"Apakah dia gadis yang kau maksud itu man?" Tanya yudi pada ku
"Benar yud! Dia adalah gadis itu" jawab ku mantap
"Sekarang kau lancarkan lah rencana mu,aku akan melancarkan rencana ku juga"
Yudi tampak bingung mendengar perkataan ku barusan lalu berkata "Rencana apa lagi man? Kenapa kau tidak memberitahukan rencana mu itu pada ku dan juga dandy?" Protes nya
"Benar man! Kau tidak adil" tambah dandy
"Sudah! Sudah! Jangan keras keras" ucap ku
"Nanti kalau letha dengar suara kita di sini,bisa gagal lagi rencana kita seperti hari hari sebelumnya"
"Oke! Jadi bagaimana? Apa yang harus kami lakukan sekarang?" Tanya dandy dengan nada yang sangat pelan
"Kau ikuti saja apa yang akan di lakukan oleh yudi pada letha!"
"Turuti saja perintah nya"
"Kalian bebas melakukan hal apapun padanya! Tapi ingaat....
"Jangan sampai letha mat*" terang ku panjang lebar
"Siap bos kalau itu sudah pasti,kami tidak akan berbuat sekejam itu pada letha sang pujaan hati mu" sahut yudi sambil terkekeh pelan
"Srrrt...srrrt....srrrt!"
Bersamaan dengan itu mulai terdengar derap langkah kaki letha yang memang ingin berjalan ke arah tempat kami bersembunyi sekarang.
Dengan cepat aku langsung memberikan sebuah aba aba pada mereka untuk keluar dari dalam persembunyian setelah langkah letha berhenti tepat di semak semak ini.
"Sekarang" Seru ku pelan sambil menepuk ke dua bahu milik mereka
Dengan sigap mereka langsung lompat dan menghadang tubuh letha bak seperti harimau yang sedang bersiap siap memburu mangsa nya!
"Aaaaaa" teriak letha
"Bang yudi? Bang dandy?" Seru nya terbata bata
"Kalian mau apa? Kenapa tiba tiba muncul dari semak semak itu?"
"Bikin letha kaget saja to bang,bang!"
"Aduh bang yudi minta maaf karna sudah membuat dek letha kaget" Jawab yudi dengan nada menyesal namun sambil mengulum senyum nya
"Dek letha dari mana malam malam begini? Malah sendirian lagi.apa tidak takut?"
"Tidak bang! Takut sama siapa coba? Kan ada allah yang akan menjaga letha" sahut nya dengan senyuman yang mengembang,begitu manis dan berhasil membuat hati ku bergetar hebat!
"Letha habis dari rumah nya nek mirna!"
"Nek mirna?" Tanya dandy
"Iya bang,nek mirna!" Tegas letha
"Memangnya ada keperluan apa kau datang ke rumah wanita tua itu selarut ini dek?" Tanya dandy lagi
Letha tampak tersenyum "ini bang,letha nganterin minyak urut buat nek mirna! Kasian soalnya kaki nya keseleo"
"Harusnya si,tadi sore letha antar tapi,karna abah juga kurang enak badan letha jadi tidak tega meninggalkan abah sendirian di rumah" sambung letha
"Yasudah bang! Letha pamit pulang di luan yah! Sudah malam sekali soal nya,takut abah kebangun terus nyariin letha"
"Permisi bang!" Pamit nya
Aku yang melihat itu langsung tersentak dan ingin melangkah keluar dari tempat persembunyian ku agar mencegah letha untuk tidak pergi dan kembali ke rumah nya begitu saja.
Tapi,niat itu langsung ku urungkan saat yudi berhasil menggapai tangan letha bertujuan mencegah nya untuk tidak pergi dari sana.
