...Become Beautiful With Candy System...
...🍁🍁🍁...
Memiliki paras cantik bak bidadari, kulit sehat, wajah yang cantik, bersih, putih dan mulus adalah sebuah impian dari para setiap gadis. Dan itu adalah hal yang sangat manusiawi dan wajar.
Namun bagaimana jika seorang gadis belia malah mendapatkan kebalikan dari semua itu? Anezaki Mamori adalah seorang pelajar berusia 17 tahun yang sering mendapatkan perlakukan buruk dan tidak manusiawi hanya karena luka-luka yang dia miliki sejak dia kecil.
Bahkan dia sering dianggap sebagai pembawa sial oleh orang-orang di sekitarnya dan selalu disalahkan atas apapun hal buruk yang terrjadi.
Separuh wajahnya dan beberapa anggota tubuhnya memiliki luka bakar akibat kecelakaan yang terjadi disaat dia masih balita. Bahkan karena kecelakaan itu sang ibu meninggal karena berusaha untuk menyelamatkannya.
Dan hingga sampai saat ini sang ayah masih selalu mengungkitnya dan selalu menyalahkan dirinya atas kematian sang istri. Sang ayah selalu menganggapnya sebagai anak pembawa sial atas kematian dari sang istri tercinta.
"Selamat datang, Ayah. Ayah, aku sudah memasakkan makan malam untuk ayah. Aku tau ayah sangat menyukai sup iga buatan ibu. Jadi aku berusaha untuk membuatnya untuk ayah ..."
BRAKKK ...
KLONTANG ...
Anezaki Mamori yang menyambut kedatangan sang ayah yang baru saja pulang bekerja, malah mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah. Pria paruh baya itu menendang meja makan dan membuat semua masakan Anezaki Mamori jatuh berantakan dan tumpah di atas lantai.
"Jangan pernah menyebut ibumu di hadapanku!! Apa kau ingat!! Gara-gara kamu aku kehilangan istriku!! Gara-gara menyelamatkanmu 12 tahun yang lalu, ibumu malah terlahap oleh api itu!! Dasar anak pembawa sial!! Anak tak tau diri!! Seharusnya kau saja yang mati saat itu!! Bukan istriku!! Namun kini kau malah hidup dengan wajah buruk rupamu itu!! Dasar tidak berguna!!"
PLAKK ...
BRUGGHH ...
Pria paruh baya itu terlihat kembali sangat murka hingga mendaratkan sebuah tamparan keras pada pipi Anezaki Mamori. Lalu menghempaskan tubuhnya dengan sangat kasar hingga menabrak sebuah rak.
Gadis itu hanya bisa menangis menahan rasa sakit pada sekujur tubuh serta hatinya. Rasa sakit yang sering dia rasakan setelah kematian sang ibu seolah-olah sudah menjadi makanan wajib untuknya sehari-hari.
Dan karena sang ayah yang sangat mencintai mendiang istrinya, hingga sampai saat ini pria paruh baya itu tak kunjung menikah lagi. Namun dia masih selalu menyiksa putrinya.
...🍁🍁🍁...
Semua orang selalu menatap Anezaki Mamori dengan tatapan jijik karena luka-luka yang dia miliki itu. Bahkan sejak kecil dia sudah selalu dihina oleh orang-orang di sekitarnya.
Namun hinaan dan cacian itu semakin terasa menyakitkan saat gadis itu sudah beranjak tumbuh semakin dewasa.
Bahkan ketika di sekolahan, tak ada satupun yang sudi untuk berteman dengannya. Karena mereka sangat jijik saat melihat luka bakar Anezaki Mamori dan selalu menganggapnya sebagai pembawa sial.
"Teman-teman, ada yang bawa jaket nggak? Aku pinjam dong! Aku lagi datang bulan dan tembus nih. Aduh ..." bisik seorang gadis di dalam kelas kepada beberapa gadis lainnya.
"Kebetulan aku membawa pakaian hangat. Kamu boleh memakai pakaian hangat milikku." ucap Anezaki mamori dengan ramah dan tulus.
