

"Jadi kapan?"tanya Juli melihat mata Nicholas yang sedang menatap dirinya.

"Hari ini kamu pulang dulu,persiapkan barang yang akan kamu bawa nanti."Jawab Nicholas,menyadarkan dirinya sendiri.

"Baiklah,aku habiskan kopinya dulu dan merapihkan dulu berkasnya."Ucap Juli,melangkah ke mejanya.

"Tidak usah membereskan berkas,biar aku saja yang membereskannya.Hari ini kita berangkat ke Singapore jam 12 siang."Cegah Nicholas agar Juli segera pergi dari ruangannya.

"Baiklah."Ucap Juli menghabiskan kopinya.

Juli bergegas pulang ke rumahnya,dia langsung menyiapkan barang yang akan dibawa pergi olehnya.Setelah selesai menyiapkan barangnya,Juli langsung pergi ke bandara dengan cepat.

Juli sampai di parkiran bandara,dia secara bersamaan sampai di bandara dengan bosnya.Nicholas melihat Juli yang baru sampai,dia langsung menghampiri Juli dan membantu Juli mengeluarkan koper dari bagasi mobil Juli.

"Ayo ikuti aku."Perintah Nicholas,setelah mengeluarkan barang Juli dari bagasi mobil.

Juli mengikuti langkah bosnya dari belakang,dia merasa heran dengan bosnya yang begitu saja melewati orang.Bosnya berjalan dengan cepat,dirinya merasa kewalahan mengejar langkah kaki bosnya.

Juli bingung,kenapa sang bos berjalan ke arah jalur yang berbeda.Bahkan Juli merasa takjub,melihat pesawat yang di naiki mereka.Juli melihat interior di dalam pesawat,menurutnya benar-benar sangat bagus.

"Kamu baru pertama kali naik pesawat?"tanya Nicholas,melihat Juli bertingkah tidak seperti biasanya.

"Iya pertama kalinya,mewah sekali di dalamnya."Balas Juli,merasa dirinya seperti sultan.

Juli merasa baru pertama kali,dirinya naik pesawat yang penumpangnya hanya dia dan bosnya saja.Dia seperti seorang sultan di dalam pesawatnya,apalagi di dalam pesawat hanya ada mereka berdua penumpangnya.

"Jangan terlalu mengagumi pesawat ini,cepat tidur."Perintah Nicholas,melihat pesawat sudah lepas landas.

"Iya bos,aku tidur."Jawab Juli sambil melihat ke arah luar pesawat dan mulai memejamkan matanya hingga dia tertidur.

Nicholas melihat Juli yang sudah tidur,dia baru pertama melihat wanita yang begitu tertarik melihat interior pesawat.Dia tersenyum dengan keanehan wanita di sampingnya,dirinya melihat Juli yang sudah tidur.Nicholas memilih tidur,agar dia tidak merasa bosan di dalam pesawat.

Mereka tiba di bandara Singapore pada sore hari,Nicholas membuka kedua matanya.Dia bingung,kenapa pramugari tidak membangunkan dirinya.Nicholas melihat ke arah luar jendela,mereka sudah sampai di singapore.Nicholas mencoba membangunkan Juli,agar mereka bisa bergegas pergi ke hotel untuk beristirahat.

"Bangun Jul,sudah sampai."Panggil Nicholas menggoyangkan tubuh Juli.

Juli mendengar suara bos yang membangunkannya,dia membuka matanya dan melihat bosnya berada di sampingnya.

"Sudah sampai?"tanya Juli,mengucek matanya di depan Nicholas.

"Iya,ayo turun."Ajak Nicholas beranjak dari kursinya.

Juli mengikuti bosnya dari belakang,dia tidak menyangka dirinya pergi dinas ke Singapore.Apalagi ini pertama kalinya,dia menginjakkan kakinya di negeri orang.Dirinya senang,bisa dengan gratis pergi ke luar negeri,meski hanya untuk dinas.

Mereka berjalan keluar dari bandara,menunggu mobil menjemput mereka.Mereka melihat mobilnya yang berhenti di depan mereka,mereka langsung menaiki mobil yang berhenti di depan mereka.Mereka di bawa ke hotel bintang lima,Juli semakin takjub dengan hotel yang akan dia tiduri nanti dan menyuruh sang bos untuk memotret dirinya.

"Nicholas bisakah kamu memotret diriku disini?"tanya Juli,merasa hotelnya sangat mewah.

"Baiklah,cepat kamu bergaya."Perintah Nicholas,mengeluarkan ponselnya dan memotret Juli.

