Namanya Lu Qiang Gu, seorang wanita karir yang sangat muda dan ditakuti orang orang. Semuanya tunduk padanya karena kecerdasannya dan kekejamannya terhadap orang yang mencari masalah dengannya.
Tentunya hidupnya tidaklah baik baik saja karena walupun ditakuti orang orang namun masih ada juga yang iri hari dan dengki padanya.
Berbagai cobaan pembunuhan yang disiapkan khusus Lu Qiang Gug semuanya gagal dan berakhir buruk bagi mereka yang berencana hal buruk mengenai Lu Qiang Gug.
“Namaku Lu Qiang Gug, aku bukanlah wanita lemah yang bisa ditindas begitu saja.”
Tap tap tap tap.
Dalam ruangan terlihat Lu Qiang Gug yang tengah menatapi jam yang ada didepannya.
Tik! Tok! Tok! Tik!
“Cuma jam biasa, apa bagusnya?” Ujarnya.
Ia mengangkat jamnya dan melihat lebih dekat jarum jamnya. Dalam penglihatan Lu Qiang Gug ia melihat jarum jamnya bergerak sangat cepat dan semakin cepat hingga tak terhingga sudah berputar berapa kali.
“Apa apaan ini?! Jebakan untuk membunuhku lagi?!”
Dengan cepat Lu Qiang Gug melempar jam itu ke lantai. Namun jam itu sama sekali tidak rusak melainkan terbang melayang ke atas. Jarumnya semakin cepat berputar.
Dengan tak terasa tubuh Lu Qiang Gug juga terangkat ke atas dan mulai terhisap masuk ke dalam jam itu.
“Siapa pun tolong aku! Jam ini menghisap diriku!”
Ia berteriak begitu kencang. Namun siapa yang akan mendengar suaranya jika ruangannya dipenuhi dinding yang kedap suara.
Ia hanya pasrah melihat seluruh tubuhnya dihisap masuk ke dalam jam.
Tes.. Tes.. Tes..
‘Di mana ini.. Apa aku sudah mati..?’
Dalam kegelapan terlihat tubuh seorang wanita muda yang berbaring lesu tak bergerak. Terlihat bagaikan mayat mati tak bergerak. Bulu matanya yang lentik dan kulitnya yang sangat putih membuat dirinya semakin cantik dalam posisi itu.
Perlahan jari jarinya bergerak dan kelopak matanya terbuka.
“Eh? Gelap sekali.. Aku di mana?”
Wush....
“Wuyang... Selamat datang di tubuhku.”
Suara seorang anak gadis terdengar dari belakang. Wanita itu menoleh ke belakang melihat anak gadis yang mendekatinya.
Benar wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Lu Qiang Gug. Tak disangka dirinya terhisap masuk ke tubuh seorang gadis.
“apa?! Tubuhmu.. Maksudmu, kita ada di dalam tubuhmu.. Tapi bagaimana bisa?”
Kebingungan memenuhi pikiran Lu Qiang Gug. Dia ada di tubuh orang lain? Bagaimana bisa? Itulah yang ada dalam pikiran Lu Qiang Gug saat ini.
“Namaku Lu Qiang Gug juga, aku adalah kau dan kau adalah aku, kita adalah satu kesatuan, kau dari masa depan dan aku dari masa lalu, walaupun kita berbeda dimensi tali jiwa kita satu.”
Betapa terkejutnya Lu Qiang Gug mendengar perkataan anak gadis itu. Dia dan anak gadis itu satu tali dari waktu dan tempat yang berbeda sangat jauh.
Walaupun sulit untuk dipercaya namun sudah seperti ini dan Lu Qiang Gug tak memiliki apa apa lagi dan mempercayai perkataan anak gadis itu.
“Jadi.. Kenapa aku ada di sini?” Tanya Lu Qiang Gug.
Anak gadis itu tersenyum pahit. Di matanya tersirat kesedihan yang tak dapat diungkapkan hanya dengan kata kata.
