Di sebuah apartment terlihat sepasang kekasih tengah bermesraan, keduanya terlihat begitu bahagia tanpa ada perasaan bersalah.
'Bagaimana dengan semua surat berharga suamimu itu sayang? Apa kamu sudah mendapatkannya?" tanya sang pria yang bernama Deandra
'Tenanglah sayang, sebentar lagi seluruh aset kekayaan Sean akan beralih atas nama ku, setelah itu dia akan aku ceraikan!" balas wanita yang bernama Viola
'Bagus, aku menunggu itu. Dan setelah itu kita akan menikah" kekeh Deandra tersenyum licik
'Aku sangat menunggu itu sayang, secepatnya aku akan mengurus semua itu" balas Viola memeluk kekasihnya itu
'Baiklah, sekarang bagaimana kalau kita lanjutkan kegiatan kita tadi?" Deandra mengedipkan sebelah matanya menggoda Viola
'Aku harus pulang sayang" Viola kini sudah rapi dengan pakaian terbukanya
'Apa tidak menunggu pagi saja? Aku masih merindukanmu" Deanra menampilkan wajah sedihnya membuat Viola terkekeh
'Besok kita akan bertemu, tenang saja sebelum tidur aku akan mengirim video untukmu nanti" Viola mengecup bibir Deanra
'Baiklah, video kan juga bagain bawah sana, aku menyukainya padahal aku sudah sering membobolnya tetapi tetap saja sempit" Deanra memasukkan tangannya ke dalam dress Viola dan mencubit inti milik Viola sehingga membuat Viola menggelinjang kegelian
'Hentikan Deanra, besok kita bercinta lagi, aku pulang" pamit Viola dan pergi meninggalkan Deanra yang tersenyum licik
'Setelah harta itu jadi milikku maka kamu akan ku buang HAHAHAHAHA!" tawa Deanra dalam apartemennya
Viola berdiri di depan lift hingga tidak lama kemudian lift terbuka memperlihatkan seorang wanita cantik yang Viola perkiraan berusia 25 tahun, penampilannya begitu terbuka membuat Viola sedikit iri, meski dirinya juga cantik menggoda tetapi wanita di depannya lebih terlihat dewasa, wajar saja usianya masih 22 tahun jadi masih tahap proses pendewasaan.
Wanita itu keluar duluan dan Viola pun masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai satu.
Sesampainya di lantai bawah Viola mencari kunci mobilnya yang berada di dalam tas tetapi dia tidak menemukannya.
'Ah iya aku lupa, kuncinya aku taruh di meja" Viola menepuk keningnya akibat kecerobohannya
Dengan malas Viola kembali masuk ke dalam lift dan menekan tombol 12 tepatnya unit apartment Deanra.
Sesampainya di lantai 12 akhirnya Viola yang sudah tau kata sandi apartemen Deanra langsung menekan beberapa tombol angka hingga terdengar bunyi klik yang menandakan jika pintunya sudah terbuka.
Sejenak Viola terdiam karena mendengar suara Deanra yang tengah berbincang dengan seseorang, Viola berjalan mendekat menuju kamar dan mencoba mengintip.
Di depan sana terlihat Deanra yang tengah memangku seorang wanita dan lebih parahnya wanita itu adalah wanita yang berada di lift tadi.
Belum hilang rasa kaget Viola sekarang di tambah lagi dengan kenyataan yang membuatnya down.
'Kamu tenang saja sayang, Viola hanyalah pemuas untuk ku dan kamu adalah calon istriku" ucap Deanra tanpa mengetahui jika Viola mendengar semuanya
'Tadi aku bertemu dengannya di lift untung saja dia tidak mengenalku, aku sudah tidak sabar untuk menikmati harta milik suaminya yang payah itu" ucap wanita itu sambil mengelus dada Deanra
'Tenang saja sayang, setelah semua hartanya kita dapat maka aku akan segera menyingkirkan Viola, bagaimana kalau sekarang kita bercinta, aku sudah lama tidak memasuki milikmu ini" Deanra memasukkan jarinya ke dalam inti wanita itu membuat wanita itu melenguh nikmat
Sedangkan Viola yang mendengar dan melihat hal itu murka, Viola membanting pintu membuat keduanya terkejut.
Deanra mendorong wanita itu ke lantai sedangkan wanita itu menjerit kesakitan.
