NovelToon NovelToon

Takdir Cinta

Bab 1

"Na, bagaimana ya? apa aku harus melupakan yoga atau mempertahankan nya?? aku merasa takut belakangan ini, bahwa yoga akan mengingkari janjinya." Daniah menatap kearah ombak pantai yang terlihat menghangatkan hatinya sekarang ini dengan duduk dihamparan pasir pantai putih.

Nana teman Daniah, menatap wajah Daniah sekilas dan tersenyum manis padanya. Ia merengkuh bahu gadis itu, seraya mengelus nya.

"Kamu tidak usah berpikiran negatif,, jika hubungan antara kamu dan yoga masih baik - baik saja itu artinya dia menepati janjinya. Kamu hanya perlu berdoa saja, serahkan semuanya pada yang maha kuasa." Jawab Nana.

"Kamu benar aku harus menunggu nya saja." Daniah merasa lega dengan jawaban Nana tentang apa yang selalu membayangi pikiran nya.

Nana dan Daniah sudah lama saking mengenal, Nana itu sebetulnya orang Korea ia tidak berani mengungkapkan nama asli sebenarnya sebelum ia mengenal banyak tentang Indonesia. Hampir 2 tahun ia tinggal disana dan menjadi teman Daniah. Selain itu Daniah, ialah wanita berkarier dibidang tulisan. Ia juga menutupi tentang identitas siapa sebenarnya dirinya dari publik. Ia belum siap jika akan diwawancarai ataupun digosipkan oleh para warganet. Nanti jika waktu nya telah tiba, mungkin ia akan mengungkapkan nya.

Sedangkan yoga, dia adalah anak bungsu dari dua bersaudara. mamanya seorang wakil kepala sekolah dan ayah nya seorang kepala sekolah yang disegani disekolah Atmajaya. Sekolah terpopuler dijakarta Utara. Sementara Yoga seorang model ternama dijakarta, namanya melambung tinggi dan dikenal oleh banyak orang diseluruh Nusantara.

Sebetulnya selama dua tahun yang lalu yoga telah memiliki seorang kekasih bernama Delima tetapi karena sebuah pertemuan nya antara Daniah membuat nya jatuh cinta dan memutuskan delima. Dan saat itu Daniah dan yoga menjalani hubungan selama dua tahun secara diam - diam tetapi karena ketahuan dengan hubungan nya oleh kedua orang tua nya memutuskan untuk Daniah dan yoga berpisah, orang tua yoga tidak menyetujui hubungan mereka karena Daniah beda agama mereka agama yang berbeda. Dan itu sebenarnya yoga terpaksa meninggalkan Daniah, tetapi tidak memutuskan hubungan nya karena ia sangat mencintai daniah sama halnya dengan Daniah. Dan ia berjanji suatu saat ia akan kembali dengan membawa kepastian agar kedua orang tua nya menyetujui hubungan nya dengan Daniah.

.

Kali ini sepulang dari pantai menikmati sunset bersama Nana temannya. Daniah mampir dulu sejenak ke supermarket membeli keperluan cemilan untuk nanti malam. Karena Nana malam ini berinisiatif akan menginap dirumah Daniah.

(Btw ini pertama kalinya Nana kerumah Daniah)

Ketika ia selesai membeli apa yang mereka butuhkan, saatnya mereka menuju meja kasir dan mengantri sebelum itu karena antrian begitu sangat panjang.

"Aduh kenapa panjang amat sih?? kenapa harus seramai ini?? Kalau kayak gini kan kaki jadi pegel." Seru Daniah mengoyangkan kakinya bergantian.

"Iya nih,, pasti kita bakal pulang kemalaman dong." Cibir Nana.

Ketika seseorang pria menyerobot antrian paling depan. "Berapa cepat katakan?? sudah tidak ada waktu." Ucapnya datar.

"Hey tuan jangan nyerobot antrian orang dong dan ditambah anda tidak berbicara begitu halus,, tidak sopan sekali." seru nya dengan wajah kesal dan merasa jengkel dengan pria yang hampir lebih tua dari nya.

"Ini seratus dua puluh totalnya tuan." Ucap kasir memberikan barang belanjaan pria itu.

Pria itu pun memberikan beberapa lembar uang dan setelah membayar nya. "Terserah aku dan kamu belum tahu siapa aku." Ujar pria itu sewot, beranjak pergi keluar dari sana.

"Dasar pria tua sombong." ketus Daniah.

"Sudah Daniah, kamu ini suka banget bertengkar.. " Ucap Nana melerai.

Nana menatap pria yang barusan bertengkar dengan Daniah dari tembok yang berbahan kaca transparan itu terlihat dari dalam orang yang ada diluar dengan senyuman begitu pahit.

***

Bersambung......