"Aduuh! Apaan si bang? Kok pegang pegang tangan letha" protes letha yang mulai di liputi amarah
"Waduh! Jangan galak galak dong dek.bang yudi dan bang dandy cuma mau ngobrol lebih lama dengan dek letha" jawab yudi
"Maaf bang,besok saja lanjut ngobrol nya ini sudah malam" jawab letha cepat dan ingin pergi lagi tetapi lagi lagi yudi berhasil mencegah nya
"Lepaskan tangan letha bang! Ini sakit!" Rintih nya
"Tidak! Sebelum aku dan dandy masih belum menyicipi tub*h mu ,sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepas kan mu manis" ucap yudi sambil menoel dagu milik letha yang membuat nya melengos
"Abang mulai tidak sopan ya! Jangan berani berani menyentuh letha ya bang.kalau abang nekat letha akan adukan semua kelakuan bej*t kalian pada abah" ancam nya penuh amarah
"Hahahahaha"
"Kau pikir kami akan takut dengan ancaman mu itu?" Ejek dandy
"Aduh letha,letha! Aku sangat kasihan pada diri mu"
"Rupa mu sangat cantik,begitu pula dengan hati mu sangat lembut"
"Munafik jika aku,yudi,dan semua laki laki di desa ini tidak mempunyai niat untuk bisa memiliki diri mu dan juga tubuh mu"
"Apa maksud kalian?" Teriak letha
"Aku bilang jangan macam macam! Aku tidak main main atas perkataan ku"
"Hahahaha"
Lagi lagi perlawanan letha membuat ke dua teman ku tertawa terbahak.
"Sudah diam!"sentak yudi di sela sela tawa nya membuat tubuh letha semakin bergetar hebat
Sungguh aku tidak tega melihat gadis yang sangat ku cintai serta dambakan dengan keadaan ketakutan begitu.
Tapi,sudah lah! Toh dia sudah berkali kali menolak ku dan itu membuat ku sangat malu sekaligus membuat harga diri ku sebagai seorang lelaki terkaya di desa ini harus jatuh hanya karna gadis tak tau diri seperti dia.
Letha terus memberontak dan meminta untuk di lepaskan,tetapi yudi dan dandy enggan melepaskan gadis itu,sebab rencana mereka yang ingin merenggut kesucian gadis itu masih belum tercapai.
"PLAAAAK!"
Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri milik yudi yang membuat nya meneriaki letha dan membalas tamparan yang 2 kali lebih keras dari yang apa letha berikan pada yudi
"Rasakan itu gadis si*lan" m*ki yudi yang di balas tawa bengis milik dandy yang menambah keseruan adegan malam ini.
*******
"Assalamualaikum abah"
"Waalaikumaalam nak radit"
"Abah sedang apa mondar mandir di luar rumah selarut ini?"
"Sial!"gerutu ku
"Kenapa harus ada radit di sini? Hancur sudah rencana ku" Batin ku
"Letha tidak ada di dalam rumah nak radit,abah tidak tau dia pergi kemana" khawatir abah
"Memangnya letha tidak pamit dulu sama abah sebelum pergi?" Tanya radit
Cih! Dasar anak kota bod*h,sudah jelas abah mengatakan bahwa abah tidak tau letha pergi kemana! Masih juga di lempar pertanyaan aneh seperti itu.
"Tidak nak! Letha tidak pamit pada abah"
"Ya allah ndok,kamu dimana?"
"Tenang bah,abah masuk lah dulu ke dalam rumah ya! Biar radit yang cari letha"
"Tapi nak radit,abah takut merepot kan"
"Tidak bah! Masuk lah,radit tidak janji tapi radit akan berusaha mencari kemana letha pergi"
"Baik nak,hati hati" ucap abah
"Iya bah" sahut radit langsung pergi
"Ini saat nya" Batin ku
Dengan langkah pelan aku mendekat pada abah dan seberusaha mungkin untuk tidak menimbulkan suara apa pun.
Saat tubuh belakang abah tepat di depan ku dan
"Bugh"
"Aaaaaaah" teriak abah yang akhir nya pingsan dan tubuh nya langsung roboh ke tanah
Aku tersenyum puas melihat tubuh ringkih itu sudah dalam kondisi tidak berdaya sedikit pun.
