NovelToon NovelToon

Terpaksa Jadi Istri Kedua

Prolog

Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita adalah impian setiap wanita di dunia ini.

Mengikat janji sehidup semati dengan ikatan yang suci dan sakral.

Aku tidak pernah membayangkan akan menikah dengan orang yang tidak aku cintai dan tidak mencintai ku.

Namun takdir tak berpihak kepadaku, aku tidak diberikan kesempatan untuk memilih orang yang aku cintai sebagai pendamping hidupku.

Aku harus menikah dengan orang yang tidak aku cintai, bahkan statusku akan menjadi Istri kedua.

Sungguh sangat ironi, nasibku begitu tragis, jauh dari ekspektasi.

Untuk menikah dengan orang yang tidak aku cintai saja tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, apa lagi Jadi istri kedua.

Apa yang akan orang lain katakan padaku,, hinaan apa yang akan aku dapatkan setelah menyandang status sebagi istri kedua.

Pelakor,,,??? Mengincar harta,,?? Wanita murahan,,?? Perusak rumah tangga orang,,?? Tidak punya malu,,?? Tidak punya harga diri,,??.

Entahlah,, membayangkannya saja bulu kudukku sudah berdiri.

Mereka pasti akan memandangku dengan tatapan menjijikan, terutama bagi wanita yang sudah berkeluarga.

 Mungkin mereka akan menjauhiku,, mengucilkanku,, atau apalah itu.

Tapi aku tak kuasa menolaknya, jika aku tak punya hati, mungkin aku berlari sejauh mungkin untuk menghindarinya.

Aku bahkan terpaksa meninggalkan kekasihku, orang yang pertama kali aku cintai, orang yang pertama kali membuat aku bisa merasakan seperti apa indah dan manisnya cinta.

inilah Kisahku,,,,

Namaku Naura Kallista, Aku biasa di panggil Aura.

Saat ini usiaku 20 tahun.

Aku sedang kuliah di salah satu Universitas di kota J, semester 4.

Namun tidak hanya kuliah, aku juga bekerja di sebuah caffe yang lumayan besar di dekat Universitas itu.

Aku harus kuliah sambil bekerja, untuk memenuhi kebutuhan hidupku di kota yang besar ini.

Aku hidup seorang diri. Tentu saja karna aku tidak memiliki keluarga.

Bisa dibilang aku hidup sebatang kara di kota ini. Menyedihkan bukan,,???

Ahh tapi itu tidak masalah bagiku, Aku sangat menikmati hidupku.

Dulu aku tinggal di kota S. Aku tinggal di panti asuhan.

Kenapa di panti asuhan,,?? Tentu saja karna aku tidak memiliki keluarga.

Ohh tidak,, aku punya keluarga tapi mungkin mereka tidak ingin memiliki ku. Itulah kenapa aku berada di panti asuhan.

19 tahun yang lalu, seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan berkulit putih di temukan di depan panti asuhan.

 Bayi berusia 1 tahun itu sedang menangis, dia terlihat bingung dan ketakutan.

Disebelah bayi itu ada sebuah kotak berwana biru. didalamnya ada sebuah surat dan sebuah liontin.

Surat itu bertuliskan permohonan untuk siapa saja yang menemukan bayi itu, agar merawatnya dengan baik, dan menjelaskan alasan kenapa dia meninggalkan bayinya di panti asuhan.

Tak lupa disana tertulis tanggal lahir bayi menggemaskan itu.

Pengurus panti membawa bayi lucu itu kedalam panti, mereka merawat dan membesarkannya dengan baik.

Hingga bayi lucu itu kini menjelma mejadi gadis yang sangat cantik dan pintar.

Hidungnya yang mancung, mata yang indah, senyum yang manis dengan lesung pipi, serta tubuh tinggi dan ideal, juga kulitnya yang putih. Gadis itu sangat sempurna.

Sejak dulu banyak orang yang ingin mengadopsi bayi menggemaskan itu, namun pihak panti bersikeras tidak akan memberikan bayi itu kepada siapapun, mereka punya alasan sendiri kenapa tidak ingin bayi itu di adopsi.

