Di dunia ini terjadi kekacauan dimana mana. Sekte sekte hitam beserta iblis berkeliaran di mana mana menyebabkan keadaan dunia menjadi tegang. Mereka membunuh orang tak peduli usia tua, muda bahkan anak kecil. Mereka hanya menginginkan kekuasaan dan kekuasaan.
Di kedalaman Hutan yang bernama Hutan Terlarang. Ada seorang manusia muda yang terbaring lemah tak berdaya. Terlihat kulit tubuhnya berwarna ungu sedikit kehitaman.Di sekitarnya ada sekelompok monster serigala yang sepertinya ingin memangsa tubuh pemuda itu.
Di atas langit malam terlihat cahaya putih yang memanjang melesat ke bawah dimana lesatannya mengarah ke tempat pemuda yang sedang terbaring
lemah.
Sesaat kemudian cahaya putih itu terjun dan masuk kedalam tubuh pemuda itu yang menyebabkan tubuhnya bersinar berwarna hijau terang bersamaan dengan sekolompok serigala di sekitarnya itu hangus menjadi ketiadaan tanpa menjerit kesakitan.
'Wushh'
[Tring! Tring! Tring!]
[Menemukan tubuh Tuan rumah yang cocok untuk System Super]
[Mengintregasikan ke tubuh Tuan rumah sedang di proses]
[10%...25%...40%...70... 85%...100%]
[Tring! Selamat Tuan Rumah telah memperoleh System Super]
Tiba tiba suara dingin mekanis mesin terdengar di benak pemuda itu. Tapi tetap saja tidak ada reaksi apapun terhadap pemuda itu, Tubuhnya masih diam tergeletak.
[Tring! Terdeteksi tubuh Tuan rumah terkena racun yang menyebabkan organ dalam lama kelamaan rusak]
[Tring! Pemulihan racun sedang di proses! 10%.. ]
Tiba tiba tubuh pemuda itu terangkat dengan sendirinya serta cahaya hijau yang menyelimutinya, Bersamaan dengan kulitnya yang berwarna ungu perlahan lahan memudar.
*
Hari sudah pagi, Terlihat matahari menyinari dunia dengan burung burung berkicauan.
Di kedalaman Hutan Terlarang masih terlihat gelap soalah olah Hutan itu di selimuti oleh Kegelapan abadi. Pemuda semalam masih diam di tempatnya dengan melayang serta cahaya hijau yang menyelimuti tubuhnya.
[Tring! Proses pemulihan racun di tubuh Tuan sudah selesai]
Tiba tiba saja cahaya yang menyelimuti tubuh pemuda itu perlahan lahan melesat masuk ke tubuhnya melalui dada pemuda itu, Bersamaan dengan kulitnya yang semalam kini berubah menjadi kuning langsat.
Terlihat alis matanya bergetar sesaat dan membuka matanya lalu merubah posisinya menjadi duduk dengan linglung.
"Dimana ini? Bukankah tadi aku di pukuli orang orang itu?." Gumamnya sambil menoleh di sekelilingnya bingung.
[Tring! Selamat Tuan rumah mendapatkan kotak misterius. Apakah tuan ingin membuka Ya/Tidak]
Tiba tiba terdengar suara mekanis mesin menggema di sekelilingnya.
"Si-siapa disana? Cepat keluar!." Teriaknya ketakutan sambil memundurkan tubuhnya.
[Tring! Tuan tidak bisa melihat saya, System sedang berada di tubuh Tuan]
Lagi lagi suara itu terdengar kembali membuatnya semakin takut serta kebingungan. "System? di tubuhku? apa maksudnya?." Gumamnya lirih bingung entah kepada siapa.
[Tring! Tuan akan percaya sendiri]
"Arhgg" Teriaknya sambil memegang dadanya karena terasa sperti ada sengatan listrik.
[Bagaimana? Apakah Tuan mempercayai?]
"Ya ya ya aku percaya dengan keberadaanmu." Jawabnya dengan cepat karena takut di sengat lagi.
