Our Stage
Episode 1 : prolog #1
Sebenarnya ia tidak ingin kuliah, namun mengapa universitas bergengsi seperti ini malah menerimanya? Jika memang ia diliputi keberuntungan, namun mengapa nasibnya terus sial?
Shin Gong Yoo
[ melihat kamar ]
Kamar yang berantakan seperti kamar pecah belah itu kini sudah kosong. Tidak ada laptop kesayangannya, handphonenya atau pun tasnya disana
Lee Heeseung
Kalo gua sebut "legacy" bisa-bisa mereka nuduh, karena koneksi
Lee Jungkook
Oh nggak lah, percuma kalo legacy tapi ga punya skill. Gua yakin lo bisa, lo punya bakat
Kim Minjeong
[ melipat baju ]
Ryujin membentangkan alas tipis kemudian mendudukkan tubuhnya disana. Indah sekali, pantai sunyi namun masih ada keramaian diujung sana
Ntah sudah kembang api yang keberapa, namun matanya belum puas. Ia ingin malam ini menjadi perputaran bumi yang lambat agar ia tidak cepat-cepat pulang
𝘚𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯, 𝘒-𝘘𝘜𝘌𝘌𝘕'𝘚 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘪𝘯𝘴𝘵𝘳𝘶𝘮𝘦𝘯. 𝘋𝘢𝘯 𝘙𝘌𝘋 𝘛𝘐𝘎𝘌𝘙 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪
"𝘠𝘶𝘲𝘪 𝘴𝘶𝘯𝘣𝘢𝘦 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘨𝘪𝘵𝘢𝘳. 𝘠𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯, 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘴𝘳𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯? 𝘗𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘢𝘥𝘢 𝘒𝘢𝘳𝘪𝘯𝘢"
Ia berbalik ketika seorang gadis sudah mendatanginya namun dengan raut wajah yang tak senang. Ia sudah bisa menebak itu dan ia tetap bersyukur karena Karina datang
Na Jaemin
Gua mau satu perempuan, yang vocalnya kuat, tau baca nada dan bisa nyesuaiin pitch
Karina Yoo
Kalian bilang nggak akan ungkit itu lagi. Masalah udah selesai dan kita sama-sama ada diposisi harus bisa upgrade-
Na Jaemin
Bukannya kalian yang paling keras soal rule-rule basi itu? Gua cuma minta satu hal, satu cewek yang bisa nyanyi
Karina Yoo
Gue ga tau menau soal geng beng di dalem grup. Gue ga yakin bisa meng-iyakan hal freak kaya gini-
Na Jaemin
[ mendekat ] denger, kalian yakin tahun ini bisa ngaudisi orang? Setelah tahun lalu makan ludah atas rule yang kalian bikin sendiri, harusnya malu
Karina Yoo
Stop nge-cut gue kalo lagi ngomong. Makin ogah buat gue approve, kecuali kalo satu dari kalian ngemis-ngemis, itu pun masih perlu dirundingkan [ smirk ]
Ryujin menapakkan kakinya masuk kedalam. Ia lewati ruang tamu dengan sensasi perdesaan itu dengan tas besarnya
Shin Gong Yoo
[ menuangkan ]
Shin Ryujin
[ mengeluarkan baju ]
Ryujin menaruh baju-baju kotornya yang sudah kusut itu kedalam keranjang baju kotor. Kemudian ia bawa menuju ke dekat dapur untuk dicuci dimesin cuci
Setelah ia tuangkan, ia taruh gelas itu diujung meja agar Ryujin melihatnya. Gadis itu hanya lewat tanpa melirik ke arah gelas itu sedikit pun
Shin Ryujin
[ menekan tombol ]
Shin Gong Yoo
[ hanya diam ]
Mido datang melihat koper puteranya itu dengan kebingungan. Kemudian ia menaruh piring berisi buah mangga diatas meja untuk disantap nanti
Jeon Mido
Kenapa cuma segini? Atau bunda yang salah liat
Choi Beomgyu
[ tawa pelan ] ada dua koper lagi disana sama satu tas. Terus tas punggung satu lagi, udah
Shin Ryujin
[ masuk kekamar ]
Shin Gong Yoo
[ mengikuti ]
Berantakan, itulah kamarnya selama bertahun-tahun. 𝘎𝘳𝘦𝘣 ia mengambil satu koper besar dibelakang pintu kamarnya karena sudah waktunya ia untuk berberes
Episode 2 : prolog #2
Lee Bo Young
Tunggu papa pulang baru ditanya lagi. Nanti aja packing nya sayang
Kim Minjeong
Ma, lusa itu udah harus masuk asrama. Kalo ga packing dari sekarang, kapan lagi?
