Sepulang kerja,
"Ibu Diana pulang.."Dengan suara riang Diana memanggil Ibunya.
"Iya Nak, Sana bersih- bersih dulu setelah itu langsung makan, setelah makan ada yang ingin ibu bicarakan penting.
"Hal penting apa bu?
"Nanti kita bicara setelah kamu makan dan mandi.."jawab ibu.
Baiklah Bu, Dian mandi dulu. "Diana pun melangkah memasuki kamar yang telah usang namun tetap rapih, kamar yang ia tempati selama dua puluh tahun lamanya, kamar yang banyak menyimpan kenangan suka dan duka.Setelah selesai mandi, Diana langsung berjalan ke arah meja makan..melihat menu yg Ibunya buat, membuat Diana ingin langsung melahapnya.
"Hem masakan Ibu memang yg terbaik, " Gumam Diana sambil mengunyah makanan tersebut, Diana memakan makanan sederhana buatan Ibunya dengan lahap..
"Ah ini sangat lezat, Aku sangat kenyang, "Ujarnya sambil memegang perut yg sedikit membuncit. Setelah selesai makan Diana langsung mencuci piring dan bergegas menemui Ibunya.
"Sini Nak, "Panggil Ibu, sambil menepuk kursi sebelahnya, Bu Mina meminta Diana duduk di sebelahnya." Sini ada yang ingin Ibu bicarakan."panggilnya kembali
"Ada apa Bu, sepertinya sangat serius? "Tanya Diana penasaran.
"Nak sebenernya Ibu ingin, ..eum.. itu-- "ucapan Ibu Mina terpotong- potong sebab ia bingung ingin memulainya dari mana. "Begini Nak sebenarnya hutang Ibu kepada Nyonya Jasmine sudah sangat banyak , namun Ibu ingin berhenti berkerja dengannya , karna Ibu ingin fokus menjaga Ayah , tapi Ibu bingung untuk membayarnya, sedangkan tabungan Ibu sudah habis, untuk biaya pengobatan Ayah.."Jelas Bu Mina
"Bagus dong Bu, Kalau Ibu mau berhenti bekerja, jadi Ayah ada yg menemani di rumah. Kasihan kan setiap hari Ayah sendirian di rumah, lagian Dian juga sudah bilang berkali -kali agar Ibu berhenti berkerja. Ibu tidak usah khawatir soal hutang itu Diana akan melunasinya, Diana akan mencari kerja tambahan biar cepat bisa melunasi hutang-hutang itu, Ibu tenang aja untuk hutang itu nanti Diana yg bayar, sekarang ibu fokus saja untuk mengurus Ayah..
"Oya Bu.. Berapa hutang Ibu kepada Nyonya Jasmine? "tanya Diana santai.
"Itu Nak, eum.."Dengan hati-hati Bu Mina berkata "Itu Nak Ti-tiga puluh juta, "jawabnya pelan.
"A- apa, Bu, tiga puluh juta? "Ulang Diana terkejut, Diana yg mendengar ucapan Ibunya membulatkan matanya karena kaget. "kenapa Ibu tidak pernah bicara jika ibu memiliki hutang sebesar itu.Dari mana Aku bisa dapat uang sebesar itu Bu? dan Kemana aku harus mencari uang sebanyak itu Bu? "Diana terkejut dengan hutang ibunya yg begitu besar.
"Maaf kan Ibu Nak, Ayahmu membutuhkan uang yang tidaklah sedikit untuk berobat , dan Ibu tidak punya pilihan selain meminjam kepada Nyonya jasmine, Ibu selalu meminjam kepada Nyonya Jasmine setiap Ayah mu akan melakukan chek up. Ibu selalu meminjamnya.Karena uang pemberian mu hanya cukup untuk Makan kita sehari-hari saja..dari itu ibu terpaksa meminjamnya kepada Nyonya Jasmine." Ujar Bu Mina.