'Jadi ini tujuanmu mendekati ku!" Viola menatap nyalang Deanra dan wanita itu
'Kamu salah paham sayang, aku hanya...
'Aku sudah mendengar semuanya tidak perlu berkelit lagi, dasar jahanam!" maki Viola
'Memang benar, aku yang menyuruh Deanra untuk mendekatimu, kami hanya ingin harta suamimu itu!" jawab wanita itu menatap Viola sinis
'Bagus, kalian berdua adalah pasangan yang cocok! Lihat saja aku akan mengatakan semuanya pada Sean agar kalian di penjara dan membusuk!" Viola ingin sekali memukul ke duanya
'Heii... jika suamimu itu tau bahwa kamu sudah tidak perawan bagaimana reaksinya? Aku masih memiliki beberapa video percintaan kita bahkan video telanjang mu masih aku simpan, bagaimana jika sekarang ku kirim!" ancam Deanra membuat Viola kaget
'Jika kamu berani mengirimkannya maka kamu akan ku cincang dan daging mu akan ku buang ke sungai!" Viola tidak menyangka jika Deanra hanya pura-pura baik padanya
'Aku akan memberitahu Sean!" ancam Viola mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Sean
Melihat hal itu Deanra dan wanita itu terkejut, dengan cepat Deanra merebut ponsel Viola dan membantingnya ke lantai hingga hancur.
'Jangan coba-coba mengancam ku! Tiara bantu aku membunuhnya!" Deanra menatap Viola bengis
'Apa kamu yakin ingin membunuhnya?" tanya Tiara tidak percaya
'Masih ingin hartanya atau tidak!" Deanra menatap tajam Viola
Viola berlari karena takut di bunuh tetapi belum sampai ke depan pintu tubuhnya sudah terpelanting akibat Deanra yang mendorongnya.
Belum sampai di sana, Deanra menjambak rambut panjang Viola dan menyeretnya ke arah balkon yang sudah di buka oleh wanita itu.
'Aku mohon jangan bunuh aku, ingat Deanra aku kekasihmu" isak Viola memohon
'Kekasih? kekasihku hanya Tiara, iyakan sayang" Deanra mengedipkan sebelah matanya pada Tiara
'Bantu aku sayang untung membuangnya" Deanra memaksa Viola naik ke atas pembatas balkon sehingga setengah badan Viola menggantung
'Jangan bunuh aku, kumohon....Sean.... Sean tolong aku" isak Viola merasa takut karena maut sudah di depannya
'HAHAHAHAHA... masih berani menyebut nama Sean setelah kamu menyelingkuhi nya, dasar murahan!" maki Deanra
'Lepaskan saja sayang, aku ingin bercinta dengan mu" Tiara menampilkan wajah cemberutnya
'Tenanglah cintaku, setelah wanita murahan ini mati maka kita akan bebas bercinta bahkan beberapa hartanya bisa kita kuras" Deanra melepas kaki Viola sehingga tubuh Viola jatuh
Via berteriak meminta tolong sebelum tubuhnya terjatuh dan berakhir di lantai, tubuhnya remuk karena tulang-tulangnya patah dan hancur.
'Sean ma... maafkan ak...
Belum sempat Viola mengucapkannya kegelapan sudah meliputinya dan beberapa orang mulai berhambur keluar dari dalam gedung apartemen karena mendengar suara teriakan Viola.
⚫⚫⚫
Jujur saja guys, ini novel adalah permintaan temanku, padahal sudah ku tolak beberapa kali, aku tidak begitu pandai membuat sebuah novel time travel tetapi karena aku begitu menyayangi temanku maka aku membuatnya Meksipun tidak bagus dan menarik.
Author juga merasa jijik dengan pemeran wanitanya karena begitu murahan, tetapi mau bagaimana lagi kata temanku jangan buat wanita yang selalu menderita sesekali buatlah pria yang menderita maka lahirlah pemeran wanita yang murahan itu.
Semoga kalian suka yaaa.
riri-can
'HHHHAAAAHHHH!"
Viola terbangun dan merasa nafasnya sesak, matanya terbuka menatap tempat yang kini tengah dia tempati.
Ruangan yang begitu Viola kenali, ruangan itu adalah kamarnya bersama suaminya Sean.
Tetapi mengapa dirinya berada di dalam kamar? Bukankah dirinya baru saja di dorong dari lantai 12? Atau itu hanya mimpi?.
