Malam itu di sebuah kamar bergaya eropa, terdengar petir menggelegar dan kilatan petir terlihat dari dalam jendela kamar. Terlihat seorang wanita berambut pirang dengan kondisi perut yang berdarah-darah, berjalan terseok-seok berusaha untuk keluar dari kamar tersebut.
Terlihat seorang pria tampan tersenyum sinis padanya, ia juga membawa belati ditangannya dan berjalan ke arah Guinevere. "Kau akan mati hari ini Guinevere! Ha ha ha." tawa jahatnya pecah, kala melihat Guinevere berjalan terseok-seok menuju keluar kamar. Tampak darah bercucuran dari dadanya.
"Kalian...kalian sangat keterlaluan." Guinevere menatap tajam penuh kemarahan kepada Arion, suaminya dan juga adik tirinya Teresa yang saat ini sedang menertawakan dirinya. Dia tidak pernah menyangka akan dikhianati seperti ini oleh orang-orang yang dekat dengannya.
"Kau akan dikenang sebagai ratu jahat yang mengorbankan banyak orang dalam perang. Dan akulah yang akan menjadi pahlawannya!" ujar Arion pada Guinevere yang sudah tidak berdaya.
"Kalian bedebah! Aku tidak akan membiarkan kalian, meskipun aku pergi ke alam baka kelak!" sentak wanita itu dengan penuh kemarahan di dadanya. Perih ditubuhnya karena luka, tidak seperih sakit hatinya.
"Matilah Guinevere! MATI!" Teresa, wanita berambut coklat itu menancapkan belati tepat dimana jantung Guinevere berada. Hingga wanita itu pun memejamkan mata untuk selamanya.
Sakit...sakit sekali tuhan...sungguh...
Jika dalam kehidupan selanjutnya aku bertemu lagi dengan kalian, aku akan balas dendam.
****
SLING!
Sebuah cahaya putih, muncul secara tiba-tiba dan membuat Guinevere menghilang dari sana. Kini Guinevere terbaring diatas lantai berwarna putih, wanita itu bersih tanpa luka apapun di tubuhnya. Namun Guinevere merasakan sakit di kepalanya, sebelum akhirnya sebuah cahaya terang membuat matanya terbuka.
"Apakah ini surga?" tanya Guinevere dengan lirih, sambil melihat ruangan dimana ia berada saat ini. Sebuah ruangan berwarna putih semua, tidak ada pintu ataupun celah apapun di sana.
"Aneh...kenapa tubuhku tidak terluka seperti tadi?" gumam Guinevere kala ia melihat tubuhnya tidak terluka sedikitpun. Bahkan ia memakai gaun kebesarannya yang selalu ia pakai untuk menghadiri acara resmi di kerajaannya. Guinevere terlihat sangat cantik.
Sling!
Bunyi aneh terdengar, hingga membuat Guinevere terkejut bukan main. Apalagi saat ini muncul layar-layar hologram dengan tulisan-tulisan aneh di sana.
Loading...
Ding...
Menemukan pemilik sistem...
Sistem memindai tuan pemilik...
Memindai selesai....
Identitas tuan :
Guinevere Amoria Helios
Usia 19 tahun
Identitas sebelumnya, Ratu Kerajaan Helios
Masuk sistem karma baik.
[Selamat datang tuan]
[Selamat datang dalam sistem karma baik, hihihi] suara itu terdengar seperti suara anak kecil dan ada suara tawanya juga.
Sling!
Subuh tulisan muncul tepat didepan wajah Guinevere, menampilkan beberapa opsi pada layar hologram tersebut. Ada yang bergambar pakaian, gambar uang, gambar senjata dan juga gambar mata. Entah apa maksudnya itu, Guinevere benar-benar tidak paham.
[Maaf tuanku, saya seharusnya tidak menunjukkan ini dulu]
"A-apa itu? Dan tempat apa ini? Apa itu karma baik? Siapa yang bicara?" Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala Guinevere kala ia melihat banyak keanehan di sana. Terutama layar yang muncul tiba-tiba dan seolah bicara padanya.
