Tujuh tahun telah berlalu setelah insiden aneh yang melanda seluruh dunia, sebuah menara misterius muncul dari bawah tanah dan menghubungkan dunia manusia dengan dunia monster. Sebuah anugerah bernama
Didalam menara misterius yang sudah melalui reparasi dijadikan sebuah tempat para pemburu berkumpul dan melakukan semua aktivitas yang berkaitan dengan perburuan monster. Seorang pemuda kurus menggunakan kaos polos hitam membawa ransel berjalan pelan sambil menunduk.
[Hari ini aku akan ikut lagi dalam tim yang mau berburu pada dungeon yellow untuk mendapat uang makan ku dua hari kedepan] dalam benak pemuda bertubuh kurus dengan rambut hitam berjalan menuju meja resepsionis yang menangani urusan
"Selamat datang di Gate Keeper, ada yang bisa saya bantu untuk anda tuan pemburu?" Kata pegawai yang mengenakan jas dengan kemeja putih didalamnya.
"Ah.. aku Rado Gavriel, seorang pemburu pangkat Eranel.. Tolong carikan tim yang masih membutuhkan orang untuk melakukan raid hari ini pada yellow dungeon.." dia meminta dengan suara yang ragu.
"Baiklah, tunggu sebentar..." Pegawai itu sambil membuka data pada sebuah layar yang berada didepannya. "ada, satu tim yang masih menunggu tambahan orang untuk raid di Lantai 4, apa kau ingin ikut bersama mereka?"
"Ok, tolong sampaikan pada mereka"
Menara misterius itu hanya terdiri dari 5 lantai, tiap lantai memiliki medan pertempuran yang berbeda-beda. Lantai 4 yang akan dikunjungi Oleh Rado dikenal sebagai medan lava dan dihuni oleh monster bertipe api. Menara itu memunculkan beberapa gate setiap harinya dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
[Kehidupan ku sangat berat, meskipun aku salah satu orang yang dianugerahi Force... tetapi force ku sangat lemah dan tidak cocok dalam pertempuran. Beberapa tahun ini, dunia dihebohkan dengan kemunculan menara aneh disetiap negara, sebuah gate yang berisi monster harus dibereskan secepat mungkin.. kalau tidak, sebuah gate akan muncul diluar menara secara acak dan monster yang keluar dari sana akan menghancurkan seisi kota yang disebut "Breakdown"]
Rado memasuki sebuah elevator yang mengangkutnya ke lantai 4 untuk bertemu tim yang dijanjikan. Setelah beberapa saat ia menunggu, angka pada lift tersebut menunjukan pada lantai 4.
Ting~~~ Pintu terbuka.
Rado yang keluar dari lift itu berjalan menunduk sambil memegangi ransel yang ia kenakan, namun tiba-tiba ia dikejutkan oleh sapaan dari seseorang yang menghampiri dirinya.
"Ahh... kau pasti Rado!" kata salah satu pria yang membawa sebuah pedang dengan rambut hitam pendek. "Aku Rossi, kapten di tim ini, Gate Keeper sudah mengirimkan informasi ke akun pemburu ku tentang ke ikutsertaan mu pada tim kami"
"Terimakasih, sudah mau menerima ku kedalam tim" Rado membungkuk memberikan rasa terimakasihnya.
Salah satu dari mereka yang membawa sebuah senjata api mendekat menghampiri Rado.
"Waa... aku mengenal mu, kau pria yang selalu diperebutkan oleh tim-tim pemburu dungeon tingkat rendah kan? banyak yang bilang kau seorang umpan yang bagus hahahaha" Kata orang yang memiliki perawakan seperti coboy itu.
Rado yang mendengar itu merasakan sakit hati karena merasa diremehkan. Bagi seorang pemburu jika tidak bisa bertempur sama saja seperti pemburu yang tidak berguna, "ahhaa.. terimakasih pujiannya" ia menahan rasa sakit itu dengan senyuman tipis.
