NovelToon NovelToon

Ratu Buangan Jadi Kesayangan

Bab 1 - Terjebak di Dinasti Xia

Sebuah bangunan tua berdiri kokoh di tengah hutan belantara, tampilannya yang kumuh bahkan tidak menurunkan esensi bangunan tersebut. Di dalamnya terdapat ruangan yang begitu lembab yang dipenuhi dengan genangan air menetes dari atap, tetesan itu menghasilan dentuman keras yang sedikit bergema akibat hantaman yang berjatuhan ke lantai.  Suara lainnya terdengar begitu lantang di telinga, napas kelelahan seorang gadis yang diikat dengan kuat di bagian pergelangan tangannya ke ujung bambu yang berdiri kekar. Keringat dingin muncul di sekujur tubuhnya, membasahi setiap celah tubuh gadis itu.

Dia merasakan keputusasaan yang mendalam, terlebih sistem yang membantunya juga ikut dirusak oleh para bedebah tadi. Hidupnya mungkin sudah di ujung waktu bahkan seluruh tenaganya juga telah terkuras habis. Gadis itu adalah Su Mian, seorang agen rahasia negara yang sedang menjalankan tugas untuk membongkar markas bandar narkoba terbesar di Beiji.

Sayangnya, ia gagal dan sekarang telah berhasil diringkus, kini Su Mian hanya memiliki satu harapan yaitu sebuah formasi lingkaran surga yang ia pelajari dalam buku kuno zaman dinasti xia. Sekalipun semua orang mengatakan bahwa formasi  itu adalah mitos namun tiada salahnya bagi Su Mian untuk mencoba. Su Mian mulai membuat sebuah lingkaran di tanah menggunakan kakinya.

Membentuk bintang dan bulan di tengah lingkaran dan berdiri tepat di antaranya. Semua bedebah tadi seketika muncul karena merasakan getaran pada tanah yang mereka pijak, namun yang Su Mian lihat, tidak ada tanda lingkaran surga itu mengeluarkan sihir atau apapun. "Mau kemana, Nona?" tanya salah seorang antek-antek bandar narkoba.

"Menurut kalian kemana? Tentu saja membawa kalian ke neraka!" kata Su Mian penuh percaya diri sembari menekan satu tombol yang ia sembunyikan di balik tangannya.

Boom Boom ctak!

Satu-satunya benda yang ia tahan untuk dipergunakan sebagai alat menyerang terakhir akhirnya berhasil menghancurkan gudang obat terlarang yang diperjual belikan pada anak di bawah umur secara bebas. Tapi, hal itu membawa Su Mian pada kondisi di mana jiwanya terkurung di sebuah ruang dan waktu, ia tersadar saat sang sistem membangunkannya.

"Nona, bangun!" seru sang sistem yang bernama Nemo.

Kelopak mata Su Mian mulai terbuka secara perlahan, Su Mian terkesiap melihat tubuhnya melayang di dimensi ruang dan waktu lalu melihat ke kanan dan kirinya. "Aku berhasil menggunakan formasi kuno itu?" tanyanya.

"Formasi apa yang kamu gunakan sehingga membawa kita ke dimensi seperti ini?" tanya Nemo.

"Aku--" ucapan Su Mian terhenti. "Aku memakai formasi lingkaran surga, formasi itu adalah formasi pelarian diri yang kupelajari dari buku kuno zaman Dinasti Xia," lanjutnya.

"Tapi Nona, lihatlah sekarang kita terkurung di dimensi ruang dan waktu dan sistemku juga mendeteksi adanya misi baru, jika kamu mau keluar dari dimensi ini kamu harus menyetujui misinya terlebih dahulu Di sini tertulis bahwa kamu harus membawa kejayaan kembali untuk seseorang,"  ucap sistem Nemo.

"Formasi ini membawaku pada dimensi ruang dan waktu? Aku hanya menggunakan formasi itu dengan setengah hati, tapi tidak disangka formasi itu sungguh membawaku pergi dari keadaan bahaya sebelumnya. Lagi, entah kenapa kini firasatku terasa aneh, kejayaan siapa yang harus kurebut ini? Nemo, tolong tunjukan misi lengkapnya padaku! Kita tidak bisa selamanya berada di sini ’kan?" pinta Su Mian sembari mengulurkan tangannya.

Tidak lama Nemo mengeluarkan sebuah layar bercahaya yang membagikan sejumlah informasi, benda itu terlihat seperti monitor sebuah komputer. Nemo sendiri adalah sistem yang melayani Su Mian. Di masa depan, semua hal sudah dilakukan dengan bantuan teknologi yang canggih dan mutakhir.

