NovelToon NovelToon

STORIES OF LIFE VINA

VINA PUTRI CAHYANI

Namaku Vina, gadis Desa yang memiliki cita-cita demi kehidupan ekonomi yang lebih baik, dan tentunya membahagiakan Orangtua. Usia ku saat ini hampir 18tahun, tinggi ku 165cm kulit putih dan kata Mak dan Abah aku punya hidung yang mancung, hehe.

Dari bayi aku sudah diasuh oleh kedua Malaikat bumi yaitu Mak Ijah dan Abah Toro, menurut penuturan mereka aku adalah anak yang mereka temukan di kebun belakang rumah mereka yang dulu.

Alhamdulillah, aku ditemukan oleh mereka, jika tidak bagaimana nasib aku? dan bisa saja aku ngga mungkin hidup sampai saat ini. Eh, tapi aku ngga mempermasalahkan kenapa dan bagaimana bisa aku dibuang. Karena menurut Mak Ijah yang penting sekarang saya sudah aman dan terlimpah kasih sayang dari Mak Ijah dan Abah Toro.

"Vin...Vina bangun sayang, udah siang nih. Bukannya sekarang kamu harus ke sekolah untuk ambil ijazah sekalian acara perpisahan sekolah nak...?" Ucap Mak Ijah sambil berusaha membangunkan Vina yang masih terlelap di tidurnya.

"Iya Mak..." Jawab Vina segera bangun dan duduk sambil mengucek-ngucek mata yang masih terasa lengket karena kantuknya, lalu melihat jam dinding dikamar dan matanya melotot ke arah jam.

" Apa! udah jam 7? Waduh...udah siang nih Mak. Ko ngga ngebangunin dari tadi sih Mak"Protes Vina merajuk pada Mak Ijah.

"Vina~Vina, dari pada kamu sibuk ngomel dah sana mandi gih, ntar tambah siang lho, itu Susi dan Meta udah nunggu didepan." Ucap Mak Ijah sambil menyerahkan handuk pada Vina.

" Iya Mak " Jawab Vina sambil mengecup pipi Mak Ijah dan berlalu ke kamar mandi.

'Anak ini, ngga kerasa sudah besar dan sudah lulus sekolah. Tanpa kamu hadir dikehidupan Mak, mungkin kehidupan Mak dan Abah sepi' gumam Mak Ijah dalam hati, mengingat kejadian disaat Mak dan Abah menemukan Vina.

***

FLASHBACK.....

Malam itu, di sebuah rumah kediaman Mak Ijah dan Abah Toro dulu.

" Mas maafin Ijah ya mas, 15 tahun sudah kita berumah tangga. Tapi...Ijah belum bisa ngasih mas keturunan." Keluh Ijah pada Abah dengan tatapan sedih sembari tiduran di pangkuan Abah yang sedang duduk diatas kasur.

"Sudahlah Jah, ngga usah kamu terus membahas itu. Tanpa atau ada anakpun, toh saya bahagia hidup berdua dengan kamu. Semenjak dulu kamu keguguran, saya bahagia hidup berdua dengan kamu daripada saya harus kehilangan kamu. Dan kalaupun kita ngga punya anak, mungkin kita bisa mengadopsi anak untuk kita asuh. Itupun jika kamu mau, bagi saya yang penting kamu bahagia." Jawab Abah Toro menjelaskan pada Mak Ijah sambil mengusap rambut istrinya dengan penuh kasih sayang.

"Makasih mas" Lirih Ijah tersenyum tipis.

" Oya Mas, sepertinya mau turun hujan ya? dari tadi suara petir tapi entah Daerah mana yang sudah turun hujan. " Tanya Mak Ijah pada Abah Toro.

"Iya Jah, sepertinya akan turun hujan, udaranya terasa gerah. Oya, saya mau cek pintu belakang dulu ya, barangkali belum dikunci" Jawab Abah Toro pada Mak Ijah lalu berdiri dan hendak berlalu.

"Tunggu mas" Pinta Mak Ijah sambil memegang tangan Abah Toro.

" Emm...saya ikut, sekalian mau ke air dan cek dapur barangkali tungku menyala"

Seloroh Mak Ijah segera berdiri dan mengikuti Abah Toro ke belakang.

Sesampainya dibelakang, sayup-sayup terdengar suara tangis bayi. Mak Ijah dan Abah Toro pun saling bertatapan, karena heran.

"Jah, kamu dengar ngga barusan" Tanya Abah Toro sambil terus mengamati suara.

"Iya mas, aku denger kaya suara tangis bayi. Tapi dimana? kok suaranya jelas banget ya? setau Ijah, tetangga kita ngga ada yang baru melahirkan atau punya bayi" Jawab Mak Ijah pada Abah Toro heran.

