Hari pendaftaran telah di buka, Budi dan dua teman nya pergi ke sekolah yang unggul di kota Batang hari yaitu SMA Negri 1 Batang hari.
Setelah mereka menyelesaikan pengisian formulir, mereka langsung berkeliling untuk melihat Sekolah baru mereka, yang luas nya mencapai 4 hektar dengan bangunan yang megah, dua teman Budi,Khairun dan Ari yang asik melihat wanita wanita yang mendaftar, yang tampa terkecuali Budi yang sama sekali tidak peduli dengan keramaian tersebut.
Namun, pada saat itu semua mata tertuju pada satu gadis, yang pada saat datang dengan mobil Honda brio pink cerah, berambut panjang dengan kuncir di kiri kanan nya, serta poninya ,di tambah gingsul, yang pada saat dia senyum, membuat wanita itu sangat cantik dan manis,di tambah lagi lentik tubuh nya yang indah , yang membuat semua mata tertarik pada nya.
Namun Budi malah tidak melihatnya sama sekali, melihat gadis itu selesai mendaftar, Ari dan Khairun langsung bergegas ingin menanyakan namanya.
Karna tampang mereka yang kren, putih dan rapi gaya rambut yang klimis, dan Ari memiliki tinggi yang ideal jadi dengan PD nya Ari menyapa gadis tersebut.
"Hey nona kamu sangat cantik"Rayu si Ari
Namun gadis tersebut tidak menghiraukan rayuan si Ari, dan malah asik mengobrol dengan Siswi Siswi lain yang baru juga mendaftar.
"Sombong sekali, seperti pungguk merindukan bulan "cibir si Ari
Khairun pun tercengang mendengar kata kata Ari, yang gak dapat di cerna akal nya dan langsung tertawa.
Melihat kahairun yang tertawa, Ari pun ikut tertawa, yang membuat gadis tersebut dan teman teman nya pergi untuk menghindari si Ari.
Melihat si Ari yang tidak di hiraukan, Khairun pun tidak berani untuk mencagili gadis tersebut,dan datang ke pada Budi yang yang duduk pojokan Sekolah dengan sebatang rokok yang tampak sedang ia nikmati. "Budi,Budi"panggil Khairun
dengan nada yang malas "iya, ada apa"sambil mengembuskan asap rokoknya.
"Masya Allah Budi, gadis yang tadi, yang datang dengan mobil Honda brio,wah cantik sekali! tapi sayang, bahkan seorang Ari yang katanya ganteng maksimal saja tidak di hiraukannya,apa lagi aku yang setengah nya"
"Hehehe Ari,Ari kadang kadang kiding kiding"ucap Budi
Ari pun datang dengan nyengir nyengir.
"Yaaaa mending aku berani, dari pada kamu Bud tau nya ke sudut lalu, merokok kayak orang baru keluar dari hutan takut sama keramaian,ayo pulang"Kata Ari pada Budi dan kahairun.
"Jangan pulang dulu, kita ke alun alun kota aja, banyak ciwi ciwi di sana lagian, baru juga jam 9 pagi ya kan Bud"ucap si kahairun
"Yaaa terserah aja, asal jangan ada keributan, ni Ari ni yang suka cari gara gara, aku gak mau ya pulang babak belur,"
"Tenang aja Bud, aku sendiri aja udah cukup, santai" Kata Ari sambil nyengir
"Yaaa udah ayok, berangkat"
Dengan 1 sepeda motor bonceng tiga, merekapun ke Alun alun Kota,dijalan merekapun di tertawa kan sama gadis yang kebetulan tadi di rayu sama Ari, dengan spontan.
"Heeeyyyy brudu, kamu kira kamu ok, dengan knalpot motor ini aja masih bagusan knalpot motor ini"Ucap Budi.
Ari dan Khairun pun langsung tertawa terbahak bahak mendengar Budi berbicara seperti itu kepada gadis tersebut.
Gadis itu pun kaget mendengar ucapan si Budi, karna gadis tersebut mengira takan ada yang berani berucap seperti itu kepada nya.
Dengan marah, gadis tersebut pun menginjak gas dan sengaja menyalip di depan mereka, yang membuat mereka bertiga pun hampir terjatuh.
"Sial, awas aja kamu, jangan panggi aku Ari kalau tidak bisa mendapat kamu"
Budi dan kahairun yang mendengar langsung tertawa, dan bilang secara bersamaan
"jangan mimpi"
"Susah, punya teman gak waras"Ari pun ikut tertawa
Sesampai mereka di Alun Alun, Budi melihat mobil gadis yang hampir membuat mereka jatuh tadi,Budi pun langsung mengambil ahli membawa motor, dan dengan sengaja menendang mobil gadis tersebut sambil tertawa.
"Sialan..."Teriak gadis yang marah
Setelah itu mereka pun langsung pulang dan gak jadi nongkrong di alun alun kota.
Pagi pagi sekali, Ari dan kahairun menjemput Budi di rumah untuk berangkat ke Sekolah,untuk melihat apakah mereka di terima atau tidak.
Sesampai mereka di sekolah, mereka langsung menuju Mading sekolah untuk melihat nama mereka ada atau tidak.
"Yes"Ucap Ari sambil berteriak
"Kita di terima di jurusan yang sama, jurusan IPA"
Bel berbunyi dan terdengar suara toa sekolah.
"Semua Siswa dan Siswi yang telah di terima, harap semua nya berkumpul kelapangan"
Semua siswa dan siswi semua nya segara berkumpul di lapangan untuk mendapat kan arahan,dan peralatan apa saja yang akan dibawa, untuk ospek esok hari nya.
Tiba tiba Ari dan kahairun bingung karana mereka tidak melihat Budi.
"Run, bukan nya tadi Budi di belakang mu"
"Iya tapi, gak tau kemana ngilang nya,paling di pojokan tempat kemarin"Kata kahairun
"Ya sudah biarkan aja, paling juga entar di tangkap sama Pak Guru baru tau rasa dia,susah kalo udah gak waras dari lahir"ucap si Ari.
Saat Ari sedang menoleh noleh Ari pun melihat seorang gadis yang sedang memandangi, nya lalu tersenyum,karna Ari seorang pecinta wanita Ari pun menghampiri nya.
"Hay, aku Ari dan kamu,"
"Hay kak Ari"Sambil malu malu, wanita yang kulit nya hitam manis,memakai jilbab dan lesung pipit di pipinya.
"Saya Oliv kak"Tutur nya yang sangat sopan
"Hmmmm, Oliv..."gumam si Ari
"Oliv, jurusan apa"Tanya Ari lagi pada nya
Sambil senyum"Oliv, jurusan IPS kak"
Belum sempat untuk menjabat tangan Oliv, terdengar suara dari belakang.
"Dek jangan mau sama kakak ini,kakak ini playboy mending sama kakak aja dek"Goda Khairun yang tiba tiba datang.
"Kampret lu Run, ganggu aja mending sana cari cewek sana, biar gak jomblo trus, atau gak sana cari si Budi ajak sekalian,percuma aja ganteng menghindar trus sama manusia"Ucap Ari sambil merangkul Khairun.