"Nak, Sebenarnya Ibu mau menyampaikan keingina Nyonya Jasmine terhadap mu..
itu, eumm... Nyonya Jasmine ingin menjadikan kamu sebagai menantunya
"Deg
"Nyonya Jasmine menginginkan mu jadi menantunya, Nyonya Jasmine menyukai kamu dan ingin kamu menjadi menantunya."Ulang Bu Mina hati-hati
*F**lasback*
"Nyonya sebelumnya saya minta maaf, tapi saya terpaksa harus mengundurkan diri dari pekerjaan ini , suami saya di rumah sendiri tidak ada yang mengurus, dan sakitnya semakin bertambah parah, saya takut terjadi apa-apa terhadapnya bila tidak ada yang menemaninya."Ujar Bu Mina
"Loh kenapa mendadak ? lantas bagaimana dengan hutang-hutang mu kepada saya? kalau kamu berhenti dari sini bagaimana cara kamu melunasi hutang-hutangmu kepada saya ? " Ujar nyonya Jasmine
"Masalah hutang itu saya akan bicarakan dengan anak saya nanti, Saya janji akan secepatnya melunasi semuanya. Beri saya waktu."Bu Mina memohon
"Saya punya tawaran untuk mu? Nikahkan anak mu yang bernama Diana dengan putra ku Davin, maka hutang mu akan lunas semua , Dan saya akan menanggung semua biaya keluarga mu, Dan anak bungsumu agar dia tidak putus sekolah, serta suami mu akan mendapatkan perawatan yang terbaik, saya janji akan menanggung smuanya, asalkan anak mu yang bernama Diana mau menikah dengan putraku Davin..
..
.
.
Flasback and*
"A- apa maksud Ibu? Apa Ibu ingin menjualku pada Nyonya Jasmine? Apa benar seperti itu Bu? "dengan Nada sedikit tinggi Diana berucap, ia begitu terkejut dengan apa yang Ibunya sampaikan, dengan tatapan kosong tak terasa air mata Diana sudah membasahi wajah mulusnya.
"Apa tidak ada cara lain Bu untuk melunasi hutang-hutang itu? Dian bisa bekerja dengan Nyonya Jasmine Bu, Dian bisa gantikan Ibu, mungkin dengan itu kita bisa membayarnya, "
"Bu, "Diana menangis, bukan karena hutang melainkan takut jika nyonya jasmine benar-benar memaksanya untuk menikahi putranya yg sama sekali tidak ia kenal.."Bu, Dian tidak ingin menikah sekarang, Dian belum siap, Dian belum bisa membahagiakan Ayah dan Ibu, "lanjut Diana menangis sesegukan.
"Nak, "Bu Mina meraih tangan Diana.
Bu Mina diam sesaat..lalu tak lama bicara.
"Nak, Ibu tak pernah berpikir seperti itu Ibu sangat menyayangi anak-anak Ibu, Tidak mungkin Ibu melakukan itu, Ibu ingin selalu yg terbaik untuk putri-putri Ibu. maka dari itu ibu membicarakan ini kepadamu. Nyonya Jasmine ingin menjadikan mu menantunya karena dia menyukaimu Nak, Nyonya Jasmine berjanji akan membuat kamu bahagia, dan tidak akan membuat kamu susah lagi, karena setelah kamu menikah, kamu tidak akan cape-cape kerja siang dan malam lagi, dan Nyonya Jasmine mempunyai penilaian sendiri untuk mu. Nyonya Jasmine juga berjanji akan memberi pengobatan yang terbaik sampai Ayah mu sembuh bila kamu mau menikah dengan Tuan Muda Davin. tapi Ibu tidak akan memaksa kamu, Ibu hanya menyampaikan ke inginan Nyonya Jasmine saja semua keputusan ada pada dirimu.
"Tapi Bu, "suara Dian tercekat membicarakan menikah dengan Tuan Davin Diana menjadi bingung, tapi disisi lain ia ingin membahagiakan dan memberi pengobatan yg terbaik untuk ayahnya.
"Bu apa Tuan Davin mau menikah dengan Dian? Apa Tuan Davin mau menerima Dian? Dian takut Bu, Dian takut Tuan Davin tidak bisa menerima Dian.
"Ibu tidak tau untuk perasaan Tuan muda terhadap kamu, Namun Nyonya Jasmine mengatakan jika kamu setuju, Tuan muda juga akan setuju,
"Kenapa harus Diana Bu?