"Hahaha sudahlah, mau seperti apapun dia tetap memiliki peran dalam tim. Perkenalkan dia Harold, salah satu penyerang dalam tim ku" kata Rossi memperkenalkan orang itu.
Setelah perbincangan tersebut, akhirnya mereka memasuki Yellow Dungeon yang sudah mereka pesan dari Gate Keeper.
*Syuttt....
Pada dungeon kali ini, karena berada di lantai 4 maka medan yang mereka hadapi adalah sebuah tempat dalam perut gunung merapi yang mana lava dan babatuan mengelilingi mereka.
Dalam perburuan kali ini hanya Rado dan satu orang saja yang memiliki rank Eranel, selebihnya sudah mencapai rank Dekiel.
Sekian lama mereka menelusuri dungeon tersebut, akhirnya mereka bertemu dengan monster pertama yang akan mereka hadapi.
Monster Lava yang berwujud seperti manusia kecil namun tubuhnya terbuat dari lava dan mereka juga bertemu dengan monster Granite yang memiliki tubuh dari batu merapi.
Tim Rossi mulai mengambil posisi dan bersiap untuk memulai Raid.
"Hei,, gunakan elemen air agar lebih efektif di lantai ini" kata Rossi memerintahkan anggotanya.
"Tenang saja.. aku sudah membawa amunisi elemen air" kata Harold sambil menunjukan amunisi yang terdapat warna biru pada ujung pelurunya.
"Hei tuan pengumpan..! ini lah waktu mu untuk menarik mereka kearah kita!!" Perintah dari seorang gadis kelas mage yang mengenakan topi penyihirnya kepada Rado.
Rado yang sudah terbiasa dengan perannya itu mulai berlari memutari dan menembakan pistol kecil kepada monster yang berada dalam dungeon tersebut, Force yang dihasilkan oleh Rado sangat lemah dan itu membuat serangannya seperti lelucon bagi monster yang berada disana.
"Uuwaaaa... forcenya sangat lemah, percikannya hanya seperti petasan kecil" kata Harold dengan nada mengejek.
"Setidaknya itu bisa menarik perhatian monster" kata seorang pria yang membawa perisai dengan perawakan om-om.
Mereka semua menertawakan Rado yang sedang melakukan perannya. Perannya itu adalah sebagai umpan yang menarik agro dari para monster, saat monster sudah cukup terkumpul maka Rado akan berlari menghampiri tim yang sudah menunggu dan siap untuk melakukan serangan.
"Gordo, ini waktunya giliran mu!" Kata Rossi kepada pria berperisai itu.
"Ok, Serahkan pada ku kapten!"
Sebuah roh akan keluar dari tubuh monster yang sudah mati, Roh itu akan dikumpulkan oleh para pemburu dan disimpan pada Card Point lencana mereka untuk meningkatkan Rank di dunia ini, sedangkan item seperti krystal dan bagian tubuh dari monster bisa mereka jual pada penampung atau kepada Gate Keeper untuk mendapatkan upah.
Saat semua sedang sibuk mengumpulkan roh dan item yang jatuh pada monster, Rado hanya bisa diam melihat mereka.
Rossi yang saat itu tidak tega melihat Rado segera menghampirinya untuk memberikan sebuah roh.
"Ambilah...." Rossi tersenyum pada Rado.
"Ahh... aa..aku tidak pantas menerima sebuah Roh... biarkan aku mengambil sedikit krystal saja untuk dijual nanti." Rado yang meminta dengan nada ragu.
"Tak apa.., Terimalah" Rossi memasukan roh yang ia pegang kedalam Card Point yang berada dilencana Rado.
"Terimakasih" Rado tersenyum melihat kearah Card Pointnya.
"Rossi! Lihat!" Harold berteriak kearah Rossi.
Rossi yang segera menoleh setelah mendengar Harold memanggil, terkejut saat melihat naga api yang berstatus monsters kelas atas ada didalam Yellow Dungeon
"Apa?!!! bagaimana bisa Monster kelas atas ada disini!!!?"