"Rasakan itu pria tua,ini masih belum seberapa untuk mu"
"Rasa sakit pada tubuh mu akan merambat lagi ke hati mu,saat kau mendengar kabar atas apa yang terjadi pada putri cantik mu"
"Ini akibat nya jika terlalu sombong dan menganggap ku remeh! Kau dan putri mu tak lebih dan tak kurang dari kata "manusia tak tau diri"
Belum puas akan hal itu,sedetik kemudian ku tendang tubuh nya hingga berguling memasuki teras rumah milik nya.
"Rasakan itu" hardik ku lagi dan pergi begitu saja
Aku melangkah dengan ringan sambil tersenyum bahagia,bagaimana tidak? Sakit hati,rasa malu,amarah ku akhirnya tuntas juga malam ini.
Dan sekarang,aku hanya tinggal menunggu kabar akan letha dan juga abah nya si lelaki tak tau diri itu.Aku sangat yakin sekali,jika abah mengetahui fakta bahwa letha putri semata wayang nya sudah tidak suci lagi akibat jamaan dari yudi dan juga dandy.
Maka,abah dan letha sudah pasti dalam keadaan yang sangat terpuruk.Dan abah akan mencemaskan masa depan letha yang sudah hancur dan membuat nya janda seumur hidup.Sebab,tak akan ada satu pun laki laki di desa maupun luar desa yang akan meminangnya untuk menjadi istri.
Dan itu merupakan keinginan terbesar ku,melihat letha hancur!
"Lihat dan tunggu saja! Kalian akan menyesal seumur hidup.itu lah akibatnya jika terus menolak ku,kalian selalu memandang ku sebelah mata!"
"Anggap saja ini adalah sebuah ganjaran yang memang harus kalian dapatkan"
"Sekarang kita impas letha,aku sungguh tak sabar menunggu esok hari tiba"
"Hahahaha"
Aku tertawa membayang kan hal itu dan di saat yang bersamaan ponsel ku berdering.
"Dandy? Apakah mereka sudah selesai menikmati tubuh gadis itu?" Batin ku menebak
"Halo" sapa ku
"Bagaimana?" Tanya ku antusias
"Aduh man,gawat!" Seru dandy dari sebrang sana
"Ada apa? Kenapa kau terdengar tegang sekali?"
"Yudi man,yudi terus menyiksa letha seperti orang kerasukan"
"Gadis itu sudah sangat lemah dan tak berdaya lagi man,seluruh tubuh nya sudah banyak di penuhi lebam akibat dari pukulan yang di layangkan oleh yudi" jelas dandy panjang lebar
"Sudah lah biarkan saja dia terus menikmati tubuh gadis itu dan,kau tidak perlu cemas begitu"
"Bukan kah kau juga menginginkan hal yang sama seperti yudi?" Tanya ku
"Ti-tidak man! Aku tidak tega jika harus melakukan itu pada letha"
"Aku tak tega" keluh dandy dengan nada lemah
"Aaaaaaarhg"
Itu lenguhan yang berasal dari yudi,aku yakin kini dia sudah nerasa puas!
"Hey dandy? Sekarang giliran kau!"
"Ti-tidak" tolak dandy cepat
"Kau yakin?"
"Apa kau tidak akan merasa rugi?"
"Ayolah tidak apa apa,lakukan saja mumpung gratis"
"Ti-tidak,kau saja aku sudah tidak nafsu" sahut dandy bersungguh sungguh
Aku hanya diam dan terus menyimak percakapan di antara mereka.
"Kau sedang menelpon siapa?" Suara yudi mulai terdengar jelas,mungkin dia sedang berada di sebelah dandy
"Keraskan suara telpon nya,aku juga ingin bicara dengan darman" perintah yudi
"Baiklah" jawab dandy cepat
"Man,apa rencana mu sudah selesai?" Tanya yudi
"Sudah! Bagaimana dengan mu? Kalau mendengar lenguhan mu tadi,menurut ku itu adalah sebuah tanda bahwa kau sudah benar benar puas"
"Hahahaha,tentu! Aku sudah sangat puas sekarang"
"Datanglah kemari,kau juga harus mencoba nya"
"Gadis ini cukup melelahkan"
Aku hanya tersenyum masam mendengar nya.
