BRYS 1
"Selamat pagi cinta nya aku."
"Pagi sayang. Pagi banget udah nyampe sini, mana udah rapi banget lagi. Ada meeting ya di kantor?"
"Enggak sih, aku mau lama lama di sini nungguin kamu."
"Dasar, aku kan lama dandannya."
"Nggak papa, sana masuk. Aku tunggu kamu di luar. Nanti bahaya kalau aku nunggu di dalem. Bisa bisa di grebek lagi sama RT kamu."
"Iya iya, bentar aku ambilin minum ya."
"Iya."
Pagi itu, David datang pagi pagi sekali ke rumah sang kekasih hati yang sudah lama dia pacari. Naraya Devi Agatha, gadis itu seumuran dengannya. Mereka sama sama berusia 23 tahun. David Arsenio Wibowo, adalah teman Nara saat masih duduk di bangku sekolah. Awal nya dulu Nara tidak mau menerima David sebagai kekasih nya, tapi pria itu terus gigih mendekati diri nya dan akhir nya mereka pun pacaran.
Awal nya hubungan mereka berjalan dengan baik dan lancar saja tidak ada masalah apapun. Tapi semua nya berubah setelah ada sesuatu hal yang menimpa mama Nara. Mama nya Nara harus masuk ke rumah sakit jiwa karena mengalami depresi sebab di tinggalkan oleh papa nya. Mama nya selalu menyalahkan dirinya atas kepergian papa nya. Nara tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan David, dia malu melihat ibu nya yang seperti itu. Nara pun bahkan tidak melanjutkan kuliah nya.
Sebenarnya Nara mempunyai banyak harta yang di berikan oleh papa nya, tapi semua nya telah habis karena semua nya telah di ambil oleh Om nya. Nara pikir selama ini Om nya baik mau mengurus semua harta papa nya, ternyata semua nya telah di ambil.
Hingga pada suatu ketika, Nara kehilangan Mama tercinta nya untuk selama nya. Mama nya sakit saat di rumah sakit jiwa. Dirinya benar benar hancur karena dia tidak mempunyai siapa siapa lagi. Nara merasa sendiri di dunia ini. Namun ternyata, David sama sekali tidak mau meninggalkan dirinya. David menerima Nara apa ada nya. Bahkan David selalu berada di sisi Nara saat gadis itu berada di titik terlemah nya.
Nara pun bangkit. Dia ingin memulai semua nya dari awal. Rumah terkahir yang dia tempati akhirnya dia jual. Dia pun membuka usaha toko kue karena selama dia tidak kuliah dan mama nya di rawat di rumah sakit, dirinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Nara menjual rumah terakhir peninggalan kedua orang tua nya. Nara tidak ingin mengingat kenangan buruk di rumah itu lagi.
David mendampingi Nara untuk memulai usaha nya dan membantu usaha yang di jalankan oleh Nara. Nara juga membeli rumah yang lebih kecil dari hasil penjualan rumah nya itu. Dia memilih rumah sederhana dan lebih nyaman.
Kini Nara sudah punya toko roti yang cukup ramai di datangi oleh pembeli dan dia juga sudah punya beberapa pelanggan setia yang sangat suka dengan kue buatannya. Berbagai jenis kue di jual di sana. Nara pun akhirnya menerima kembali David di dalam hidupnya. Nara sadar, jika dirinya juga begitu sangat mencintai lelaki itu. Bahkan dia mungkin tidak bisa hidup tanda David. Dan Nara juga sangat bahagia sekali, karena kedua orang tua David juga sangat sayang pada nya dan menganggap dirinya seperti putri mereka sendiri, karena kedua orang tua David hanya punya dua anak dan mereka cowok semua.
*
"Ini minum nya ya sayang, sama ada cookies juga kesukaan kamu." Nara keluar dengan membawa nampan dengan berisi minuman dan juga kue buatannya.
"Oke sayang, makasih yaa. Jadi nggak sabar pengen tinggal serumah dan di layani terus sama kamu," kata David.
"ih apaan sih. Udah ah, aku masuk dulu, mau siap siap. Nanti kamu nunggu nya lama," ucap Nara.
"Kamu tu selalu cantik dalam keadaan apapun sayang. Jadi nggak usah danda aja," kata David menatap pada sang kekasih.
"Enak aja, nanti kalau aku nggak rapi pelanggan aku pada kabur dong. udah ah, aku masuk dulu. Bye!" Nara berlari masuk ke dalam rumah. DIa ingin segera bersiap karena tidak enak jika membiarkan David menunggu lama di rumah nya.
BRYS 2
Nara masuk ke dalam kamar nya. Dia membuka lemari pakaiannya dan memilih pakaian yang cocok untuk di pakai pagi ini. "Bingung, mau pake baju apa ya?" gumam Nara melihat baju baju yang ada di gantungan lemar nya. Walaupun tidak punya ruang khusus untuk barang barang nya, tapi semuanya tertata dengan rapi.