Setiap agen rahasia negara akan mendapatkan bantuan sistem pribadi yang akan melayaninya seperti Nemo pada Su Mian. Sehingga, Nemo dan Su Mian tidak bisa terpisahkan selama masih menyandang status sebagai agen rahasia negara.

[ Misi : Membawa kejayaan bagi Ratu Buangan Dinasti Xia.

Rincian tugas : Kembali ke istana utama, mengambil hati rakyat, mengurus istana harem dan berbagai urusan kekaisaran.

Tugas utama : memikat kembali Kaisar Yuan Shi dan mendapatkan cintanya. ]

Su Mian tertegun, dia menghela napas panjang. "Hei sistem! Apakah kamu pernah melihatku mengemis cinta seorang pria? Misi semacam apa ini? Aku tidak ingin melakukannya, mari kita kembali ke masa depan!" Su Mian melingkarkan tangannya di dada.

"Masalahnya kita tidak bisa kembali ke masa depan jika tidak menyelesaikan misi ini. Akupun terluka parah dan harus memulihkan diri, aku tidak bisa membantumu aku hanya bisa muncul ketika memberimu sejumlah informasi dan juga peringatan. Tapi kapanpun kamu bisa memanggilku untuk membeli sesuatu yang kamu butuhkan di pasar sistem," ucapan sistem membuat Su Mian terdiam seribu bahasa.

"Apa hukumannya jika aku tidak ingin melakukan ini?" Su Mian tetap dengan angkuh melingkarkan lengannya di dada.

"Jiwamu akan lenyap dan kamu tidak akan dapat kesempatan untuk bereinkarnasi. Juga, setiap kali kamu melanggar sistem, poin kesempatan hidupmu akan dikurangi sebanyak lima persen!" sistem Nemo berdiri di bahu Su Mian.

"Benar-benar peraturan yang sangat menjengkelkan. Setelah mengalami hal buruk aku harus di hadapkan lagi dengan misi mengerikan ini? Sungguh sial!" Su mian mendengus pelan dan menggeleng kepalanya beberapa kali.

"Bersemangatlah! Ini demi kehidupan kita yang menyenangkan di masa depan. Kamu harus menyelesaikan misinya untuk dapat kembali ke masa depan. Sampai jumpa, aku harus memulihkan diri dulu, sekarang saatnya kamu terbangun di tubuh barumu!" sistem Nemo langsung menghilang dan selang beberapa detik Su Mian pun tersadar.

Wanita ini memperhatikan setiap ruangan yang ada di sekelilingnya. Ia menoleh ke kanan dan kiri mencoba mencari tahu di mana kini ia berada. Nuansa kolosal terkesan begitu kental, ornamen kamar yang dihiasi warna ke-emasan serta lambang naga emas yang bercahaya terlukis di dinding berwarna merah menyala di kamarnya. Kelopak bunga persik mulai berjatuhan menyapu lembut wajah Su Mian yang masih terbaring dan juga aroma angin musim semi yang begitu menghangatkan. "Yang Mulia, anda sudah bangun?" tanya lembut seorang wanita di depan Su Mian.

Suara itu membuat Su Mian mengerjap, ia menyibakan selimutnya dan mendapati tubuhnya memakai hanfu cantik yang lumayan berat. "Ah baru bangun saja sudah mengalami ujian seberat ini," keluhnya.

"Yang Mulia, berhati-hatilah! Anda pasti sangat kelelahan setelah berendam semalaman menuruti perintah kaisar! Kaisar sungguh keterlaluan pada permaisuri.. Hiks!" pakaian wanita di depannya itu terlihat seperti pakaian pelayan, jadi kemungkinan besar dia adalah pelayan pribadi tubuh pemilik asli.

"Kaisar? Berendam?" Su Mian yang masih belum tahu tubuh siapa yang kini ia kendalikan pun menaikan satu sudut alisnya.

"Benar, anda ditemukan pingsan oleh Jenderal Ji," jawab Sang Pelayan.

Su Mian menekan kepalanya kuat. "Pantas saja aku tidak bisa merasakan keberadaan jiwa lain ditubuh ini, apakah mungkin pemilik tubuh ini  sudah mati?" batinnya.

"Yang Mulia semalam tabib sudah memeriksa Yang Mulia Permaisuri, anda memang terkena serangan dingin dan bahkan sempat henti jantung, namun syukurlah tabib melakukan teknik akupuntur untuk menyelamatkan Yang Mulia. Karena Yang Mulia Permaisuri sudah sadar mari bersihkan diri terlebih dahulu khawatirnya kaisar bergegas ingin menemui Yang Mulia." usul Pelayan Chun.