***
Dalam kegelapan terlihat dua orang wanita, satunya cantik bersih dan tinggi dan satunya lagi kecil seperti anak kecil namun cantik. Keduanya terlihat mirip seperti seorang saudara kembar.
Siapa lagi jika bukan Lu Qiang Gug dan anak gadis yang tiba-tiba muncul itu.
“Sudah tidak banyak waktu yang tersisa lagi, aku akan menjelaskan bagaimana kau bisa ada di sini.”
Anak gadis itu menjauh dari Lu Qiang Gug.
“Namaku Lu Qiang Gug, anak sah perdana menteri, namun aku malah ditindas oleh mereka dan dianggap sebagai pelayan rendahan. Aku juga terus disiksa dan diasingkan oleh ayahku sendiri. Ibuku juga sudah mati, hal itu membuatku hidup bagaikan sebatang kara. Aku sudah muak dengan khidupanku ini dan ingin mengakhiri hidupku tapi secara kebetulan kau tiba-tiba terpanggil ke tubuhku dan menggantikan diriku.” Jelas anak gadis itu.
Lu Qiang Gug mengerutkan keningnya kesal dan sedih dengan penjelasan anak gadis di hadapannya.
“Bagaimana bisa keluargamu memperlakukanmu dengan begitu kasar.” Gumam Lu Qiang Gug kesal.
Anak gadis itu berbalik dan menatap begitu dalam mata Lu Qiang Gug. “Jadi, aku ingin kau menggantikanku menjalani kehidupan ini karena jiwaku sebentar lagi menghilang.” Ucap anak gadis itu.
Lu Qiang Gug terkejut mendengar perkataan terkahir anak gadis itu. Terlihat jelas tubuh anak gadis itu perlahan menghilang dan terbawa arus angin.
Lu Qiang Gug yang tidak rela ditinggalkan oleh anak gadis itu menangis keras tak berdaya.
“Aku pasti akan menjalankan kehidupanmu sebaik baiknya.”
Setelah pengucapan kata kata itu, ia terbangun. Ia melihat sekelilingnya yang aneh. Penuh dengan ukiran dan bentuk kuno yang sangat ketingalan jaman. Ia perlahan bangun.
“Apa ini tempat anak gadis itu? Sangat tidak baik, semuanya kotor dan tidak terurus.”
Disaat itu juga berbagai ingatan tiba tiba merasuki otak pikirannya dan membuat dirinya menggeliat kesakitan sambil terus memegangi kepalanya yang sangat sakit hingga terasa mau pecah.
Ia terjatuh dari kasurnya dan menggeliat di lantai kotor dengan kesakitan. Beberapa menit setelah mengalami kesakitan itu, tubuhnya perlahan kembali rileks dan Ia bangun secara perlahan.
“ini semua.. Ingatannya ya.. “
Ia adalah anak gadis bernama Lu Qiang Gug, namun dalam tubuhnya Ia adalah jiwa Lu Qiang Gug si wanita karir dari masa depan.
“Kau telah menderita begitu lama, aku pasti akan membalas perbuatan mereka dan memberi mereka pelajaran yang akan mereka ingat seumur hidup.” Ucap Lu Qiang Gug.
Kini matanya dipenuhi rasa balas dendam terhadap orang orang yang pernah menyakiti Lu Qiang Gug kecil.
Ia duduk melihat kamar yang bobrok itu tanpa satupun pelayan yang ada disana. “Sudah bobrok, tidak ada pelayan lagi, tubuhnya juga sangat lemah dan tidak terawat.” Gumam Lu Qiang Gug.
Ia Bangkit dan melihat dirinya di cermin kasar. Betapa terkejutnya dia melihat ternyata wajahnya penuh dengan bintik bintik merah yang terasa gatal dan begitu perih saat disentuh.
“Ssshhh... Perih, ini mungkin karena racun ringan yang selalu dikonsumsi dalam makanan sehari-harinya.” Ucap Lu Qiang Gug.