Anezaki menyodorkan pakaian hangat miliknya kepada seorang gadis yang duduk tepat di bangku sampingnya.
Namun rupanya niat baik Anezaki tak bersambut. Dan bukannya berterima kasih, namun gadis itu malah melemparkan pakaian hangat itu kembali dan mengenai wajah Anezaki. Gadis itu menatap Anezaki dengan tatapan jijik. Dia adalah Cho, gadis yang merupakan seorang dewi di SMU nya, karena dia memiliki paras yang sangat cantik dan tubuh yang begitu ramping.
"Berani sekali kamu menyentuh mejaku dan memberikan pakaian hangatmu yang kotor itu padaku! Bisa-bisa aku ketularan jadi buruk rupa seperti kamu deh! Idih najis! Dasar gadis buruk rupa!!"
BRAK ...
Gadis itu malah dengan sangat kasar mendorong tubuh Anezaki Mamori hingga terjatuh terjungkal.
Tak puas dengan itu saja, disaat jam sekolah berakhkir geng gadis itu rupanya masih mau membuat perhitungan kepada Anezaki Mamori. Mereka sengaja menunggu Anezaki Mamori lewat di bawah tangga, dan tepat saat itu salah satu dari mereka mulai menumpahkan cairan bekas seni lukis warna merah terang.
BYURR ...
Air berwarna kemerahan itu jatuh mengguyur tubuh Anezaki Mamori dan membuat seluruh tubuhnya menjadi merah. Bukan hanya itu saja, selang beberapa detik, kembali dirasakan air yang mengguyur tubuhnya dari atas. Dan kali ini baunya sungguh sangat tidak enak, karena air itu adalah air comberan.
"Hiiyyy ... bukan hanya buruk rupa! Tapi dia juga sangat bau seperti sampah. Uwekkkk!!!" seorang gadis berparas cantik mulai mual karena mencium.aroma tidak sedap itu, padahal dia adalah salah satu geng dari mereka.
"Salah sendiri sok kepedean dan berani memberikan pakaian jeleknya padaku! Bisa-bisa aku nanti ketularan kuman dan virus buruk rupanya dong! Idihhh!! Ogah dong!! Bisa-bisa citraku sebagai Dewi sekolahan tercoreng karena ketularan virus buruk rupa dia! Lagipula dia itu.juga pembawa sial! Gara-gara dirinya ibunya matj! Jauh-jauh sana!!"
Ucap gadis yang lainnya menatap jiik Anezaki sambil mengibaskan jemari lentiknya untuk menghilangkan aroma tak sedap itu.
...🍁🍁🍁...
Berulang kali Anezaki ingin merubah penampilannya dengan melakukan sebuah oprasi plastik, namun apalah daya. Dia bukanlah berasal dari keluarga kaya raya. Dan pastinya dia tidak memiliki uang yang cukup untuk melakukan oprasi. Terlebih dia tidak pernah mendapatkan dukungan dari ayahnya.
Hari ini sepulang sekolah Anezaki tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia menghabiskan waktu untuk pergi ke taman dan berusaha untuk menghibur dirinya sendiri.
Malam ini tiba-tiba saja Tokyo diguyur hujan. Disaat berada di halte untuk menunggu busway, Anezaki tak sengaja melihat sebuah layar besar yang terpasang di gedung tinggi yang menjulang di hadapannya.
Terlihat sebuah girl group yang sedang menari dan bernyanyi bersama-sama. Impiannya sejak kecil untuk menjadi seorang idola cantik kembali terlintas di benaknya. Namun sayangnya dia hanya bisa mengubur semua mimpi itu hanya karena dia yang buruk rupa.
Mereka sangat cantik. Memiliki kulit yang sehat, putih dan bersih. Sangat memanjakan semua mata yang memandanginya. Tidak seperti aku yang buruk rupa. Bahkan orang-orang sangat jijik dan ingin muntah saat melihat wajahku.
Batin Anezaki Mamori tak terasa dia sudah menitikkan air mata dan membasahi pipinya yang sedikit berkerut kemerahan karena luka bakar itu.