"Untuk itu ibu tidak tahu, Nak, jika kamu keberatan, kamu tidak perlu menerimanya, Jangan memaksakan hal yg tidak kamu inginkan. Ibu hanya menyampaikan ke inginan Nyonya jasmine saja, Soal keputusan ada pada mu, Ibu tidak ingin memaksa mu..untuk hutang-hutang itu, kita akan melunasinya bersama-sama, kamu tidak perlu khawatir akan hutang-hutang itu..
"Baik Bu, Dian akan mepertimbangkan lagi. Dian ke kamar dulu, "Setelah selesai bicara, Diana pergi ke kamarnya setelah sampai dalam kamar. air matanya meluncur begitu saja, Diana menangis sesegukan,
"Tuhan apa tidak ada cara lain untuk melunasi hutang-hutang kami selain menikah dengan orang yg sama sekali tidak aku kenal? "kembali Diana menangis bahu Diana bergetar saat merasakan betapa beratnya pilihan yg Ibunya sampaikan tadi.
Ya tuhan apa sebenarnya rencana mu.. "gumamnya
*
*
*
Bersambung
Segini dulu ya semoga kalian suka dengan ceritanya jangan lupa tinggalin jejak maaf kalau banyak typo.
Satu minggu kemudian.
"Permisi pak, Nyonya Jasminenya ada? "Tanya Diana.
"Ada perlu apa ya mba mencari Nyonya Besar? "Tanya pak Juki security yg berjaga di rumah Nyonya Jasmine.
"Tolong sampaikan pada Nyonya Jasmine saya mencarinya"
"Sebentar saya panggilkan dulu. Baru dua langkah pak Juki melangkah, ia kembali berbalik. "Maaf nama mba siapa? "Tanya kembali pak Juki sopan.
"Saya Diana pak "Jawab Diana
Sesampainya di dalam, Pak juki menghampiri Nyonya Jasmine..
"Permisi Nyonya, Ada tamu yg mencari Nyonya di depan, "lapor pak Juki sopan.
"Siapa? "Tanya Nyonya Jasmine
"Itu namanya mba Diana, Nya..
"O ya, Diana kesini,? "jawab Nyonya Jasmine antusias. "Biar saya kesana, "Nyonya Jasmine berjalan menuju dimana Diana berada, ia ingin menyambut kedatangan Diana.
*
*
"Halo Diana saya pikir kamu tidak akan datang kesini. Saya sudah menunggu kamu beberapa hari ini, ayo masuk lah kita bicara di dalam. "ajak nyonya jasmine
Nyonya Jasmine merangkul tangan Diana mengajaknya masuk, Setelah sampai di ruang tamu Nyonya Jasmine mempersilahkan Diana duduk, Setelah duduk tanpa basi basi Nyonya Jasmine langsung bertanya.
"Bagaimana apa kamu sudah membuat keputusan ? apa kamu sudah memiliki jawaban? Dan apa keputusan mu? "tanya nyonya jasmine to the point.
Deg
"Apa yang harus aku jawab, ya tuhan ada apa dengan tubuh ku ini, kenapa jadi gemetar gini "Gumam Diana di dalam hati.
"A.. Iya Nyonya, kedatangan saya kesini untuk membahas masalah ini. Begini Nyonya, eumm apa Nyonya serius dengan yang Nyonya katakan? "Diana berkata dengan hati-hati, ia takut akan menyinggung perasaan nyonya jasmine "Ma-ma maksud saya begini, apa Nyonya tidak keberatan menjadikan saya sebagai menantu Nyonya nanti? Apa Nyonya tidak akan malu mempunyai menantu seperti saya? "Diana bicara dengan terbata-bata.
"Itu urusan saya
Saya hanya menerima jawaban IYA, atau TIDAK, jika kamu sudah mempunyai jawaban katakan saja sekarang, "dengan tegas Nyonya Jasmine berkata..
"Sa-saya minta maaf sebelumnya Nyonya, "Diana berulang-ulang menelan salvianya, "Apa Tuan Davin juga setuju menikah dengan saya? Apa Tuan Davin tidak keberatan menikahi wanita seperti saya, saya hanya wanita biasa bagaimana mungkin tuan Davin mau menikah dengan wanita tidak berpendidikan seperti saya "Tanya Diana kembali takut-takut.
