Kring kring kring
Bel sekolah berbunyi. Jam istirahat sekolah di mulai, waktu yang menjadi favorit anak-anak sekolah tentunya.
Mereka semua berhamburan keluar menuju ke kantin sekolah, atau ke taman sekolah untuk menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah. Tapi, ada yang masih bertahan di dalam kelas karena malas untuk berdesakan di kantin maupun makan di taman, sehingga mereka lebih memilih untuk menikmati bekal yang mereka bawa di dalam kelas saja.
Zee juga bermaksud untuk keluar dari dalam kelasnya saat jam istirahat. Dia ingin ke perpustakaan, tempat nyaman saat istirahat untuknya. Tapi sebelum dia keluar dari kelasnya, Ella memanggilnya untuk ikut bersama dengannya.
"Zee! Ikut gue!"
Zee bingung saat Ella memanggilnya. Ella adalah teman sekelasnya yang paling tidak menyukai dirinya. Jadi, wajar jika Zee bingung saat Ella justru memanggil untuk ikut bersamanya. Perasaannya jadi cemas dengan ketidakpastian dan kekhawatiran tentang kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya.
Karena Zee tidak langsung merespon ajakannya, Ella terlihat geram dan berjalan mendekat ke tempat duduknya Zee, kemudian menarik rambut Zee yang kriwil.
"Budeg lu ya! Ikut gue!"
Teman perempuannya itu menarik Zee ke belakang sekolah tanpa memberikan penjelasan apa pun. Zee merasa tidak bisa melawan atau menolak ajakannya Ella, sehingga ia hanya mengikuti mereka tanpa benar-benar tahu apa maksud di balik tindakan temannya itu.
Ella sebenarnya merasa jijik saat menarik rambut si gendut, Zee, yang seperti terlihat tidak keramas selama satu bulan. Penampilan rambutnya yang kriwil, tampak tidak terawat dengan disisir rapi.
Zee yang kebingungan, hanya ikut keluar dari kelas mengikuti langkah Ella yang lebar dan tergesa-gesa. Dia merasa tidak nyaman, bahkan khawatir karena tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Zee berpikir tentang alasan mengapa Ella menariknya ke belakang sekolah dan berharap akan ada penjelasan lebih lanjut.
"M-mau kemana, Ella?" tanya Zee takut.
"Hei Zee, ikut saja sih! Gue ada sesuatu buat lo. Ini adalah kejutan karena gue tau lo sedang ulang tahun, kan? Apalagi ini adalah ulang tahun lo yang ke-17 jadi pastinya akan sangat spesial!"
Zee terkejut mendengar jawaban yang diberikan oleh Ella. Dia tidak pernah menyangka jika temannya yang paling jutek justru sangat perhatian dengannya. Dia sendiri tidak pernah mengingat jika hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-17. Tapi Ella, gadis tersebut justru mengingatnya. Apalagi saat ini Ella tidak lagi menarik rambutnya dengan paksa, tapi hanya memintanya untuk berjalan di samping bersama dengannya.
"Sini! Gue gak mau dikira nyulik lo."
Zee menunduk malu. Dalam hati dia juga membenarkan perkataan Ella. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksanya untuk tidak bermimpi mendapatkan apapun pada saat ulang tahun, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi, ini adalah sebuah kejutan yang tidak pernah dia sangka-sangka sebelumnya.
"T-api, ada apa? K-enapa kamu membawaku ke belakang sekolah?" tanya Zee lagi, dengan penuh kekhawatiran.
Sepertinya, Zee merasakan sesuatu yang tidak beres akan segera terjadi.
"Hehehe, itu rahasia! Lo, akan segera tahu. Namanya juga surprise, masa gue harus jawab pertanyaan lo dulu sih!"
Ada 2 teman Ella, Berta dan Lina, yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua di lorong menuju ke belakang sekolah. Kedua temannya Ella tersenyum sambil mengacungkan kedua jempol mereka. Ini membuat Zee semakin ketakutan, tapi dia tetap diam dan melangkah.
Di belakang sekolah telah disiapkan sebuah kejutan untuk Zee, karena hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-17. Ulang tahun dengan angka 17 merupakan momen yang umumnya dianggap istimewa, dan Zee berharap kejutan tersebut akan memberikan kegembiraan dan kebahagiaan.
"Hei, sudah siap dengan hadiah spesial kita untuk Zee?" tanya Ella pada kedua temannya.
