NovelToon NovelToon

Cinta Seorang Anya Yang Menghilang

Bab 1

Anya yang baru saja pulang setelah bekerja di kantor seharian merasa heran melihat rumah yang begitu sepi. " Kemana Lalita dan Mas Arnold? Kenapa begitu sepi? Aneh banget!" Anya bermonolog dengan dirinya sendiri.

Karena merasa lelah dan ingin beristirahat, Anya pun kemudian melangkahkan kakinya naik ke lantai 2 untuk masuk ke dalam kamarnya.

Tapi sayup-sayup Anya mendengar suara des@han penuh kenikmatan di dalam kamarnya. " Kamu ko nikmat sekali Lalita? Gak seperti istriku yang udah seperti kanebo kering yang tidak menarik lagi!" Bagaikan disambar petir di siang bolong rasanya ketika Anya mendengar semua percakapan itu di antara suami dan sahabatnya.

Sahabat yang dia tampung di rumahnya setelah perceraiannya dengan suaminya yang berselingkuh dan melakukan tindakan KDRT.

Anya yang memiliki hati yang baik menampung sang sahabat di dalam rumahnya karena merasa kasihan. Akan tetapi, hari ini Anya mendapatkan kenyataan sahabatnya itu sedang bercinta dengan suaminya sendiri.

" Dasar manusia sampah!!" Anya langsung mendorong pintu kamarnya dan betapa remuk redam hatinya saat melihat suaminya saat ini berada di atas tubuh sahabatnya yang polos dan berbaring di atas ranjangnya yang selama ini menjadi tempat dirinya bercinta dengan sang suami.

Arnold yang melihat Anya sudah berdiri di ambang pintu kamarnya langsung gelagapan. Seperti maling yang kepergok oleh tuan rumahnya.

" Sayang, ini, ini, tidak seperti yang kamu pikirkan sayang. Lalita yang terus menggodaku. Sayang, kamu harus dengarkan aku!" Arnold langsung menghambur kepada Anya yang masih membeku di tempat. Hatinya sangat hancur sekali.

" Kenapa kalian begitu tega melakukan ini kepadaku? Lalita!! Aku yang sudah berbaik hati dengan menampung kamu disini. Tapi ini balasan kamu?? Dasar wanita sampah!" Hancur sudah perasaan Anya saat ini.

Cinta seorang Anya yang menghilang seketika karena perbuatan sahabat benalunya yang telah berani bermain api dengan suaminya sendiri.

Lalita malah tersenyum penuh kemenangan melihat kemarahan di wajah Anya yang bercampur dengan kesedihan yang luar biasa.

" Kamu binatang Mas!! Kamu tahu dia adalah sahabatku! Tapi kamu berani melakukan ini di kamar kita?" tanya Anya yang saat ini hatinya tercabik luar biasa. Akibat perbuatan suami dan sahabatnya.

Arnold terus berusaha untuk mendekati Anya, akan tetapi hati Anya sudah terlanjur sakit dan remuk redam atas perbuatan mereka berdua.

" Pergi kalian berdua dari sini! Pergi!" Anya mengusir mereka berdua dari kamarnya.

Akan tetapi Anya terkesiap ketika melihat Lalita yang malahan memeluk Arnold di hadapannya tanpa sehelai benangpun melekat di tubuhnya. Tanpa merasa malu ataupun canggung lagi pada Anya.

" Sayang!! Kenapa kamu gak mau terus terang saja sama Anya tentang hubungan kita yang sudah setahun ini? Bukankah kamu bilang sama aku, kalau kamu mau menceraikan dia dan menikahiku secara resmi?? Bukan hanya pernikahan siri semata. Eh, Anya!! Rumah dan semua isinya adalah milik Mas Arnold. Dia mencintaiku dan sudah muak dengan kamu yang katanya hanya kanebo kering yang tidak nikmat. Jadi, kamu yang harus keluar dari sini! Cih!! Wanita tidak tahu malu! Sudah tidak di cintai, masih saja bertahan dan sok menjadi ratu di rumah ini!" Anya merasa dunianya seakan hancur mendengar semua yang dikatakan oleh Lalita.