Deru mobil terdengar saling bersahutan malam hari ini. Lalu lalang orang-orang masih saja memenuhi beberapa jalanan yang saat ini sedang diguyur hujan.
Tiba-tiba saja ada sebuah mobil BMW hitam metalik yang melaju dengan ugal-ugalan dan lepas kendali hingga akhirnya malah keluar jalur dan menabrak pinggiran halte. Peristiwa ini membuat satu korban tertabrak dan terluka cukup parah. Dan korban itu adalah Anezaki Mamori yang malang.
TIINN ...
BRAK ...
...🍁🍁🍁...
Di dalam sebuah ruangan yang didominasi dengan warna putih dan bau obat yang menyengat, seorang gadis terlihat sedang terbaring lemah di atas brankar dengan beberapa perban yang melilit pada beberapa bagian dari tubuhnya. Wajahnya terlihat sangat pucat, lemah dan sangat tak berdaya.
Hingga akhirnya setelah beberapa saat, gadis itu mulai membuka sepasang matanya kembali dengan pelan. Pandangannya masih begitu tak jelas dan masih berbayang. Rasa pusing masih dia rasakan karena kecelakaan yang beberapa saat yang lalu dialaminya mengakibatkan sebuah benturan pada bagian kepala dengan cukup keras.
"Ughh ... kepalaku rasanya sakit dan pusing sekali." rintihnya pelan sambil memegangi kepalanya dan berusaha untuk duduk.
Gadis yang memiliki beberapa bekas luka bakar pada wajah dan tubuhnya itu menatap sekelilingnya dan menyadari jika dia sedang berada di rumah sakit.
Namun tiba-tiba mulai terdengar suara yang menyerupai suara sebuah robot yang terdengar begitu jelas.
DING ...
[ Selamat kepada nona, karena telah terpilih untuk menjadi nonaku pada era ini. Nona bisa merubah takdir apapun jika nona berhasil menjalankan misi sistem yang diberikan. Apakah nona bersedia untuk melakukan penggabungan dengan sistem? ]
Suara itu terdengar dan sukses membuat Anezaki merasa ngeri dan ketakutan. Dia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, namun dia tidak melihat siapapun berada di dalam ruangan ini
"Ka-kamu siapa? Dan penggabungan apa yang kamu maksud?" tanya Anezaki masih berusaha untuk mencari sosok tak berwujud itu.
[ Aku adalah Angela, pemandu dari sistem yang akan membantu merubah takdir hidup nona. Jika nona ingin merubah takdir nona, maka lakukan penggabungan bersama sistem. ]
"Penggabungan? Apakah itu artinya setelah melakukan penggabungan, hidupku akan berubah? Apakah mereka akan berhenti membuliku? Dan ayah akan berubah menjadi hangat?" tanya Anezaki penasaran.
[ Tentu saja, Nona. Nona bahkan bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu. Kecantikan, kecerdasan, kekuatan, kekayaan, ketenaran dan segala hal yang nona inginkan. ]
"Wah ... benarkah? Lalu bagaimana jika aku tidak melakukannya?"
[ Jika nona menolak untuk melakukan penggabungan bersama sistem, maka nona akan meninggal dunia. Karena berkat sistem-lah nona masih bisa bertahan hidup setelah kecelakaan maut itu. ]
Mendengar jawaban dari sang pemandu sistem, tentu saja membuat Anezaki syok bukan main hingga akhirnya mau tidak mau dia menyetujui untuk melakukan penggabungan sistem.
"Baik. Aku mau! Lakukan pemggabungan, Angela ..."
[ Baik, Nona. Penggabungan akan segera dimulai. Penghitungan akan segera dimulai. 10% ... 20% ...]
Angela sang pemandu sistem mulai melakukan penggbungan itu, namun kini Anezaki mulai merasakan rasa sakit yang luar biasa.