"Ini bukan surga, sepertinya bukan!" gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan yakin. Tempat aneh ini bukanlah surga, ia yakin.
"Siapa kau? Tunjukan dirimu, wahai kau roh jahat!" seru Guinevere dengan beringas dan berani. Ia tidak takut apapun, entah itu kepada manusia maupun roh jahat sekalipun.
[Tenang saja tuanku, saya tidak jahat. Saya adalah pemandu sistem karma baik ini]
"Bagaimana aku tau kau jahat atau tidak, sedangkan kau sendiri tidak mau menampakan dirimu di hadapanku?" tanya Guinevere pada suara yang terdengar, tapi orangnya tidak ada.
[Baiklah tuan, saya akan menunjukkan diri saya agar tuan percaya]
Guinevere masih terlihat waspada, dia memasang posisi kuda-kuda bersiap menyerang roh misterius ini.
Wush~
Gadis itu merasakan angin yang berhembus ke arahnya dengan kencang, hingga membuat rambutnya yang panjang melambai-lambai sesaat. Angin itu pun menghilang dan tidak terasa lagi.
"Eok...eok...salam tuanku!"
Kucing kecil berwarna putih yang bisa terbang, muncul didepan Guinevere dan membuat gadis itu terperangah. Malahan si kucing itu tersenyum kepadanya, dia bisa bicara layaknya manusia.
"Kau...makhluk apa kau ini?" tanya Guinevere curiga.
"Tuan, anda tidak perlu curiga kepada saya. Saya ada disini karena karma baik anda yang sudah menyelamatkan ribuan nyawa dari peperangan. Saya adalah pemandu sistem ini, yang disebut sistem karma baik!" jelas si kucing itu sambil tersenyum dan mengepakkan sayapnya yang berwarna putih.
Gadis itu masih tampak bingung, terutama pada tulisan pada layar-layar didepannya itu. Bukankah harusnya dia ke surga? Kenapa malah ke tempat aneh ini?
"Katakan, siapa namamu? Lalu jelaskan apa semua ini!" sentak Guinevere yang lalu memegang tubuh si kucing kecil itu dan menggenggamnya.
Kucing itu pun menjelaskan bahwa ia adalah pemandu sistem itu dan memiliki nama Goth.
Guinevere sendiri masuk ke dalam sistem pemeran figuran. Dimana sistem ini dia dapatkan dari karma baik karena ia sudah banyak menyelamatkan nyawa orang-orang tidak bersalah.
Guinevere sendiri adalah seorang ratu yang dikenal sebagai ratu kuat, cerdas, cantik dan pandai berperang. Dia mati karena pengkhianatan suaminya dan adik tirinya.
"Oh, jadi intinya...ini sama saja dengan kehidupan keduaku?" gumam Guinevere sembari tersenyum manis.
"Hey kucing terbang, jelaskan padaku! Seperti apa sistem ini?" tanya Guinevere pada Goth, si kucing pemandu sistem itu.
"Namaku Goth, nyonya!" seru Goth dengan bibir mencebik.
"Baiklah, namamu Goth dan kau harus memanggilku Ratu, bukan nyonya." ralat Guinevere dengan tegas dan dia tidak mau dipanggil nyonya.
"Anda banyak maunya!" decak Goth sebal, tapi pada akhirnya dia mengikuti Guinevere dan memanggilnya ratu.
"Ayo jelaskan apa itu sistem karma baik, aku ingin dengar." Guinevere menatap layar aneh yang ada didepannya itu. Kemudian layarnya. berubah dan menunjukkan tulisan tulisan lain.
Loading...
Menjelaskan sistem figuran dalam karma baik....
Memindai...
****
Hai Readers...salam buat semuanya 🥰selamat datang di novel sistem pertamaku, jangan lupa untuk like, vote, gift dan komennya ya buat dukung karyaku...novel ini author ikut sertakan dalam lomba wanita kuat season 3🙏
Loading...
Memindai...
Sistem figuran menjelaskan...