" Satu tahun?? Jadi, kalian sudah bermain di belakangku selama satu tahun? Ya tuhan!! Jadi kamu selama ini menipu aku Mas? Jadi, cerita kamu di selingkuhi dan jadi korban KDRT itu semua hanya palsu saja??" tanya Anya seakan tidak mempercayai telinganya sendiri.

Terlihat Lalita yang tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Anya yang sudah pias wajahnya karena perbuatan dirinya dan Arnold yang sudah memanfaatkan kebaikan hati sahabatnya untuk bisa membuatnya masuk ke dalam rumah Anya dengan cerita palsu yang sengaja dia karang bersama Arnold. Padahal yang sesungguhnya dirinya adalah istri siri dari Arnold sejak satu tahun lalu dirinya menumpang hidup di rumah Anya.

Selama satu tahun itu mereka sangat pandai bermain cantik di belakang Anya. Lalita sering memberikan Anya obat tidur setiap kali dia ingin bercinta dengan Arnold tanpa membuat sahabatnya itu curiga sama sekali. Anya yang baik hati tidak pernah menaruh curiga sedikitpun kepada gelagat Lalita dan suami sampahnya.

Selama ini Anya hanya berpikir, tidur lelapnya adalah karena efek kelelahan bekerja di kantor milik keluarga besarnya. Bukan semata-mata karena obat tidur yang selalu diberikan oleh Lalita di dalam makan malamnya yang selalu Lalita siapkan.

Memang selama ini Anya membiarkan Lalita untuk mengatur rumahnya selama dia bekerja di kantor. Karena Anya berpikir untuk membuat sahabatnya itu tidak merasa canggung menumpang hidup di rumahnya. Jadi dia membiarkan sahabatnya untuk bekerja dan mengurus rumahnya termasuk segala keperluan sang suami.

Betapa bodohnya Anya. Selama ini selalu di bohongi dan di manfaatkan oleh Lalita yang ternyata berhati busuk dan sangat jahat. Berani bermain api dengan suami sahabatnya sendiri. Entah bagaimana caranya mereka bisa bersama Anya sendiri tidak tahu ceritanya.

Lalita masuk ke rumah Anya sebagai istri yang di ceraikan karena suami yang berselingkuh sehingga memudahkan perbuatan mereka mencurangi Anya. Hati Anya seakan di tusuk ribuan sembilu. " Jadi, kalian selama ini sudah berhubungan di belakangku? Satu tahun?? Ya Tuhan!! Betapa bodohnya aku!!" Anya menangis di lantai. Meratapi nasibnya yang selama ini telah di tipu habis-habisana oleh suami dan sahabatnya sendiri.

" Cepat keluar dari kamar ini! Karena kehadiranmu cuma mengganggu kami berdua yang sedang memadu kasih. Kamu tunggu saja surat cerai yang akan di kirimkan oleh Mas Arnold. Betul kan sayang, kalau kamu akan menceraikan Anya dan menikahi aku sebagai istri sah kamu?" tanpa rasa malu sama sekali, Lalita mencium bibir Arnold di hadapan Anya dengan begitu bernafsu.

Pandangan mata Anya seakan kabur, dadanya sesak sekali melihat pemandangan di depannya di mana mereka akhirnya kembali bercinta di depannya tanpa memikirkan semua perasaan Anya.

Arnold yang tadinya menolak karena merasa tidak enak melihat Anya di dalam kamar, akhirnya menurut juga karena Lalita yang terus memancingnya dan membangkitkan gairah kelelakiannya. Arnold akui, Lallita memang mahir sekali membuat dirinya lupa diri dengan permainan nakalnya.

Anya rasanya ingin muntah melihat kelakuan mereka berdua yang sudah seperti binatang. Tidak memikirkan lagi norma-norma yang ada.

" Aku juga istri Mas Arnold. Jadi aku juga berhak atas dia. Selama ini Aku mengalah padamu karena masih memandangmu sebagai sahabatku. Tapi, satu tahun sudah cukup untuk kesabaranku menghadapi sifat sok Ratumu di rumah ini. Aku yang dicintai oleh Mas Arnold jadi akulah yang harus menjadi Ratu di rumah ini. Kamu silahkan pergi dari sini!! Karena aku tidak mau menampung janda menyedihkan sepertimu. Bagaimana kalau nanti kamu menggoda suamiku? Hahaha!" suara Lalita yang tertawa penuh kemenangan, bagaikan suara setan dari neraka yang membuat Anya menjadi pingsan seketika karena tidak kuat lagi menanggung penderitaan yang sangat hebat gegara orang yang selama ini dia sayang dan dia cintai begitu tega mengabaikan perasaan dan pengorbanan dirinya selama bertahun-tahun lamanya.