Nara masih bingung memilih baju untuk dia pakai pagi ini. Sebenarnya Nara tidak perlu memakai baju yang formal seperti pekerja pada umumnya. Dia kadang juga masuk ke dapur untuk mengolah sendiri kue yang akan dia jual. Walupun sudah punya beberapa pekerja, Nara masih tetap ingin ikut membuat kue nya dan dia juga kadang menciptakan kue dengan resep nya sendiri.
Karena terlalu bingung dan takut di tunggu lama oleh David, Nara pun menjatuhkan pada baju berwarna navi dengan model jumsuit celana pendek. Dengan lengan pendek di atas siku. "Ini aja deh, dari pada bingung bingung. Ini juga baru beberapa kali aku pake dan pake nya juga udah lama," kata Nara. Gadis cantik itu lalu memakai nya. Kemudian dia merias wajah nya dengan make up yang tipis saja. Nara tidak suka memakai make up yang terlalu menor.
Nara menguncir rambut nya di belakang dengan kuncir satu dan menyisir poninya yang semakin membuat dirinya terlihat cantik dan imut.
"Oke udah, aku pake sepatu ini aja deh ya," ucap Nara mengambil sepatu nya yang berwarna putih dengan model boot. Dia juga memakai tas selempang nya yang berwarna putih juga agar sesuai dengan sepatu yang dia pakai.
Nara mematut dirinya di cermin. Setelah dirasa sudah rapi dan menarik, Nara pun keluar dari kamar untuk menemui sang kekasih yang sudah menunggu nya sejak tadi.
"Sayang, aku udah siap," ucap Nara menemui kekasih hati nya.
"Cantik banget sayang nya aku." David berdiri lalu memberikan kecupan di pipi Nara yang putih seputih susu. David memeluk nya sebentar. "Berangkat sekarang?" tanya David.
"Hmm, ayo. Nanti kamu telat aku yang di marah sama papa," kata Nara. Orang tua David memang meminta Nara untuk memanggil dengan sebutan papa dan mama.
"Ya enggak lah. Orang aku juga nggak pernah telat kok," kata David.
"Ya udah, aku ke dalem dulu ambil bekal untuk kita dulu," kata Nara yang langsung masuk ke dalam untuk mengambil bekal untuk dirinya dan juga untuk David. Setiap pagi, Nara selalu menyiapkan bekal untuk mereka berdua.
Tak lama Nara pun keluar dengan membawa dua bekal dengan dua paper bag yang sama. "Ayo sayang," ajak Nara.
"Hm, ayo." David menggenggam tangan Nara dan mereka berjalan menuju mobil. Rumah sudah di kunci dan tadi bekas minum nya David juga sudah dibawa masuk oleh Nara sekalian mengambil bekas.
"Sayang bentar dulu," ucap David meminta Nara untuk berhenti.
"Kenapa sayang?" tanya Nara.
"Siniin bekal nya, masukin dulu dalam mobil." David mengambil bekal ditangan Nara dan memasukkannya ke dalam mobil nya.
"Mau apa sih sayang?" tanya Nara bingung.
"Kamu harus poto dulu, kamu lucu banget pake baju itu. Nanti kalau di kantor aku males, aku mau liat poto kamu biar aku semangat lagi," kata David mengeluarkan ponsel nya.
"Aneh aneh loh sayang ini, nanti kamu telat," ucap Nara.
"Enggak. Bentaran doang ini poto nya," ucap David memaksa sang kekasih.
"Hmm, iya deh. Tapi satu aja, jangan banyak banyak," kata Nara.
"Iya sayang, iyaa," kata David.
Nara pun sedikit menjauh dari David. Lalu dia berdiri tak jauh dari David dan bergaya dengan dua jari yang membentuk huruf V dan dengan senyum nya yang menawan yang selalu membuat David jatuh cinta setiap hari.
Cekrek
David berhasil mengabadikan satu poto Nara di ponsel pintar nya.
"Udah ah sayang." Nara pun mendekat pada David.
"Sekali lagi, sayang," pinta David.
"Nggak mau, sekarang gantian kamu aja yang aku fotoin. Diem, senyum." Nara mengarahkan camera ponsel nya pada David. David pun melihat ke arah ponsel Nara dan, Cekrek! Nara juga telah berhasil mengabadikan poto David di ponsel nya. "Kamu ganteng banget walaupun cuma senyum gini aja. Jangan senyum senyum ke cewek lain ya! Awas aja!" ancam Nara.
"Nggak lah sayang. Aku itu senyum nya cuma sama kamu aja. Kalau sama yang lain aku nggak mau senyum," ucap David.
"Ya udah ayo kita berangkat!" ajak Nara. David pun membukakan pintu mobil untuk kekasih hati nya dan dia oun juga masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi. "Sini aku pakein sabuk pengamannya," ucap David lalu dia memakaikan sabuk pengaman untuk Nara.
Cup
"Sayang!" Nara memukul lengan David saat pria itu mencuri ciuman di bibir nya.
"Dikit sayang," ucap David cengengesan. Pipi Nara memerah saat tadi David mencuri ciuman di bibir nya. Walaupun singkat dan sudah sering, tapi tetap saja selalu membuat dada Nara berdebar.
Nara yang di poto in sama ayang David.
