Brigeville sebuah kota kecil tempat Jennifer Jones menempuh pendidikan terakhirnya , gadis itu sengaja memilih kampus yang berada di luar kota agar bisa jauh dari keluarganya .
Sang ayah memutuskan menikah lagi sejak kepergian ibunya lima tahun yang lalu . Ibu tirinya membawa seorang anak hasil dari suami pertamanya . Pada awalnya wanita itu sangat baik padanya , dia memperlakukan Jenni sama baik dengan putri kandungnya sendiri .
Tapi semakin lama ibu dan saudara tirinya semakin menjadi . Mereka bahkan tidak menghargainya lagi sebagai anggota keluarga . Dan sayangnya Jenni terlalu pengecut untuk melawannya , dia tak ingin ayahnya bersedih karena mengetahui wanita yang telah dinikahinya adalah setan berwajah malaikat .
Di kota kecil ini dia harus menghidupi dirinya sendiri , beruntung karena kepandaiannya dia bisa kuliah dengan jalur beasiswa hingga tak harus menanggung beban yang tak terlalu berat . Dia hanyalah gadis biasa dengan penampilan sederhana , rambut coklat panjang bergelombang , mata hazelnut dengan keseharian yang tak pernah lepas dari kacamata .
Tapi gadis itu merasa beruntung walau kisah hidupnya tidaklah indah seperti gadis lain , tapi masih ada seseorang yang mau berada di sisinya . Pria itu bernama Jake Callahan , seorang putra pengusaha yang sama sama menempuh pendidikan di kampus yang sama .
Pria itu dulu dengan tiba tiba menyatakan rasa cintanya pada Jenni . Dan jujur saja untuk seorang gadis yang tak sekalipun dekat dengan seorang pria , hal itu adalah sangat indah . Akhirnya ada seorang pria yang mau berbagi dengannya .
Walau menjalani hubungan yang tidak ' biasa ' tapi Jenni tetap berusaha berpikir positif . Mungkin saja kelas bisnis dan management memang sesulit itu . Sebagai putra pengusaha pasti ia mempunyai beban tersendiri karena suatu saat akan memegang sebuah perusahaan sendiri , seluruh nasib para pekerja ada di tangannya .
Tak sekalipun Jake mau menyentuhnya walaupun itu hanya sekedar mencium ataupun bergandengan tangan . Mereka hanya akan sekedar berbicara jika bertemu itupun dengan Jake yang terlihat sangat malas berbicara . Pria itu menjaga jarak darinya .
lngin sekali Jenni bertanya apakah Jake benar benar mencintainya , tapi itu selalu saja urung ia lakukan karena dia tak punya keberanian . Dia takut kekasihnya itu tersinggung atau malah marah padanya . Seperti siang ini ketika Jenni memberikan bekal untuk Jake , pria itu menerimanya dengan wajah yang datar dan langsung melangkah pergi .
" Jake kau ingat malam ini kan ?!! Aku tunggu kau di apartemen, " kata Jennie berharap jika Jake ingat jika malam ini adalah malam anniversary hubungan mereka yang ke tiga tahun .
Pria itu tetap berjalan tanpa menoleh ke belakang tapi suaranya masih bisa didengar dengan jelas oleh gadisnya .
" Aku sibuk malam ini , jangan ganggu aku !! Kau dengar itu ?? Jangan berani beraninya kau menggangguku !! "
Jenni tertunduk lesu , ternyata pria itu tidak ingat momen paling bahagia di hidupnya itu . Momen ketika Jake mengatakan isi hatinya untuk pertama kali . Setelah menghela nafas agar bisa sedikit lebih tenang Jenni melangkah ke kelasnya . Dia sangat suka mengamati lingkungan sekitarnya jadi dulu ia putuskan untuk mengambil kelas psikologi , beberapa bulan lagi dia akan menyelesaikan dan juga akan mendapat gelarnya .
" Hai Jen , masih kamu kasih bekal lagi pada itu monster ?? " seorang gadis dengan gaya pakaian modis terlihat mendekatinya . Dia Clara , sahabat Jenni yang juga mengambil kelas psikologi di kampus itu . Dari awal mereka bersahabat walau hanya hidup mereka sangat jauh berbeda .