Su Mian mengangguk. "Apakah kaisar saat ini adalah Yuan Shi?" tanya Su Mian memastikan.

"Benar, tapi kenapa raut wajah Yang Mulia seperti kebingungan? Apakah Yang Mulia sakit? Atau mengalami cedera kepala?" pelayan pribadinya terlihat cemas tak karuan.

Su Mian menggeleng. "Berhentilah terlalu khawatir aku baik-baik saja!"

Su Mian mengerti, artinya kini ia berada di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Shi. Kaisar kejam yang telah mengasingkan permaisurinya sendiri ke istana dingin. Dengan kata lain kini, Su Mian mengendalikan tubuh permaisuri yang bernama Liu Qing atau akrab disapa Qing 'Er, permaisuri buangan yang tinggal di istana dingin.

Salah satu kekejaman Yuan Shi pada sang permaisuri adalah dengan menjadikannya pion untuk naik takhta dan menjauhkannya dari keluarga perdana menteri. Qing 'Er adalah putri kesayangan Perdana Menteri, satu-satunya putri yang dia miliki dari ketiga anaknya. Yuan Shi menikahi Qing 'Er yang tidak lain adalah sahabat kecilnya kemudian mengambilnya paksa dan tidak membiarkan Qing 'Er keluar istana sejak mengikuti pendidikan di Qianqing, Liu Qing adalah putri yang berbakat, ia benar-benar gambaran seorang wanita bangsawan yang sempurna sejak kecil.

Namun setelah memasuki istana dan menjadi permaisuri secara paksa, Qing 'Er berubah seratus delapan puluh derajat, ia menjadi pribadi yang murung bahkan selalu menjauhkan diri dari keramaian dan berbagai acara kekaisaran. Sehingga tidak heran jika semua citra baik seorang permaisuri semakin lama kian menghilang dari Qing 'Er di pandangan masyarakat.

Kini, Su Mian telah menggantikan jiwa Qing 'Er. Demi kembali ke masa depan, ia harus segera merebut kembali kejayaan Qing 'Er yang telah hilang. Su mian harus mampu membawa pemilik asli tubuh pada kehormatan yang paling tinggi sebagaimana seorang ratu seharusnya diperlakukan. Karena hanya dengan itu juga ia baru bisa kembali ke masa depan dan menjadi seorang agen rahasia negaranya lagi. Namun sayangnya, Su Mian harus bekerja sendiri di awal misi karena sistem yang ia miliki sedang mengalami masa pemulihan diri sehingga akan jarang membantunya dalam berbagai hal.

Bab 2 - Mendapat ingatan pemilik asli

Kemarin malam, tubuh asli Qing 'Er mengalami gejala demam tinggi akibat berendam terlalu lama untuk mengikuti perintah kaisar. Sebelumnya, Qing 'Er meminta Yuan Shi untuk melepaskannya dan membiarkan ia pergi ke luar istana. Yuan Shi marah dan menghukum Qing 'Er atas permintaan tidak masuk akalnya dengan berendam di kolam pemandian. Setelahnya, Yuan Shi mengerjakan tugas kekaisaran hingga larut malam dan ia lupa bahwa Qing 'Er sedang menjalankan hukuman darinya.

Qing 'Er jatuh sakit dan pingsan, sampai pagi tadi ia baru tersadar dan malah jiwa aslinya menghilang berganti dengan jiwa masa depan Su Mian. Setelah kekacauan itu, rumor pemberontakan permaisuri mulai terdengar ke penjuru istana. Tentang bagaimana ia ingin ke luar dan menjalani hidup layaknya rakyat biasa, hal itu tidak pernah terjadi selama masa kekaisaran terdahulu. Apalagi beredar rumor juga bahwa Qing 'Er melakukan itu untuk bunuh diri. Reputasi Qing 'Er semakin buruk di kalangan masyarakat setelah banyaknya rumor beredar dan hal itu tentu saja langsung terdengar oleh telinga Yuan Shi.

Setelah mendengar penjelasan sang pelayan pribadinya, Su Mian yang kini telah mendapat ingatan Qing 'Er dari sistem, langsung bisa melihat masalah utamanya secara garis besar dan pandangan pemilik asli tubuh. Su Mian berdecak kesal, ia mendengus pelan kemudian berdiri dan membalikan tubuhnya seraya menatap kagum dirinya di depan cermin. "Woah," gumamnya terkejut.