"Saya sudah katakan itu urusan saya, Kamu hanya jawab IYA, atau TIDAK, Kalau IYA saya akan segera menyiapkan semuanya, namun jika tidak, kamu sudah tau pastinya harus melakukan apa. "seru nyonya jasmine tegas.
"K**emana wajah manisnya tadi? kenapa tiba-tiba dia berubah jadi menakutkan seperti itu, aku bener-bener takut melihat dia seperti ini. "Diana brigidik ngeri melihat raut wajah Nyonya Jasmine yg tiba-tiba berubah menjadi tegas dan dingin , "Apa Tuan Davin juga sama seperti Nyonya Jasmine? Atau mungkin Tuan Davin lebih mengerikan dari nyonya jasmine? "dan lagi-lagi Diana brigidik ngeri. Bahkan kepala Diana terlihat ber geleng-geleng membayangkan dinginnya Nyonya Jasmine dan Tuan Davin.
"Apa jawabanmu Diana? "Tiba-tiba Nyonya Jasmine membuyarkan lamunan Diana dengan bertanya akan jawaban apa yg Diana milliki sekarang.
"Euhmm... i-itu apa saya boleh bicara terlebih dahulu kepada Tuan Davin untuk membicarakan semuanya? A- apa saya boleh mengenal Tuan Davin terlebih dahulu "dengan terbata-bata Diana berkata.
"Putra saya saat ini sedang berada di luar negeri, saya ingin setelah putra saya kembali ke sini, kamu dan putra saya bisa melangsungkan pernikahan, dan saya pastikan anak saya akan menerima pernikahan ini, kamu haya mengikuti saja apa kata saya" jawab Nyonya Jasmine tegas.
*
*
*
.......Kediaman Bu Mina........
"Yah, kira-kira jawaban apa yg di berikan Dian kepada nyonya jasmine? menerima atau menolak keinginan nyonya jasmine? ibu tidak bisa tenang yah, ibu takut jika Dian memberi jawaban yg akan membertkan dirinya sendiri , "Ucap Bu Mina khawatir.
" Ibu, yang tenang, Dian anak yang baik dan bertanggung jawab, dia pasti bisa menyelesaikan masalah ini tanpa melukai siapapun, sekarang Ibu duduk yang tenang, kita tunggu Dian, sebentar lagi Dian pasti kembali "pak Rasyid mencoba menenangkan istrinya.
"Maafin Ibu ya Yah, Ibu nggak berguna, Ibu tidak bisa melakukan apa-apa, Ibu terlalu bergantung pada Ayah, setelah Ayah sakit Ibu bener-bener tidak bisa apa -apa " Bu Mina sesegukan menangis di pelukan pak Rasyid Karena merasa bersalah kepada anak dan suaminya yang tidak bisa melakukan apa-apa.
"Sudah-sudah bu, " Pak Rasyid menepuk-nepuk bahu sang istri ia berusaha menengangkan istrinya kembali. "Ibu jangan pernah berkata seperti itu, Ibu sudah banyak berkorban untuk Ayah, Ayah yg seharusnya malu terhadap Ibu, seharusnya Ayah yg menjadi tulang punggung di rumah ini, tapi Ayah tidak berguna, Ayah malah selalu merepotkan Ibu, "Ujar pak Rasyid merasa bersalah
*
*
*
......Kediaman Anggara......
Diana diam untuk beberapa saat tanpa bicara satu patah kata pun, Diana bingung harus berkata apa, ia hanya memikirkan hal-hal buruk dan konyol yang ada di otaknya sekarang,"
"Apa Tuan Davin itu jelek hingga nyonya jasmine dengan dengan pasarah menikahkannya denganku? atau Tuan Davin itu sakit? Atau jugaTuan Davin?? Ah tidak-tidak" Tidak mungkin kan kalau Tuan Davin tidak waras, Ish apa yang aku pikirkan jauhkan pikiran buruk jauh kan dari otaku "gumam Diana, Diana menggeleng-geleng menghilangkan pikiran konyolnya.