Gaya hidup Clara terlihat hedonis , semua yang menempel ditubuhnya adalah barang barang dengan harga yang sangat mahal . Kabarnya untuk menuruti gaya hidupnya gadis itu rela menjadi wanita panggilan . Tapi Jenni tak pernah mempedulikan hal itu karena hanya Clara yang benar benar tulus berteman dengannya .
Sahabatnya itu tidak pernah menyukai Jake , Clara selalu berkata jika Jake adalah pria tidak waras yang berkeliaran dengan memakai topeng pangeran tampan yang baik hati .
" Kasihan jika harus selalu makan junk food , bukannya masakan rumahan lebih sehat ?? " sahut Jenni dengan senyum ramah seperti biasanya .
" Aku yakin si brengsek itu tidak pernah memakan bekal yang kau buat untuknya . Aku pernah melihatnya membuang sesuatu di tong sampah area gedung belakang , dan itu pasti isi kotak bekal buatanmu !! "
" Jangan berprasangka buruk , Jake selalu berkata masakanku enak ! Ckk ayo kita ke kelas sebelum dosen killer itu berteriak di telinga kita !! " kata Jenni menarik tangan sahabatnya agar cepat masuk ke ruangan kelas .
Menjelang sore mereka baru menyelesaikan tugas mereka di kampus . Sebelum pulang Jenni mengajak Clara lewat ke gedung kelas bisnis dan managemen , dia sudah bahagia hanya dengan melihat kekasihnya dari kejauhan .
" Kenapa harus sembunyi sembunyi sih ? Baru kali ini aku melihat cara berpacaran aneh seperti kalian ini . Katanya pacaran tapi boro boro bermesraan , berbicara saja selalu seadanya ! " gerutu Clara yang melihat Jake sedang berjalan menuju area parkir bersama teman temannya . Pria itu menjadi pribadi yang berbeda ketika bersama teman temannya , Jake terlihat bahagia dan tertawa lepas saat berbincang dengan mereka .
Tapi langkah kedua gadis itu terhenti ketika melihat Jake berhenti di depan sebuah tong sampah . Jake mengambil kotak bekal dan membuang semua isinya , dan aksinya itu membuat beberapa temannya tertawa .
" Kenapa tidak kau tolak saja pemberian gadis culun itu !! Mau maunya kau menjadi kekasihnya , bisa bisa sial tujuh turunan tujuh tanjakan jika kau terus bersamanya ! " celetuk salah seorang teman yang berdiri di sisi Jake .
" Ha ... ha .. dia benar !! " sahut teman yang lainnya dengan masih terbahak .
" Ckk bukan urusan kalian !!! Nanti malam jangan lupa datang ke tempat biasa ... "
Tanpa pria itu tahu ada hati yang terluka , dua gadis di belakangnya mendengar dan melihat semuanya . Jake melupakan anniversary hubungan mereka hanya karena ingin keluar bersama teman temannya .Tak ada air mata yang menetes tapi Clara tahu semua yang terjadi pasti sangat menyakiti sahabatnya .
" Sudah kau lihat dengan jelaskan ?? Jake adalah pria brengsek !! "
Jenni melihat ke arah jam tangannya , waktu sudah menunjukkan jam delapan malam . Dan dia yakin Jake masih bersenang senang dengan para sahabatnya , mungkin saja tempat yang mereka maksud untuk janjian tadi adalah bar bar kecil yang memang banyak terdapat di seluruh penjuru kota .
Suhu dingin di malam hari membuat beberapa orang lebih suka menghangatkan dirinya dengan minum beberapa gelas wiski .Walau bukan kota yang besar tapi malam hari di Brigdeville adalah kota yang lumayan ramai .
Karena bosan terus terusan berdiam di rumah sewanya gadis itu memutuskan untuk keluar , makan croissant dan segelas coklat panas mungkin akan bisa sedikit menghangatkan tubuhnya . Dan bukankah hari ini adalah perayaan hubungannya dengan Jake ?! Tidak terlalu buruk rasanya jika ia merayakannya sendiri . Sebelum ke toko roti mungkin ia bisa mampir ke apartemen milik Jake untuk mengambil kotak makannya .