Mereka semua terkejut dengan kehadiran monster itu dengan wajah mereka yang seperti habis melihat hantu dengan keringat yang memenuhi wajah mereka.
[Ya tuhan.. apa ada kesalahan yang dibuat Gate Keeper? tetapi aku yakin kalau dungeon yang aku pinta adalah kelas Yellow Dungeon!] Rado yang berfikir dalam benaknya sambil menunjukan wajah takutnya.
*********
Terimakasih sudah mau membaca Novel Original buatan ku.. hehehe semoga bisa menghibur kalian.
aku mau ngasih tau clue rank seorang pemburu di novel ku ini.
Pemburu Rank E : Eranel
Pemburu Rank D : Dekiel
Pemburu Rank C : Cohort
Pemburu Rank B : Begio
Pemburu Rank A : Anchor
Pemburu Rank S : Saxon
Hehehhe iseng aja sih namain Rank mereka biar ada unsur originalnya aja dari ku hahaha
Didalam dungeon itu mereka terkejut melihat sekumpulan naga api yang tiba-tiba datang dari arah dungeon terdalam, Naga api itu memiliki sisik berwarna merah dengan sayap berselaput berwarna merah kecoklatan.
[Apa? ini tidak mungkin! bagaimana bisa ada monster rank atas berada di dungeon rank bawah] Rossi yang bertanya dalam benak karena kehadiran monster itu, ia segera mengambil smartphonenya dan memeriksa status gate perburuan di akun pemburu miliknya, [Aku tidak melakukan kesalahan, info yang berada di akun ku juga menyatakan kalau kami memesan gate Yellow pada gate keeper, tapi mengapa ini bisa terjadi?]
"Graaaaa~" Naga api itu mulai meraung dan merentangkan sayapnya, terlihat sekumpulan bola api mulai memenuhi mulut naga dan setelah itu, *Blur~~Naga api itu menyemburkan api kepada tim raid yang sedang diam mematung karena kehadiran mereka.
"Awas!!!" Kata Rossi memperingatkan timnya setelah melihat semburan itu datang.
Mereka semua mencoba untuk menghindar dengan melompat kesamping, Namun beberapa dari mereka ada yang terkena dari serangan itu dan terbakar hebat. Mereka yang terkena serangan itu seperti dimandikan api yang menyebabkan tubuh mereka meleleh dengan cepat.
Rado yang saat itu jatuh tersungkur karena mencoba untuk menghindari serangan api naga segera menoleh kearah beberapa orang yang sedang terbakar api, ia terkejut dan begitu ketakutan dengan apa yang ia lihat sekarang, "Akhhhhh!!" Suara teriakan histeris dari orang yang terbakar membuat bulu kuduk Rado berdiri, tidak ada yang bisa dilakukan oleh dirinya ataupun tim yang berada disana saat ini, mereka hanya bisa pasrah melihat anggota tim mati didepan mereka karena perbedaan kekuatan yang jauh dibawah para monster itu.
Saat Rado sedang terkejut dengan insiden itu, Harold berlari kearahnya dan menarik ransel Rado. Mereka berdua segera bersembunyi dibalik batu untuk menghindari serangan dari para naga itu.
"Hei bodoh, cepatlah berlari dan menjadi umpan agar kami bisa melarikan diri dari sini!" Dengan bentakan Harold menyuruh Rado untuk menjadi umpan hidup.
"Tidak.... aku tidak bisa.. itu begitu menakutkan" Rado terduduk ketakutan sambil memegang kepalanya untuk menolak perintah dari Harold.
"Cepat lakukan, atau kau akan ku tembak!"
Saat itu Harold menodongkan senjata apinya pada Rado yang sedang ketakutan, Rado yang melihat todongan dari senjata api milik Harold menjadi lebih takut. Matanya melebar saat melihat moncong senjata api itu, [Kenapa? kenapa harus aku yang mengalami hal sial seperti ini?] dalam benaknya Rado meratapi nasibnya yang miris.
