NovelToon NovelToon

Ranjang Panas CEO Ganas

Ditinggal waktu sayang sayang nya

Di keramaian negara Inggris tepatnya di kota London, berada di hotel terkenal daerah situ tidak membuat lelaki itu terganggu melakukan aktifitas ranjangnya dengan panas bersama seorang wanita yang kesekian kalinya lulus seleksi secara kesehatan dan bentuk tubuh yang dibuat patokan anak buahnya dalam mencari mangsa.

Ya, lelaki itu Marco Stefanus. Seorang CEO perusahaan manufaktur di berbagai bidang dengan perusahan induk bernama Arco Corp. Perusahaan multinegara yang sudah merambah kesuksesan yang luar biasa ketika Marco dibawah umur 30 tahun yaitu saat ini berumur 28 Tahun. Selain karena warisan, kemampuan Marco juga tidak diragukan lagi dalam berbisnis.

Kehidupan muda yang keras dan penuh persaingan serta pengkhianatan, membuat di menjadi lelaki yang ganas. Ganas karena tidak tau belas kasihan kepada orang yg sudah berbuat salah yg menyakiti nya dan sangat memiliki strategi yg tajam dalam melawan musuh2nya.

Namun, sejak ia ditinggal oleh wanita yang ia cintai sejak kecil ketika berumur 20 tahun, ia melampiaskan kemarahan nya kepada wanita wanita lain yg memiliki type hampir sama dari warna mata kehijauan, warna rambut coklat, tinggi badan sekitar 160cm, dan warna kulit yang putih bersih. Meskipun seperti itu, Marco tetap menjaga kesehatan reproduksi meskipun bergonta-ganti wanita sebagai tempat menyalurkan hasrat beserta rasa bencinya. Setiap selesai bermain 3 bulan sekali tak lupa juga memakai pengaman, ia memanggil dokter sekaligus sahabatnya, Dokter Alex untuk memeriksa dan memberikan pencegahan penyakit menular ****.

"Cukup. Mandilah lalu pergi dari ruangan ini" seru Marco ketika sudah selesai melakukan adegan panas dengan wanita yang tidak kenal. Wanita itu tidak bisa mengenali wajah Marco secara utuh karena ketika lelaki itu melancarkan aksinya, Ia memakai topeng yg menutupi mata nya.

Wanita itu hanya menurut dan tak berani membantah karena ia sudah dibayar mahal untuk melayani dan menjadi tempat pelampiasan Marco.

Sesaat kemudian, Marco tertidur dan sekali lagi ia bermimpi tentang wanita yang telah mengkhianati nya.

"Jangan pergi! Aku mohon Elizabeth! Aku tidak akan memukul orang lagi! Maafkan aku!" gumam Marco dalam tidurnya.

Merasa bos nya berteriak seperti itu beberapa kali, Neil sebagai asisten setia Marco masuk kamar hotel itu dengan akses card yg ia bawa dan memanggil bosnya itu untuk sadar.

"Bos sadar! Bos!" teriak Neil beberapa kali dengan mengoyak tubuh Marco yg masih telanjang di atas ranjang dengan tertutup selimut.

Merasa badannya digoyak oleh orang lain, intuisi bahaya yg Marco terima dari sensor keamanan tubuhnya tiba tiba memegang tangan Neil yg mengoyang lengannya dengan erat dan kuat. Mata Marco seketika melotot ketika membuka mata seperti akan segera membunuh mangsa. Melihat siapa yg telah membangunkan dia dr mimpi buruk itu, ia merasa lega dan melepaskan genggaman nya.

"Bos bangun, jangan mimpi wanita itu lagi" kata Neil yang merasa iba dengan bosnya sering sekali mengiggau atau bermimpi buruk tentang ditinggal wanita yang bosnya cintai 8 tahun lalu.

"Abaikan aku. Tugasmu hanya membangun kan aku ketika aku bermimpi buruk. Tidak seharusnya kamu melarangmu bermimpi tentangnya! " kata Marco dengan tegas. Lalu ia beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Cerita singkat, 8 tahun lalu ketika ia berumur 20 tahun namun kecerdasannya membuat ia sudah hampir menyelesaikan S1 dan S2 bersamaan Universitas bisnis di Universitas ternama di Inggris atau namanya jalur Fastrack. Saat itu ia telah bersama wanita yang telah menemani nya 10 tahun sejak mereka menjadi tetangga dan bersekolah di elementary school yg sama. Namun, karena Marco cerdas dan cepat belajar serta fasilitas keluarga nya yg diatas standar, ia bisa bersekolah wajib dengan lebih cepat dan masuk kuliah di umur 16 tahun.