Jenni tahu kode pintu apartemen kekasihnya , Jake sengaja memberitahu kodenya agar Jenni leluasa masuk . Gadis itu sering kesana untuk membereskan ' kekacauan ' di tempat itu . Biasanya Jenni akan menyapu ataupun mencuci gelas dan piring bahkan memungut baju kotor untuk di cuci mesin cuci . Walau sebenarnya lelah tapi Jenni senang setidaknya bisa membuat nyaman hidup kekasihnya .
" Jenni sudah malam , kau mau kemana Nak ?? " suara seorang wanita membuat langkahnya terhenti . Pemilik rumah sewa yang ia tempati bernama Nyonya Thompson tampak ada di depan pintu rumahnya , rumah mereka memang bersebelahan . Wanita parubaya dengan tubuh gendut itu sudah menganggapnya sebagai putri sendiri . Ketiga anaknya sudah menikah dan memilih tinggal bersama suami mereka di luar kota .
" Hanya ingin makan sepotong croissant dan minum segelas coklat panas di ujung jalan Nyonya ! " jawab Jenni ramah .
" Ya sudah tapi jangan terlalu malam pulangnya , dingin sekali malam ini ... kau harus bisa menjaga kesehatanmu karena tempat ini jauh dari pusat kesehatan ! " Bukan tanpa sebab Nyonya Thompson berbicara seperti itu , disekitar tempatnya memang ada pusat kesehatan tapi tidak mempunyai fasilitas selengkap rumah sakit yang ada di pusat kota . Pusat kesehatan di tempat ini hanya bisa menangani penyakit ringan dan memberi pertolongan pertama jika ada keadaan darurat . Setelahnya pasti akan di rujuk untuk di bawa ke pusat kota .
" Baik Nyonya Thompson , terimakasih, "
Setelah mengunci pintu rumahnya Jenni segera berjalan ke blok apartemen yang ditinggali kekasihnya . Tempat yang lumayan jauh sebenarnya , tapi untuk memangkas ongkos Jenni biasanya hanya berjalan untuk pergi kesana . Jake putra pengusaha jadi tak heran jika pria itu mampu menyewa sebuah apartemen yang pasti jauh lebih mahal sewanya dari rumah yang ditempatinya kini .
Jenni harus sedikit berlari agar cepat sampai ke apartemen itu . Malam ini dia hanya akan mengambil kotak makannya saja karena tidak punya waktu banyak untuk bersih bersih seperti biasanya . Lagipula pria itu dari sore pasti sudah pergi itu artinya dapur tidak akan berantakan dan keadaan pasti masih bersih .
CEKLEEKK ...
Pintu terbuka setelah ia menekan kode pintunya , tapi langkahnya terhenti sejenak karena indera penciumannya samar menemukan bau parfum khas wanita yang berpadu dengan bau khas parfum dari Jake . Tapi ia menggeleng gelengkan kepala untuk menepis prasangka buruknya . Mungkin saja ini adalah bau parfum dari salah satu teman Jake yang datang untuk hang out bersama seperti yang di dengarnya tadi sore .
Jenni mengambil kotak bekal warna biru yang tergeletak di ruang tamu , seperti biasa sebelum membawa pulang dia akan mencucinya terlebih dahulu . Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara suara aneh yang berasal dari arah kamar Jake .
Jenni mengambil sebuah tongkat softball untuk berjaga jaga , siapa tahu ada pencuri yang diam diam masuk ke apartemen kekasihnya . Walau sedikit takut ia mulai melangkah mendekat ke arah pintu yang tidak tertutup sempurna itu .
Tapi apa yang dilihatnya sungguh tidak ia duga , sang kekasih sedang berpacu kenikmatan dengan seorang gadis cantik yang sangat di kenalnya . Salah satu orang yang berusaha ia jauhi karena ingin hidup dengan tenang .