Khairun sambil berjalan
"Awas dek, kakak itu buaya yang kepala nya udah dua"
"Iya kak"Jawab Oliv sambil malu malu
"Hmmm kok kamu malah dengarin dia,ya gitu kalo orang ke lamaan jomblo jadi ngomong suka menghayal"Ucap Ari ke Oliv
Khairun yang tidak tau mau ke mana pergi ke pojokan sekolah untuk mencari Budi, namun Budi tidak ada di sana dia hanya menemukan bekas puntung rokok yang biasa di isap sama Budi.
Dari ke kejauhan terdengar suara keributan, Kahairun dengan santai nya berjalan menuju arah keributan tersebut,namun Kahairun pun kaget melihat 3 siswa yang telah babak belur.
Dan yang membuat siswa itu babak belur,ya itu Budi Khairun pun buru buru menghampiri Budi.Kahairun yang langsung datang ke samping Budi berteriak.
"Siapa lagi yang mau maju bangsat"
Belum sempat Khairun ikut bertarung,tiba tiba guru pun datang dan mereka semua lari berhamburan,Budi dan Khairun lari ke pojokan tempat biasa Budi menghabiskan rokok nya.
Dan dengan napas ter engah engah Khairun menanyakan.
"Ada apa sebenar nya Bud, kenapa gak bilang kalau mau ribut, kebiasaan mau enak sendiri"
"Apanya yang enak, 3 lawan 1 begitu"Sahut Budi
"Yaaa tapi nyata nya, 3 orang tidak sebanding dengan mu,ya cuma lebam dikit doang kamu gak liat mereka bertiga tadi, hampir gak punya muka lagi"
Dengan santai Budi mengeluarkan sebatang rokok di sakunya lalu menikmatinya.
3 menit kemudian, terdengar langkah kaki,Budi cepat cepat mematikan rokok nya lalu membuang nya.
Tiba tiba gadis tercantik yang sempat di ejek sama Budi muncul,Khairun pun kaget.
"Kenapa kamu kesini"Tanya Khairun
"Aku mau memberikan ini sama dia"Sambil menyodorkan obat merah.
Dengan cuek budi mengulurkan tangan untuk menerima pemberian gadis tersebut, namun tangan Budi di genggam erat oleh si Gadis.
"Aku Rena"Ucap nya sambil menggenggam tangan Budi.
"Aku Budi"Sambil menarik tangan nya dari Rena
Kahairun yang melihat menjadi bingung,apa yang sebenar nya terjadi.
Ternyata sebelum berkumpul kelapangan Budi melihat Rena turun dari mobil nya namun, ada tiga siswa yang menghalangi Rena untuk berkumpul ke lapangan.
Awal nya Budi tidak perduli dan masih berjalan menuju lapangan namun, salah satu dari mereka menarik tangan Rena dengan kuat sehingga Rena terjatuh.
Melihat itu Budi langsung bergegas menghampiri mereka, dan membantu Rena berdiri yang membuat mereka tidak senang dengan kedatangan Budi, lalu mendorong Budi.
Budi yang spontan langsung memukul tepat ke wajah yang mendorongnya,lalu tumbang satu persatu. Meraka di hajar oleh Budi walau pun satu dua pukulan Mereka juga mendarat di wajah Budi.
Namun,Budi tetap menghajar mereka hingga mereka bertiga terjatuh, karna budi sudah terbiasa dengan perkelahian dan, yang melihat Mereka pun langsung datang mengerumuni Mereka dan memisahkan Mereka.
"Mau aku bantu mengoleskan obat merah nya"Tawar Rena ke pada Budi.
"Tidak perlu, pergilah disini bukan tempat mu"Jawab budi.
"Terimakasih, karna telah membelaku"
"Aku hanya mencoba memanusiakan manusia"
"Baik lah aku pergi"Jawab Rena sambil kesal mendengar jawaban singkat dari Budi.
"Orang nya putih,ganteng,manis unggul sih dari siswa yang lain tapi aneh sih, tali sepatunya aja yang kanan merah yang kiri hijau,mana baju nya gak di masukin lagi dasar orang aneh,hmmm tapi orang nya unik sih" sambil senyum senyum sendiri.
"Iiiiiihhhhh kenapa mikirin dia sih,"Gumam Rena dalam hati setelah memandang penampilan Budi yang berbeda dari siswa yang lain
Rena pun segera kelapangan dan berkumpul sama teman teman nya yang kemarin bertemu di tempat pendaftaran.
"Eee, kamu dari mana aja Ren kok baru kelihatan, ini sudah mau hampir selesai Ren"
"Ya tadi ada yang mengganggu ku,makanya aku telat, tapi udah beres sih"Rena sambil senyum senyum mengingat Budi.
"Ah yang benar, pengganggu atau pangeran"Goda teman yang berada di samping Rena dia Aulia mendengar itu Rena pun tersipu malu
"Apasih kamu Aulia"
"Sudah ni cacat ren"Siska sambil memberi buku kepada Rena.
"Ini, peralatan yang harus di bawa untuk ospek besok"
"Gak salah Sis, masa kalung nya pete sis"Rena pun tertawa membayangkan penampilan nya besok,dengan aksesoris yang aneh yang di berikan oleh kakak pembina.
"Hahahaha, pasti besok kita akan jadi badut yang cantik" Cibir Aulia
Ari yang berada di sebelah Oliv diam diam memperhatikan Rena, jelas saja bukan hanya Ari tapi semua siswa yang ada juga akan memperhatikan ke cantikan Rena.
"Kenapa Ri"tanya oliv
"Hahaha gak papa,bidadari horor baru aja turun dari gunung"canda si Ari ke Olive
"Ada ada aja kamu Ri"Senyum di wajah olive membuat Ari jadi tidak fokus.
"Sudah Liv, jangan sering sering senyum, nanti aku kena serangan jantung loh"
Olive tertawa mendengar nya.
"Omongan mu itu loh Ri, gak pernah masuk akal"
Tiba tiba dari belakang ada yang memegang punggung Ari.
"Ooo enak yaaaa ada adik manis,ya pantesan betah"
Ternya itu Khairun dan Budi yang telah keluar dari pengasingan nya,Kahairun pun langsung duduk di dekat Oliv.
"Aku kahairun, teman nya si Ari"
"Iya kak, aku oliv, Kalau kakak itu siapa kak"tanya oliv pada Ari,
Olive melihat Budi yang tampan dengan sedikit lebam di pipi kirinya, duduk di pojokan belakang barisan.
"Kenapa dia duduk disana , tidak kemari?"
"Ohh itu Budi,yaaaa memang orang nya seperti itu, takut keramaian,maklum orang yang baru keluar dari huta"Ari sambil tertawa.
Tanpa sadar Oliv terus memandang Budi
"Tampan sekali"Gumam Oliv yang mengagumi ketampanan Budi
Ari yang mendengar langsung tertawa
"Ya tapi sayang,bahkan mungkin wanita tercantik di sekolah ini pun tidak dapat menarik perhatian nya, karna kepribadian nya yang aneh itu"
Oliv pun senyum senyum tersipu malu karna tidak sengaja berucap seperti itu.
