Hari ini keluarga Tante dari Safira sedang sibuk mempersiapkan lamaran untuk Safira,ya dia dinikahkan kepada pria yang sudah memiliki istri dua dan dia di jadikan sebagai istri ketiga.Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Safira kecuali menuruti segala keinginan tantenya yaitu menikah dengan Burham pria yang sudah berumur lima puluh lima tahun.
"Bella,bagaimana persiapan Safira apa sudah selesai?"Tanya Maya Tante dari Safira.
" Tentu saja ma...Safira sudah selesai di rias dan sebentar lagi Safira resmi menjadi istri ketiga seorang juragan di komplek ini,sebenarnya Safira beruntung di nikahi om Burhan selain hidup dia yang akan bahagia ke depannya dia juga tidak akan menjadi babu lagi di rumah ini." Jawab Bella anak pertama dari Maya.
Maya tersenyum puas,tidak lama lagi dia akan mengantongi uang lima puluh juta dari Burhan karena sudah melepaskan Safira untuk menjadi istri ketiga dari Burhan.
"Jangan lupa Bu...Ibu harus memberikan uang lima juta untukku,aku ingin beli ponsel baru ponsel yang ini sudah tidak layak lagi di pakai." Ucap Bella lalu dia pergi begitu saja meninggalkan ibunya dan masuk ke kamar Safira yang sedang di rias seorang perias pengantin.
Maya berdiri di ruang tamu,dia berdiri sambil menatap ruang tamu yang sudah di sulap untuk akad nikah Safira dia tersenyum lebar membayangkan uang lima puluh juta.
"Hmm...Tidak sia-sia aku memelihara budak kecil itu,walaupun dia tumbuh menjadi wanita yang sedikit lamban Maya tidak memperdulikan itu karena pada akhirnya Safira memberinya keuntungan yang sangat besar.
Safira sudah yatim piatu sejak dilahirkan ke dunia ini,ibu yang melahirkan dirinya meninggal disaat melahirkan dia sementara papanya pergi setelah tau istrinya meninggal.Sebelum ibunya meninggal tujuh belas tahun yang lalu Maya berjanji akan membesarkan Safira kepada ibunya bahkan dia berjanji penuh air mata di depan kakaknya dan berjanji akan menyayangi Safira seperti anak sendiri tidak menyangka Maya menjadikan Safira seperti babunya sendiri dan bahkan dengan teganya dia menjual Safira kepada Burhan seorang juragan Safi di kotanya.
" Lagian Nadia juga tidak tau kalau aku sudah membuat Safira menderita selama ini yang penting aku bisa menikmati uang banyak setelah ini." Ucapnya lalu dia pergi ke teras rumah saat dia mendengar suara mobil dan orang-orang yang sudah masuk ke rumahnya.
Yanto dan Maya menyambut rombongan Burhan yang sudah keluar dari dalam mobilnya,Maya tersenyum manis di hadapan mereka semua.Pesta hari ini hannya di ikuti para orang-orang Burhan tidak terlihat sama sekali para tetangganya.Maya yang sering membela Safira saat mereka semua menganiaya Safira.
Pernikahan berlangsung dengan cepat,tidak ada ekspresi apa pun di wajah Safira,dia sudah mati rasa sejak dia kecil dan bahkan dia hannya merasa ketakutan saat bertemu dengan orang-orang baru.
Safira memang sangat cantik,walaupun kulitnya tidak pernah rawat bahkan dia hannya memakai sabun yang harganya dua ribu rupiah di warung tetapi kulitnya sangat bersih dan mulus hannya ada beberapa bekas luka pukulan tantenya sejak dia kecil.
" Maya aku akan membawa Safira dari rumah ini,dan dia akan menjadi istri ketiga untukku, dia masih sangat muda dan cantik aku sangat bahagia menikahi gadis muda seperti dia." Ucap Burhan dengan senyum menjijikan di bibirnya.
