NovelToon NovelToon

Azeeyra

1.AWAL MULA

Seorang gadis terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban dikepalanya, gadis korban bullying oleh teman-teman sekolahnya dia adalah Azeeyra briliant aksara.

secara perlahan kelopak mata gadis itu terbuka, ia mengedarkan pandangan keseluruh ruangan yang tampak seperti rumah sakit. kemudian memposisikan tubuhnya menjadi duduk.

Ketika kesadarannya perlahan mulai merasuki tubuh, yang pertama kali zee lakukan adalah meringgis karna denyutan hebat di dalam kepalanya terasa menusuk.

"kenapa aku masih hidup, kenapa tidak mati aja. " ucapnya lirih, ada semburat luka yang dalam

dimata gadis malang itu.

zee ingat saat dirinya terjatuh berguling di tangga lantai 2 sekolahnya akibat di dorong oleh adel, entah kenapa zee slalu menjadi sasaran bully adel dan teman-teman nya itu, zee sungguh tidak mengerti sebenarnya apa kesalahannya.

Ceklek

pintu kamar terbuka dari luar, nampak seorang wanita paruh baya dengan wajah yang mulai keriput dan tubuh sedikit gemuk berjalan menghampirinya, wajah sedihnya berubah jadi tersenyum ketika melihat pasien diranjang itu sudah membuka mata.

"syukur lah nona, akhirnya nona sadar juga, bibi benar-benar khawatir sekali non, sekarang gimana perasaan nona, apa ada yang sakit. "wanita itu memegang tangan zee dengan pelan, tatapannya yang lembut membuat hati zee terasa hangat.

zee tersenyum tipis melihat wanita yang disayanginya itu. " aku gak apa-apa kok bi , jangan khawatir ya, aku baik-baik aja dan nggak ada yang sakit. "zee mencoba menenangkan wanita yang sudah mengasuhnya sedari bayi itu, bagi yang tidak tau mungkin mengira wanita itu adalah ibunya zee.

Zee kembali mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang ia tempati, ruangan vip yang cukup luas namun begitu sepi dan hening, bahkan suara cicak pun dapat terdengar dengan jelas.

Zee menatap bi jum yang sedang menuangkan air kedalam sebuah gelas.

"bi, berapa lama aku di rawat?" tanya zee sembari menerima gelas berisi air yang diberikan bi jum.

Bi jum meletak kan gelas kosong yang diberikan zee di atas nakas. Kemudian menatap nona mudanya itu dengan sedih."nona koma selama dua minggu. Sebenarnya apa yang terjadi non? kenapa nona bisa jatuh dari tangga?" mata bi jum berkaca-kaca.

Zee terkejut mendengar ucapan bi jum. " selama itu? Lalu... "zee berhenti sejenak, dengan ragu-ragu ia kembali bertanya. " a-apa selama aku koma papa dan kakak pernah datang menjenguk ku, "tanya nya dengan suara pelan namun masih terdengar jelas oleh bi jum.

Bi jum menghela nafas pelan kemudian tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan nona mudanya itu." tidak non, nona sendiri kan tau tuan besar dan tuan muda sibuk di perusahaan. "

Bohong, tentu saja zee mengerti itu hanya kalimat penenang dari bi jum agar zee tidak terlalu sedih, sesibuk apa pun orang tua, jika anak nya sakit apa lagi sampai koma mana mungkin tidak ada waktu untuk menjenguk barang sedetik pun.

Lagi-lagi terdengar helaan nafas dari bi jum, ia mengerti pasti nona mudanya itu merasa sedih.

"nona, bibi panggil kan dokter dulu ya, biar nona diperiksa mana tau besok sudah boleh pulang, non pasti merasa bosan kan berbaring terus. " bi jum mencoba mengalihkan perhatian nona mudanya agar tidak larut dalam kesedihannya.

zee mengangguk kepala pelan. "hmm, aku benar-benar bosan, bibi tau punggung ku terasa kebas karena sudah lama tidak bergerak. " zee berkata dengan manja mulutnya sedikit monyong membuat bi jum merasa gemas.