"Tunggu, mengapa seperti ini? Mengapa tubuhku rasanya sakit sekali, Angela? Akhhhh ..." Anezaki mengerang menahan rasa sakit pada seluruh tubuhnya, namun rasa sakit itu lebih nyata pada bagian pelipisnya, karena sebuah cahaya kebiruan yang menyerupai seperti sebuah laser menyinari pada bagian pelipis Anezaki.
"Aarggghhh ... rasanya sakit sekali, Angela! Tubuhku dan kepalaku terasa sakit sekali ... ughhb ..." Anezaki mengerang semakin keras karena benar-benar sangat menyakitkan ketika sebuah chip sistem mulai ditanamkan pada pelipisnya.
[ 30% ... 40% ... 50% ... 60% ... 70% ... 80% ... 90% ... 100%. Loading completed. Penggabungan telah berhasil dilakukan. ]
DDRRTT ...
BRUGGHH
Tubuh Anezaki sedikit bergetar lalu terjatuh di atas lantai tepat di sebelah brankarnya. Nanun dia berusaha untuk kembali duduk dengan tegap sembari memegangi kepalanya yang beberapa saat yang lalu merasakan rasa sakit luar biasa.
[ Selamat datang di Beauty And Candy System. Dan selamat kepada Nona Anezaki Mamori, karena telah terpilih untuk menjadi nona dari Beauty and Candy System yang ke-999. Nona bisa merubah takdir apapun jika nona berhasil menjalankan misi yang akan sistem berikan. Nona bisa mendapatkan kecantikan, kekayaan melimpah dan meraih impian nona. Kecantikan, kejayaan, kecerdasan, kekayaan, kehormatan, pria, dan apapun yang nona Anezaki inginkan, semua akan sistem berikan untuk nona. Beberapa hadiah misteri dan permen sistem juga akan selalu menanti nona. Nona Anezaki akan berdiri di titik tertinggi dan semua orang akan memandang dan mengakui nona. Selamat mencoba! ]
Sepasang mata bening Anezaki semakin membulat sempurna ketika mendengarkan suara yang terdengar menyerupai seperti suara robot itu. Suara itu terdengar begitu jelas seolah berada di dalam pikirannya sendiri. Namun suara itu tak berwujud sama sekali. Hal itu tentu saja membuat Anezaki cukup bingung dan juga ketakutan.
"Ha-hantuuuuu ..." pekiknya dengan ekspresi ketakutan dan masih mengedarkan pandangannya berharap akan menemukan sang pemilik suara.
[ Sistem bukanlah hantu, Nona. Jangan takut padaku. Sistem tak akan melukai nona Anezaki. Justru sistem akan membantu nona Anezaki dan merubah hidup nona Anezaki. ]
Sahut suara tanpa wujud itu lagi.
"Sistem? Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Suara apa itu? Sepertinya aku sudah mulai gila karena malah membayangkan yang tidak-tidak dan tak masuk akal seperti yang terjadi dalam dunia virtual. Ughh ... dan kepalaku terasa pusing dan sakit sekali." gumam Anezaki masih memegangi kepalanya yang masih terasa sakit dan berat.
Anezaki berniat untuk melupakan semua itu dan menuruni brankar, namun pergerakannya tertahan kembali saat sebuah suara yang serupa kembali terdengar olehnya dengan begitu jelas.
[ Nona Anezaki tidak gila. Dan semua ini adalah nyata, Nona. Aku adalah sistem yang dikirimkan oleh sang pencipta dan ditugaskan untuk memandu nona Anezaki untuk melakukan beberapa misi sistem, karena nona telah beruntung dan terpilih oleh sistem saat ini. ]
Sebenarnya Anezaki masih merasa takut, namun dia juga cukup penasaran dengan apa yang telah dijanjikan, yaitu sistem akan memberikan perubahan besar di hidupnya. Hingga akhirnya Anezaki mencoba untuk memberanikan diri dan berinteraksi sengan makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai sistem itu yang memiliki suara menyerupai suara robot tersebut.
"Apa? Aku adalah orang yang terpilih? Kenapa bisa seperti itu? Dan mengapa harus aku?" tanya Anezaki tidak mengerti. Bahkan hampir semua orang tak ingin melihat wajahnya dan berhubungan dengan dia.