Bahrun memberikan uang lima puluh juta untuk Maya sesuai perjanjian mereka,mata Maya langsung memerah saat melihat tumpukan uang yang ada di depan matanya begitu juga dengan suaminya Yanto dan kedua putrinya Bella dan Kinara.
Safira menatap wajah mereka satu persatu,air matanya tiba-tiba jatuh,luka yang sudah lama disimpan di hatinya semakin besar saja.Besar sudah kebencian di hati Safira terhadap Tante dan keluarganya setelah mereka puas menikmati tenaganya selama tujuh belas tahun ini sekarang mereka menjualnya kepada pria hidung belang seperti Burhan.Untuk melawan pun Safira tidak ada keberanian sedikit pun,dia tumbuh menjadi seorang gadis penakut dan juga pendiam.
Banyak orang-orang di lingkungannya yang tau betapa besar penderita Safira selama ini,bahkan dia tidak mengenyam pendidikan sama sekali karena kekejaman tantenya.
Burhan membawa Safira dari rumah tantenya,Safira sudah tau kalau penderitaan baru akan di alaminya lagi tapi dia sudah tidak peduli lagi akan hal itu karena dia sudah mati rasa dan tidak akan ada lagi kebahagiaan dalam hidupnya.
Setelah sampai di rumah mewah milik Burhan seorang bidan telah menunggunya di ruang tamu,Safira sangat takut saat pria itu melemparnya ke hadapan sang tenaga medis tapi dia tidak berani unyuk melawan pria jahat itu.
" Berikan dia suntik KB,aku tidak ingin punya anak dari rahimnya karena dia hannya budak ranjang di rumah ini." Ucap Burhan dengan nada sombongnya.
Wanita itu menuruti keinginan burhan dia segera memberikan suntik KB kepada Safira lalu meninggalkan rumah Burhan.Kedua istri Burhan tidak terlihat sama sekali dan para pengikut Burhan juga segera meninggalkan ruang tamu dan membiarkan Burhan dan Safira bersama.
Para pengikutnya berjaga diluar padahal hari masih sore tapi burhan sudah tidak tahan dia langsung menarik tangan Safira ke dalam kamar dan melemparnya ke atas ranjang.
" Dengar gadis bodoh,kamu sudah ku bayar mahal itu artinya kamu harus melayaniku dengan baik,kalau sampai kamu tidak bisa membahagiakan aku,kamu harus mengembalikan uang lima puluh juta itu kepada ku camkan itu."Ucap pria jahat itu dengan tatapan yang sangat sinis.
Safira Hannya diam saja,apalagi yang bisa dia katakan kecuali pasrah dengan nasib buruk yang sudah di terimanya sejak dia lahir ke dunia yang kejam ini.
Sore itu juga Burhan merenggut keperawanan Safira,wanita itu merasakan sakit yang luar bisa di seluruh tubuhnya apalagi pria itu ternyata memiliki kelainan sek,dia harus menyiksa lawan mainnya terlebih dahulu rasanya dia sangat puas saat memukuli Safira hingga dia merintih kesakitan dan meminta ampun.
Burhan mengenakan pakaiannya kembali,lalu dia keluar dari dalam kamar sebelum dia mencapai pintu dia menoleh ke arah Safira yang tidak bergeming sama sekali.
" Kamu harus lebih belajar menjadi istri yang bisa memuaskan suami atau aku meminta uang itu kembali,aku sudah membayar mahal tubuhmu ini tapi kamu sama sekali tidak punya pengalaman." Ucap pria itu lalu dia pergi dan menutup pintu.
Safira bangun dari tempat tidurnya,lalu berjalan menuju kamar mandi,langkahnya terseok-seok merasakan sakit yang luar biasa.Burhan duduk di sopa dia sudah sangat puas bisa menikmati gadis polos seperti Safira.
🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺 🌺
Safira membersihkan tubuhnya yang sudah kotor baginya,apalagi yang bisa dia banggakan di saat umurnya yang masih sangat muda,dia sudah menikah dengan pria yang hannya menjadikannya budak sek,tidak ada hal apa pun yang bisa membuatnya bangga menjadi seorang wanita.