Wanita yang luar biasa menarik, wajahnya terlihat mirip dengan jiwa Su Mian. Rahang yang kecil membuat wanita ini nampak imut, kulit yang seputih susu dengan rambut berwarna kecoklatan yang bergelombang. Warna mata yang terang bagai perhiasan yang murni keemasan membuat Su Mian tertegun menatap dirinya sendiri di depan cermin.

"Cih, memangnya siapa yang ingin berdekatan dengan kaisar buta tidak tahu diri! Memanfaatkan orang lain sebagai pion untuk naik takhta. Yuan Shi kamu benar-benar terkutuk! Wanita secantik ini saja kamu perlakukan sejahat itu!" geram Su Mian penuh kekesalan.

"Uhuk.." suara batuk yang terdengar dari ambang pintu membuat Su Mian mengerjap, seorang pria berjubah emas bergambarkan naga yang melambangkan kerajaan mereka berdiri tepat di sana dengan kedua tangan yang bertautan ke belakang. Kasim Huo tersenyum getir ke arah permaisuri Qing 'Er, ia sengaja tidak memberitahu kedatangan kaisar atas permintaan pria itu.

"Tolong tinggalkan kami berdua!" Pinta kaisar lalu Kasim Huo dan Pelayan Chun mengangguk dan meninggalkan kaisar juga Qing 'Er berduaan di ruangan.

"Permaisuriku, kudengar kamu sakit? Bagaimana keadaanmu? Apa aku harus memanggilkan tabib lain untukmu?" Yuan Shi menyentuh lembut pipi Qing 'Er namun dengan cepat wanita itu menepisnya dengan kasar.

"Kaisar masih punya waktu menemui hamba? Apa kamu tidak punya kesibukan lain? Hamba sangat menikmati waktu hamba di istana dingin ini kamu tidak perlu khawatir!" rasa kesal yang Su Mian rasakan untuk kehidupan pahit Qing 'Er ia tunjukan tanpa ragu, berani sekali pria yang begitu membuat pemilik asli tubuhnya menderita muncul di hadapannya dengan wajah tanpa dosa seperti itu.

"Permaisuriku, apakah kamu sakit? Nada bicaramu juga tatapan matamu terlihat berbeda dari biasanya." Ucap Yuan Shi sembari berjalan mendekat.

"Hm, mungkin kaisar telah salah mengira. Hamba baik-baik saja!" jawab Qing 'Er.

"Aku dengar, permaisuriku mengalami serangan dingin semalam. Maaf, karena aku baru bisa menemuimu sekarang, ini semua karena masalah kekaisaran yang semakin rumit." Yuan Shi membelai lembut rambut Qing 'Er.

"Permaisuriku, mengenai permintaanmu semalam. Aku dengan tegas tetap tidak bisa memberikan hal itu padamu. Kamu tidak boleh berpikir untuk meninggalkanku lagi, ini adalah perintah apa kamu mengerti? Kamu seharusnya tidak berendam mengikuti perintahku dan menyakiti dirimu sendiri." ucap kaisar dengan lembut.

Yuan Shi terlihat begitu menawan, berambut biru gelap dengan mata yang berwarna senada, juga bentuk rahang dan hidung yang tajam sempurna masih memperhatikan Qing 'Er begitu dalam.

"Perintah? Apakah nyawaku adalah milikmu?" tanya Qing 'Er.

"Benar, nyawa semua rakyat adalah milik kaisar!" jawab Yuan Shi dengan wajah tanpa ekspresi.

Qing 'Er berdecak kagum seraya mengejek. "Kamu benar-benar memiliki kekuatan itu. Luar biasa, kamu bahkan tidak pernah memikirkan perasaan permaisurimu sendiri!" timpal Qing 'Er. "Mengurungnya, tidak memedulikannya tapi juga tidak mau melepaskannya. Apa yang kamu mau darinya? Bukankah akan lebih baik jika sekarang aku memintamu untuk mengembalikan haknya sebagai permaisuri?" Qing 'Er menatap Yuan Shi dengan tajam, ia tidak menyangka emosinya bisa meledak-ledak dan hatinya ikut merasakan sakit yang diterima Qing 'Er asli.

"Sehingga aku tidak perlu bersusah payah terkurung di zaman ini." batinnya.

"Kamu terlihat tidak sehat, kita akan bicarakan lagi nanti setelah kondisimu membaik. Aku akan pergi karena masih ada tugas yang harus aku selesaikan," kata Yuan Shi acuh tak acuh.

"Oh? Bermalam bersama Selir Wu Zetian? Silahkan saja, dengan senang hati melihatmu di sini hanya membuatku muak!" Caci Qing 'Er.

