NovelToon NovelToon

MELAWAN PEMBULLY

Kedatangan Siswa Baru Yang Terlihat Cupu

Didepan pintu gerbang sekolah,

"Emosi banget! pengin banget melampiaskan rasa emosi ini dengan menyakiti seseorang! Tapi samsak gue lagi sakit, emang dasar sialan itu anak! Gue curiga itu anak ternyata pura-pura sakit biar dia gak kena pukulan dari gue hari ini! Awas aja ya si cupu busuk itu besok!" marah seorang siswi cantik bernama Shakira.

Shakira Maharani (17) adalah nama panjangnya. Shakira adalah anak dari seorang pengusaha terpandang. Dia adalah siswi nomor satu dan paling beken di sekolah. Princess Shakira. Shakira sering dipanggil dengan sebutan itu.

Shakira meski yang paling cantik, paling populer dan murid yang paling banyak punya fans, tapi Shakira masih jomblo. Tidak tertarik sama sekali bagi dirinya buat menjalin cinta dengan cowok-cowok ganteng di sekolah.

Meski banyak yang ganteng tapi gak ada satupun yang bisa mencuri hatinya. Maka dari itu Shakira sering disebut juga dengan Bidmal. Bidmal adalah singkatan dari Bidadari Mahal.

Selain memiliki paras cantik bak bidadari, Shakira juga sangat mahal baik dari look dan jika cowok berhasil meluluhkan hatinya, dia adalah cowok yang sangat beruntung.

"Udah Sha, jangan marah-marah mulu. Lu emosi karena apa sih? Nyokap dan bokap lo ribut lagi?" tanya Wiwit, salah satu anggota gengnya.

Shakira menghela nafasnya. Raut wajahnya semakin kesal.

"Gue muak sama sikap ortu gue, mending gue gak punya ortu aja sih! Mereka hampir tiap hari selalu ribut! Mereka sama sekali gak pernah mau ngerti perasaan gue sebagai anaknya!" curhat Shakira seraya berkacak pinggang.

Dari sini bisa dinilai bahwa Shakira berubah menjadi tukang bully karena Shakira adalah anak dengan keluarga yang bermasalah. Shakira kurang mendapat perhatian dari orang tuanya sehingga Shakira melampiaskan kekesalannya dengan membully murid yang lemah di sekolahnya.

"Yaudah sih inces, jangan emosi mulu, nanti aura inces lo hilang loh. Gue gak mau inces Shakira kesayangan gue jutek terus kaya begini. Jelek tau!" ucap salah satu anggota gengnya yang lain, namanya adalah Lulu.

"Terus? Gak ada si cupu gue rasanya jadi gak mood." tanya Shakira dengan tampang bete.

"Apalagi? Shopping-shopping." jawab Lulu seraya bertepuk tangan girang.

"Itu mulu, masa shopping lagi? Bukan gue gak punya duit ya, tapi hal yang lain dong? Shopping mulu bosen tau!" tolak Shakira merasa bosan jika harus menghibur dirinya dengan shopping lagi karena Shakira adalah anak yang sering sekali shopping di mall.

"Kalau gue sih gak pernah bosan dengan ya buat shopping, soalnya ada aja barang bagus yang pengen gue beli. Cuman masalahnya isi dompet gue yang kadang gak mendukung keinginan gue, hehehe. Beda sama lo Sha, meski ortu lo sering ribut, tapi mereka adalah sumber uang yang nyata. Kalau gue jadi lo, pasti gue senang banget!" sahut Wiwit merasa ingin sekali berada pada posisi Shakira.

Tiba-tiba datang mobil hitam yang sudah tidak asing lagi. Mobil itu berhenti parkir di depan sekolah lalu pengemudinya keluar dan langsung nyamperin Shakira and the genk yang masih berdiri didepan pintu gerbang sekolah.

"Good morning tiga bidadari cantik?" sapa anak muda tampan itu kepada mereka.

Dia bernama Dylan, blasteran Indo-Italy. Dylan adalah cowok paling tampan di sekolah ini, SMA Pengembangan 77.