"Ya, gue udah menyiapkan semuanya. Kita akan membuatnya menangis seperti bayi, karena terharu. Hehehe..." Berta tertawa renyah, memamerkan deretan giginya yang putih.
Tapi Zee justru semakin merasa was-was.
Zee, ditarik Ella untuk mendekat ke meja yang ada di tengah-tengah kebun belakang sekolah. Di atas meja, hadiah ulang tahunnya telah tersedia dengan kue ultah yang tampak cantik dengan lilin angka 17.
"Hei, Zee! Selamat ulang tahun! Kami memiliki hadiah spesial untukmu."
Berta berkata dengan riang, sambil tersenyum senang dan bertepuk tangan.
"T-erima kasih, kalian tidak perlu repot-repot memberikan hadiah." Zee merasa sungkan.
"Oh, percayalah, ini adalah hadiah yang tidak akan terlupakan!" Ella menyahut cepat.
Lilin dinyalakan Ella, mereka bertiga bernyanyi memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Zee. Mereka juga permintaan Zee untuk meniup lilin. Setelahnya, mereka memaksa Zee untuk membuka hadiah yang sudah dipersiapkan.
Plok plok plok
"Ayo buka! Ayo buka!"
"Buka Zee!"
"Ayo, buka Zee!"
Zee membuka kemasan hadiah dan melihat apa yang ada di dalamnya, setelah dipaksa oleh ketiga temannya Namun, sayangnya, kejutan tersebut tidak sesuai dengan harapan Zee.
"A-pa ini?! K-alian... mengapa kalian melakukan ini padaku?" tanya Zee terbata-bata dan ketakutan.
Sepertinya, Zee sudah bisa membayangkan sesuatu yang akan terjadi padanya sebentar lagi. Ini adalah sesuatu yang sangat buruk.
Tapi kini dia merasa terpukul dan marah, ia merasa kecewa dengan kejutan tersebut. Zee merasa bahwa ulang tahunnya tidak dihargai dengan baik, dan teman-temannya adalah orang-orang yang sangat jahat dengan kejutan tersebut. Mereka tidak memperhatikan keinginannya. Rasa marah dan kecewa muncul karena ekspektasi yang tidak terpenuhi dengan diabaikan.
"Kami hanya memberikan hadiah yang sesuai dengan kepribadianmu. Kamu memang tidak ada artinya bagi kami." Ella tersenyum dengan sinis, kemudian menguyur Zee dengan hadiahnya tadi.
Byuuurrr
"Uwekk!"
"Uhuk-uhuk! Iyuh... jijik!
"Pantes, kan? Hahaha..."
Zee berlari menjauh sambil menangis. Dia tidak pernah menyangka jika Ella bersama dengan kedua sahabatnya tega melakukan semua ini padanya.
'Mengapa mereka tega melakukan semua ini padaku? Mengapa?!' teriak Zee dalam benaknya.
Hati Zee sangat begitu sakit dengan perlakuan Ella dan kawan-kawannya. Ingin sekali Zee membalas perlakuan mereka, tapi Pesan dari Ibu Panti, orang yang telah merawatnya, untuk senantiasa selalu berbuat baik, membuat Zee tidak bisa melakukannya.
Zee telah mendapat penghinaan seperti ini sejak hari pertamanya masuk SMA. Karena penampilannya dan juga statusnya sebagai murid yang masuk melalui jalur beasiswa, membuat murid-murid lainnya, yang notabene adalah kaum elit, merasa jijik melihat Zee.
Dengan perasaan yang kalut, Zee terus berlalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia menangis tersedu-sedu dengan semua kejadian ini.
Namun, tanpa Zee ketahui, ternyata kamar mandi terdekat telah dimodifikasi secara sengaja oleh teman-temannya tadi. Hal ini menyebabkan Zee terpeleset dan jatuh dengan keras hingga pingsan.
Dug brukkk...
"Aughhh.."
Tak lama kemudian.
"Hahaha! Lihatlah betapa lemahnya dia. Dia pantas mendapatkan ini semua."
"Ya, semoga dia belajar untuk tidak menjadi pusat perhatian lagi. Dia tidak layak mendapatkan teman sejati."
Ella dan Berta puas dengan hasil yang mereka lakukan pada Zee.
***
Setelah beberapa saat pingsan, Zee bangun. Dia merasa lega tapi juga bingung mengetahui bahwa tidak ada tanda-tanda penganiayaan atau intimidasi dari teman-temannya seperti yang terjadi tadi.