Sorot mata terkejut Yuan Shi terpana pada Qing 'Er, sejak kapan ucapannya menjadi begitu kasar dan tidak hormat padanya. Biasanya, sekalipun Qing 'Er marah ia tidak akan pernah sekalipun menatap Yuan Shi dengan tajam apalagi meninggikan suaranya.

Yuan Shi mengabaikan Qing 'Er dan keluar ruangan sembari menghela napas panjang. "Pelayan Chun, pastikan kamu rutin memberinya obat. Beri kabar pada tabib terbaik untuk memeriksanya lebih lanjut!" pinta Kaisar Yuan Shi.

"Yang Mulia Kaisar, apakah hamba boleh memberi saran?" tanya Pelayan Chun dengan ragu.

"Pelayan Chun kamu begitu lancang! Hanya penasihat kerajaan yang bisa memberi saran pada kaisar!" timpal Kasim Huo.

"Maafkan hamba Yang Mulia, hamba pantas mendapat hukuman!" Pelayan Chun bersimpuh menyesali perkataannya.

"Kasim Huo, kamu tidak perlu terlalu kejam pada pelayan permaisuri!" kata Kaisar. "Apa saranmu?" Lanjutnya.

"Permaisuri sudah lama tidak pulang ke kediaman perdana menteri. Mungkinkah semua tingkahnya yang membangkang pada kaisar ini disebabkan ia merindukan keluarganya? Jika hamba boleh memberi saran, alangkah baiknya kaisar membiarkan Yang Mulia pulang untuk beberapa hari sekalian untuk memulihkan diri di sana. Ketimbang di istana dingin ini, Yang Mulia Permaisuri mungkin akan segera pulih jika berada di kediamannya sendiri." usul Pelayan Chun.

"Hm.. Baiklah, besok sediakan segala keperluan untuk pergi ke kediaman Perdana Menteri, aku akan mengantar Qing 'Erku langsung kesana untuk menginap beberapa hari!" jawab Kaisar lalu pergi bersama Kasim Huo.

"Baik terimakasih, Yang Mulia!" jawab Pelayan Chun.

Setelahnya, pelayan Chun masuk ke kamar Qing 'Er memberi kabar bahwa rencananya untuk pulang ke rumah perdana menteri telah disetujui Kaisar Yuan Shi. "Permaisuri, akhirnya kaisar mengizinkanmu pulang ke kediaman perdana menteri besok."

"Pulang?" tanya Qing 'Er ragu.

"Benar, bukankah kita sudah merencanakannya dengan baik? Karena masalah ini, Yang Mulia akhirnya bisa menemui orang tua dan saudara Yang Mulia Permaisuri. Aku merasa senang untuk Yang Mulia." Pelayan Chun memegang erat tangan Qing 'Er.

Qing 'Er menyeringai tipis, namun tiba-tiba tubuhnya merasakan udara panas yang membuatnya tidak nyaman.

[Peringatan! Peringatan!

Telah melakukan pelanggaran, membuat kaisar murka. Pengurangan poin kesempatan hidup 5% , tersisa 85%]

Qing 'Er mengerutkan alisnya. "Sial! Dasar sistem sialan!"

Bab 3 - Pulang ke rumah

Keesokan paginya, matahari terlihat begitu cerah. Qing 'Er baru saja terbangun dari tidurnya yang panjang, setelah meluapkan emosi pada Yuan Shi ia merasa begitu lelah. Ia pun meregangkan tubuhnya dengan kuat kemudian suara lantang pelayan terdengar dari luar pintu.

"Selir Wu Zetian datang menemui permaisuri!" ucap pelayan di luar pintu kamar Qing 'Er.

"Cih! Lalu aku harus apa? Memberinya hormat?" gumam Qing 'Er sembari memutar bola matanya kesal.

"Persilahkan masuk!" lanjutnya dengan suara lantang.

Wu Zetian memakai pakaian sutra yang bahkan terlihat lebih cantik dari yang Qing 'Er miliki, masuk ke dalam kamar permaisuri seperti tuan rumah dengan aura angkuh yang terlihat jelas di wajahnya. "Salam hamba pada permaisuri, kakak kaisar bilang bahwa hari ini ia dan permaisuri akan berkunjung ke rumah perdana menteri. Hamba juga mendengar bahwa permaisuri sedang sakit, jadi hamba segera kesini serta hamba turut prihatin semoga permaisuri lekas sembuh.