Safira menghidupkan shower,lalu dia duduk di bawah shower dia membasahi tubuhnya hingga basah dia duduk sambil menangis menerima takdir yang begitu kejam kepadanya.Baginya Tuhan terlalu membencinya hingga mengirim dia ke dunia ini tanpa pernah sekali pun merasakan yang namanya kebahagian.
Safira terus menagis,hingga semakin lama tubuhnya menggigil hingga akhirnya dia keluar dari kamar mandi setelah dia membersihkan tubuhnya.
Safira keluar dari kamar mandi lalu memakai pakaian yang sudah disediakan oleh Burhan,ada juga beberapa alat makeup disana tapi dia tidak mau memakainya selain dia tidak tau menggunakannya dia juga tidak suka memakainya.
Malam harinya seorang pelayan memanggilnya ke luar dari dalam kamar,dia sempat menolaknya tapi karena ini sudah kewajiban di rumah itu makan bersama akhirnya dia keluar dari kamar lalu pergi ke dapur menghampiri mereka semua.
Setelah sampai di dapur dia melihat suaminya burhan dan kedua istrinya mereka bertiga menatap Safira dengan tatapan aneh.
" Kamu tidak memakai make up yang ada dikamar mu? dasar wanita tolol hannya memakai saja pun kamu tidak mau,kamu benar-benar tidak berguna." Maki Burhan lalu melayangkan pukulan keras ke wajah Safira hingga dia terpental ke lantai.
" Ririn besok ajari wanita kurang ajar ini,jangan sampai besok dia menemui ku dengan penampilan yang sangat menjijikan." Ucap Burhan lalu dia beranjak dan keluar dari dapur.
Nafsu makannya hilang seketika karena Safira yang sudah membuatnya emosi.Ririn dan Lia menatap Safira dengan tatapan iba,mereka tau apa yang terjadi kepada wanita itu.
"Safira bangun..." Safira meringkuk ketakutan saat Ririn jongkok di depannya tubuhnya gemetaran terlihat kalau dia sedang ketakutan dan wajahnya pucat.
"Sabar ya...Kamu harus sabar,dia memang bajingan kamu harus bisa mengambil hatinya agar kamu bisa bertahan di rumah ini." Ucapnya lalu dia membantu Safira bangkit dari tempatnya tapi sepertinya Safira tidak biasa dengan orang lain dia lansung pergi berlari masuk ke kamarnya.
Ririn dan Lia saling menatap,mereka sudah cukup dewasa untuk mengerti keadaan yang terjadi saat ini, mereka sangat iba dengan nasib Safira.
"Tantenya memang sangat jahat,setelah selama ini dia puas menikmati tenaga gratis dari Safira dia malah menjual Safira kepada mas Burhan,padahal dia punya anak gadis dia tidak takut jika mereka kena karma suatu saat nanti." Ucap Ririn dengan perasaaan yang tidak bisa di ungkapkan.
"Mau bagaimana lagi,biarkan saja tugas kita hannya mengajarinya saja."Jawab Lia lalu mereka mulai makan dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh pelayan rumah.Sementara itu Safira duduk di pojokan kamar,seluruh tubuhnya gemetaran,bukan karena dia sakit atau kedinginan tapi dia sangat ketakutan.
Safira memeluk kedua lututnya pikirannya melayang jauh entah kemana,rasanya dia sudah tidak mampu lagi melanjutkan hidupnya dia ingin mati saja,tapi dia masih takut akan yang namanya dosa.
"Sampai kapan aku menderita seperti ini,ibu kenapa kamu tidak membawa ku saja bersama mu,aku sangat takut di dunia yang kejam ini." Ucapnya kembali.Dia tetap duduk di pojokan hingga malam sudah semakin larut tubuhnya masih juga menggigil dan saat itu terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam kamar.