"ya sudah, bibi tinggal sebentar, nona jangan coba-coba turun dari ranjang, kalau nona tidak mau menginap disini lebih lama lagi. " ancam bi jum yang sangat paham dengan kelakuan absurd nona mudanya.

Zee tergelak mendengar ancaman bi jum kemudian mengangguk kan kepala, ia pun berbaring dengan patuh dan tenang.

Bi jum keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang dokter.

pemeriksaan yang dilakukan dokter telah selesai, dokter pun sudah memperbolehkan zee pulang besok pagi, namun masih harus banyak istirahat, karena tubuh zee masih dalam proses pemulihan.

...****************...

pukul 08:30

Saat ini zee sudah berganti dengan pakaian biasa, sudah waktunya untuk pulang setelah sebelumnya melakukan serangkaian pemeriksaan terakhir. Dan saat ini zee di temani bi jum yang sedang mengemasi beberapa barang yang akan di bawa pulang.

selama di rumah sakit zee sudah memikirkan dan memantap kan hatinya, ia akan mengubah hidupnya, dimulai dari penampilannya yang cupu ini agar menjadi gadis yang lebih berkelas dan tidak mudah ditindas. Juga sikap terhadap keluarganya, toh mereka juga tidak peduli dan membencinya. Untuk perhatian dan kasih sayang mereka, zee sudah tak mengharapkannya lagi. Mulai hari ini dia akan hidup untuk dirinya sendiri.

Memikirkan kehidupan nya di masa lalu membuat zee menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"ayo non, bibi sudah selesai membereskan barangnya. " seruan bi jum memecah lamunan zee tentang penderitaan nya di masa lalu.

Zee hanya berdehem membalas ucapan bi jum, zee berjalan dengan pelan, kakinya masih terasa lemas karena sudah lama tidak bergerak badannya terasa agak kaku. Dengan sabar bi jum memegangi tangan nona mudanya agar tidak terjatuh.

sebuah mobil mewah sudah terparkir di depan pintu rumah sakit. pak asep sopir pribadi zee dengan sigap membuka kan pintu untuk majikannya. Setelah memastikan nona mudanya duduk dengan baik, pak asep menghidupkan mesin mobil dan melajukan nya dengan kecepatan sedang.

.

.

Di perjalanan zee hanya diam sambil menatap keluar jendela, ia sedang berfikir bagaimana harus memulai saat bertemu keluarganya nanti, apa dia harus bersikap seperti biasa, cerewet, manja dan selalu merengek kepada papa dan kakaknya agar di perhatikan. Tidak-tidak, ia tidak akan melakukan itu, bukannya zee sudah bertekad ingin berubah?

Memikirkan itu ia kembali menghela nafas, entah sudah berapa kali zee melakukannya, begitu sulitkah mendapat cinta dan perhatian.

Tak berapa lama mobil pun tiba di sebuah mansion yang sangat mewah, mobil berhenti tepat di pintu utama rumah megah itu, pak asep turun mengeluarkan koper dan membawanya masuk.

"ayo non. " bi jum membuka pintu mobil. Lamunan zee terpecah mengembalikan nya pada kenyataan.

zee turun dari mobil, dengan hati-hati bi jum memapah nya masuk kedalam mansion. Rumah yang memiliki furniture mewah tersusun rapi dan bersih membuat mata nyaman saat melihatnya.

saat melewati ruang tamu, zee melihat kakak nya yang sudah rapi dengan jas abu yang melekat ditubuh nya.

Laki-laki yang tadi sibuk dengan ponselnya itu menoleh ke arah samping, mata keduanya bertemu sesaat, dengan cepat zee membuang muka dan melanjutkan langkah menaiki tangga menuju kamarnya.

Tadinya zee masih berharap , mungkin kakaknya akan bertanya dan khawatir padanya, namun itu mustahil.

Zee sampai di depan pintu kamar yang di buka bi jum, sehingga terlihat lah ruangan yang cukup besar dengan nuansa abu-abu, tidak ada kesan feminim dan cerah, tidak banyak perabot disana, hanya sebuah ranjang, meja belajar dan meja hias yang kosong tanpa alat kosmetik dan skincare, kamar itu terlihat suram seperti kehilangan energi kehidupan.

zee merutuki kebodohan nya selama ini, ia tidak pernah memanfaatkan fasilitas yang diberikan papanya, karena takut di anggap boros. Putri kaya mana yang memiliki kamar sepertinya?