"Hentikan! Aku tidak mau layar aneh ini yang menjelaskannya, aku mau penjelasan darimu Goth." ujar Guinevere yang membuat sistem itu berhenti bicara. Layarnya juga berhenti memindai.
Berhenti memindai..
Loading..
Membatalkan...
Dibatalkan...
Selesai-done...
"Baiklah Ratuku, saya akan menjelaskannya. Hihihi." suara Goth persis seperti badannya, dia seperti kucing kecil yang imut. Namun keimutan kucing itu sama sekali tidak membuat Guinevere sang ratu antagonis, tersenyum sedikitpun. Hingga Goth berpikir, Guinevere adalah wanita dingin.
Kucing kecil itu lalu menjelaskan tentang sistem sang pemeran figuran. Dimana Guinevere akan masuk ke dalam tubuh seorang pemeran figuran dan menjalankan misi. Misinya yaitu membuat pemeran figuran memilik akhir hidup yang bahagia karena biasanya pemeran figuran/pendukung kebanyakan berakhir tragis. Disini Guinevere akan memasuki dunia modern dan juga tubuh sang pemeran figuran.
Guinevere manggut-manggut mendengar penjelasan dari kucing itu. Setidaknya dia sudah menangkap inti dari misinya.
"Lalu, aku akan mendapatkan apa dari misi ini?" tanya Guinevere lagi. "Pastinya, aku akan dapat hadiah kan?" sambungnya lagi bertanya.
"Tentu saja Ratuku. Nah, didalam misi ini...ada nilai minus, tugas tersembunyi, tugas tambahan, nilai tambahan, juga reward. Tujuan utama dari sistem ini adalah membuat si pemeran figuran berakhir happy ending dan mendukung pemeran utama agar bersatu. Menyingkirkan para antagonis yang bisa saja muncul untuk mengacau jalannya hubungan protagonis wanita dan protagonis pria." tutur Goth menjelaskan.
Satu hal yang membuat Guinevere tertarik, yaitu masalah hadiah. Saat dia jadi Ratu, dia juga tidak mau bekerja tanpa pamrih dan harus ada cuan.
"Hadiahnya apa?"
"Untuk lebih lengkapnya lagi, ratu bisa bertanya pada sistem ini!" tuduh Goth seraya melirik ke arah hologram dan kata-kata yang berada didepan Guinevere.
"Kalau ada kau disini, untuk apa aku bertanya padanya? Kau ini bodoh atau bagaimana?" ucap Guinevere sarkas dan membuat Goth cemberut.
"Lebih lengkap bila dia yang menjelaskan Ratu. Saya disini hanya untuk menjelaskan dan memberitahu apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh Ratu." jelas Goth.
"Baiklah, terserah." cetus Guinevere seraya menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Anda harus bertanya dulu Ratu," ucap Goth kepada Guinevere.
Gadis itu memutar bola matanya malas, ia malas bertanya tapi dia sangat penasaran dengan apa yang akan didapatkannya dari sistem figuran ini.
"Hei, aku ingin tanya seperti apa hadiah yang akan aku dapatkan bila aku menjalankan misi ini?" tanya Guinevere tepat ke depan layar itu. Dimana sekarang muncul tulisan opsi di sana.
[Silahkan tekan opsi]
Tut...
Gadis itu menekan tombol opsi yang dimaksud.
Ding!
Kemudian Guinevere melihat ada beberapa gambar di sana.Gambar kotak seperti hadiah, ada gambar warning, gambar peringatan, gambar uang dalam bentuk dollar, gambar rumput. Guinevere sama sekali belum memahami ini.
"Tekan kotak hadiah Ratu, itu jika anda ingin mengetahui tentang reward misi...eok eok!" ujar Goth memberitahu.
"Baiklah." Gadis itu menganggukkan kepalanya, kemudian dia menekan tombol kotak hadiah itu.
Sistem aktif...
[Menjelaskan tentang reward]
[Reward dari selesai satu misi adalah uang 100000 $]
"Wow...seratus ribu dollar? Pasti banyak sekali!" seru Guinevere bahagia begitu mendengar nominalnya.