Shin Ryujin
[ memasukkan baju ]
Shin Gong Yoo
Kalau digulung-gulung begitu, makan tempat
Shin Gong Yoo
[ menaruh kotak ] hadiah, karena lulus di universitas bagus
Shin Ryujin
[ menghiraukan ]
Ryujin pun berdiri kemudian mencari baju lain dari dalam lemarinya. Ia ambil sembarang baju karena ia tidak peduli dengan apa yang ia pakai
Ia lempar masuk ke dalam koper kemudian mencari kaus kaki karena kaus kaki itu adalah hal penting, terutama di cuaca yang masih sejuk seperti ini
Shin Gong Yoo
[ memberikan kotak ]
Shin Gong Yoo
Kualitasnya bagus-
Shin Ryujin
[ mengambil kotak ]
Gong Yoo pun tersenyum lega. Apakah akhirnya Ryujin mau terbuka kepadanya setelah sekian lama? Ia hanya ingin menebus kesalahannya
Lee Chaeryeong
[ mengelus dagu ] ma, kayanya aku bawa satu pack lagi aja deh. Takutnya nanti ada yang lupa
Shin Ryujin
[ keluar rumah ]
Shin Gong Yoo
[ mengikuti ] sepatunya bisa dicoba disini, kenapa harus jauh-jauh?
Shin Ryujin
[ berjalan cepat ]
𝘚𝘱𝘭𝘢𝘴𝘩𝘩 kini sepatu putih bersih itu sudah basah terjatuh ke atas parit dangkal ini. Ryujin mencengkram kuat kotak sepatu itu kemudian membantingnya ke sungai kecil ini
Shin Gong Yoo
[ melihat sepatu ]
Shin Ryujin
[ berjalan pergi ]
Gong Yoo pun menoleh dengan mata sendu. Sebenci itukah Ryujin dengannya? Memang apa yang ia perbuat dahulu sangatlah meninggalkan luka mendalam
Seperti tidak terurus, matanya sudah berair-air melihat puterinya berjalan di semak-semak dan batu ini hanya dengan telanjang kaki. Telapak kakinya sudah tak terasa sakit lagi mau apapun yang menusuknya, karena ia sudah terbiasa
Beomgyu terus menggerakkan kursornya disaat tangan kirinya sudah menopang dagunya sendiri diatas meja
Jeon Mido
[ duduk perlahan ]
Choi Beomgyu
Liat, koneksi wifinya udah bener lagi
Jeon Mido
[ menaruh foto ] pelan-pelan aja, kita ga perlu terlalu "masuk"
Choi Beomgyu
[ melihat foto ] ya memang ga perlu terlalu ikut campur asalkan udah unjuk muka
Saat ini Ryujin sudah menidurkan tubuhnya diatas sofa sambil memainkan laptopnya. Bukan sembarang bermain, kini ia sedang menebak mana tim yang akan menang
Karina Yoo
Berani-beraninya dia ngancem gue. Kalo sunbae tau gimana?
Choi Lia
Ya pasti lo yang kena marah. Apalagi senioritas dikampus kita ini ga main-main
Shin Ryujin
[ mengecek saldo ]
Bisa-bisanya ia menang dua kali berturut. Ini sama saja seperti berinvestasi, ia hanya menitipkan sedikit uang kemudian mendapatkan lebih banyak
Lee Jungkook
Wah sebesar itu, liat bangunannya. Dulu, belum ada sampe gedung D
Lee Heeseung
[ melihat gedung ] dua tahun, hahh...kenapa harus dua tahun? Gua ga suka sekamar sama orang lain
Lee Jungkook
Ayo dekorasi duluan. Jangan lupa ramah tamah sama temen sekamar, itu penting, arasso?
Lee Chaeryeong
Akhirnya bisa ikut audisi K-QUEEN'S. Pokoknya gue harus bisa join dan masuk ke grup mereka, aaa~ can't wait
Ntah mengapa, Mido merasa sedih karena puteranya cepat sekali besar. Tiba-tiba saja sudah harus masuk kuliah
Choi Beomgyu
Asrama~ asrama~
Choi Beomgyu
Wohow, ga ada bunda
Jeon Mido
Tapi ada pengawas, jangan macem-macem kamu
Shin Ryujin
[ mengangkat koper ]
Shin Gong Yoo
[ menahan ] ayah anter
Shin Gong Yoo
[ menghela nafas ]
Punggung itu terlihat kesepian. Gong Yoo merasa sedih karena Ryujin lebih memilih untuk berangkat sendirian dari pada ia antar
Ryujin geret kopernya dengan satu tas punggung. Bagaimanakah rupa Seoul? Pasti ramai, dan ia benci keramaian. Ia benci orang, ia benci semua orang
Episode 3
Saat sampai di universitas tadi, benar-benar seperti kepala semut dan sangat ramai. Ia tak tahan dan masih belum siap, jadi pergi keluar setelah menitipkan kopernya
Shin Ryujin
[ memasuki gerbang ]
ɪ ᴡᴀɴᴛ ᴛᴏ ʙʀᴇᴀᴋ ғʀᴇᴇ-ǫᴜᴇᴇɴ
𝘐 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘵𝘰 𝘣𝘳𝘦𝘢𝘬 𝘧𝘳𝘦𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘭𝘪𝘦𝘴, 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘴𝘰 𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘴𝘢𝘵𝘪𝘴𝘧𝘪𝘦𝘥 𝘪 𝘥𝘰𝘯'𝘵 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘺𝘰𝘶
Dengan jendela terbuka, Beomgyu dan ibunya terus bernyanyi. Beomgyu bernyanyi kencang dengan tangan yang seolah-olah sedang bermain gitar
Shin Ryujin
[ berjalan cepat ]
Kim Yeri
[ menarik kerah ] kalo sampe nggak sesuai target dan lo ga bisa nemuin cewek yang gue mau, liat aja
Karina Yoo
[ merapikan baju ] nggak enak diliat maba, katanya mau dapet rekrutmen, ayo jaga sikap, sunbae
Shin Ryujin
[ melihat stand ]
Ada ratusan stand dibarisan ini sampai ujung sana dengan bentuk melingkar, tepat ditengah tengah wilayah KNU, yang biasa disebut dengan "lingkaran setan"
Choi Soobin
[ mengunyah dada ayam ]
Lee Haechan
Jangan rindu, rindu itu beban. Kaya lo yang terus makan dada ayam
Choi Soobin
Ini baru pertama kali. Kemarin gua makan yang lain, tau apa? [ bisik ] saladeu...