 Tentu saja karna surat dan liontin itu, mereka yakin suatu saat nanti orang tua bayi itu akan kembali.. Karna dia terpaksa menaruh di panti demi keamanan bayi itu, entah apa maksudnya.

Sebenarnya gadis itu sudah ingin membuang liontinnya, Tapi pengurus panti melarangnya, dia menyuruh gadis itu untuk tetap menyimpan liontin itu.

Setelah lulus SMA, gadis itu memutuskan untuk melanjutkan studynya.

Dia memilih untuk belajar di Kota J.

Nilai ujiannya begitu memuaskan,, bahkan dia menjadi lulusan terbaik di sekolahnya.

Dia mendapat beasiswa di salah satu universitas di Kota J.

Ya,, itulah aku,,, Naura Kallista.

...****...

Jangan lupa mampir ke novel yang berjudul "Menikah dengan suami kakakku", jadiin daftar favorite aja dulu😊😊😊

Mampir juga di novel baru othor yang ada di akun kedua.

Nama akun : Clarissa icha (ketik dipencarian ya😊)

Bab 1. Awal mula

Malam itu untuk pertama kalinya Aura menginjakkan kakinya di Kota J.

Aura datang ke Kota J karna dia sudah diterima di salah satu universitas yang ada disana.

Aura di antar oleh pengurus panti yang sudah dia anggap sebagai orang tuanya sendiri.

Aura biasa memanggilnya Ibu Sri.

Aura tinggal di sebuah kontrakan yang dekat dengan kampusnya.

Selama 4 hari Ibu Sri menemani Aura di Kota J. Menemani Aura ke kampus untuk mengurus data dan lain - lain.

Ibu Sri juga mengantar Aura untuk membeli perlengkapan yang Aura butuhkan di kontrakan dan untuk kuliahnya.

Ibu Sri juga memberikan sejumlah uang untuk kebutuhan Aura selama 1 bulan. Ibu Sri akan mengirimkan uang setiap bulannya untuk kebutuhan Aura.

4 hari berlalu, Ibu Sri harus kembali lagi ke Kota S.

Sebenarnya berat bagi Ibu Sri meninggalkan Aura sendirian di Kota itu.

Apa lagi ini pertama kalinya Aura tinggal diluar kota.

Tapi Ibu Sri yakin, Aura bisa menjaga dirinya dengan baik.

Pagi itu Aura mengantar Ibu Sri ke stasiun, Mereka duduk di kursi tunggu.

Aura terlihat sangat sedih karna harus terpisah jarak yang lumayan jauh dengan orang yang sudah merawatnya sejak bayi.

Aura memeluk erat Ibu Sri, air matanya pun tidak dapat ia bendung melepaskan orang yang sangat ia sayangi. Meskipun perpisahan itu hanya untuk semtara, namun karna jarak yang lumayan jauh, membuat sangat sedih. Ia pasti akan jarang menemui Ibu Sri..

Selepas kepulangan Ibu Sri, Aura pun kembali ke kontrakannya.

Hari hari Aura dil lalui begitu saja, baginya sangat menyenangkan kuliah dan tinggal di Kota J.

Aura pun memiliki dua teman dekat di kampusnya. Mereka adalah Anna dan Ditha.

Tidak terasa sudah satu tahun berlalu.

Aura memutuskan untuk mencari pekerjaan.

Dia tidak ingin terus membebani Ibu Sri, walaupun sebenarnya uang yang selama ini Ibu Sri kirimkan adalah uang dari para donatur panti yang memang digunakan untuk biaya pendidikan anak anak panti, termasuk Aura.

Setelah melamar pekerjaan di beberapa tempat, akhirnya Aura di terima di sebuah restoran yang lumayan besar.

Restoran itu tidak jauh dari kampus dan tempat tinggalnya.

Restoran itu milik salah satu pengusaha sukses di kota J, bernama Brian Lesmana laki laki tampan berumur 29 tahun, memiliki badan tinggi dan atletis, hidung mancung, mata yang agak sipit, bibir yang seksi.

Restoran itu di pegang sepenuhnya oleh sang istri. Dia adalah Linda Syakira yang berumur 27 tahun. Linda memiliki wajah yang cantik, dia juga baik terhadap semua pekerjanya,hingga tidak ada jarak antara bos dan bawahan.