[Reward tambahan, berupa mata batin, kemampuan membaca pikiran, mendapatkan senjata dari sistem]
"Oh begitu. Lalu sekarang, saldoku ada berapa?" tanya Guinevere sangat antusias. Dia tersenyum setiap kali mengingat uang. Uang adalah hidupnya. Prinsip Guinevere, manusia tidak akan bisa hidup tanpa uang. Itulah yang dia pelajari ketika dirinya dilatih menjadi ratu yang tegas dan juga kuat.
[Ding ding]
Loading...
[Memindai informasi tuan pemilik]
[Kekayaan : 0]
[Poin : 0]
[Saldo : 0]
[Pengalaman : 0]
[Reward misi : 0]
[Reward tambahan : 0]
[Level sistem figuran : 0]
Raut wajah Guinevere langsung terlihat seperti kucing kejepit pintu. Dia menatap tajam pada si kucing imut.
"Apa? Kenapa semuanya nol? Hey kucing imut, mengapa semuanya 0? Apa aku tidak mendapatkan modal apapun dari sistem sialan ini? Aku miskin?" Guinevere memarahi Goth dan terlihat kecewa setelah melihat informasi miliknya yang nol semua.
"Ratu, anda tenang dulu. Jelas saja semuanya masih nol, karena Ratu belum menjalankan misi, eok eok." Goth pun menjelaskan.
"Baiklah, kalau begitu mari kita mulai menjalankan misinya. Cepat!" sentak Guinevere galak, tangannya berkacak pinggang.
Loading...
[Memulai misi pertama]
[Ding]
[Selamat anda mendapatkan reward dari pengaktifan misi]
[Reward : 1 poin, mendapatkan ponsel]
Tring!
Bak sihir, ponsel itu sudah ada didalam genggaman tangan Guinevere. Gadis itu takjub karena dia benar-benar mendapatkan reward, meski dia tidak tahu itu ponsel. Nanti dia bisa belajar mengoperasikannya.
"Woah...sangat ajaib."
[Menjelaskan misi pertama sistem figuran: Figuran tertindas, dibully oleh teman-teman sekelasnya, wajahnya buruk rupa, penuh jerawat dan culun. Tugas utama yaitu menyatukan protagonis pria dan protagonis wanita, mengubah hidup sang figuran untuk akhir yang bahagia]
[Identitas figuran]
Memindai...
[Ding Ding]
Nama : Celia Lostier, teman sekelas protagonis wanita.
Usia : 17 tahun
Status : anak yatim piatu miskin
Sifat : Lemah, mudah ditindas, jarang bicara
[Identitas protagonis wanita]
Memindai....
Nama : Erika Wales
Usia : 17 tahun
Cantik, manis, baik hati, pintar.
Status : Anak adopsi keluarga kaya. Punya saudara tiri yang jahat dan dia adalah antagonisnya.
[Misi pertama : Mengubah penampilan figuran]
Pemindaian tokoh, selesai!
Setelah sistem menjelaskan banyak hal pada Guinevere tentang misinya, ia tau apa yang harus dilakukannya nanti.
"Baiklah, aku akan melakukannya. Hey kucing imut, bawa aku kesana! Aku akan menjadi Celia." Gadis itu tersenyum penuh semangat dan siap melaksanakan misi pertamanya.
Goth menganggukkan kepalanya, kemudian setelah itu cahaya terang muncul secara misterius. Membuat Guinevere menghilang dalam sekejap mata.
[Selamat menjalankan misi pertama, queen. Eok...eok]
****
Guinevere merasakan ada sesuatu yang basah mengaliri tubuhnya dari atas kepalanya. Belum lagi ia merasa badannya lengket lengket.
"Sial! Bau apa ini? Kenapa tubuhku sangat lengket dan bau?" gerutu gadis itu di dalam hatinya. "Lantas, baju apa yang aku kenakan saat ini?" tanyanya dalam hati saat melihat rok selutut berwarna abu tua yang dipakainya.
"Apa aku sudah berada didalam tubuh Celia?" tanya Guinevere lagi dalam hatinya.
