NovelToon NovelToon

My Crazy BadBoy

Mono

Suara hentakan kaki terdengar di sepanjang koridor SMA Harapan Bangsa. Seorang gadis cantik kini tengah berjalan menyusuri koridor sekolah untuk mencari ruang kepala sekolah, ini pertama kalinya gadis itu menginjakkan kakinya di sekolah ini.

SMA Harapan Bangsa sangat luas dan besar, gadis itu sampai kewalahan mencari ruang kepala sekolah yang entah di mana letaknya. Sepertinya ruang Kepsek sekarang sedang bermain petak umpet dengan gadis itu.

Gadis itu tidak bisa bertanya kepada siapapun karena koridor sudah sepi, pelajaran sebentar lagi akan dimulai jadi wajar saja koridor sudah sangat sepi.

Setelah berputar-putar di koridor yang sepi akhirnya gadis itu menemukan ruangan yang sedari tadi ia cari.

Saat ini gadis itu sudah berdiri di depan ruang kepala sekolah. Gadis itu mengetuk pintu ruang kepala sekolah dan segera masuk setelah dipersilahkan untuk masuk.

"Selamat Pagi pak," sapanya sambil tersenyum ke arah laki-laki paruh baya yang sedang duduk di hadapannya. Kepsek itu langsung saja menyuruh gadis itu duduk di hadapannya setelah menjawab sapaan murid barunya itu.

"Kamu Alysa Evelyn Afsheen kan?" tanya pak Hadi - Kepsek sekolah baru Alysa. Alysa bisa mengetahui nama itu dari Name Tag yang digunakan pak Hadi.

"Iya pak, saya Alysa," jawab Alysa sambil tersenyum manis

"Baiklah ini seragam kamu setelah itu kamu silahkan mencari Bu Nanik beliau wali kelas kamu," pak Hadi menyerahkan seragam yang ada di tangannya kepada Alysa. Alysa menerimanya dengan senyuman di wajahnya.

Sebelum keluar dari ruangan kepsek Alysa berpamitan terlebih dahulu dan segera menuju kamar ganti untuk mengganti bajunya.

***

Alysa kini sudah mengganti seragamnya dan berjalan beriringan bersama Bu Nanik wali kelasnya.

Mereka memasuki kelas XI IPA 1 dan disambut kegaduhan oleh anak kelas karena guru yang bertugas mengajar saat ini tidak ada.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Nanik saat mereka sudah ada di dalam kelas, kelas yang awalnya Ribut sekarang tambah ribut saat mereka melihat Bu Nanik datang dengan Alysa.

Semua mata tertuju pada Alysa yang kini menatap mereka dengan senyum ramahnya. Jelas saja mereka menatap Alysa seperti itu karna Alysa sangat cantik dan sexy dengan tingginya yang semampai di tambah lagi bibirnya yang tipis dan rambut hitam pekat sebahu yang ia gerai.

"Subhanallah sungguh indah ciptaanmu ini tuhan"

"Sadis banget tuh cewek cantiknya gak nanggung-nanggung"

"Gue gebet bisa kali ya"

"Cantikan juga gue "

Ya begitulah ucapan dari teman baru Alysa, ada yang suka dan ada juga yang enggak tapi Alysa tidak mempermasalahkan itu toh tidak semua tidak suka padanya. Setiap orang pasti memiliki haters bukan? Jadi untuk apa ambil pusing dengan omongan orang yang iri terhadapnya toh kita tidak menumpang hidup dengan orang itu.

“Sudah, ayo Alysa perkenalkan diri kamu," ucap Bu Nanik menginstruksi, dan hanya di jawab anggukan oleh Alysa.

"Hai, nama gue Alysa. Nama lengkap gue Alysa Evelyn Afsheen Semoga kita bisa jadi rekan yang baik." Alysa tersenyum tipis ke arah teman-teman barunya.

"Baik Alysa silahkan kamu duduk di bangku kosong sebelah sana," ucap Bu Nanik sambil menunjuk tempat yang dia maksud, Alysa langsung berjalan ke arah bangku pojok sebelah kanan di urutan ke 3.

"Alysa bentar ke kantin bareng abang aja ya," celetuk Ian saat Alysa berjalan melewatinya yang di balas senyuman canggung oleh Alysa.