Namun, mendadak Zee mendengar suara yang tidak dikenali.
Tanpa peringatan, sebuah layar hologram muncul di depan mata Zee. Layar tersebut menampilkan sebuah figur virtual yang memperkenalkan dirinya sebagai "Sistem of Question."
[Ting]
[Hai, Nona Zee. Aku adalah Sistem of Question.]
"Huh?"
Sebuah layar hologram transparan tiba-tiba muncul di depan matanya. Layar tersebut menampilkan antarmuka sistem yang dilengkapi dengan berbagai tombol dan indikator.
****************
Nama : Zee
Ras : Manusia
Umur : 17 tahun
STR : 20
AGI : 3
INT : 15
VIT : 5
CHARM : 0
LUCK : 1
Uang : Rp 0
EXP : 0%
(Rata-rata manusia memiliki nilai atribut 15 kecuali LUCK)
_________ _______
Tantangan Terkunci
*****************
Melihat semua ini, Zee mengerutkan dahinya. Tampak rasa bingung dan penasaran bercampur menjadi satu di wajah penuh jerawatnya.
"System of Question? Apa itu?"
[System of question adalah sebuah sistem yang memberikan tantangan pada pemiliknya. Setiap harinya, sistem akan memberi pemiliknya dua pilihan.]
"Dua pilihan?"
[Nona bisa menekan tombol tantangan untuk mengerjakan tantangan Sistem.]
Pada bagian bawah layar hologram, terdapat dua buah tombol. Namun, hanya tombol Tantangan saja yang bisa ditekan. Sementara tombol lainnya masih terkunci.
Zee awalnya merasa ragu untuk menekan tombol tersebut. Tapi rasa penasaran yang kuat, membuatnya memberanikan diri untuk menekan tombol tantangan.
Klik
[Ting]
Di dalam halaman tantangan ini ada dua tombol pilihan tantangan. Yang pertama adalah [Mulai Misi Acak], dan tombol kedua bertuliskan [Jawab Pertanyaan].
"Sistem, apa bedanya kedua tantangan tersebut?"
[Jika Nona memilih Mulai Misi Acak, maka sistem akan memberikan Nona Zee satu misi acak yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.]
[Jika Nona memilih Jawab Pertanyaan, maka sistem akan memberikan Nona Zee lima buah pertanyaan. Satu pertanyaan memiliki batas waktu 10 menit, dan setiap jawaban yang benar, Nona akan mendapat 1 Poin Sistem (PS) dan Uang Tunai Sebesar Rp 100.000]
Setelah beberapa kali bertanya pada sistem, Zee mendapat beberapa informasi lainnya mengenai System of Question. Sedikit demi sedikit dia mulai memahaminya.
Poin System yang diberikan oleh sistem bisa digunakan untuk meningkatkan nilai atribut.
Untuk mendapatkan Poin System, Zee juga bisa mendapatkannya melalui Misi Acak. Akan tetapi, poin yang didapatkan dari Misi Acak juga acak, bisa lebih besar, atau bahkan bisa lebih kecil dari tantangan Jawab Pertanyaan.
Selain poin, Zee juga akan mendapat experience poin atau disebut EXP. Jika EXP mencapai 100%, maka akan System of Question akan menjalani upgrade.
Zee kemudian tenggelam dalam pikirannya dam terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, atas banyak pertimbangan, Zee memilih tantangan Jawab Pertanyaan.
Klik
[Ting]
Setelah Zee menekan tombol "Jawab Pertanyaan", tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di layar hologram. Huruf-huruf bercahaya terbentuk menjadi kata-kata yang membentuk pertanyaan yang unik dan sulit.
Layar tersebut menampilkan satu pertanyaan pada satu waktu, memberi waktu Zee untuk memikirkannya.
"Baiklah, aku siap untuk menjawab 5 pertanyaan dari sistem. Mari kita mulai!"
[Pertanyaan pertama: Apa yang menjadi warna langit di dunia paralel?]
"Wow, ini benar-benar pertanyaan yang aneh. Baiklah, berdasarkan asumsi bahwa langit di dunia paralel mungkin memiliki komposisi atmosfer yang berbeda, aku akan menebak bahwa warna langit di dunia paralel adalah ungu."
Meskipun Zee tidak yakin, tapi dia harus bisa memberikan jawaban dengan cepat. Apalagi, setiap pertanyaan hanya diberi waktu 10 menit untuk menjawabnya.