Bab 2

Arnold yang melihat Anya pingsan langsung beranjak dari ranjang dan meninggalkan Lalita yang merasa marah dengan perbuatannya karena masih memperdulikan Anya.

" Udah biarkan saja dia! Aku gak suka ya, Mas! Kalau kamu masih memperlihatkan kepedulianmu pada dia!" Terlihat Lalita yang melotot ke arah Arnold yang hendak mengangkat tubuh Anya ke atas ranjang.

Ranjang yang sejak tadi siang menjadi tempat mereka berdua berbagi peluh dan menginjak-injak martabat Anya sebagai istri sah di rumah itu.

" Cepat kenakan pakaianmu, Lalita! Jangan sampai Anya masih melihatmu berada di kamar ini setelah dia bangun. Biarlah Anya menganggap bahwa semua ini hanya mimpi buruknya. Aku akan berusaha meyakinkannya bahwa semua yang dia lihat hari ini adalah mimpi buruk yang tidak pernah terjadi. Sebaiknya mulai sekarang kamu keluar dari rumah ini. Karena aku tidak ingin Anya merasa tersakiti setelah mengetahui bahwa kamu juga istriku." Lalita melotot sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh Arnold kepada dirinya.

" Kamu gila, Mas?? Kenapa aku yang harus keluar dari rumah ini? Bukannya Anya yang kamu ceraikan sesuai dengan janji kamu selama ini padaku? Apakah kamu sedang menipuku Mas?" tanya Lalita dengan mata memerah penuh amarah.

Arnold meraup wajahnya dengan kasar. Secara serampangan Arnold kemudian memakai pakaiannya kembali yang tadi dilemparkan begitu saja olehnya saat nafsu sudah menguasai otaknya yang tumpul karena telah di kuasai birahi.

Selama ini Lalita memang telah menguasai dirinya dalam pusaran nafsu yang sangat mahir dia mainkan ke atas tubuh Arnold yang sejatinya adalah penggila tubuh wanita.

Memang selama ini Arnold suka jajan di luar tanpa sepengetahuan Anya. Arnold sangat mahir memerankan peranannya sebagai suami yang baik di dalam rumah selama di sisi Anya.

Tetapi ketika dia sudah berkumpul dengan para sahabatnya yang merupakan kaum hedonis, sifat liarnya akan muncul ke permukaan dengan sendiri nya. itulah awal pertemuannya dengan Lalita di dalam pertemuan bisnis yang dihadiri oleh Arnold.

Flash back on

Saat itu Arnold bersama dengan rekan bisnisnya melakukan perjamuan makan malam di sebuah hotel berbintang 5. Di sana ada juga Lalita yang merupakan manager di perusahaan sahabat Arnold.

Lalita yang sudah mendapatkan tugas dari bosnya untuk merayu Arnold mulai melakukan aksinya yang nakal dengan membuat Arnold mabuk lalu membawa lelaki itu ke kamar hotel yang sudah disiapkan oleh bosnya.

Sejak hari itu hubungan mereka tidaklah sederhana. Mereka berdua sering check in bersama setiap makan siang. Lalita baru tahu kalau Arnold ternyata adalah suami dari sahabatnya sendiri karena waktu itu tanpa sengaja Anya mengantarkan makan siang ke kantor Arnold. Sementara Lalita datang ke kantor Arnold untuk menjemput laki-laki itu agar bisa pergi ke hotel bersama seperti janji mereka tadi malam.

" Lalita?? Kok kamu bisa ada di dalam ruangan suamiku? Apakah kalian saling mengenal?" dua pasangan haram itu cukup terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Anya yang ternyata kenal Lalita.

" Oh, itu, anu.. emmm, Aku adalah rekan bisnis suamimu. Ya ampun Anya! Aku tidak menyangka kalau dia adalah suamimu. Suami kamu hebat loh, aku sampai terpesona dengan kehebatannya." Lalita melirik nakal kepada Arnold yang sudah gemetar karena takut apabila selingkuhannya itu akan membuka hubungan gelapnya dengan Lalita kepada sang istri yang saat itu sedang hamil muda.