BRYS 3
David melajukan mobil nya dengan kecepatan pelan karena dia masih ingin lama lama dengan Nara di dalam mobil. Karena untuk bertemu lagi dengan sang kekasih hati, masih harus menunggu sore atau malam jika David benar benar sibuk. Jika tidak terlalu banyak kerjaan, maka David bisa berkunjung ke toko kue milik Nara siang hari.
Selama dalam perjalanan menuju toko kue, tangan David terus menggenggam tangan kanan Nara dan sebelah tangannya lagi memegang setir mobil.Walaupun seperti itu, dia tetap berhati hati dan fokus pada laju mobil nya.
"Sayang, lepasin aja tangan aku. Nanti kamu nggak bisa fokus nyetir kalau kayak gini," kata Nara yang ingin melepaskan tangannya tapi di tahan oleh David.
"Nggak mau sayang, kan biasa nya juga gini kok," tolak David dan malah semakin menggenggam tangan Nara dengan erat.
"Bucin banget sih!"
"Biarin, bucin nya juga sama pacar sendiri kok, bukan sama cewek lain," kata David.
"Awas aja kalau sampai kamu bucin sama cewek lain. Aku santet kamu!" ancam Nara dengan pura pura marah.
"Iya iya, enggak sayang. Aku tu udah nggak mungkin bisa berpaling dari kamu. CInta aku udah habis semua nya di kamu. Walaupun ada cewek yang model nya kayak apapun deket deket dan rayu rayu aku, aku nggak mungkin mau sama dia, karena yang aku mau cuma kamu seorang," kata David dengan mulut manis nya.
"Pinter nya kalau di suruh gombal kayak gini," kata Nara.
"Ini nggak gombal sayang, tapi ini beneran. Aku nggak pernah gombal kalau soal perasaan. Kamu nggak percaya?"
"Percaya kok, percaya banget aku tu," ucap Nara.
David tersenyum tampan dan kembali fokus dengan laju mobil nya. Sebentar lagi mereka akan sampai di toko kue milik Nara. Nara sudah punya pegawai yang akan selalu datang lebih awal dan membuka toko nya.
Setelah dua puluh menit, mereka pun sudah sampai di toko kue yang dominan dengan warna pink itu, Nara memang suka sekali warna pink. Semua desain, Nara sendiri yang memilih dan membuat dengan di bantu oleh David dan juga Sisca, mama nya David.
David menghentikan mobil nya di depan toko kue yang memang sudah di buka separuh, karena akan di buka full saat jam 9 nanti.
"Kamu hati hati ya sayang, jangan ngebut naik mobil nya. Pelan pelan aja asal sampai dengan selamat," pesan Nara pada David.
"Siap sayang ku. Aku pasti akan selalu inget pesan kamu," ucap David.
"Ya udah, ini bekal kamu. Nanti jangan lupa di makan waktu makan siang. Aku udah siapin menu yang sama dengan punya aku," kata Nara.
"Oke sayang. Kamu juga hati hati ya. Kalau capek istirahat, jangan di paksain untuk kerja terus," pesan David.
"Siap kapten!" Nara memberi hormat pada Davida dan pria itu pun mengacak gemas poni sang kekasih.
"Aku turun ya," Nara mendekat dan mengecup pipi David. Karena tidak ingin malu, Nara pun cepat cepat turun dari mobil dan berlari masuk ke toko nya. David tersenyum melhat tingkah Nara yang menurut nya lucu dan menggemaskan. "Jadi nggak sabar pengen lamar kamu, sayang. Tunggu ya, aku mau bikin kejutan buat kamu," ucap David lalu dia pun pergi dari sana. David memang sudah berencana untuk melamar Nara dalam waktu dekat. Dia akan memberi kejutan pada sang kekasih saat ulang tahun yang ke 23 nanti. Mereka seumuran, tapi David lahir lebih dulu dari Nara. Mereka lahir di tahun yang sama tapi di bulan yang berbeda. Jarak nya hanya lima bulan saja. Saat David ulang tahun kemarin pun Nara dan keluarga nya memberi kejutan dan merayakan dengan pesta kecil kecilan.
Nara masuk ke dalam toko.Di sana sudah ada Rani dan Silvi yang sedang menyiapkan bahan bahan untuk membuat kue. Dan tak lama, Rani dan DIla juga sudah datang dan langsung membereskan tempat duduk nya. Selain berjualan kue, Nara juga berjualan berbagai jenis minuman yang kadang beberapa pelanggan nya makan di sana dan juga memesan minuman. Ide itu datang dari David, jadi toko kue Nara juga merangkap sebagai kafe. Toko kue Nara juga kebetulan dekat dengan kampus, jadi sangat strategis dan banyak para mahasiswi yang datang ke sana. Toko Nara menjadi tempat yang nyaman jika hanya sekedar untuk nongkrong. Selain tempat nya nyaman, juga bersih dan rapi. Para pelanggan jadi betah untuk berlama lama di sana. Nara senang sekali karena dia kini menjadi sibuk dan dia sangat bahagia. Dia telah mendapatkan kebahagiaan yang sangat luar biasa.
David ketika di potoin Nara. Senyum David yang ngagk boleh di kasih ke cewek lain.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!