"Pagi juga bule. Gue lagi badmood nih! Lu ada ide bagus gak?" tanya Shakira balik.

"Apa ya? Biasanya lu pada kan kalau lagi boring langsung ngibrit ke mall. Shopping lagi aja sana." saran Dylan sama seperti saran Lulu.

"Cuih! Sumpah ya, gue bosen banget shopping lagi! Yang lain dong? Sebenarnya kalau si cupu menjijikkan itu berangkat sekolah hari ini, gue gak akan sekesel ini Dylan!" tukas Shakira seraya membuang muka ke samping.

"Apa ya? Pokoknya gue gak rela lihat tuan putri gue terus-terusan badmood kaya gini. Kalau lo mau, gue rela kok menggantikan posisi si cupu itu buat disiksa sama lo tuan putri." tutur Dylan membuat Shakira kembali menatap kearahnya.

"Ah! Lo bisa aja Lan. Lo gak perlu ngomong seperti itu. Mana mau gue nyakitin orang dengan derajat yang tinggal kayak lo." ucap Shakira diiringi sedikit senyuman.

"Karena gue adalah orang yang paling peduli dan paling ngefans sama lo di sekolah ini tuan putri." cakap Dylan sembari mendekat kedepan Shakira.

Shakira menundukkan kepalanya melihat Dylan dari bawah sampai atas. Dylan memang laki-laki dengan penampilan fisik yang sangat sempurna. Selain tampan, Dylan juga atletis dan juga cerdas.

Sebenarnya Dylan menyukai Shakira tapi Dylan masih enggan untuk menyatakan perasannya. Dylan akan berusaha mendapatkan hati Shakira dan sampai sekarang, Dylan juga masih bertahan dengan status jomblonya meski di sekolah ini juga banyak siswi yang cantik seperti Shakira.

Tiba-tiba seorang yang belum mereka kenal sebelumnya berhenti didepan pintu gerbang. Orang itu memakai seragam sekolah yang berbeda dengan mereka semua. Shakira, Dylan, dan yang lain memperhatikan anak itu. Dia adalah laki-laki berkacamata. Namun dia juga memiliki wajah yang tampan.

"Siapa tuh bocah?" tanya Shakira penasaran.

Anak itu datang dengan menaiki sepeda bututnya. Lantas anak itu memarkirkan sepeda bututnya dibawah sebuah pohon.

"Butut amat sepedanya, pasti bocah itu gembel deh." yakin Lulu berkata.

Anak laki-laki itu terus mengamati gedung sekolah SMA Pengembangan 77 lalu anak laki-laki itu mulai memasuki area sekolah.

"What? Bocah yang sepertinya cupu itu masuk kedalam sekolah kita? Jangan bilang kalau bocah itu adalah?" tanya Shakira memikirkan kalau mungkin saja anak laki-laki itu adalah murid baru di sekolah mereka.

"Murid baru!" sahut Lulu dan Wiwit kompak.

Tiba-tiba saja mood Shakira jadi naik lagi jika anak laki-laki cupu itu ternyata murid baru di sekolah mereka. Shakira merasa bahagia karena punya mangsa baru lagi. Membully murid-murid cupu dan lemah adalah hobinya yang sudah mendarah daging.

Shakira masuk duluan ke area sekolah meninggalkan yang lain. Shakira mengikuti murid cupu itu. Shakira belum tahu namanya tapi Shakira pasti akan menyelidikinya!

***

Singkat waktu jam pelajaran pertama pun berlangsung. Shakira and the geng sudah duduk di kursi mereka masing-masing dengan wajah yang malas. Mereka berada di kelas 12 IPA 3.

Wali kelas mereka, Bu Saskia masuk kedalam dengan bersama murid cowok yang tadi dilihat oleh Shakira and the genk.

"Bocah itu? Bu Saskia datang bersama dia. Gue yakin pasti bocah itu memang murid baru dan dia akan berada di dalam kelas ini? Jadi bocah itu kelas 3 juga?" batin Shakira berkata.

"Selamat pagi anak-anak?" sapa bu Saskia dengan ramah.