"Idih abang , ZyZyk Zekalih deh yan," kini Dito yang menimpali ucapan Ian dengan Nada alaynya itu.

"Alay Lo to," dan satu toyoran mendarat di kepala dito dengan mulusnya.

"Kalian itu ya kalau liat yang bening-bening gak bisa dikondisikan," bu Nanik hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku muridnya.

"Baiklah, Saya pergi dulu semoga kamu betah ya Alysa disini," ucap bu nanik yang mulai berjalan untuk keluar kelas.

"Hai, gue Adrin," sapa Adrin gadis yang duduk di sebelah Alysa. Alysa tersenyum singkat kepada Adrin.

"Ini temen gue namanya Retta sama Lia." Retta dan Lia yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh ke belakang dan tersenyum.

***

Bel istirahat baru saja berbunyi kini Alysa, Adrin, Retta dan Lia tengah berada di kantin untuk mengisi perut mereka.

"Al lo mau pesen apa?" tanya Retta saat mereka berada di kantin.

"Hmmm bakso sama es jeruk aja deh Ta," ucap Alysa yang dijawab anggukan oleh Retta.

"Girls gue ke toilet dulu ya," kata Alysa tanpa menunggu jawaban dari temannya Alysa langsung saja berjalan ke arah Toilet.

Saat keluar dari toilet tiba-tiba saja Alysa menabrak seorang laki-laki dengan keras sampai Alysa hampir terjatuh kalau saja laki-laki itu tidak menahannya. Alysa merasakan sesuatu yang kenyal mendarat di bibirnya saat matanya masih terpejam.

Alysa mengira-ngira apa yang dia rasakan, saat Alysa membuka matanya ternyata bibir sexy seorang laki-laki sudah bertengger di bibir manisnya seketika jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat "Oh god, first kiss gue huuuaaaaa" batin Alysa meratapi pencurian first kiss nya itu. Dengan cepat Alysa langsung membenarkan posisinya dan pergi meninggalkan laki-laki itu.

"Wah gila lo bos main nyosor aja," celetuk teman laki-laki yang mencuri first kiss Alysa tadi.

"Bos kita udah gak suci lagi woy nih first kiss nya udah di colong ama tu cewek," tambah laki-laki satunya dan mendapat anggukan dari yang lain

"Untung lagi sepi bos jadi gak bakal gempar dah nih sekolah,” ucap yang lainnya lagi menambahkan yang tidak dipedulikan oleh laki-laki itu.

***

Alysa kembali ke kantin dengan jantung yang masih berdegup dengan kerasnya. Alysa bersusah payah menetralkan jantungnya yang terus meminta untuk lari membuat Alysa kesal dengan jantungnya sendiri.

"Wah gila tuh cowok barusan." Alysa menggeleng kesal menghilangkan bayang akan kejadian yang baru saja di alaminya tadi.

"Nih lagi ati gue kenapa gak bisa diem sih lama-lama gue buang loh, eh enggak deng kalau gue buang lo, ntar gue mati dong." Alysa sudah seperti orang gila karena ngomel-ngomel sendiri di sepanjang koridor.

Saat sampai di kantin ketiga temannya sudah menunggu nya sambil memakan makanan mereka masing-masing.

"Lama banget lo Al," ucap Adrin saat melihat Alysa dan hanya dijawab dengan cengiran oleh Alysa.

"Wahh gila itu 6 pangeran tambah ganteng aja ya." Retta menatap ke 6 laki-laki yang baru saja memasuki kantin.

"Siapa ta?" tanya Alysa yang mulai penasaran, kemudian menatap ke arah yang ditatap Retta.

Saat melihat siapa yang ditatap Retta, Alysa langsung membulatkan matanya dan mulai menunduk agar laki-laki itu tidak melihatnya. Ternyata laki-laki yang di maksud Retta adalah laki-laki yang tadi mencuri first kissnya di depan toilet dengan kelima temannya yang sibuk tebar pesona.

"Iya, ya ampun Rakha tambah ganteng tapi hati gue tetep setia sama kak Gian." Adrin tersenyum sumringah sambil memakan baksonya.