'Apa aku hidup kembali?" tanya Viola pada dirinya sendiri
Viola terdiam mengingat semuanya, dia adalah wanita terjahat di bumi ini, dia menyelingkuhi suaminya yang begitu mencintainya bahkan rela melakukan apa saja.
'Mengapa aku melakukan hal itu?" Viola meneteskan air matanya
'Jika memang aku hidup kembali maka aku akan memperbaikinya, Sean maaf. Maafkan aku yang begitu tega dan jahat padamu" isak Viola
CEKLEK
Pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan sosok pria tampan dan gagah hanya memakai handuk yang melilit di pinggang nya.
Pria tampan itu adalah Sean suaminya, pria yang rela melakukan apa saja untuknya, pria yang begitu lembut dan baik padanya, pria yang bisa saja memberikan nyawanya untuknya tetapi mengapa Viola begitu tega menyelingkuhi nya.
Memang benar mereka berdua menikah karena perjodohan, tetapi Sean sangat mencintainya berbeda dengan Viola yang sedikit pun tidak memiliki perasaan pada Sean.
'Kamu sudah bangun?" tanya Sean dengan suara selembut mungkin
Sean sangat tau bagaimana ke pribadian istrinya yang sangat mudah emosi, bahkan Sean jarang mengeluarkan suaranya karena menurut Viola suaranya begitu jelek.
Viola sangat sering marah padanya entah itu hanya hal sepele atau memang Sean tidak begitu menarik buatnya, semuanya serba salah tetapi Sean sangat sabar menghadapi sifat labil Viola.
Karena tidak mendapat balasan dari Viola, Sean menghela nafas berat, hatinya sakit melihat istrinya yang hanya menatap tajam.
'Kapan kamu akan mencintaiku sayang" batin Sean
'Bangunlah aku sudah menyiapkan air hangat untukmu" Sean masih berusaha ingin mendengar suara istrinya itu
Andai Viola tau bagaimana perasaannya yang begitu dalam mencintainya pasti Sean akan bahagia, jangankan untuk mencintai, berbicara saja Sean tidak di perbolehkan kecuali karena untuk hal-hal tertentu.
Sedang Viola masih menatap Sean dengan tatapan yang sulit di artikan tetapi terlihat jelas jika tatapan itu mengandung arti penyesalan.
'Sean" panggil Viola dengan suara yang terdengar serak akibat menahan tangis
Sean yang mendengar Viola memangilnya menampilkan senyuman manisnya bukannya senang atau tersenyum tetapi respon Viola malah sebaliknya, Viola malah menangis kejar membuat Sean terkejut.
'Maaf, maafkan aku Sean. Sungguh aku menyesal, maaf Sean" sesal Viola sambil terisak
Sean yang tidak tahan melihat Viola menangis memberanikan diri untuk memeluk Viola, Sean melotot saat Viola membalas pelukannya.
'Maaf, maafkan aku Sean, tolong maafkan aku" Viola masih meminta maaf sambil memeluk Sean erat
Sean meneteskan air matanya, setelah pernikahan mereka yang 7 bulan akhirnya dia bisa merasakan pelukan istrinya.
Sean merasa jika dunia sudah kiamat makanya istrinya memeluknya, begitu besar pengaruh Viola baginya.
Mereka berdua berpelukan cukup lama dengan Viola yang merasa menyesal sedangkan Sean merasa terharu akan sikap istrinya.
Viola melepaskan pelukannya membuat Sean tidak rela tetapi Sean berpikir jika Viola akan kembali ke sifat aslinya seperti biasanya.
Sean bersiap-siap menerima semua kemarahan Viola karena sudah berani memeluknya.
'Sean" panggil Viola lembut membuat Sean kaget
Mengapa seperti ini? harusnya Viola marah padanya seperti biasa, mengapa Viola meminta maaf padanya? apa Viola ingin meminta cerai lagi? Sean merasa sedih memikirkan hal itu.
'Maafkan aku Sean aku... aku ti...