[Tring! Selamat Tuan rumah mendapatkan kotak misterius. Apakah tuan ingin membuka Ya/Tidak]
"Eh? Kotak misterius?." Gumamnya bingung lalu menambahkan. "Sebelum itu ada di mana ini system?, Kenapa aku merasa sangat asing disini?." Bingungnya karena di sekitarnya hanya terlihat pepohonan yang sangat besar di sertai semak belukar yang meninggi.
[Tring! Tuan akan mengetahui dari pemilik tubuh sebelumnya]
"Arhgg". Teriaknya lagi sambil memegangi kepalanya yang seolah olah ingin meledak.
Pemilik tubuhnya bernama Qin Diega yang status sebelumnya menjadi pangeran pertama dari Kerajaan Qin yang terletak di Benua Timur. Awalnya kultivasi Pangeran Qin Diega cukup tinggi di antara kedua saudaranya.
Karena kultivasinya yang tinggi menyebabkan kedua saudaranya cemburu serta iri dengannya. Hingga mereka melakukan skema untuk meracuni dirinya yang menyebabkan kultivasinya sedikit demi sedikit menurun, Dari ranah Alam Bumi Bintang 7 menjadi Bintang satu.
Hingga satu bulan kemudian kulitnya berubah menjadi ungu kehitaman serta tubuhnya menimbulkan bau yang tidak sedap. Oleh sebab itu Pangeran Qin Diega di buang tidak hormat ke arah utara Kerajaan Qin yang dimana arah itu adalah letak Hutan Terlarang.
Seperti namanya Hutan Terlarang sangatlah berbahaya 99%. Karena Hutan itu di tempati oleh monster monster yang mengerikan. Pernah ada seseorang memasukinya tapi tidak pernah kembali padahal kultivasinya sangat tinggi yaitu Ranah Immortal.
Ibu Pangeran Qin Diega bernama Liana yang statusnya sebagai permaisuri Raja Qin. Raja Qin mempunyai 3 istri yaitu Liana Sang Permaisuri beserta kedua selirnya yang bernama Selir Tara dan Selir Tira. Mereka berdua kakak beradik yatim piatu yang di peristri oleh Raja Qin.
Dari ingatan tubuh sebelumnya juga mengetahui siapa yang meracuninya. Mereka adalah kedua saudaranya sendiri Pangeran kedua Qin Rama dan Pangeran ketiga Qin Arma. Tanpa mereka berdua sadari Pangeran Qin Diega mengetahui siapa dalang sebenarnya dari kejadian ini.
Mereka adalah kedua Selir ayahnya. Mereka berdua sejak lama menginginkan posisi sebagai permaisuri. Hingga melakukan aksinya yang busuk kepadanya. Dari Ingatan tubuh sebelumnya, ia juga mengetahui sifat ayah dan ibunya sendiri.
Saat dirinya di buang di Hutan mereka tidak memperdulikan keberadaannya bahkan melirik pun tidak, Seolah olah mereka malu memiliki putra yang cacat. Seperti biasa di dunia antah barantah ini menerapkan hukum rimba. Siapa yang kuat akan berkuasa dan yang lemah di tindas sedemikian rupa.
"Hah, Kukira pindah dunia berbeda sangat menyenangkan, Ternyata sama saja." Desahnya tak percaya. "Karena namamu Diega aku menggantinya dengan nama Dirga tanpa embel embel marga atau apalah itu." Imbuhnya lagi.
Ya! Jiwa yang menempati tubuh Pangeran Qin bernama Dirga dari dunia yang berbeda. Di kehidupan sebelumnya Dirga tidak memiliki orang tua, Bahkan melihatnya juga belum pernah apalagi mendengar suaranya.
Sejak bayi Dirga hanya di asuh oleh ibu panti. Hingga usianya 10 tahun Dirga di ambil oleh sepasang suami istri dari keluarga yang kaya raya. Karena mandul mereka berencana untuk mengadopsi anak dari panti asuhan yaitu Dirga.
Sejak saat itu kehidupan Dirga berubah menjadi lebih baik, Ia di sekolahkan ke sekolah faforit yang di tempati oleh anak kaya. Hingga usianya menginjak 12 tahun orang tua angkat Dirga melahirkan anak laki laki. Awalnya Dirga sangat senang karena memiliki saudara untuk bermain bersama.
