Claudiya seorang yang berparas cantik nan jelita, semua laki laki yang melihat nya pasti tertarik ke pada nya,selain dia cantik, Claudia juga kaya-raya yang memiliki separuh aset milik ayahnya yang ia kembangkan sendiri dengan ke kemampuan nya,
Namun sayang, Claudiya memiliki tempramen yang buruk dan sikap yang sangat sombong, bahkan ayah nya saja sudah tidak bisa membinanya, hanya dapat memberikan apa yang ia ingin kan, tentu tempramen
Claudiya di sebabkan sesuatu.
Pada umur 5 tahun, Ibu Claudia meninggal karna sakit pada saat itu ayah claudiya tidak sekaya raya saat ini, sehingga tidak ada biaya untuk pengobatan Ibu Claudia, setelah saat itu claudiya yang hanya tinggal dengan Ayah perlahan lahan merubah tempramen nya,karna tidak ada bimbingan sang ibu di samping nya.
Banyak laki laki yang mendekati claudiya namun, mau sekaya apapun pria itu tetap saja, jangankan untuk memenangkan hati nya, tidak dapat hinaan dari Claudiya saja itu sudah beruntung.
Pagi itu...
Di atas lantai ke dua terdengar suara seseorang yang sedang marah marah, Ramos orang tua Claudiya buru buru naik ke atas utuk melihat
"Kamu pembantu brengsek, berani beraninya kamu menabrak ku, dasar kerja tidak becus ni rasain kamu!"Claudiya menyiramkan segelas air ke pada ART itu, ART itu hanya bisa mengucapkan maaf berulang kali.
Ramos ayah claudiya yang melihat semua itu hanya bisa menggelengkan kepala nya,karna Ramos sudah tau sifat tempramental Claudia dari kecil, sampai sampai Ramos hanya bisa memaklumi.
Karana kalau di marah claudiya akan merasakan sesak, dan akhirnya pingsan seperti orang yang mengidap penyakit emosional.
"Sudah sudah,ada apa ini pagi pagi sudah ribut"ayah Claudia melerai
"Dia yang salah ayah, dia yang menabrak ku"Teriak claudiya
"Bi, sebaiknya kamu kembali ke dapur"Perintah Ramos pada ART itu
"Ayah selalu saja membela orang orang seperti mereka, nanti kalau di biarkan mereka akan ngelunjak Ayah"
"Sudah sudah, kamu cepat mandi siap siap lalu pergi ke kampus"Ucap Ramos
Claudiya berjalan sambil mengentak hentakan kaki nya, dan menaikan bibirnya sambil melihat ke arah Ayah nya
Claudiya telah bersiap untuk pergi ke kampusnya mengenakan dress sebatas lutut, berwarna pik dengan gaya rambut nya yang panjang sebatas pundak, bergelombang dengan warna biru di ujung ujung rambut nya, yang membuat nya seperti artis.
Di depan pintu rumah nya, dia di sambut oleh sopir
"Minggir, hari ini aku mau nyetir sendiri"
"Tapi nona nanti tuan"
"ssssttttt berisik"
Claudiya yang merasa bad mood menyetir dengan kencang ke kampus, sambil mendengarkan musik,Claudiya yang berada di semesta akhir sebentar lagi mendapat kan gelar pertama nya.
