NovelToon NovelToon

ANAK KEMBAR JENIUS

Bab. 1

Bella xia terbaring di sebuah kamar rumah sakit bersalin, wajahnya pucat, tubuhnya penuh dengan keringat akibat menahan sakit yang menderanya. Sesekali terdengar teriakan dan tangis, Bella merasa tidak kuat menahan sakit akibat kontraksi.

“ Dorong lagi, kepala bayinya sudah kelihatan,” suara dokter terdengar di telinganya. Tangan bella sia memegang erat seprei di sebelah kanan kirinya, setelah kesakitan selama dua hari satu malam, dia kehabisan tenaga.

“ Dokter tolong selamatkan bayinya.” tangan Bella xia yang penuh keringat tiba-tiba memegang erat tangan dokter, suaranya terdengar sangat kesakitan, tapi dia yakin bisa melewati ini semua. Demi kedua putranya yang akan segera lahir ke dunia.

Dokter memindahkan tangannya dan kemudian berkata, “ Baik, kita coba lagi, kalau tidak bisa kita terpaksa melakukan operasi sesar. Bella hanya mengangguk menandakan setuju. Kamu dengarkan arahan saya, tarik napas kemudian dorong, taris napas dorong…”

Diikuti suara tangisan bayi, semua orang di dalam bisa bernapas, namun belum bisa bernapas lega karena masih ada satu bayi lagi yang belum lahir, selang lima belas menit kemudian bayi kedua pun lahir dengan selamat.

“ Selamat Nyonya Bella, kedua bayinya lahir dengan selamat dan sehat.” Ucap seorang perawat wanita.

Sinar matahari pagi menembus kaca jendela, masuk ke dalam kamar pasien yang di tempati oleh Bella. Bella membuka mata, melihat dua bayi yang tertidur di samping tempat tidurnya, tidak terasa air matanya jatuh menetes.

Bella masih berusia delapan belas tahun, harusnya di usia seperti itu dia masih bermanja-manja di pelukan kedua orangtuanya. Tapi dia sudah menjadi seorang ibu dari dua orang putra kembar.

Meskipun, saat mengetahui dirinya hamil, rasanya hidupnya hancur karena tidak mengetahui siapa ayah dari anak yang di kandungnya. Tapi setelah hamil selama sembilan bulan, dengan gerakan bayi di perutnya hari demi hari, bulan demi bulan bertumbuh dan berkembang di dalam rahimnya.

Bayi itu kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya, mungkin naluri ibu. Jadi saat dokter mengatakan dia akan kesulitan melahirkan, dia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan anaknya, Bella sia tersenyum sambil berkata selamat datang kedua malaikat kecilku.

Pintu terdengar di ketuk dari luar. “ Silahkan masuk,” jawab Bella. Anita ye sahabatnya, datang melihat Bella dan berkata. “ Selamat Bella, sekarang kau sudah menjadi ibu, inikah putramu? Mereka berdua sangat tampan.

“ Iya mereka sangat tampan, aku sangat bahagia memiliki mereka tapi juga sedih, aku belum memiliki pekerjaan tetap, ditambah harus merawat mereka berdua.”

“ Bella, kalau kau mau kau boleh menempati rumahku yang ada di Eropa, dan kau bisa bekerja di toko bunga milikku di sana, mungkin jika kau tinggal di sana, kau akan merasa tenang tanpa takut orang akan mencemooh dirimu dan kedua putramu.”

“ Apakah yang kau katakan itu benar?” Apakah aku bisa menempati rumahmu? Dan pergi ke Eropa dengan kedua putraku ?”

“ Tapi aku tidak punya cukup uang untuk mengurus dokumen kedua putraku Anita!?”

“ Kau tidak perlu memikirkan semua itu, aku akan membantumu untuk mendapatkan dokumen, dan aku pun akan pergi bersamamu Bella. Kita akan merawat kedua putramu bersama-sama, Bella kau jangan takut aku tidak akan meninggalkanmu.”

Bella xia menangis mendengar ucapan sahabatnya itu, kau sudah terlalu baik kepadaku Anita. Aku tidak tahu apa yang akan kuberikan kepadamu, kau begitu peduli padaku dan selalu melindungiku?”