"Hei cepat putuskan!" Harold mendesak Rado sekali lagi
Rado saat itu menutup matanya karena pilihan sulit yang ia hadapi sekarang, pilihan itu mengharuskan Rado untuk memilih mati oleh naga api atau mati ditembak oleh Harold. Saat kebimbangan itu memori ibunya saat ia kecil hadir dalam kepalanya, bayangan ibunya yang saat itu sedang tersenyum semasa hidupnya mengatakan sesuatu pada Rado, "Hiduplah menjadi lebih kuat dan berguna untuk orang lain", Setelah mengingat perkataan ibunya, Rado tersadar dari bimbangnya itu.
Rado mengintip dari sisi batu melihat para naga api yang sedang menyemburkan api kearah anggota lain, setelah itu ia melihat kearah Harold yang sedang menodongkan senjata apinya, "Baiklah, aku akan melakukannya!".
Tanpa rencana apapun Rado segera keluar dari batu persembunyiannya dan menembakkan pistol kearah naga api. Para naga api itu berasil teralihkan oleh apa yang dilakukan Rado untuk menarik perhatian mereka dan berhenti menyerang anggota yang lain. Mereka mulai mengejar Rado yang berlari kearah dungeon yang lebih dalam.
"Rado?! apa yang dia lakukan?!" Rossi yang melihat apa yang dilakukan Rado begitu terkejut.
Anggota tim yang masih selamat mulai berkumpul didekat Rossi.
"Dia mengorbankan diri untuk kita, Ayo kita gunakan itu untuk melarikan diri dan melaporkan kejadian ini pada Gate Keeper!" kata Harold memberikan saran mundur
"Tidak! kita harus menyelamatkannya!" Rossi menolak itu dan berfikiran untuk menyelamatkan Rado
"Kapten! Pikirkan nyawa yang lain! kita sudah memiliki kesempatan untuk lari dari sini berkat anak itu! kita harus cepat dan memberitahu kejadian ini.. anak itu akan selamat bila Guild teratas datang membantu!" Kata Gordo untuk meyakinkan Rossi untuk meninggalkan Dungeon
Setelah mendengar perkataan dari Gordo, Rossi segera menoleh kearah anggota timnya yang lain. Wajah mereka dipenuhi dengan rasa takut dan syok berat, ""Kapten aku tidak ingin mati disini, ayo kita keluar", Kata seorang anggota yang sudah tidak kuat dengan keadaan saat ini.
Rossi yang saat itu juga dihadapkan dengan pilihan yang berat, menutup matanya dengan memasang mimik wajah menyesal, "Baiklah, ayo kita keluar dari sini!" Rossi akhirnya memilih untuk keluar dari Dungeon dan meninggalkan Rado, wajah nya dipenuhi dengan rasa penyesalan yang mungkin saja akan menghantuinya dikemudian hari.
Sebelum itu ia menyempatkan diri untuk menoleh kebelakang untuk memastikan keadaan Rado yang saat itu sedang berusaha untuk mengalihkan pandangan para naga api, [Rado, bertahanlah! aku akan secepatnya mengirimkan bantuan untuk mu, jadi kumohon bertahan lah!] Tim Raid yang lain akhirnya meninggalkan area itu dan menuju gate tempat mereka masuk.
Rado yang saat itu sedang berlari masuk jauh kedalam dungeon menoleh kebelakang dan ia melihat anggota yang lain sudah berlari meninggalkannya, [Ahh... mereka berhasil selamat.. setidaknya untuk terakhir kalinya aku berhasil menyelamatkan hidup orang lain,,, ya kan bu?] Dengan senyum masam Rado berkata dalam benaknya.
Para naga mulai menyemburkan api mereka kepada Rado, Rado yang saat itu dengan susah payah menghindari serangan itu berkat kemampuannya yang selama ini menjadi umpan hidup berhasil menghindari itu semua. Sampai pada akhirnya ia masuk kedalam ruangan yang dikelilingi lava dengan seekor naga besar yang diduga sebagai bos pada dungeon itu.