"Kak Khairun"dengan nada yang lembut
"Apakah kakak sudah tau, apa saja yang harus di bawa untuk ospek besok"Tanya Oliv mengalikan pembicaraan
"Emang, ospek ada juga yang harus di bawa"Tanya Khairun
"Iya kak, ni catat kak"Sambil memberikan buku
"Jangan lupa run, bikin dua catatan untuk Budi satu, karana manusia satu itu gak bakal mau nyata hal hal kayak gitu"
"Iya tenang aja RI,oiya RI Lo si enak enakan disini tadi Budi berantem di samping Sekolah"
"Yang benar run! jadi gimana Run aman atau,ayo kita gass mana orang nya biar aku kasih paham,lawan aku aja blom tentu sanggup udah langsung mau lawan Budi,emang masalah nya apa Run?"
"Aku juga gak tau sih masalah nya apa,sampai aku di sana mereka udah di selesai kan sama Budi,sendiri tiga orang sekali gus babak belur habis RI,kamu tau sendiri kalu Budi udah berantem gimana,kamu aja gak sanggup melawan nya"
"Hahahaha, bukan gak sanggup Run, tapi aku ngalah" Canda si Ari
"Jadi gimana lanjut, atau udah selesai"
"Sepertinya udah selesai,siapa lagi yang berani setelah melihat Budi ngamuk kayak banteng"
Oliv yang mendengar menyela pembicaraan.
"Jadi, lebam di wajah nya karna berantem kak,lawan tiga orang sekali gus"Tanya oliv yang kaget
"Iya liv,Itu blom seberapa dulu Budi pernah lawan 7 orang sekali gus, tapi tu lihat masih hidup orang nya malah makin sehat"Ucap Khairun sambil tertawa
"Tapi aneh sih RI, saat aku dan Budi lari ke pojokan tempat kemarin, tiba tiba gadis yang galak dan sombong yang kamu sapa itu"
"Gadis cantik yang seperti bidadari tu Run?"
"Hahahaha iya, dan aku sudah tau nama nya sekarang RI, nama gadis itu Rena"Ucap Khairun Sambil menyombongkan diri di depan Ari
"Oh, Rena yang itu"Tanya Oliv sambil menunjuk ke arah Rena dan teman teman nya.
"Iya,kamu kenal Liv?"
"Iyaa, siapa yang tidak kenal dengan dia di kota ini dia sorang anak pengusaha terkaya di kota ini dan, dia pun mendapat kan gelar wanita tercantik di ajang pemilihan Miss kota,ya hanya orang buta dan gila yang tidak kenal dengan dia seperti kalian"Canda Oliv sambil tertawa
Ari dan Khairun tercengang mendengar nya.
"Hampir saja RI,untung kemarin gak jadi masalah saat Budi menendang mobil nya, kalau tidak bisa tewas kita"Ujar Khairun
"Haaaaa!"Oliv kaget
"Apa, mobil nya di tendang sama kak Budi yang di sana itu?"
"Iya,"Sahut Ari yang masih mengagumi sosok Rena.
Oliv memandang kagum ke arah Budi seperti melihat pangeran
"Baik lah arahan untuk hari ini selesai dan sampai jumpa besok, jangan lupa untuk bawakan semua atribut yang telah kami sampai kan"Ucap pembina di atas mimbar
Setelah bubar barisan mereka pun menuju parkiran dan,Mereka tidak sengaja,Merek bertiga berpapasan dengan Rena dan Teman Temannya,Rena senyum kepada Budi namun,Budi malah memalingkan muka seolah olah tidak orang
Siska dan Aulia yang melihat mereka bertiga yang tampan langsung menyapa.
"Abng"Sapa Siska dan Aulia pada mereka
Ari seorang yang pecinta wanita pun langsung menjawab.
"Iya Dek wahhh kalian imut imut banget mau ke mana,Rena kamu cantik sekali"Ucap Ari langsung memalingkan wajah ke arah Rena
"Apasih"Jawab Rena judes
"Jangan galak galak entar cepat tua!"
"Bodoh amat"Lontar Rena
Diam diam ternyata Khairun memandangi Aulia, yang wajah nya bening bulat dengan mata yang sipit,bibir yang tipis,rambut yang lurus ,hitam panjang,dan sedikit berponi di depan nya.
Kahairun pun memberanikan diri untuk berkenalan dan, menghiraukan perdebatan Ari dan Rena.
Sementara Budi yang langsung pergi mencari tempat duduk di sekitar mereka sambil menunggu.
"Kamu yang memakai tas pink boleh aku tau nama mu"
Aulia pun senyum senyum
"Aku Aulia kak"Sambil memandang wajah kahairun Dengan hangat,
Kahairun pun mendekati Aulia dan meraka mengobrol banyak, sementara Siska duduk di sebelah Budi
"Abang kenapa menjauh dari Meraka,oiya nama Abang siapa"Sambil memandang hangat wajah tampan Budi
Budi hanya diam dan memalingkan muka
"Kenapa orang ini gak perduli banget jadi orang, ditanya bagus bagus juga malah diam, dan memalingkan muka apa aku kurang cantik,padahal banyak pria yang mengejar ku tapi,dia memang tampan sih,mungkin gadis tercantik seperti Rena pun bisa suka sama dia, ya sudah lah"Gumam Siska dalam hati
Kemudian Budi berdiri
"Woy mau berapa lama lagi kalian mengobrol ayo cepat pulang!"
Rena langsung menoleh ke arah Budi
"Budi mau ikut kita ke kantin dulu gak"tanya Rena pada Budi dengan senyum yang manis,yang bahkan dapat membuat seseorang melayang melihat nya
"Gak terimakasih,aku mau langsung pulang saja"Jawab budi biasa saja
"Hmmm kamu manusia apa robot sih!"Ucap Rena kesal karna belum ada satupun Pria yang berani menolak ajakan nya
"Ayo lah Bud"Ari membujuk Budi
"Yaa,ayo lah bud"Ucap Khairun yang masih ingin mengobrol dengan Aulia
"Ya Bang ayo Bang"Tata Siska dan Aulia memaksa.
Melihat semuanya berkata begitu Budi pun pasrah dan mengikuti mereka ke kantin,Mereka pun mengambil tempat duduk yang berhadapan dan, siswa siswa cowok di kantin melihat meraka dengan rasa iri,namun tidak berani mengganggu melihat Budi yang tadi pagi habis berkelahi.
"Beruntung banget mereka bisa makan bersama primadona"Ucap seorang siswa yang duduk besama Teman Temannya di sebelah meja mereka tapi, Rena memilih duduk berhadapan dengan Budi, yang membuat Budi merasa tidak nyaman melihat Rena yang selalu memandanginya dengan senyuman.
Budi sekali sekali memandangi Rena Tampa di ketahui Rena, entah apa yang di rasakan Budi saat memandang Rena
Merekapun memesan makanan, hanya Budi yang hanya memesan secangkir kopi hitam yang membuat Rena tertawa.