"Coba arahkan ponsel itu pada letha aku ingin mendengar suara nya" perintah ku
Tiba tiba saja muncul ide brilian,aku ingin mendengar suara letha yang sudah tak berdaya.
"Baiklah man"
"Hei letha,ayo keluarkan suara mu! Seseorang ingin mendengar nya" Teriak yudi
Untuk beberasa saat hening,tak ada suara letha terdengar.
"Hei,ayo bicara! Jika kau tetap tidak mau bicara maka aku tidak akan segan segan menyiksa mu lagi dan lagi"
"Bicara letha!" Seru yudi kembali
"Baiklah,kau yang telah memaksa ku untuk melakukan ini" ucap yudi
Sedetik kemudian terdengar suara tamparan keras yang membuat letha merintih kesakitan.
"Aaaah,sakit bang"
"Ka-kau sungguh laki laki bej*t bang"
"A-aku akan membalas perbuatan kalian pada ku"
"Memangnya kau akan membalas ku dengan cara apa letha?" Ejek yudi
"Sudah lah,kau pasrah saja"
"Le-lepaskan aku bang!"
"Lepaskan!"
"Plaaaak!"
Aku tersenyum sangat puas mendengar suara letha yang begitu sangat amat menyedih kan itu,aku bangga akan apa yang sudah di lakukan oleh yudi! Dia cukup pandai melancarkan aksi nya untuk menyiksa letha demi memuaskan ku.
Ah,aku memang benar benar tidak salah memilih teman seperti mereka berdua.Yang rela melalukan apapun hanya demi uang"
Orang orang miskin memang sudah seperti itu,jika berkaitan dengan uang maka mereka akan gelap mata! Dan aku tidak akan menyia nyiakan hal itu.
"Aaahk,sakit bang!"
"Cu-cukup"
"Hentikan bang"
"Tubuh letha sakit sekali"
"To-tolong lepaskan let-ha bang!"
"Letha mohon"
"Cukup! Itu sudah cukup" Ucap ku pada mereka berdua agar berhenti menyiksa letha
"Sekarang kalian pergi dari sana dan tinggalkan saja gadis itu di sana seorang diri"
"Biarkan warga desa yang akan membantunya"
"Tapi man...." potong yudi
"Biarkan saja,tugas kalian hanya cukup sampai di sini"
"Aku sudah mentransfer uang yang ku janjikan kedalam rekening kalian berdua"
"Sekarang pergi sejauh mungkin,dan ingat jangan sampai meninggalkan jejak apapun"
"Sisanya itu akan menjadi urusan ku" terang ku
"Baik man! Terimakasih"
"Kami akan pergi sejauh mungkin"
"Tut"
"Tut"
"Tut" Telpon terputus
"Bang darman?!" Seru seseorang dari kejauhan
"Sedang apa abang di sini?"
"Ah,itu...."
"Kenapa aku tiba tiba gugup begini? Tenang darman tenang,kau harus bersikap seperti biasa"
"Aku sedang mencari angin saja,kalau kau? Apa yang kau lakukan?!" Tanya ku pura pura
"Saya sedang mencari letha bang,dia pergi dari rumah tanpa sepengetahuan abah"
"Apa abang ada melihat letha di sekitar sini?"
"Tidak! Aku tidak melihat nya"
"Baiklah bang,kalau abang melihatnya tolong antarkan dia pulang"
"Ya,baiklah!" Ucap ku
"Kalau begitu saya permisi ya bang,assalamualaikum"
"Cih! Sok mau jadi pahlawan." Hardik ku
"Cari saja jika kau mau"
Ku lanjutkan kembali langkah ku menuju rumah,dari kejauhan aku sudah melihat bapak dan ibuk tengah berdiri di depan gerbang rumah dengan wajah yang memerah.