Tiba tiba, di perempatan Claudia yang kencang menghentikan mobil nya dengan mendadak
"sssssrriiiiiitttttttttt grrrrrrrr"
Ternyata claudiya menabrak belakang motor seseorang, karna Claudiya yang nyetir sambil mencari lagu ke kesukaan nya, jadi Claudiya tidak fokus sehingga dia tidak melihat di depan nya ada sepeda motor
Namun, untung hanya menabrak nya pelan karna sempat menginjak rem, Claudiya turun dari mobilnya bukan nya minta maaf malah dia yang marah
"Hey kamu, kalau mau mati jangan di sini,sana di rel kereta apii"
"Ada apa dengan mu Nona"ucap pria tadi yang sambil mendirikan motor nya
"Bukan kah kamu yang menabrak ku, kenapa kamu yang malah marah"
"Ohh, jadi kamu mau marah,ayo marah kalau kamu berani! gue tabrak lagi Lo baru tau rasa, dasar"
"Subhanallah"ucap pria tadi yang menundukkan pandangan nya seolah olah tidak ingin melihat Claudiya
"Nona, iya aku yang bersalah, bisakah nona pergi sekarang"
"Minggir Lo"Claudiya yang langsung kembali ke mobil nya menuju kampus
Ternyata, pria tadi yang di tabrak Claudiya juga berkuliah di kampus Claudiya,dia mahasiswa yang kuliah jalur prestasi
Yaa, namanya Ahmad salim dia juga berada di semester akhir, dia pindah kuliah dari Turki dia Sorang yang tampan dan gagah, memiliki hidung yang mancung dengan kulit putihnya,
Dia terlihat seperti orang Turki, Karena ibu nya berasal dari Turki namun ibunya pindah ke Indonesia, dan dia selalu menjaga ibadah nya serta memiliki akhlak yang mulia
Sampai Claudia di kampus nya, mobil nya memiliki parkiran tersendiri, dan Claudia hanya memiliki empat orang teman di kampus nya.
Lilia Caster, Seorang anak pengusaha, memiliki tubuh yang adu hay, dan berparas cantik juga manis, bisa di bilang hampir sama cantik nya dengan Claudia, namun memiliki hati yang lembut.
Miranda, juga seorang yang elit karna ayah nya seorang komandan tentara, namun Miranda mempunyai paras yang biasa biasa saja.
Lolita amerta, yang kuliah serta berprofesi sebagai seorang dokter di RS milik ayah nya, memiliki tubuh yang indah, namun dia sama seperti Miranda dia hanya unggul di lekuk tubuh nya
Dan yang terakhir Arleta Nabila, seorang pekerja ke keras, memiliki beberapa tepat gym dan boxing, memiliki paras yang cantik namun memiliki penampilan yang tomboi,
Bisa di bilang, mereka berlima adalah kumpulan orang orang yang di luar jangkauan ,namun kalau mereka berlima sudah kumpul, mereka lebih heboh seperti seorang anak anak, suka melakukan hal hal yang jahil, bersenda gurau, sepeti yang hidup hanya mereka berlima,
Mereka pun pergi ke kampus mengendarai ferarry yang memiliki warna yang sama,warna biru langit dengan motif bunga mawar berwarna putih,
Mereka berempat yang melihat Claudiya menunggu di depan kampus
"Hey…Claudiya, cepat kami disini, kami sudah tidak sabar untuk melihat Dosen hari ini, kami sudah memiliki rencana untuk mengguyurnya dengan air" Ternyata mereka berempat sudah merencanakan sesuatu
"Ayo cepat… nanti kita terlambat untuk melihatnya" Teriak Arleta
"Eeee bakalan seru enggak ni, kalau enggak, kita ke kantin aja atau nggak kita hangout ke ketempat biasa"Ajak Claudiya,
Tempat biasa yang mereka kunjungi ia lah bar milik Claudiya sendri, disana mereka bernyanyi dan menari sesuka hati
"Ini bakalan seru, tenang saja"dengan wajah yang meyakinkan
"Ayo cepat, nanti kita telat melihat nya"Miranda yang langsung menarik Claudiya dan teman temannya untuk masuk ke kelas mereka, yang berada di lantai dua
Mereka pun masuk, setelah itu suruhan mereka berempat mulai melakukan sesuatu untuk menjebak Dosen yang masuk, mereka meletakan ember berisi air di atas pintu masuk, sehingga ketika Dosen membuka pintu akan di guyur air yang ada di atasnya.