Mereka berdua memiliki beberapa kesamaan,

humble, sopan dan menyenangkan, membuat mereka jadi sangat dekat.

Aura menganggap Linda seperti kakaknya sendiri.

Aura sudah menceritakan kisah hidupnya kepada Linda. Linda juga jadi tempat curhat jika ada masalah pribadi maupun masalah di kampusnya.

Kini kedekatan mereka benar benar seperti adik dan kakak sungguhan.

Aura dan Lindaa sering menghabiskan waktu bersama ntah itu jalan ke mall, salon, dan lain lain.

Aura pun sering menginap dirumah Linda.

Sore itu Aura berangkat ke restoran.

Jam kerja Aura mulai dari jam 4 sampai jam 11. Agar tidak mengganggu kuliahnya.

Aura masuk kedalam loker lalu mengganti bajunya dengan seragam restoran. Setelah itu memulai pekerjaannya. Aura menjadi petugas kasir.

Selama ini Aura bekerja dengan baik, jujur dan tidak pernah terlambat atau pun melakukan kesalahan.

Tidak lama Linda menghampiri Aura.

Aura yang melihat Linda, langsung menyapanya.

"Eeh mba Linda, sore mba,,," Sapa Aura dengan senyum yang tulus.

"Sore Ra. Oia besok kamu ada kulaih ga,,?" Tanya Linda.

"Ngga ada mba, emangnya kenapa,,,?" Ucap Aura.

"Besok kamu ke rumah mba ya, biasa ada arisan. Bantuin mba siapin makan,," Jelas Linda.

Setiap ada arisan di rumah, Linda sering meminta bantuan Aura.

"Siap mba, biasa kan aku dateng jam 7,,?" Tanya Aura.

"Iya Ra, yaudah mba tinggal dulu." Ucap Linda sambil menepuk pundak Aura.

"Ok mba,,," Seru Aura.

Aura pun melanjutkan pekerjaannya, tidak terasa sudah hampir jam 11, resto pun sudah sepi pengunjung. Aura merapikan pekerjaannya, lalu siap siap pulang.

Sampainya di kontrakan, Aura membersihkan dirinya lalu membaringkan tubuhnya di ranjang.

Aura membuka ponselnya dan membalas beberapa chat wa. Lalu berselancar di sosmed,.membuka facebook dan instragram sampai akhirnya dia berada di alam mimpi.

Pagi harinya, pukul 05.00 Aura sudah membuka matanya, dia mulai membersihkan dan merapikan kontrakannya itu. timpat tinggal Aura selalu bersih dan rapi. Barang barangnya tertata tapi disana.

Setelah itu Aura membuat sarapan, lalu mandi dan bersiap siap pergi kerumah Linda.

Aura memakai t-shirt warna putih dan celana jeans warna navy. Rambutnya yang panjang di biarkan terurai.

Aura memakai pelembab wajah lalu mengoleskan lipstik merah muda dan di ombre dengan liptin warna cerry di oleskan dibagian bibir dalam.

Kulitnya yang putih membuatnya seperti cewe cewe korea.

Aura tidak suka memakai make up, karna menurutnya dia lebih cantik tanpa make up.

Hanya saja saat bekerja, Aura memoles wajahnya namun dengan riasan yang tipis.

Pukul 06.30 Aura menuju kerumah Linda, menggunakan ojek online.

Setelah 30 menit, motor yang ditumpangi Aura memasuki perumahan elite, lalu berhenti disebuah rumah yang besar.

Aura turun lalu menyerahkan uang kepada pengemudi ojek.

Disana sudah ada satpam yang berjaga di gerbang rumah.

melihat kedatangan Aura, satpam tersebut membukakan pagar.

"Pagi pak marno,,," Aura menyapa ramah satpam itu.

"Pagi mba Aura, silakan masuk. Nyonya linda sudah menunggu,,," Jawab pak satpam.

"Makasih pak,," Ucap Aura.

Aura melangkahkan kakinya, melewati halaman rumah yang luas dan teman yang hijau di penuhi bunga warna warni di.