Bos pada dungeon itu merasa terusik dengan kehadiran Rado yang berlari kedalam areanya, ia terbangun dan merentangkan sayapnya dan mulai meraung.
[Sial! aku berlari jauh sampai keruangan bos, tidak ada jalan kembali lagi selain bertahan sampai bantuan datang!]
Rado berhenti karena sudah tidak memiliki jalur pelarian lagi, didepannya sudah berdiri bos dungeon dan dibelakangnya sudah berdiri berjajaran para naga api yang sejak tadi mengejarnya.
[Ini lah akhir hidupku, aku akan menemui ayah dan ibu sebentar lagi] ia mulai tersenyum masam dengan wajah gelap dan berfikir untuk menyerah. namun entah apa yang merasukinya matanya kembali bersinar dan memiliki semangat hidup kembali, [tidak! aku tidak bisa menyerah begitu saja!] mata nya melirik sana sini mencari celah untuk lari dari ruangan itu.
Ia melihat celah sedikit dari para kumpulan naga api yang berjaga didepan pintu ruangan bos
[Cara satu-satunya adalah mengandalkan kelincahan ku untuk bisa melewati mereka... apa aku bisa? aku akan mencobanya!]
Para naga mulai menyemburkan apinya lagi, Rado dengan segera menghindar dan berlari kearah pintu masuk ruangan itu. ia melakukan lari zigzag untuk mengecoh para naga, ia tertolong sekali lagi berkat pengalamannya sebagai umpan hidup.
Ia berhasil melewati para naga api dan melesat kearah pintu ruangan bos, [Aku berhasil!] ia tertawa senang karena rencananya berhasil untuk melewati para naga itu, Namun kesenangan itu berakhir. Hembusan api besar berasal dari bos dungeon datang kearahnya, Rado tidak sempat menghindar dan terkena serangan itu. Tubuhnya terbakar dan beberapa anggota tubuhnya mulai meleleh.
"Aakhhhh!!!" ia berteriak kesakitan karena serangan itu, siluet tubuhnya pun mulai hilang tertelan kobaran api itu.
Rado membuka mata dan berada dalam sebuah kehampaan tanpa batas, sejauh mata memandang hanya ruangan kosong yang ia lihat.
"Apa aku sudah mati? sepertinya begitu.."
Ia termenung melihat kebawah dan meneteskan air mata.
"Setidaknya aku berguna untuk yang lain"
Dalam kesedihan itu, tiba-tiba Rado dikejutkan oleh suara perempuan yang entah darimana.
Kriinggg~~~
Rado yang mendengar itu terkejut dan melihat kearah sana sini
"Siapa kau!!?"
"Archon apa itu?" Rado bertanya pada suara itu.
Rado yang mendengan itu termenung berfikir untuk menerima atau tidaknya tawaran itu.
"Aku sudah mati, Kalau aku menerima tawaran itu, apa aku akan hidup kembali?"
"Baiklah..baiklah aku akan menerimanya" karena sudah jengkel dengan pertanyaan itu Rado menerima tawaran itu
Dingggg~~~~
Setelah kesepakatan itu diterima, tubuh Rado diterangi cahaya putih. Cahaya putih itu semakin lama semakin menghilang dan menunjukan tubuh Rado kembali kedalam ruangan bos itu, tubuhnya masih seperti sebelumnya kurus dan tidak seperti seorang pemburu pada umumnya. Para monster itu terheran dengan kebangkitan Rado yang sudah mati. Mereka mulai meraung kembali dan menyiapkan serangan.
Rado yang melihat itu kembali ketakutan, namun ia dikejutkan oleh sebuah sistem yang tiba-tiba muncul lagi didepan dirinya.
Dingg~~
"Apa?!" Rado terkejut dengan perkataan sistem itu.
"Apa?! apa maksud dari harus bertempur untuk menaikan status transfer ini?!"
