NovelToon NovelToon

KAU CANDUKU

BAB 1 JADILAH WANITAKU

"permisi pak bolehkah saya meminjam uang untuk berobat ibu saya" ucap nya .

"aku akan memberikan mu uang sebanyak yg kamu mau , hanya dg satu syarat saja" ujar seorang pria sembari tersenyum smirk nya.

Ares Ganendra Emerson, nama pria itu dia adalah seorang CEO muda dari sebuah perusahaan besar dan berpengaruh di kota ini Emerson COMPANY sebuah perusahaan besar dan cukup terkenal yg merupakan perusahaan property terbesar di perusahaan nya.

Ares sedang duduk bersandar di kursi kebesaran nya dg kedua kaki di silangkan sambil menatap gadis di hadapannya dg tampang yg memerlukan belas kasihan.

"A .. Apa syarat nya pak?" ujar sang wanita dg rasa keraguan nya yg menunduk tak berani menatap sang pria

Aliesha clarabella , perempuan berusia 21 tahun yg sedang mengalami kesulitan keuangan untuk biaya pengobatan ibunya yg sedang sakit parah dan harus segera di operasi.

" Aliesha aliesha , wajah mu cantik dan menarik" ujar nya sambil mendekatkan dan meraba pipi wanita di hadapan nya.

"Baiklaaah aku akan memberikan apapun yg kamu mau, uang atau pun biaya berobat ibumu sampai ibumu sembuh , asalkan.." ucapnya yg menggantung

Al dahinya berkerut kebingungan karena pria di hadapannya tidak melanjutkan bicaranya .

"A.. Asalkan apa pak? Tanya Al dg segala rasa gugupnya .

Ares tersenyum dan senyumnya sulit untuk di artikan, dia semakin mendekat ke tubuh Al , Ares merengkuh pinggang ramping Al , Al yg sudah gugup di tambah gugup lagi .

Ares mencapit dagu Al dan mengangkat nya hingga wajah Al yg menunduk menjadi menatap Ares .

"Asalkan kamu bersedia menikah siri bersama saya dan layani saya setiap saya mau selama 5 bulan" ujar Ares

Juuedeeer . . .

Al dada nya sesak seperti di sambar petir di siang bolong . Itulah yg di rasakan Al sekarang. begitu lancang nya Ares dan di luar dugaan, membuat Al membulatkan bola mata nya.

menikah siri dg nyaa ? Selama 5 bulan, apa pria ini sudah gila?

Plaakk!!

"berani sekali kau.." ucap Ares marah dan sambil menunjuk Al dg jari telunjuk nya.

"Harus nya aku pak yg berkata seperti itu" ucap Al dg rasa tidak hormat nya , dia seperti tidak takut dg Ares .

"dengarkan saya BPK Ares yg terhormat

saya memang membutuhkan uang pak , tapi saya tidak menjual kehormatan saya hanya untuk kesenangan BPK."

" oh ya dan untuk satu lagi, nikah Itu bukan permainan yg bapak bisa mainkan seenaknya saja, pernikahan itu suci dan sakral, jika itu yg bapak minta mohon maaf saya gak bisa "

"saya tau BPK kaya untuk membeli apapun yg BPK inginkan pun bisa, apakah kehormatan wanita hanya bernilai uang di mata bapak? Segitu gak berharga nya wanita di mata BPK? " ucap Al dg naik turun dan suara bergetar karena sangat marah, dia sampai melupakan status pria di depan sebagai atasannya .

"Cih " Ares berdecih dan kemudian terkekeh mendengar ucapan Al barusan, dan tanpa respect sedikit pun kedada Al.

"kalau ia emang nya kenapa?bukan kaah Semua wanita itu emang sama? demi seonggok uang mereka bersedia menukar kehormatan nya , bahkan hidupnya" ujar pria tsb.

Al merasa di lecehkan oleh atasannya sendiri.

membuat nya naik pitam, wajah nya sudah merah padam . Bagaimana tidak? Secara dia seperti tidak mempunyai kehormatan bahkan harga dirinya sudah di injak injak .

Apa pria ini tidak memiliki seorang ibu atau adik perempuan, hingga dg mudanya berbicara seperti itu.

"Anda sangat salah besar pak" ucap Al.

"Dengarkan aku baik baik pak Dev " ucap Al sambil mengangkat jari telunjuk mengarahkan tepat di muka atasannya dg wajah merah padam dan tatapan mata yg tajam.