Aku hanya melengos melihat raut wajah mereka,aku sudah bisa menebak bahwa mereka akan memarahi ku lagi dan lagi seperti anak kecil.Dan aku sudah muak akan hal itu!
"Dari mana kau darman?" tanya bapak dengan sinis nya
"Itu bukan urusan bapak" Jawab ku singkat dan langsung melenggang memasuki halaman
"Kau benar benar tidak sopan darman! Anak durh*ka tidak tau di untung kamu"
"Cepat kembali ke sini,bapak belum selesai bicara"
"Ya,ya,ya! Terserah bapak saja.Darman capek mau tidur" jawab ku
"Braaaak!"
Ku banting pintu kamar dengan sangat keras hingga terdengar sampai ke luar sana,dan lagi lagi membuat bapak dan juga ibu kembali berteriak memarahi ku.
"Aaaaahk...enak sekali" ucap ku saat setelah menjatuh kan bobot tubuh ku di kasur dan menikmati rasa nyamannya.
"Darman buka pintu nya! Bapak belum selesai bicara"
"Tok"
"Tok"
"Tok"
"Cklek"
"Cklek"
"Aaaargh! Berisik" teriak ku
"Buka pintu nya" Seru bapak lagi
"Iya! Iyaaaa!" Jawab ku malas dengan terpaksa berjalan dan membuka pintu itu lagi.
"Ada apa si pak? Darman cuma ingin tidur"
"Jadi tolong,jangan sekarang ya.Marah nya di lanjutkan besok saja"
"Bapak tanya kau habis dari mana? Apa kau mabuk mabuk dan main judi lagi darman?" tuding bapak pada ku
"Tidak pak! Darman hanya cari angin saja" jawab ku cepat
"Tidak mungkin,bapak tidak percaya sama kamu darman"
"Terserah bapak mau percaya atau tidak darman tidak peduli" sahut ku santai
"Man?" panggil ibuk sambil mengelus pundak ku
"Coba kau jujur saja pada bapak dan ibuk,kau habis dari mana nak?"
"Kalau kau jujur bapak mu tidak akan bertambah marah pada mu" ucap ibuk lembut
"Sudah lah buk!" ucap ku sambil menyingkirkan tangan nya dari bahu ku "Sudah darman bilang,darman hanya cari angin saja" terang ku
"Jika memang benar begitu,lalu kenapa baju mu kotor sekali nak?"
Aku tersentak kala mendengar penuturan dari ibu,memang benar baju ku kotor sekali.Mungkin ini akibat aku terlalu lama bersembunyi di semak semak itu.
"Darman! Kenapa kau diam? Apa yang sedang kau pikirkan?" pekik bapak yang membuat ku sedikit terlonjak
Pagi pun tiba,seluruh warga desa tengah sibuk dengan aktifitas mereka masing masing.Mulai dari mencuci,memasak,hingga pergi berkebun.
Berbeda dengan apa yang tengah di lakukan abah ramdan tak lain tak bukan adalah ayah kandung dari alletha.Gadis yang sampai saat ini masih belum bisa di temukan keberadaan nya.
"Dimana kamu sebenarnya letha? Abah sangat khawatir ndok" lirih abah dengan suara parau karna sejak semalaman abah terus menangis tanpa henti.
"Assalamualaikum bah!" sapa radit
"Waalaikumsalam nak radit" sahut abah semangat dia sangat berharap bahwa radit telah berhasil menemukan letha.
"Nak radit sendirian?" tanya abah dengan tatapan kecewa
"Iya bah,radit sendiri" jawab radit dengan wajah bersalah
"Apa letha sudah pulang bah?"
Abah menggeleng dengan lemah,dan kembali berjalan memasuki rumah nya dengan langkah yang teramat berat.
"Maafkan radit bah,karna radit masih belum menemukan letha"
"tidak apa nak radit,nanti abah akan meminta bantuan pak kades dan warga desa untuk mencari keberadaan letha" jawab abah dengan senyum tulus tetapi tatapan nya di penuhi oleh kesedihan.