Permaisuri tenang saja, seperti biasa segala urusan di istana harem akan aku kerjakan dengan baik. Tugas permaisuri sekarang adalah fokus pada kesembuhan Yang Mulia, ambil waktu selama mungkin demi memulihkan kesehatanmu." kata Selir Wu Zetian.

Qing 'Er hampir menyemburkan tawanya yang ia tahan dengan sekuat tenaga, ia sangat terhibur dengan sandiwara yang sangat berbakat dari orang di depannya itu. "Selir Wu, aku lihat kamu tidak seperti orang yang khawatir padaku dan ucapanmu barusan lebih terdengar seperti permintaan selamat tinggal untukku," timpal Qing 'Er dengan sinis.

"Hamba tidak berani seperti itu, kenapa Yang Mulia Permaisuri bisa menganggap hamba begitu buruk?" tanya Wu Zetian penuh kepalsuan., raut wajahnya dibuat-buat seolah bersedih dan tertekan, membuat Qing 'Er sedikit muak.

"Sudahlah, sudahi sandiwaramu! Aku harus bergegas pergi agar kamu semakin bebas mengatur istana, benar begitu?" tanya Qing 'Er sembari beranjak dari tempat tidurnya.

"Yang Mulia Wu, lebih baik kita pergi dari sini lagipula kehadiranmu tidak dihargai kenapa kamu masih mau begitu baik terhadap permaisuri?" tanya pelayan pribadi Wu Zetian.

"Ck sungguh luar biasa, bahkan pelayan rendahan sepertimu begitu tidak tahu aturan padaku!" Qing 'Er mencibir. "Pelayan Chun, apakah persiapan sudah dilakukan? Aku harus segera membersihkan diriku, jika terus berada di sini aku rasa akan semakin stress," lanjutnya.

Pemaisuri Qing 'Er meninggalkan kamarnya dan mengabaikan keberadaan selir Wu dan pelayan pribadinya. Selir Wu mendengus kasar. "kesombonganmu itu tidak akan bertahan lama Qing 'Er!" gumamnya.

"Dia benar-benar sombong," kata pelayan pribadi Wu Zetian.

Setelah membersihkan tubuhnya, Qing 'Er memakai hanfu resminya sebagai ratu dan segera menaiki kereta kuda yang sudah lebih dulu kaisar tunggangi. Ketika Qing 'Er melihat Yuan Shi sudah duduk santai di atas kereta, ia mengerutkan alisnya sembari mendengus pelan. Melihat wajah pria itu di pagi hari membuat suasana hatinya langsung buruk seketika.  "Kamu tidak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri!" ujar Qing 'Er.

"Aku tidak mungkin membiarkan permaisuriku pulang sendiri, lagipula aku tidak bisa menjamin bahwa kamu mau kembali setelah pulang ke kediaman ayahmu." jawab Yuan Shi sembari menoleh ke arah Qing 'Er di samping kanannya.

"Apa pedulimu? Kamu bahkan mengirimku ke istana dingin! Semua orang istana tahu hubungan kita tidak baik, jadi tidak perlu berpura-pura mesra di depan orang lain!" sindir Qing 'Er dengan frontal.

"Permaisuriku sudah pandai berbicara, aku tidak sedang berpura-pura. Aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita yang telah rusak ini," ucap Yuan Shi.

"Sekalipun diperbaiki, hal itu tetap tidak akan sama seperti sebelumnya." Qing 'Er memalingkan wajahnya dari kaisar dan duduk menjauh dari pria itu.

Yuan Shi menghela napas panjang, " kita belum mencobanya, mungkin saja akan lebih hangat dari sebelumnya? Tapi, yasudah aku tidak ingin membuat perjalananmu menjadi tidak menyenangkan. Aku akan diam dan tidak akan mendebatmu lagi."

"Bagus, itu lebih baik! Anggap saja aku tidak ada seperti biasanya." gumaman Qing 'Er membuat Yuan Shi terkesiap sembari mengerutkan alisnya.

Entah mengapa, ia merasakan sakit di dadanya yang bahkan sama sekali tidak bisa dia jelaskan. Setelah satu jam perjalanan ke kediaman perdana menteri akhirnya merekapun sampai dan langsung disambut hangat oleh keluarga permaisuri. Semua kakak permaisuri dan juga kedua orangtuanya menyambutnya dengan gembira. Setelah menikahi Yuan Shi selama enam bulan, ia bahkan baru kali ini mengunjungi mereka.

Beberapa hari lagi adalah ulang tahun Qing 'Er yang ke tujuh belas tahun. Semua keluarga sudah menyiapkan segala kejutan dengan sempurna karena putri mereka akhirnya bisa merayakan ulang tahunnya di kediaman mereka.