"Eeeh,apakah ini tidak berlebihan teman teman"Tanya Lilia
"Tidak, kamu tenang saja kan ada claudiya, kita gak akan kena masalah dan jika dosen nya marah, aku akan memukul nya"Arleta yang tomboi mengepalkan tinjunya
"Iya tenang saja, ini bakalan seru loh Lilia"Claudiya yang bersemangat untuk melihat apa yang akan terjadi
"Teman teman, nanti kalian semua harus bersorak yang kencang ya, setelah itu aku akan mentraktir kalian semua di kantin, yeyyy"teriak Claudiya
Melihat Claudiya yang bersemangat Lilia pun"Yaaaa, terserah kalian saja"
Namun rencana mereka gagal, dan sial nya Ahmad salim satu ruangan dengan mereka berlima, Ahmad salim yang baru sampai di kampus, dan baru menyelesaikan dokumen dokumen nya, berjalan menuju rungan yang yang telah di siapkan jebakan
"Krek.."Suara seseorang membuka pintu kelas, semua orang di dalam bersemangat untuk melihat
"byuuuurrrrrrrrrr"Air yang jatuh dari atas pintu mengguyur Ahmad salim,sontak semua nya berteriak dan tertawa
"Aduhhh, ternyata bukan Dosen nya yang kena"Ucap Arleta
"Eeeee kamu, kenapa kamu kesini, kalau minta ganti rugi jangan sampai kesini juga dong, tapi tidak apa aku senang melihat mu yang basah kuyup hahahaha"Claudiya yang senang melihat Ahmad yang basah
"Allahamdulillah"Ucap Ahmad dengan senyuman
"Orang aneh, basah begitu malah bersyukur,kamu kalau tidak ada kepentingan mending pergi deh"Teriak Claudiya
Namun Ahmad tidak menghiraukannya, dan lanjut masuk menuju tempat duduknya
"Dasar budek, masih muda udah tuli"Teriak Claudiya lagi
Setelah itu, di susul dosen dari belakang Ahmad salim
"Eeeee ada apa ini, kenapa lantai ini basah"Tanya Dosen pada mereka
"Tadi ada yang baru habis mandi Pak, itu orang nya, mungkin keran di rumah nya mati"Semua orang tertawa mendengar ucapan Arleta
"Kalian benar benar ya"
"Ada apa bapak, mau marah!"Tatap Claudiya pada Dosen tersebut
Dosen tersebut pun melihat Claudiya yang menatap nya menyudahi pembicaraan
"Heeeyyy nak, kamu siapa"
"Saya Ahmad salim Pak, Saya Mahasiswa baru yang pindah dari Turki"
"Ohhh jadi kamu Mahasiswa itu,baik Saya harap kamu betah berkuliah di sini, dan berkuliah lah dengan baik sehingga kamu cepat mendapatkan gelar mu"
"Baik, Insyaallah Allah pak"
"hmmm, ternyata dia dari Turki loh, pantesan aja ganteng banget"Miranda mulai bergosip
"Iya tampan sekali mir, mulus cuit cuit,"Lolita mulai nyambung
Mereka berlima orang paling heboh di kelas nya,bahkan dosen tidak menghiraukan tingkah laku mereka
"Hayy… tampan"Goda Lolita
Namun Ahmad salim tidak menoleh sama sekali, dan fokus pada materi yang di sampaikan oleh Dosen di depan
"Sombong sekali, gak seru"
Claudiya tidak menghiraukan sekelilingnya, dia asik dengan headset di telinganya
Lilia berdiri dan menghampiri Ahmad, Lilia kasian melihat Ahmad yang belajar memakai pakaian basah jadi Lilia memberikan jaket kepada nya
"Ini pakai"Lilia sambil memberikan jaket nya, tentu itu membuat iri orang yang menyukai Lilia
"Terimakasih, namun maaf saya tidak bisa menerimanya"
"Yakin kamu gak mau, nanti kamu masuk angin loh"
"Iya tidak apa apa, sekali lagi maaf ya Nona"Ahmad yang bicara tampa melihat Lilia
"Ya sudah oke,oiya aku Lilia kalau kamu?"Lilia yang mengulurkan tangannya, namun Ahmada tidak menjabat tangan Lilia hanya memberikan salam
"Iya aku Ahmad salim, panggil saja aku Ahmad"
Lilia menarik tangan nya, Lilia merasa malu dengan sikap Ahmad yang begitu sopan dan menghormati wanita
"Apakah dia benar benar seperti ini, sangat sopan bahkan di bicara padaku pun dia tidak melihat ku"ucap Lilia dalam hati
"Yaaa sudah, kalu kamu berubah pikiran dan kedinginan, kamu bisa menemui ku"
"Yaaa baik lah Nona, terimakasih atas kebaikan mu, nanti ini juga kering dengan sendirinya"
Miranda dan Lolita yang melihat mulai berbisik bisik.