[ Nona Anezaki. Perkenalkan, aku adalah Angela. Pemandu sistem dari nona Anezaki saat ini. Nona Anezaki telah terpilih oleh sistem karena nasib nona yang begitu menyedihkan. Nona Anezaki memiliki wajah yang buruk rupa, memiliki beberapa luka bakar pada wajah dan juga tubuh nona, miskin dan tidak memiliki harta berharga apapun, memiliki standar otak yang pas-pasan, tidak memiliki teman dan keluarga yang pernah mempedulikan nona, tidak pandai bergaul dan berbaur karena selalu diremehkan dan tak pernah diinginkan, dan selalu dipandang rendah oleh semua orang, serta nona yang selalu dianggap sebagai pembawa sial oleh semua orang, bahkan oleh ayah nona sendiri ... ]
Ucap Angela sang pemandu sistem menjelaskan dengan jujur, hingga membuat Anezaki terkejut bukan main. Karena semua hal yang dikatakan oleh Angela adalah benar dan sangat tepat.
"Da-darimana kamu mengetahui semua itu? Apa kamu adalah dukun? Atau paranormal?" tanya Anezaki mengeradarkan pandangannya untuk mencari keberadaan dari makhluk tak kasat mata itu.
Namun Anezaki sama sekali tidak melihat ada siapapun selain dirinya di dalam ruangan ini. Dan sebenarnya ini kembali membuatnya merasa takut, karena sebenarnya dia begitu penakut dan tidak pernah menonton film horor sekalipun.
[ Sudah sistem katakan, sistem bukanlah hantu ataupun paranormal, Nona. Jangan takut. Dan keberadaan dari sistem hanya untuk merubah dan memperbaiki takdir malang nona Anezaki. Sebagai hadiah awal, maka sistem akan memberikan hadiah awal untuk nona. Silakan nona mengambil permen sistem yang berada di hadapan nona. ]
Ucap Angela yang mengatas namakan dirinya sebagai pemandu dari sistem milik Anezaki.
Tiba-tiba saja tepat di hadapan Anezaki terlihat segerumul cahaya putih kombinasi violet lembut, dan di dalamnya ada beberapa manik-manik kecil dan berwarna-warni yang menyerupai bentuk dadu yang lucu dan unik.
Anezaki mengkerutkan keningnya kebingungan menatap manik-manik cantik yang berbentuk menyerupai dadu-dadu lucu itu.
[ Silakan memilih satu permen sistem, Nona. Sebagai awal dan hadiah perkenalan, sistem akan memberikan secara cuma-cuma untuk nona. Dan silakan menikmati keampuhan dari permen sistem ini. ]
Ucap Angela lagi.
Akhirnya Anezaki memutuskan untuk mengambil salah satu manik-manik yang melayang di hadapannya dan mulai memasukkan ke dalam mulutnya layaknya sedang menikmati sebuah permen, meskipun sebenarnya dia sangat ragu-ragu dan takut.
Namun baru saja tiga detik permen sistem itu berada di dalam mulutnya, dia mulai merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Jika pada awalnya seluruh tubuhnya terasa sakit, kepalanya terasa pusing, maka kali ini dia merasa tubuhnya sangat sehat dan segar. Kepalanya juga terasa lebih ringan.
[ Hadiah pertama yang nona dapatkan dari Beauty And Candy System adalah sebuah kebugaran dan nona telah mendapatkannya saat ini. Setiap nona bisa menjalankan sebuah misi sistem nona akan mendapatkan hadiah dan juga sebuah permen sistem. Untuk mendapatkan hadiah kembali, silakan melakukan sebuah misi sistem, Nona. ]
Karena sudah merasakan sesuatu yang cukup berbeda terhadap tubuhnya, akhirnya Anezaki memutuskan untuk mencoba menjalankan sebuah misi dari sistem.
"Baiklah. Aku ingin menjalankan misi pertama! Apa misi pertama untukku, Angela?" tanya Anezaki mulai bersemangat dan mempercayai keberadaan sistem.