Bab 2

Sementara itu disebuah kamar hotel seseorang yang berlawanan jenis itu sedang memadu kasih diatas ranjang sampai - sampai ia menggantung sebuah papan yang diikat tali digantung di pegangan pintu kamar itu dengan bertuliskan 'Don't bother'.

"Ah, ini sangat nikmat sayang,," Wanita itu mengerang menikmati apa yang dilakukan oleh pria itu diatasnya.

"Ah, uh kau sungguh hot baby.." Pria itu mengelus pipi mulus kekasihnya itu sembari mengoyangkan pinggulnya lebih dalam lagi.

"Ah sayang lebih cepat lagi, ini sungguh nikmat." Teriak wanita itu seperti nya ia akan melakukan pelepasan yang keberapa kali yang ia tidak tahu.

Mereka telah melakukan bermacam - macam gaya dan tetapi pria itu belum kunjung juga mendapatkan pelepasannya.

Jam telah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, mereka begitu sangat kelelahan sampai pada akhirnya pria itu menyemburkan lahar nya didalam rahim wanita itu. lalu ia mengecup kening wanita itu.

"Makasih sayang atas semuanya." Ucap yoga.

Ya, kedua insan berbeda jenis kelamin itu yoga dan delima. Mereka telah menjadi sepasang kekasih dan sudah hampir 10 bulan tetapi beberapa tahun yang lalu ada sesuatu membuat mereka berpisah dan memutuskan hubungan nya tetapi tenang saja delima mampu bisa mengembalikan pria nya kembali.

Yoga mendekap tubuh delima yang masih telanjang itu dan mencari celah untuk menciumi ceruk leher wanita itu.

"Kapan kamu mau menikahi ku??" tiba - tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut delima.

"Nanti jika aku sudah bertemu dengan Daniah pasti aku akan langsung menikahimu." Ucap yoga sembari menyusu pada delima.

Delima memejamkan mata nya menikmati apa yang dilakukan yoga. "Ah sayang hentikan,," serunya saat tahu yoga mencoba mengingit nya.

"Sakit ya sayang maaf, aku tidak tahan dengannya. membuat ku merasakan ketagihan..." Goda yoga membuat delima tersipu malu.

"Besok aku akan melamarmu lebih dahulu dan bertemu dengan kedua orang tua mu, kamu mau kan tunangan dulu denganku?" Ucap yoga dan diberikan anggukan kepala oleh delima.

"Terima kasih sayang." Yoga mencium bibir ranum delima dengan penuh gairah.

••

Perumahan elit, milik Daniah. Ia sudah hampir dua bulan tinggal dirumahnya yang baru itu. Ia tinggal bersama kedua orang tua nya dan beberapa pembantu yang akan melayani kebutuhan keluarga nya.

"Mama, pa." Daniah menyalami tangan mama Dina dan papa Teo yang sedang duduk diruang tamu sembari menonton televisi.

"Sayang, kamu sudah pulang nak. Oh ya ini siapa cantik sekali??" Mama dina menatap kearah Nana yang hanya tersenyum manis padanya.

"Hallo Aunty,, kenalkan aku Nana. temannya Daniah." sapa Nana ramah.

"Oh perempuan yang kamu ceritakan itu Daniah?" beo papa Teo.

"Ya pa,,"

"Nana salam sama mama dan papa aku sama seperti hal yang kulakukan tadi." Bisik Daniah.

"Oh iya lupa." Nana pun menyalami tangan mama Dina dan papa Teo.

"Anak yang sopan sekali." Puji mama Dina.

"Terima kasih aunty, ini juga ajaran dari Daniah hehehe." Nana menyenggol bahu Daniah yang hanya Cegegesan.

"Hhm?"

"Ya sudah Daniah bawa temanmu ke kamar mu saja.. dan nanti cembilan sama minumannya biar mbak laskar yang bawain ke kamar." Ucap mama Dina.

"Ok ma,"

"Ayo na."

Nana tidak hentinya menatap kamar Daniah penuh dengan pajangan foto idola nya. Dan Nana tahu itu siapa?? siapa lagi idola terkenal dan sangat menjadi incaran para kaum perempuan. Tepat nya idola Korea Selatan bukan Indonesia.

"Na, kamu diam disini dulu ya. aku ke kamar mandi dulu mau pipis." Daniah langsung saja masuk kedalam kamar mandi tanpa menunggu Jawa dari temannya.

tanpa tidak disengajai ia melihat foto album yang dihiasi dengan bunga - bunga dipinggirnya dan seperti foto itu satu - satunya yang sangat bagus dan awet tidak ada debu ataupun kotoran menempel sedikit pun. rasanya foto itu sangat berarti bagi Daniah.

"Jadi idola nya adalah Jae Hwa." Nana tersenyum tipis dan mengelus album foto itu sekilas.

***

Bersambung....