Dua tubuh polos itu sepertinya sangat menikmati permainan yang terlihat menjijikkan untuk dilihatnya itu . Jenni mengepalkan tangannya , ia tak sanggup lagi melihat semua yang ada didepannya .
Dengan diam ia perlahan pergi dari apartemen pria yang sudah dengan kejamnya mengkhianatinya , air mata sudah berhamburan di kedua pipinya . Sekuat tenaga ia menahan isakan tangisnya . Walau sangat marah tapi ia tidak punya keberanian untuk memperlihatkannya pada dua pengkhianat itu .
Dan ketika Jenni pergi , Jake masih mengerang nikmat di bawah kendali gadis cantik yang bergerak diatasnya . Mereka benar benar menikmati penyatuan itu seolah semua itu adalah wujud rasa rindu yang sudah tersimpan lama .
" Kau selalu nikmat darling , move faster arrrgghhhhh ..... l love you !! "
" l love you too honey .... "
Satu jam sebelumnya ....
Malam ini Jake sengaja tidak mengijinkan Jenni untuk datang ke apartemen miliknya , dia tahu jika gadis itu ingin sebuah perayaan kecil untuk tiga tahun hubungan mereka . Tiga tahun neraka yang terpaksa dia jalani atas permintaan seseorang .
Dia harus pura pura mencintai Jenni agar gadis itu merasa diangkat setinggi langit , tapi ketika gadis itu benar benar terikat padanya maka suatu saat dia akan melepasnya . Gadis itu harus berada di titik terendahnya , bahkan mungkin tidak mau lagi berada di dunia ini .
Pada awalnya dia merasa mungkin akan menyenangkan untuk bermain dengan ' tikus kecil ' yang manis seperti Jenni . Tapi semakin kesini lebih terasa memuakkan . Gadis itu dengan percaya dirinya memperlakukan jika dirinya benar benar adalah kekasih yang sangat mencintainya .
Jenni selalu membuat makan siang untuknya , selalu mengirim pesan bertanya ini itu yang seakan jika Jake tak bisa menjaga dirinya sendiri dan parahnya para temannya selalu mencemooh hubungannya dengan gadis berkacamata itu . Mereka selalu mengatakan jika Jenni adalah alien yang nyata hidup ditengah tengah hidup mereka .
Setelah membersihkan diri Jake bersiap siap untuk keluar dengan teman temannya . Hampir setiap malam dia keluar untuk datang ke bar bar yang ada dipinggir kota untuk minum beberapa gelas wiski , jika dia sedang beruntung maka malamnya akan berakhir di atas ranjang dengan wanita yang tak sengaja ia temui di bar tersebut .
Tapi dahinya mengernyit ketika mendengar bunyi bel pintu apartemennya . Mulutnya menggumamkan sumpah serapah karena mengira Jenni datang seperti biasanya untuk membersihkan apartemennya , padahal sore tadi dia sudah melarangnya . Jake ingin Jenni mulai merasakan sedikit demi sedikit sakitnya di abaikan olehnya . Beberapa minggu ke depan mereka akan merayakan kelulusan itu artinya sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya pada kekasih pura puranya itu .
" Baby .. don't you miss me ?? "
Jake tersenyum lebar ketika mengetahui siapa yang kini ada di depan pintunya . Seorang gadis cantik yang telah mengikat hidupnya . Empat tahun yang lalu gadis itu menolongnya ketika ia mengalami kecelakaan hebat yang mengharuskannya butuh transfusi darah yang lumayan banyak . Dan sayangnya golongan darahnya termasuk golongan darah langka yang tidak di miliki oleh banyak orang . Gadis di depannya mendonorkan darahnya hingga ia akhirnya bisa di selamatkan dari masa kritisnya . Untuk membalasnya ia berjanji akan melakukan apapun untuk kebahagiaan gadis itu .
" Aku sangat merindukanmu sayang .... " sahut Jake meraup bibir kemerahan yang tampak sudah mengundangnya , tanpa membuang waktu dia segera merengkuh tubuh gadis itu untuk dibawanya masuk ke dalam kamarnya .