Saat Rado sedang terbingung dengan maksud yang diutarakan oleh sistem itu, para naga api mulai menyemburkan api mereka.
*Blurrr.....*
Tubuh Rado secara tidak sadar melompat kebelakang menghindari serangan itu.
[Apa?! tubuh ku seperti memiliki reflek yang sangat baik dan ringan]
Ia masih terkejut dengan perubahan pada dirinya dalam sekejap, ia menatap kearah kedua tangannya dan merasakan suatu gejolak yang baru ia rasakan.
[Darah ku seperti memaksa ku untuk melakukan pertempuran] dalam benaknya ia mengatakan sebuah perubahan terjadi, ia menoleh kearah para naga api yang mulai terbang kearahnya. Salah satu naga mencoba untuk melakukan pukulan kepada Rado yang sedang terdiam kebingungan.
*Dumm!!*
Asap mengepul lebat dan naga itu malah terlempar jauh dari tempat Rado berdiri, saat itu Rado menutup matanya sambil meninju secara asal karena panik oleh serangan naga itu.
*Duuaakkkkk!!!!!!!
Naga api itu terpental jauh dari dari kepulan asap itu.
[Hah?! mengapa naga itu terpental?!] Ia masih kebingungan dengan kekuatan baru yang ia miliki, ia melihat ke kepalan tangannya yang habis meninju salah satu naga api itu.
[Kekuatan ini luar biasa! aku bisa meninju keras seekor monster kelas atas dan aku merasakan sebuah force mengalir deras pada diri ku!] Rado mulai percaya diri setelah menerima anugerah barunya, [Dengan kekuatan ini aku bisa hidup! aku yakin, ayo kita coba] dengan senyumnya ia menatap kearah kumpulan para naga api itu dan bos dungeon.
Para naga api itu mulai merasakan aura yang berbeda dari diri Rado, aura intimidasi yang tiba-tiba muncul membuat para naga merasa waspada. Rado melesat dengan kecepatan yang diluar nalar, hentakan dari kakinya saat melesat membuat lantai dungeon menjadi rusak.
Ia melesat kesalah satu naga api itu dan mengambil ancang-ancang untuk melakukan pukulan.
*Duakkk..*
Naga itu terpental lagi karena pukulan Rado sampai melewati bos dungeon itu. Rado tersenyum lagi setelah serangannya mampu membunuh naga api itu dengan sekali serang. Dia mengeluarkan pistolnya dan mencobanya dengan kekuatan barunya, Pistol itu mengeluarkan cahaya berwarna biru terang dicorongnya saat ingin melepaskan tembakan.
*Duar!*
Pistol itu langsung hancur dengan sekali tembakan karena force yang dahsyat dari Rado, Rado terpental kebelakang karena kekuatannya sendiri sampai meledakan pistol yang ia gunakan, "Uwaakhhh" ia terpental beberapa meter dan tubuhnya seperti hangus karena ledakan itu. [Hahaha bodoh sekali aku, bisa terpental karena kekuatan sendiri... pistol ku itu sangat murah, hanya seharga 300 rb rupiah.. wajar saja kalau itu hancur saat menggunakan kekuatan yang besar] ia memasang wajah bodohnya karena percobaan pertamanya.
Setelah menyadari kebodohannya, ia segera menoleh kearah jalur tembakan yang ia lepaskan tadi.
"Uwaaaaaa?????? Seriuss?!"
Ia terkejut, ternyata daya serang yang dihasilkan dari pistol murahan itu sampai hampir membunuh semua naga api itu. Para naga yang melihat kekuatan itu mulai menunjukan ketakutan pada Rado, Bos dungeonpun sampai melangkah mundur setelah melihat kekuatan itu.
Setelah itu Rado mengambil sebuah batu yang ada pada ruangan itu dan memakainya sebagai senjata. Ia mengalirkan force kedalam batu yang dia genggam dan membuat batu itu bersinar, ia melesat melancarkan serangan dengan memukul kepala para naga api dengan batu itu.
