Seorang pria yang berprofesi sebagai sopir taksi sedang beristirahat di bawah pohon besar, Tangis seorang bayi membuat pria tersebut keluar dari mobil taksinya
Pria itu mencari asal suara bayi yang ternyata berasal dari sebuah tempat sampah yang besar, Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang bayi perempuan yang cantik terbungkus sehelai kain
Tangis bayi itu membuat pilu siapapun yang mendengarnya, tubuhnya digigiti semut sampai pria itu harus memandikannya dengan air dari botol yang dia bawa
Meskipun mendapatkan penolakan dari sang istri namun pria itu tetap merawat si bayi dengan penuh kasih sayang, bayi kecil itu dia bawa saat bekerja karena istrinya tidak mau merawat anak itu sama sekali
Tak tahun demi tahun berlalu dan bayi malang itu tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan pintar, Zoya kecil berusia lima tahun selalu pulang tengah malam karena ikut sang ayah yang berprofesi sebagai sopir taksi
"Lelah tidak?" tanya sang ayah
"Tidak... aku senang ikut ayah bekerja" jawabnya seraya menyuap makanan ke mulutnya
"Gadis pintar... kau mau beli sesuatu?"
"Tidak usah ayah.. ayah sudah bekerja keras dan aku tidak mau menghabiskan uang ayah" Zoya memang tidak pernah meminta apapun bahkan baju pun selalu dia dapatkan bekas kakak angkatnya
"Kau anak ayah jadi sudah sewajarnya ayah memberikan apapun yang ayah punya, apa kau tidak ada keinginan untuk membeli apapun? ayah tidak pernah membelikanmu sesuatu"
"Kalau begitu aku akan minta sesuatu nanti saat pulang" sang ayah mengelus kepala Zoya penuh kasih sayang
Saat di perjalanan pulang Zoya meminta ayahnya berhenti di sebuah toko aksesoris, dia memilih sebuah kalung couple lalu dia pasangkan satu di leher ayahnya
"Lihat ayah ini bisa menempel" ucap Zoya dengan raut wajah bahagia"
"Barang murah seperti ini saja sudah membuatmu bahagia nak, orang tua mana yang tega membuang putri kecil yang baik seperti mu" batin ayah
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Maafkan kami tuan..." seorang pria berpakaian serba hitam berlutut di hadapan atasannya
"Maaf? kalian membunuh target kita, lalu bagaimana dengan anakku?" wajah pria itu menunjukkan aura yang mencekam
"Kami berjanji akan mencari nona Alice sampai ketemu"
"Kalian tidak berguna" bentaknya
Seorang pria menjadi sangat frustasi ketika dia kehilangan anak serta istrinya dalam waktu bersamaan, musuhnya menculik keduanya dan membuat istrinya kehilangan nyawa sementara anaknya hilang tanpa jejak
Bertahun tahun dia mencari namun tak kunjung menemukan keberadaan bayi malang tersebut, setelah bertahun tahun dia baru bisa melewati masa berdukanya dan mengangkat seorang anak laki-laki yang dia temui di jalanan
Berkat kehadiran anak itu akhirnya dia bisa kembali menata hidupnya, bahkan dia menikahi seorang wanita dan di karuniai seorang anak perempuan
Perlahan dia bisa melupakan kesedihannya dan mengajarkan anak angkatnya bagaimana caranya menjadi di takuti dan disegani, hingga anak itu tumbuh menjadi pribadi yang keras, kejam dan tak terkalahkan
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Zoya kecil kini tumbuh menjadi gadis dewasa dengan kecantikan yang semakin terlihat begitu indah di pandang mata, kakak angkatnya begitu membencinya karena Zoya adalah pusat perhatian orang-orang
Sikapnya yang sopan dan lemah lembut membuatnya disukai setiap orang, bahkan kini Zoya memiliki kekasih yang sangat memanjakannya
Zoya begitu percaya padanya karena dia orang kedua yang Zoya cintai setelah ayahnya, Zoya akan membagi apapun miliknya kepada kekasihnya itu
Pria beruntung itu juga sangat menjaga Zoya, melihat keberuntungan yang selalu Zoya dapatkan membuat sang kakak angkat semakin membenci Zoya dan selalu berusaha merampas apapun yang Zoya miliki termasuk perhatian dan cinta orang terdekatnya
"Zoya.."