Sedangkan wanita itu, menyelesaikan waktu sekolah dengan normal, meskipun ia juga cukup pintar namun keluarga nya tak sekaya kekasihnya itu tapi juga tidak bisa dibilang tidak kaya.

Kecerdasan Marco ditambah kemampuan bela diri yang telah ia terima sejak kecil dari ayahnya, membuat ia lebih tampan dan gagah sejak dini. Karisma seorang CEO sudah terlihat dalam perwatakan dan tingkahnya. Selain itu ia juga merasa beruntung mendapatkan kekasih yang super baik, lembut, dan mereka saling mencintai.

Ternyata, ayah Marco Stefanus yaitu Efarel Stefanus merupakan ketua mafia yang bergerak di persenjataan illegal dan Marco diperkenalkan di dunia itu pada umur 18 tahun. Marco yang menyukai tantangan menerima dunia baru itu dan menikmatinya.

Namun karena dunia itu kejam, semakin lama Marco berubah sifat menjadi lebih kaku, serius, dan tidak ramah seperti sebelumnya. Kekasih nya menyadari itu, tapi ia hanya diam saja. Semakin lama, wanita itu curiga apa yang telah merubah Marco menjadi seperti lelaki lain. Ia mengikuti Marco diam - diam ketika tengah kencan lelaki itu menerima telepon darurat dari grup mafia ayahnya bahwa markas mereka diserang.

Marco bergegas pergi dan pamit dari hadapan itu dengan kecupan perpisahan.

"Maafkan aku. Aku harus pergi" kata Marco.

Wanita itu hanya menganggukan kepalanya bertanda ia menyetujui Marco pergi. Tapi merasa ada yang aneh, ia mengikuti Marco menggunakan taxi menuju suatu tempat asing seperti gudang.

Ketika turun dari taxi dan menyuruh taxi itu menunggu, ia mendengar teriakan teriakan kesakitan dan seperti tembakan. Wanita itu menyembunyikan rasa ketakutan nya dan berjalan mendekat ke sumber suara. Ia langsung menutup mulutnya yg terkejut melihat Marco memukuli beberapa orang sampek terkapar di lantai. Meskipun ia tidak pernah disakiti secara fisik, hal itu membuat ia ketakutan dan membayangkan lelaki yg ia cintai memukulnya.

Wanita itu berlari menuju taxi dan memutuskan untuk kembali ke jalanan kota dengan deraian air mata ketakutan. Wanita itu adalah Elizabeth Dunn, anak dari Joseph Dunn dan Rose James, keluarga pengusaha tekstil terkenal di Inggris.

Beberapa hari Elizabeth menghindari Marco ketika diajak bertemu dengan alasan tidak enak badan, namun karena mereka sekampus dan sejurusan, akhirnya Marco menemukan Elizabeth berada di kantin bersama beberapa lelaki yang ia ketahui adalah temannya. Biasanya ia tidak cemburu dengan lelaki yang mendekati kekasih nya itu karena memang cantik namun dirinya lebih tampan dari lelaki yg berusaha PDKT dengan Elizabeth. Lagian ia percaya bahwa Elizabeth bisa menjaga kepercayaaannya. Semua mahasiswa yang berada di jurusan bisnis Universitas tempat mereka kuliah sudah tau kisah cinta Marco & Elizabeth yang terkenal romantis, hingga lelaki lain pun insecure jika mendekati Elizabeth melihat Marco yg cukup sempurna dimata manusia lain.

Sama halnya dengan Elizabeth, ia tidak pernah cemburu jika banyak wanita tergilaa gila pada kekasih itu, memang tampan. Tapi ia percaya Marco sangat mencintai nya.

Eh tidak disangka pikiran positif itu berubah jadi negatif , ketika Marco melihat salah satu lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Elizabeth yg disebelah nya lalu mencium pipi wanita itu.

Mengetahui miliknya dicium oleh lelaki lain di depan mata, amarah mafia pun keluar. Ia berlari menghampiri lelaki itu yg senyum2 karena sudah mencium pipi Elizabeth tidak menyangka dari belakang bajunya ditarik oleh Marco dan di hajar habis habis di kantin dan tonton banyak orang.