'Jangan berbicara lagi, kumohon. Jangan mengucapkan kata itu lagi sayang. Bagaimana caranya? Bagaimana caranya agar kamu menerima ku? Katakan, aku akan melakukan apapun asal kamu tidak meminta cerai dariku" Sean memohon-mohon pada Viola dengan linangan air mata
'Aku mencintaimu sayang. Jangan tinggalkan aku, ku mohon" pinta Sean berlutut di hadapan Viola yang terkejut
'Jangan lakukan itu Sean!" teriak Viola spontan
Viola bangkit dari ranjang dan mencoba membantu Sean bangun dari acara berlutut nya sedangkan Sean setengah mati mempertahankan posisinya.
Viola meneteskan air matanya melihat Sean yang memohon padanya, betapa besar dosanya yang begitu jahat pada suaminya.
Mengingat kehidupannya sebelumnya yang begitu kotor membuat Viola jijik pada dirinya, bagaimana bisa dirinya mendapatkan pria sebaik Sean?.
'Aku akan patuh sayang, aku akan melakukan semuanya. Jangan meminta cerai dariku" Sean menatap Viola dengan tatapan memohon dan linangan air mata
'Sean, berdirilah" ucap Viola setelah menguasai dirinya
'Aku tidak mau, kamu akan meminta cerai dariku!" tolak Sean
'Aku tidak meminta cerai darimu Sean, sekarang berdiri" Viola menatap Sean yang masih berlutut tetapi tidak lama kemudian Sean berdiri dan menatap Viola lekat
'Kamu tidak meminta cerai padaku?" tanya Sean dengan wajah polosnya
'Tentu Sean, aku tidak meminta cerai, maafkan aku yang begitu jahat padamu" sesal Viola sambil menahan air matanya yang ingin mengalir
'Kamu tidak jahat sayang, aku yang jahat. Karena aku yang memaksa Ayah mertua untuk menikahkan kita, maafkan aku" Sean menutup matanya mencoba menahan dirinya agar tidak menangis
'Sean, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" pinta Viola membuat Sean terdiam tetapi tidak lama kemudian Sean mengangguk
'Aku... aku meminta maaf padamu akan sikapku selama ini, bisakah... bisakah kita memulai kembali pernikahan kita?" Viola menatap Sean dengan tatapan penuh harapan
Sean melotot, apa dirinya tengah bermimpi? mimpinya begitu indah membuatnya tidak ingin bangun.
'Apa aku sedang bermimpi?" tanya Sean
'Tidak Sean, ini nyata, bisakah kita memulai kembali aku janji... aku akan berubah" Viola ingin merubah dirinya karena sudah di beritahu kehidupan ke-dua
'Ini beneran? aku tidak bermimpi kan?" tanya Sean tidak percaya
'Ini nyata Sean, aku ingin kita memulai kembali kehidupan yang baru, hanya ada kita berdua yang menjalani tanpa ada campur aduk orang lain. Aku akan membuka hatiku, terimakasih atas hatimu yang begitu tulus padaku" Viola meneteskan air matanya
'Bolehkah aku memelukmu Sean?" pinta Viola
Sean yang begitu bahagia langsung memeluk Viola yang kini menangis kejar karena mengingat kehidupannya sebelumnya.
'Aku mau, aku mau sayang. Terimakasih, terimakasih sudah mau membuka hatimu untukku" Sean mengecup kening Viola karena merasa sangat bahagia
Viola melepaskan pelukannya karena tersadar sesuatu, jika memang dirinya kembali hidup maka tanggal berapa sekarang dan sudah berapa lama mereka berdua menikah.
'Sean, bolehkan aku bertanya?" Viola menatap Sean
'Tanyalah sayang, tidak perlu meminta ijin" Sean mengecup kembali kening Viola
'Sudah berapa lama kita menikah?" tanya Viola membuat Sean mengerutkan keningnya
Sean menghela nafas panjang, wajar saja Viola tidak mengingat sudah berapa lama mereka menikah, Viola saja tidak menginginkan pernikahan ini.
'Kita sudah menikah selama 7 bulan sayang" jawab Sean menampilkan senyum terbaiknya tetapi jujur saja di dalam hatinya terluka karena Viola tidak mengingat pernikahan mereka
Viola terkejut, jika pernikahan mereka masih 7 bulan berarti dirinya belum pernah bertemu Deanra karena pertemuannya dengan Deanra yaitu saat ulang tahun Sean, dan kapan ulang tahun Sean? Viola tidak mau bertanya tanggal pada Sean, dia akan melihat ponselnya nanti dan mencari tahu ulang tahun Sean.