"Selera mu beda banget sama yang lain"
"Hahahaha namanya juga makhluk gaib"Sahut Ari
"Memang nya kenapa ada yang salah dengan kopi" Tanya Budi sambil menatap Rena
"Yaa gak ada sih, kan masih banyak menu yang lain kenapa pesan kopi,kopi hitam lagi"
"Yaaaa karna aku suka menikmati pahit manis nya" Ucap Budi
Rena memandang Budi dengan perasaan yang berantakan rasa kesal dan suka menjadi satu
Dalam hati siska"Wajar saja dia bisa membuat seorang Rena begitu baik kepada mereka"Sambil memandang kagum Budi
"Ternya dia penyebab nya, Bang Budi yang sangat tampan dan punya ke kepribadian lain pada umumnya"
Pesanan mereka pun di antar oleh petugas,belum sempat petugas kantin meletakan pesanan di atas meja,tak sengaja petugas kantin menginjak tali sepatu nya sendiri, yang membuat pesanan mereka tepat ke arah Rena.
Dengan sigap Budi yang duduk di depan Rena langsung berdiri dan, menghalangi tumpahan makanan tersebut agar tidak mengenai Rena dengan punggungnya sehingga, baju Budi jadi sangat kotor.
Rena yang takut hampir kena tumpahan pelan pelan membuka matanya dan, melihat Budi yang berdiri di hadapannya sambil mantapnya,Rena pun terpaku melihat Budi.
Budi yang melihat tatapan Rena dengan ekspresi yang sulit untuk di banyangkan, yang dapat membuat seseorang hilang jika melihat nya, Budi pun tak bergeming,jantung Budi berdegup kencang dengan perasaan yang entah apa.
"Ma,maaf,maaf "ucap petugas kantin yang membuat Mereka berdua tersadar Budi langsung memalingkan badan ke arah petugas kanti,Rena langsung berdiri mengambil tisu untuk membersikan Budi.
"Yaaaa, tidak apa apa kak"Ucap Budi dengan sopan
"Maaf ya dek saya tidak sengaja"Sambil seperti orang memohon
"Iya kak tidak apa apa, kakak bisa lanjut untuk membersihkan nya"ucap Budi sambil berjalan dan mengelap elap punggung nya dengan kain Lap yang ada di Kanti
"Lain kali hati hati kak, untung aja gak tumpah ke Rena, kalau tumpah kerena bisa hancur wajah nya "Ucap Ari judes
"Iya sekali lagi kakak minta maaf pada kalian, kakak akan ambil kan lagi pesanan kalian"
"Sini Bud aku bersihkan"Tawar Khairun
"Eeeeee gak usah biar aku aja!"Rena yang buru buru menghampiri Budi sambil membawakan tisu
"Gak usah aku bisa bersihkan sendiri"sambil mengelap elap bajunya dan tidak menghiraukan Rena
Rena yang mendengar langsung saja ke belakang Budi dengan wajah geram langsung mengelap sebungkus tisu sekaligus dengan kuat.
Budi yang merasa Rena yang mengelap nya dengan kesal,langsung menggenggam tangan Rena dan menatap Rena
Dengan lembutnya Budi berkata"Kalau gak ikhlas sebaik nya gak usah,aku bisa sendiri"Dengan senyum di wajah Budi
Untuk pertama kali Rena melihat senyum Budi,Rena pun seperti hilang dari tubuh nya
"Rena,Rena"panggil Budi melihat Rena yang terdiam
"Iyaaaa Budi kenapa"Sambil menarik tangan terkejut
"Aahh...memang jatuh cinta berjuta rasanya"Cibir Siska mengolok olok Mereka,Mereka berdua pun tersipu malu.
Rena kembali duduk setelah membantu membersihkan punggung Budi dan, hidangan mereka pun telah di siapkan di atas meja Meraka.
Mereka pun menyantap hidangan mereka hanya Budi yang menikmati secangkir kopi.
Tiba tiba mereka tertawa melihat tingkah laku Khairun yang tiba tiba menyuapi Aulia yang duduk di hadapan nya.
"Cie cie ci"mereka mengolok olok Aulia dan Khairun hanya Budi yang tidak memperdulikan.
"Romantis banget"Ucap Rena dan Siska iri
Tiba tiba "Bud aku mau juga dong Bud disuapin"Sambil memasang wajah terbaik nya,Rena keceplosan dan mereka langsung memandang Rena.
"Apa mungkin Rena suka sama makhluk seperti Budi "ucap Ari dalam hati
Rena langsung terdiam dan menundukkan wajah nya yang memerah karna malu di lihat oleh Mereka,sambil memainkan jari jari tangannya yang, membuatnya terlihat anggun seperti seorang putri malu.
Siska teman sejak kecil Rena tertegun
"Apa mungkin Rena benar benar menyukai Budi,Rena orang yang sangat kaya dan terkenal,banyak pemuda dari kalangan kolong merat yang menyukai nya bahkan di tolak sama dia tapi,bisa jadi sih melihat perlakuan Budi kepadanya"
Meraka yang hanya bicara dalam hati mendengar Rena menggoda Budi.
Budi yang mendengar langsung tersedak"Uhuk,uhuk, apa! apa aku gak salah dengar" sambil nyengir merasa aneh
"Enggak enggak, aku hanya bercanda"Jawab Rena dengan wajah nya yang memerah merona sambil menikmati makanan nya
"Ayo dong Bud suapin"Yimpal Siska
"Kalau kamu gak mau biar aku aja Bud"Ari ingin mengambil ahli
"Apasih kalian!"Ucap Rena kesal
"Iya deh iya"Ucap Siska tidak ingin melanjut kan pembicaraan melihat Rena yang kesal, dan menikmati makan nanya.
Ari pun juga begitu tidak lagi ingin mengolok olok meraka dan diam menikmati makanan nya.
Tampa sadar tangan Budi mengelap bagian pipi dekat bibir Rena sebelah kiri,Rena pun langsung menatap Budi
Ari yang melihat langsung Berdiri"Ayo pulang,pulang aku udah gak kuat melihat drama kalian berdua" Sambil mengejek
"Udah gak benar ni tolong Run air dingin, air dingin, ini udah di Shu 180 derajat ni,takut nanti Kanti ini jadi hangus terbakar"ucap Ari sambil tertawa
Mereka yang mendengar pun langsung tertawa
"Kamu RI ganggu aja"ucap Siska
Setelah Mereka makan, Mereka pun pulang
Sesampai dirumah dan menyelesaikan semua kegiatan yang biasa Budi lakukan,Budi berbaring sambil terbayang wajah Rena yang cantik bak bidadari
"Sial!! Apasih otak yang kamu pikirkan gak mungkin dia suka sama Kamu, sadar Kamu siapa,dia itu langit dan kamu bumi"Ucap Budi kepada dirinya
Dan perlahan Budi meredamkan perasaan nya untuk tidak perduli ke pada Rena
Ternyata Rena juga memikirkan hal yang sama
"Aduh perasaan apa ini"Rena yang masih teringat akan kejadian yang baru saja menimpa nya
Mengingat Budi yang membela nya,berdiri di hadapan nya, menggenggam tangannya dengan lembut, dan membersikan pipinya,
"apa mungkin ya dia biasa suka sama aku,kenapa di pikirin sih,siapa sih yang gak suka sama Aku, Aku kan cantik"ucap Rena yang ngomong sendiri jawab sendiri.