Juli langsung bergaya dan di foto oleh Nicholas,Nicholas tersenyum melihat hasil fotonya yang begitu bagus.Apalagi melihat Juli yang begitu cantik,benar-benar keindahan sang pencipta menurutnya.

"Ayo lanjutkan jalan,aku ingin istirahat dan rasanya badanku mulai pegal-pegal."Ajak Nicholas yang berjalan kembali merasa dirinya benar-benar sangat lelah.

"Nicholas tunggu,kirimkan dulu fotonya kepadaku!"Pinta Juli yang mengejar langkah Nicholas.

"Nanti,aku kirimkan."Balas Nicholas,tidak memperdulikan Juli mengikuti langkahnya.

Mereka sampai di depan kamar masing-masing,Juli bergegas masuk ke dalam kamarnya dan melangkah pergi ke kamar mandi.Juli merasa tubuhnya sangat lelah,dia butuh kesegaran pada tubuhnya.Dia merasa ingin berendam,apalagi sekarang tubuhnya merasa lengket.

Sedangkan Nicholas,dia berbaring di atas ranjangnya dan melihat foto Juli di layar ponselnya.Nicholas tersenyum,melihat wajah Juli yang sangat cantik.Menurutnya,Juli benar-benar bertingkah polos di hadapannya.

"Baru sebentar berpisah,Aku sudah merindukannya."Gumam Nicholas,merindukan kehadiran Juli.

Nicholas berfikir,dirinya akan menemui Juli.Dia bergegas ke kamar mandi,agar merasa segar.Setelah mandi,dia akan beristirahat sebentar dan menemui Juli.

Setelah selesai mandi,Juli merasa tubuhnya sangat segar bersentuhan dengan air.Dia memakai pakaian tidurnya dan berfikir untuk langsung tidur.Karena dirinya benar-benar butuh istirahat,apalagi besok harus bertemu klien bersama bosnya.

Sedangkan Nicholas yang telah selesai mandi,memilih beristirahat dan tidur hingga malam hari.Nicholas terbangun pada pukul delapan malam,dia bergegas pergi dari kamarnya untuk menemui Juli.

Nicholas melihat kunci yang masih menggantung di depan pintu kamar Juli,menurutnya Juli sangat ceroboh.Dia mengambil kunci kamar Juli yang menggantung,Nicholas masuk ke dalam kamar Juli.Dia melihat juli yang sedang tidur,dia langsung menelan ludahnya sendiri melihat Juli yang seksi.

Nicholas menatap Juli dengan intens,dia melangkah berjalan ke ranjang Juli.Dia melihat pakaian Juli yang begitu seksi,apalagi nampak dengan jelas pakaian dalam yang di pakai Juli.Rasanya dia ingin berada di atas Juli,memberikan sentuhan pada tubuh Juli yang begitu seksi.Dia menyadarkan pikirannya,agar imannya tidak goyah melihat tubuh seksi Juli.

"Jul."Panggil Nicholas membangunkan Juli.

Juli mendengar suara bos yang membangunkannya,dia membuka kedua matanya dan melihat bosnya sedang menatap dirinya.Dirinya heran,kenapa sang bos berada di kamarnya.

"Kenapa bos bisa masuk?"tanya Juli kaget,bosnya bisa berada di kamarnya.

"Nih kuncimu,masih menggantung di luar."Jawab Nicholas,sambil memperlihatkan kuncinya di hadapan Juli.

"Terimakasih,aku benar-benar lupa."Ucap Juli,merutuki dirinya yang ceroboh.

"Sama-sama."Jawab Nicholas,masih menatap tubuh Juli dengan intens.

"Ada keperluan apa kamu kemari?"tanya Juli dengan wajah yang baru bangun tidur.

"Aku ingin mengirim fotomu."Balas Nicholas,membuat Juli mengangguk.

"Kenapa tidak di kirim lewat pesan saja?"tanya Juli baru sadar.

"Paketan ku habis,kirim saja pakai bluetooth."Ucapnya,sambil memainkan ponselnya untuk mengalihkan tatapannya dari tubuh Juli.

"Baiklah,tunggu dulu di kursi."Perintah Juli,bergegas mencari ponsel di ranjang.

Nicholas yang melihat Juli seperti itu,merasa pikirannya sudah jauh.Apalagi,tubuh Juli yang begitu pas untuk dirinya.Dia harus menyadarkan pikirannya dan berjalan ke arah sofa.Nicholas masih melihat,tindakan Juli yang masih mencari ponselnya.

"Akhirnya ketemu."Gumam Juli,langsung berjalan ke arah sofa menghampiri Nicholas.