Ia pergi keluar dari kamarnya dan melihat tidak ada satupun pengawal yang ada di tempatnya. “Tidak ada satupun pengawal, siapa yang akan disuruh disini?”.Ucap Lu Qiang Gug.
Dia benar-benar kesal dengan orang orang yang ada di keluarganya Lu Qiang Gug ini. Benar benar pilih kasih terhadap anak anaknya. Padahal dirinya seorang putri sah namun ia malah dikucilkan dan dihindari juga ditindas.
“Benar benar tidak tahu diri.”
See you next time.
Dalam halaman rumah terlihat seorang anak gadis dengan wajah yang sakit tengah melakukan peregangan dan olahraga yang rutin. Ia juga latihan bela diri dan meningkatkan kekuatan tubuhnya yang melemah.
“Perlu banyak latihan agar tubuhnya kuat dan kulitnya lebih kencang.”
Anak gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Lu Qiang Gu. Ia tengah latihan dan memperkuat timnas tubuhnya juga melatih tubuh barunya yang sangat lemah.
Baru juga beberapa menit tapi tubuhnya sudah berkeringat banyak dan tidak bisa melakukan apapun lagi. Ia beristirahat sebentar dan lanjut latihan, Ia juga mengelilingi tempat tinggalnya selama beberapa putaran dan melakukan angkat beban selama beberapa kali.
Sehari berlalu tanpa hambatan, Ia beristirahat dan makan apa adanya. Ia mandi menggunakan air yang sudah ada. Walaupun kotor namun masih terlihat bersih dan bisa digunakan untuk mandi.
“Hidupnya disini benar-benar menderita.” Gumam Lu Qiang Gu.
Setelah mandi, ia langsung istirahat namun seseorang tiba tiba mendatangi tempatnya dan membuat keributan diluar.
Prang!
“Di mana kau wanita sialan?!”
Dengan cepat Lu Qiang Gu bangun lagi dan keluar melihat seseorang yang tengah membuat keributan di malam malam begini.
Tampak di luar terlihat seorang wanita yang lebih tua dirinya yang tengah menghancurkan perlengkapan perlengkapan yang ada di halaman.
“Berhenti! Beraninya mencari masalah di tempatku!” Teriak Lu Qiang Gu.
Wanita itu berbalik melihat Lu Qiang Gu yang baru saja meneriakinya dengan begitu kasar.
Ia mendekat dan menampar wajah Lu Qiang Gu dengan begitu keras. Lu Qiang Gu tentunya tidak tinggal diam saja dan langsung menampar balik wanita itu.
“Dasar wanita tua tidak tahu malu.” Sindir Lu Qiang Gu.
Wanita itu tidak terima dirinya dihina oleh Lu Qiang Gu. Ia menggertakkan giginya kesal dan mengepalkan tangannya kesal.
“Kau.. Beraninya kau menghinaku! Dasar ****** tidak tahu diri!”
Wanita itu sangat kesal dan menghina Lu Qiang Gu sebagai seorang ******. Lu Qiang Gu mengepalkan tangannya tidak tahan dan kemudian menghajar wanita itu dengan begitu kasar.
“Jika kau berani berniat buruk palsu aku tidak jamin tubuhmu akan baik baik saja kedepannya.” Ucap Lu Qiang Gu.
Ia menatap tajam wanita itu dan membuat si wanita ketakutan dan berlari pulang dengan pelayannya.
“aku akan ingat perbuatanmu hari ini Lu Qiang Gu! Aku pasti akan membalasnya berkali-kali lipat!” Tidak lupa juga mengucapkan kata kata ancaman untuk Lu Qiang Gu sebagai gertakan.
Lu Qiang Gu menaikkan kedua bahunya tidak peduli. Ia masuk lagi ke dalam kamarnya dan berbaring menatap langit langit kamarnya.
“Kalau tidak salah wanita itu adalah putri tertua perdana menteri, namun dia hanya anak selir. Semua peninggalan ibuku seharusnya dimiliki olehku namun dia merebut semuanya.” Ucap Lu Qiang Gu.