"Tapi kan ketuanya kak Rakha lagian nih ya kan sekolah ini punya orang tuanya kak Rakha," dengan semangat 45 nya Lia menimpali ucapan Adrin. Sedangkan Alysa masih menyembunyikan wajahnya.

"Al lo gak tertarik sama mereka?" tanya Lia penasaran karena mulai tadi Alysa tidak bersuara.

"Enggak," jawabnya singkat padat jelas.

"Ihh padahal kan mereka ganteng nya pake Banget masak lo gak tertarik ? apalagi kak Rakha." Lia cemberut mendengar jawaban Alysa yang singkat dan masih saja Lia semangat membicarakan ke 6 laki-laki itu.

“Enggak deh makasih,“ ucap Alysa tak peduli.

“ih lo gak tau aja ya, Kak Rakha itu gantengnya pake banget secara dia juga blasteran Spanyol-Indo, terus dia itu jago basket, pentolan di sini, udah gitu orang tuanya pemilik sekolah ini,” ucap Lia dengan semangat.

"Mana sih yang nama nya kak Rakha?"

Alysa mengabsen satu persatu dari keenam laki-laki itu untuk mencari tau yang mana Rakha.

"Gue yang namanya Rakha kenapa?" tanya laki-laki yang bernama Rakha itu dan ternyata laki-laki itu yang tadi menciumnya.

"Oh God, mati gue mati," batin Alysa merutuki kebodohannya yang bertanya tanpa melihat kondisi dan mengontrol suaranya. Jantung Alysa kini sudah berpacu dengan cepat seakan ingin keluar dari tempatnya. Entah ini karena ada perasaan aneh yang dinamakan suka dan saudaranya atau malah deg degan karena tertangkap basah oleh si empunya nama yang tadi ia tanyakan. Ahhh Alysa sangat malu saat ini, itu jelas terlihat dari pipinya yang mulai memerah.

"Ehhmm engg.... Anu." Alysa sudah gelagapan. sedangkan ketiga temannya menatap tak percaya laki-laki yang kini berdiri di hadapan mereka adalah Rakha Most Wanted sekolahnya.

"Anu apa? Anu gue kenapa." Alysa melotot mendengar ucapan Rakha, kelima sahabat Rakha sudah tertawa mendengarnya, Rakha benar-benar gila pikir mereka. Seisi kantin tak kelah terkejutnya dengan  apa yang diucapkan Rakha yang benar-benar ambigu.

"Hah?.... Ck... Gila." Alysa mulai berdiri dan hendak pergi tapi tangannya di tahan oleh tangan kekar milik Rakha.

"Gue emang gila apalagi pas pertama kali ngeliat lo mangkanya tadi gue cium lo, tapi sayangnya tadi gak ada orang, sepi. Sekarang gue pengen yang rame," perkataan Rakha sontak membuat semua orang yang ada di kantin melotot mendengar nya. Alysa sontak membelalakkan matanya, kini Alysa sudah panas dingin mendengar apa yang diucapkan Rakha.

Cup!

Satu kecupan mendarat di bibir Alysa dengan sempurna cukup lama bibir Rakha berada di bibir Alysa sampai Alysa melepaskannya dan mulai pergi sambil menangis, dia sangat malu ya tentu saja, Alysa takut dicap cewek murahan.

Ia tidak mau jika ia sampai di cap sebagai cewek murahan padahal dia adalah murid baru.

***

Selamat Membaca Maaf Ya Kalau Feel Kurang Dapet 😊 Dan Typo Bertebaran. Jangan Lupa Buat Vote Dan Koment.

Di

Hiks Hiks Hiks......

Suara isakan Alysa masih terdengar di taman belakang sekolahnya dia sangat malu, dia takut di cap sebagai wanita gampangan. Alysa kini terduduk di kursi bawah pohon yang ada di taman belakang sekolah sambil menutup wajahnya dengan tangannya.

Alysa merasakan bahunya di pegang oleh seseorang , Alysa membuka tangannya yang menutupi wajahnya dan melihat seorang laki-laki duduk di sampingnya.

“Are you ok?” tanya laki-laki itu sambil tersenyum ke arah Alysa. Yang hanya dibalas anggukan oleh Alysa.