"Coba kita cek ke kebun belakang, soalnya suaraNya seperti dari arah sana?" Ucap Abah Toro segera membuka pintu belakang sambil membawa senter sebagai penerangan. Mak Ijah pun mengikuti sambil memegang tangan Abah Toro erat karena takut itu bukan suara bayi, melainkan suara yang tak kasat mata.

"Eh tunggu mas, itu dengar suaranya jelas banget dari sebelah sana." Gumam Mak Ijah sambil menunjuk sebuah keranjang.

Abah Toro dan Mak Ijah pun segera bergegas menghampiri keranjang itu, betapa terkejutnya mereka karena tepat didepan mereka benar-benar ada sesosok bayi mungil dan lucu yang menangis entah karena kelaparan atau kedinginan.

"Aduh, udah turun hujan nih mas. Kita bawa bayi ini kedalam yuk? kasihan dia nanti kehujanan." Ucap Mak Ijah kembali, segera membawa keranjang dan bayi tersebut kedalam rumah tanpa menunggu jawaban suaminya.

Sesampainya didalam rumah, Mak Ijah dan Abah Toro mengangkat tubuh mungil bayi tersebut dan saling bertatapan di iringi senyum.

"Mas, bayi ini lucu sekali kita rawat ya mas?" Tanya Mak Ijah sambil memberi air putih pada bayi tersebut menggunakan sendok.

Toro hanya mengangguk sebagai tanda jawaban mengiyakan, sambil melihat-lihat isi keranjang, dan ternyata terdapat sebuah kertas bertuliskan nama PUTRI dan sebuah Gelang juga Cincin. Sejak saat itu mereka memberi nama VINA PUTRI CAHYANI.

Mereka pun menjual rumah dan tanah mereka dan segera pindah ke rumah baru di pelosok desa dan membeli rumah yang menurut mereka lebih nyaman.

Disaat usia Vina 12 tahun, Abah Toro dan Mak Ijah memutuskan untuk menceritakan bagaimana Vina ditemukan dan dirawat oleh mereka. Agar Vina tumbuh menjadi anak yang lebih kuat dan tegar, meskipun Vina bukan anak kandung, kasih sayang yang didapat sama dengan anak kandung pada umumnya. Vina pun mengerti kenyataan itu, karena baginya Abah dan Mak adalah orangtuanya.

please like, komentar, favorite dan vote ya...

lanjuuut.....

DI SEKOLAH

Vina, Susi dan Meta sudah tiba di Sekolah. Di sana sudah ramai sekali dengan teman-teman. Susi dan Meta pergi duluan menuju kumpulan teman-temannya, sedangkan Vina asyik sendiri melihat-lihat area sekolah.

'Rasanya waktu tidak terasa, sekarang akhirnya waktu kelulusan itu dirasakan saya dan kawan-kawan ' Pikir Vina dalam hati, sambil bola mata terus melihat sekeliling sekolah.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Vina dari belakang. Vina pun menoleh kebelakang.

"Rangga! selamat ya" Ucap Vina sambil memeluk Rangga.

Rangga adalah ketua osis di sekolah, dia merupakan cowok yang paling banyak digilai cewek-cewek di sekolah. Rangga juga pernah menyatakan cintanya pada Vina, hanya saja Vina menolak dan memilih menjadi teman. Dan beralasan, hanya ingin fokus sekolah dan belajar.

Rangga hanya tertegun mematung, merasakan detak jantung yang dag-dig-dug tak karuan, karena pelukan Vina terasa begitu hangat.

"Kamu juga selamat ya? by the way kamu mau melanjutkan kemana?" Tanya Rangga, mencairkan suasana hatinya sendiri dan melepas pelukan Vina.

"Insa'allah aku mau melanjutkan kuliah ke kampus XX di ibukota, aku juga sudah mengajukan beasiswa disana. Mudah-mudahan aku lulus dan bisa masuk ke sana" Jawab Vina girang.

"Ngga salah Vin, kamu mau ke ibukota? bukannya di Bandung juga banyak kampus baik dan bagus?" Tanya Rangga heran, dan sedih yang ia sembunyikan.

"Ngga ah Ga, aku mau ke ibukota. sekalian belajar mandiri, dan itu merupakan kampus impianku" Jawab Vina, sambil tersenyum.

"Eh, kita ke sana yuk? teman-teman pada di sana tuh." Pinta Vina sambil menarik tangan Rangga agar mengikutinya, karena Vina melihat Susi dan Meta yang sudah di sana lebih dulu.

"Hai Rangga, hai Vina" Teriak Susi dan Meta berbarengan.

"Hai..." Jawab Rangga membalas.

"Eh Vin, nanti kalau kamu udah ke ibukota jangan lupa'in kita ya? aku pasti bakal kangen banget sama kamu" Ucap Susi disertai anggukan Meta dan segera memeluk Vina berbarengan dengan erat.