" Jadi kalian adalah rekan bisnis? Ya ampun Lalita. Aku senang sekali loh dengarnya. Berarti nanti kita bisa makan malam bersama dan shopping-shopping bersama. Benar kan, Mas?" tanya Anya sambil tersenyum kepada suaminya yang masih membeku di tempat melihat semua adegan itu.

Akhirnya mereka berdua pun pergi makan siang bersama dan secara sempurna Lalita pun kemudian mulai menceritakan tentang kisah hidupnya yang menyedihkan yang membuat Anya merasa benar-benar sedih dan tidak tega kepada sahabatnya itu yang mengalami kemalangan dalam hidupnya.

" Ya ampun kasihan sekali kamu Lalita. Mas, kamu bantulah Lalita untuk mengurus perceraiannya dengan suami sampahnya itu. Tenanglah Lalita. Nanti setelah kamu bercerai dengan suami kamu itu kamu bisa tinggal di rumahku. Kebetulan kami hanya berdua saja. Ya kan, Mas?" Arnold hanya mengangguk saja karena bingung mau melakukan apa di hadapan istrinya.

Anya yang baik hati tidak melihat gelagat aneh yang ditunjukkan oleh suami dan juga sahabatnya. Padahal saat mereka makan siang itu, Lalita terus saja menggoda Arnold dengan menyentuh kakinya di bawah meja. Setelah makan siang selesai Anya pun kemudian berpamitan karena dia harus kembali ke kantornya.

" Baiklah Mas aku kembali ke kantor dulu ya. Kalian lanjutin aja makan siangnya. Aku ke kasir dulu untuk membayar tagihan makan kita." Anya pun kemudian berpamitan kepada suaminya dan Lalita.

Setelah Anya pergi meninggalkan mereka. Arnold dan Lalita langsung pergi ke hotel untuk segera melampiaskan hasrat mereka yang sejak tadi sudah di tahan karena kehadiran Anya yang sudah mengganggu rencana mereka untuk bercinta di hotel yang sudah di pesan oleh Arnold sejak semalam.

" Kamu bilang akan menikahiku. Mana janji kamu?" Tanya Lalita setelah mereka selesai bercinta.

" Sabarlah sayang. Aku tidak mungkin meminta cerai kepada Anya. Karena saat ini perusahaanku masih tergantung kepada perusahaannya. Tunggu satu tahun lagi. Aku pasti akan menceraikan Anya dan menjadikanmu sebagai istriku. Sabar ya, sayang. Bukankah selama ini semua kebutuhanmu selalu tercukupi? Lalu kenapa kau harus memaksaku untuk menikahimu? Bahkan waktuku jauh lebih banyak bersamamu daripada dengan Anya yang selalu gila kerja dan kekuasaan." Terlihat Arnold yang geram ketika memikirkan tentang istrinya yang terlalu banyak memiliki kekuasaan di perusahaan keluarga besarnya sehingga membuat dirinya tidak bisa berkutik dan macam-macam kepada Anya.

" Kalau begitu kita menikah siri dulu saja. Karena aku tidak mau selamanya berzina denganmu. Nanti aku akan mengatakan kepada Anya kalau aku sudah resmi bercerai dengan suamiku dan akan tinggal di rumah kalian seperti yang dikatakan oleh Anya tadi. Maka pada saat itu kita berdua akan lebih mudah untuk bertemu tidak seperti sekarang yang sangat sulit untuk bertemu." terlihatlah Laliita yang cemberut untuk membujuk Arnold agar menurut kepada dirinya.

Arnold terlihat memikirkan apa yang dikatakan oleh Lalita kemudian dia pun mengangguk menyetujui keinginan dari selingkuhannya.

Setelah selesai bercinta untuk yang kedua kalinya. Mereka pun kemudian langsung mencari seorang Ustadz untuk menikahkan mereka secara siri. Setelah itu Lalita mendatangi Anya dengan penuh isak tangis tentang perceraiannya bersama sang suami yang jahat dan suka main tangan padanya.

Lalita mendatangiannya dengan sekujur tubuh penuh luka lebam yang sebenarnya hanyalah make up yang sudah dia susun sedemikian rupa untuk menipu Anya agar berbelas kasihan kepadanya dan mengijinkan dirinya tinggal di rumah Anya seperti yang sudah dikatakan Anya sebelumnya.