"Salam dan hormat kami pada kaisar!" seluruh anggota keluarga dan budak kediaman pedana menteri memberi hormat pada Yuan Shi.

"Ayah mertua tidak perlu begitu formal, aku mengantarkan permaisuri karena kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Aku juga sudah menyiapkan tabib istana terbaik untuk merawatnya di sini, aku ingin kalian menjaganya memastikan segala keperluannya dan memperlakukan dia dengan baik!" pinta Yuan Shi.

"Kaisar tidak perlu khawatir, Permaisuri adalah bagian dari keluarga kami. Kami tidak akan lengah sedikitpun demi kebaikannya." Kakak tertua Liu Qing yang bernama Liu Bai menekankan soal kebaikan pada kaisar.

Sejak awal, Liu Bai tidak menyukai pernikahan adiknya dengan Yuan Shi mengingat pria itu adalah seorang kaisar dan pastinya akan mempunyai ribuan selir. Hal itulah yang membuatnya tidak setuju jika adiknya mendapatkan lelaki yang bahkan memiliki wanita dimana-mana.

"Bagus aku akan merasa sedikit tenang, untuk hari ini izinkan aku menginap di rumah ayah mertua untuk menemani istriku." Yuan Shi merangkul pinggang Qing 'Er mesra seolah pasangan yang romantis.

"Tentu saja Yang Mulia Kaisar, suatu kehormatan bagi kami menyambutmu di rumah ini," jawab Perdana Menteri.

Setelah bercakap cukup lama, perdana menteri membawa Qing 'Er dan Yuan Shi beristirahat. Mereka menempati kamar khusus untuk keduanya, di dalamnya terdapat banyak hiasan mewah bernuansa emas dan juga dupa wangi yang harumnya terasa lembut. Belum lagi, jendela kamar yang langsung menghadap ke pohon persik rindang yang buahnya bergelantungan di depan jendela. "Sangat nyaman, aku yakin kamu akan segera sembuh di sini. Setelah tiga hari ke depan, aku akan menjemputmu lagi."

Qing 'Er menatap Yuan Shi datar. "Tiga hari? Kupikir kamu akan selamanya membiarkanku di sini, apakah kamu bahkan tidak sama sekali mempertimbangkan permintaanku kemarin?"

"Permaisuriku, kumohon berhenti keras kepala! Aku menunda pertemuan dengan para menteri hanya untuk menemanimu kesini, jadi jangan membuat masalah baru!" pinta Yuan Shi lelah.

Qing 'Er menatap tajam Yuan Shi. "Kaisar, aku tidak memintamu untuk ikut denganku. Lagipula, siapa yang suka jika terus di-awasi? Bukankah lebih baik jika aku memiliki kebebasan yang aku inginkan? Aku ingin melakukan apapun di dunia ini." Su Mian seharusnya bisa mengambil kesempatan lebih baik ketimbang harus menjadi permaisuri kaisar yang terkurung di istana dingin. Ia bahkan masih tidak mengerti kenapa sistem memberinya misi semacam ini.

Padahal dia yakin, bahwa Qing 'Er sendiri pasti tidak akan mau tinggal di samping Yuan Shi, betapa sialnya kehidupan Su Mian kali ini.

"Setelah menjadi ratuku kamu tidak lagi bisa memimpikan kebebasan yang kamu inginkan itu. mana mungkin aku melepaskanmu begitu saja?" tanya Yuan Shi.

"Aku merasa seperti burung dalam genggamanmu! Kenapa tidak mengangkat selir kesayanganmu itu menjadi ratu?" tanya balik Qing 'Er dengan sinis.

"Permaisuriku, sudah cukup! Jangan membuat keributan dan membuat suasana hatiku semakin buruk. Kamu lebih baik fokus memperhatikan kesehatanmu. Tidak berarti tidak, segala ucapan kaisar adalah titah bagi rakyatnya tak terkecuali untukmu!" tegas Yuan Shi.

Seketika, tubuh Qing 'Er mengalami gejala dingin. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Setiap kali ia mendebat Yuan Shi, sistem akan memberinya peringatan dan mengurangi poin kesempatan hidupnya.

[Peringatan! Peringatan!

Mendebat kaisar dan membuatnya murka, poin kesempatan hidup di kurangi 5%. Sisa poin 80%.

Perhatikan baik-baik sikapmu wahai pemain!]

Qing 'Er mendengus pelan, Yuan Shi melihat keanehan Qing 'Er yang seketika menjadi diam dan mematung. Pria itu mendekat dan menyentuh lembut kedua bahu permaisurinya. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan cemas.