Naga itu mulai tumbang satu persatu dan menyisakan sang bos. "Diruangan ini tinggal kau sendiri! apa ada kata-kata terakhir?" Rado menanyakan itu sambil memainkan batu yang dia genggam.
"Groarrrrrrrr!!!!" naga itu hanya meraung sambil merentangkan sayapnya dan mengumpulkan api di mulutnya.
"Baiklah,, sepertinya raungan itu kata-kata terakhir mu"
Rado mengambil ancang-ancang seperti seorang pitcher baseball, ia melemparkan batu yang telah diperkuat force sekuat tenaganya. Saat ia melempar batu itu angin disekitarnya seperti terhempas dari dirinya dan batu itu melesat seperti laser dengan cahaya biru yang mengekor.
*Duarrrr*
Batu itu tepat mengenai kepala bos dungeon dan meledakan kepalanya, "Yeahhh.. Strike!" Rado mengepalkan tangannya dengan senang.
Setelah pertarungan itu selesai ia mendapat sebuah notif dari sistem lagi.
Ding~~
- Status transfer saat ini 4%
- Point Skill Ranger meningkat 2 point
- Point Skill Close Range meningkat 4 point
Point Skill
- Point Skill Ranger 2/100 point
- Point Skill Close Range 4/100 Point
- Point Skill Mage 0/100 Point
- Aura Kepemimpinan 0%
- Ketahanan Fisik 12%
- Ketahanan Elemen -
Air 0%
Api 7%
Tanah 0%
Angin 0%
"eh!? apa ini?" Rado masih bingung dengan hal yang baru diberikan oleh sistem. "ini seperti sebuah game".
Disaat bersamaan ia menoleh kearah mayat para naga api yang telah ia bunuh. Roh dari naga api itu mengambang diatas tubuh naga api yang telah mati dan roh itu berwarna merah sesuai dengan elemen monster tersebut. Setelah sistem itu hilang dari pandangannya, ia menghampiri roh itu.
"Ahh.. roh yang besar itu pasti milik bos dungeo, aku akan memasukannya kedalam Card Point ku" Rado segera mengumpulkan roh itu dan memasukannya kedalam Card Point yang berada disakunya bersamaan dengan lencana Ranknya, Roh itu masuk kedalam card point milik rado dan bertulis 7000 Roh berhasil anda kumpulkan.
"Apa?! 7000 roh?! ini sangat banyak sekali.. Roh pada monster tingkat atas memang menghasilkan poin kontribusi yang begitu banyak, kalau begini aku sebentar lagi bisa menaikan rank ku menjadi Dekiel****!"
Tetapi Rado memikirkan suatu kemungkinan kalau dia berhasil selamat dari dungeon ini dan tiba-tiba mendapatkan poin kontribusi yang banyak dari roh monster, maka orang akan curiga padanya.
"Aku tidak ingin orang lain mengetahui kalau aku mendapatkan anugerah dan kekuatan hebat ini, ahhhhh... sepertinya aku harus..."
Rado Menarik kembali Roh itu dari Card Point miliknya dan membuang roh itu dengan cara mengalirkan force agar roh itu lenyap. Setelah dia melakukan itu, ia menghela nafasnya karena membuang kesempatan untuk naik rank yang memungkinkan dia untuk bisa masuk kedalam dungeon yang lebih tinggi dan mendapat uang lebih banyak.
"Aku juga harus mengelabui orang yang nanti akan datang menyelamatkan ku" dia melihat kearah bajunya yang sudah tidak karuan, "Ok, sepertinya ini cukup"
*********
Diluar gate Yellow Dungeon yang sudah berubah menjadi Red Dungeon, semua orang ramai didepan gate itu untuk melakukan misi penyelamatan dan menyelesaikan Red Dungeon itu agar tidak terjadi Breakdown.
"Baiklah, ayo kita masuk!" Kata seorang pria berambut merah panjang seleher memegang dua senjata api dengan sebuah rokok yang sedang ia hisap.