Ke esokan hari nya karna bergadang budi kesiangan,Ari dan khairun yang sudah menunggu Budi di depan rumah nya, dengan seragam lengkap dan peralatan untuk ospek
Sedangkan Budi yang baru bangun dari tempat tidurnya, karna mendengar suara mereka memanggilnya langsung buru buru mandi dan bersiap
"Lama banget sih Bud kita udah telat ni"Ucap Ari
"Ya udah ayo gass nunggu apa lagi"Budi yang langsung naik ke atas motor
Sampai di gerbang Sekolah mereka di berhentikan oleh Kakak pembina yang bertugas di depan Sekolah seorang perempuan bernama Santi, dengan paras yang menggoda tapi tegas.
"Baru hari pertama udah telat!"Dengan tegas
memarahi mereka bertiga.
"Sekarang jalan jongkok dari sini kelapangan"
Kahairun dan Ari langsung jongkok mengambil posisi namun, tidak dengan Budi yang dengan santai nya langsung berjalan menuju arah lapangan
"Hey kamu berani melawan ya!!"
Dengan tatapan tajam"Memangnya kamu siapa dan aku tidak mau melakukan itu kamu apa!"Ucap Budi
Budi pun langsung pergi menuju lapangan,Ari dan kahairun yang melihat Budi langsung berlari mengejar Budi
"Awas kamu ya"Ancam Santi ke pada Budi
"Yaaaaaaaa"Sahut Budi
Mereka bertiga menuju lapang dan ikut berkumpul
kebetulan, Budi berada di barisan bersebelahan dengan Rena,Budi pun heran dengan semua atribut yang dikenakan siswa lain,ternyata Khairun lupa memberikan catatan untuk Budi
"Hey orang aneh kamu gila kenapa kamu tidak membawa satupun perlengkapan untuk ospek"ujar Rena kepada Budi
Belum sepat menjawab terdengar suara"Heyy kamu"Ternyata Santi yang dari kejauhan melihat Budi tampa atribut
"Aduhhh sial..."Ucap Budi dalam hati
Saat Santi Ingin menghampiri Budi Santi menginjak lobang biopori yang ada di Sekolah yang membuat nya kehilangan keseimbangan,melihat Santi akan jatuh Budi langsung menangkap Santi ke pelukan nya.
Saat Santi membuka mata, wajah nya langsung memerah ternyata bibir nya mencium bibir Budi sontak semua mata tertuju kepa mereka berdua.
"Berani berani nya wanita itu mengambil kesempatan, tau aja pria yang tampan"Ucap Rena kesal melihat Mereka berdua
Siska yang mendengar"Hayo kamu suka sama Budi"
"Apa sih kamu Sis"Rena sambil memalingkan muka
"Kurang ajar, minggir Kamu!"Santi mendorong Budi dan pergi sambil menutup muka nya malu,
Budi pun tertegun"Apa yang yang sebenar nya terjadi barusan,rasa nya begitu lembut dan wangi sekali aroma parfum nya"Dalam hati budi
"Ada apa ini"ketua OSIS yang bernama Jesika dan sekaligus anak kepala sekolah yang paling pintar dan yang jelas cantik.
Dengan penampilan yang mewah dari rata rata,dengan watak yang suka menghina orang di bawah nya,dengan sombong nya bertanya
"Tidak ada apa apa"Dengan nada santai jawab budi
"Heyy kamu berasal dari mana,dari Hutan atau kamu baru saja pulang dari Rumah sakit jiwa,sudah penampilan aneh ini lagi, tali sepatu yang kanan merah yang kiri hijau,mana perlengkapan mu!"bentak Jesika
"Saya tidak membawa nya, karna tertinggal di rumah
apa saya boleh pulang untuk menjemput nya"
Budi beralasan padahal Budi sama sekali tidak tau karena Khairun lupa memeberikan catatan kepada Budi untuk persiapan ospek hari ini.
"Dan maaf Nona"
Dengan menatap tajam Jesika, yang membuat Jesika terdiam dan menunduk,seorang pria tampan yang belum pernah di lihat oleh Jesika menatap nya seolah olah ingin memakan nya
"Mungkin tutur kata Orang Hutan lebih sopan dari pada Anda dan, ada apa dengan penampilan saya selagi membuat saya senang kenapa tidak, dan lihat lah sekeliling mu ini sekolah tempat belajar, bukan tempat untuk pameran"Ucap Budi yang dalam.
Membuat Jesika tak mampu berkata kata dan merasa penampilan nya berlebihan,Jesika merasa malu dan pergi karna semua siswa melihat ke arah nya
"Utuk pertama kali nya ada Orang yang mempermalukan kan Ku, awas Kamu akan aku lapor kan ke guru BK agar kamu mendapat hukuman"Ucap Jesika dalam hati
"Hayy Rena lama tidak bertemu"Seorang kakak pembina menghampiri Rena, dia adalah yang orang telah lama menyukai Rena
Danu Atmaja dari Keluarga Atmaja Group yang bergerak di bidang Industri kelapa sawit dan mempunyai status yang hampir sama dengan Rena. Dengan penampilan yang wahhh,Jam,Sepatu,Tas yang dikenakan nya sangat mahal namun wajah nya di bandingkan dengan Budi masih jauh kalah tampan nya.
Tapi para gadis pasti menyukai nya karena kedudukan nya namun, Rena yang dari dulu tidak menyukainya karna penampilannya yang selalu berlebihan membuat Rena ilfil melihat nya, dan Rena yang lebih tinggi kedudukan nya berpenampilan biasa biasa saja
"Ya ada apa" Jawab Rena malas
"Kalau tidak ada kepentingan mending sana deh"
"Kenapa sih aku kan menyapa mu baik baik"Sambil mengedip kan mata ke arah Aulia, yang membuat Aulia senyum senyum sendiri.
"Mending kamu pergi kalau gak aku lempar ni pakek sepatu"Sambil membuka sepatu menolah ke Budi, berharap Budi melihat bahwa dia itu memang benar benar cantik,tapi Budi malah tidak perduli sama sekali
yang menghilangkan semangat Rena.
"Iya iya Aku pergi, tapi Aku tidak akan menyerah"jawab Danu,
Tiba tiba terdengar suara"Yang mana nama nya Budi"Pak Pirman seorang guru BK mencari Budi
"Saya Pak"Sambil mengangkat tangan
"Kamu sekarang ikut keruangan saya"
Jesika dan Santi yang melihat
"Mampus kamu, Itu akibatnya, siapa suruh kamu mengambil ciuman pertamaku namun, karna kamu tampan gak papa sih"Ucap Santi dalam hati sambil senyum senyum memegang bibir nya
"Kamu kenapa San Kesambet, kamu senyum senyum"Tanya jesika
"Eeh ,gak papa siapa yang senyum senyum"
Budi yang berjalan dari lapangan menuju ruangan BK melihat Mereka berdua yang sedang berdiri di depan
di barisan pembina yang membuat Santi tersipu malu.
Wajah nya memerah mengingat kejadian yang baru saja dia alami
"Kasih hukuman yang berat pak atau keluarkan saja sekalian"teriak Jesika.