"nona harus banyak istirahat, bibi kebawah dulu, nanti bibi antar makan siang nya, kalau butuh apa-apa non panggil bibi." ucap bi jum lalu keluar kamar dan menutup pintu.

Ruangan itu kembali hening, zee membaringkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan mata, ia merasa sangat lelah, selain tubuh otaknya juga butuh istirahat.

Sementara itu di ruang tamu seorang pemuda tampan tubuhnya tinggi tegap, alis dan mata coklat nan tajam, hidung mancung dengan rahang tegas. Dia lah Daniel briano aksara.

Kakak kandung zee itu duduk dengan kening berkerut, pertama kalinya dia di abaikan oleh adiknya, ia bukan nya berharap zee terus mengganggunya, hanya saja ia merasa aneh dengan sikap zee yang tiba-tiba itu.

'dasar anak pembawa sial, tidak berguna.' maki nya dalam hati.

Sebuah suara berat membuyarkan lamunan daniel dari pikiran jengkel terhadap adik satu-satunya itu.

"kenapa wajah mu kusut seperti itu, apa yang kau pikirkan? " tanya seorang pria paruh baya yang baru datang dan duduk di samping daniel. Wajahnya tampak lelah namun tak mengurangi karisma pria tua itu.

"anak itu sudah kembali, tapi sikap nya sangat aneh, " daniel menatap papanya dengan wajah bingung. Terlihat pria yang ada di disebelahnya itu mengerutkan keningnya.

"dia berulah lagi? Apa yang dia lakukan, bermanja atau merengek,? " tanya pria itu acuh sembari melonggarkan dasinya.

"tidak pa, justru dia mengabaikan aku, bahkan tadi dia tidak menyapa dan langsung masuk kamar seolah tidak peduli. " ungkap daniel lagi, ia bahkan sampai mengubah posisi duduknya menghadap papa nya itu.

Pria bernama lengkap Daren briano aksara itu pun terkejut mendengarnya, tak biasanya anak itu bersikap cuek pada mereka berdua, hampir setiap hari zee merecoki kakak laki-lakinya dan akan berhenti setelah dibentak dengan cukup keras.

Papa daren terdiam sesaat kemudian berkata. "bagus lah kalau begitu, biarkan saja, tidak perlu mengurusinya. " ujar daren sembari berdiri dari duduknya, lalu berjalan menuju lift ke lantai tiga kamarnya.

Daniel pun ikut beranjak dan masuk kamar, ia tak ingin memikirkan anak pembawa sial itu.

2.PERUBAHAN SIKAP

Jam menunjukan pukul 18:30 Wib.

Zee baru terbangun dari tidurnya, ia meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Zee turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi, setelah sepuluh menit ia keluar dengan handuk terlilit ditubuhnya.

Lemari pakaian terbuka dan memperlihatkan beberapa setelan pakaian, itu pun pakaian model lama dan sudah kusam, ditambah warna semua baju itu hanya putih dan abu.

Padahal ia putri seorang pengusaha kaya tapi lihat lah pakaian nya itu, dulu zee berfikir jika ia berdandan seperti itu akan ditegur oleh papa dan kakaknya, ia hanya ingin diperhatikan, sehingga berpenampilan cupu dan terlihat miskin, ia pikir papa nya akan malu dengan penampilannya lalu menegur gadis itu, tapi ternyata, baik kakak atau pun papa nya hanya diam dan membiarkan saja.

Zee mengambil sepasang baju tidur berwarna abu muda dan memakainya, lalu ia berjalan menuju meja rias, ia bercermin dan melihat wajahnya disana, terlihat kusam dan kering, penuh komedo serta jerawat kecil bertenger manis disana, bener-benar sangat buruk, dan zee baru menyadari nya sekarang.