"Pagi juga bu Saskia." sahut semua murid di kelas.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru nih. Kalian wajib merangkul teman baru kalian ini, bersahabat dengan kalian. Karena kalian semua adalah anak-anak yang ramah dan kompak. Ayo Razzan, kenalin diri kamu." titah bu Saskia kepada anak yang bernama Razzan itu.

"Halo, selamat pagi semuanya? Perkenalkan namaku Razzan. Nama panjangku adalah Razzan Rahadian. Aku adalah murid pindahan disini. Semoga kalian semua mau berteman denganku. Semoga kita bisa berteman dengan baik ya?" ucap Razzan dan terlihat dengan jelas, Razzan seperti gugup saat sedang memperkenalkan dirinya.

Semua murid diam saja. Tidak ada yang membalas ucapan Razzan. Tidak ada yang menyambut kedatangannya dengan ramah.

"Razzan, selamat datang ya nak? Mulai sekarang kamu adalah salah satu siswa di sekolah ini. Belajar yang giat ya nak? Kamu duduk di kursi itu ya." titah bu Saskia seraya menunjuk sebuah kursi kosong tepat di belakang Shakira.

"Baik bu." jawab Razzan.

Kemudian Razzan mulai melangkah dengan agak gemetar menuju kursi duduknya. Semua mata menatapnya dengan tatapan tajam. Razzan merasa gugup karena menjadi pusat perhatian.

Memang, penampilan Razzan terlihat yang paling berbeda didalam kelas ini. Razzan tampak cupu dan seperti kasta yang berbeda dengan anak-anak yang lain, si kaya dan si miskin.

Bersambung...

Membawa Razzan Untuk Dibully

"Asik, punya mangsa baru memang menyenangkan. Mood gue jadi bagus lagi. Saat jam istirahat nanti, gue akan langsung memberikan hal yang belum pernah lo pikirkan sebelumnya, Razzan!" batin Shakira berkata.

Razzan duduk dibelakang Shakira dengan gugup. Razzan terlihat minder jika satu kelas dengan anak-anak dengan ekonomi tinggi seperti yang lain. Karena hanya Razzan yang terlihat berbeda dengan yang lain. Tapi ketampanan wajah yang dimiliki oleh Razzan sebenarnya tidak kalah. Apalagi jika kacamata kudanya dilepas. Bahkan Wiwit terlihat salting ketika menatap kearah Razzan.

"Tapi wajah dia lumayan juga sih. Semoga aja Shakira gak macem-macem sama anak baru itu. Gue gak rela kalau Shakira berbuat jahat sama Razzan yang ganteng itu." batin Wiwit seraya senyum-senyum sendiri.

Jam istirahat pun tiba. Jam pelajaran yang pertama berjalan dengan baik. Razzan telah melaluinya dengan nyaman. Saat bel istirahat berbunyi semua murid pergi keluar kelas.

Razzan melangkah keluar dari dalam kelas dengan perasaan gugup. Tapi tiba-tiba Shakira berlari mengejar Razzan.

"Hei anak baru?" tanya Shakira dari belakang Razzan.

Razzan membalikan badannya lalu Razzan memberikan senyuman yang manis untuk Shakira. Tapi entah kenapa hati Shakira merasa agak deg-degan ketika melihat senyuman Razzan barusan.

"Ada apa?" tanya Razzan balik.

Shakira bengong. Shakira seolah sedang melihat pangeran yang sangat tampan tapi wajah Razzan ternyata memang setampan itu.

"Gue pengin lihat lo lepas kacamata lo itu! Buat apa sih lo pakai kacamata? Mata lo minus ya?" titah Shakira lalu berkacak pinggang.

Razzan mengangguk.

"Iya, mata aku minus tinggi. Kalau dilepas nanti aku jadi kesulitan buat melihat. Aku minta maaf, aku gak bisa menuruti permintaan kamu." jawab Razzan.

Selain tampan, Razzan juga terlihat memiliki postur tubuh yang tinggi. Bahkan tubuh Razzan sedikit lebih tinggi daripada postur tubuh Dylan.