Lalu Jesika menoleh melihat Santi yang malu malu
"Jangan jangan Kamu naksir sama Anak berandalan itu"
"Apaan sih kamu jes Kamu tu kelamaan jomblo jadi nya sensitif"Timpal santi
"Ohhhh udah berani sekarang ngatain Aku mau pindah sekolah sepertinya"sambil bercanda
"Hehehe enggak Jess keceplosan"
Budi pun di proses di BK untuk di gagal kan dan tidak di terima di Sekolah karna telah melanggar peraturan ospek
"Boleh saya masuk pak"Sambil mengetuk pitu"
"yaaa ada apa?"Pak Pirman sambil memandang Rena mengingat wajah Rena
"Bukan kah kamu Anak nya Bapak Tirto Agung Jaya" tanya pak Pirman heran kenapa Dia kemari
"Bisakah Bapak membatalkan keputusan Bapak untuk tidak mengeluarkan Budi dari Sekolah ini dia teman saya Pak
"Yaaaa,karena kamu yang meminta saya akan membatalkan nya tapi,dia harus mendapat hukuman,kalau tidak nanti siswa yang lain akan ikut seperti dia"
Dalam hati Pak Pirman"Untung Saya tidak salah mengambil keputusan kalau tidak bisa bisa gawat urusan nya Jangan kan saya, Kepala Sekolah saja tidak akan berani berurusan dengan Keluarga Tirto yang bahkan, sekolah ini pun bisa di ratakan nya"
"Baik Pak saya akan menerima hukuman nya"
"Terimakasih Rena berkat kamu aku tidak jadi di keluarkan"ucap Budi
"Sama sama Bud"Rena yang malu malu
"Baik hukuman kamu setelah ospek selesai"
"Baik pak"Ucap budi
"Terimakasih pak kami permisi"Jawab Rena dengan sopan.
Mereka berdua pun kembali menuju lapang semua mata melihat Mereka,ada yang bilang mereka pasangan serasi, ada juga yang iri dengan Budi,dan ada juga yang iri dengan Rena
"Bukan kah itu Rena Miss Kota tahun ini"Tanya Seorang siswa ke pada Siswa lain nya
"Iya dan siap yang berada di samping nya bukan kah pria itu bukan level nya"
"Ya kalau kamu berani coba saja"jawab siswa yang di pukul oleh Budi kemarin
"Itu orang yang telah bikin kami babak belur memangnya kamu berani"
Danu yang melihat"Siapa laki laki yang berada di sebelah Rena"tanya Danu pada Jesika dan Santi
"Ya itu anak berandalan yang telah mempermalukan ku,wajar saja dia berani ohhh ternyata Rena ada di pihak nya, tapi dia memang sangat tampan ,unik , fell nya itu dapet banget idaman wanita, kamu kalah jauh" Ejek jesika
Santi yang mendengar, kehilangan harapan bahkan Rena yang paling terkenal di kota sekarang berjalan di samping nya apalah daya dia yang hanya gadis bisa
"Awas nanti akan ku hajar kamu"Ucap Danu
"Memangnya kamu bisa"Tanya jesika
"Sedang kan Rena bersama nya, yang kamu tau sendiri orang tua mu saja tidak berani memprovokasi nya apalagi kamu
"Kita lihat saja nanti"Tampak di wajah Danu sedang merencanakan sesuatu
"Baik lah acara terakhir ospek kita hari ini mencari jejak yang bertempat di Hutan sebelah Sekolah dan, masing masing kelompok berjumlah 15 orang"Ucap pembina ospek
Kahairun dan Ari langsung masuk ke kelompok Rena, Aulia dan Siska
Namun budi malah memilih berkelompok dengan Oliv dan teman teman nya ,Oliv dengan senang hati berkelompok dengan Budi karna Olive telah mengagumi Budi
"Bud, jaga Olive baik baik ya"teriak Ari yang menggoda Oliv
Sebenar nya Ari ingin berkelompok dengan oliv namun Ari blom merasakan perasaan nya ke pada Oliv dan masih mengagumi Rena
Sedangkan kahairun karna Aulia yang mengajak nya dan, Rena ingin sekali satu kelompok dengan Budi namun karna gengsi dia membiarkan Budi berkelompok dengan Oliv
"Oliv titip Budi ya"Ucap Rena ke pada Olive,dengan muka yang agak serius agar Olive tidak menggoda Budi saat pencarian jejak.
Mereka semua berkumpul di depan hutan dengan kelompok mereka masing masing,Santi menjelas kan.
"Baik siswa siswi sekalian di sini adalah star nya,dan finis nya nanti di gedung belakang Sekolah,jangan sampai terpisah dari kelompok agar nanti tidak tersesat kemana mana"Jelas Santi sambil sesekali melihat Budi
"Dan di tiap pos akan ada rintangan nya masing masing,sesuai yang telah kami sediakan harap tetap berhati hati.
"Apakah kalian mengerti!"
"Ya kami mengerti"Jawab semua siswa dan siswi
Satu persatu kelompok yang terdiri dari 15 orang masuk,mereka mulai mencari jejak di tiap pos mereka melakukan kan hal yang menyenangkan
Seperti merayap di kolam lumpur,bergandengan tangan menyebrangi jembatan,berfoto bersama dan sebagainya.
Sampai semua kelompok di penghujung hutan di garis finis pos terakhir yang di jaga oleh Danu dan 3 orang teman nya mereka semua di suruh keluar kecuali Budi karna Budi tidak memakai atribut
Disana Danu menggertak Budi dan mengerjai nya, namun Budi tetap sabar menahan perlakuan mereka sebab tidak ingin menimbulkan keributan.
"Heyyy kamu push up yang benar jngan kamu pikir karna Rena ada di samping mu membuat mu menjadi orang yang sombong,karna Rena hanya bisa menjadi miliki bukan orang miskin seperti mu,"ucap Danu sambil tertawa bersama teman teman nya
"Apakah ibu mu tidak mengajarkan mu tentang perbedaan,"
Budi langsung berdiri mendengar kaka kata Danu,Budi langsung mendekat dan mencengkram kera baju Danu dan langsung memukul tepat di wajah Danu, yang membuat Danu tersungkur dan berdarah di hidung nya, 3 teman Danu yang melihat langsung menyerang Budi
Perkelahian pun terjadi,adu pukul antara mereka membuat mereka babak belur, 3 teman Danu tidak sanggup lagi berdiri karna selain babak belur mereka juga kehabisan tenaga.
Budi juga terlentang sambil mengambil nafas karna, Budi juga babak belur melawan mereka bertiga
Danu yang masih dalam ke adaan belum parah langsung menghajar Budi menendang bagian perut Budi.
Dengan sisa tenaga nya Budi menangkap kaki Danu dan mentekel nya, yang membuat Danu tersungkur lagi.
Sambil memegang perut Budi berdiri sempoyongan menyeret tubuh nya mendekati Danu plak pukulan terakhir Budi dengan tenaga terakhirnya di wajah Danu, yang membuat Danu terkapar
"Jika dirimu tidak lebih baik dari se ekor Anjing maka jangan pernah sebut sebut Ibuku"Ucap Budi ke pada Danu
Budi pun berjalan perlahan sambil memegang perut dan menyeret menyeret kaki nya meninggal kan Hutan untuk menyusul kelompok yang telah keluar.
Setelah keluar Budi tidak menemukan Seorang Siswa pun karena mereka semua telah pulang Budi pun segera mencari Ari dan Khairun namun Budi tidak menemukan mereka.