"Heh mata empat! Jadi kau sudah membuka matamu hah?" tanya seorang wanita yang memakai seragam sama dengannya. Dia menatap Celia alias Guinevere dengan tajam.
Sontak saja Guinevere menatap balik dengan tajam pada wanita sombong itu. Ada dua wanita lainnya di sana, dan mereka menatap Guinevere dengan jijik.
"Mereka siapa? Apa mereka yang membully si pemilik tubuh ini?" tanya Guinevere.
[Benar Queen]
"Eh, tapi kenapa kau bisa muncul disini? Apa mereka tidak bisa melihatmu?" gadis itu terheran-heran karena si kucing imut kembali muncul dihadapannya.
[Selama saya berbicara dengan queen, tidak akan ada yang melihat atau mendengarnya. Eok...eok...]
Guinevere manggut-manggut. "Oh begitu. Kalau begitu lebih baik kau pergi saja."
[Apa queen tak butuh bantuanku?]
"No, aku akan membereskan sampah masyarakat ini sendiri.Kau jangan lupa, sebelumnya aku adalah ratu antagonis." beo Guinevere percaya diri.
[Baiklah queen, good luck! Eok, eok]
Lalu Goth menghilang dari pandangan Guinevere. Tiba-tiba saja salah seorang dari wanita jahat itu menjambak rambut Guinevere dengan kasar.
"Kau ini kenapa hah? Apa kau tuli? Kami sedang mengajakmu mengobrol dan kau malah--"
Brugh!
Dengan cepat Guinevere membalik situasinya, dia membanting wanita itu sampai jatuh ke tanah. Sehingga semua wanita yang membullynya itu kaget dengan perubahan sikap Guinevere.
"Kau...kurang ajar sekali! Kenapa kau menyakiti Vivian?" tanya wanita berambut pendek yang hendak menyentuh tangan Guinevere.
"Sentuh tanganku, kau akan mati!" ancam Guinevere sampai wanita itu merasa terintimidasi olehnya dan tidak berani mendekat.
"Hiyy..dia kenapa? Apa dia kesurupan?" tanya Vivian sambil memegang punggungnya yang sakit karena dibanting oleh Guinevere.
Sedangkan Guinevere sekarang sedang berjalan dengan tubuhnya yang kotor, lengket, bau dan basah karena ulah pembully itu.
"Sial! Pemilik tubuh ini sangat kotor. Bahkan..." Guinevere meraba wajahnya sendiri yang penuh dengan benjolan kecil berwarna merah seperti bintang di wajah. Tapi bintang yang ini menjijikan. "Banyak jerawatnya."
"Baiklah langkah pertama, aku akan membuat diriku cantik." cetus gadis itu sambil berjalan pergi dari gang sempit tersebut.
"Lalu Ratu ini akan menindas para sampah! Heh, tunggu saja!" sorot mata Guinevere sangat tajam, diiringi dengan senyuman menyeringai.
Pemberitahuan sistem!
[Pengalaman : 1]
[Poin level : 1]
****
****
"Bagus, levelku naik 1!" seru Guinevere bahagia karena dia selangkah dekat dengan 100 ribu $ dan dia akan kaya.
Guinevere melihat-lihat gedung sekolah tempatnya berada sekarang. Ia melihat mereka memakai pakaian yang aneh, berbeda dengan pakaian yang ia gunakan saat menjadi ratu atau pakaian di kerajaannya yang tertutup.
"Jadi ini namanya dunia modern."
Gadis itu terus berjalan di lorong kelas, ia juga tak tahu mau kemana sekarang. Disisi lain, semua siswa menatapnya dengan tatapan sinis, ada juga yang menatapnya dengan iba. Guinevere juga tau, ini semua karena penampilannya dan bau tubuhnya.
"Astaga, aku harus mandi dan ganti baju. Dasar anak-anak nakal itu, berani sekali mereka menjahili Ratu!" gerutunya kesal pada anak-anak remaja tadi. Melihat tubuhnya saat ini, bukankah pemeran figuran ini sangat kasihan?