“Namanya kalau tidak salah adalah Lu Ming Zhu.” Ucap Lu Qiang Gu lagi.
Ia tersenyum menyeringai dan menutup matanya. Ia tertidur tanpa mengenakan selimut.
Keesokannya Ia bangun begitu pagi dan berdandan rapi, tak lupa juga ia mengenakan cadar untuk menutupi wajahnya agar tidak terlihat orang orang.
‘aku pastikan kalian mengembalikan semua barang milikku tanpa terkecuali.’ Batin Lu Qiang Gu.
Ia berjalan dengan begitu anggun dan dengan penuh tekanan. Semua pelayan yang melihat diri baru Lu Qiang Gu terkejut dan langsung merasakan tekanan yang begitu menekan. Mereka tak dapat bangkit dan terus membungkuk melihat Lu Qiang Gu melewati mereka.
“Apakah dia benar-benar Lu Qiang Gu yang lemah dan bodoh itu?”
Berbagai kritikan mengenai dirinya terdengar begitu jelas di gendang telinga Lu Qiang Gu, ia tersenyum menyeringai dan berjalan cepat pergi dari sana.
***
Tap tap tap tap.
Seorang gadis kecil memasuki ruang keluarga dengan penuh kejutan. Gadis kecil yang awalnya bodoh kini berjalan dengan anggun dan penuh dengan tekanan.
“Lu Qiang Gu memberi salam pada perdana menteri.”
Benar, wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Lu Qiang Gu. Ia datang untuk mengambil semua properti ibunya dan peninggalan ibunya yang diberikan ibunya.
“Ayah, dialah yang membuatku sakit begini! Kumohon ayah berikanlah aku keadilan.”
Tampak Lu Ming Zhu yang mencoba untuk menjatuhkan hukuman pada Lu Qiang Gu namun Lu Qiang Gu dapat mengatasinya dengan begitu mudahnya.
“Tuan perdana menteri, saya kesini untuk meminta keadilan.” Ucap Lu Qiang Gu dengan begitu sedih dan tak berdaya. Ia ambruk dan memohon, Ia bersujud di hadapan perdana menteri.
Perdana menteri Lu tidak bisa menahan melihat Lu Qiang Gu merendajlh di hadapannya sampai bersujud.
“Bangunlah, keadilan apa yang kau inginkan?” Tanya perdana menteri Lu.
Lu Ming Zhu yang melihat perdana menteri Lu mengabaikannya dan lebih memperhatikan Lu Qiang Gu menjadi lebih kesal.
“Tuan perdana menteri, saya ingin mengambil peninggalan ibu saya dari ibu Shen dan kakak Ming Zhu.” Ucap Lu Qiang Gu.
Perdana menteri Lu terkejut dengan perkataan Lu Qiang Gu. “Ada apa ini? Bukannya aku sudah memberikan peninggalan ibumu padamu? Kenapa tiba tiba peninggalan ibumu ada di selir Shen dan kakak pertamamu?” Ucap perdana menteri Lu kesal.
Dengan cepat selir Shen berwujud di hadapan perdana menteri Lu dengan begitu sedih dan kecewa.”Maafkan saya perdana menteri, saya hanya ingin menjaga peninggalan kakak Gu hingga Wuyang mencapai usia dewasa dan menyerahkannya lagi padanya.”
Dengan cepat selir Shen membela diri dan memohon belas kasih dari perdana menteri Lu.
“Tuanku, kakak Gu sendiri yang menyerahkan peninggalannya untuk kujaga.” Ucap selir Shen Gong Rong.
Lu Qiang Gu tersenyum menyeringai. ‘Kalau tidak salah dia adalah ibunya Lu Ming Zhu, selir Shen Gong Rong.’Batin Lu Qiang Gu.