Setelah rambutnya kering, zee mengikat tinggi rambut panjangnya, ia melihat di nakas samping ranjang ada kaca mata bulat yang tebal disana, kacamata yang slalu di pakai zee setiap hari, namun mulai hari ini, dia tidak akan memakai nya lagi, zee mengambil kaca mata itu, menatapnya sebentar kemudian melemparnya ke dalam tempat sampah.

Tok...

tok....

tok...

gadis itu menghela nafas pelan lalu berjalan menghampiri pintu, kemudian zee membuka nya dan terlihat disana bi jum tersenyum manis menatapnya.

"nona muda disuruh tuan makan malam bersama dibawah." bi jum tersenyum memandangi wajah nona mudanya yang tampak lebih segar.

sebelah alis zee terangkat. "bibi yakin? "

"yakin non, tuan sendiri yang bilang sama bibi. " jelas bi jum meyakin kan nona mudanya bahwa dia tidak berbohong.

zee mengangguk pelan. "ya sudah, bibi pergi duluan, aku akan menyusul. " zee masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Seingatnya dia tidak pernah diajak makan malam bersama, biasanya zee akan meminta bi jum memangilnya jika papa dan kakaknya akan makan malam.

Dan tiap kali selalu ada keributan di meja makan, karna zee selalu merengek dan mencari perhatian, ia terus mengoceh menceritakan kesehariannya di sekolah meski tidak ditanggapi oleh kedua orang itu, namun zee tetap semangat bercerita.

zee menutup pintu dan menuruni tangga dengan perlahan, dimeja makan terlihat papa dan kak daniel sudah menunggunya, eh... Entahlah.

zee duduk dikursi kosong disamping kiri daren dengan wajah datar, sementara daniel duduk di kursi sebelah kanan daren.

Daren melirik putrinya itu, lalu melihat putranya, daniel yang di tatap sang papa hanya mengedik kan bahunya seolah paham papanya bertanya soal sikap zee yang acuh.

" ekhem... Makan lah. " cetus daren singkat padat dan datar.

Makan malam selesai dengan khidmat tanpa drama, zee pun menyelesaikan makannya dengan perasaan puas, masakan bi jum tidak pernah mengecewakan nya selalu enak dan nikmat, dia sudah kenyang dan akan kembali ke kamar.

" aku ke kamar dulu. "kata zee datar dia hanya menatap papa dan kakaknya sekilas. Lalu beranjak dari kursinya. Saat akan berjalan sebuah suara menghentikan langkahnya.

" tunggu, saya mau bicara."seru daren dengan keras.

Zee berhenti dan menoleh " ada apa? "

" jangan membuat ulah lagi, saya capek harus mengurusi masalah yang kau buat setiap hari, anak pembuat onar seperti mu selalu menyusahkan. " sarkas daren yang membuat zee terdiam sejenak.

Zee terkekeh sinis. " sejak kapan anda mengurus ku tuan?" dia balik tanya pria tua itu. " memang nya anda tau apa yang aku alami disekolah, jangan bersikap sok sibuk seolah menjadi orang tua yang bertanggung jawab. " ujar zee meremehkan.

Setiap kali ada masalah di sekolah nya, bi jum lah yang hadir menjadi wali zee, bahkan saat penerimaan lapor wanita itu juga yang mengambilnya.

" anak kurang ajar..!beraninya kau bicara seperti itu padaku, apa kau tidak di ajari sopan santun? "tanya daren dengan wajah merah menahan amarah.

Bukan nya takut zee malah tertawa lalu berkata." jangan meneriaki ku tuan, dan soal sopan santun, ya... Anda benar sekali, orang tua ku tidak pernah mengajarkan nya, "ucap zee lantang, kalimat yang begitu menohok membuat daren semakin kesal dan marah.

Daniel pun terkejut dan tidak menyangka dengan sikap berani zee. Bagaimana bisa ia bicara kasar pada papa yang biasanya zee slalu bicara lembut pada beliau.

Plakkk...

Sebuah tamparan mendarat di pipi zee, tamparan yang cukup keras hingga membuat sudut bibir nya berdarah, zee menatap tajam kearah daniel, ya laki-laki itulah yang menamparnya.

" Bicara yang sopan sama papa, apa ini cara barumu untuk menarik perhatian kami, berhentilah bersikap kekanakan. "kata daniel marah, menatap kesal pada zee.