“Kenal in gue Sein.“ Sein mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis dan dibalas oleh Alysa dengan senyum tak kalah manisnya dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

“Alysa.” Ucap Alysa sambil membalas uluran tangan Sein

“Lo anak baru?” tanya Sein yang merasa asing dengan wajah gadis di depannya itu.

“Iya,” jawab nya Singkat, jangan salahkan Alysa yang jawabnya mulai tadi singkat terus karna sekarang moodnya sangat tidak baik dan Sein memahami itu.

“Kelas berapa?”

“XI IPA1.” Sein mengangguk mendengar jawaban Alysa

“Gue kelas XII IPS2, balik yuk gue anter ke kalas lo,” ajak Sein yang di jawab anggukan oleh Alysa dan menggandeng Alysa untuk pergi.

✳✳✳✳✳✳

Alysa tidak memperhatikan pelajar mulai tadi, karna pikirannya sudah pergi entah ke mana. Alysa terus saja memikirkan kejadian tadi di depan toilet dan di kantin, Rakha benar-benar gila bisa-bisanya dia mencium dan mencuri first kiss Alysa di depan banyak mata.

“Al lo gak apa-apa kan?” tanya Adrin yang khawatir karna sedari tadi melihat Alysa yang bengong.

“Hmm” jawab Alysa singkat sambil menelungkupkan kepalanya pada tangannya yang ada di atas meja.

~♡~♡~♡~

Bu Ina guru bahasa inggris Alysa mengakhiri pelajar dan segera keluar kelas saat bel pulang berbunyi. Helaan nafas dan teriakan heboh menggema di seantero SMA Harapan Bangsa karna ini adalah  waktu yang paling di tunggu para murid Setelah seharian suntuk mereka belajar dan akhirnya mereka bebas.

“Al lo bawak mobil?” tanya Lia yang hari ini kebetulan tidak membawa mobil dan tidak ada yang menjemputnya jadi dia berniat untuk nebeng karna rumah mereka yang searah.

“Iya, kenapa?” Alysa mengangguk Singkat

“Gue nebeng ya?” Lia menyengir ke arah Alysa yang di balas senyuman manis oleh Alysa.

“Yuk,” ajak Alysa kepada ketiga temannya untuk berjalan bersama ke parkiran mobil.

Alysa berjalan keluar kelas yang diikuti Lia di belakangnya bersama dengan Adrin dan Retta untuk ke tempat parkiran. Ke tiga teman Alysa melihat takjub mobil Alysa yang super mewah mobil Sport berwarna hitam.

“Girls gue duluan ya,” pamit Alysa, Alysa masuk ke dalam mobilnya yang diikuti Lia.

Tak sampai 1 menit mobil sportnya sudah berlalu dari parkiran sekolah.

“Lia anterin gue ke toko buku dulu ya?” tanya Alysa memastikan untuk mengajak Lia

“Ok dah,” jawab Lia singkat dan mulai kembali fokus pada ponsel nya

Tak ada pembicaraan lagi di antara mereka karna Alysa yang tengah fokus menyetir membuat Lia malas juga berbicara dan dia hanya fokus pada ponselnya

🌸🌸🌸🌸🌸

Lia sangat bosan karna sedari tadi tidak ada pembicaraan di antara mereka Lia heran kenapa Alysa begitu tahan tidak berbicara. Dan malah sibuk memilih Novel yang entah Novel apa yang ia cari sedari tadi.

“Al lo mau carik novel apa sih?” tanya Lia yang mulai bosan hanya melihat Alysa yang tengah fokus melihat deretan novel yang menurut Lia membosankan, Lia tidak terlalu suka membaca novel apalagi yang tebalnya nauzubillah Lia lebih suka menonton yang hanya memerlukan telinga dan mata yang baik tanpa harus berimajinasi.

“Novel yang belum gue baca.” Alysa mengambil 4 novel dari rak novel dan menbawanya ke kasir.

“Alysa,” panggil Lia sambil memegangi perutnya

“Hmm” Alysa hanya berdehem menjawan Lia

“Makan yuk laper nih,” tanpa menjawab Lia, Alysa sudah berjalan menuju resto cepat saji yang ada di mall.