[ Misi pertama adalah menyelamatkan seorang gadis kecil yang terpisah dari mamanya. Gadis kecil itu kini sedang berada di sekitar rumah sakit. Segera cari, temukan dia dan selesaikan misi pertama. Selamat mencoba dan semoga beruntung, Nona Anezaki. ]
Ucap Angela sang pemandu sistem menjelaskan.
"Baiklah! Aku harus segera mencari gadis kecil itu." gumam Anezaki segera bergegas untuk meninggalkan kamarnya untuk mencari gadis kecil itu.
Dia meninggalkan rumah sakit dan menyisiri sekitar rumah sakit. Hingga akhirnya Anezaki melihat seorang gadis kecil yang berusia sekitar 5 tahun berada di ayunan taman seorang diri dan menangis tersedu-sedu.
"Angela, apa gadis kecil itu yang harus aku selamatkan saat ini?" tanya Anezaki menatap gadis kecil itu dari kejauhan.
[ Benar sekali, Nona. ]
Sahut Angela sang pemandu sistem.
Akhirnya Anezaki memutuskan untuk mendekati gadis kecil itu, namun dia memberikan sebuah permen untuk gadis kecil itu untuk perkenalan dan agar dia bisa mendekati gadis kecil itu secara alami.
"Hallo, Adik kecil. Siapa namamu? Mengapa menangis sendirian disini?" tanya Anezaki dengan ramah.
"Namaku Sayaka, Kak. Aku terpisah dari mama, Kak. Hiks ... padahal aku hanya ingin membeli permen saja sebentar. Tapi malah terpisah dari mama. Hiks ..."
"Ya sudah. Kakak akan bantu menemukan mama kamu. Tapi berhenti menangis ya. Dan ini untukmu ..." ucap Anezaki sembari mengulurkan sebuah permen untuk gadis kecil itu.
Seketika gadis kecil itu berhenti menangis dan menerima permen lucu dari Anezaki.
Akhirnya Anezaki menggandeng Sayaka dan mulai mencari mama dari Sayaka di sekitar tempat itu. Setelah berjalan cukup lama dan membuat mereka berdua merasa lelah, namun mereka masih belum menemukan ibu dari gadis kecil itu.
Tiba-tiba saja gadis kecil itu kembali menangis lagi. Dan kali ini dia menangis cukup lama dan membuat Anezaki kebingungan, karena gadis kecil itu tidak segera diam saat dibujuk dengan permen ataupun coklat.
"Hiks ... mama ... aku mau mama ..."
"Sayaka manis, jangan menangis lagi ya. Kakak akan membantumu menemukan mamamu deh ..." berulang kali Anezaki berusaha untuk membujuk Sayaka, dan selalu berusaha untuk menutupi separuh wajahnya yang mengalami luka bakar dengan rambut panjangnya.
Cukup lama Anezaki berusaha untuk membujuk gadis kecil itu, namun dia tidak segera berhenti menangis. Hingga akhirnya setelah 15 menit menangis Sayaka mulai terdiam ketika dia melihat sang mama yang rupanya sudah berada di pos keamanan untuk melaporkan putrinya yang telah menghilang.
"Mama ...." Sayaka berlari mendekati wanita paruh baya itu dan segera memeluknya dengan wajah berbinar.
"Sayang, kamu darimana saja? Mama sangat khawatir padamu. Mengapa tiba-tiba saja menghilang seperti itu?" celutuk wanita yang sebenarnya masih terlihat cantik dan modis itu.
"Maaf, Ma. Aku hanya ingin membeli permen dan malah tersesat. Tapi kakak itu sangat baik dan malah menolongku. Kakak itu membantuku mencari mama." ucap gadis kecil itu menengadahkan wajahnya menatap Anezaki.
Anezaki hanya tersenyum ramah dan membungkukkan badannya sedikit.
Namun bukanlah perlakuan yang baik dan layak, ataupun sebuah rasa terima kasih karena sudah menyelamatkan putrinya, wanita paruh baya itu justru memandang Anezaki dengan tatapan dingin, tajam dan sangat menusuk. Sangat terlihat jika dia sangat jijik dan tidak suka ketika melihat gadis remaja itu.