Tapi semua berubah. Semenjak kelahiran anaknya mereka tak memperdulikan Dirga yang awalnya menjadi anak yang ceria menjadi anak yang hanya diam. Banyak kejadian yang di alaminya waktu itu seperti ia melakukan kesalahan mereka tak ragu untuk memukulnya.
Hari hari Dirga seketika berubah. Setiap pulang sekolah kedua orang tua angkatnya selalu memarahinya karena alasan terlambatlah atau apalah itu. Tidak hanya itu saja, Di sekolahnya Dirga di buat bullyan oleh teman sekelasnya hanya karena hidup menumpang orang.
Ketika usianya menginjak 15 tahun, Dirga di usir oleh kedua orang tua angkatnya karena ia sempat membuat adiknya jatuh kelantai. Waktu itu ia hanya lontang lantung di jalanan, Hingga datang seorang gadis seusianya yang menolongnya dan di bawa ketempat tinggalnya.
Ternyata tempat tinggalnya terletak di bawah kolong jembatan. Sejak saat itu mereka berdua hanya bisa mengemis di jalanan. Hingga usia Dirga mencapai 17 tahun. Ada sekelompok orang berpakaian hitam menjemput Olivia. Ternyata status Olivia adalah anak dari pengusaha kaya raya.
Awalnya Dirga dan gadis itu melawan yang membuat Dirga di pukuli oleh mereka hingga tiba tiba dirinya tersadar dan masuk ketubuh seorang pangeran yang hidup didunia antah barantah ini.
"Hah, Ternyata hidup ini tidak sesederhana yang aku lihat." Gumam Dirga dengan senyum kecut di bibirnya.
"System apa kegunaanmu? dan apa yang membuatmu berada di tubuhku?." Tanya Dirga, Dirinya sekarang menerima takdirnya yang penuh dengan lika liku.
Jika ada orang yang mengganggunya, ia akan melawannya, meskipun ia tahu status lawannya ia tak peduli. Sudah cukup dirinya hidup di bawah tekanan orang. Apalagi di dunia antah barantah ini yang menerapkan aturan hukum rimba.
'Dengan System aku aku tak peduli siapapun itu, Jika mereka menggangguku dia harus menerima konsekuensinya,Bahkan Dewa sekalipun'. Batin Dirga dengan tangan mengepal penuh tekad.
[Tring! Kegunaan system membuat Tuan rumah menjadi lebih kuat untuk menghilangkan iblis dari dunia yang tuan tempati]
"Oh." Ucapnya datar." Lalu bagaimana caranya menggunakanmu?." imbuhnya dengan bingung.
System tidak menjawab, Tapi di depannya seketika muncul layar hologram 2 dimensi berwarna ungu yang membuatnya kaget.
[ Nama: Dirga ]
[Jenis Kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: - ]
[ Tubuh Khusus: - ]
[ Keterampilan Teknik: - ]
[ Kemampuan: - ]
[ Koin System: - ]
[ Ruang Penyimpanan: Kotak misterius ]
Melihat layar hologram yang hanya menampilkan kosong membuat Dirga mengernyitkan dahinya. "System, Apa itu koin system?." Tanyanya.
[Tring! Koin system adalah koin yang membuat kultivasi tuan meningkat dengan sendirinya tanpa harus berkultivasi dan system akan membantu untuk memperkuat pondasinya]
Dirga hanya mangut mangut kepalanya mengerti, Lalu bertanya lagi. "Terus bagaimana untuk mendapatkan koinnya?."
[Tring! Tuan tinggal membunuh makhluk hidup seperti monster, Manusia dan iblis kecuali benda mati. Ketika tuan membunuh maka secara otomatis system memberikan Koin System sesuai database system]
Mendengar penjelasan system yang panjang lebar akhirnya ia mengerti. Melihat ruang penyimpanan system yang terdapat gambar kotak 3 dimensi membuatnya mengerutkan kening.
Ketika ingin bertanya system tiba tiba mendahuluinya.