“Al lo kok bisa sih tahan gak ngomong?” tanya Lia membuka pembicaraan karna sudah merasa bosan

“Bukan gue yg tahan gak ngomong, lo nya aja yang kebiasaan bawel.” Lia mendelik mendengar ucapan Alysa “hai apa yg dia bilang tadi? Gue yang bawel anjjir nih dedemit kutub dia yang cuek gue yang di kira bawel untung temen lo al” batin Lia kesel, seenaknya saja Alysa berbicara jika dia bawel ya meskipun bener juga sih.

“Gue gak bawel kali Al gue itu B aja tau gak, lo nya aja tuh yang cuek,” bela Lia tidak terima di katai bawel sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

“Udah kali tu bibir biasain aja,“ sindir Alysa sambil tertawa renyah tawa yang belum ia pernah perlihatkan sebelumnya kepada siapa pun kecuali pada keluarga atau sahabat nya di sekolahnya yang dulu

“Pakek ketawa lagi.” Lia tambah mengerucutkan bibirnya membuat Alysa menghentikan tawanya dan menggelengkan kepalanya melihat sikap Lia yang sudah kesal.

“Hai Cantik,” sapa seorang laki-laki dari arah belakangnya, Alysa mendongakkan kepala nya untuk melihat siapa laki-laki itu dan ternyata, Rakha!! Ya Rakha yang ada di belakangnya dan menyapanya. Jantung Alysa lagi-lagi berpacu dengan cepat membuat nya merutuki jantungnya yang tidak bisa di kontrol itu  “heh jantung lo bisa diem gak sih?? Ribet banget sih idup lo perasaan ngedugem terus lama-lama gue buang ke Club lo kalau gak bisa diam juga”  omel Alysa pada jantungnya sendiri.

“Kok diem aja?” tanya Rakha yang tidak mendapat respon dari Alysa, Alysa masih dengan susah payah mengontrol jantungnya selain itu dia juga masih kesal dengan Rakha karna kejadian tadi enak saja dia mencium Alysa di depan umum.

“Li pulang yuk,” Alysa langsung saja pergi tanpa memedulikan Rakha yang sekarang tengah tersenyum sambil menggelengkan kepalanya

“Menarik juga tuh cewek, lain dari yang lain,” batin Rakha. Ya Alysa memang beda dari cewek yang pernah di temua Rakha jika cewek lain selalu mengejar Rakha beda hal nya dengan Alysa yang selalu menghindar dari Rakha.

                               ####

Alysa menatap layar monitor hp nya malas, karna tak ada satu pun pesan masuk. Memang dasar ya jomblo suka banget skrol sosmed, semua akun sosmed di buka entah apa yang kalian tunggu wahai para jomblowan dan Jomblowati yang budiman?.

Tok tok tok

Pintu kamar Alysa terbuka setelah suara ketukan pintu. Terlihat laki-laki yang umurnya lebih tua 2 tahun tengah berdiri di ambang pintu. Rey – Kakak laki-laki Alysa masuk sambil membawa kotak coklat yang di balas senyuman girang oleh Alysa

“Wahhh abang baik banget sih tambah sayang deh,” rajuk Alysa manja dan segara mengambil coklat di tangan Rey yang padahal belum tentu coklat itu untuk nya, bisa saja kan Rey hanya pamer atau apa pada Alysa?.

“garcep banget sih padahal belum tentu buat lo,” ujar Rey dengan kekehan nya.

“Ya mau buat gue mau enggak, kalo udah masuk wilayah gue berarti punya gue dong,” ucap Alysa yang tidak mau kalah.

“kalau udah di kasik Coklat aja baik banget kalau gak bawak apa-apa aja di cuek, nasib banget dah punyak adek yang lahirnya di kutub,” sergah Rey yang di balas cengiran oleh Alysa.

“Ehhh enak aja lo bilang gue lahir di kutub, gue lahir di korea kali,” bela Alysa, ya Alysa memang lahir di korea karna ayah Alysa blasteran Korea- Indonesia dan kebetulan saat itu Alysa di lahir kan di Korea, mangkanya ada sedikit aksen korea di wajah nya walaupun hanya kulitnya yang putih bersih.

“Semerdeka lo deh,” ujar Rey akhirnya

“Dek besok berangkat gue anter aja ya,” tawar Rey

“Kenapa?” tanya Alysa yang keheranan.