"Kemarilah,duduk di sini" pinta abah
"Iya bah"
Radit berjalan pelan menuju sebuah kursi kayu tua dan mendaratkan bokongnya di sana.
"Abah sudah makan?"
Abah menggeleng pelan "Belum,abah tidak bisa makan apapun nak radit"
"Abah sangat khawatir dengan keadaan letha sekarang" ucap abah sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi milik nya
Radit hanya diam dan menghembuskan nafas gusar,dia tidak tau harus melakukan apa lagi sekarang! Dia sudah mencari letha hingga pagi tetapi hasil nya hanya lah sia sia.
"Entah di mana kamu saat ini letha,abang sangat mencemaskan mu" Batin radit sambil meraup wajah nya kasar.
Untuk beberapa saat suasana di rumah hening,sebab mereka berdua sedang sibuk dengan pikirannya masing masing.
Yang terdengar hanyalah sebuah helaan panjang yang terus keluar dari mulut abah.
"Baiklah kalau begitu,radit pamit pulang sebentar bah nanti radit kembali lagi ke sini dan ikut membantu mencari keberadaan letha bersama warga desa"
"Iya nak radit pulanglah dulu,kau juga harus membersihkan diri"
"Terimakasih karna sudah mau membantu abah mencari letha"
"Iya bah,kalau begitu saya permisi"
"Assalamualaikum"
Setelah kepergian radit,abah tidak mau hanya tinggal diam di rumah saja dan menunggu kepulangan letha yang entah kapan.
Abah memutuskan untuk datang ke rumah kepala desa yang kebetulan tidak begitu jauh dari rumah nya.Yang hanya berjarak 5 rumah saja.
Abah berdiam diri cukup lama di depan gerbang rumah pak kades yang memang dalam keadaan setengah terbuka.Ada terselip rasa ragu dan tak enak hati jika dia harus meminta bantuan pada pak kades.
Sebab pak kades sudah tiga kali mengajukan lamaran anak nya untuk letha putri nya,tetapi letha selalu menolak lamaran itu.
Dan karna hal itu pula,sikap darman berubah terhadap diri nya dan juga letha! Dia sering bersikap semena mena tidak seperti dulu.Yang selalu bersikap sopan dan juga lembut pada abah dan juga letha.
Tetapi abah memilih untuk tetap diam dan bersabar atas perlakuan darman,abah sangat merasa maklum akan perubahan sikap darman.Ini semua akibat dari ulah putri nya sendiri yang terus menolak lamarannya.
"Haaah" abah menghembuskan nafas panjang sebelum benar benar berhadapan langsung dengan pak kades
"Assalamualaikum pak kades" Seru abah dengan keras
"Waalaikumsalam" sahut pak kades dari dalam
Tak berselang lama,tampak lah seorang pria yang umurnya sudah setengah abad itu keluar dari dalam kediamannya yang sangat nyaman.
"Ada apa bah? Kenapa abah datang ke rumah saya?" tanya pak kades
"Begini pak kades...
"Ada apa bah? Katakan saja" ucap pak kades sambil menepuk pelan bahu kiri abah
"Kedatangan saya kemari ingin meminta bantuan dari pak kades untuk mencari letha pak" ucap abah melontarkan tujuannya
Pak kades tampak mengerutkan dahi nya sebentar sebelum bicara."Mencari letha? Memangnya letha pergi kemana bah?"
"Saya juga tidak tau pak,letha tidak mengatakan apapun pada saya"
"Saat saya terbangun,saya sudah tidak menemukan letha di kamar nya" terang abah panjang lebar yang membuat raut wajah pak kades semakin terlihat khawatir.
"Baiklah,kalau begitu saya akan langsung mengumumkan ke seluruh warga desa agar berkumpul di sini,dan ikut mencari letha ya bah"
"Iya pak kades,saya ucapkan banyak terimakasih karna pak kades masih mau membantu mencari letha,meski putri saya telah membuat keluarga kalian merasa malu" tutur abah yang di balas gelengan cepat oleh pak kades.