"Jika anda mengira saya rela menukar kehormatan saya demi seonggok uang, Maka anda salah besar " ucap Al dg tegas dan penuh penekanan .

"Saya memang miskin dan kerja pun untuk menyambung hidup.Tapi camkan ini baik baik. Saya tidak sama dg mereka , dan satu lagi jangan berani menyentuh saya dg tangan koto Anda!!"

BAB 2

Ares yang mendengar ucapan Al terkesan begitu berani , membuat dia tak percaya bahwa wanita ini adalah wanita yg biasanya bertutur kata lembut dan penurut terhadap nya .

Namun tak membuat ares gentar, bahkan ares malah makin tertarik untuk memiliki Al

pesona Al membutakan mata Ares, Al yg memiliki tubuh semampai dan molek seperti gitar Spanyol dg rambut bergelombang kecoklatan dan mempunyai 2 lesung pipi berkulit bersih .

Hanya melihat lekuk tubuh dari balutan rok hitam selutut dan juga kemeja putih polos berlengan sesiku, membuat ares sudah bisa melihat gimana lekuk tubuh wanita itu .

Meski pakaian Al selalu Ter tutup tetapi Ares sudah bisa membayangkan malam malam panjang bersama nya . Ares bahkan sudah berimajinasi liar dikepalanya.

" Benarkah Al?" tanya Ares dg nada meremehkan .

"Apa wajah ku terlihat bermain main BPK Ares yg terhormat?" ucap Al

"Baiklah Al , perlu kamu ketahui, bahwa aku sejak kecil selalu mendapatkan apa pun yg aku mau , bahkan sampai saat ini masih berlaku Al " ucap Ares sampil berjalan mendekat.

"stooop jangan mendekat dan jangan sentuh akuu! Ucap Al dg lantang .

" Dan perlu anda ketahui BPK Ares yg terhormat, untuk pertama kali anda tidak akan bisa memiliki apa yg anda mau " ucap al

dg begitu berani.

"benarkah? Kita lihat aja nanti" ucap Ares dg begitu meremehkan Al.

"SAYA MISKIN,SAYA LEMAH TAPI SAYA MASIH PUNYA HARGA DIRI!!

"Cekleeek braaaakkkk!!! Al membuka pintu lalu membantingnya. Ares mendengar kalimat terakhir Al tersenyum smirk .

"kamu benar benar wanita unik dan menarik Al " ucapnya bermonolog

Baru kali ini ada wanita yg menolak mentah mentah dg Ares dan bersikap kurang ajar dg nya . Tidak seperti wanita lain nya , para wanita di luar sana dg suka rela meminta ditiduri oleh Ares. Tetapi Ares tentu saja menolaknya Ares merasa jijik entah berapa banya pria yg menjamahnya karena dia tidak suka namanya bekas orang lain .

"Al Al , jangan sebut aku Ares Garendra Emerson kalau aku tidak bisa mendapatkanmuu , kamu akan jadi milikku "

Al segera mengambil tas nya dan keluar begitu saja dg muka merah padam.

Dia berjalan menyusuri jalan tanpa Arah dan tujuan.

"ya tuhan apakah salahku hingga nasip mempermainkan ku begini" ucap nya bermonolog sendiri.

Dia terus berjalan tanpa melihat jalan yg di lewati, tiba tiba

Sreeettt bruuuukkk !! Aaaaaaaa

Terdapat genangan air yg berlumpur dan dia terpeleset jatuh ke lumpur lumpur .

Dia bangkit dg tertatih tatih. Dia semakin meratapi nasib nya yg sangat buruk hari ini.

Drrt drrt ponsel Al berbunyi.

Nama tertera adinya, Al segera menggeser layar nya untuk mengangkat telpon adiknya

"Haloo Alan" ucap Al

"kak ibu kambuh lagi, ibu pingsan kak" ucap Alan

" Alan kamu tenang yaa , segera bawa ibu ke rumasakit kakak akan datang kerumah sakit"

"baik kak, Alan takut kak"

" Ibu gak akan kenapa Napa Alan , jangan khawatir" ucap Al menenangkan adiknya.

Al segera mencari taksi tapi saat dia melambaikan tangan tidak ada yg berhenti karena baju Al sangat berantakan , kemeja yg awal nya bewarna putih sekarang menjadi coklat ke abu abu an, akhirnya Al naik ojek aja agar cepat sampai .

Sampai di rumah sakit Al langsung menghampiri dimana adik nya berada.