Hingga akhirnya wanita paruh baya itu malah menarik tangan Sayaka agar menjauh dari Anezaki.
"Siapa kamu?! Mengapa mendekati putriku!" ucapnya dengan nada tidak suka dan pemuh kewaspadaan.
"Eh? A-aku hanya ingin membantunya untuk bertemu dengan bibi saja kok." ucap Anezaki terbata karena mendapatkan tatapan tajam itu.
"Sayang! Jangan dekat-dekat dengan orang asing lagi! Terutama dengan dia! Dia sangat menyeramkan dan seperti monster. Jangan sampai kamu tertular oleh penyakit kulitnya, Sayang! Ayo segera pergi dari tempat ini!"
Ucap wanita paruh baya itu dengan kasar dan segera menarik tangan sang putri menjauh dari tempat ini.
Ada rasa kecewa dan sakit hati yang seketika dirasakan oleh Anezaki. Menyesakkan seperti biasanya. Namun begitulah hidupunya selama ini, selalu dipandang sampah dan layaknya seorang monster oleh hampir semua orang hanya karena kulit wajah dan beberapa bagian pada tubuhnya yang melepuh dan rusak karena luka bakar yang dia dapatkan di masa kecil.
Anezaki menyusuri taman kota dan terlihat sangat tidak bersemangat seperti biasanya, namun akhirnya dia memutuskan untuk segera pulang untuk beristirahat karenaßudah merasa lelah.
.
.
.
Seperti biasa di rumah dia hanya seorang diri. Karena ayahnya selalu pulang larut. Bahkan terkadang sampai tidak pulang karena tidak suka melihat sang putri yang selalu dianggap sebagai pembawa sial dan dan membuat pandangannya muak dan eneg.
Anezaki membersihkan diri lalu duduk di tepian pembaringannya. Dan tiba-tiba saja, dia kembali mendengarkan suara tanpa wujud itu.
[ Mission completed. Selamat, Nona Anezaki. Misi pertama telah berhasil dilakukan. Silakan nona mengambil sebuah permen sistem lagi untuk hadiah keberhasilan misi kali ini. ]
Terdengar suara Angela sang pemandu sistem yang diikuti oleh sebuah kepulan cahaya putih bercampur violet tepat di hadapan Anezaki. Dan permen-permen dengan bentuk lucu dan manis itu kembali terlihat di dalam cahaya itu.
Anezaki segera mengambil salah satu permen sistem itu dan memakannya seperti sebelumnya. Rasanya manis, asam dan seketika memberikan energi positif untuk tubuhnya.
[ Selamat, Nona. Nona mendapatkan permen sistem yang akan memulihkan energi tubuh nona sepenuhnya setelah tidur. Nona juga mendapatkan sebuah salep ajaib yang akan membuat kulit wajah serta tubuh nona halus, putih dan mulus. ]
Ucap Angela lalu kali ini diikuti oleh sebuah botol bening kecil dengan cream berwarna violet lembut dengan kemilauan pernak pernik di dalamnya. Indah sekali!
"Salep ajaib? Dan bisa membuatku cantik? Ta-tapi bagaimana dengan luka bakar pada wajah dan tubuhku ini? Apakah semua luka ini juga bisa sembuh dan memudar dengan salep ajaib ini, Angela?" tanya Anezaki penuh harap dan mulai meraih salep berwarna violet lembut dengan tekstur berkilauan itu dan menelisiknya dengan rasa kagum akan keindahannya.
[ Nona Anezaki benar sekali. Salep ajaib itu akan memudarkan luka bakar milik nona. Dan akan membuat nona cantik. Nona bisa mengaplikasikan dimanapun yang nona inginkan, dan hasilnya akan terlihat keesokan harinya. Selamat mencoba dan semoga nona Anezaki menyukai hadiah pemberian dari sistem. ]
Sahut Angela sang pemandu sistem membuat Anezaki mulai memiliki sebuah harapan kembali. Sebuah harapan untuk memiliki hidup yang normal dan wajar dengan kulit wajah dan tubuh yang sehat tanpa luka bakar
[ Nona, silakan nona memeriksa status terbaru nona terlebih dahulu. ]
Ucap Angela kembali membuat Anezaki bingung.
