NovelToon NovelToon

Reuni Cinta Carmila

Mila dan Nayra

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.25, itu artinya sudah 25 menit yang lalu jam kantor telah usai, namun Mila masih tetap duduk dikursinya, melihat layar komputer yang ada dihadapannya, entah apa yang dia pikirkan. Teman kerjanya satu per satu sudah pulang meningalkan meja masing masing.

Tut... tut Bunyi hp Mila

Dia pun menoleh ke hpnya, disana tertera nama Nayra, yang menandakan ada telpon masuk dari Nayra. Nayra adalah sahabat Mila sedari Sma.

"Mau apasih anak ini " gumam Mila dalam hatinya sambil menggangkat telponnya.

"Halo, ada apa Nayra?" dengan malas Mila menjawab telpon dari Nayra.

"Mila, kamu ada dimana, aku menunggumu sudah setengah jam" jawab Nayra dengan sedikit berteriak.

"Aku masih dikantor Nay, ada apa?" jawab Mila masih dengan suara malas.

"Kenapa masih dikantor? kamu sudah janji mau menemaniku ke butik, apa kamu lupa ?" jawab Nayra dengan suara yang makin mengeras.

Seketika Mila terkejut karna dia baru teringat kalau dirinya sudah berjanji akan menemani Nayra ke butik membelikan kado untuk tante Meli mamanya Nayra, kebetulan hari ini adalah ulang tahun tante Meli.

"Sorry Nay, aku benar benar lupa, sekarang aku akan ke toko kamu, jangan marah ya, 5 menit aku akan sampai disana" jawab Mila dengan cepat dan langsung mengakhiri telponnya, dia tau kalau sekarang Nayra dalam keadaan kesal dan akan marah padanya, kali ini Mila tidak ingin mendengarkan ocehan Nayra. Jalan satu satunya adalah segera sampai di toko Nayra dan menemuinya lalu bergegas ke butik. Mila keluar dari gedung tempat dia bekerja, sesampainya di parkiran dia mengambil motornya lalu melaju ke toko Nayra.

Jarak antara kantor Mila dengan toko Nayra tidaklah jauh, belum sampai 5 menit Mila sudah sampai di parkiran Delicious Bakery, yah itu nama toko Nayra. Toko kue milik keluarga Nayra yang dikelola Nayra dan adiknya yang bernama Milva.

Sesampai diparkiran Mila sudah melihat Nayra berdiri didepan mobil putih miliknya dengan raut wajah kesal. Dengan senyum yang menggoda Mila pun menghampiri Nayra.

"Sorry..." sambil mengatupkan kedua tangannya.

Nayra tidak menyahut dia malah buang muka.

"Hahahah" malah tertawa melihat tingkah Nayra yang sedang kesal. "Jangan marah dong" sambungnya.

"Lucu ya? membuat orang menunggu, menyebalkan sekali" jawab Nayra dengan melotot ke arah Mila.

"Kamu gak cocok dengan wajah cemberut seperti ini" sahut Mila dengan menahan tawa.

"Aku sudah tidak mau ke butik, sebaiknya kamu pulang saja" jawab Nayra masih dengan wajah kesalnya.

"Yahhh dia marah, ya sudah aku pulang" jawab Mila masih dengan senyum menggoda.

"Seharusnya kamu membujukku, bukannya langsung pulang" sambil melototkan kedua matanya. "Teman macam apa kau ini " gerutu Nayra dan langsung menaiki motor Mila.

Mila pun tertawa dengan sikap Nayra. Mila tahu kalau sebenarnya Nayra hanya pura pura marah kepadanya, sepanjang persahabatannya dengan Nayra, mereka tidak pernah bertengkar. Nayra adalah sahabat yang paling Mila sayangi, begitu juga dengan Nayra, baginya Mila adalah sahabat yang paling dia cintai.

Mereka sudah bersama sejak masuk SMA hingga kini sudah 5 tahun lulus SMA namun mereka masih tetap bersama, meskipun sama sama sibuk tapi Mila dan Nayra selalu punya waktu bersama.

"Ayo jalan, kamu mau nunggu apalagi "seru Nayra sembari menepuk punggung Mila.