"Jul."Panggil Nicholas,masih memandang Juli dengan intens.

"Ada apa?"Tanya Juli,melihat Nicholas begitu lekat menatap dirinya.

"Bisakah kamu berganti pakaian?"Perintah Nicholas,masih menatap tubuh Juli.

Juli sadar dengan ucapan bosnya dan bergegas menutupi dadanya dengan spontan,apalagi sekarang bosnya begitu intens menatap tubuhnya.Juli merasa kesal,kenapa Bosnya tidak memberitahu dirinya saat tadi.

"Maaf,aku tidak menyadarinya.Kenapa kamu tidak berbicara dari tadi?"Protes Juli yang kesal.

"Kamu sibuk mencari ponsel kamu."Elak Nicholas menatap Juli.

"Apa kamu melihat semuanya?"tanya Juli,menatap Nicholas dengan intens.

"Iya aku melihatnya."Jawab Nicholas sambil tersenyum dan mengalihkan pandangannya.

"Benarkah?"Tanya Juli memastikan,mendekati bosnya.

"Benar,sepertinya punyamu sangat besar."Jawab Nicholas,menatap mata Juli yang begitu dekat dengannya.

"Mesum."Ucap Juli spontan dan memukul bosnya.

"Haha,lagian suruh siapa memakai pakaian seperti itu."Tawa Nicholas yang pecah,sambil menahan tangan Juli yang memukulnya.

"Jika aku tau kamu mau kesini,aku tidak mungkin memakai pakaian seperi ini."Protes Juli,berusaha memukul tubuh Nicholas.

Juli berusaha melepaskan dirinya,hingga dirinya di tarik Nicholas ke dalam pelukannya.Juli merasa jantungnya berdegup kencang,apalagi sekarang dirinya berada dalam pelukan bosnya.

Mereka saling bertatapan lama,seakan waktu berhenti mendukung mereka seperti ini.Nicholas merasa jantungnya berdegup kencang,karena sekarang Juli berada di pelukannya.Dia tidak menyangka Juli yang di tarik,bisa jatuh ke dalam pelukannya.

Juli tersadar,dia tidak enak berada di pelukan bosnya.Apalagi jantungnya berdegup kencang,saat melihat wajah tampan bosnya.

"Cepat kirim ke ponsel ku,fotonya."Perintah Juli,agar tidak canggung dan berdiri dari pelukan Nicholas.

"Begini,cara kamu menyuruh bosmu?"Tanya Nicholas bercanda,agar rasa canggung mereka hilang.

"Lalu,aku harus bagaimana?"Tanya Juli,sambil duduk di hadapan Nicholas.

"Sopan dan sambil puji aku."Pinta Nicholas menatap Juli,menahan kantuknya.

"Bos tampan,segeralah kirim fotoku.Aku sudah tidak kuat,sangat ingin tidur."Ucap Juli memelas,karena benar-benar lelah.

"Baik,pelayanku."Jawab Nicholas bercanda,sambil mengirimkan foto Juli.

"Pelayan? Maaf aku bukan pelayanmu."Kesal Juli,karena dirinya bukan pelayan Nicholas.

"Lalu siapa kamu?"tanya Nicholas yang gemas melihat Juli.

"Cepetan dah,aku ngantuk bos."Marah Juli,karena Nicholas sangat bertele-tele dengannya.

"Sudah selesai ini."Balas Nicholas langsung berdiri dari duduknya.

"Yasudah,aku sudah ngantuk."Usir Juli,agar Nicholas pergi dari kamarnya.

"Baiklah,sampai ketemu besok."Ucap Nicholas,berjalan pergi ke arah pintu.

"Bye."Balas Juli,menutup kamar dan menguncinya saat bosnya sudah keluar dari kamarnya.

Juli segera tidur,karena merasakan tubuhnya yang lelah.Kalau bosnya tidak mengganggu tidurnya,mungkin dia sedang bermimvi.Juli jadi kesal,tapi ini juga kecerobohan dirinya sendiri.

Sedangkan di kamar,Nicholas masih membayangkan tubuh Juli yang seksi.Apalagi saat Juli berada di pelukannya,dia merasa ingin memeluknya dengan erat.

"Aku harus membuat Juli jadi milikku."Gumam Nicholas,sambil membayangkan Juli jadi miliknya.

Paginya,Juli sudah siap untuk bertemu klien.Kemudian dia duduk di sofa,sambil menunggu sang bos memanggilnya.Rasa lelahnya kemarin sudah hilang,dia sudah bersemangat untuk bertemu dengan klien sekarang.