"I**ya..tidak *mungkinkan Nyonya Jasmine mau menikahkan putranya dengan ku, yg hanya gadis miskin dan tidak berpendidikan, Aku yakin ada yg tidak beres dengan Tuan Davin tapi apa? Ayo berpikir Diana, berpikir, "Diana terus bermain dengan pikirannya.."Ah bisa pecah kepala ku jika memikirkan hal ini terus. "gumam Diana kembali*.
Setelah bermain dengan pikirannya akhirnya Diana memberanikan diri untuk bicara kepada Nyonya Jasmine, dengan menarik napas dan membuangnya secara pelan "Fiuh" Diana memberanikan diri bicara kepada Nyonya Jasmine.
"Eumm Nyonya apakah saya boleh meminta waktu dua hari untuk memikirkan ini? Saya akan membicarakan ini terlebih dahulu dengan ke dua orang tua saya, apa Nyonya tidak keberatan? "Tanya Diana ragu-ragu.
"Baiklah saya tunggu dua hari lagi, saya percaya sama kamu, saya yakin kamu pasti akan membawa kabar baik untuk saya ."jawab Nyonya Jasmine.
"Baiklah, Nyonya Kalau begitu saya permisi undur diri dulu " pamit Diana, Diana pun berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari kediaman nyonya jasmine.
Setelah menempuh perjalanan sekitar enam pululuh menit Diana samapi di rumahnya. "Ibu..Dian pulang "Diana berteriak di depan pintu memanggil ibunya..
"Kenapa harus berteriak-teriak, "Tegur Bu Mina. "Bagimana Nak, apa yg kalian bicarakan? "Tanya Bu Mina langsung, tanpa basa basi Nampak terlihat dengan jelas ke khawatir di wajah tua Bu Mina.
"Ishh Ibu ini, Dian baru datang langsung itu yg di pertanyakan.."Diana memanyunkan bibirnya.
"Ibu khawatir Nak sama kamu, Ibu gak mau kamu memberi jawaban yg tidak kamu ingin kan, Kalau kamu tidak mau Bicara saja tidak mau, Jangan memberi harapan pada Nyonya jasmine. "Bu Mina memberi saran pada Diana
"Bu, Ibu tenang ya. Dian mau minum dulu, trus mau makan ,setelah makan Dian langsung cerita ok, Ibu bisa sabar kan? "Dengan santainya Diana makan, Nampak jelas dari raut wajah Ibu dan Ayahnya mencemaskan anaknya yang saat ini menjadi tulang punggung keluarganya tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
jangan lupa tinggal kan jejak..
Setelah selesai makan Diana beranjak menghampiri Ibu dan Ayahnya, Diana langsung menceritakan semua yang di bicarakan dengan Nyonya Jasmine
Diana menceritakan semua tanpa ada yang terlewatkan.
"Bu..Apa menurut Ibu ini tidaklah aneh?
kenapa Nyonya Jasmine mau menikahkan putranya dengan Dian, yang jelas bukan dari keluarga berada, Bukannya Keluarga Tuan Anggara selalu mementingkan pendidikan ya Bu? Dian bukan orang yg berpendidikan Apa itu tidak akan menjadi masalah bagi keluarganya kelak. Apa menurut ibu ini tidak berlebihan?
"Nak.. Ibu tidak tau apa tujuan dan maksud Nyonya Jasmine ingin menjadikan mu sebagai menantunya, namun satu hal yang harus kamu tahu Nyonya Jasmine dan Tuan Anggara adalah orang yang baik, mereka tidak pernah membanding-bandingkan tahta atau apala itu,
"Menurut Nyonya dan Tuan Anggara semua sama, Dari itu Ibu betah bekerja disana, nyonya Jasmine sangat baik, Ibu nyaman berkerja bersama keluarga Anggara mereka semuanya baik.
tapi kembali lagi keputusan ada pada mu..
"Bu...Apa jangan- jangan Tuan Muda itu punya kelainan? atau jangan-jangan dia sakit? atau dia--
"ucapan Diana terhenti karna ibu menyela ucapan anaknya tersebut.