"Yaudah sih padahal gue pengin lihat wajah lo tanpa memakai kacamata." jelas Shakira dan sepertinya Shakira kembali mulai badmood.

"Kenapa? Apa ada yang spesial dengan wajahku ini? Kalau boleh tahu, nama kamu siapa?" tanya Razzan membuat Shakira baru tersadar kalau barusan, dirinya terlihat kepo dengan wajah tampan Razzan.

"Eh lo gak usah mikir yang macam-macam ya anak baru! Sorry aja deh, tapi gue udah punya pacar sih. Ngapain gue kepo sama wajah lo yang gak seberapa tampan itu!" jawab Shakira membuat Razzan bingung.

"Kenapa omongan kamu jadi kemana-mana? Bahkan sampai menyangkut wajahku dan pacar kamu segala?" tanya Razzan lagi.

Shakira memutar bola mata malas. Shakira merasa menyesal karena sudah berbohong dan juga sudah kepo dengan wajah Razzan jika tanpa kacamata.

"Yaudah sih gak usah dibahas lagi. Sebenarnya tujuan gue itu baik. Lo kan anak baru dan gue pengin menemani lo pergi berkeliling di sekolah baru lo ini. Gue sering lakuin hal ini jika ada anak baru di sekolah ini."

"Wah kamu baik banget. Kamu ketua OSIS ya? Nama kamu siapa?"

"Nama gue Shakira. Gue bukan ketua OSIS kok. Tapi gue adalah murid nomor satu di sekolah ini. Sekarang lo tahu siapa gue kan?"

"Iya aku tahu. Kamu adalah murid yang paling ngetop disini."

"Oke kalau gitu, ikut gue sekarang. Gue akan ajak lo buat jalan-jalan keliling sekolah ini. Gue akan kasih tunjuk lo ruangan-ruangan penting yang ada disini."

"Makasih ya?"

"Iya sama-sama."

Lantas Razzan mulai mengikuti kemana langkah Shakira akan pergi membawa dirinya. Razzan merasa senang karena Shakira seperti bersikap baik kepadanya. Akhirnya Razzan punya teman baru disini.

Tanpa Shakira sadari kalau Razzan tengah tersenyum tampan dari belakangnya.

Tapi saat Razzan melihat ke sekelilingnya, Razzan mendengar anak-anak yang lain sedang berbicara dengan perlahan. Mereka sedang membicarakan tentang samsak dan mangsa baru.

"Dia pasti mangsa baru si princess, dia adalah calon korban bullying yang malang."

"Iya aku yakin juga begitu. Kasihan ya dia padahal baru masuk sini loh dan wajahnya lumayan good looking juga. Apalagi kalau dia gak pakai kacamata. Beeh, berdamage banget dia!" ucap pelan dua orang murid disekitar Shakira dan Razzan.

"Razzan, lo gak usah dengerin cuap-cuap yang gak penting disini ya? Anak-anak disini memang gitu, hobinya bergosip, yang penting sekarang adalah lo terus ikutin gue, ok?"

"Ok Shakira."

Razzan terus mengikuti Shakira. Shakira memperkenalkan ruangan-ruangan penting di sekolah satu persatu, arah letaknya baik ruangan para guru, ruang olahraga, laboratorium, UKS, dll. Hingga tiba mereka berdua didepan pintu gudang yang letaknya ada di area belakang sekolah.

"Shakira, kalau ruangan ini aku mau menebaknya, ini pasti gudang?"

"Yups, seratus! Kamu bisa menebaknya. Ini memang gudang."

"Oke, kalau gitu makasih banyak atas bantuannya ya?"

"Iya sama-sama."

Shakira tersenyum licik lalu tiba-tiba seseorang membuka pintu dari dalam gudang. Dylan, Lulu, dan Wiwit keluar dari dalam gudang secara bergantian. Lantas mereka bertiga menatap Razzan dengan tatapan yang kurang bersahabat. Razzan juga menatap mereka bertiga dengan tatapan penasaran. Tapi Razzan sudah tahu kalau mereka bertiga adalah teman sekelas. Razzan belum mengetahui siapa nama mereka.