Karna kahairun dan Ari pergi bersama Aulia dan Oliv ke Alun Alun Kota
"Aduh seluruh badan ku rasa nya remuk sekali, kemana perginya mereka apa aku terlalu lama di hutan sehingga mereka pikir aku sudah pulang"Budi Sambil senyum senyum melihat ke adaan nya,Budi duduk tersandar di depan sebuah Kelas.
"Budi Budi"
Dari ke kejauhan ada yang memanggil nya ternyata itu Rena yang menunggu nya sebab Rena ingin pergi ke Alun Alun Kota bersama Budi, maka dari itu Rena menyuruh Khairun dan Ari duluan
"Astaga apa yang sebenar nya terjadi kenapa kamu bisa seperti ini?"Rena terkejut melihat ke adaan Budi yang babak belur
"Aku baik baik saja"Jawab Budi menguatkan diri
Rena buru buru mengambil minum yang ada di mobil nya.
"Nih minum, siapa yang berani memukul mu,aku akan memberi pelajaran ke mereka"Ucap Rena
"Aku tidak apa apa"Sambil memegang tangan Rena "Dengan tangan mu yang lembut seperti ini apakah kamu bisa menghajar mereka"Jawab Budi yang tidak tahu Rena sebenarnya siapa,Rena langsung menarik tangan nya malu malu
"Ya sudah ayo aku bantu, sebaik nya kamu naik mobil dengan ku nanti aku bantu obati kamu"sambil membantu Budi berdiri, dan untuk memapah nya ke mobil
"Tidak apa apa aku masih berjalan,terimakasih untuk bantuan mu tapi aku bisa mengobati luka ku sendiri,"ucap Budi
"Kamu ya mau di bantuin malah nolak, asal kamu tau berapa banyak laki yang ingin di perlakukan seperti mu oleh ku,"Rena kesal karna Budi menolak dan karna Rena ingin sekali mendapat perhatian dari Budi
"Hahahaha kamu memang cantik, dan kamu baik, tapi kamu dapat menyebab malasah nanti untuk ku, karna perlakuan mu,sebaik nya aku dan kamu saling menjauh"ucapan Budi membuat Rena sedih
Budi tau itu tapi Budi tidak ingin melibatkan Rena dalam masalah masalahnya dan tidak ingin memberikan masalah untuk Rena karna Budi tau dia hanya lah pria bisa
Dan karena watak Rena yang keras kepala dia tidak memperdulikan omong Budi
"Memang nya kenapa apa yang telah aku lakukan sampai sampai menyebabkan masalah untuk mu, apakah aku beban bagi mu,"Rena kesal
"Kenapa sih kamu itu selalu ngesalin ni rasain kamu," sambil mencubit lebam di muka Budi,bukan nya kesakitan budi malah tersenyum
"Sekali lagi terimakasih telah memperlakukan ku sebagai manusia, pergi lah bukan kah kalian ingin pergi ke alun alun Kota,aku bisa pulang sendiri dan luka luka aku bisa merawat nya sendiri,"Ucap Budi "Entah berapa banyak rasa sakit yang kamu alami Bud terimakasih hari ini kamu ramah sekali"dalam hati Rena berkata sambil melamun
"Ren,Ren,Rena,Kamu kenapa,"Budi sambil melambai lambaikan tangan di wajah Rena
"Gak,gak papa Budi ,apa tadi yang kamu bilang"
"Mm,Rena Rena,ya sudah aku pulang duluan aku akan naik angkot di depan"
"Kenapa buru buru"tanya Rena
"Kalau lebih lama dari ini emang kamu sanggup mengangkat ku kalo aku pingsan"
"Hihi enggak Bud"
"Oiya dan nanti kalau Khairun dan Ari bertanya bilang saja aku sudah pulang, dan jangan beri tahu mereka tentang ini karna aku tau mereka pasti akan balas dendam lagi"
"Iya iya Budi"
"Awas ya kalau mereka sampe tau aku gak mau ketemu sama kamu lagi"
"Ke PDan kamu Bud,wekk emang nya siapa juga mau ketemu sama kamu"Ejek Rena
"Iya iya aku gak bakal beri tahu mereka"
"Ya udah aku duluan ren"
"Oke hati hati ,cepat sembuh ya,"Ucap Rena
Rena pun juga pergi ke alun alun kota menghampiri Khairun dan yang lain nya
"Rena Rena,panggil Aulia,"
"Eeeee Siska mana?"tanya Rena yang tidak melihat Siska
"Ohhh siska tadi langsung pulang Ren"Ucap Aulia
"Eeee bukan kah kamu Oliv?"
"Iya ren"
"Oiya Ren bukan bukan nya tadi kamu nungguin Budi di mana dia,"Tanya Ari
"Iya melihat kalian tidak ada dia langsung pulang"
"Apa kamu tidak sempat bertemu dengan nya ren," Tanya Ari lagi
"Iya sebentar sih lalu dia langsung pulak naik angkot mungkin dia tidak mau kesini bersama ku"Jawab Rena
"Iya deh tapi kenapa ya biasa nya dia kalu langsung pulang begitu pasti ada malasah, karna kami tahu betul sifat nya setiap ada masalah pasti dia langsung pulang, atau langsung menghilang agar kami tidak tahu"Ucap kahairun
"Iya bener run mending kamu jujur ren"Sahut ari
"Iya beneran gak terjadi apa apa,"Rena menjawab dengan tenang untuk meyakinkan mereka
"Ya udah aku pulang duluan,ada pertemuan di rumah ku"Ucap Rena ingin menghindari mereka agar mereka tidak menanyai Budi lagi
"Iya deh, kita juga mau pulang nunggu kalian kelamaan "Ucap aulia
"Ya sampai ketemu besok di hari pertama masuk sekolah"ucap kahairun dan Ari meninggal kan mereka ke motor nya, mereka semua pun pulang
Khairun dan Ari telah sampai di depan rumah Budi untuk mengajak nya sekolah namun,ibu Budi keluar dan mengatakan bahwa Budi tidak Sekolah karena tidak enak badan dan memeberikan surat izin Budi ke mereka.
merekapun berangkat sekolah berdua
Tentu mereka berdua sangat bersemangat karena hari ini hari pertama Sekolah,di Sekolah ternama yang di mana siswa nya sangat ramai Khairun dan Ari pun sampai di sekolah ya benar saja ramai sekali siswa dan siswi dari Kelas satu sampai Kelas tiga
"Wahh rame sekali Run Kakak kelas nya pun Cantik Cantik"Ucap Ari
"Iya Ri memang di pikiran mu itu hanya wanita,wanita dan wanita"
"Hahahaha ya apa lagi Run yang lebih bagus dari itu"
"Tapi kenapa dengan Budi ya bukan kah kemarin dia baik baik saja Ri"
"Iya Run gak tau juga paling dia lagi gak mood untuk sekolah kamu tau sendiri seleranya kan beda dengan manusia lain nya"
"Ya udah ayo Ri kita lihat kelas kita"
Merekapun menuju ke kelas.