"Jul,ayo berangkat."Teriak Nicholas dari luar pintu.

Juli yang mendengar beranjak dari duduknya,dia berlari kecil menuju pintu.Dia melihat bosnya yang tampan di depan pintunya,penampilan bosnya sangat rapi.

"Ayo."Ajak Juli dan langsung mengunci pintu kamarnya.

Mereka melangkah bersama ke arah ruang meeting hotel,mereka saling mengagumi satu sama lain.Apalagi Juli merasa bosnya benar-benar tampan,dia seperti jatuh ke dalam pesona tampan bosnya.

Setelah masuk ruang meeting,di sana para klien sudah menunggu kedatangan mereka.Para klien,menyambut kedatangan mereka begitu hangat.

"Maaf telat."Ucap Nicholas,menghampiri mereka dan bersalaman dengan klien nya.

"Tidak apa-apa,silahkan duduk pak."Perintah mereka,agar meeting segera di laksanakan.

"Mari kita bahas proyeknya."Ujar Nicholas.

Klien mulai mempresentasikan proyeknya,di sana mereka membahas keuntungan dan kerugian dalam proyek nya.

Juli sibuk merangkum semua inti pembicaraan klien,menurutnya ini pengalaman pertamanya dia bekerja dinas menemani bosnya.Dia belajar dengan cepat,agar dirinya tidak tertinggal.

"Bagaimana pak,apakah puas dengan persentasi kami?"Tanya klien,karena sudah selesai mempresentasikan proyeknya.

"Aku sangat puas."Jawab Nicholas tersenyum,menghargai apa yang mereka bahas.

"Kami senang,bekerja sama dengan anda."Ucap klien,berjabat tangan dengan Nicholas.

"Semoga kerja sama kita lancar."Ucap Nicholas kepada klien nya.

"Lantas bagaimana dengan sisanya?"tanya Nicholas,karena dia ingin secepatnya mengerjakan proyek ini.

"Serahkan saja,semua terhadap kami pak.Kami tidak akan mengecewakan kepercayaan bapak terhadap kami."Jawab klien,meyakinkan Nicholas.

"Baik,jadi selama dua hari ini saya tidak usah bertemu dengan kalian?"tanya Nicholas yang puas dengan jawaban klien nya.

"Tidak usah pak,silahkan untuk sisa harinya.Bapak bisa berlibur,berkeliling negara ini."Jawab klien tersenyum.

"Baiklah,terimakasih untuk waktunya."Ucap Nicholas membalas senyuman klien.

"Kami yang harusnya berterimakasih,karena bapak sudah mau bekerja sama dengan kami."Jawab klien yang berhasil bekerja sama dengan Nicholas.

"Tidak perlu seperti itu,kita sama-sama mengalami keuntungan dari proyek ini."Balas Nicholas,karena menurutnya sama-sama mendapatkan keuntungan.

"Kami undur diri dulu pak,karena kami harus memilih bahan berkualitas untuk customer."Ucap klien,tidak ingin customer kecewa terhadap bahan mereka.

"Baiklah,hati-hati di jalan pak."Perhatian Nicholas terhadap klien nya.

"Baik pak,sampai jumpa."Ucap klien,pergi meninggalkan ruangan.

"Bagaimana?"tanya Nicholas yang melihat Juli masih sibuk mengetik.

"Apanya yang bagaimana,tidak lihat aku sedang merangkumnya?"Protes Juli,karena dirinya tertinggal dalam merangkum inti proyeknya.

"Yasudah,selesaikan saja di kamarmu.Aku ingin beristirahat."Perintah Nicholas dan berjalan meninggalkan Juli di ruangan.

"Baiklah."Jawab Juli bergegas membereskan berkasnya dan menyusul Nicholas yang pergi.

Mereka meninggalkan ruang meeting,karena meeting sudah selesai.Mereka kembali ke kamar masing-masing,karena merasa lelah dengan pekerjaannya.

"Meeting seperti ini saja,membuat aku lelah dan rasanya aku ingin mandi."Ucap Juli pada dirinya sendiri.

Juli beranjak pergi ke kamar mandi,dia ingin berendam sebentar menghilangkan rasa penatnya.Selang setengah jam,Juli keluar dari kamar mandi dan duduk di ranjang.Juli meregangkan otot di tubuhnya,dia kembali mengerjakan tugasnya.

Sedangkan Nicholas yang berada di kamarnya,dia merasa tubuhnya sangat lelah.Dia memilih memejamkan matanya,hingga dia tidur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!