Pintu rumahnya terbuka, Aura pun langsung masuk..l

"Pagi mba Linda,,," Ucap Aura setengah berteriak, agar suaranya terdengar oleh Linda.

Tak lama Linda keluar dari arah dapur.

"Hay Ra ayo masuk. Mba lagi sarapan, kamu juga sarapan dulu yah,,," Ucap Linda dengan ramah.

"Aura udah sarapan sebelum kesini mba,," Jawab Aura.

"Yaudah. Ayo ikut mba ke dapur,,"

Lalu Aura mengikuti Linda menuju ke dapur.

Disana ada suami Linda yang sedang menikmati sarapannya di meja makan.

Aura juga menganggap suami Linda sebagai kakaknya, begitupun sebaliknya.

"Pagi kak Brian,,," Sapa Aura.

Brian menengok ke arah Aura.

"Pagi Ra, ayo sarapan dulu Ra,,," Ucap Brian dengan ramah.

"Aura udah sarapan kak,,," Jawab Aura.

"Baiklah,,," Lalu Brian melanjutkan sarapannya.

Linda pun duduk dan menyelesaikan sarapannya.

"Ayo duduk Ra, ini makan buahnya, Bagus loh buat diet." Ledek Linda sambil tersenyum jahil.

Badan Aura memang jadi agak berisi, tapi itu malah membuatnya jadi seksi. Dibandingkan dulu yang sangat langsing.

"iih apa sih mba,, emang Aura gendut aph,," Ucap Aura dengan muka yang kesal lalu manyun.

"hahahaa, bercanda Ra,,," Jawab Linda.

Sedangkan Brian yang melihat mereka hanya tersenyum kecil.

Setelah menghabiskan sarapannya, Brian pun pamit untuk berangkat ke kantor.

Jarak rumah ke kantor yang lumayan jauh, membuat Brian harus berangkat lebih awal.

"Sayang, aku berangkat dulu yah,,," Ucap Brian kemudian berdiri dan mengambil tas yang berada di kursi sebelahnya.

"Iya mas,,," Jawab Linda.

Linda pun berdiri hendak mengantar Brian ke depan,, namun brian mencegahnya.

"Ngga usah anter ke depan sayang, kamu awasin Aura saja, takut dia kebablasan makannya." Ledek Brian.

Linda dan Brian pun menatap ke arah Aura.

Aura yang sedang memegang apel menaruhnya kembali ke piring.

Melihat itu Linda dan Brian tertawa terbahak bahak.

"Hahahahaa,,,"

Aura memonyongkan bibirnya.

"Huh dasar,,, suami istri sama saja.!!" Ketus Aura.

Linda menyium tangan Brian, kemudian Brian mendekatkan wajahnya ke Linda dan mendaratkan bibirnya di kening Linda. Lalu berpindah ke bibir Linda.

Sebelum adegan itu terjadi, Aura sudah lebih dulu menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

"Hati hati sayang,,," Ucap Linda.

Brian pun pergi untuk berangkat ke kantor.

Setelah dirasa aman, Aura membuka matanya.

Brian dan Linda pasangan yang romantis, mereka benar benar serasi, sama sama baik, ramah, tampan dan cantik.

Mereka sudah menikah selama 4 tahun, namun belum ada tanda tanda kehamilan pada Linda.

Aura dan Linda menyiapan keperluan untuk acara arisan nanti siang.

Bab 2

Setelah arisan selesai, Aura, Linda dan asisten rumah tangga ( Bi Inah ) membereskan piring, gelas, dan merapikan ruang tamu yang telah dipakai untuk kumpul arisan.

Saat Linda akan membawa beberapa piring ke dapur, tiba tiba ia jatuh pingsan.

piring yang di pegang Linda berserakan dimana, badan Linda terkulai tidak berdaya di lantai, hidungnya mengeluarkan darah segar.

Aura dan Bi Inah yang saat itu sedang di dapur langsung lari menuju ruang tamu.

Aura kagat melihat Linda sudah terbaring di lantai tak sadarkan diri.

"Mba Lindaaaa,,,!!" Teriak Aura sambil berlari ke arah Linda, begitu pun dengan Bi Inah yang terlihat panik.