“Mobil gue di pakek Mama jadi gue pinjem Mobil lo,” Alysa hanya mengangguk tanda dia meng “iya” kan karna mulutnya sedang sibuk mengunyah coklat yang di berikan Rey

“Ya udah tidur sana udah malam,” Rey mengecup singkat kening Alysa sebelum keluar dari kamar Alysa.

✨✨✨✨

Alysa baru saja turun dengan seragam yang rapi dan rambutnya yang dia gerai sebahu dengan jepit biru di sisi kanan nya yang menambah kesan anggun nya.

Papa, Mama dan Kakak nya sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan

“Pagi Pa, Ma, bang,” sapa Alysa sambil tersenyum manis

“Pagi sayang,” jawab Papa dan Mama Alysa hampir bersamaan

“Gimana sekolah baru kamu?” tanya Andi-Papa Alysa

“Gak ada yang Wow Pa,” jawab Alysa santai sambil memakan roti yang sudah di sediakan mamanya.

“Terus kamu ikut ekskul apa?” tanya Karin – Mama Alysa yang sudah menyelesaikan makan nya

“Masih belum tau Ma , pengen nya sih ikut Basket atau karate,” ujar Alysa yang memang menyukai ekskul basket, dan ingin belajar menjaga diri melihat sekarang marak terjadi aksi kejahatan

“Ihh kamu itu cewek sayang,masak iya ikut karate,” ucap Karin.

“Mama ini gimana sih kan bagus lagi Alys ikut karate buat jaga diri,” sanggah Andi jika di rumah Alysa memang sering di panggil Alys

“Engak Mama gak setuju kamu itu cewek, kalau nanti kenak pukul terus nangis tau rasa kamu,” ucap Karin yang khawatir jika Alysa mengikuti ekskul kareta, Karin terlalu memanjakan Alysa sampai ia tidak bisa melihat anaknya itu terluka sedikit saja

“Mending kamu ikut Band atau musik,”  saran Karin, karena ia tau Alysa memang memiliki bakat dalam musik.

“Iya mah, Alysa pikirin dulu deh.” Alysa menarik nafas malas. Dia malas berdebat dengan mamanya karna sudah pasti dia akan kalah

“Alysa berangkat dulu ya, bang yuk jalan.” Alysa menyalimi kedua Orang tuanya dan mengecup pipi mereka sambil membawa tasnya

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🌸🌸🌸🌸

DI

🌸🌸🌸🌸

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Selamat Membaca Maaf Ya Kalau Feel Kurang Dapet 😊 Dan Typo Bertebaran. Jangan Lupa Buat Vote Dan Koment.

Tri

Tak bayak pembicaraan di antara Alysa dan Rey di mobil karna Rey sibuk dengan jalan dan Alysa sibuk dengan lagu yang dia putar sesekali mereka bernyanyi bersama. Sampai Mobil mereka berhenti di depan gerbang sekolah Alysa.

“Belajar yang rajin ya Sayang.” Rey mengelus rambut Alysa. Yang di balas anggukan oleh nya.

“Iya Bang, gue masuk dulu ya.” Alysa mengecup pipi Rey singkat sebelum keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gerbang sekolah.

Murid yang datang sudah cukup ramai karna memang sudah jam 6.50 Dan 10 menit lagi sudah jam masuk kelas. Banyak mata yang menatap Alysa saat dia melewati koridor banyak tatapan memuja dan ada tatapan tak suka apa lagi setelah kejadian di kantin. Tapi Alysa tidak terlalu menanggapinya toh mereka tidak makan orang untuk apa takut?.

“Pilihannya Rakha emang gak salah ya cantik gini”

“Pantes aja Rakha langsung nyosor, Cantik gila nih cewek”

“Gue embat gak papa kali ya”

“Di bunuh sama Rakha tau rasa lo, main embat cewek nya”

“Alah sok cantik nih cewek”

“Dasar Bitch”

“Najis ihh muka cantikkan gue juga”

“Kak Rakha emang gak salah pilih”

Alysa berjalan dengan wajah datar nya tanpa menghiraukan perkataan dari Siswa siswi yang ada di sepanjang koridor. Sesekali dia tersenyum ramah saat ada yang menyapa nya.