"Apa yang kamu lakukan disini,kenapa kamu tidak naik ke atas ranjang,dasar wanita bodoh." Maki Burhan kembali lalu menarik tangannya dan melemparnya kembali ke atas ranjang.
"Menyesal aku telah membayar tubuhmu yang tidak berguna ini,kamu sama sekali tidak bisa membuatku puas,wajahmu sangat membuatku muak...Kalau sampai seminggu lagi kamu masih seperti ini aku akan menjual mu kembali." Ancam Burhan dan itu tidak membuat Safira gentar karena memang dia susah mati rasa.
Malam ini lagi-lagi Burhan menyiksanya dan bahkan memukulinya,dia sangat puas saat melihat Safira mengerang kesakitan dia hannya menyeringai jahat melihat penderitaan Safira.
"Cepat bajingan puaskan aku,tubuhmu yang jelek ini telah aku bayar mahal kamu harus memuaskan aku." Ucap burhan lalu memukul bokong Safira dengan sangat sangat kasar hingga tangannya terukir di bokong mulus Safira.
Setelah puas menyiksa Safira hingga malam semakin larut pria itu keluar dari kamar meninggalkan safira yang sudah pingsan.Melihat Safira terus mengerang kesakitan mampu membuat Burhan tertawa seakan bahagia melihat penderitaan wanita itu.
Bibir Safira pecah setelah digigit oleh Burhan,darah kering menghiasi bibir indah itu dan mata Safira membengkak saat burhan beberapa kali memukulinya.
Keesokan paginya Lia dan Ririn menemui Safira di kamarnya karena mereka khawatir dengan kesehatan Safira,karena dari kemarin dia tidak makan sama sekali.
" Safira....Kamu kenapa?" Ririn dan Lia berlari menghampiri Safira yang tergeletak di lantai dengan tubuh yang belum memakai pakaian dan mereka melihat begitu banyak bekas pukulan di tubuh Safira dan bahkan wajahnya banyak bekas pukulan.
Mereka berdua mengangkat tubuh Safira ke atas ranjang lalu mulai menepuk wajah Safira,keduanya terlihat panik tubuh Safira sangat lemah.
"Lia ambilkan air hangat,kalau nga teh saja,aku akan mengenakan pakaian untuknya." Ucap Ririn dia membuka lemari pakaian Safira lalu mengambil bajunya dan langsung memasangnya.Lia kembali dari dapur dan membawakan satu gelas teh,Safira sudah membuka matanya tapi tubuhnya sangat lemah bibirnya kering dan wajahnya pucat dia bagaikan manusia yang sudah mati.
Mereka memaksa Safira menghabiskan teh nya setelah itu Safira kembali ke dapur dan mengambil satu piring makanan,begitu juga dengan Ririn dia langsung memanggil pelayan dan menyuruhnya ke apotik untuk membeli vitamin agar Safira kembali sehat.
"Apa yang kalian lakukan di kamar ini?"Tiba-tiba Burhan sudah berdiri di depan pintu matanya menatap tajam ke arah mereka.
" Mas kamu keterlaluan sekali menyiksa Safira sampai seperti ini? kamu sangat jahat ingat mas kamu juga punya anak gadis kamu tidak bisa melakukan ini kepada Safira,tidak kah kamu tau Safira masih sangat muda!!"
" Kurang ajar kamu...Berani sekali kamu menggurui ku,dasar istri durhaka berani sekali kamu menentang ku."Cicit Burhan hampir saja dia memukul Ririn tapi dia menghentikan tangganya di atas.
"Pukul mas...Pukul....Kamu kejam sekali,tega kamu menganiaya gadis seperti ini,tidak kah kamu merasa iba atas penderitaannya,apa kamu sudah puas saat kamu mampu menyiksanya seperti ini?" Makinya kembali.
Safira kembali meringkuk di sudut ranjang tubuhnya kembali gemetaran mungkin karena mendengar keributan mereka.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺 🌺
Burhan menghentikan tangannya di udara lalu menurunkan tangannya kembali,dia hampir saja memukul wajah istri pertamanya,dia hampir khilaf.