"Status? Bagaimana cara memeriksanya, Angela? Aku juga mau melihatnya, tapi dimana?" tanya Anezaki merajut alisnya menatap ke sekitar.
[ Baik, sistem akan segera menampilkan status milik nona. ]
DING ...
[ Menampilkan status dimulai. ]
Sahut Angela diikuti dengan suara notifikasi sistem dan beberapa berkas cahaya violet lembut menyilaukan yang mulai terlihat di hadapan Anezaki, hingga akhirnya mulai membentuk sebuah layar hologram dengan dasar violet lembut.
《《《《《 Beauty And Candy System 》》》》
Nama : Anezaki Mamori
Usia : 17 Tahun
Ras : Human
Kecantikan : 3
Kepintaran : 50
Kelincahan : 5
Spesial skill : -
Kharisma : 0
Poin sistem : 7
Poin kemampuan : 10
Kemampuan spesial : -
Dana : 1000 yen ( kira-kira 115.000 rupiah )
Misi : 2 ( belum dibuka )
Hadiah misi 1: 1 salep ajaib + 1 permen sistem + dana
Baterai kehidupan : 20 %
Sistem pemandu : Angela
《《《《 Beauty And Candy System 》》》》
Anezaki mengamati layar hologram berwarna violet lembut itu dan membacanya dengan teliti dan hati-hati. Sebenarnya dia cukup miris melihat statusnya yang bisa dikatakan memiliki poin yang masih cukup rendah. Namun dia juga terkejut karena tiba-tiba memiliki beberapa uang dari sistem.
"Baterai kehidupanku 20% ? Apa maksudnya, Angela? Apakah itu sisa umurku di dunia ini?" tanya Anezaki menerka-nerka dengan raut cemas karena mengira usianya tidak akan lama lagi di dunia ini.
[ Bukan, Nona. Baterai kehidupan adalah energi dan daya dari tubuh yang nona miliki saat ini. ]
Sahut Angela.
"Apakah itu bisa dikatakan seperti daya sebuah ponsel? Jika akan habis maka harus melakukan pengisian?"
[ Benar sekali, Nona. Untuk melakukan pengisian nona harus segera tidur dan beristirahat. Namun dengan sering mengkonsumsi permen sistem juga akan selalu menambah baterai kehidupan milik nona. ]
Sahut Angela menjelaskan.
Anezaki manggut-manggut meskipun sebenarnya menganggap hal ini cukup unik. Namun, dibandingkan dengan itu, dia lebih tidak sabar untuk segera menggunakan salep ajaibnya. Hingga akhirnya Anezaki mulai mengaplikasikan pada separuh wajahnya yang memiliki bekas luka bakar pada sisi sebelah kiri.
Tidak ada perubahan sama sekali, dia hanya merasakan rasa dingin dan harum yang meresap ke dalam kulit wajahnya. Lalu dia mulai mengoleskan pada beberapa bekas luka yang ada di tubuhnya, seperti tangan, dada atas, perut, paha, dan bagian-bagian lain yang memiliki luka bakar.
Karena sudah merasa mengantuk dan lelah, akhirnya Anezaki segera memutuskan untuk tidur dan beristirahat.
Malam bergulir menjadi pagi. Dan kini saatnya sang mentari menyinari dunia dengan cahaya hangatnya. Anezaki terbangun setelah mendengar alarmnya berbunyi.
Dia mematikannya dan bersiap untuk segera mandi dan pergi ke sekolah. Namun betapa terkejutnya dia ketika dia melewati cermin rias di dalam kamarnya. Dia berhenti dan kembali memeriksa cermin rias itu.
"Aaahhhhhhh ..." pekiknya cukup kuat menatap pantulan dari cermin itu dengan sepasang mata membulat sempurna.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!