Lilia kembali ke tempat duduk nya"Eeee Lilia siapa pemuda itu" Miranda dan Lolita yang penasaran
"Heyyy, apa yang kalian diskusikan"Arleta menyela pembicaraan mereka
"Itu, pemuda yang disana itu,ayo ceritakan Lilia"
"Iya Miranda iya, dia nama nya Ahmada Salim itu aja"
"Itu aja ya, gak seru,"Mereka bertiga kecewa mendengar Lilia
"Tapi sepertinya, dia berbeda dari pria lain dia sangat sopan bicara pada ku, dia juga bicara tidak melihat ku dan pas aku ajak salaman,malah dia hanya memberi hormat,yaaaa sepertinya dia orang baik baik"
"Bukan kah itu sombong namanya, memalingkan wajah saat kita bicara"ucap Arleta
"Bagaimana kalau kita taruhan"Ajak miranda
"Heeeyyyy…" Sambil melepaskan headset dari telinga Claudia
"ada apa!"
"kamu mau ikut gak, Claudiya?"
"Ikut apa nya sih kalian"
"Kita taruhan pria yang di sana itu"Tunjuk Miranda
"Kamu tanya aja Lilia, kalau dia ikut aku juga ikut, jangan ganggu aku,aku mau tidur"
Tentu saja Claudiya tau kalau Lilia tidak akan ikut hal yang seperti itu
"Please ikut dong Lilia,kita bertaruh yang gampang aja, kita akan lihat sebaik apakah pria itu"Paksa miranda
"Ya kami setuju tu Mir"Ucap Lolita dan arleta
"Melihat baiknya, bagaimana"
"Gini Lilia, siapa yang bisa berkencan dengan nyaz dan masuk dari depan kampus sambil bergandengan tangan dengannya, dialah pemenangnya bagaimana?"
"Eeeee bukan kah itu terlalu mudah Mir"Ucap Lolita
"Ya sudah lah, kalau hanya seperti itu oke aku ikut"
"Yaaa sudah kita sepakat kalau begitu,kalau hanya begitu aku sudah pasti menang"Lolita yang menyombongkan diri
"Bangun… bagun… bangun Claudiya"
"hmmmmm, ada apa lagi sih Mir, ganggu aja"
"Jadi gini Claudiya, taruhan nya hanya mengajak pria itu berkencan, setelah itu bergandengan tangan masuk ke kampus"
"Yaaaa Iya,Lilia ikut kan?"
"Iya Lilia juga ikut"
"yaaaa baik lah, apaa!!Lilia mau ikut seriusan"Claudiya yang terkejut mendengar nya
"Eeee yang benar Lilia, tumben kamu mau ikut apa jangan jangan kamu sudah suka padanya?"
"Tidak seperti itu, aku hanya penasaran apakah dia benar benar seperti yang ku kira atau tidak"
"Jadi kita sepakat ya, dan hadiah nya tentu harus mahal dong"Ucap Arleta
"Baik, karna Lilia ikut, bagi pemenangnya aku akan berikan BMW untuk nya"
"Beneran Claudiya"Miranda sangat bersemangat
"Iya, tentu saja"
"Baik, dari kami berempat akan membiarkan uang 10jt satu orang, oke kita semua sepakat ya,"
"Iya Miranda, kita semua sepakat"
"Oiya, kalau kamu yang menang bagai mana Claudiya"tanya Lilia
"Yaaaa gak mungkin, males banget kalau aku menang cukup traktir aku aja, terserah mau di mana"
"Oke, baiklah"
Kalas pun berakhir, mereka semua pun menuju kantin sambil menunggu kelas berikutnya
Dan yaa tentu saja Claudiya yang mentraktir mereka semua, namun hanya Ahmad yang tidak bergerak dari tempat duduk nya
"Heeeyyy, kamu gak ke Kantin aku yang traktir loh,tenang saja kamu boleh makan sepuas mu"Ucap Claudiya dengan sombong nya
"Iya ayo, kita ke kantin"Rangkul seorang lelaki yang duduk di belakang Ahmad
"Aku Rico ayo..."