Viola tersenyum senang, berarti dirinya masih suci dan tidak tersentuh, Viola ingin memberikan kesuciannya pada Sean nantinya.
⚫⚫⚫
Semoga kalian senang dan suka yaa dengan novel author.
riri-can
Seminggu sudah kehidupan ke-dua Viola di mulai dan Viola mengubah segala kebiasaan buruknya, apalagi jika berhubungan dengan Sean.
Sedangkan Sean semakin hari semakin manja padanya, terkadang Viola merasa sakit melihat Sean yang begitu mencintainya padahal di kehidupan sebelumnya dirinya adalah perempuan kotor.
'Lagi memikirkan apa sayang?" tanya Sean sambil memeluk Viola dari belakang
'Aku memikirkan kamu, hadiah apa yang cocok untukmu saat ulang tahun nanti" Viola tersenyum manis pada Sean
'Kamu mengingat ulang tahun ku?" tanya Sean tidak percaya
Sean merasa terharu, dirinya telah berburuk sangka pada Viola, nyatanya Viola mengingat ulang tahunnya dan tengah memikirkan hadiah yang cocok untuknya.
'Tentu saja aku mengingat ulang tahun suamiku, kamu ingin hadiah apa?" tanya Viola tersenyum hangat
'Aku tidak butuh hadiah sayang, aku hanya butuh kamu agar tetap di sisiku" Sean menenggelamkan wajahnya pada leher Viola dan menghirup aroma tubuh Viola
Sean menahan gairahnya, dia adalah pria dewasa dan normal, dia juga butuh kebutuhan biologis tetapi dirinya tidak boleh egois memintanya pada Viola padahal itu adalah haknya, tetapi kembali lagi karena rasa cinta dan sayangnya pada Viola.
'Tunggulah hadiah mu nanti, sekarang sudah jam 7 Sean, sudah waktunya kamu bersiap-siap ke kantor" Viola menampilkan wajah marahnya tetapi Viola hanya pura-pura saja dan Sean tau itu
'Aku masih ingin bersamamu cantik" Sean semakin mengeratkan pelukannya
'Aku akan menunggumu Sean, bersiaplah, aku akan menyiapkan pakaian untukmu" Viola mencoba melepaskan pelukannya Sean
'Tapi aku masih ingin bersamamu" rengek Sean tetapi di balas tatapan tajam oleh Viola membuat Sean mengalah dan langsung masuk kamar mandi
Viola tersenyum gemas melihat sifat kekanakan Sean, andai dulu dia baik pasti setiap hari bisa melihat wajah lucu Sean setiap hari.
Tidak lama kemudian Sean keluar dari dalam kamar mandi langsung memakai seragam kantor yang sudah di siapkan Viola.
Viola masih melihat wajah cemberut Sean membuatnya hanya menggelengkan kepalanya.
CUP
'Jangan cemberut begitu, aku akan disini menunggumu" Viola mengecup bibir Sean yang kini melotot
'Kamu mencium ku?" tanya Sean polos
'Tentu saja, apa tidak boleh?" tanya Viola
'ITU YANG SEDARI DULU KU TUNGGU-TUNGGU!" teriak Sean begitu bahagia
'Benarkah? aku bisa setiap saat mencium mu jika kamu mau" goda Viola membuat Sean malu
'Kamu sangat menggemaskan jika sedang malu" kekeh Viola semakin membuat Sean malu
CUP
Viola kembali mengecup Sean tetapi sekarang hanya di pipi dan itu membuat Sean bahagia.
'Sepulang dari kantor kamu bebas menciumiku, sekarang kita sarapan. Nanti kamu telat" ajak Viola menarik Sean menuju lantai bawah
Mereka telah sampai di meja makan, Viola menatap hidangan makanan yang di siapkan oleh para pelayan.
Viola mengerutkan keningnya melihat menu utama masakan, apa mereka tidak tau jika Sean alergi terhadap seafood?.
'Siapa yang memasak hari ini?" tanya Viola pada 7 orang pelayan yang bertugas memasak
'S...saya nyonya, apa ada yang salah?" tanya seorang pelayan
Sejenak Viola menatap pelayan itu dan menatap satu persatu pelayan yang lainnya.