Shin Ryujin
[ melihat goreng telur ]
Bahkan ada yang menjual kotak makan siang disini. Sepertinya ia tak akan pernah merasa lapar untuk beberapa hari hahahaa
Meskipun begitu, sudah berbulan-bulan ia tak memiliki selera makan sebesar dulu. Mungkin itulah sebabnya tubuhnya semakin kurus
Shim Sojeong
Yaudah iya iya, jangan marah-marah. Ayo kesana, liat tuh ada banyak makanan [ menarik Yeri ]
Karina Yoo
[ menghela nafas ] tolong bagiin brosurnya terus kesana, gue mau cari minum sebentar
Choi Lia
Arasso, gue titip coca cola ya. Yang dingin, ahh tunggu, gue harus jaga trakea ini tetep bersih kan?
Choi Beomgyu
[ bernyanyi ] hit me with your best shot!
Shin Ryujin
[ berhenti berjalan ]
Sebuah mobil SUV hitam itu berhenti didepannya dengan pemandangan tak senonoh dan juga lirik lagu tak senonoh
Laki-laki dengan rambut panjang yang dikuncir seperti karakter anime Eren Eager itu membuatnya geli karena ia heboh sekali
Choi Beomgyu
[ menggigit bibir ] before i put another notch in my lipstick case, you better make sure you put me in my place
Shin Ryujin
[ menaikkan alis ]
Choi Beomgyu
Hit you with my best shot~~
Shin Ryujin
[ jari tengah ]
Choi Beomgyu
Salam kenal juga~
Jeon Mido
[ mengegas mobil ]
Shin Ryujin
[ berjalan pergi ]
Ia sudah tak tahan, kakinya pun melangkah naik menuju ke tangga. Ia akan melewati gedung rektorat saja supaya lebih cepat sampai ke asrama
𝘉𝘶𝘨𝘩 oh tidak, ia akan jatuh. 𝘚𝘳𝘢𝘬𝘬 dan kini ia malah terpeleset. Bagaimana ini? Ada dua kemungkinan. Jika ia jatuh, maka ia akan malu. Namun jika ia mengambil pegangan ini kemudian melompat...
Choi Lia
[ melihat Ryujin ]
Ryujin mendarat dengan sempurna meskipun harus membuat scene heboh karena melompat agar tak terjatuh, dan ini jauh lebih memalukan
𝘚𝘳𝘢𝘴𝘩𝘩𝘩 ikat rambutnya yang terputus itu membuat rambutnya terurai kebelakang bersamaan dengan tali masker sebelahnya yang terlepas
Shin Ryujin
[ memakai masker ]
Yoon Na Moo
Liat liat kalo jalan bro, gua hempas tete lo lain kali
Choi Lia
Karina- oo' dia kemana? Aish, dia kan lagi beli minum
Ryujin menghela nafas panjang karena ikat rambut satu satunya itu sudah putus. Mengesalkan sekali, ia terlalu malas untuk membelinya
Kepalanya tertoleh melihat orang yang menabraknya tadi menuju ke stand khusus "dancer". Awalnya ia bersemangat, namun setelah melihat itu...
Yang Sejong
[ mengelap ketiak ] tebak, gua kasih 10 rb won
Byung Hoon
[ mengendus ] hari ini sabun dettol kadaluarsa yang pake racikan rempahan pribumi
Shin Ryujin
[ ekspresi jijik ]
Yoon Na Moo
[ mengelap upil ke baju Byung Hoon ]
Tidak mungkin. Bagaimana bisa universitas bergengsi memiliki club dancer yang tidak elit seperti ini?
Tiba tiba saja ada seseorang yang memberikan selembaran flyer kepadanya tanpa ada rasa malu
Shin Ryujin
[ menatap Lia ]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!