"Halo? Kita ini teman sekelas kan? Tadi waktu perkenalan aku melihat kalian bertiga." tanya Razzan dengan ekspresi wajah yang ramah.

Akan tetapi keramahan wajah Razzan dibalas dengan wajah-wajah sangar nan dingin.

"Gak usah SKSD deh lo, cupu!" sahut Dylan lantas bersedekap tangan.

Namun dari mereka bertiga, Wiwit terlihat yang sangat enggan buat ikutan membully Razzan. Karena sedari tadi waktu melihat Razzan saat perkenalan, Wiwit merasa ada rasa ketertarikan terpendam kepada Razzan.

"Maksud kamu apa? Aku gak SKSD, aku cuman ingin berteman baik dengan siapapun." tukas Razzan.

"Berteman dengan kita? Gak usah mimpi lo! Heh anak cupu yang gue yakin lu adalah gembel, kita-kita gak level berteman sama gembel seperti lo. Kedatangan lo ke sekolah ini cuma untuk merusak pemandangan aja tahu nggak!" ketus Dylan lalu Dylan berjalan pelan kedepan Razzan.

"Maaf bro, tapi aku gak mau cari musuh disini. Tolong jangan ganggu aku?" pinta Razzan lalu Razzan menghela nafas sabar.

Dylan semakin emosi. Dylan mengepalkan salah satu tangannya. Rasanya Dylan ingin langsung menghujam wajah Razzan sekarang juga. Dylan akan melakukan itu tapi tangan Dylan keburu dipegang oleh Shakira.

"Shakira? Kenapa lu pegang tangan gua? Gua mau memberi pelajaran si cupu ini!" tanya Dylan bingung.

Melihat apa yang dilakukan Shakira, Razzan berpikir Shakira pasti akan membela dirinya.

"Tolol! Gak disini anjirr! Mending didalam gudang aja biar gak ada orang lain yang lihat kalau kita ngebully dia! Kalau ada yang lihat kan gawat Dylan." cakap Shakira membuat Razzan agak shock karena ternyata Shakira juga sama saja dengan Dylan.

"Shakira? Kamu?" sebut Razzan sembari menatap Shakira dengan tatapan yang sedih.

Shakira menoleh kepada Razzan dengan senyuman jahat.

"Seret dia!" titah Shakira.

Lantas Razzan diseret oleh Dylan, Shakira, dan Lulu kedalam gudang. Wiwit juga ikut membantu yang lain karena keterpaksaan, meski hatinya menolak kuat buat ikut-ikutan merundung Razzan.

Bersambung...

Dikira Cupu, Ternyata Suhu

Razzan didorong sampai terjatuh didalam gudang. Kemudian Dylan mulai menutup kembali pintu gudang supaya tidak ada orang lain yang melihat apa yang akan dilakukan oleh mereka berempat kepada siswa baru itu.

"Selagi Nafiah si cupu menjijikkan itu sedang sakit, maka lo akan menggantikan posisi dia Razzan! Dengan ini gue akan happy. Ini aian, sangat menyenangkan, hahaha." tawa Shakira seraya menatap Razzan dengan tatapan jahat.

"Kenapa kamu ikutan membully aku Shakira? Aku kira kamu adalah orang yang baik tapi ternyata kamu sama saja seperti yang lain." ucap Razzan dengan tatapan sedih.

"Terima nasib aja deh Razzan. Dengan pindahnya lo ke sekolah yang bergengsi ini sama saja seperti lo masuk kedalam neraka dunia. Sangat pantas untuk orang-orang modelan gembel kayak lu! Hai cupu, udah siap dipukul kan?" tanya Shakira seraya melangkah beberapa langkah menghampiri Razzan yang masih terduduk diatas lantai gudang.

Razzan diam saja, Razzan terus memandangi Shakira dengan tatapan sedih. Razzan terlihat tidak suka jika Shakira adalah orang yang jahat. Kemudian Razzan bangkit. Tangan Dylan terasa semakin gatal buat menghujam wajah Razzan.