"Celia!" panggil seorang gadis cantik yang memakai seragam sama kepada Guinevere. Gadis cantik itu mendekat ke arah Guinevere dan menatap cemas kepadanya.
"Celia, apa kau baik-baik saja? Ah...sepertinya tidak." wanita itu terus saja mengoceh, dia terlihat sangat mencemaskan keadaan Guinevere. Sedangkan gadis itu, kedua alisnya terangkat ke atas. Dia terlihat bingung, siapa gadis didepannya ini?
"Siapa gadis ini, kucing imut?" tanya Guinevere pada si kucing pemandu sistem. Satu detik kemudian, Goth langsung didepan Guinevere.
[Eok...eok...dia adalah pemeran utama wanita, queen. Bersikaplah baik padanya, dia juga adalah teman baik Celia]
"Baiklah, pergi!" usir Guinevere begitu saja.
[Queen tega sekali, setelah memanggilku lalu Queen mengusirku, eok...eok...]
"Pergi!"
[Huh, dasar habis manis sepah dibuang. Ya sudah, saya pergi dulu ya queen. Eok eok]
Wush~
Si kucing imut itu pun menghilang dari pandangan Guinevere. Kemudian ia pun kembali fokus pada gadis di depannya, dia adalah pemeran utama wanita yaitu Erika.
Satu kesan Guinevere saat pertemuan pertamanya dengan pemeran utama wanita. Cantik, elegan, polos, dan seperti apa kata sistem. Mungkin wanita ini adalah gadis baik. Ya, namanya juga protagonis wanita.
"Celia maafkan aku, aku tidak tahu bahwa kau diganggu mereka lagi. Maafkan aku, kalau aku tau...aku pasti akan membantumu sebisaku," ucap Erika dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tidak apa-apa, mulai sekarang kau tidak perlu melindungiku. Aku yang akan melindungimu," sahut Guinevere dengan santainya.
"Celia...kenapa kau bicara begitu? Sepertinya mereka memukulmu terlalu keras. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus melaporkan ini kepada guru!" ujar Erika sedih.
"Tidak perlu. Sampah masyarakat itu, biarkan saja mereka untuk sekarang. Cukup katakan saja dimana kamar mandi dan dimana baju ganti, karena aku tidak mungkin pergi ke dalam kelas dalam kondisi seperti ini kan?" ucap Guinevere sambil tersenyum dengan tenang. Sikap Guinevere yang berubah, membuat Erika bingung karena sebelumnya Celia tidak setenang ini.
'Aneh, apa yang terjadi pada Celia? Biasanya dia akan menangis setelah dibully oleh orang lain. Akan tetapi, sekarang dia terlihat tenang' kata Erika dalam hatinya.
"Ya sudah, aku antar ke kamar mandi ya. Untuk baju ganti, kau bisa memakai baju punyaku dulu di loker!" tanpa perasaan jijik, Erika menggandeng tangan Guinevere yang kotor.
"Pantas saja dia mudah ditindas, dia sangat baik. Terlalu baik identik dengan bodoh dan lemah, seharusnya Tuhan memberikan hati yang kuat untuknya' Kata Guinevere dalam hatinya.
Setelah membersihkan tubuh dan juga mengganti bajunya dengan pakaian yang bersih, Guinevere dan Erika masuk ke dalam kelas. Dimana hampir semua orang di sana menatapnya dengan tidak bersahabat. Terutama pada Guinevere.
Dengan sebaik mungkin, Erika berusaha untuk membantu temannya yang terlihat linglung itu. Dia bahkan menawari Guinevere untuk duduk di sampingnya saja.
"Celia, ayo duduk di sampingku!"
"Tidak perlu, aku dibelakang saja." tolak Guinevere halus.
Ding!
Tiba-tiba terdengar bunyi sistem dan si kucing imut pun hadir kembali menyapanya dengan eongan kucingnya yang cetar membahana.
[Eok eok...Queen, jangan tolak permintaan pemeran protagonis wanita. Salah satu misi anda adalah lebih dekat dengannya]
"Haruskah aku melakukan itu?"