"Iya ayah?" Zoya tersenyum menghampiri sang ayah
"Hari ini ayah tidak pergi bekerja, apa kau mau pergi memancing bersama ayah?" mendengar kata memancing membuat mata Zoya berbinar
Memancing adalah kegiatan yang sangat Zoya sukai apalagi jika dia lakukan bersama sang ayah, Zoya dengan cepat menganggukkan kepalanya
"Bersiaplah kita akan pergi sebentar lagi"
Setelah bersiap mereka berdua pergi dengan mobil tua milik ayahnya, Zoya dan ayahnya selalu memutar lagu yang sama ketika keduanya sedang dalam perjalanan
"Apa yang akan kau lakukan jika tidak ada ayah?" tanya ayahnya tiba-tiba
"Kenapa ayah bertanya seperti itu? aku akan bersama ayah selamanya walaupun aku sudah menikah" jawab Zoya
"Kau ini... ayah sudah tua jika ayah mati kau harus lebih kuat, jangan mudah menyerah dan jangan selalu mengalah pada orang lain" ayahnya tahu perlakuan anak kandungnya pada Zoya selalu tidak baik
"Apa maksud ayah? aku yakin ayah akan hidup 1000 tahun lagi, kita akan bersama sama selamanya "
"Zoya.. Zoya.. kau ini sudah besar ayah yakin kau tahu tidak ada manusia di zaman sekarang yang hidup sampai 1000 tahun" ucap sang ayah
"Jika kita berdoa pada Tuhan maka tidak ada yang mustahil bukan? ayah selalu mengatakan itu"
"Dasar anak nakal" Ayahnya terkekeh mendengar ucapan Zoya
"Ayaaaahh... awaaaaaas" teriak Zoya
Di sebuah persimpangan jalan seorang gadis tiba tiba berlari di kejar beberapa orang pria, ayah Zoya yang tidak siap sudah menginjak rem namun ternyata terlambat
Mobil yang di kendarai olehnya menabrak gadis itu lalu mobilnya tak dapat berhenti dan menabrak sebuah tembok, tembok itu rubuh dan menimpa tubuh ayah Zoya
"Ayah...." di saat Zoya mendapatkan setengah kesadaran nya dia masih melihat sang ayah tersenyum dengan wajah berlumuran darah
Sesaat kemudian Zoya kehilangan kesadarannya dan pingsan, setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit akhirnya Zoya sadar dari koma
Matanya perlahan mengerjap menatap sekeliling, hanya ada kekasihnya yang setia menemani disana
"Ayah... dimana ayahku?" tanya Zoya panik ketika mengingat sang ayah terluka panas
"Tenang Zoya.. tenanglah.. aku akan memanggil dokter"
Saat Zoya di periksa oleh dokter dia masih saja terus menerus menanyakan tentang keadaan ayahnya, Kekasihnya mencoba menenangkan Zoya dengan cara memeluknya
"Ayah.. ayah.. ayah sudah tiada Zoya, dia meninggal beberapa hari lalu" bak disambar petir di siang bolong tubuh Zoya menegang seketika, pandangannya kosong dengan air mata mengalir deras
"Tidak.. tidak mungkin.. tidaaaaaaak" teriak Zoya melepaskan selang infus yang terpasang di tangannya lalu berlari tanpa tujuan
Zoya benar benar merasa frustasi kehilangan sosok yang dia anggap rumah selama ini, hanya ayahnya yang tulus mencintainya meskipun dia tahu bahwa dia hanya anak angkat
Di tengah jalan Zoya luruh jatuh berlutut di pinggir jalan, dunianya seakan hancur dan langit seakan jatuh menimpanya
Dadanya begitu sesak saat mendengar kenyataan bahwa ayahnya sudah pergi untuk selama-lamanya
Zoya kehilangan tempat bersandar, tempat mengadu, tempat bermanja dan tempatnya berlindungnya, bagaimana nasibnya setelah ini apalagi ibu dan kakak angkatnya pasti akan menyalahkannya atas kematian sang ayah
"Kenapa ayah? kenapa bukan aku saja" Lirih Zoya di tengah Isak tangisnya
"Bajingan mana yang membuat adikku mati?" David menghantam sebuah meja hingga patah berantakan