Qing 'Er terlihat membiru karena ia merasa sangat dingin. Akhirnya Yuan Shi merebahkan tubuh permaisuri dan memberinya pelukan hangat, mendekapnya sampai Qing 'Er merasa kebih baik. Wanita itu merasakan pelukan Yuan Shi, ia memutuskan untuk tetap mempertahankan posisi mereka seperti itu sampai pagi mulai menunjukan sinar mentarinya.

Pagi harinya, tidak disangka kaisar terbangun lebih dulu dan sudah memakai pakaian resminya, namun dia masih terbaring di tempat tidur dan menatap wajah Qing 'Er dengan begitu lama. "Kamu sudah bangun? Apa masih dingin? Mau kupeluk lagi?"

Qing 'Er mengerjap duduk dan menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya yang sama sekali tidak terlihat sedikitpun. Ia hanya terkejut karena ini kali pertama di hidupnya tidur bersama seorang pria.

"Kenapa begitu terkejut? Apa aku mengejutkanmu? Tidak perlu merasa malu, bukankah aku sudah pernah melihatnya?" goda Yuan Shi.

Qing 'Er mengerutkan alisnya, pemikiran dan ucapan mesum yang di lontarkan kaisar membuatnya bergidik. Qing 'Er menggelengkan kepalanya. "Bagaimana bisa seorang kaisar berbicara dengan penuh nafsu seperti itu? Dasar mesum!" katanya sembari agak menjauh.

"Kenapa tidak boleh? Kamu permaisuriku!" Yuan Shi masih menatap Qing 'Er dengan begitu terpesona. Qing 'Er memanglah wanita cantik urutan pertama di Dinasti Xia, sudah banyak orang yang telah melamar dirinya sebelum Yuan Shi. Tapi syukurlah karena dia seorang kaisar, dia bisa mendapatkan Qing 'Er dengan mudah saat itu.

"Kaisar, lebih baik kamu kembali ke istana dan segera menemui para menteri. Bukankah kamu bilang bahwa kamu menunda pertemuan dengan para menteri? Menurutku itu bukan hal yang bijak!" kata Qing 'Er mengusir kaisar.

"Aku memang akan pergi, tapi aku merasa harus berpamitan padamu!" katanya sembari mendekatkan diri ke arah Qing 'Er.

"Kamu menungguku sudah lama?" tanya Qing 'Er.

"Lumayan, sebelum fajar menyongsong!" Yuan Shi duduk kemudian menarik pinggul Qing 'Er agar ia mendekat ke arah pria itu.

"Kenapa tidak membangunkanku?" mata Qing 'Er membulat, ia menyalahkan dirinya sendiri karena bangun terlambat jika ia bangun sejak satu jam yang lalu mungkin pria ini sudah tidak ada di pandangannya sekarang, sehingga ia bisa lebih bebas melakukan apapun.

"Baiklah aku sudah bangun, kamu sudah berpamitan. Silahkan pergi sekarang, silahkan!" Qing 'Er mendorong Yuan Shi dan berusaha lepas dari genggaman pria itu.

"Kenapa wajahmu begitu senang?" tanya Yuan Shi.

"Aku hanya merasa kamu perlu ke istana dan segera menyelesaikan tugasmu!" Seringaian senang tidak bisa disembunyikan dari wajah Qing 'Er. Namun hal itu membuat Yuan Shi mendengus pelan, ia merasa kecewa karena merasa tidak di-inginkan.

Seketika tangan Yuan Shi menarik lembut leher Qing 'Er dan mengecup bibirnya, matanya terpejam seolah menikmati sentuhan itu sedangkan Qing 'Er terkesiap sehingga ia mendorong Yuan Shi dengan kasar dan cepat. Dia bahkan menyeka ciuman dari kaisar dengan pakaiannya, melihat hal itu ada amarah dan rasa kecewa di hati Yuan Shi. Dia kemudian langsung berdiri dan menatap Qing 'Er tajam. "Jika kamu tidak menginginkanku maka aku akan pergi, jangan memintaku tinggal!"

"Aku tidak akan, tenang saja!" jawab Qing 'Er enteng.

Yuan Shi mendengus kasar dan pergi dari ruangan dengan cepat. Di dalam kereta kuda, Yuan Shi tidak dapat menahan amarahnya lagi. Ia memukul bagian dalam kereta beberapa kali dan mengepalkan tangannya keras. Bagaimanapun ia merasa marah dan kecewa atas perlakuan Qing 'Er yang semakin tidak menghargai dirinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!