Sesampai di kelas Ari terkejut kerana melihat Wanita di kelas nya yang Cantik cantik di tambah lagi Rena sang idola juga berada di kelas mereka
Dan ada lagi dua Gadis kembar yang Cantik dan, sangat cute,Ari pun makin bersemangat
"Wahhh ternyata Rena dan Siska juga satu kelas dengan kita Run"Kata Ari
"Iya Ri"
"Oiya Ren Aulia mana"tanya Khairun
"Aulia di jurusan IPS Run mungkin satu Kelas dengan Olive"Jawab Rena
Khairun yang berharap Aulia satu Kelas dengan nya.
"Run,run,kamu liat tu ada dua Cewek kembar Run ayo Run kita gass"Bisik Ari
"Aahhh kamu aja RI aku malas"
"Ayo lah Run kan sayang liat tu,gemes gemes gitu"
"Kamu aja"Kahairun langsung masuk mencari tempat duduk.
Dan Ari cepat cepat duduk di bangku bersebelahan dengan Rena.
"Kamu ngapain sih Ri"Panggil Khairun yang telah memilih tempat duduk di pojok belakang
"Duduk disini aja Ri"
"Kamu aja Run aku di sini saja,besok kamu duduk dengan Budi"Jawab Ari
"Oiya kamu bangau"Sambil melihat ke arah Ari
"Budi kemana"Tanya Rena pada Ari
"Hahahaha bangau, bangau"Saut Khairun dari belakang
"Nenek lampir"Balas Ari
"Budi mana?"Desak Rena
"Emang nya kenapa kamu nanya nanya dia, emang kamu begitu dekat dengan nya, kamu kangen sama dia"Tanya Ari pada Rena sambil menggodanya
"Yaaaa aku cuma nanya aja,susah ya ngomong sama kamu gak pernah jelas"Sambil menaikan bibir nya yang tipis
"Tadi kami sudah menjemput nya ke rumah namun Ibu nya memberikan kami surat izin,kata Ibu nya dia kurang enak badan"Jawab Ari
"Ohhh iya deh Ri, hmmm, seperti nya luka nya parah liat saja nanti kalau tau siapa yang berani mukulin dia pasti ku balas"Ucap Rena dalam hati
"Oiya ren aku penasaran kok kamu bisa sih akrab sama Budi padahal Budi itu bukan orang yang ramah sih setau aku"
"Hahaha, jelas dong aku kan cantik, wek"Rena menyombongkan diri
"Hahaha kalau hanya cantik doang gak bakalan bikin Budi tertarik kecuali mungkin kamu ada menolong nya makanya dia merasa terimakasih kalau cantik dong sih gak ngaruh sama dia"Jawab Ari
"Apa mungkin Budi hanya rasa terimakasih dak gak tertarik sama aku,ah apa aku benar benar menyukai nya"Rena sambil berpikir
"Emang nya Budi itu orang nya seperti apa sih Ri"Tanya Rena
"Haaaa, untuk apa kamu bertanya kamu naksir dia" Jawab Ari
Saat Rena ingin menjawab Guru pun masuk,ya itu Wali kelas mereka, Sorang yang Cantik dengan body gol seperti gitar spanyol dan, bibir yang merona dengan umur yang masih muda dan lajang.
"Baik lah Anak anak saya Karmila,panggil saja Bu Mila saya yang akan menjadi wali kelas kalian, dan untuk hari ini saya ingin tau nama kalian masing masing"Ucap Bu mila ke pada mereka semua.
Dan mereka pun memperkenal kan diri masing masing ke pada Bu Mila
"Oiya bukan kah ada satu Siswa lagi di Kelas ini mana dia"Tanya Bu Mila
Ari pun ke depan memberikan surat izin ke pada Bu mila
"Oiya Bu,Ibu cantik sekali"Goda Ari sambil senyum
Karena umur Bu Mila yang masih muda mendengar Siswa nya ada yang bilang begitu Ibu Mila pun tersipu malu
"Aahhh kamu bisa aja"Jawab bu Mila
Ya wajar saja Ari yang tampan dan badan nya perfek bisa saja membuat Bu Mila tertarik ,Ari pun segera kembali ketempat duduk setelah menggoda Bu Mila,
Mereka pun melanjut kan Kelas sampai bel istirahat berbunyi
Bel pun berbunyi dan waktu nya istirahat,semua siswa pun keluar ada yang ke kantin ada yang melihat lihat Kelas Kakak kelas.
Dan Khairun langsung bergegas ke kelas IPS untuk mencari Aulia,Ari pun mengikuti Khairun untuk bertemu dengan olive
Sempai mereka di kelas IPS ternyata aulia dan Oliv sudah ke ke kantin duluan Ari dan Khairun pun pergi ke kantin untuk menyusul mereka
Namun mereka terlambat karna sudah ada Danu cs di sana karena ,Danu tau di mana ada Aulia dan oliv pasti ada Rena dan Danu masih mengejar Rena
Ari dan Khairun pun yang melihat langsung pergi ke kantin lain untuk makan
"Rena,Ren,Rena"Panggil Aulia dan olive yang melihat Rena di luar Kantin, Rena pun menghampiri mereka.
"Eeeee kenapa kamu ada di sini"Tanya Rena pada Danu
"Yaaa memang aku dari tadi disini sambil nunggu kamu sih Ren"Jawab Danu
"Is males banget makan satu meja sama kamu"Jawab Rena dengan judes
"Eeeee gak boleh gitu Re"Jawab Aulia
"Kak Danu kan gak ngapa ngapain Ren, lagian makanan nya sudah di pesan sama kak Danu,dia loh yang traktir,ayo lah Ren makan di sini aja"Paksa Aulia yang ingin mencari perhatian Danu
"Kamu kenapa sih Aulia kamu tu, di cariin Khairun" Jawab Rena
"Ahhh yang benar Ren"Tanya olive
"Iya tadi dia sama Ari ke kelas IPS mau cari siapa lagi Mereka kalau tidak mencari Kalian"Jawab Rena,
Oliv pun berdiri.
"Eeee kamu mau ke mana Liv"Tanya aulia
"Ya mau mencari kak Ari lah mau ke mana lagi, kalau kamu gak mau ikut ya udah kamu di sini aja sama kak Danu"jawab Oliv
Rena memandangi wajah Danu yang penuh dengan lebam.
"Oiya kamu, itu muka mu kenapa"Tanya Rena pada Danu
"Hmmm dia habis berantem kemarin Ren, kasian kan kak Danu"Sahut aulia
"Heyyy Danu kamu berantem dengan siapa"Tanya Rena lagi
"Iya kemarin aku berantem sama Anak yang baru masuk, dia si songong banget sudah gak memakai atribut,penampilan amburadul,tali sepatu beda beda aku hukum dia,dia nya gak terima ya udah aku kasih pelajaran biar gak ngelunjak, tapi kamu lihat ni kami semua babak belur kamu gak simpati sama kami"
"Kasian kan Ren"Sahut Aulia lagi yang gak tau kalau Danu sebenar nya berantem sama budi
"Apanya yang kasihan bagus deh kalau mereka semua babak belur, kamu belum tau saja Danu itu orang nya seperti apa"Jawab Rena
"Ohhhh jadi kamu yang buat Budi babak belur, awas kamu ya Dan Akan ku beri kamu pelajaran"Ucap Rena dalam hati sambil memandang tajam Danu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!