[Tring! Selamat Tuan rumah memperoleh kotak misterius. Apakah ingin membuka Ya/Tidak]
"Ya". Jawab Dirga tanpa ragu.
[Tring! Selamat Tuan Rumah mendapatkan satu Pedang Chaos. Tubuh Semesta. Teknik Teleportasi. Cermin kultivasi dan 10 Butir pil pemulihan bintang 11]
Seketika saja barang barang yang di sebutkan system muncul di ruang penyimpanan. Dirga melihat pedang berwarna putih perak sepanjang satu meter tergeletak di ruang penyimpanan system. Tapi perhatiannya tertuju pada bola cahaya emas sebesar bola pimpong yang tampak seperti mutiara emas.
[Tubuh Semesta: Jenis tubuh yang memiliki kelebihan menyimpan berbagai jenis energi yang ada di alam semesta.Selain itu,Tubuh Semesta juga bisa mengembalikan vitalitas ke puncak serta luka dalam ketika tubuh tuan terkena serangan.Tubuh Semesta juga kebal terhadap segala jenis racun di seluruh alam.]
Dirga membaca deskripsi system dengan cermat. "Wahh! Bukankah tubuh ini sangat hebat? System bagaimana memasang tubuh ini kedalam tubuhku?." Tanyanya antusias.
[Tring!! Tuan tinggal menelannya saja, Saat proses pembentukan tubuh baru biarkan system yang melakukannya]
Mendengar jawaban system membuatnya mengerutkan keningnya. Mengambil bola pimpong emas itu Dirga mengamatinya lebih dekat.
"Hm? Bola sekecil ini cukup berat ya?." Gumamnya lirih karena merasa seperti mengangkat beras sebesar 5 kg, Lalu menelannya tanpa ragu ragu.
Seketika Dirga merasakan tubuhnya panas membuatnya merintih. "Arhgg"
Dirga guling guling di tanah menahan sakit tubuhnya seperti ditusuk ribuan pisau, tak lama kemudian kesadarannya redup dan pingsan. Dari tubuh Dirga memancarkan cahaya hijau terang terlihat tubuhnya seperti kepompong yang di bungkus cahaya hijau.
Di dalam cahaya hijau itu, Tubuh Dirga di tempa sedemikian rupa. Darahnya diganti dengan warna emas serta tulangnya yang berwarna putih susu terlihat sangat keras. Dantiannya pun di ganti dengan dantian baru yang awalnya kecil kini menjadi luas seluas laut yang di penuhi kekosongan.
Jalur jalur meridiannya juga di buka satu persatu hingga menyebabkan energi alam di sekitarnya otomatis memasuki tubuhnya menuju dantiannya.
Sepuluh menit berlalu cahaya hijau yang membungkus tubuh Dirga perlahan lahan merasuki tubuhnya. Terlihat penampilannya saat ini berubah, Wajah yang memang aslinya tampan kini terlihat semakin tampan dengan rahang yang tegas serta rambutnya yang berubah menjadi warna perak sebahu, Menambahkan pesonanya.
Dirga membuka matanya lalu melihat tubuhnya yang kini perutnya bentuknya kotak kotak berkharisma. Dirga tersenyum kecut melihat perubahan pada tubuhnya sendiri.
"Haha, Kalian tidak akan percaya jika aku masih hidup. Tunggu aku keluar dari sini dan nantikan kejutan dariku!." Kata Dirga lantang dengan sorot mata tajam penuh rencana.
Dahi Dirga mengernyit ketika merasakan tubuhnya di aliri perasaan hangat. "System kenapa ini? Apakah aku tidak perlu melakukan kultivasi seperti orang orang?." Tanyanya memastikan.
[Tring!! Benar Tuan. Tubuh Semesta memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan kultivasi, Tubuh Semesta secara otomatis menyerap energi alam karena semua jalur meridian tuan telah di buka seluruhnya]
"Aku mengerti." Jawab Dirga cepat karena merasakan tubuhnya seperti dimasuki aliran energi tak kasat mata, Tapi dahinya mengernyit lagi lantas bertanya. "Jika ada kelebihannya, lalu kekurangan tubuh ini apa?."