Bab 3

Seorang pria umur sekitar 30 tahunan, memasuki kawasan perumahan elit dan sangat begitu mewah. Saat ia akan masuk kedalam rumahnya, ia melihat ruangan itu bersih dan rapi selain itu para pelayan sudah kembali ke kamar mereka masing - masing.

"Bagus, mereka mengerjakan nya dengan baik." Ucap nya. Ia melanjutkan langkahnya kembali masuk kedalam kamar nya.

Tok.. tok..

Tiba - tiba ketukan pintu nya berbunyi mengurungkan nya untuk memasuki kamar mandi untuk berendam karena tubuh nya terasa lengket apalagi pikiran nya sedang kesal dengan seseorang yang pertama kali ia temui di supermarket.

Tok... tok...

lagi - lagi pintu itu berbunyi, "Ck siapa sih? bikin orang tambah kesal saja." Jae Hwa berjalan untuk membuka pintu kamar nya.

Ceklek.

Jae Hwa memutar bola matanya saat melihat pria dihadapannya sekarang ini.

"Ternyata kau ada apa??" Tanyanya dengan malas.

"Ini ada beberapa berkas yang anda tanda tangani tuan." Ken memberikan setumpuk berkas - berkas yang sudah ia steples itu menjadi beberapa bagian.

"Baiklah, thanks ya."

"Sama - sama tuan, itu sudah menjadi tugasku." Ucap Ken sekretaris pribadi jae Hwa selama berada di Indonesia.

"Jika begitu aku permisi dulu tuan,," Ken membungkukkan badan nya melangkah akan pergi tetapi jae Hwa mencengahnya.

"Eh tunggu dulu,"

"Ada apa tuan??"

"Aku meminta bantuanmu, tolong temui adikku Jaera dan bawa dia kehadapan ku."

"apa harus tuan??" Cicit Ken.

"Apa kau mau aku potong punyamu biar tidak bisa menikah!" ancam jae Hwa.

"Baiklah aku akan melakukan nya, saya permisi." Ucap Ken terburu - buru.

Jae Hwa hanya tersenyum penuh kemenangan.

"Selalu saja ancaman, ah malas sekali bertemu dengan nenek sihir itu lagi." Cerocos Ken menuruni anak tangga dengan langkah cepat.

***

Keesokan harinya....

Pagi - pagi sekali Daniah membangunkan Nana untuk pergi olahraga pagi disekitar taman rumah nya.

"Ayo na bangun,, kita olahraga pagi biar sehat." Ucap Daniah. Ia mencoba mengoyangkan tubuh Nana tubuhnya semakin ditutupi oleh selimut.

"Malas dan, mending kamu saja. aku mau lanjutin tidur saja,, kamu tahu kan aku tidak bisa dibangunkan jam segini." Nana kembali tertidur dan membalikkan badannya membelakangi Daniah.

"Aishh nih anak susah banget dibangunin. baiklah kalau begitu," Daniah segera turun kebawah lantai satu meninggalkan Nana tertidur dikamar nya menuju taman untuk olahraga pagi.

Setelah beberapa menit melakukan olahraga, mama Dina datang membawa jus tomat dan dicampur dengan susu itu ramuan buatan mama Dina untuk Daniah selama ia suka olahraga.

"Daniah sudah olahraga nya, ini minum jusnya mama sudah buatin." Mama dina menaruh jus tomat itu diatas meja taman yang beralas nampan.

"Iya - iya ma, sebentar lagi. ini tinggal olahraga yang terakhir." Ucap Daniah.

Setelah itu Daniah mendekati mamanya dan duduk dikursi taman itu, ia mengelap keringat nya yang membanjiri wajahnya dan leher nya dengan handuk yang melilit di leher nya. lalu meminum jus buatan mamanya.

"Eh ngomong - ngomong dimana temanmu siapa namanya,,,"

"Nana."

"Ya itu??"

"Biasa lagi Kebo."

"Oh ya nanti malam adekmu delima akan pulang bersama kekasihnya dan ia akan melamar adekmu." Ucap mama Dina membuat Daniah mengerutkan keningnya.

"Yah terus?? bagus dong kalau gitu kenapa mama cerita ke aku." Daniah tidak suka jika mendengar tentang delima. Sebetulnya delima dan Daniah saling musuhan, karena dulu saat waktu Daniah masih kelas 10, Delima merebut cinta pertama nya sampai - sampai ia begitu sangat membenci delima apalagi membuat nya semakin membenci adik kandung nya, delima selalu merebut apa yang dimiliki oleh Daniah, kekasih, teman, dan apa yang diberikan oleh kedua orang tua nya. Tetapi ingat ia tidak memendam dendam pada adik nya hanya sekedar membencinya tetapi tidak dengan mengucapkan nya secara nyata.

***

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!