"Oke, kita berangkat" seru Mila dengan penuh semangat.

Mila melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Mereka menikmati perjalanan dengan berbagai candaan dan sesekali mereka tertawa bersama.

Modis Boutique

Sesampainya di butik, Mila memarkirkan motornya, lalu mereka berdua sama sama masuk kedalam butik. Nayra yang sudah tidak sabar langsung berlari ke rak dress, lalu di ikuti Mila dengan geleng kepala melihat antusias sahabatnya itu.

Nayra sibuk memilih dress, semua yang menurutnya bagus dia coba satu per satu, sementara Mila berada di rak tas. Tiba tiba Nayra menghampi Mila dengan membawa dua dress di tangan kiri dan kanan.

"Mila menurut kamu lebih bagus yang mana, warna pink atau yang silver ini?" tanya Nayra sambil menggangkat dua dress yang ditangannya. Mila pun memperhatikan kedua dress itu.

"Dua duanya bagus, tapi sepertinya lebih cantik warna silver ini " jawab Mila sambil menunjuk dress warna silver yang berada ditangan kanan Nayra.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan membeli warna silver ini" sahut Nayra dengan senyum puas.

"Kamu yakin beli dress ini untuk tante Meli, apa gak ada yang lain yang lebih cocok gitu?" tanya Mila bingung dengan pilihan dress Nayra.

"Hahahahah" Nayra malah tertawa.

"Kenapa kamu tertawa? " tanya Mila bingung.

"Sorry Nayra, tapi sebenarnya dress ini untukku, bukan untuk Mama" jawab Nayra menahan tawanya.

"Bukannya kita ke tempat ini untuk mencari kado buat Tante Meri? " jawab Mila makin bingung.

"Iya, kado untuk mama sudah saya pesan dari seminggu yang lalu, dan sekarang barangnya sudah ada dikasir, jadi tujuan sebenarnya kita ke tempat ini untuk nyari dress untuk aku sendiri, karna kado untuk mama tinggal ambil dikasir" jawab Nayra menjelaskan.

"Huuuu, tau seperi ini aku tidak mau menemani mu" jawab Mila kesal

"Hehehehe sorry" jawab Nayra dengan senyum centil.

"Jadi untuk apa kamu beli dress ini, apa kalian mengadakan pesta untuk ulang tahun tante Meli?" tanya Mila masih dengan nada yang sedikit kesal.

"Bukan untuk pesta Mama, Mama tidak pernah mau dibuatkan pesta di hari ulang tahunnya, dress ini akan aku pakai untuk acara reuni kita besok" jawab Nayra sambil melirik ke arah Mila.

Mila yang mendengar kata reuni langsung menjauh dari NAyra, sekarang dia berjalan ke rak baju kemeja. Mila tidak ingin mendengarkan sesuatu hal yang berhubungan dengan sekolah Sma nya dulu. Tiap tahun teman temannya mengadakan reuni tapi Mila selalu menolak ketika di ajak. Mila selalu membuat dirinya sibuk atau lebih tepatnya pura pura sibuk di hari reuni sekolahnya supaya ada alasan untuk dirinya tidak hadir di acara reuni sekolahnya.

Dengan hati- hati Nayra menghampiri Mila yang kini sibuk memilih baju di rak kemeja.

"Mila, besok kamu bisa hadirkan di acara reuni kita?" tanya Nayra dengan lembut.

"Tidak Nay, aku tidak bisa hadir" jawab Mila dengan senyum yang dipaksakan.

"Kenapa Mila?" tanya Nayra lagi masih dengan suara yang lembut.

"Besok aku ada acara Nay, jadi aku tidak bisa hadir " jawab Mila berbohong.

"Bohong" jawab Nayra, kali ini dengan sedikit teriak.

"Apa susahnya sih Mila untuk hadir, apa kamu tidak merindukan teman teman kita?" sambung Nayra.

Mila diam tidak menyahut sama sekali.

"Apa karna kamu takut bertemu Akbar?" tanya Nayra dengan tegas.

Mila tetap diam, tapi mendengar Nayra menyebut nama Akbar seketika jantungnya berdetak dengan sangat cepat, lalu dia berusaha menenangkan dirinya dengan memejamkan matanya dan menarik napas dalam - dalam.