[Tring!! Kultivasi Tuan menurun kembali dari Ranah kelahiran Bintang 1]
"Apa?." Ucapnya kaget karena ia baru menyadari bahwa kultivasinya kembali dari awal. "Sial! Kenapa harus kembali dari awal? Padahal aku ingin melihat energi gaib itu." Desahnya pasrah.
Dirga juga mengetahui tingkatan Ranah kultivasi dari ingatan tubuh sebelumnya yaitu Ranah Kelahiran. Fondasi Tubuh. Penyempurnaan Roh. Pemurnian Qi. Alam Bumi. Alam Langit. Raja Langit. Pertapa. Pertapa Suci. Ranah Immortal.
Dari ingatannya Dirga mengetahui jika tidak ada seorangpun yang bisa menembus Ranah Immortal kecuali kakeknya yang kini sudah tewas karena di racuni oleh seseorang tidak diketahui.
'Groarr'
Tiba tiba saja suara erangan monster terdengar di belakangnya. Tersadar dari pikirannya Dirga berbalik dan tercengang melihat monster yang tidak asing baginya tapi memiliki ukuran 4 kali lipat lebih besar dan berwarna hitam.
"Singa? Singa sebesar ini?." Ucapnya terpana melihat tubuhnya sebesar truk tanpa muatan.
[Tring!! Misi system terdeteksi]
[Bunuh semua monster Singa Hitam dengan kekuatan fisik]
[Hadiah: Kotak Misterius]
"Apa? Menggunakan fisik?...Apa kau bercanda System?." Rutuknya kesal memaki system yang memberikan misi di luar nalar.
[Tring!! Misi harus di selesaikan dalam waktu satu jam, Jika Tuan kalah system akan menghilang dari tubuh tuan]
[Selamat berpesta Tuan]
Mendengar suara system yang mengancamnya membuat Dirga ingin menangis saat ini juga, Apalagi systemnya memberikan dukungan dengan suara mesin aneh.
"Sialan!! Baru saja pindah dunia sudah di berikan misi bahaya ini." Ucapnya kesal mengutuk system.
Setelah ragu sejenak Dirga melesat menuju monster Singa Hitam itu sambil mengepalkan tinjunya.
Monster itu yang melihat manusia kecil berlari menuju ke arahnya dengan tinjunya mengerang marah lalu berlari menyambut serangan manusia kecil itu.
'Bamm'
Bentrokan tinju dengan kepala monster terdengar teredam. Tubuh Dirga mundur dua langkah, Tangannya merasakan kesemutan, Sedangkan monster itu hanya diam, Tapi terkejut merasakan kekuatan fisik manusia kecil yang cukup kuat karena kepalanya merasakan sakit.
Dirga tak memperdulikan tangannya ia kembali melesat dengan tinjunya.
'Bamm'
Terlihat tubuh monater itu sedikit terguncang karena tinju Dirga, Sedangkan Dirga kembali mundur dua langkah dengan tangannya yang terasa kebas. Tak memperdulikannya lagi ia kembali melesat.
'Bamm, Bamm, Bamm, Bamm'
Sepuluh menit berlalu, Terlihat Dirga berdiri dengan terhuyung huyung sambil menstabilkan tubuhnya. Tidak jauh berbeda, didepannya monster Singa Hitam kini tubuhnya di penuhi darahnya sendiri akibat di gebuki oleh manusia kecil itu yang menurutnya menakutkan.
Kulitnya yang terbilang cukup keras kini tak ada bedanya dengan kulit lembut tanpa tulang. Ketika manusia kecil itu meninju beberapa kali organ dalamnya terasa seperti di geser paksa membuatnya harus lebih waspada.
'Sial! Kuat sekali kulitnya.' Batinnya sambil melihat kelima jari tangan kanannya yang kini mati rasa.
Melihat monster itu kembali ke arahnya, Dirga tak memperdulikan sakitnya, ia kembali melesat dengan cepat. Ketika cukup dekat Dirga segera mengangkat tinju kirinya yang terkepal menuju dagu monster. Setelah meninjunya Dirga dengan cepat menendang perutnya yang membuat tubuh monster terlempar kebelakang.