"Udah gatel banget nih tangan gua!" cakap Dylan dari sisi Shakira.

Dylan mulai mengepalkan tangannya lagi, bersiap menonjok wajah Razzan dan ketika tangan itu hampir mendarat di wajah Razzan, Wiwit langsung berteriak.

"Stop!" teriak Wiwit menghentikan aksi Dylan.

Dylan pun gagal memukul Razzan untuk yang kedua kalinya lantas Dylan menoleh kepada Wiwit.

"Apaan sih Wit! Ganggu aja lo! Ngapain lo pakai teriak segala? Kalau ada orang yang denger bisa gagal kita ngebully gembel menjijikkan ini!" tukas Dylan dengan wajah kesal.

"Jangan! Sebaiknya kita jangan menyakiti dia disini. Lebih baik kita sakitin dia sepulang sekolah aja. Kita sakitin dia di tempat yang sepi. Kalau kita sakitin dia disini ntar yang ada ketahuan guru kaya waktu kita menyakiti Nafiah dulu. Gue gak mau diskors lagi guys." tutur Wiwit mengingatkan yang lain.

"Tapi gua pengin mukul bocah ini sekarang! Gue gak tahan lagi kalau harus nunggu sampai waktu pulang sekolah nanti!" sahut Dylan tak sabar lagi.

"Sama gue juga!" sahut Shakira satu frekuensi dengan Dylan.

"Tapi?" ucap Wiwit dengan wajah panik.

"Tapi apa sih? Lo itu kenapa sih Wit? Biasanya lo yang paling semangat kalau lagi ngebully si cupu Nafiah. Sekarang kenapa lo mendadak aneh kaya gitu Wit?" tanya Lulu heran.

Shakira melangkah kedepan Wiwit, menatap Wiwit dengan tatapan curiga.

"Jangan bilang kalau lo itu naksir sama bocah kampungan itu ya?" tanya Shakira mengintimidasi Wiwit sembari menunjuk Razzan.

Wiwit menggelengkan kepalanya. Kepanikan tampak semakin melanda dirinya.

"Nggak kok nggak! Mana mungkin gue suka sama bocah miskin kaya dia Shakira. Kalau mau bully dia bully aja sih, tapi gue lagi kebelet nih. Gue izin ke toilet dulu ya guys?" ucap Wiwit dengan wajah gugup.

"Yaudah sana! Ntar balik lagi kesini ya! Lo pasti gak sabar juga kan buat ikutan ngebully dia?" tanya Shakira

"Iya Ra, gue keluar dulu ya," tukas Wiwit lalu bergegas berlari pelan dan membuka pintu gudang.

Didepan gudang Wiwit menghentikan langkahnya. Wiwit sangat cemas dan tidak ridho jika Razzan dipukuli oleh Shakira dan yang lain.

"Gimana caranya gue menghentikan Shakira dan yang lain? Sumpah gue gak mau banget kalau Razzan dipukuli sama mereka. Duuh, gue harus gimana ini? Apa gue aduin ke guru aja ya perbuatan mereka? Tapi, nanti urusannya bakal makin panjang dan bisa-bisa gue juga bakal jadi korban bully mereka kalau ketahuan gue yang laporin ke guru. Duuh, bebeb Razzan? Semoga kamu baik-baik aja ya beb?" batin Wiwit super bingung.

Didalam gudang, Shakira bersiap menampar wajah Razzan menggunakan tangannya.

"Satu kali tamparan udah cukup buat menghilangkan 5% kekesalan yang sedang gue rasakan. Berarti butuh 20 kali tamparan buat menghilangkan semua kekesalan yang ada pada diri gue sekarang. Siap-siap aja ya Razzan! " ujar Shakira seraya menatap sinis kepada Razzan.

"Ingat Shakira, jangan lupa bagi-bagi kesenangan. Setelah lo selesai membuang semua kekesalan yang sedang lo rasakan, maka habis itu giliran gue ya?" tutur Dylan tak sabar lagi.