Susi memilih langsung bekerja, dan Meta melanjutkan kuliah di Bandung.Tak terasa air mata menetes diantara mereka.

Akhirnya acara sekolah pun telah selesai, tak lupa acara mencoret seragam dengan tanda tangan teman-teman memakai spidol permanen dan pilox tampak tawa dan sedih terlihat di wajah mereka.

"Eh Sus, aku laper nih. Kita makan baso yuk? di warung baso samping sekolah" Ajak Vina

Vina, Susi, Meta, Rangga, Arief pacar Susi dan Bambang pacar Meta pun bergegas ke warung baso.

"Mang Ujang basonya dong 6 porsi" Ucap Meta memesan baso.

" Basonya aku traktir ya" Ucap Rangga.

"Hore....sekalian minumnya juga ya?" Jawab Vina merujuk pada Rangga sambil tersenyum ke arah Susi dan Meta.

"Ya elah, dikasih hati pada ngelunjak kalian tuh. Ya udah pesan sana gih, sekalian aku pesan es kelapa ya Vin" Jawab Rangga mengiyakan.

"Ok siap, kalian pesan apa? atau sama'in aja ya...es kelapa' biar ga ribet." Celoteh Vina dan berlalu memesan ke Mang Ujang.

Setelah makan baso Vina dan kawan-kawan pulang ke rumah. Susi naik motor bareng Arief, Meta bareng Bambang dan Vina bareng Rangga.

"Ga, makasih traktiranNya ya...jangan lupa tetap komunikasi ya?Nomer aku, jangan dihapus!" Ucap Vina pada Rangga di motor.

"Iya...iya, kamu juga sama jangan sombong mentang-mentang di ibukota, nanti belagu kamu sok ngota" Ucap Rangga,

"Aww..." Teriak Rangga karena Vina mencubitnya dari belakang. Akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah Vina.

"Ga, mampir dulu yu?" Ajak Vina pada Rangga.

"Ngga Vin, aku langsung cabut ya? soalnya ada acara keluarga" Jawab Rangga dan menyalakan starter motor hendak pulang.

"Ok deh, hati-hati ya....daaah." Jawab Vina sambil melambaikan tangan.

Vina pun masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum Mak..?" Ucap Vina disaat masuk rumah.

"Wa'alaikum salam, eh anak Mak yang cantik udah pulang. Oya, tadi ada surat dari kampus xx di ibukota datang, nih kamu baca" Jawab Mak Ijah dan menyerahkan surat pada Vina.

"Apa'an nih Mak? " Tanya Vina dan membuka suratnya perlahan-lahan lalu membacanya dengan seksama

"Alhamdulillah, Beasiswa Vina di terima Mak" Ucap Vina langsung memeluk Mak Ijah

"Semua ini berkat doa Mak dan Abah" Bisik Vina, pada Mak dan mengecup pipi Mak serta mencium punggung tangan Mak Ijah dan berlalu ke kamar dengan senangnya

Please jangan lupa like, komentar, favorite, dan vote Nya ya...

Lanjuuut....

COWO' NYEBELIN

Tak terasa 1 bulan sudah Vina kuliah di ibukota. Vina sudah memiliki beberapa sahabat dekat yaitu Riska cewek cantik berhijab, Bella si manis yang lucu dan gemesin kadang oleh tingkah konyolnya, dan Doni cowok yang peduli, yaaah lumayan peduli sama teman-temannya doang sih, haha.

"Vin...ke kantin yuk? gue laper nih" Tanya Riska sambil mengelus perutnya.

"Boleh, kebetulan aku juga laper nih. By the way Doni sama Bella kemana Ris? " Jawab Vina, sembari matanya mencari-cari dua sahabatnya yang lain.

"Ya udah deh, kita duluan aja. Nanti mereka kita chat aja buat nyusul" Ucap Riska, menarik tangan Vina agar mengikutinya.

Mereka pun berlalu menuju kantin, tiba-tiba Bella dan Doni teriak memanggil Vina dan Riska.

"Hai Vin~Ris, tungguin dong. Ich...kalian tuh ya, kenapa ngga nungguian kita? lo-lo pada parah." Protes Bella menunjuk Riska dan Vina dengan muka cemberut.

"Eh Bella sama Doni dah nongol aja, giliran makan aja cepet lho nyusulnya. hadeuuuh" Jawab Vina sembari mencubit pipi Bella yang putih dan sedikit Cabi itu.

"Ich, kenapa sih Vin, sakit tau nih pipi di cubit. Pasti merah kan, lo kata nih pipi squishi apa?" Gerutu Bella mengelus pipi dan memonyongkan bibirnya.

"Ya udah-udah, jangan ribut aja kalian. Gue laper nih, yuk buruan." Ucap Riska melerai, dan menarik Vina dan Bella untuk segera kembali berjalan.