Zee menatap daren dan daniel bergantian kemudian tersenyum miring.

" terserah apa yang kalian katakan aku nggak peduli. Tapi mulai hari ini, kita cukup menjadi orang asing yang tidak saling menggangu dirumah ini. aku dengan kehidupan ku, anda dengan kehidupan putra anda, tapi aku harap anda masih membiayai sekolah ku, setidaknya sampai aku lulus sma. Pada saat itu aku akan menghilang dari hadapan kalian. Soal kasih sayang dan perhatian, aku tidak butuh lagi. "ungkap zee meluapkan isi hatinya.

setelahnya mengatakan itu zee meninggalkan ruang makan dan masuk kedalam kamar. sejujurnya ia merasa muak berada dirumah ini.

Daren dan daniel menatap punggung gadis itu yang perlahan menghilang dari pandangan mereka, ada perasaan sakit dihatinya mendengar perkataan putrinya, seolah ada batu besar yang menghujam jantungnya. Sesak.

***

zee menatap wajahnya di cermin meja rias, sudut bibir nya terasa asin karena robek bekas tamparan daniel, ia meringis saat menyentuh pipinya yang merah.

'dasar banci, bisa bisanya dia menampar adiknya sendiri, brengsek.' maki zee dalam hati, ia benar benar merasa kesal pada daniel.

Zee merebahkan diri di kasur empuknya, ia menatap langit langit kamarnya. Setetes air bening jatuh di sudut matanya.

"zee menyerah mah..hiks.. Hiks.., zee udah ngak sanggup, harusnya zee saja yang mati bukan mama, huhuu... " zee menangis dengan suara pilu, siapapun yang mendengar nya akan ikut merasakan kesedihan gadis malang itu.

Mama zee meninggal saat melahirkannya, di anggap pembawa sial oleh seluruh keluarga besar, baik keluarga mama maupun keluarga dari pihak papanya, zee benar benar di asingkan, tidak peduli sikap orang lain, bagaimana bisa ayah dan kakak kandungnya juga ikut membenci nya, daripada hidup tapi seperti di neraka, bukankah lebih baik mati saja...?

Seringkali zee berfikir untuk mengakhiri hidupnya, tapi lagi lagi ia berharap mungkin nanti ia akan mendapat kasih sayang dari keluarganya, makanya zee terus berusaha untuk menarik perhatian papa dan kakaknya.

Zee menghapus air matanya, lalu duduk di tepi ranjang, ia menghela nafas beberapa kali, agar rasa sesak di dadanya berkurang, zee bangun dari duduknya lalu berjalan ke kamar mandi, ia mencuci mukanya, dan gosok gigi, terlihat matanya yang bengkak karna habis menangis.

Zee keluar kamar mandi lalu naik ke atas ranjang, membaringkan tubuhnya dengan nyaman.

Zee memejamkan matanya, rasa kantuk sudah menyerang, tak lama terdengar dengkuran halus pertanda gadis itu sudah masuk ke alam bawa sadarnya, mungkin karna lelah sehabis menangis, sehingga ia bisa tidur lebih cepat.

***

3.PENAMPILAN BARU

Suara kicauan burung merelaksasi dan bermelodi. Zee sengaja memilih nada alarm ini, karena Jenis suara ini dapat membawa perbaikan yang signifikan pada kondisi seseorang ketika bangun pagi.

Zee membuka mata perlahan, seulas senyum terukir dibibir tipisnya, ini adalah tidur ternyenyak sepanjang hidupnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu, membuat zee harus bangun dari tidurnya, ia beranjak dari ranjang dan berjalan dengan malas menuju pintu.

Ceklek

"maaf nona, ini sudah waktunya anda sarapan pagi. " seorang maid datang membangun kan zee, pelayan itu berdiri dengan kepala menunduk.

"hmm, papa dan kakak apa sudah berangkat kerja?"

"sudah nona, tuan besar dan tuan muda sudah berangkat pagi-pagi sekali. " jawabnya cepat

"ya sudah."setelah nya zee menutup pintu, dan kembali ke kamarnya, lalu masuk kamar mandi membersihkan diri, setelah 15 menit, ia keluar dengan wajah segar dan lebih semangat.