LAura duduk di sebelah Linda lalu mengangkat kepala Linda dan meletakkannya dipaha.

"Mba,,, bangun mbaa,,," Ucap Aura sambil menepuk pelan pipi Linda.

"Ya ampun yonyaa,,, apa yang terjadi,,," Bi Inah mengusap usap telapak tangan Linda.

"Bi cepat panggil supir, kita bawa mba Linda kerumah sakit,,," Kata Aura dengan suara yang panik.

"Iya non,,," Jawab asisten rumah tangga Linda lalu berlari keluar rumah untuk memanggil supir.

Tak lama Bi Inah datang dengan supir pribadi Linda.

Kemudian supir itu mengangkat tubuh Linda dan membawanya ke mobil.

"Bi Inah cepat telfon kak Brian, suruh dia datang ke rumah sakit xxx. biar aku yang menani mba Linda,,," Perintah Aura kepada Bi Inah.

Lalu Aura pun ikut kedalam mobil.

"Baik non,,," Jawab Bi inah dengan wajah yang sangat panik.

Sepanjang perjalanan menunu rumah sakit, Aura terus berusaha membangunkan Linda, menepul pelan pipi Linda dan menggosok.telapak tangan Linda. Namun tidak ada reaksi apapun.

Tidak terasa air mata Aura mengalir deras.

Dia sangat khawatir melihat ke adaan Linda.

Mukanya pun sangat pucat.

"Mba bangun,,, Kenapa jadi bengini,,, ayo bangun mba,,, aku mohon,,," Ucap Aura.

Aura sangat syok. Dia takut terjadi sesuatu pada Linda.

20 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit.

beberpa suster mengahampiri mereka, lalu langsung membawa Linda ke UGD.

"Sus tolong kakak saya,,," Ucap Aura yang sangat panik.

"Iya mba, silahkan tunggu dulu di luar. dokter akan menanganinya,,," Jawab suster yang masuk kedalam ruang UGD lalu menutup pintunya.

Beberapa menit kemudian seorang dokter masuk ke dalam ruang UGD.

Badan Aura terasa lemas,, kakinya gemetar. Dengan langkah gontai, Aura melangkahkan kakinya menuju kursi yang ada diseberang ruang UGD.

Dia duduk lalu menundukan kepalanya.

20 menit kemudian Brian sampai di rumah sakit,, dia berlari menuju ruang UGD. Brian yang melihat Aura langsung menghampirinya.

"Ra,, apa yang terjadi sama mba Linda.?" Tanya Brian yang berdiri didepan Aura. Aura langsung berdiri menatap Brian.

"Kak,, hiikss,,hiikss,, hiiks,," Tangis Aura kembali pecah.

"Mba Linda pingsan, hidungnya keluar darah,,," Lanjut Aura dengan suara sendu.

Muka Brian langsung terlihat sangat khawatir.

Brian duduk, badannya terasa lemas, dia tertunduk lesu.

tidak lama dokter keluar dari ruang UGD. Brian langsung berdiri menghampiri dokter itu.

"Dok gimana keadaan istri saya,,?" Tanya Brian.

"Keadaannya sudah stabil dan sudah sadar, saat ini akan dipindahkan keruang perawatan.,,"

"Istri saya sakit apa dok,,,?" Tanya Brian lagi.

"Kami baru mengambil sample darahnya, jadi belum bisa memastikan apa penyakitnya, Besok baru bisa ketahuan hasilnya." Jelas dokter.

"Makasih dok, apa saya bisa menemuinya.?"

"Bisa pak, tunggu setelah dipindah keruang perawatan. Saya permisi dulu." Jawab Dokter sambil meninggalkan Brian.

Brian menganggukan kepalanya.

"Ra, kamu pulang aja, biar kakak yang jagain mba Linda." Ucap Brian sambil menghampiri Aura yang masih duduk.

"Ngga kak, Aura mau lihat mba Linda dulu." Jawab Aura.

"Ya udah, ayo ke ruangan mba Linda,,," Ucap Brian mengajak Aura. Aura bangun, lalu berjalan mengikuti Brian.

Linda baru saja di pindahkan ke ruang perawatan. Tidak lama suster keluar dari ruangan itu.