"Tidak usah di bahas lagi bah! Mungkin ini sudah menjadi jalan nya"
"Putra putri kita memang tidak berjodoh"
"jadi,abah tidak perlu terus merasa bersalah dan juga terus menyalahkan letha akan semua ini"
"Baik pak kades,kalau begitu saya pulang dulu ya! Sekali lagi terimakasih banyak"
"Iya,bah iya!" jawab pak kades
"Hati hati bah" pesan nya
Pak kades terus menatap tubuh abah yang terlihat sedikit mebungkuk dan terlihat juga sesekali abah memukul mukul punggung nya sambil berjalan.
"Kenapa punggung abah seperti itu? Apa dia sempat terjatuh atau apa?" tanya pak kades pada diri sendiri
"Ada apa pak?" tiba tiba terdengar suara milik buk kades yang membuat nya terlonjak
"Duh! Buk! Buk! Kebiasaan selalu saja begitu"
"Jantung bapak ini sudah mulai lemah loh buk,kalau ibuk terus saja muncul tiba tiba begini.Bisa bisa nyawa bapak melayang buk" protes pak kades
"Huuuus! Bapak ini kalau ngomong kok ya ndak di pikir pikir dulu toh pak pak"
"Ya habis nya ibuk suka sekali ngagetin bapak!"
"Emang ada apa si pak?"
"Itu loh buk...si letha hilang sejak semalam belum juga pulang"
"Abah minta tolong pada bapak untuk mencari letha"
"Lah,kok tumben sekali letha keluar rumah malam malam y pak?"
"Ya kalau itu bapak tidak tau buk,yasudah kalau gitu bapak mau ngumumin ke seluruh warga desa supaya ikut turun tangan mencari letha"
Baru saja hendak melangkah kan kaki,pak kades dan buk kades di kejutkan dengan suara riuh warga desa dan tak berapa lama terdengar lah suara teriakan yang berasal dari abah.
"Ada apa itu pak?" tanya buk kades yang terlihat sangat khawatir
"Bapak juga tidak tau buk"
"Mari kita lihat" ajak pak kades pada istri nya
"Pak,buk!" seru darman dari balkon kamar tidur milik nya
"Mau kemana?"
"Sudah! Kamu tidak perlu ikut campur!" tegas pak kades yang membuat darman merasa jengkel.
"Ck! Dasar orang tua aneh" Desis nya dan masuk kembali ke dalam kamar
"Ada apa ini?" tanya pak kades ingin tau
Namun,tak ada satu orang pun yang menjawab pertanyaan dari nya,karna tak ingin berlama lama akhirnya pak kades langsung berjalan masuk ke dalam kerumunan warga warga nya yang di ikuti oleh istri nya.
"Astaghfirullah pak, itu letha" ucap buk kades dengan bibir gemetar
"Astaghfirullah,astaghfirullah,astaghfirullah" pak kades hanya bisa beristighfar kala ke dua mata nya kini dengan jelas melihat tubuh letha dalam keadaan yang sangat memprihatinkan dan tak ada satu helaian benang pun yang membalut tubuh nya.
"Lethaa! Apa yang sudah terjadi pada mu ndok?" histeris abah yang membuat seluruh warga desa tak mampu menahan air mata milik mereka.
"Letha! Ini abah bangun ndok! Bangun!"
"Kalian semua kenapa hanya diam saja? Ambilkan kain untuk menutupi tubuh letha" teriak pak kades kesal karna tak ada satu pun orang yang berinisiatif untuk menutupi tubuh gadis malang itu.
Tak berselang lama datang lah seorang wanita tua,dengan membawa selimut lalu menutupi seluruh tubuh letha tanpa terlewat.
"Cepat angkat tubuh letha masuk ke dalam rumah" perintah pak kades kepada beberapa laki laki yang kebetulan memang berada di sampingnya saat ini.
"Baik pak kades"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!