"Sekali lagi kamu membela wanita ini aku akan benar-benar memukulmu." Ucap Burhan dengan tatapan tajam ke arah Safira.
" Apa gunanya membelanya,keluarganya sudah menjual dirinya kepada ku,itu artinya aku bebas melakukan apa pun untuknya bagiku dia lebih rendah dari seekor anjing jalanan,kalau memang dia tidak menginginkan pernikahan ini kenapa dia tidak kabur saat tantenya menjualnya kepada ku." Ucap Burhan.
" Tidak tau kah kamu mas kalau Safira mengalami trauma hebat, dia selalu ketakutan bertemu orang lain,jangankan untuk kabur keluar dari kamar saja dia sudah ketakutan." Ucap Lia menanggapi ucapannya barusan.
"Mana tau dia itu,yang dia tahu dia sudah dapat tubuh polos Safira dasar bajingan." Maki Ririn dia sangat marah kepada Burhan.
Tidak ingin mendengar ocehan istrinya Burhan keluar dari kamar Safira meninggalkan ketiga wanita yang menemani hidupnya.Ririn naik ke atas ranjang lalu memeluk tubuh Safira lalu menepuk tubuh Safira dengan lembut.
"Sabar ya sayang...Jangan pernah putus asa,yakin dan percayalah suatu saat Tuhan akan memberikan kebahagian untukmu,saat kebahagian itu sudah menghampirimu,balas dendam lah kepada wanita yang sudah membuatmu merasakan dunia yang seperti neraka." Ucap Ririn dia terus menenangkan Safira yang ketakutan dan untungnya perlahan Safira mulai tenang tubuhnya sudah tidak gemetaran seperti tadi.
Safira merasa damai saat Ririn memeluknya,tiba-tiba air matanya jatuh,seumur hidupnya dia belum pernah merasakan damai sepeti sekarang ini,dia membalas pelukan Ririn hingga akhirhya dia tidak bisa menyembunyikan tangisnya di hadapan Ririn dan Lia.
"Sudah kamu tidak usah menagis,hilangkan trauma dalam hatimu dan hiduplah menjadi wanita yang hebat,balas semua perbuatan tante,om dan anak-anaknya yang sudah menyakitimu selama ini." Ucap Lia.
Safira melepaskan pelukannya dari tubuh Ririn setelah itu dia memandangi keduanya bergantian dia menyeka air mata yang sudah membasahi wajahnya.
"Apa aku boleh balas dendam kepada mereka mbak? apa aku kuat,apa aku mampu,kata mereka aku ini iblis yang sudah menjelma menjadi manusia dan itulah sebabnya mereka selalu menghukum ku dan memukuli ku setiap saat."Ucap Safira dengan tatapan penuh kebencian.
"Tidak sayang,kamu wanita yang cantik dan kuat,mereka yang iblis yang sudah menyakitimu setiap saat bahkan menjual mu,apa kamu pernah sekolah? kamu tau membaca?" Tanya Ririn.Safira menggeleng dia memang benar-benar buta tentang pendidikan,karena dari awal Maya tidak berniat menyekolahkan Safira.
Semangat baru muncul di hati Safira,walaupun dia benar - benar buta tentang semua pendidikan Ririn yakin suatu saat Safira bisa membalas dendam kepada Tantenya.
Lia keluar dari kamar,melihat Safira mulai tenang dan wajahnya mulai berseri dia pergi ke dapur mengambil makanan lalu membawanya kembali ke dalam kamar.
" Safira kamu harus makan,kamu harus kuat kalau ingin menjadi wanita hebat agar suatu saat kamu bisa menemui keluargamu itu dan balas dendam." Ucap Lia lalu dia menyuapi Safira dengan sabar.