Assalamu”alaikum.. Salam sayang dan sehat sll🙏🙏💪🤍

Hai readers sayang..🙏🌹

Dukung dan tinggalkan jejak buat Author dengan cara: like, vote, dan komen. Jika masih ada kesalahan dalam menulis atau typo, tolong di maafkan.Terima kasih🙏🌹❤️

Bersambung

Bab. 2

“ Sudahlah kita ini sahabat bukan, aku tidak akan membiarkanmu menderita, selama aku mendukungmu, dan menjagamu. Jangan terlalu banyar berpikir Bella, sekarang kita adalah keluarga dan mereka juga anak-anakku.”

Bella tersenyum dan bertanya. “ Apakah kau mau jadi ibu baptis mereka berdua?”

“ Tentu saja aku mau.” Anita dengan senang menerimanya.

Satu bulan kemudian dokumen sudah lengkap, tiket pesawat pun sudah dipesan mereka berempat pun terbang ke Eropa.

“ Selamat tinggal, aku berharap bisa kembali lagi ke kota ini.” Bella menatap daratan kota Jincheng yang semakin jauh, dan tidak terlihat lagi.

Tiga tahun kemudian, putra kembar Bella, Dean dan Dion, sudah berusia tiga tahun, di usinya mereka sudah lancar bicara, bahkan mereka sudah lancar membaca dan berhitung, di tempat penitipan anak pun Dean dan Dion sudah mandiri, dan mereka sangat pandai.

Wajah kedua putra Bella sangat tampan, mereka memiliki tubuh yang tinggi, warna kulit putih seputih salju, mereka berdua memiliki sepasang mata yang indah berwarna hijau zamrud, yang sangat memesona, semua orang sangat kagum akan ketampanan kedua putra Bella.

Bahkan ada anak usinya di atas mereka, mengidamkan Dean, dan Dion kelak akan menjadi suaminya. Terkadang Bella menatap kedua putranya itu, memang tidak bisa dipungkiri jika kedua putranya imemiliki gen yang sangat bagus.

Pernah satu kali Dean dan Dion kepergok, sedang mengisi jawaban anak sekolah dasar kelas empat, yang selalu menemani mereka berdua bermain.

Dengan lembut Bella bertanya. “ Apa yang kalian lakukan?”

Dean dan Dion saling memandang bergantian, seraya berkata, “ Kami hanya membantu kakak, belajar.”

Bella tidak mengerti, dengan tingkah laku kedua putra kembarnya itu. Bella meminta maaf pada anak yang bukunya telah di coret-coret oleh Dean dan Dion.

Namun tidak disangka saat anak itu mengumpulkan buku yang sudah di isi oleh Dean dan Dion. Guru memeriksa setiap jawaban itu benar, tidak ada yang salah satu pun, guru bertanya, “ Kenapa bukunya sudah di isi semua?”

“ Sang anak tidak mengerti karena dia tidak mengisi semua soal di bukunya sendiri. Hingga sang anak pun memberitahunya bahwa dua hari yang lalu ada temannya yang lebih muda darinya mencoret-coret bukunya, dia berpikir jika anak-anak itu yang menjawab semua pertanyaan yang ada di buku.”

Di sore hari setelah jam pelajaran sekolah udah usai, guru sekolah pun datang mengunjungi rumah Bella, dia ingin bertemu dengan anak yang di ceritakan oleh muridnya. Bella sedikit kaget kala guru itu datang ke rumahnya.

“ Selamat sore…” guru itu mengucapkan salam pada Bella.

Bella menjawab sambil bertanya. “ Sore… ada yang bisa saya bantu pak?”

Guru kembali bertanya, “ Apakah ini benar Nyonya Bella?”

Bella menjawab, “ Benar, saya sendiri Bella.”

“ Ada yang bisa saya bantu pak?” tanya Bella.

Guru pun menjelaskan permasalahan yang terjadi, “ Begini ibu, sepertinya putra ibu memiliki kecerdasan di atas rata-rata, untuk anak seusia mereka.” Ungkap guru tersebut.

“ Jadi saya ingin bertemu dengan Dean dan Dion, ingin melihat sendiri seberapa jeniusnya anak ini.”

Bella tidak terlalu memahami pembicaraan yang dilontarkan guru sekolah dasar itu, namun yang Bella tahu kedua putranya tumbuh lebih cepat dari anak seusia mereka. Bella pun memanggil kedua putranya untuk menemui guru sekolah dasar itu, setelah mereka di pertemukan, guru tersebut memberikan beberapa soal pada Dean dan Dion.