"Tentu saja Dylan, setelah gue selesai giliran lo. Abis itu giliran Lulu dan giliran Wiwit. Hei Razzan, terimalalah sapaan perkenalan dari kita ya, Razzan!" ucap Shakira lalu Shakira mulai menggerakan tangannya buat menampar Razzan.

Akan tetapi Razzan langsung memegang tangan Shakira dengan kuat.

"Hei! Apa ini? Lepasin gak! Lo berani sama princess!" pekik Shakira terkejut karena Razzan ternyata berani melawan dirinya.

Dylan dan Lulu juga terkejut karena Razzan berani melawan Shakira.

"Lepasin tangan lo gak!" bentak Shakira kepada Razzan.

Lantas Razzan melepaskan tangannya yang sedang ia gunakan buat memegang tangan Shakira dengan kuat.

"Kurang ajar banget sih! Berani ya lo megangin tangan gue yang wangi dan anti sama bakteri ini!" pekik Shakira lalu berusaha buat menampar Razzan lagi tapi lagi-lagi Razzan memegang tangan Shakira dengan kuat.

"Ah! Sialan lo manusia cupu! Lepas gak!" marah Shakira karena Razzan berani memegang tangannya lagi.

Dylan semakin berang kepada Razzan. Lalu Dylan menarik Shakira ke belakang dan Dylan menantang Razzan untuk berkelahi.

"Ayo kita bertarung secara jantan, Razzan?" tantang Dylan penuh dengan keinginan untuk berkelahi melawan Razzan.

"Maaf, tapi aku gak mau buang-buang waktuku disini hanya buat berkelahi. Aku datang kesini buat sekolah, menuntut ilmu, bukan untuk mencari keributan dengan yang lain." jawab Razzan menolak untuk berkelahi.

"Gak usah sok deh lo anak baru!" bentak Lulu dari arah belakang Shakira.

"Lo udah berani melawan gue! Seorang anak konglomerat terkenal seperti gue ini, Shakira Maharani! Lo akan terima akibatnya Razzan!" marah Shakira sembari melotot tajam.

"Udah deh gak usah ngebacot terus! Ayo bertarung lawan gua? Udah bisa dipastikan kalau gue yang bakalan menang. Makannya lo pasti takut kan? Dylan dilawan! Yang ada, bakalan sekarat lu!" tukas Dylan dengan sombongnya.

"Bukannya gua takut bertarung melawan lo, tapi gua cuma gak mau bikin lo menyesal karena udah mengajak gua bertarung, Dylan." sahut Razzan membuat Dylan semakin murka.

"Apa maksud perkataan lo barusan, hah?! Lo remehin kekuatan gua?" tanya Dylan ketus lalu mencengkram kuat kerah seragam Razzan.

"Maksud aku, aku gak mau berkelahi melawan kamu. Nanti kamu menyesal karena udah nantangin aku berkelahi." jawab Razzan lagi.

"Bacot lo!" bisik Dylan lalu dengan cepat Dylan menonjok wajah Razzan.

Razzan sempat merintih lalu Razzan memegang bibirnya yang berdarah.

"Ayo nangis lo karena udah gue tonjok! Hahaha! Pasti lo cengeng, hahaha." tawa Dylan merasa menang dan kuat.

Shakira dan Lulu juga ikut tersenyum setelah wajah Razzan terkena tonjokan Dylan.

Razzan langsung memukul wajah Dylan kemudian Razzan juga menendang perut Dylan menggunakan dengkulnya hingga Dylan tersungkur.

Shakira sangat kaget melihat Razzan yang berani menyakiti sahabatnya. Baru kali ini ada murid lain yang berani menyakiti Dylan.

"Razzan!" teriak Shakira dengan wajah kaget.

"Anjing lo!" teriak Dylan lalu bangkit dan akan menyakiti Razzan lagi.

Tapi Razzan tidak tinggal diam. Mereka berdua pun berkelahi dan saling melayangkan pukulan ke satu sama lain. Dylan agak kewalahan karena ternyata tenaga Razzan juga tak kalah kuat darinya.

"Argh, gila kuat juga ini bocah cupu!" batin Dylan merasa kewalahan.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!