" Aaaakkhhhh baby ... kau selalu tidak sabaran !! " pekik gadis cantik itu ketika dengan brutal Jake merobek dress yang di kenakannya . Dress tipis yang tadinya terbungkus mantel tebal sekarang sudah teronggok di lantai .
Mata Jake berkabut karena ternyata tubuh sintal di depannya hanya mengenakan satu penutup bawah di balik dress yang sudah terkoyak itu . Dua bukit dengan ukuran cukup besar sudah terlihat menantangnya .
" Touch me .... "
Dengan gaya eksotis gadis bernama Stacy itu naik ke atas ranjang Jake yang tepat ada di belakangnya . Dua kakinya terbuka lebar dan dengan senyum penuh arti satu telunjuknya bergerak seakan meminta Jake segera menyusulnya untuk naik ke atas ranjang .
Stacy Laurence Jones adalah adik tiri dari Jenni . Sejak kecil dia sangat di manja oleh ibu dan ayahnya yang hanya merupakan ayah sambung untuknya . Ayah mereka William Jones adalah seorang pejabat negara , dia tidak pernah membedakan anak kandung ataupun anak tirinya . Pria itu mencintai semua putrinya dengan tulus .
" Kau menantangku gadis nakal !!? Bersiaplah karena aku tidak akan berhenti walaupun kau memintanya ! "
Jake mulai melucuti semua kain yang menempel ditubuhnya hingga polos sempurna , dengan tidak sabar ia naik ke atas ranjang dan melepas satu satunya kain berenda yang masih melekat di tubuh Stacy .
Seperti orang yang sudah sangat kehausan , mereka benar benar menenggak semua rasa kerinduan yang membuncah di hati mereka . Stacy terlihat sangat menikmati penyatuan tubuh yang sedikit kasar dari Jake Callahan , karena hal itu malah memicu nalurinya untuk mengimbangi semua gerakan prianya .
Pekik nikmat mengiringi dua tubuh yang sudah bergetar hebat karena sampai pada titik puncak rasa mereka . Jake menjatuhkan tubuhnya berbaring di sisi wanitanya , Stacy selalu bisa memancing gairah liarnya . Mereka tersenyum puas dengan masih mencoba mengatur nafas yang tersengal . Tapi tak lama kemudian Jake kembali dibuat menggeram gemas . Sepertinya sekali tidaklah cukup untuk wanitanya , Stacy segera naik ke atas perut rata Jake dengan menuntun dua tangan kekar itu untuk kembali menyentuh titik titik kelemahannya .
" Kau menginginkannya lagi sayang ??!! Kau masih saja sama ... kau selalu membuatku puas, " lirih Jake meremas kuat dua bukit yang menggantung sempurna di depannya .
" Bagaimana dengan kakak tercintaku itu ? Kau sudah bercinta dengannya !? Beberapa hari lagi adalah nerakanya ... tinggalkan dia tanpa jejak ! Buat dia menangis darah ! " kata Stacy dengan senyum iblisnya .
Dia membenci Jenni karena gadis itu selalu bisa membuat ayah tirinya tersenyum bangga dengan semua nilai ataupun prestasi yang di dapatkannya . Bahkan Jenni sering dibanggakan sang ayah di depan teman teman pejabat atau pengusaha lainnya .
Dari kecil Stacy kurang kasih sayang , ayah kandungnya hanyalah seorang pemabuk berat . Setiap hari ia disuguhi dengan pertengkaran kedua orang tuanya , tak jarang ia melihat ayah kandungnya memperlakukan ibunya dengan kasar .
" Akan aku lakukan semua maumu , tapi sebelumnya bergeraklah sayang ... aku masih sangat merindukanmu !! " geram Jake mengangkat tubuh sintal itu hingga kini miliknya kembali menyelam di lorong hangat yang selalu membuatnya gila itu .
" Aaaaarrgghh .... as you wish baby !! "
Tanpa mereka ketahui ada air mata di balik pintu kamar , seorang gadis sedang menahan suaranya agar isakannya tak terdengar oleh mereka .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!