Bersambung

Bab. 3

“ Perkenalkan, saya David guru di Sekolah Dasar VI.”

“ Kemarilah, saya hanya akan memberikan beberapa soal.”

“ Apakah kalian bisa menyelesaikan soal-soal ini?” Seru David guru sekolah dasar.

Dean dan Dion mencoba melihat, kumpulan soal tersebut.

“ Dean tidak bersuara, sebaliknya Dion dengan antusias mengerjakan soal-soal itu.”

Benar-benar sebuah keajaiban, anak-anak itu sungguh bisa menyelesaikan soal yang diberikan pada mereka, bahkan guru itu mencoba memberi soal yang sangat sulit untuk siswa sekolah dasar, dan nyatanya mereka mampu menyelesaikan soal dengan cepat di tambah semua jawabannya di sapu bersih tanpa ada kesalahan.

Sungguh mengagumkan. Bahkan Bella dan Anita ye tidak menyangka anak-anak itu terlahir dengan otak yang Jenius. Setelah kedatangan guru sekolah dasar itu, Bella memutuskan, untuk membawa Dean dan Dion ke suatu tempat.

Dean, dan Dion bahkan menjalani tes IQ, dan lebih mengejutkan lagi adalah hasil IQ mereka 185 benar-benar Jenius.

Mulai dari saat itu Dean dan Dion bersekolah, bahkan mereka selalu melompati kelas hingga di usinya yang baru lima tahun itu sudah mengenyam pendidikan sekolah menengah atas dengan beasiswa penuh.

Bella selalu menatap wajah kedua putranya dan selalu berpikir apakah pria yang tidur dengannya enam tahun yan lalu, setampan kedua putranya. Mengingat kembali kejadian itu Bella tersenyum getir.

Kini usia kedua putra kembar Bella Xia sudah menginjak usia delapan tahun, Bella Xia mengajak kedua putranya Dean Xia , dan Dion Xia untuk kembali ke negara asal Bella Xia.

Saat Bella sia dan kedua putranya tiba di bandara jincheng, mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di bandara, semuanya memperhatikan Ibu dan kedua anak itu.

“ Bagaimana bisa anak-anak itu begitu tampan ?”

“ Ya, lihat, ibunya saja masih muda dan sangat cantik.” Ucap seorang wanita.

“ Aku ingin jika anak itu sudah besar nanti, aku ingin jadi kekasihnya!”

“ Mereka seperti seorang model bukan?” Timpal seorang gadis lain.

“ Sungguh tampan anak-anak itu!”

“ Aku ingin tahu bagaimana wajah ayah dari anak-anak itu?”

Semua orang menyimpulkan pendapat mereka masing-masing. Semua orang terpana dengan ketampanan kedua anak itu.

Wajah keduanya seperri sebuah ukiran yang nyaris sangat sempurna.

Ya.. yang orang-orang katakan itu benar, kedua putra Bella sia selain tampan, mereka berdua memanglah seorang model dan seorang yang sangat jenius, di usia mereka yang baru menginjak delapan tahun namun mereka sudah lulus, di universitas ternama di Eropa.

Setelah Bella dan kedua putranya keluar dari bandara. Seseorang telah menunggu mereka untuk menjemputnya pulang, dan orang itu adalah Anita ye sahabat karib Bella.

Bella sia. “ Anita, kenapa datang menjemputku?”

“ Sudah aku katakan tunggu saja di rumah, bukankah kau sedang sakit?” ucap Bella seraya memeluk sahabatnya itu.

“ Tidak apa-apa Bella, lagi pula aku tidak sakit parah hanya sedikit flu saja.” Anita sedari tadi menatap kedua putra Bella, dalam batinnya, dia berkata, “ sungguh tampan, bagaimana bisa Bella melahirkan anak setampan itu.”

“ Dean, Dion kemari, ini Anita ye ibu baptis kalian.”

“ Halo ibu Baptis.”

“ Ibu, apa tidak apa-apa kalau kami memanggilnya ibu baptis, sepertinya bibi ini seumuran dengan ibu?” Tanya Dion.

“ Ya, dia adalah sahabat ibu, dan dari dulu, dia sudah jadi ibu baptis kalian, karena dia sudah punya anak yaitu kalian berdua, jadi kalian harus memanggilnya ibu baptis.”

“ Baiklah,” anak-anak pun mengangguk tanda setuju.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!