[Jawaban Anda hampir benar, Nona! Ternyata, warna langit di dunia paralel adalah hijau.]
"Ternyata sulit ya." Zee mengeluh karena jawaban yang dia berikan salah.
[Pertanyaan kedua: Jika seekor ayam melintas jalan, mengapa manusia melakukannya?]
Zee berpikir sebentar untuk menemukan jawabannya. Tak lama kemudian dia kembali berkata untuk memberikan jawaban. "Hmm, ini tampak seperti teka-teki. Jika aku harus menebak, mungkin manusia melintas jalan karena mereka mencari jawaban dari pertanyaan ini sendiri, untuk menguji logika mereka atau bahkan hanya karena mereka ingin menemui ayam di seberang jalan."
[Hebat! Jawabanmu sangat kreatif, Nona. Kamu berhasil menjawab dengan baik. Kamu mendapatkan 1 poin system dan Rp 100.000]
"Terima kasih! Aku senang bisa menjawab dengan benar. Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya."
Zee merasa terpacu untuk berpikir cepat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar. Dia menatap layar hologram dengan serius, mencoba mencari tahu jawaban yang tepat dalam waktu yang terbatas. Dia merasakan tekanan dan kebingungan, tetapi ia juga merasa antusias untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan teka-teki yang rumit.
Saat Zee berusaha mencari jawaban yang tepat, ia merasa terhubung dengan teknologi yang canggih dan seakan berada dalam dunia virtual. Namun, Zee tetap menyadari bahwa ini adalah tantangan nyata yang menguji kemampuan pikir dan pengetahuannya.
Zee yang bingung dengan adanya sistem dan layar hologram transparan memberikan atmosfer yang futuristik dan menegangkan. Tapi pada saat yang sama, ini memberikan kesempatan bagi Zee untuk mengembangkan keterampilan logika dan kreativitasnya dalam mencari solusi.
Sesungguhnya, Zee sendiri tidak terlalu mengerti dengan hadiah yang diberikan dari sistem. Tapi, Zee dapat menarik kesimpulan, bahwa jika ia berhasil menjawab semua pertanyaan, dia akan menerima 5 PS dan juga uang tunai Rp 500.000.
Bagi Zee sendiri, yang merupakan anak yatim piatu, uang Rp 500.000 sangatlah besar. Dengan uang itu, Zee bisa ikut serta meringankan keuangan panti asuhan yang dia tinggali saat ini.
Apalagi, kondisi panti asuhan Peduli Kasih, cukup mengenaskan. Banyak atap yang bocor dan juga temboknya yang retak. Untuk makan para penghuni panti saja, sudah sangat sulit. Mereka setiap hari selalu makan sayuran atau hanya tahu dan tempe. Mereka baru bisa makan daging saat ada donasi masuk.
Bisa dibayangkan betapa sulitnya hidup Zee dan para penghuni panti asuhan Peduli Kasih.
Walau uang Rp 500.000 tidak akan bisa menyelesaikan semua masalah tersebut, tapi itu sudah cukup meringankan keuangan Panti
Dengan pemikiran seperti itu, Zee semakin tertantang untuk menjawab pertanyaan lainnya.
[Pertanyaan ketiga: Di dalam hutan yang gelap, terdapat sebuah kamar dengan tiga bola lampu. Salah satu bola lampu menyala, satu bola lampu mati, dan satu bola lampu berkedip. Ada satu orang di dalam kamar tersebut. Tanpa ada saklar lampu atau sumber energi lainnya, bagaimana dia mengetahui warna bola lampu yang berkedip?]
"Wah, ini benar-benar pemeriksaan logika yang rumit. Jika tidak ada saklar atau sumber energi lainnya, maka bola lampu yang berkedip dapat dianggap sebagai bola lampu yang memancarkan cahaya sendiri. Jadi, orang di dalam kamar dapat mengetahui warna bola lampu yang berkedip dengan melihat bayangan objek atau benda di sekitarnya yang diterangi oleh cahaya tersebut."
[Luar biasa! Kamu berhasil memecahkan teka-teki ini. Kamu mendapatkan 1 poin system dan 100.000ps lagi.]
"Whoo, aku semakin dekat dengan hadiah maksimal. Ayo lanjutkan ke pertanyaan berikutnya."
Dengan hati yang bersemangat, Zee melanjutkan tantangan sistem untuk menjawab pertanyaan.