"Sus, kami boleh masuk.?" Tanya Brian.

"Boleh pak,, silakan,,,?" Jawab suster.

"Ayo Ra,," Ajak Brian, lalu membuka pintu.

Aura hanya mengangguk, mereka masuk ke ruangan itu.

Linda menoleh ke arah mereka kemudian mengembangkan senyumnya.

"Sayang, kamu baik baik aja kan,,,?" Tanya Brian, dia menggenggam tangan Linda.

"Aku baik baik aja mas, mungkin cuma kecapean aja." Jawab Linda.

"*Mbaa,," Aura memeluk Linda..

"Kamu kenapa Ra,,,?" Tanya Linda sambil mengusap usap punggung Aura.

"Aku takut mba kenapa kenapa,," Jawab Aura dengan suara sendu.

"Mba ngga kenapa kenapa Ra, makasih yah udah bawa mba ke rumah sakit,,," Ucap Linda sambil tersenyum.

Aura menganggukan kepalanya.

"Ra, sampai kapan kamu mau peluk mba kamu itu, kakak juga mau peluk istri yang cantik ini,,,?" Ucap Brian kesal.

"Ya ampun kak Brian cemburu tuh mba,,," Ledek Aura, lalu melepaskan pelukannya.

Linda tersenyum lebar.

"Sini mas,,," Ucap Linda sambil merentangkan kedua tangannya.

Brian pun memeluk Linda, mencium keningnya.

"Ekheemm,, mulai deh mesra mesran depan aku,," Goda Aura.

"Anak kecil ga boleh sirik,,," Ucap Brian.

"Aku bukan anak kecil kak,," Ketus Aura, dia mengerucutkan bibirnya.

"Tuh kan anak kecil ngambek.." Ledek Brian sambil melihat Aura dan melepaskan pelukannya.

"Udah udah,,, kalian ini yah ga dimana mana ribut melulu..." Linda tersenyum geli mendengar keributan antara suaminya dan Aura yang sudah dia anggap seperti adiknya.

"Ra,, hari ini kamu ga usah ke caffe.. pasti kamu cape seahrian udah bantuin mba di rumah.." Ucap Linda.

"Iya mba,, Aura boleh ga nemenin mba disini..? Tanya Aura.

"Kamu pulang aja Ra, stirahat.

Seharian kamu udah bantuin mba, pasti kamu cape,," Jawab Linda.

"Iya kamu pulang aja Ra,, emangnya kamu mau jadi nyamuk disini,," Ledek Brian, lalu memeluk Linda lagi.

"Mas,, jangan ledek Aura terus, nanti dia nangis .." Ucap Linda dengan tersenyum jahil.

"Terus aja ngeledek..." Ketus Aura.

"Yaudah Aura pulang dulu mba.." Aura berpamitan, lalu memcium tangan Linda.

"Kamu ga salim sama kakak,,?" Sindir Brian.

"Ntar,, nunggu lebaran.." Ketus Aura.

"Besok kamu kesini lagi ya Ra, temenin mba. semengara ga usah ke caffe dulu.." Ucap Linda.

"Siap ibu bos,, tapi jangan potong gaji Aura ya.." Jawab Aura sambil hormat dan tersenyum lebar.

"Hahaha...." Linda dan Brian terbahak bahak melihat tingakah Aura.

"Kok ketawa sih..?" Ucap Aura heran.

"Nggapapa,, udah sana pulang,, kita mau mesra mesra an dulu.." Ucap Brian sambil melirik Linda. Linda yang malu kemudian mencubit lengan Brian.

"Aaww,, kok kamu cubit aku sih sayang,,," Brian mengusap usap lengannya.

"Hahaha,, emang enak,,," Ledek Aura.

"Yaudah,, Aura pulang dulu ya mba."

"Hati hati Ra,,," Ucap Linda.

Aura mengangguk kemudian meninggalkan Linda dan Brian.

"Aura lucu yah mas, cantik lagi,,," Ucap Linda.

"Iya, tapi istriku ini lebih cantik,,," Jawab Brian sambil mencubit gemas hidung Linda.

Linda tersenyum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!