Hari ini zee berencana pergi ke mall berbelanja pakaian baru dan beberapa barang. Dia akan memanjakan diri nya hari ini sebelum besok mulai kembali ke sekolah.

Menggunakan hodie berwarna putih dan celana pendek di atas lutut. Zee siap untuk menghabiskan uang papa nya sampai bangkrut.

Disinilah zee sekarang, disebuah mall terbesar di indonesia, ia pergi di antar pak asep, dan meminta supirnya itu menunggu, karena ia akan belanja sepuasnya hari ini.

Zee memasuki ke sebuah toko pakaian merek terkenal, ia disambut oleh seorang pegawai yang menatap zee dengan tatapan remeh, seolah berkata 'apa kau punya uang belanja disini ' tidak ada keramahan sedikit pun diwajah gadis yang seumuran kakak nya itu.

Zee tidak memedulikan wanita itu, ia terus masuk dan mulai memilih beberapa pakaian yang ia rasa cocok untuk nya, setelah beberapa menit zee sudah memilih 5 model pakaian dan membawanya kekasir untuk membayar.

"mbak bisa di hitung berapa total..., " ucapan zee terhenti oleh sebuah suara dibelakangnya.

"satu baju saja harganya sangat mahal, kau malah mengambil 5 baju, apa gadis kecil seperti mu mampu membayar, kau pikir baju disini seharga puluhan ribu, " ucapan sinis pegawai yang tadi menyambut zee, ia menatap zee dari bawah hingga atas dengan tatapan jijik. Begitupun dengan mbak kasir yang ikut menertawakan nya.

Zee terkekeh kecil mendengar ucapan wanita itu, lalu ia mengeluar kan sesuatu di dompetnya dan meletakkan di atas meja kasir. mata kedua pegawai itu membulat melihat sebuah kartu yang baru saja diletak kan zee. shock kan.

"apa aku bisa membayar menggunakan ini? " tanya zee pada kasir didepan nya . Kasir itu terkesiap mendengar suara zee, menyadarkan dari rasa terkejutnya, pasalnya kartu milik zee adalah kartu black card. Dimana tidak semua orang memilikinya.

Meski ia dibenci papa dan kakaknya, namun zee tetap di berikan fasilitas mewah, termasuk kartu hitam itu, dan selama ini zee tidak pernah menggunakannya, namun hari ini pertama kalinya zee ,berbelanja menggunakan kartu itu.

"bi-bisa nona muda, saya akan segera menghitungnya. " ucap kasir itu dengan terbata. Ini keberuntungan untuknya bisa melayani nona muda kaya ini.dasar penjilat.

zee menyeringai devil mendengar kata 'nona muda' dari mulut kasir itu. Senyuman menakutkan dan membuat siapa saja yang melihat akan bergidik ngeri.

'ini adalah hari sial mu nona-nona'.batin zee dalam hati.

" total nya 280 juta nona muda,"ucap kasir dengan senyum ramah. zee mengambil kartu hitamnya di meja kasir, namun bukan nya memberikan kepada kasir itu sebaliknya malah di masukan kedalam dompetnya. hal itu membuat kedua pegawai itu saling tatap dengan wajah bingung melihat nona muda di depannya ini, kenapa ia malah menyimpan kartu itu padahal belum membayar.

" ah... Maaf mbak aku udah nggak berminat belanja di toko ini, aku akan pergi ketoko lain yang pelayanan nya lebih ramah. "ucap zee dengan wajah polosnya.

Sontak saja pernyataan gadis itu membuat kedua orang itu terkejut dengan wajah pucat, mereka benar-benar tidak menyangka, sikap mereka tadi akan menyinggung nona kaya ini, entah apa yang akan terjadi jika bos mereka mengetahuinya. kena mental kan.

Zee melangkah keluar toko dengan senyum puas. Heran saja, dijaman sekarang masih saja ada orang menilai dari penampilan, meskipun penampilan memang penting, tapi bukan berarti menjadi tolak ukur seberapa banyak uang yang di miliki orang tersebut. Lagi pula jika tak punya uang siapa yang akan masuk dan memilih baju di toko mahal seperti itu. Ngak ngotak emang.