"Hussst. "sela Ibu..." kamu tuh ngomng apa sih jangan ngaur dan ngasal gitu,Tuan Muda itu tidak seperti itu,Tuan Muda ituTampan, Gagah,Tegas, Walau pun sedikit dingin tapi tidak mengurangi ke tampanannya, "jelas Bu Mina antusias menceritakan Tuan Mudanya,
"Tapi Bu Dian masih bingung,
"Bingung kenapa Nak?
"Bu..Dian takut kalau Dian menerima pernikahan ini Tuan Muda tidak mau menerima Dian, bagaimana jika Dian di apa-apain? misalkan Dian di siksa, Di usir, bagimana Bu, kan Tuan Muda belum tentu mau nerima Dian,
"Walaupun Nyonya Jasmine mau nerima Dian tapi belum tentu dengan Tuan Muda, tuan muda belum tau Dian, jika Dian bukan wanita yg seperti di inginkannya, tuan Davin pasti tidak akan mau menerima Dian, "Diana berkata dengan raut wajah yang sedikit cemas membayangkan yang aneh-aneh membuat kepalanya sedikit pusing.
"Apa Tuan Muda itu benar ya mempunyai kelainan? Atau jangan- jangan dia cacat? atau tidak bisa jalan?, "Dian bergumam sambil meringis karna merasa itu adalah kemungkinan,
"Atau dia jelek, Iya makanya tidak ada yang mau, kemungkin besar dia seperti itu Tidak mungkin kan kalau dia cerdas, Pintar, kaya ,Tampan ,duitnya sejibun tujuh turunan gak bakal abis ,Bukan-bukan tujuh turunan tapi sepuluh turunan tidak akan habis .
"Kalau memang dia tidak memiliki tiga kekurangan tersebut ,tidak mungkin kan dia di jodohkan dengan ku yang hanya anak pembantu .dia bisa mencarai perempuan yang sebanding dengannya. "Diana terus bergumam dalam hati
"Kamu kenapa Nak? kamu melamun? "tanya Bu Mina membuyarkan lamunan Diana.
"Ah Ti -tidak Bu, Dian cuman lagi berpikir, iya. Dian lagi perpikir he he "Diana memberikan senyuman paksa untuk meyakinkan ibunya.
Tak berselang lama pintu terbuka
"Lina pulang Bu..."Lina berterik memanggil Ibunya. "Eh tumben kakak ada di rumah siang hari begini, kakak lagi libur? "Tanya Lina
"Iya kakak lagi libur, Gimana sekolah kamu lancar?, "Diana bertanya
"Lancar dong kak, O ya kak bagimana, apa kakak sudah dapat uangnya? Aku malu kak di tanyain guru mulu kapan mau bayar, "Ujar Lina melihat kan raut wajah sedih.
"Kamu yang sabar ya.. Nanti kakak terima gajih langsung kakak bayarin, sekarang kamu sana gih ganti baju trus makan, pasti kamu laper kan. "Batin Diana teriris mendengar adik kesayangannya ingin membayar sekolah saja tidak bisa.
Setelah Lina pergi, Diana mengalihkan mata ke sembarang tempat,Tak sengaja mata Diana tertuju pada sang ayah, kulit yang sudah keriput, tubuh yang kurus, wajah yang pucat, tiba-tiba kristal bening itu jatuh tanpa permisi Diana langsung menghapus kasar air matanya, Diana menangis dalam diam,begitu banyak cobaan yang harus di jalaninya, begitu kerasanya kehidupan.
"*T**uhan kenapa kau begitu banyak memberiku cobaan "gumam Diana*.
Diana menghampiri sang Ayah..
"Ayah...Ayah kenapa? Apa ada yang sakit?
Ayah hanya menggelekan kepalanya.
"Apa Ayah ingin sesuatu? Diana terus bertanya. dan kembali Ayah hanya menggelengkan kepalanya..
"Baiklah kalau begitu mari Dian antar ke kamar, Ayah istirahat ya jangan cape-cape, dan inget jangan memikirkan hal-hal yang aneh "Diana memberi sedikit nasehat pada sang Ayah.