Di belakang sekolah.
"Bagaimana tidak disebut istimewa? Kita udah mencampurkan semua sisa makanan yang tidak enak dari kantin sekolah ke dalam air comberan. Uwek..."
Ella hampir muntah saat ingat dan membayangkan apa yang sudah disediakan untuk kejutan ulang tahun Zee barusan.
"Ini adalah ide yang benar-benar bagus! Dan ditambah juga beberapa butir telur busuk di dalamnya. Dia pasti akan merasakan betapa menjijikkannya hadiah kita tadi. Hahaha..."
Kini mereka bertiga tertawa puas dengan membayangkan semua yang sudah mereka lakukan untuk surprise ulang tahun Zee yang mereka rencanakan.
"Lihatlah dia! Benar-benar lemah. Dia tidak bisa menangani sedikit guyonan," kata Lina unjuk ke arah Zee yang berlari.
"Gue harap dia belajar pelajaran penting dari ini. Dia harus belajar untuk tidak menganggap dirinya terlalu penting." Ella berkata dengan sinis, memperhatikan penampilan Zee yang sangat buruk.
"Tunggu, kita belum selesai. Mari kita perbaiki lagi di kamar mandi agar dia jatuh dan merasakan malu yang lebih besar." Berta memberikan usul pada kedua temannya.
"Ya, kita akan membuatnya benar-benar menyesal." Ella menyahut setuju.
"Bukannya semua sudah diatur? Kamar mandi terdekat, sudah kita sabotase. Jadi, nggak mungkin dia pergi ke kamar mandi yang terlalu jauh dengan keadaan seperti itu." Lina memperingatkan apa yang sudah mereka persiapkan sebelumnya.
Mereka bertiga akhirnya saling pandang dan ber-tos ria, merayakan kemenangan yang membuat mereka merasa puas tanpa tahu apa yang terjadi pada Zee saat ini.
***
Di kamar mandi.
Setelah hampir satu jam berusaha keras, Zee hanya berhasil menjawab dengan benar 2 dari 5 pertanyaan yang diberikan oleh sistem. Hal ini membuat Zee merasa sedikit kecewa dan frustasi karena ia berharap bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar untuk mendapatkan hadiah maksimal.
Zee melihat layar hologram transparan menampilkan hasil jawabannya. Ternyata, jawaban-jawaban yang salah membuatnya kehilangan kesempatan untuk mendapatkan poin system dan uang yang lebih besar. Meskipun telah berusaha sebaik mungkin, Zee menyadari bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sangat sulit dan menguji kemampuannya secara ekstensif.
Situasi ini menimbulkan perasaan campur aduk di dalam diri Zee. Di satu sisi, ia merasa bangga dan senang telah dapat menjawab dua pertanyaan dengan benar, mengumpulkan 2 poin system dan mendapatkan uang sebesar 200.000. Namun, di sisi lain, Zee merasa sedikit kecewa karena ia tidak dapat mencapai hasil maksimal yang diharapkan.
Zee merenung sejenak untuk melihat sisi positif dari situasi ini. Meskipun ia tidak berhasil menjawab semua pertanyaan, ia tetap memperoleh penghargaan atas usahanya. Poin system yang dikumpulkannya bisa digunakan untuk meningkatkan atributnya di masa depan, dan uang yang didapatnya bisa digunakan untuk hal-hal yang berguna.
Meskipun Zee merasa agak terhambat dalam mencapai tujuan awalnya, ia menyadari bahwa kegagalan tidak menggambarkan kegagalan dirinya secara keseluruhan. Zee memutuskan untuk belajar dari pengalaman ini dan menggunakan kegagalan sebagai motivasi untuk lebih baik di masa depan.
Dalam situasi ini, Zee menghadapi tantangan yang sulit dan menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencana. Meskipun demikian, ia tetap bersemangat untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya, siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
Setelah mendapatkan poin system, kini Zee penasaran tentang cara menggunakan poin tersebut. Karena ia belum pernah bermain game sebelumnya, Zee membuat asumsi bahwa atribut "VIT" merupakan singkatan dari vitamin. Zee menyadari bahwa atribut vit-nya merupakan yang paling rendah kedua setelah AGI di antara atribut-atribut lainnya.