Safira menerima suapan demi suapan dari tangan Lia,Ririn sangat senang akhirnya wajah murung itu bisa menerima kehadiran mereka.Sebelum suaminya menikah dengan Safira Ririn dan Lia terlebih dahulu mencari tau tentang Safira dan mereka sangat kaget saat mengetahui nasib buruk yang menimpa Safira.
Perlahan tubuh Safira mulai tenang dia menatap kedua wanita itu bergantian,dia merasa aneh kepada kedua wanita itu karena bisa hidup rukun dengan suami mereka sementara keduanya istrinya.
" Aku baru tau ada wanita yang mau berbagi suami." Ucap Safira dalam hati, tapi dia tidak mau bertanya langsung karena dia takut kedua wanita marah kepadanya dan menuduhnya lancang.
"Kenapa kamu menatap kami dengan tatapan aneh seperti itu? tenang saja kami tidak akan marah kepada mu,dan kamu juga bisa menganggap kami sebagai teman atau keluarga mu." Ucap Ririn sambil mengusap kepala Safira penuh kasih sayang membuat Safira terlihat semakin tenang.
"Kamu tidak usah banyak berpikir yang aneh-aneh..Disini tugasmu hannya melayani mas Burhan kalau dia sedang ingin dilayani dan kamu juga bisa menikmati apa pun yang dia berikan untukmu." Ucap Ririn mengajari Safira penuh kasih sayang membuatnya semakin tenang.
Safira menghabiskan makanan yang sudah disiapkan untuknya,seumur hidupnya baru kali ini dia makan makanan yang enak dan perutnya juga kenyang,dulu saat masih tinggal bersama tantenya yang kejam setiap hari perutnya melilit kelaparan.
Dia hannya mendapat jatah makan dua kali sehari dan itu pun sisa dari kedua anak tantenya yang juga sangat jahat dengannya.
"Safira kamu selesai makan silahkan mandi dan merias diri mas Burhan tidak suka wanita polos dan dia juga tidak suka tubuh wanita yang bau,kamu harus pintar agar kamu bisa hidup lebih baik walaupun kamu hannya istri ketiga dan juga istri siri." Ucap Ririn orang yang paling tua di antara mereka bertiga.
"Iya mbak terima kasih banyak kak sudah mengajari dan menerima ku dengan baik." Ucap Safira lalu dia meninggalkan mereka lalu mengambil pakaian dan masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya.
Safira mengenakan pakaian yang sudah disiapkan untuknya pakaian yang baru dan cantik baginya,tubuhnya yang kurus kering jarang sekali menemukan pakaian yang cocok untuknya.
Sejak kecil tubuh Safira selalu kekurangan gizi apalagi,tantenya yang tidak pernah memberikan makanan yang sehat untuknya,Safira pernah sakit keras bahkan hampir mati,tapi Tuhan begitu sayang dengannya hingga dia kembali sehat.
Setelah selesai memberikan tubuhnya dan sudah mengenakan pakaian lengkap,Safira merebahkan tubuhnya yang masih lelah di atas ranjang,lalu memandangi langit-langit kamar dengan tatapan kosong.
"Ibu aku merindukan mu,kenapa kamu meninggalkan ku kepada Tante yang sama sekali tidak menyukai ku,sekarang aku sudah menikah dan bahkan aku pun di jual kepada pria yang sudah memiliki istri dua,aku lelah dengan semua rasa sakit ini ibu!!!" Ucapnya.Matanya mulai berkaca-kaca bahkan disaat dia ingin melihat Poto ibunya pun tantenya tidak mau memberikan gambar ibunya.
Di saat dia sedang asik mengingat pahitnya masa lalunya tiba-tiba pintu kamarnya di dorong dari luar dengan kasar membuatnya kaget lalu dia langsung terbangun dan duduk di atas ranjang.
"Kamu kaget apa yang kamu lakukan? kamu pikir aku membeli mu dari Tante mu yang jahat itu hannya untuk tidur-tidur?" Burhan menghampirinya lalu mendorong Safira ke atas ranjang saat itu dia sudah berdiri di pinggiran ranjang.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!