“Muka lo datar bener sih Al, gue timpuk buku juga tuh muka,” ucap Retta saat Alysa memasukkan kelas, Retta mengangkat bukunya seolah ingin melemparnya pada Alysa yang tidak berefek sama sekali. Dan hanya di balas dengan cengiran bodohnya yang menampilkan deretan gigi putihnya.

Alysa duduk di bangkunya dan menelungkup kan kepalanya di atas meja dan mulai memejamkan matanya sambil menunggu Guru yang mengajar masuk

“Guru nya gak ada Oi, kita di kasih tugas,” ujar Rendi Ketua kelas XI IPA1

“Gak usah kerjain deh mending ke Kantin yuk,” ajak Ian bersemangat yang di balas sorakan senang, pasalnya guru yang mengajar saat ini adalah guru killer selain itu sekarang semua guru tengah rapat.

“Sip lah, tugas nya bisa entar aja cuman Bahasa Indo juga.” Dani ikut menimpali ucapan Ian.

Seluruh Murid kelas sudah keluar menuju kantin hanya ada Alysa dan temannya yang masih di dalam kelas karna malas untuk ke kantin.

“Al Taman belakang kuy, bosen nih,” ajak Adrin

“Males ah kalian aja gih gue di sini aja,” jawab Alysa yang masih memejamkan matanya

“Ya udah kita ke taman belakang ya, ati-ati lo awas ada setan,” goda Lia dan segera pergi sebelum mendapat jitakan Alysa. Yang benar saja mana ada setan di siang bolong gini? Eh ralat maksudnya pagi-pagi gini?

Alysa tidak terlalu suka keluar kelas jika keadaannya sudah seperti ini, Alysa masih memikirkan perkataan Mama nya tadi. Mengikuti Ekskul musik? Alysa tidak terlalu suka, meskipun dia suka bernyanyi tapi dia tidak berminat untuk mengikuti ekskul musik. Lebih baik dia ikut PMR saja dari pada ikut Musik seperti yang di sarankan Karin Mamanya.

Alysa memasang Headsat nya dan membaca Novel yang dari tadi dia gunakan sebagai bantal. Tanpa Alysa sadari seorang Rakha sudah duduk di samping nya tanpa bersuara dan sibuk menatap Alysa yang sedang membaca Novel.

“Lo Alysa ya?” tanya nya membuka pembicaraan tapi tak ada jawaban dari Alysa

“Gue Rakha,“ masih tak ada jawaban

“Lo bisu ya atau lo budek?” Rakha menghembuskan nafasnya kasar karna masih saja tak ada jawaban dari Alysa

“Alysa lo gak beneran bisu atau budek kan?” Rakha mulai kesal karna tak ada jawaban.

Jangan salahkan Alysa karna tak menjawab nya tapi salahkan Rakha yang tidak melihat Headset yang sudah bertengger di telinga Alysa. Baru setelah menatap telinga Alysa, Rakha menyadari jika Alysa sedang memakai Headsat.

Alysa merasakan Headsat nya terlepas lebih tepat nya ada yang melepasnya, Alysa melihat ke arah sampingnya dan dia sedang melihat Rakha tersenyum ke pada nya, lama tatapan mereka bertemu sampai Alysa tidak bisa mengontrol jantung nya yang berdetak terlalu cepat.

Apa yang di lihat Alysa sekarang lebih parah dari pada setan yang di bilang Lia tadi, Rakha yang duduk di sampingnya sambil memandanginya lekat dan tersenyum manis ke arahnya.

“Hai, gak usah segitunya kali liatin gue, gue tau kok kalo gue ganteng.” Alysa segara memutus kan tatapannya dan melihat ke arah lain setelah mendengar ucapan Rakha.

“Jangan terlalu sering pakek Headset gak bagus buat kesehatan pendengaran lo.” Alysa menyipit kan matanya lagi, laki-laki seperti Rakha peduli kesehatan? Tiap pulang sekolah keseringan bonyok aja sok peduli kesehatan.

“Kenapa?” tanya Alysa singkat

“Apanya?” tanya Rakha bingung dengan  pertanyaan Alysa.