“Tuan perdana menteri, sejak dulu saya tidak pernah memberikan peninggalan ibu saya ke ibu selir Shen, ibu saya juga tidak menyerahkan peninggalannya pada ibu selir Shen, mohon tuan perdana menteri menegakkan keadilan.” Ucap Lu Qiang Gu dengan lemah dan tidak berdaya.
Selir Shen Gong Rong terkejut dengan Lu Qiang Gu yang begitu tidak berdaya.
Lu Ming Zhu yang melihat Lu Qiang Gu begitu ikut turun tangan dan menuduh Lu Qiang Gu.”Memangnya kau memiliki bukti bahwa ibumu tidak memberi peninggalannya untuk dijaga oleh ibuku.” Ucap Lu Ming Zhu.
Para pelayan yang ada disana mulai membicarakan Lu Qiang Gu yang memfitnah selir Shen Gong Rong.
Lu Ming Zhu yang melihat pelayan pelayan yang mencibir Lu Qiang Gu tersenyum puas dalam hati. Ia benar benar puas melihat pelayan pelayan mencibir Lu Qiang Gu.
Lu Qiang Gu tersenyum menyeringai. “Tuan perdana menteri, saya punya bukti kalau ibuku tidak pernah menyerahkan peninggalannya pada orang lain terutama ibu selir Shen.” Ucap Lu Qiang Gu.
Ia mengeluarkan sebuah secercah surat dan menyerahkannya pada perdana menteri Lu. ‘Dia adalah ayahku didunia ini l, namanya Lu Long zhi, dia sangat memanjakanku dulu tapi dia langsung mengabaikanku saat ibuku sudah tidak ada, benar benar ayah yang luar biasa.’ Batin Lu Qiang Gu.
Brak!
Dalam ruangan itu terasa sunyi seketika. Terlihat pria tua yang tengah marah besar sesaat setelah membaca secerah surat dari seorang gadis kecil.
“ini benar-benar tulisan tangan Qiu Qiu, dari mana kau mendapatkannya.”
Tampak pria tua itu sangat menganggap penting secerah surat itu. “Izin memjawab tuan perdana menteri, saya menemukannya di celah celah kamar saya, saya melihatnya terselip di dalam lemari baju saya.”
Gadis kecil itu maju dan menjawab pertanyaan pria tua itu.
Tap tap tap tap.
Pria tua itu mendekati anak gadis itu dan membelai rambutnya. “Qiang Gu-ku sudah dewasa. Yang kau katakan benar, sebelum ibumu meninggal dia juga sempat memberitahuku untuk tidak memberikan peninggalannya pada orang lain.”
Benar anak gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Lu Qiang Gu dan pria itu adalah perdana menteri Lu Long Zhi.
Lu Qiang Gu tersenyum puas, Ia bangkit dan berlindung di belakang perdana menteri Lu Long Zhi.
“Selir Shen, kau benar-benar kelewatan, kembalikan peninggalan ibunya Qiang Gu dan terima hukumanmu.” Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
Selir Shen Gong Rong tampak tidak terima tapi mau bagaimana lagi Ia tidak punya bukti yang bisa membebaskannya dari hukuman. Ia juga dengan secara paksa menyerahkan seluruh properti ibunya Lu Qiang Gu dan memberikan peninggalan peninggalan ibunya Lu Qiang Gu.
Dan menerima hukuman pukulan kayu sebanyak lima puluh kali. Lu Ming Zhu hanya dapat melihat ibunya dipukuli dengan tidak berdaya. Ia tidak dapat melakukan pembelaan tanpa bukti yang kuat.
“Lu Qiang Gu, tunggu saja pembalasanku.” Ucap Lu Ming Zhu.
Sementara di sisi lain terlihat Lu Qiang Gu yang menikmati semuanya dan bersantai sebelum pertempuran yang sebenarnya dimulai.
“Kalian masih begitu muda untuk mengalahkanky Lu Qiang Gu.” Ucap Lu Qiang Gu.