"Kabarnya orang yang menabrak nona Angelin sudah mati tuan dan seorang gadis yang bersamanya masih dalam keadaan koma"
"Aku tidak mau tahu, cari tahu keluarga mereka dan hancurkan sampai tak tersisa" terlihat kilatan amarah di mata David
"Baik tuan, kami pergi" anak buahnya pergi melaksanakan perintah tuannya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Zoya terisak di pusara ayahnya ditemani sang kekasih, Zoya begitu terpukul dengan kepergian ayahnya yang begitu tiba-tiba
Saat pulang dari pemakaman Zoya langsung di hadapkan dengan cacian dan makian dari ibu dan kakak angkatnya setelah kepergian kekasihnya, Zoya menjadi orang yang di salahkan atas wafatnya sang ayah
"Dasar anak pembawa sial.. kalau saja kau tidak pergi bersama suamiku dia tidak akan mati"
"Sejak kau di bawa ke rumah ini selalu saja ada kesialan yang terjadi, aku seharusnya membunuhmu saat pertama kali suamiku membawamu kerumah ini" Si ibu tiri menarik rambut Zoya hingga gadis itu tersungkur
"Ibu aku tidak berniat mencelakai ayah, jika bisa aku akan menukar nyawaku dengan ayah" lirih Zoya
"Kalau begitu pergilah ke neraka anak sial.. aku tidak akan menampung mu lagi disini" Zoya terjatuh saat rambutnya dihempas ibu angkatnya
"Ibu jangan mengusirnya kita masih membutuhkannya, siapa nanti yang akan membereskan rumah?" Charlotte menahan sang ibu
"Kau ini bagaimana? Siapa yang akan membiayainya? untuk keperluan kita saja kita harus berhemat"
Charlotte membisikkan sesuatu di telinga ibunya, sesaat kemudian ibunya tersenyum lalu menyuruh Zoya masuk
Entah apa yang mereka rencanakan sepertinya Zoya akan dalam kesulitan, Zoya masuk ke dalam kamarnya dengan air mata yang berlinang
"Ayah... nyatanya setelah ayah pergi aku tidak baik baik saja, aku sendiri ayah" lirih Zoya dalam Isak tangisnya
"Zoyaaaa... apa kau akan terus menangis? kami butuh makan malam" teriak Charlotte
Zoya dengan langkah gontai berjalan menuju dapur seraya menghapus air matanya, meskipun hatinya sedang dirundung pilu dia tetap saja mengerjakan pekerjaannya seperti biasa
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Suatu ketika Zoya dan kekasihnya sedang membicarakan tentang persiapan pernikahan mereka, Tiba-tiba Charlotte datang dan menyuruh Zoya pergi dengan alasan ibunya memanggil
Zoya yang tidak pernah membantah segera pergi menuju kamar ibunya, setelah urusan dengan ibu angkatnya selesai Zoya kembali namun kekasihnya tidak berada di tempat semula
"Sam.. Sam.. Samuel" Zoya mencari kekasihnya
Samuel dan Zoya berpapasan di depan kamar Charlotte, Samuel tampak gelagapan saat bertemu dengan Zoya
"Kau darimana saja?" tanya Zoya
"Aku.. aku... aku membantu Charlotte membuang kecoa di kamarnya" ucap Samuel
"Ohh... Kau sudah memilih untuk gedung dan yang lainnya?"
"Su.. sudah.. tapi sepertinya pernikahan kita akan di undur" Zoya terkejut mendengar ucapan Samuel
"Di undur? tapi kenapa?" tanya Zoya
"Aku akan pergi sejenak untuk tugas yang di berikan bosku, aku berjanji setelah semuanya selesai aku akan mewujudkan pernikahan impian kita" Zoya tersenyum seraya menyentuh tangan Samuel
"Aku akan menunggumu " Zoya memeluk Samuel
"Jangan tinggalkan aku.. aku tidak memiliki siapapun lagi selain dirimu" lanjutnya
"Aku tidak akan meninggalkanmu, kita akan bersatu kembali nanti" ucap Samuel
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Satu bulan kemudian...