"Hei lihat, itu Kenny Augslaug ketua Guild Reaper.. dia dan guildnya akan menangani gate yang bermasalah itu" Kata seseorang yang berada di lantai 4
Dalam kericuhan itu, lift menunjukan angka 4 dan pintu lift terbuka. Beberapa orang yang keluar dari lift juga menarik perhatian banyak orang pada lantai 4.
"Hei lihat itu juga, itu Watz Quer! Ketua dari Guild Nova! dia juga datang!"
Pria berambut putih dengan setelah jas yang berwarna hitam dengan elegan berjalan bersama anggotanya yang mengikuti dari belakang. Tetapi pandangan semua orang tertuju pada salah satu anggota dari guild Nova, Dia seorang gadis dengan rambut berwarna kuning dengan tubuh yang begitu menawan, matanya berwarna hijau seperti seorang elf dan sebuah panah yang ia bawa terkesan membuatnya benar-benar seperti seorang elf.
"Lihat itu Julie Violet!!! ah.. dia selalu tampil cantik"
"Sepertinya guild top ingin menyelesaikan dungeon itu bersama"
Bisik-bisik dari orang yang hadir pada lantai itu mengiringi pertemuan dari Guild top itu.
"Oiyaa?!! apa yang kita temui disini? apa Guild Nova ingin turut andil dalam penangan dungeon aneh ini?" Kata Kenny sambil menghampiri Watz yang saat itu baru sampai.
"Ini kejadian yang langka, aku harus melihat dalam dungeon itu" Kata Watz sambil membuka kancing jasnya
"Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan yang terbaik"
Kedua guild itu berjalan masuk kedalam Red dungeon itu. Saat mereka masuk, mereka dihadapkan oleh Rado yang sudah tergeletak dengan baju yang sudah tidak karuan. Salah satu dari rombongan guild itu menghampiri pemuda itu dan memberikan pertolong dengan memberikan botol berisi cairan berwarna merah.
"Minumlah!"
Rado meminum ramuan itu dan tubuhnya mengeluarkan cahaya hijau.
"Apa sudah baikan?" kata orang yang memberikan botol itu.
"Ah.. terimakasih"
Saat itu juga ketua dari kedua guild itu menghampiri Rado dan menanyakan situasi pada dungeon saat ini
"Apa kau orang yang dilaporkan itu?" Kata Kenny sambil jongkok bertanya pada Rado
Rado hanya mengangguk pura-pura lemas.
"Lalu, dimana monsternya?" tanya Watz
"Para monster sudah dihabisi oleh seseorang yang ntah darimana, aku diselamatkan olehnya dan dibawa kesini" kata Rado yang sedang mengarang cerita
Semua terkejut dengan cerita palsu Rado, mereka terkejut karena ada seorang yang berhasil menyelesaikan dungeon ini dengan cepat.
"Lalu, dimana orang itu?" tanya penasaran mereka
"Aku tidak tau, setelah dia membawa ku kesini dia segera keluar dungeon"
Setelah penjelasan dari Rado, beberapa orang dari guild itu memeriksa kedalam dan melaporkan kondisi dungeon yang memang sudah selesai. Rado dibawa keluar dari sana dan dimasukan kedalam rumah sakit. Berita mengenai perubahan Dungeon yang secara tiba-tiba mendadak viral dimana-mana, Berita internasional dan sosial media membahas soal itu dan orang misterius yang telah menyelesaikan dungeon itu.
Dalama rumah sakit, Rado yang sedang terbaring dikasur sambil memikirkan anugerah yang ia dapat dan kebangkitan tidak masuk akal yang ia terima.
[Untuk sekarang dan kedepannya aku harus mempelajari sistem ini, aku masih penasaran dengan sebutan title Archon dan apa masuk dari point Aura kepemimpinan?] Rado memikirkan keanehan itu dalam benaknya. [Sepertinya mulai besok kehidupan ku akan menjadi lebih mudah]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!