Ia melihat catatan properti dan peninggalan peninggalan ibunya dan melihat masih ada satu peninggalan ibunya yang belum dikembalikan selir Shen Gong Rong dan Lu Ming Zhu.
“Benar juga, Lu Ming Zhu belum mengembalikan paviliun yang khusus dibuatkan untukku oleh ibu sebelum dia meninggal.” Ucap Lu Qiang Gu.
Ia tersenyum menyeringai. “kita urus Lu Ming Zhu ini besok saja, toh cepat atau lambat mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal.” Ucap Lu Qiang Gu.
Di lain sisi terlihat Lu Ming Zhu dan ibunya selir Shen Gong Rong yang tengah berada dalam satu ruangan.
“Dia benar-benar telah berubah ibu, dia juga lah bertambah kuat.” Ucap Lu Ming Zhu.
Ia mengobati pantat ibunya yang memerah dan berdarah karena pukulan yang didapatkan dari hukumannya.
“Jangan khawatir sayang, kita masih memiliki paviliun bunga, dia tidak akan bisa mengambil paviliun bunga itu darimu.” Ucap selir Shen Gong Rong.
Lu Ming Zhu tersenyum dan mengangguk anggukkan kepalanya dengan cepat. Ia semakin mempercepat mengoleskan salepnya dan menutupi pantat ibunya.
“Ibu, istirahatlah baik baik aku akan keluar dulu.”Ucap Lu Ming Zhu.
Selir Shen Gong Rong mengangguk pelan dan berbaring. Ia tidur dengan lelap dalam kamar anaknya sedangkan Lu Ming Zhu yang duduk di halaman depan paviliun bunga.
“Lu Qiang Gu itu, dia benar-benar tidak bisa dibiarkan lagi.” Ucap Lu Ming Zhu.
Seorang pelayan yang menyapu dihalaman itu mendengarkan perkataan Lu Ming Zhu dan mendekat dengan penuh tujuan dan siasat jahat.
“Nona besar, bagaimana jika nona besar melakukan ini...” Bisik pelayan itu oada Lu Ming Zhu.
Lu Ming Zhu mengerti perkataan pelayannya dan tersenyum menyeringai. “yang kau katakan benar, ambillah ini sebagai imbalanmu.” Ucao Lu Ming Zhu sambil memberikan sebuah gelang giok pada pelayan itu.
“Terima kasih atas kebaikan nona besar.” Ucap pelayan itu. Ia dengan cepat menyembunyikan gelang giok itu di dalam bajunya dan segera pergi melanjutkan perkerjannya yang tertunda.
Di lain sisi terlihat Lu Qian Gu yang tengah sedang merawat wajahnya yang agak jelek. Ia bercermin dan melihat wajahnya yang terdapat beberapa jerawat yang sedikit bernanah.
"Bintik bintik jerawat ini mengandung sedikit racun dan jika ingin mengeluarkannya maka harus berhenti mengonsumsi apapun yang mengandung racun ini dan harus diobati secepatnya jika tidak mungkin akan membahayakan tubuh." Jelas Lu Qiang Gu.
Ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dan memulainya dari mana untuk membalas semua perbuatan wanita wanita itu terhadap dirinya.
"Menjadi wanita lemah benar-benar menyusahkan." Ucap Lu Qiang Gu.
Ia keluar dari kamarnya dan pergi keluar dengan mengenakan pakaian pria dan tentunya mengenakan topeng agar wajahnya tak terlihat. Tak lupa juga ia mengambil beberapa koin tembaga untuk dibawa pergi.
Ia menyelinap masuk dan pergi ke pasar. Ia tiba di depan sebuah rumah judi. Ia masuk dan melihat orang orang yang menang dengan main curang.
"Bermain curang itu tidak baik loh." Gumam Lu Qiang Gu.
Tap tap tap.
Ia berjalan mendekati orang orang yang tengah bermain. "Permisi, apa aku boleh ikut juga?" Tanya Lu Qiang Gu.
Dengan pakaian prianya yang cukup sederhana seperti orang desa semua orang langsung merangkulnya dan mengajaknya bermain.