Anya yang memiliki hati yang begitu baik tidak pernah mencurigai sedikitpun tentang Lalita yang sedang syuting di hadapannya. Anya mulai hari itu mengijinkan Lalita untuk tinggal di rumahnya.

Bab 3

" Aku betulkan? Anya itu seorang wanita yang bodoh dan sangat mudah untuk membodohi dia." Lalita terlihat begitu bahagia ketika dia sudah berada di dalam kamar yang disediakan oleh Anya untuk dia tempati selama tinggal di rumah itu.

Arnold mengangguk pelan. Karena saat itu Anya masih di kantor mereka berani untuk bercinta di sana. " Akan lebih menyenangkan kalau aku bisa tinggal di kamar utama yang ditempati oleh Anya!" Lalita mulai mengutarakan keinginannya untuk menjadi nyonya besar di kediaman Bagaskara.

Arnold mencium bibir Lalita dengan lembut kemudian memulai kembali percintaan mereka untuk yang kedua kalinya." Jangan terlalu serakah nanti kau akan kehilangan segalanya. Seharusnya kamu bersyukur karena Anya sudah membiarkanmu masuk ke rumah ini tanpa merasa curiga sama sekali dengan hubungan kita. Aku penasaran sekali apa yang akan dilakukan oleh Anya setelah dia mengetahui sahabatnya ternyata menikah dengan suaminya sendiri. Bagaimana perasaan Anya setelah mengetahui kebaikannya ternyata hanyalah dimanfaatkan olehmu yang berhati licik dan culas." Arnold terlihat begitu menikmati aktivitas mereka berdua di kamar itu.

Mereka merasa sedang berbulan madu setelah pernikahan siri mereka dan kepindahan Lalita ke rumah itu. " Tapi kamu suka kan, dengan otak licik dan cukasku ini? Betulkan sayang?" tanya Lalita yang serasa di atas angin karena telah menguasai semua waktu Arnold selama satu hari ini.

Arnold terlihat tersenyum dan kembali menjemput kenikmatan yang selalu dia raih bersama Lalita yang selalu mampu menerbangkannya ke atas awan.

Ketika mereka mendengar suara mobil Anya masuk ke halaman rumahnya, Arnold pun langsung keluar dari sana dan bersikap biasa-biasa saja dan menyambut kedatangan Anya seakan tidak terjadi apa-apa di rumah itu sebelum kedatangan Anya.

Arnold yang sudah memastikan dirinya bersih dari sisa-sisa percintaan dirinya dan Lalita, langsung menyambut Anya dengan gembira.

" Sayang kok kamu pulangnya terlambat sih? Aku dari tadi nungguin kamu loh!" Arnold kemudian mencium bibir Anya hal itu dia lakukan agar sang istri tidak mencurigai dirinya yang telah bermain api bersama Lalita, sahabat istrinya sendiri.

" Ya sayang. Maaf ya. Kamu tahu kan? Kalau akhir tahun itu perusahaan kami sangat sibuk. Oh ta, apakah Lalita sudah pindah kesini?? Aduh aku jadi nggak enak di hari pertamanya datang ke sini Aku malah tidak menyambut dia. Dimana dia Mas?" tanya Anya yang berniat untuk masuk ke dalam kamar Lalita.

Akan tetapi Arnold yang merasa khawatir kalau Lalita belum membereskan kekacauan kamarnya akibat percintaan mereka tadi, dia pun mengajak Anya untuk masuk ke kamar mereka.

" Sayang! Kamu kan masih lelah setelah pulang bekerja. Lagi pula tadi Mas lihat Lalita masih sibuk membereskan barang-barangnya di kamar yang berantakan karena baru saja datang kesini. Sayang, kita ke kamar saja ya? Aku kangen sama kamu!" dengan begitu mahir Arnold memainkan perannya agar membuat Anya tidak curiga dengan semua yang dia lakukan di belakang sang istri.

Di kamarnya, terlihatlah Lalita yang sedang mengintip melalui pintu yang dia buka sedikit semua adegan yang terjadi antara Arnold dan Anya yang kemudian menghilang di balik pintu kamar mereka sambil berciuman mesra. Hati Lalita merasa panas dan tidak rela melihat Arnold yang harus berbagi peluh dengan Anya.