"Baik Ayah akan istirahat, Kamu juga istirahat sana biar besok kerjanya semangat, "Ayah kembali memberi semangat kepada Diana.
"Baiklah Ayah Dian tinggal ya...
Keluar dari kamar sang Ayah, Diana berjalan menuju meja makan melihat adik, dan Ibunya, yang sedang berada di meja makan Diana menghampiri Ibu dan Adiknya.
"Bu-- "Baru Diana berucap suara dari kamar Ayahnya mengalihkan semuanya
Gubrakkk
"Ayahh.....
Semuanya berhambur kearah kamar sang Ayah.dan telah mendapati sang Ayah dibawah dan tak sadarkan diri, Semuanya berhabur merangkul sang Ayah, Bu Mina menangis memeluk suaminya sambil memanggil manggil nama suminya Ayah, "
"Ayah kenapa? Ayah butuh sesuatu, kenapa Ayah tidak memanggil Ibu, "Bu Mina menangis sambil bicara, Diana pergi keluar rumah mencari bantuan sambil menangis Diana terus meminta tolong, Diana berlari keluar melihat bapak-bapak sedang berkumpul.
"Pak. tolong saya, tolong bantu Ayah saya, Ayah saya pingsan di dalam tolong pak "Diana meminta pertolongan pada bapak--bapak yg tadi berkerumud di depan rumahnya, Setelah mendapat taxi warga mengangkat pak Rasyid ke dalam taxi, Diana, Bu Mina, dan Lina, bergegas kerumah sakit membawa sang ayah, pak Rasyid langsung mendapatkan pertolongan pertama dari dokter, ia pun di bawa ke IGD, tidak berapa lama dokter pun keluar dengan raut wajah lesu..
"Dok..bagaimana ke adaan Ayah saya? "tanya Diana.
"Pak Rasyid harus segera melakukan operasi untuk jantungnya. "jawab Dokter
Deg
"Operasi? "gumam Diana.
Dari mana aku bisa mendapatkan uang untuk Operasi Ayah, "Diana menangis bingung meratapi semuanya, "apa yang harus aku lakukan? "kembali Diana menangis tanpa memperdulikan semua orang yg memandangnya.
Tak berapa lama Diana kembali bertanya
"Bagaimana Dok..Apa Ayah saya sudah bisa melakukan Operasi?
"Begini Bu, mba, Rumah sakit ini mempunyai Prosedur yang bagaimana harus melakukan Adminitrasi terlebih dahulu, Baru kami para Dokter bisa melakukan Operasi.
"Baik Dok..Saya akan melakukan Adminitrasi terlebih dahulu, "Tanpa berpikir lagi Diana lari ke meja resepsonis
Diana langsung menanyakan biaya Operasi yang akan di lakukan untuk sang Ayah.
"Permisi Sus.. Saya mau mengurus Adminitrasi untuk Ayah saya, atas nama Rasyid Akbar..
"Baik tunggu sebentar ya mba,
"suster pun memberikan kertas yang tertuliskan pembayaran untuk Operasi sang Ayah
Dengan mata mebulat Diana meliahat rupiah yang tertera disana dengan digit yang bigitu banyak,
"Ekhmm.. "Dengan ragu-ragu Diana bertanya "Suster..Apa ini tidak salah? Begini maksud saya, Apa bener ini biaya yang harus saya bayar untuk operasi Ayah saya?
Suster menjawab dengan senyuman ramahnya, dan berkata "betul mba itu biaya untuk operasi Ayah mba, atas nama bapak Rasyid Akbar.
"Lima puluh juta, darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? biaya operasi ayah sangatlah besar, kemana aku harus nencari uang sebanyak itu? apa perusahaan mau memberikan pinjaman sebanyak ini, aku tidak nyakin tempat kerjaku akan memberikan pinjaman sebanyak ini, terus bagaimana ini. jika aku tidak mendapatkan uang itu secepatnya, ayah tidak akan di tangani. "Diana nampak diam ia sedang berpikir kemana ia harus mencari uang sebanyak itu.
.
.
.
.
.
..
.
**bersambung
jangan lupa ya tinggalkan jejaknya.maaf kalau banyak typo**.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!