Samuel kembali namun dengan kabar tak menyenangkan, dia memutuskan hubungan dengan Zoya secara tiba-tiba
Zoya begitu bingung pasalnya hubungan mereka baik baik saja namun Samuel memutuskan hubungan secara sepihak, semua rencana pernikahan yang mereka rancang sedemikian rupa kini harus putus di tengah jalan
"Tapi kenapa? apa salahku? katakan dimana letak kesalahanku agar aku dapat memperbaikinya?" Zoya memohon seraya menahan tangannya
"Aku merasa kita tidak ada kecocokan diantara kita, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini"
"Tapi.. tapi kenapa mendadak seperti ini? kita baik baik saja sejak awal bukan? apa yang membuatmu tega meninggalkan aku? apa kau lupa janjimu?" Zoya menahan Samuel agar tak pergi
Samuel pergi begitu saja bahkan tak memperdulikan Zoya yang terjatuh saat mengejarnya, Zoya lagi lagi kehilangan sosok yang dia percaya, tidak ada lagi tempatnya berlindung
"Zoya.. Zoya.." Charlotte dan ibunya berdiri di hadapan Zoya
"Asal kau tahu saja.. Samuel meninggalkanmu demi diriku, lihatlah... dia bahkan sudah melamarku" Charlotte memamerkan cincinnya
"Tidak.. tidak mungkin.. dia mencintaiku semua itu tidak mungkin terjadi" Charlotte tertawa melihat Zoya menangis tersedu
"Kau merampas apa yang harusnya menjadi milikku sejak kecil dan sekarang kau harus menerima balasan atas apa yang kau lakukan selama ini"
"Aku tidak pernah berniat jahat pada siapapun, aku tidak berniat merampas apapun dari siapapun, kenapa kau tega melakukan semua ini?" Zoya benar benar hancur sehancur-hancurnya
"Kau terima saja kenyataannya, lagi pula orang tua Samuel lebih setuju aku yang menjadi menantu mereka di banding kau yang tidak jelas asal usulnya "
"Kau anak haram yang tidak diinginkan oleh siapapun, ibumu saja membuangmu.. seekor anak anjing saja di sayangi ibunya sementara kau.. haha menyedihkan " lanjut Charlotte
"Masih ada yang harus kau hadapi setelah ini Zoya, semoga kau masih bisa hidup setelah ini" ucap Charlotte lalu dia dan ibunya pergi
Zoya menghapus air matanya seraya berdiri dari duduknya, hidup terus berlanjut dia harus tetap hidup, berlarut dalam kesedihan hanya akan membuatnya kesulitan
Zoya berpikir akan bangkit dari segala keterpurukan dan pengkhianatan Samuel dan Charlotte, Zoya tidak tahu bahaya yang sesungguhnya menanti di depan sana
Baru saja Zoya akan masuk ke dalam kamarnya terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang, Zoya kembali membuka pintu utama untuk lihat siapa yang datang
Saat Zoya membuka pintu dia di hadapkan dengan seorang pria tampan namun tatapannya tajam seolah siap mencabik-cabik orang di hadapannya, di belakang pria tersebut di dampingi para pengawal yang tak kalah sangar dengan seragam hitam
"Maaf... anda mencari siapa?" Zoya sempat kesulitan menelan salivanya saat bertanya
"Apa kau yang bernama Zoya?" tanya seseorang yang memakai seragam sepertinya yang lain
"I.. iya.. saya Zoya" jawabnya dengan raut ketakutan
"Bawa wanita ini" ucap pria tampan itu dengan suara baritonnya
"Tunggu... ada apa ini? siapa kalian? tolong.. tolong aku" teriak Zoya ketika dirinya di seret dua pria bertubuh kekar
"Tuan sudah datang.. bagaimana apa tuan menyukainya?" Charlotte tiba-tiba datang menghampiri mereka
"Tidak perlu basa basi, bagiku kalian para wanita tidak mempunyai harga sama sekali" jawabnya dengan nada dingin lalu pergi
Zoya berteriak meminta tolong namun tak ada satupun orang yang menolongnya hingga dia di masukkan kedalam mobil, Zoya dapat melihat Charlotte tersenyum jahat melihatnya di seret orang orang itu
Samuel ternyata bukan orang baik baik, dia dan Charlotte berselingkuh dan bersenang-senang dengan uang yang di hasilkan dari berjudi