"Nay, ini tidak ada hubungannya dengan dia" jawabnya lirih.

Meskipun bibirnya mengatakan tidak ada hubungannya dengan Akbar namun kenyataannya Akbar lah penyebab Mila tidak mau hadir di setiap acara reuni sekolahnya. Mila tidak mau bertemu dengan Akbar.

Dulunya Akbar adalah pria yang sangat Mila cintai. Mereka pacaran semenjak kelas 2 Sma. Hubungan mereka berjalan dengan baik, banyak orang yang iri dengan hubungan mereka. Hingga akhirnya mereka lulus dan melanjutkan kuliah di universitas yang berbeda. Namun disemester ketiga tiba tiba Mila mendapat kabar kalau Akbar akan menikah. Padahal sebelumnya hubungan mereka tidak ada masalah. Hati Mila benar benar hancur dengan perilaku Akbar yang seperti ini, meninggalkannya begitu saja. Semenjak itu Mila benar benar benci dengan Akbar. Dia tidak ingin bertemu lagi dengan Akbar bahkan menyebut namanya saja dia sudah tidak mau lagi.

Setiap reuni Mila tidak mau hadir, dia tidak ingin disana bertemu lagi dengan Akbar.

Mila ingin Akbar selamanya tidak hadir lagi di hadapannya, meskipun dalam hati kecilnya sebenarnya dia merindukan Akbar bahkan sangat merindukannya.

"Mila, sekali ini aja kamu mau hadir ya" bujuk Nayra.

"Mila, kalau kamu takut bertemu dengan Akbar, kamu gak usah khawatir karna dia tidak pernah hadir di setiap acara reuni sekolah kita" sambung Nayra berusaha meyakinkan Mila.

"Dia gak pernah datang" jawab Mila kaget dengan kenyataan Akbar yang sama dengan dirinya tidak pernah hadir di acara reuni

"Iya Mila, semua teman teman merindukan kamu" jawab Nayra

"Kamu ikut ya" bujuknya lagi

Mila tidak menyahut namun dia mengangguk pelan yang menandakan dia akan hadir di acara reuni kali ini. Dengan girang Nayra pun langsung memeluk Mila.

"Akhirnya kamu mau juga" seru Nayra

"Oke, karna kamu mau ikut acara besok, maka sahabat kamu yang baik hati ini akan membelikan kamu dress yang cantik" sambil mengangkat dress warna pink yang sedari tadi Nayra pegang.

"Dress ini? apa kamu yakin? apa gak terlalu berlebihan?" Jawab mila ragu dengan ucapan Nayra

"Yakin Mila, dan aku juga yakin banget kalau besok kita akan menjadi orang yang paling cantik di sana" sahut Nayra dengan bersemangat.

Kemudian mereka tertawa bersama. Dan berlalu menuju kasir membayar belanjaan Nayra dan mengambil kado tante Meli. Selesai transaksi mereka menuju parkiran, Mila mengambil motornya dan mereka berlalu meninggalkan Modis Boutique. Mila mengantar Nayra kembali ke Delicious Bakery dan setelah itu barulah dia pulang kerumahnya.

Telpon dari bunda Rita

Pagi harinya

Tut... tut... bunyi handphone Mila

Mendengar bunyi handphonenya, Mila tersentak dari tidur, lalu mencari keberadaan hpnya, dengan posisi masih tertidur Mila meraih hpnya yang berada di meja sebelah kanannya. Tanpa melihat nama orang yang menelponnya, dia langsung mengangkatnya.

"Halo.. " jawab Mila dengan suara yang terdengar malas

"Selamat pagi sayang" jawab seseorang dari seberang sana. Suaranya terdengar lembut, dan Mila mengenali suara ini.

"Bunda Rita" seru Mila dengan girang, kali ini rasa ngantuknya sudah benar benar hilang, sekarang dia malah duduk dan bersandar ditempat tidurnya.