'Apa kamu pelayan yang baru?" tanya Viola
'Benar nyonya, saya mengganti mbak Hani yang sudah berhenti" balas pelayan itu
'Ooh begitu, tetapi maaf ya suamiku alergi terhadap makanan seafood, jadi maaf jika kami tidak menyentuh masakan mu. Dan lain kali sebelum memasak cobalah bertanya pada senior yang lainnya" terang Viola membuat pelayan itu mengangguk paham
Sedangkan Sean begitu bahagia di dalam hatinya karena Viola juga tau makanan yang tidak boleh dirinya konsumsi, selama seminggu ini Viola diam-diam mencari tau seluruh berita mengenai Sean sehingga dirinya bisa memperhatikan Sean.
'Mau makan apa Sean?" tanya Viola
'Apa pun aku makan sayang" balas Sean dan Biola mengangguk mengerti
Akhirnya mereka berdua selesai makan dan Sean pun akhirnya berangkat kerja tetapi sebelum itu Sean meminta Villa menciuminya di bibir sebelum berangkat kerja dan Viola menyanggupinya.
***
Di kantor terlihat Sean yang tengah senyum-senyum sendirian tanpa mengetahui jika Ray masuk ke dalam ruang kerjanya.
Ray adalah sahabat sekaligus asisten dan sekretaris Sean, seluruh kehidupannya sudah di ketahui oleh Ray dan Ray selalu membantunya.
'Sepertinya ada yang sedang bahagia ini?" tanya Ray membuat kesadaran Sean kembali
'Ray, ada apa?" tanya Sean mengubah mimik wajahnya serius
'Ada berkas yang harus kamu tanda tangani" Ray menyodorkan map berwarna putih dan Sean membukanya
Setelah selesai menandatangani isi map itu, Ray langsung duduk di depan Sean karena dirinya sudah kepo sejak tadi.
'Katakan, apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia? apa itu mengenai istri kecilmu itu?" tanya Ray dengan pertanyaan berurutan
'Tentu saja, kamu tau pagi tadi Viola mencium ku, dia mencium bibirku" curhat Sean membuat Ray bingung
Seminggu ini Sean selalu curhat mengenai istri kecilnya itu yang sampai sekarang Ray tidak ketahui wajahnya, dia hanya tau namanya saja.
Seminggu ini juga Sean selalu menampilkan wajah bahagianya membuat kadar ketampanannya bertambah.
'Bukankah itu hal yang bagus, itu artinya istrimu sudah mulai menerimamu" Ray tidak mau merusak perasaan bahagia Sean
'Aku juga berpikir begitu, kamu tau dia bahkan mengatakan aku boleh menciumnya sepuas ku setelah pulang dari kantor" Sean tidak menghilangkan senyum bahagianya
Ray menatap jam tangan yang melingkar di lengannya, jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore masih ada sekitar 2 jam lagi hingga kantor tutup.
'Mengapa tidak pulang saja, bukankah kamu bisa menciuminya sampai kamu puas?" Ray memberikan masukan pada Sean
'Aku tidak boleh pulang sebelum pekerjaan ku selesai Ray, kamu tau bagaimana sifat ku" Sean menghela nafas panjang
'Hanya tinggal bertemu 2 kolega lagi, aku bisa mengurusnya sobat. Pulanglah, bersenang-senang lah bersama istrimu" Ray tidak pernah melihat wajah Sean yang begitu bahagia seperti sekarang
Sahabatnya yang selalu menampilkan wajah datar dan kesedihan selalu terbayang di otaknya, sekarang dia bisa melihat senyuman bahagia dari Sean dan Ray tidak mau merusak suasana bahagia Sean.
'Baiklah, aku mengandalkan kamu. Gajimu akan ku naikkan, aku pulang" Sean mengambil jas nya yang menggantung dan pergi begitu saja meninggalkan Ray yang hanya menggelengkan kepala
'Semoga kamu selalu bahagia" ucapnya langsung kembali menuju ruang kerjanya dan mengerjakan beberapa laporan untuk pertemuannya dengan kolega bisnis dari perusahaan milik Sean
⚫⚫⚫
Ray baik banget kann... andai author punya sahabat seperti Ray pasti bahagia sekali.
Eh btw ini novelnya alurnya maju mundur Yaa, semoga kalian nggak bingung dengan alurnya.
Author juga mengucapkan terimakasih kasih banyak buat kalian karena sudah bersedia mampir ke novel ini, semoga kalian suka yaaa.
riri-can
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!