Uang sudah mereka habiskan dan hutang modal untuk berjudi tidak mereka bayar sampai akhirnya mereka menawarkan Zoya sebagai penebus hutang, Zoya yang tidak tahu apa apa tentang apa yang mereka perbuat harus menanggung semuanya
Zoya di seret masuk kedalam sebuah rumah yang besar nan megah, semua orang di sana tidak bicara sedikitpun dan melempar Zoya ke ranjang di sebuah kamar
Zoya berlari kearah pintu ketika mereka menutup pintunya, Lagi lagi suara tangisan dan teriakan Zoya tak membuat mereka iba
"Aku dimana? kenapa mereka tega menjual ku?" Zoya menutup wajahnya
Zoya terus menangis sampai matanya bengkak, dia tidak bisa membayangkan kehidupan seperti apa lagi yang akan dia hadapi
Setelah kepergian ayahnya semuanya berubah, tidak ada yang mencintai dan melindunginya lagi
"Aku harus bagaimana? tidak ada jalan keluar" Zoya berjalan mengitari kamar tersebut untuk mencari jalan keluar
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka membuat Zoya menoleh, Seorang pria dengan wajah tegas masuk membuat aura kamar tersebut menjadi mencekam
"Si.. siapa kau? apa yang kau inginkan? lepaskan aku" Zoya melangkah mundur ketika David mendekat
"Aku David.. dan yang aku inginkan adalah kehancuran mu, untuk melepaskan mu? jangan bermimpi " ucap David seraya mencengkram kuat kedua sisi wajah Zoya
"Kenapa kau melakukan ini? apa salahku?"
"Pikirkan sendiri apa kesalahan mu" David menghempaskan wajah Zoya hingga tersungkur, David berdiri ketika para pelayannya datang
"Mandikan dia" titah David lalu pergi
"Tidak.. lepaskan aku, tuan tolong lepaskan aku " teriak Zoya meronta hendak menyusul David
"Nona jangan memberontak atau anda akan dalam masalah" ucap seorang pelayan
" Biarkan aku pergi, ku mohon" Zoya memohon seraya mengatupkan kedua tangannya
"Menurut saja nona tidak ada pilihan lain, tetap bertahan untuk hidup atau mati perlahan karena siksaan" mendengar ucapan si pelayan Zoya menjadi semakin ketakutan
Apakah David sejahat dan lebih menakutkan dari kelihatannya? hati Zoya bertanya tanya apa yang selanjutnya akan di lakukan pria itu
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Kita dapat uang banyak.. haha... beruntung saat itu ayah membawa Zoya" ucap Charlotte
"Apa maksudmu?" tanya ibunya
"Tuan David mencari orang yang menabrak adiknya, dan apa ibu tahu? ternyata ayah dan Zoya kecelakaan saat menabrak adiknya Tuan David sampai tewas"
"Jadi tuan David ini memang sudah mencari Zoya?" tanya ibunya kembali
"Ya... keberuntungan berpihak pada kami, awalnya Samuel berhutang judi padanya, mereka mengejar kami "
"Hampir saja aku yang akan menjadi sasarannya tapi setelah mendengar nama ayah di sebutkan aku memberitahu bahwa yang menyetir saat itu adalah Zoya, tuan David memberikan kami imbalan dan membebaskan hutang kami padanya" lanjut Charlotte
"Kau memang pintar, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menyingkirkan di anak haram itu" ucap sang ibu
"Aku akan menggelar pesta besar-besaran dan sisa uangnya akan kami gunakan untuk membangun sebuah usaha"
"Putri ibu memang pintar, sekarang apa yang seharusnya menjadi milikmu sudah kau ambil" sang ibu malah berbangga diri dengan kejahatan anaknya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Ibu aku sudah mendapatkan orang yang membunuh adik" David berlutut di hadapan seorang wanita yang duduk di kursi roda
"Dimana dia sekarang? aku ingin membunuhnya.. aku ingin membunuhnya" teriak wanita itu histeris
David memeluk wanita tersebut sambil menenangkannya, wanita di hadapannya ialah ibu angkatnya
Meskipun hanya anak angkat namun David sangat menyayangi sang ibu, apalagi setelah kecelakaan yang menimpa mereka berdua hingga ibunya cedera parah dan lumpuh
David akan menuruti semua perkataan ibu angkatnya karena dialah yang telah menyelamatkannya dari kematian