"Alan gimana ibu " tanya Al

" ibu masih di periksa kak" ucap Alan

"yaudah kita tunggu saja ya " ucap Al .

"kak kenapa baju kak kayak gini? kakak baik baik saja kan? " tanya Alan yg khawatir.

"gpp tadi hanya kecelakaan kecil karena kak terburu buru kesini sudah jangan khawatir" ucap Al.

Bersambung . . . . .

BAB 3

Dokter keluar dari ruangan nya .

"gimana dok keadaan ibu saya "? tanya Al

"Hmm bisa ikut keruangan saya sebentar?" Tanya dokter

"Bisa dok " Al pun mengikuti sang dokter .

Dokter menjelaskan secara terperinci keadaan ibunya.

"jadi sekarang ibu masih kritis dok?" Tanya Al

"Iya Al , karena Hatinya sudah membengkak dan harus di lakukan operasi pencangkok an hati. Ini hanya jalan satu- satunya" ucap sang dokter dg berat hati .

"Akan saya buatkan jadwal Minggu ini, untuk pembayaran silahkan ke kasir" ucap sang dokter, dia dokter spesialis yg selalu menangani ibunya Al yg sudah lama mengidap penyakit Liver.

Dokter pun merasa iba sebenarnya kepana Al , akan tetapi dia tidak bisa membantu apapun .

"Baik dok saya permisi dulu" ucap Al kemudian berjalan keluar ruangan dokter.

di depan ruangan sang ibu Al merasa tubuh nya sangat lemas , dia harus kemana ? Mencari tolongan siapa, dia seperti hidup sebatang kara .

Sedikit Cerita Al adalah anak pertama dari 2 bersaudara, dari SMP dia bekerja Part time untuk biaya sekolah dan makan sehari hari , Ayah yg kata orang adalah cinta pertama anak perempuan tetapi aliesha tidak merasakan nya , Ayah nya hanya menggeluti dunia malam , berjudi mabok mabok an bermalas malasan tidak mau bekerja. Bisa dibilang aliesha adalah tulang punggung keluarga. Dia sangat benci kepada ayahnya , tapi mau bagaimana pun ayah tetaplah ayah, tidak ada yg namanya mantan Ayah, istri nya sakit ayahnya mana peduli, semua aliesha yg menanggung.

"Kak gimana kata dokter?" tanya Alan.

"Ibu sedang kritis dan harus segera di operasi" jawab Al

" Lalu bagaimana untuk pembayaran nya kak, apa Kaka punya uang? Tanya adiknya

"kamu ini masih kecil jangan mikirin jauh jauh, itu tugas kakak, biar Kaka yg mikir oke" jawab Al sambil nyentil kepala adik nya .

"auuu sakit kak" ucap Alan meringis kesakitan.

Al masuk ke kamar ibunya dan melihat sang ibu terbujur kaku diatas ranjang pasien membuat hati nya teriris , Al ingin menangis meraung dan berteriak sekeras mungkin , tapi tidak mungkin dia harus kuat di depan adiknya .

"Kak kenapa kakak tidak minta bantuan kepada kak Daniel ?pasti dia akan membtu" ucap Alan .

" iya nanti Kaka akan mencoba, sudahlah jangan terus memikirkan tentang biaya rumah sakit , biar Kaka yg memikirkan nya" ujar Al

"Kamu tunggu ibu ya kakak mau angkat telepon dulu" ucap Al .

Al berjalan dan melihat ponsel ternyata Riska sahabat nya .dia langsung menggeser layar ponsel nya.

"Halo ris" ucap Al

"Kamu ada di mana Al , apa kamu sudah pulang? " tanya Riska

"aku sudah pulang, ada hal darurat , maaf aku lupa mengabarimu" ucap Al .

"tidak apa apa, apa ibumu kambuh lagi? " tanya Riska.

" Hmm iya RIS, tapi gpp kog" jawab Al yg takut membuat sahabat nya khawatir.

" Kamu di rumah sakit biasanya kan? Aku akan kesana" ucap riska .

" baiklah hati hati aku tunggu" ucap Al dan langsung mematikan panggilan nya .

"Benar yg di katakan Alan aku harus mencoba meminjam kepada Daniel, mungkin besok aja lah atau coba aku hubungi dulu" ucap Al di dalam hatinya

Dia mencoba menghubungi Daniel tetapi tak ada satu panggilan pun diangkat, pesan pun juga tidak di balas .

"hmm mungkin dia masih repot, besok sajalah aku langsung ke apartemen nya" ucap Al.

Bersambung. . . .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!