' Bamm! Bamm! '
Melihat tubuh monster yang hanya diam tergeletak di tanah, Dirga mendekatinya. 'Apakah dia sudah mati?.' Ketika ingin meninju lagi, Tiba tiba suara system terdengar.
[Tring!! Selamat tuan anda telah membunuh monster Singa Hitam level Kelahiran*4.Koin system bertambah 40]
"Apa?, Monster ini bintang empat?." Dirga terkejut karena ranah monster itu ternyata lebih tinggi darinya.
[Tring!! Selamat Tuan telah berhasil menyelesaikan misi system]
[Selamat mendapatkan kotak misterius]
Dirga sangat senang mendengar hadiah dari system. Tapi sebelum itu, Dirga menyimpan tubuh monsternya kedalam ruang penyimpanan system.
"System buka kotak misterius." Perintahnya dengan semangat.
[Tring!! Selamat kepada tuan rumah mendapatkan teknik Tinju Mandraguna tingkat legendaris dan bonus kultivasi meningkat 4 tingkat]
Tubuh Dirga seketika menghangat lalu duduk bersila sambil merasakan perasaan nikmat yang belum pernah ia rasakan. Dua menit kemudian ia membuka matanya dan menghela napas keruh.
"Fyuh! Ternyata begini rasanya menerobos." Gumamnya karena Dirga sangat menikmatinya. Meskipun ia tahu rasa menerobos tingkat dari ingatan tubuh, Tapi ia barusan merasakannya.
Jika ada orang lain yang melihat Dirga menerobos empat tingkat sekaligus dalam waktu terbilang singkat, Mungkin mereka tercengang. Meskipun penerobosan Ranah kelahiran sangat mudah tapi jika empat tingkat sekaligus itu sangatlah mustahil.
Setidaknya mereka membutuhkan waktu berbulan bulan untuk menerobos empat tingkat, Itupun mereka harus memiliki sumber daya yang memadai.
Dua detik kemudian tubuh Dirga seperti terasa panas tapi tidak menyakitkan, ia hanya merasakan tulang serta ototnya bergerak gerak bersamaan dengan kelima jari tangannya yang patah kini terlihat memperbaiki dengan sendirinya.
"A-apa ini? apakah ini regenerasi tubuh?." Ucap Dirga tercengang melihat tulangnya kembali pulih dengan waktu yang cukup singkat.
[Tring! Bisa dikatakan begitu. Tulang tuan meningkat ke tahap akhir Tulang Perunggu, Setiap fisik tulang naik tingkat maka tubuh tuan akan di tempa menjadi keras. Jika fisik tuan terluka maka secara otomatis tulang tuan di perbaiki]
"Begitu ya." Jawabnya kagum dengan dahi berkerut. "Tunggu! Jika ada tingkatan fisik tulang, Kenapa di ingatan tubuh ini tidak ada?." imbuhnya karena tak ada ingatan sedikitpun tentang tingkatan tulang.
[Tring! Tubuh Semesta Tuan membutuhkan fisik tulang yang kuat. Meskipun Tubuh Semesta istimewa, Tuan tidak bisa bersantai, Karena Tubuh Semesta memiliki tingkatan fisik agar tuannya tidak leha leha, Dan harus memiliki tekad yang kuat]
"Oh!." Jawabnya santai tanpa memerdulikan ejekan system.
[Tingkatan tulang dibagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama yaitu Tulang Perunggu. Tulang Baja.Tulang Emas. Tulang Berlian. Tulang Naga. Tulang Abadi. Setiap tingkatan ada 3 tahapan yaitu Tahap Awal. Menengah. Akhir.Kecuali Tulang Abadi yaitu Tahap Awal, Menengah, Akhir, Sempurna.]
Dirga melihat penjelasan panjang lebar system dengan cermat lalu menghela napas. "Hah, Sekarang aku bisa melawan seseorang satu tingkat lebih tinggi dariku hanya dengan fisikku." Gumamnya penuh percaya diri.
Memang benar apa yang di ucapkan Dirga karena seseorang yang berkultivasi tidak memperdulikan kekuatan fisiknya. Mereka yakin dengan percaya diri karena kekuatan serangan energi lebih kuat dua kali lipat dari kekuatan fisik.