"Yaaa, aku Ahmad salim panggil saja Ahmad"
"Sudah, tidak perlu formal begitu"
Rico teman pertama Ahmad di kampus nya, punya penampilan yang oke dengan kulit putih dan mata sipit dan juga cukup kaya namun memiliki seorang ayah yang sangat di takuti, dia Kuliah saja menaiki mobil BMW, dia tidak pernah bergaul di kampusnya karna semua orang takut pada nya, Riko keturunan cina sehingga Riko berbeda agama dengan Ahmad, namun entah kenapa dia ingin berteman dengan Ahmad
"Ayo, kita ke Kantin Mad"
"Ya, baik lah"
Mereka pun ke kantin, di sana ramai sekali banyak sekali wanita wanita yang mengenakan baju yang seksi l, sehingga Ahmad hanya dapat menundukkan matanya
"Kamu kenapa Broo, dari tadi hanya menunduk"
"Tidak apa apa co, hanya saja tempat ini terlalu banyak mengumbar aurat, karna bagi agamaku lebih baik di pasak dari tiang dari pada melihat aurat dan lekuk tubuh wanita"
"Jadi begitu broo,maaf aku tidak mengetahuinya, karna Agamaku berbeda dari mu ,oiya Bro jika kamu berkenan aku ingin belajar pelan pelan dengan tentang Agamamu"
"Masya Allah, tentu saja saudaraku,dengan senang hati semoga engkau cepat mendapatkan hidayah dari Allah"
"Terimakasih bro"Rico tersenyum mendengar Ahmad
"Hey Arleta,"panggil Lolita dan Miranda
"Sini sini lihat, Rico sudah mulai berteman ayo kita duduk di sana"
Mereka bertiga pun pun duduk di meja Ahmad dan Rico"Hay, tidak apa apa kan kami duduk disini"Ucap Miranda sih paling heboh
"Iya terserah" Jawaban Riko dengan malas
"Heeeyyy Ahmad salim, Aku Miranda dan ini dua teman ku Lolita dan Arleta,hmmm mad ,kamu kok hanya menunduk, kamu kenapa kamu kehilangan sesuatu?"
"Tidak apa apa, hanya saja aku tidak ingin melihat apa yang seharus nya tidak aku lihat"
Mendengar Rico mulai mengagumi Ahmad, dengan sikap nya yang begitu taat dan Rico ingin lebih tau tentang apa yang harus di kerjakan
"Maaf semuanya, aku permisi dulu"Ahmad salim langsung berdiri
Ahmad salim yang tidak terbiasa dengan ke adaan seperti itu karna di tempat kuliah nya yang sebelum nya, sungguh banyak batasan antara wanita dan pria.
Ahmad salim pergi untuk melihat lihat kampus nya dan Rico pun menyusul di belakang Ahmad.
"Mad, tunggu aku"
Mereka berdua pun berkeliling, dan tampak di sudut kampus seperti kepulan asap,mereka berdua penasaran dan pergi untuk melihat.
Ternyata mereka melihat Claudiya yang sedang menikmati rokok nya tentu Ahmad salim sangat kaget
"Subhanallah'"Tampa melihat nya Ahmad bicara
"Apa yang kamu lakukan?"
"Apakah kamu tidak melihat apa yang aku lakukan, apakah kamu buta!"