"Iya sayang, apakah kamu baru saja bangun?"sambung bunda Rita. Bunda Rita adalah pemilik dan pengelola panti asuhan Nurul Iman, dan Mila sudah menganggap Bunnda Rita adalah orang tuanya. Yah... Mila adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Sejak berumur 6 bulan dirinya sudah berada di panti. Bunda Rita menemukannya di halaman panti, yang kemudian dia rawat dengan sepenuh hati bersama anak panti lainnya.

Bagi Mila, Bunda Rita adalah orang tua hebat, sedari dia kecil banyak orang yang ingin mengadopsi dirinya untuk dijadikan anak angkat, dan rata rata yang mau mengadopsi itu adalah orang kaya, tapi Mila selalu menolak untuk adopsi.

Mila menetap di panti sampai lulus SMA, memasuki kuliah dia minta izin untuk tinggal diluar panti, Mila ingin mandiri. Akhirnya mila kuliah sambil kerja dan tinggal di rumah kontrakan kecil. Namun dia masih sering berkunjung ke panti.

"Iya bunda, Mila rindu sama bunda " jawab Miamla manja.

"Bunda juga rindu dengan Mila"

"Ada apa bunda sepagi ini menelepon Mila" tanya mila penasaran.

"Bunda bingung sayang, hmmm.. "jawab Bunda Rita ragu.

"Kenapa Bunda, cerita lah sama Mila"

"Mona adik kamu di panti, sudah lulus SMP dan sekarang dia akan masuk SMA" . Bunda Rita mulai menjelaskan tapi masih sedikit ragu.

"Sudah mau SMA ? gak terasa ya Bun, rasanya baru aja kemarin Mila main sama mona dipanti". Sambung Mila dengan semangat. Mona adalah anak panti sama dengan Mila. Bunda Rita menemukan Mona di jalanan sewaktu mona berusia 3 tahun, lalu Bunda Rita membawanya ke panti.

"Iya sayang, tapi Mona sudah tidak mau tinggal di panti, dia mau hidup mandiri seperti kamu nak". Cerita Bunda Rita masih dengan suara yang lembut.

"Kenapa Bunda bingung, bukan kah itu hal yang bagus". Kata mila

"Iya...tapi Bunda merasa Mona itu masih terlalu muda untuk hidup mandiri di luar sana, Bunda takut terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya, bunda khawatir kalau dia harus tinggal sendiri, Bunda belum bisa melepasnya, tapi dia ngotot mau mandiri seperti kamu nak" . Kata Bunda Rita menjelaskan dan dari suaranya Mila tau kalau Bunnda Rita benar benar merasa khawatir.

"Mila ngerti Bunda belum bisa melepas Mona, tapi kita juga tidak boleh menahannya untuk tetap tinggal di panti, kalau Bunda melarangnya pasti Mona akan bersedih dan berpikir kita tidak yakin dengan dirinya". Jawab Mila mencoba menenangkan Bunda Rita.

"Jadi Bunda harus bagaimana" sahut bunda rita dengan sedih.

"Bagaimana kalau Mona tinggal di kontrakan Mila saja Bun, jadi Mona tetap bisa disekolah dan kerja sesuai yang dia mau tapi kita tetap bisa mengontrolnya, rencana lusa Mila mau ke panti, nanti biar mila yang ngomong sama Mona ya bun" terang Mila.

Mendengar usul dari Mila, kini Bunda meresa lebih tenang.

"Bunda setuju, tapi apa tidak merepotkan Mila nanti " jawab Bunda Rita lagi, khawatir kalau Mona menyusahkan Mila nantinya.

"Tidak Bunnda, semua yang ada di panti adalah keluarga Mila, begitu juga dengan Mona, dia adalah adik Mila" seru Mila dengan semangat dan meyakinkan bunda rita kalau dia tidak merasa direpotkan dan malah senang.

"Terima kasih sayang, kalau seperti ini Bunda jadi tenang" sahut bunda rita dengan senang.

"Iya bunda, sekarang Bjnda tidak perlu bingung dan khawatir lagi ya" bujuk Mila.

"Iya sayang, terima kasih karna tetap peduli dengan panti" kata Bunda Rita dengan suara yang mulai serak.

"Iya bunda, Mila sayang kalian semua"

"Bunda juga sayang kamu nak" . Lalu mengakhiri telponnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!