'System, tampilkan status!"
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Kelahiran*4]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Keterampilan Teknik: Tinju Mandraguna ]
[ Kemampuan: - ]
[ Koin System: 40 ]
[ Ruang Penyimpanan: « Pedang Chaos,Cermin Kultivasi,Buku Teknik Teleportasi,10 Butir pil pemulihan Bintang 11 » ]
"Ck, Sedikit sekali Koinnya!." Kesalnya. Lalu melihat ruang penyimpanan System ada buku kusam berwarna coklat. "System, Pelajari Teknik teleportasi!." Pintanya tak ingin berlama lama.
[Tring! Pemasangan teknik teleportasi sedang di proses...]
Seketika buku coklat kusam itu keluar sendirinya dan memancarkan cahaya biru dan terbuka dengan sendirinya bersamaan dengan tulisan tulisan aneh yang keluar dari buku itu menuju ke kening Dirga.
Dirga hanya merasakan otaknya di banjiri tentang pengetahuan teknik teleportasi. Lima menit kemudian berhenti bersamaan dengan buku tekniknya yang berubah menjadi abu.
[Tring! Selamat tuan telah mempelajari teknik Teleportasi. Jarak saat ini yang bisa di tempuh mencapai 2,5 Km]
[Membutuhkan 50.000 koin system untuk menambah level jarak 1 Km]
"Ugh! Mahal sekali system!." Kutuknya kesal melihat koin system yang di butuhkan untuk menambah jarak tempunya,Tapi tak ada jawaban dari system.
"Hah, Sebaiknya aku mencari tempat yang nyaman." Berdiri sambil mengibaskan pakaiannya yang lusuh.
'Wushh'
Tak lama kemudian ia menemukan goa yang cukup lebar untuk tempat berteduh, Sebelum memasukinya ia terlebih dahulu membersihkan tubuhnya ke sungai kecil yang jaraknya cukup dekat dengan goa lalu memasukinya untuk istirahat karena hari sudah malam.
*
Hari sudah pagi. Saat ini di dalam goa Dirga mengerjapkan matanya beberapa kali karena tidurnya terganggu oleh sinar matahari yang mengarah tepat di mukanya.
"Hoam, Sudah pagi rupanya." Sambil merentangkan tangannya khas tidur dengan duduk. 'System, tampilkan status!'
[ Nama: Dirga ]
[ Jenis kelamin: Pria ]
[ Usia: 17 Tahun ]
[ Kultivasi: Kelahiran*4]
[ Tubuh Khusus: Tubuh Semesta
[ Keterampilan Teknik: Tinju Mandraguna ]
[ Kemampuan: - ]
[ Koin System: 40 ]
[ Ruang Penyimpanan: « Pedang Chaos,Cermin Kultivasi,10 Butir pil pemulihan Bintang 11 » ]
"Waktunya panen koin system." Ucapnya semangat keluar gowa.
Baru saja keluar gowa, Di depannya kini di suguhi kawanan serigala sedang menatapnya dengan aneh.
"Hehe! ternyata mereka tiba di waktu yang tepat." Gumamnya dengan seringai di wajahnya karena tak perlu mencari monster.
'Wushh'
Dirga langsung menhilang lalu muncul ke salah satu serigala dan langsung menghantam kepalnya untuk mencoba Teknik Tinju Mandragunanya.
'Dhuarr! Bruakk'
Kawanan serigala kini kaget melihat manusia yang ia incar mendadak menghilang dan melihat temannya yang tiba tiba terlempar menabrak pohon. Mereka mengalihkan pandangannya ke manusia itu yang kini memasang wajah bodoh sambil melihat tangannya sendiri.
[Tring! Selamat tuan telah membunuh monster level kelahiran*7. Koin system bertambah 80]
"Sial! kuat sekali tinju ini." Kata Dirga kagum melihat tinjunya yang bisa menumbangkan langsung monster itu dengan satu pukulan.
'Gerr!
Mereka marah melihat temannya tewas secara tiba tiba dan langsung menerjang ke arah Dirga.
[Tring!...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!