"Maaf Nona, itu perbuatan yang tidak baik selain merugikan itu juga haram untuk mu"
"Heyyy dengar, ini bukan urusan mu dan kalau kamu ingin ceramah, no disana di masjid bukan disini, ganggu aja, dasar!"Claudia melempar rokok nya lalu pergi
"Co, apakah ini hal biasa yang terjadi"
"Iya Mad, biasa anak muda Mad"
"Iya sih co, karna masih muda, jadi jangan cepat cepat membinasakan diri sendiri merokok itu, selain merugikan diri sendri itu juga di larang, karana Allah melarang itu, dan jangan lah sesekali kamu mecoba untuk membunuh dirimu sendiri, coba kamu pikir Co merokok bukan kah membunuh dirimu secara perlahan"
"Hmmmmm,kalau di pikir pikir iya sih mad, terimakasih atas ilmu nya"
"Kalau kamu mau tau lebih banyak, nanti kita ke Tokoh buku, aku akan mencarikan buku utuk kamu pahami"
"Ya, baik lah Mad"
Mereka pun berjalan menuju kelas mereka yang di lantai dua, saat mereka menaiki tangga mereka melihat lagi Claudia yang sedang marah marah
"Yaaa dia lagi"
"Apa yang sebenar nya terjadi pada nya co"
"Panjang cerita nya mad,akan aku beri tau inti inti nya saja mad,"Rico pun memberi tahu kisah claudiya yang kenapa bisa jadi seperti itu
"Ohhh jadi begitu co,kasian dia ya co besar tampa ibu di sisinya, tentu aku juga merasakan hal yang sama dengan nya karna aku juga besar tampa ayah dan ibu
"Haaaaa, yang benar Mad!"
"Iya co, aku seorang yatim piatu"
Riko yang mendengar langsung terdiam hatinya kagum sekaligus kasihan membayangkan kehidupan Ahmad yang tampa ibu dan ayah.
Tiba tiba saat itu Claudiya yang sedang marah marah terpeleset, Claudiya jatuh menuju Ahmad dengan keras
Ahmad menangkap dan memeluk Claudia untuk melindungi bagian kepala Claudiya
Ahmad melindungi Claudia dari lantai dua hingga lantai satu, semua berteriak histeris melihat mereka yang terjatuh, sampai mereka di lantai satu Claudiya membuka matanya dia merasa sangat nyaman dan hangat , dia tersadar ternyata dia di pelukan Ahmad.
Ahmad tak sadarkan diri karna menerima banyak benturan yang membuat kepala Ahmad penuh dengan dara, Claudia yang panik langsung berteriak minta tolong dan semua yang ada disana Ramai ramai mengangkat Amad ke mobil untuk membawa nya kerumah sakit, teman teman Claudiya langsung datang untuk memenangkan Claudiya Mereka membawa claudiya ke Kantin.
"Minggir semuanya, kosongkan kantin ini sekarang kalau tidak, kalian akan ku pukul satu persatu!"teriak Arleta
Mereka semua yang ada di sana langsung bubar, nampak di wajah Claudiya yang pucat dan masih shock, Claudiya tidak bicara satu kata pun dan hanya terdiam mengatur nafas nya
"Claudiya ni minum, tidak apa apa semuanya akan baik baik saja, kamu tenang ya kita semua ada disini kok untuk kamu"Ucap Lilia memenangkan claudiya
Mereka semua berusaha memenangkan Claudiya,Claudiya pun sudah mulai tenang
"Aku takut Lilia, bagaimana jika cowok itu Kepa Kepa,aku pasti akan merasa sangat bersalah, karna aku lah yang telah ceroboh"
"Kamu tenang ya, kita doa kan saja semoga dia tidak apa apa"
"oke baik lah, sekarang aku mau lihat dia kerumah sakit Kalian urus yang disini ya"
"Apa kamu yakin bisa pergi sendirian claudiya"
"Iya Lilia, tolong ya, aku pergi dulu teman teman"
"Iya kamu harus hati hati, jangan sampai kamu kenapa kenapa"Ucap Miranda ,Lolita, dan arleta
"Iya kalian tenang saja,daaahhh, aku pergi dulu"
Claudiya bergegas pergi menuju mobilnya di,sepanjang jalan Claudiya mengingat kejadian itu, dan yang paling berkesan ya itu dekapan Ahmad yang hangat dan nyaman seperti dekapan ibu nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!