" Kurang ajar! Sejak dulu, dia selalu mengganggu kesenanganku. Awas kamu Anya! Sebentar lagi suamimu akan menjadi milikku seutuhnya dan kamu akan diceraikan secara menyedihkan oleh Mas Arnold. Aku pasti akan membuat laki-laki itu jatuh cinta dan bertekuk lutut padaku!" Lalita kemudian menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Karena dia sudah tidak tahan mendengar suara-suara di dalam kamar utama yang seharusnya menjadi miliknya.

Sepanjang malam Lalita terlihat marah-marah tidak jelas karena sejak tadi Arnold dan Anya belum juga keluar dari kamar mereka.

" Ih, ngapain aja sih mereka berdua dari tadi nggak keluar-keluar. Mas Arnold keterlaluan sekali! Dia bilang akan memberikan waktunya lebih banyak untukku. Tapi ini apa! Sudah empat jam mereka berdua belum juga menunjukkan hilal mau keluar dari kamar sialan itu!" Lalita terus mondar-mandir di depan kamarnya sambil terus memperhatikan pintu kamar utama.

Ketika dia melihat Arnold yang keluar dari sana hanya dengan celana kolor, Lalita langsung menarik tangan Arnold untuk masuk ke dalam kamarnya.

" Kalian ngapain sih di sana, lama sekali? Aku sampe berjamur tahu nggak menunggu kalian?" Lalita terlihat misuh-misuh.

Arnold kemudian memeluk tubuh Lalita yang hanya menggunakan lingerie seksi kesukaannya. " Maafkan aku sayang. Karena tadi aku harus membuat Anya tidur dulu baru bisa keluar untuk bertemu dengan kamu." Arnold kemudian meminta maaf kepada Lalita.

Saat Lalita hendak membuka celananya, Arnold langsung menghentikannya. " Aku masih lelah ya, setelah sepanjang siang bercinta dengan kamu, lalu baru saja selesai bercinta dengan Anya. Kasih aku waktu untuk beristirahat. Aku bisa mati kalau terus memporsir diriku dengan kegiatan seperti itu." Arnold kemudian keluar dari kamar Lalita dan tidak memperdulikan wanita itu yang marah-marah.

Flash back off

Lalita merasa marah sekali mendengar apa yang dikatakan oleh Arnold kepadanya yang menyuruh dirinya untuk keluar dari rumah itu alih-alih Arnold menceraikan Anya seperti janjinya dulu.

" Apa kamu sedang menipuku Mas? Kamu bilang akan menceraikan dia, tapi kenapa kamu malah menyuruh aku keluar dari rumah ini?" tanya Lalita dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya.

Arnold kemudian mendekati Lalita dan mencoba untuk meyakinkan wanita itu agar menuruti apa yang dia katakan padanya.

" Dengarkan aku sayang! Aku harus mendapatkan saham-saham perusahaan milik Anya. Baru setelah itu aku akan menceraikan dia dan menikah dengan kamu. Bukankah setelah aku memiliki semuanya, Itu semua akan menjadi milik kamu? Kamu bisa membeli semua hal yang kamu inginkan selama ini dengan semua uang milik Anya yang akan aku curi secara perlahan-lahan." Arnold kemudian memeluk Lalita dan membujuk wanita itu untuk segera keluar dari kamarnya.

" Cepatlah kau keluar dari kamar ini. Karena aku akan membereskan semua kekacauan ini agar Anya tidak mengingat kejadian tadi. Aku tidak mau semua rencanaku gagal total karena kecerobohan kamu yang meminta untuk bercinta di sini di saat jam kerja Anya selesai. Ingat Lalita! Jangan dikira aku tidak tahu rencana busuk yang ada di dalam kepala udang kamu itu. Aku tahu kalau kamu yang sudah merencanakan semua ini. Untuk membuat Anya melihat perbuatan kita dan akhirnya meminta bercerai dariku. Ya, kan?" tanya Arnold dengan menatap tajam kepada Lalita yang hanya bisa menundukkan kepala karena rencananya sudah diketahui oleh Arnold.

" Aku hanya tidak rela berbagi kamu dengan Anya!" Lalita terlihat memerah matanya karena menahan amarah di hatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!