"Saudaraku, siapa namamu?"
"Asalkan kau memberitahukan namamu pada kami maka kami akan membiarkanmu ikut."
"Benar, namaku Lanli, dan yang disampingmu itu Lanlu, nama kami unik kan?" Ucap Lanli.
Lu Qiang Gu tersenyum canggung. "Namaku…Zhentian." Ucap Lu Qiang Gu. 'Untung tidak keceplosan.' Batin Lu Qiang Gu.
"Senang bertemu denganmu saudara Zhentian, ayo ikut dengan kami." Ucap Lanlu.
Mereka menarik Lu Qiang Gu masuk ke tempatnya dan ikut bermain bersama disana.
"Kami sudah kehabisan uang untuk bermain, apa kau bisa mewakili kami berdua untuk membalas mereka, mereka menggunakan cara kotor untuk menang." Ucap Lanlu.
Lu Qiang Gu tentunya setuju dengan permintaan kedua Lan bersaudara itu.
Lu Qiang Gu maju dan memasang uang taruhannya sebanyak satu koin tembaga. "Tapi sebelum itu, tolong ganti orang yang mengocok dadunya." Ucap Lu Qiang Gu.
Pengocok dadu itu mengangguk pelan dan menggantikan dirinya dengan seorang wanita muda nan cantik.
Suara kocokan dadu mulai terdengar jelas dan berhenti setelah beberapa detik kocokan.
"Huft…Besar." Ucap Lu Qiang Gu.
"Heh…Pemuda pemula sepertimu sepertinya akan sial, aku kecil."
Gelas dibuka dan terlihat dua dadu itu memperlihatkan enam titik hitam yang berarti besar.
Lu Qiang Gu tersenyum menyeringai dan mengambil uangnya. "Terima kasih." Ucap Lu Qiang Gu.
Pria itu tampak tidak terima dan langsung mengeluarkan uang lagi. "Aku ingin bertaruh satu kali."
Lu Qiang Gu dengan senang hati menemaninya bermain dan alhasil semua uangnya habis diambil oleh Lu Qiang Gu lewat permainan bertaruh.
Tidak hanya itu beberapa pria tua lainnya yang sudah kecanduan tak tahan dan bertaruh dengan Lu Qiang Gu dan hasil akhrinya Lu Qiang Gu tetap terus menang dan uang beberapa pria itu habis dihisap oleh Lu Qiang Gu.
"Sepertinya tuan tuan sudah kehabisan uang." Ucap Lu Qiang Gu.
Kedua Lan bersaudara bersorak-sorai meliha kemenangan berturut-turut Lu Qiang Gu tanpa kalah sedikitpun.
"Namaku Zhentian, ingat itu baik baik. Seseorang tolong ambilkan aku kotak uang, aku butuh untuk menaruh uangku." Ucap Lu Qiang Gu.
Penjaga rumah judi itu datang dan memberikan kotak besar dan menaruh semua uang yang dihasilkan Lu Qiang Gu.
Sebelum kotaknya ditutup Lu Qiang Gu mengambil beberapa lembar uang kertas. "Kak Lanli dan kak Lanlu, berapa uang kalian habis di rumah judi ini?" Tanya Lu Qiang Gu.
"Kami kehabisan lima puluh koin emas." Ucap Lanli.
Lu Qiang Gu tersenyum, Ia menggapai tangan Lanli dan memberikannya beberapa uang kertas itu. "Dari penampilan kalian berdua dapat dilihat kalau kalian dari desa dan keadaan rumah kalian tidak baik baik saja, ambil ini, anggap saja kalau aku membayar budi pada kalian." Ucap Lu Qiang Gu.
Setelahnya ia kembali ke kediaman perdana menteri Lu dengan beberapa orang di belakang yang membawakan kotaknya.
"Kita lewat belakang, jangan sampai ketahuan oleh orang orang rumah." Bisik Lu Qiang Gu.
See you next time.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!