“Kak Rakha kenapa bisa ada di sini?” tanya Alysa tampah memindahkan pandangannya dari novel yang ia pegang

“Kangen lo,” jawaban singkat dari Rakha namun dapat membuat jantung Alysa berdetak dengan cepat. Alysa mengangkat sebelah alis nya Rakha benar-benar aneh

“Ngomong dikit kek irit banget lo kalo ngomong,” ujar Rakha yang mulai kesal dengan Alysa yang sangat irit berbicara padahal berbicara gak bayar loh.

“Kak permisi aku mau ke toilet.” Alysa bangkit dari duduknya untuk pergi ke toilet, sebenarnya hanya alasan dia malas untuk berbicara dengan Rakha apa lagi mereka hanya berdua saja.

“Gue ikut ! Yuk.” Rakha juga ikut berdiri di samping Alysa bermaksud mengerjai gadis itu.

“Hah? Kakak Gila? Awas ihh gue kebelet,” Alysa berlari keluar kelas dengan pipinya yang sudah merah karna malu. Rakha yang melihat itu hanya tertawa.

✨✨✨✨✨

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat kegaduhan yang mulai pucah, tidak hanya di kelas Alysa tapi seantero Sekolah bayangkan saja setelah seharian mereka disibukkan dengan berbagai pelajaran yang membuat otak mereka seakan ingin pecah di tambah lagi jika guru yang mengajar adalah guru killer sudah dapat di pastikan mereka kali ini dapat bernafas lega.

Alysa saat ini tengah sibuk dengan Handphone nya untuk menghubungi kakaknya yang akan menjemputnya tapi masih saja tidak ada jawaban dari kakaknya itu, Alysa jadi kesal sendiri karna Rey tidak menjawab telfon nya.

Alysa mendengus kesal, sudah tidak ada teman sekelas nya yang ada di kelas karna bel pulang sudah lama berbunyi sedangkan di lapangan hanya ada team basket yang sedang latihan dan beberapa penonton setia alias Pemuja Rakha yang memenuhi lapangan untuk menonton latihan Basket.

Alysa berjalan kesal ke arah gerbang sekolah, dari pada dia diam di kelas lebih baik dia pulang sendiri saja jika tidak menemukan kakaknya di gerbang sekolah.

Disisi Lain Rakha tengah mendribel bola saat tatapannya jatuh pada seorang gadis yang tengah berjalan sambil mengentak-entakkan kakinya dengan wajah yang di tekuk dari raut wajahnya gadis itu Rakha tahu jika gadis itu sedang kesal.

Rakha melirik jamnya yang melilit di pergelangan tangannya, keningnya berkerut saat melihat jamnya, jam sudah menunjukkan pukul 3.10 itu artinya waktu pulang sudah 25 menit yang lalu. Tapi gadis itu masih ada di sekolah.

Rakha membuang bolanya sembarangan dan segera mengambil tasnya, teman-temanya menatap Rakha heran

“Mau ke mana lo bos?” tanya Aldi yang menatap Rakha heran, karna tak biasanya Rakha pergi sebelum latihan selesai.

“Balik,” jawab Rakha singkat dan segera menuju motornya.

Di tempat lain Alysa masih setia menunggu taxi atau sekedar angkutan umum yang lewat tapi masih belum ada saja yang lewat padahal sudah 10 menit Alysa menunggu.

Tin tin tin!

Suara klakson motor yang berhenti di depan Alysa membuatnya memandang pengemudi motor itu yang masih memakai helm fullface, Alysa mengernyit bingung siapa orang itu karena wajahnya masih tertutup helm nya

“Ayo naik,” ucap laki-laki itu sambil melihat ke belakang nya untuk menyuruh Alysa naik ke motornya. Alysa tambah bingung dengan lelaki ini ,pasalnya iya tidak mengetahui siapa lelaki itu tapi dia malah menyuruh Alysa naik.

Laki-laki itu membuka helm nya memperlihatkan wajah tampan nya yang berhasil membuat mata Alysa membulat sempurna

~☆~☆~☆~

**MAAFKAN SEGALA TYPO YANG BERTEBARAN DAN FEEL KURANG DAPET

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YA GUYS 😘

FOLLOW JUGA AKUN KU YA

NEXT GAK NIH GUYS**??

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!