Zee berjalan menuju toko pakaian dengan merek berbeda dari toko sebelumnya, namun tetap dengan merek terkenal, ia masuk ke dalam toko dan disambut ramah oleh pegawai tersebut, zee membalas dengan senyum tipis.

Zee langsung berjalan ke deretan baju yang di gantung, setelah beberapa menit memilih zee mendapatkan pakaian yang di inginkan lalu membawanya ke kasir, ada beberapa dress juga baju kaos serta hodie berbagai warna, zee membayar menggunakan kartu hitam, 570 juta, pengeluaran pertama zee hari ini, jumlah yang sangat fantastis bagi kaum mendang mending kayak author, tapi tidak bagi zee.

Setelahnya zee keluar dari toko pakaian, ia masuk ke toko lain juga memilih berbagai aksesories, seperti topi, jepit rambut juga bando. Lalu zee juga membeli beberapa sepatu dan juga sendal, benar-benar sebuah pelampiasan dendam yang menyenangkan.

Terakhir zee masuk ke toko perhiasan ia memilih sebuah kalung dengan liontin bulat ada berlian berwarna biru laut bersinar ditengahnya, sangat cocok sekali kalung itu dileher putih zee, seolah kalung itu memang khusus di buat untuknya.

tak terasa 2 jam lebih zee berada disana ia mengakhiri sesi belanja hari ini, ia keluar mall dan menuju parkiran, disana terlihat pak asep sedang asyik ngobrol dengan seseorang yang entah siapa, melihat majikan nya dari jauh, pak asep segera menghampiri nona mudanya dan mengambil alih barang belanjaan serta membukakan pintu mobil.

Setelah berada dalam mobil, pak asep melajukan mobil dengan kecepatan sedang, ia melirik nona mudanya dari spion." nona, apa masih ada tempat lain yang ingin nona kunjungi, "Tanya pak asep sopan dengan mata fokus kejalan raya.

"Kita ke klinik kecantikan dulu ya pak. " zee memejamkan mata sejenak, ia merasa lelah, kakinya juga pegal sekali berkeliling mall.

Pak asep melajukan mobil ketempat tujuan yang dikatakan nona mudanya, sesampai di tempat tujuan terlihat sebuah bangunan yang cukup besar, sebuah klinik kecantikan terkenal di indonesia, bahkan katanya para artis dan istri pejabat, melakukan perawatan di tempat ini, selain memanjakan tubuh disini juga bisa salon rambut jadi zee berancana akan mewarnai rambutnya nanti.

Zee turun dari mobil, lalu berjalan masuk ke klinik, ia disambut ramah oleh mbak pegawai tak lupa senyum manis tersungging di bibirnya, kalau pelayanan seperti ini, pasti pelangan akan nyaman dan juga betah kan?

"apa yang bisa kami bantu nona, " tanya salah satu pegawai tersebut dengan ramah.

"aku ingin melakukan perawatan full body. " ucap zee sambil melihat-lihat br

Kemudian zee diarahkan ke sebuah ruangan khusus disana sudah ada seorang beauty advisor , ia memeriksa kondisi kulit zee dan menjelaskan produk kecantikan yang bisa dipakai dalam perawatan.

Setelah nya zee di bawa keruangan vip disana hanya ada zee seorang, tentu saja zee yang meminta, ia tidak nyaman jika ada orang lain melihatnya saat ini.

Setelah selesai facial, laser sampai totok wajah. selanjutnya zee melakukan body spa, aroma bunga yang harum membuat tubuh dan pikiran zee lebih rileks. Tak hanya itu zee juga melakukan hair spa, ia mewarnai rambutnya dengan warna dark brown.

Zee keluar dari klinik kecantikan dengan penampilan baru, cantik dan segar, ia juga mengganti pakaian dengan dress yang tadi dibelinya.

Zee berjalan dengan percaya diri sambil menenteng sebuah paper bag ditangannya, yang berisi skincare dan kosmetik. Zee berjalan menuju mobil, ia ingin segera pulang dan merebahkan diri di kasurnya, hari ini ia benar benar merasa lelah.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!