[Eok eok...ini adalah bagian dari misi pemeran figuran]
[Dan akan masuk dalam nilai kebaikan]
"Apa? Ada nilai kebaikan juga? Tadi kurasa tidak ada!" seru Guinevere yakin.
[Maaf, queen. Tadi sistem lupa meng-up ulang hehe]
Si kucing imut itu pun kembali menghilang dari sana. Akhirnya Guinevere menerima ajakan Erika untuk duduk di sampingnya. Ya, dia juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya-tanya pada Erika tentang kelas dan orang-orang di kelas ini. Guinevere harus beradaptasi terlebih dahulu sebelum memulai misi utamanya.
Ding!
[Selamat anda mendapatkan 1 poin nilai kebaikan dan saldo telah diisi]
"Apa? Saldo diisi?" Guinevere terperangah.
[Nilai kebaikan : 1]
[Saldo : 70 $]
Pemberitahuan selesai!
"Astaga! Ternyata nilai kebaikan bisa dapat uang juga. Ini benar-benar menakjubkan. Sepulang dari sini, aku hari merenovasi wajahku agar lebih cantik, atau setidaknya lebih enak dipandang."
****
Sepulang sekolah, Guinevere terlihat bingung kemana ia harus pulang. Apakah ia punya rumah atau tidak? Astaga, dia tidak tahu. Yang jelas dia yatim piatu.
"Kucing imut, rumahku dimana?" tanya Guinevere pada akhirnya.
[Celia tinggal di kontrakan, queen]
"Ya, dimana?"
Setelah menyebutkan alamat tempat tinggal Celia. Guinevere pun bergegas menuju kesana. Namun sebelum itu, dia teringat harus membeli sesuatu untuk wajah jerawatnya ini. Guinevere lantas membuka ponselnya dan mengecek di g**gle, apa saja yang bisa menghilangkan jerawat. Dia belajar dengan cepat dari Erika yang tadi sempat mengajarkan ia memainkan ponsel.
"Disini benar-benar canggih!"
Lantas, Guinevere pun pergi ke toko kecantikan dan membeli beberapa barang dan bahan untuk mempercantik wajahnya. Tak hanya itu, ia juga membeli lensa kontak agar Celia tidak perlu memakai kacamata lagi. Dia akan mengubah penampilannya juga dan membeli baju baru dari saldo sistem.
****
Semalaman Guinevere menata dirinya, terutama wajahnya yang banyak jerawat. Jerawat itu tak langsung menghilang dalam semalam, tapi setidaknya Guinevere bisa menutupinya dengan make up.
Orang-orang di sekolah pun, menjadi heran karena Guinevere merubah penampilannya. Bahkan mereka tidak mengenali Guinevere.
"Tuh kan, apa aku bilang. Si figuran ini juga cantik, hanya saja dia kurang merawat tubuhnya. Tenang saja, Ratu ini akan membuatmu bahagia." gumam Guinevere pada dirinya sendiri.
Bugh!
"Aduh! Kalau jalan tuh pake mata dong," ketus Guinevere saat ia menabrak tubuh seseorang. Lebih tepat, orang itu yang tiba-tiba berada didepannya dan menabrak dirinya.
"Heh mata empat! Jauhi Erika, kau hanya membawa pengaruh buruk untuknya." ketus pria itu yang membuat Guinevere mendongak menatap kearahnya.
"Apaan sih? Datang-datang kau langsung--"
Guinevere tercengang saat melihat wajah pria yang ada dihadapannya ini. Wajahnya mirip dengan seseorang yang sangat ia benci.
[Pemberitahuan sistem]
[Tugas tersembunyi]
[Membuat antagonis jatuh cinta pada figuran]
[Akan mendapatkan reward tambahan]
"Apa dia antagonisnya? Sial!" gumam Guinevere dalam hatinya. Bagaimana bisa wajah si antagonis pria mirip dengan seseorang yang sangat dibencinya dan juga orang yang sangat dicintainya.
****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!