"Ibu tenang saja tidak perlu mengotori tangan ibu, aku akan membuat hidupnya seperti di neraka bahkan aku akan membuatnya mati perlahan lahan karena penderitaannya " ucap David
"Tepati janjimu David.. jangan biarkan orang itu lolos"
"Aku berjanji pada ibu.. aku harus pergi, sampaikan salam ku pada ayah" jawab David sebelum pergi
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Zoya terlalu lelah menangis sepanjang hari sampai akhirnya terlelap setelah melakukan serangkaian perawatan yang di lakukan pelayan pelayan di rumah David, Tidurnya terganggu ketika dia merasakan ada yang meraba kakinya
Mata Zoya mengerjap dan betapa terkejutnya dia melihat siapa yang duduk di tepi ranjang, Zoya beringsut bersandar di kepala ranjang sambil menarik kakinya
"Ap... apa Yang kau lakukan disini?" tanya Zoya
"Kau bertanya? kau adalah milikku sekarang, aku bebas melakukan apapun padamu, budak.." ucap David seraya menyeringai
"Tuan.. aku mohon lepaskan aku, aku tidak tahu dimana letak kesalahanku.. tolong maafkan aku" tiba-tiba David menarik kaki Zoya hingga gadis itu terbaring
"Kau tidak tahu apa kesalahanmu tapi kau ingin aku memaafkan mu? kau bercanda?" David mengukung tubuh Zoya di bawah tubuhnya
David menyusuri wajah serta leher Zoya dengan hidungnya, David berhenti tepat di telinga Zoya
Tubuh Zoya gemetar dan berkeringat dingin, dia ketakutan juga merasa ada gelenyar aneh di tubuhnya ketika David melakukan itu
"Tolong lepaskan aku" suara Zoya gemetar dengan air mata mengalir deras
"Aku suka mendengar suara tangisan mu" ucap David lalu menarik paksa baju yang di pakai Zoya hingga sobek
Zoya meronta ketakutan amat sangat ketakutan dengan David yang agresif, Zoya meronta berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman tangan David
Zoya merasa menjadi wanita yang rendah ketika tidak bisa menyelamatkan tubuhnya yang di jamah oleh David, Zoya berusaha menolak apapun yang di lakukan David namun tenaganya kalah kuat dengan pria itu
"Tidak... tidak.. jangan lakukan itu.. tidaaaaaaak" Zoya berteriak ketika David berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan dari tubuh Zoya
David menyeringai ketika berhasil menyatukan tubuhnya dan Zoya, dengan segala sisa tenaganya Zoya meraih pot bunga di samping tempat tidur ketika David lengah
Zoya menghantamkan pot bunga tersebut ke kepala David, David menghendaki perbuatannya menatap mata Zoya dengan kilatan amarah
Zoya berpikir dia berhasil lepas dari David namun dia salah, David mengambil ikat pinggangnya yang tergeletak di lantai lalu memukul tubuh Zoya dengan ikat pinggang tersebut
Teriakan dan rintihan Zoya tak membuatnya iba, bak sudah jatuh tertimpa tangga pula hidup Zoya begitu menderita
"Rasakan ini j*l*ng, kau berani melawanku" David kembali memukul Zoya hingga gadis itu tak sadarkan diri
Begitu kejamnya pria itu bahkan ketika melihat Zoya terbaring tak berdaya dia sama sekali tak mencoba untuk mengobatinya, David pergi setelah melakukan perbuatan jahatnya
Saat Zoya tersadar di pagi harinya tubuhnya terasa hancur, sekujur tubuhnya terasa sakit dan perih
Zoya melihat noda darah di sprei membuatnya teringat kejadian semalam, Zoya menangis memeluk kakinya menyembunyikan wajahnya diantara lututnya
"Aku kotor.... aku benci diriku, aku benci hidupku, aku benci kalian" Zoya mengingat setiap perlakuan jahat orang orang terhadapnya
"Ayah... aku ingin ikut ayah, bawa aku bersamamu ayah, tidak ada kehidupan yang layak untukku disini ayah, aku tidak berguna.. aku tidak bisa menjaga diriku sendiri" Zoya terisak di kamar yang sangat berantakan
Zoya tidak bisa berdiri sama sekali karena tubuhnya lemas, ke kamar mandi pun Zoya harus berjalan dengan merangkak
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!