"By the way, tempatnya penuh nih genk's." Ucap Doni sambil melihat-lihat setiap meja yang sudah terisi oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu.

"Eh lihat deh, tuh meja sono anak-anaknya dah pada kelar nyo' buruan kesana! keburu keisi sama yang lain lagi." ucap Riska sembari berlari kecil menuju meja yang akan di tinggalkan beberapa Mahasiswi lain yang telah selesai makan.

"Akhirnya dapat tempat duduk juga. " Ucap Doni langsung duduk.

"Eh gue yang pesen makanan ya? tapi Bayar masing-masing, hehe. Mumpung aku lagi mau" Ucap Vina semangat.

"Ya dah sana, gue pesen Nasi goreng plus telur dadar ya jangan pedes, minumnya es teh manis aja " Ucap Doni sembari menyerahkan uang 50 ribu pada Vina

"Kalo gue Nasi goreng sama Kwetiau goreng yang pedes, minumnya es jeruk sama mineral satu" Ucap Bella dan menyerahkan uang 100 ribu.

"Lo pesen apa Vin?" tanya Riska.

" Aku pesen Mie goreng sama Jus alpukat. Kalo air mineral aku dah bawa, ini." Jawab Vina sambil mengeluarkan botol minuman dari tasnya.

"Ya udah gue sama'in aja Mie goreng, cuma minumnya es jeruk sama mineral aja" Jawab Riska sembari menyerahkan uang 50 ribu juga.

"Ok deh, siap meluncur " Ucap Vina menuju Ibu kantin.

brugghh...

"Aduuuh... " Teriak Vina karena di tabrak oleh lelaki yang berjalan sambil asyik bermain telepon genggamnya.

"Hey! kalo punya mata pake buat liat jalan, bukannya tuh mata dipake buat Ponsel mulu Dasar...! sakit tau." Ucap Vina sewot sambil memegang pundak dan tangan kanannya yang sedikit terasa sakit, karena lelaki tadi sedang berjalan cepat sehingga terasa lumayan kencang saat menabrak Vina.

Cowok itu hanya menatap, dan pergi tanpa sepatah katapun.

" Ich...Dasar stress " Ucap Vina kesal.

"Don, itu kan Dave dari genks trio cowok-cowok tajir dikampus ini." Ucap Riska sambil menunjuk Vina yang tadi bertubrukan dengan Dave.

Doni hanya mengangguk dan melihat Dave yang berlalu tanpa sepatah katapun pada Vina.

Vina pun selesai memesan dan kembali ke meja dan memberi uang kembalian pada teman-temannya.

"Eh Vin, lo tau ngga tadi bertubrukan sama siapa?" Tanya Bella pada Vina saat kembali duduk.

" Iya tau, sama cowok stress dan gagu!" Jawab Vina agak mengeraskan suaranya agar didengar oleh Cowok yang menubruknya tadi.

Dave pun memandang ke arah Vina dan kawan-kawannya dengan tatapan sinis.

" Eh lo tuh ya, jangan kenceng-kenceng. mereka tuh, genks cowo-cowo tampan dan tajir dikampus ini. Itu..tuh yang pake baju hitam namanya Kevin, cowok tampan yang bikin banyak cewek meleleh, tapi.... dikenal playboy juga sih. Kalau yang pake sweater putih nama nya Gilang, cowoknya agak iseng dan suka ngambek juga, sensitif gitu deh. Nah kalo yang tadi nubruk lo, itu yang pake baju abu-abu namanya Dave yang paling ganteng tapi paling cool gitu, dia ngga banyak ngomong bahkan kaya es saking diemnya, irit ngomong. Tapi... kalo udah senyum, iidiiih bikin cewek-cewek klepek klepek saking cakepnya" ucap Riska menjelaskan satu per satu.

"Hebat banget Ris sampe tau segitunya, tapi bagi saya tuh siapa? emm, oh iya Dave cowok nyebelin dingin kaya es dan ngga punya etika, tapi by the way aku kira dia gagu." Ucap Vina sambil tersenyum kecil.

" Udah ach ngebahasnya, makanan dah datang nih, kita langsung santap aja. " Ucap Doni mencairkan suasana dan segera melahap makanannya.

"Ok deh kita makaaaan." Ucap Vina semangat.

" Eh genks, pulang kuliah temenin aku cari kerja'an ya? Aku butuh buat bayar kos sama kehidupan sehari-hari aku nih" Ucap Vina pada teman-temannya.

Riska, Doni, dan Bella hanya mengacungkan Jempolnya karena mulut mereka penuh dengan makanan.

sampai akhirnya jam istirahat selesai, dan mereka melanjutkan kelasnya.

please jangan lupa like, komentar, favorite dan votenya ya....

lanjuuut....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!