Dengan keinginan untuk meningkatkan atribut vit-nya, Zee memutuskan untuk menggunakan 2 poin system yang baru saja dia dapatkan untuk menambahkan pada atribut vit. Dengan menekan tombol yang sesuai pada layar hologram transparan, Zee berhasil meningkatkan nilai atribut vit-nya dari 5 menjadi 7.
****************
Nama : Zee
Ras : Manusia
Umur : 17 tahun
STR : 20
AGI : 3
INT : 15
VIT : 7
CHARM : 0
LUCK : 1
Uang : Rp 200.000
EXP : 2%
(Rata-rata manusia memiliki nilai atribut 15 kecuali LUCK)
_________ _______
Tantangan Terkunci
*****************
Setelah menambahkan poin pada atribut vit-nya, Zee merasa sedikit bangga dengan peningkatan tersebut. Meskipun Zee masih belum sepenuhnya memahami penggunaan poin system, ia merasa bahwa dengan meningkatkan atribut vit-nya, ia telah memberikan dirinya sendiri "vitamin" yang lebih baik dalam permainan ini.
Situasi Zee saat ini adalah dia merasa lebih percaya diri dengan peningkatan nilai atribut vit-nya. Zee memiliki keyakinan bahwa meningkatkan atribut vit-nya akan memberikan manfaat dalam tantangan dan permainan yang akan datang. Meskipun masih banyak yang perlu dipelajari tentang sistem dan atribut dalam permainan ini, Zee bersemangat untuk terus belajar dan menggali lebih dalam untuk memaksimalkan potensi dalam permainan ini.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja rambut kriwil Zee memancarkan cahaya menyilaukan. Setelah cahaya tersebut mereda, ternyata rambut kriwil Zee berubah menjadi lebih lurus. Walau agak sedikit bergelombang, namun rambut Zee tampak lebih indah dipandang.
"Hahhh!"
"Hai, System of Question. Apa yang sebenarnya terjadi?"
[...]
Hal ini membuat Zee sangat bersemangat. Ia mencoba berkomunikasi dengan sistem, tapi sistem tidak mau menjawabnya, dengan alasan EXP Zee belum cukup untuk membuka informasi yang lebih tinggi. Selain itu, AI dari System of Question masih sangat dasar, sehingga tidak semua pertanyaan bisa dijawab.
"Ah, ya sudah kalau begitu. Besok saja."
Keesokan harinya, Zee kembali membuka System of Question. Kali ini, Zee tidak lagi memilih untuk tantangan Menjawab Pertanyaan. Akan tetapi, dia ingin mengerjakan tantangan Misi Acak.
Tanpa ragu, Zee langsung menekan tombol Mengerjakan Misi Acak. Seketika itu, suara notifikasi terdengar.
[Ting]
**************
Tantangan Misi Harian
Misi : Membantu Menyiram Tanaman
Tingkat Kesulitan : Normal
Batas waktu : 07.00 WIB
Keterangan :
Zee harus membantu Tukang Kebun Sekolah menyirami semua tanaman di sekolah sebelum jam masuk sekolah.
Jika sampai dengan jam masuk sekolah Zee belum berhasil menyelesaikannya, maka Zee akan mendapat hukuman.
Hukuman : Kegelian selama 30 detik.
**************
Begitu Zee membaca semua detail misi pada layar hologram, ekspresi Zee berubah. Zee merasa agak menyesal memilih misi acak ketimbang menjawab pertanyaan.
"Sepertinya ini lebih sulit."
Karena waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi, Zee segera bergegas ke sekolah untuk mengerjakan misinya.
"Pagi, Pak. Apakah saya boleh membantu?" tanya Zee meminta ijin.
"Apa? Kamu mau apa?" Tukang kebun justru bertanya balik.
Tukang kebun merasa curiga dengan bantuan yang ditawarkan Zee.
"Saya hanya ingin membantu. Kebetulan saya datang terlalu pagi, dan jam masuk masih sangat lama."
Setelah meyakinkannya, akhirnya tukang kebun itu mengizinkan zee untuk menyiram tanaman. Kebetulan, tukang kebun sekolah ini sudah sangat tua, jadi ia merasa berterima kasih atas bantuan Zee.
Selang setengah jam, akhirnya Zee berhasil menyelesaikan misinya. Suara notifikasi pun terdengar di telinga Zee.
[Ting]
[Selamat, Nona telah berhasil Menyelesaikan Misi "Membantu Menyiram Tanaman"]
[Nona mendapat hadiah 10 PS dan Uang Tunai Rp 1.000.000]
"Ini?!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!