Elizabeth pun terkejut melihat Marco dengan wajah merah padam dan memukul temannya itu tanpa henti.

"Kurang ajar lo!" teriak Marco.

Elizabeth berusaha menghentikan Marco tapi malah dapat teriakan dari kekasih nya untuk pertama kali.

"Diam lo!" teriakan itu mampu membuat Elizabeth berdiam sesaat tidak menyangka melihat mata Marco yang melotot padanya.

Orang2 yang berada di situ dan teman Marco lainnya berusaha menghentikan pukulan Marco yang sudah membuat temannya yg lain babak belur. Untung aja tidak sampai mati.

Marco menghentikan pukulannya ketika ia merasa dipeluk dari belakang oleh seseorang yg tak lain adalah Elizabeth. Karena tidak ingin menyakiti wanita yg ia cintai itu, ia buru2 berdiri dari posisinya diatas lelaki yg berani mencium Elizabeth dan menarik kuat perempuan itu pergi dari sana namun tidak sampai menyakiti wanita itu. Marco sangat menjaga kekasih yg ia cintai, jangan sampai menyakiti secara fisik wanitanya itu.

Sebelum itu dengan gentleman, Marco berteriak "Bawa lelaki itu ke rumah sakit! Biayanya akan aku tanggung".

Saat ini Marco dan Elizabeth berada dikondisi hening duduk di kursi panjang yg berada di lapangan Universitas nya karena melihat hijau bisa merendahkan amarah apalagi kursi tersebut berada dibawah pohon rindang.

Melihat Elizabeth yg ketakutan berada disampingnya, Marco berusaha memegang tangan wanita itu tapi Elizabeth menghindar. Ia menatap punggung tangan Marco yg penuh darah entah itu darah lelaki itu yang bercampur dengan darah lelaki yg telah ia pukuli.

"Maafkan aku" lirih Marco.

Elizabeth hanya diam namun beberapa saat ia mengatakan sesuatu yg membuat Marco memohon padanya.

"Aku ingin kita menyelesaikan hubungan ini dengan baik. Aku tidak bisa bersama lelaki dengan temperamen kasar dan kejam seperti mu" kata Elizabeth dengan serius.

"Apa? kamu serius?" tanya Marco tidak percaya.

"Sungguh, tadi aku sangat takut sekali Marco dan aku tidak ingin pada akhirnya kamu akan memukulku juga ketika melakukan kesalahan" jelas Elizabeth mulai berderai air mata.

"Maafkan aku! Sungguh tadi aku tidak terima kamu dicium Ergar!" seru Marco sambil meluruhkan lututnya di tanah dan berlutut dihadapkan Elizabeth.

"Maafkan aku, seperti nya aku akan trauma. Tolong pahami aku sebagai wanita" mohon Elizabeth dengan menyingkirkan tangan Marco dari tangannya. Ia pun beranjak pergi dari hadapan Marco yg masih dengan posisi berlutut.

Marco hanya diam, ia mengakui salah dan memang ayahnya juga telah mengingat dia bahwa jangan sampai memukuli orang lain diluar dunia mafia karena itu akan berbahaya. Dan ternyata peringatan itu benar. Marco merutuki kebodohannya gegabah dalam bertindak karena terbakar cemburu.

Tubuhmu adalah Jaminan!

Kembali ke masa kini.

8 tahun kemudian setelah ia ditinggalkan wanita yang dicintainya dan kejadian besar menimpa hidupnya yaitu mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh rival bisnis yang bekerja sama dengan musuh bebuyutan di dunia mafia, Marco menjadi lelaki yang benar-benar tidak punya hati.

Tidak ada yg bisa menyakiti nya atau membuat ia lemah kecuali keluarga yang masih tersisa yaitu ibu dan adik wanitanya yg sangat ia jaga. Maka dari itu sejak ia menjadi ketua 3 tahun lalu ketika ayahnya meninggal dan mewarisi perusahaan serta kelompok mafia 'Black Card', ia memutuskan untuk memindahkan 2 wanita yg ia cintai itu pergi dari Inggris dan menuju Indonesia. Kenapa Indonesia? karena itu negara author 🤪 wkwk

Marco memilih Indonesia karena negara yang pernah ia kunjungi bersama Elizabeth dan beberapa temannya yang lain ketika berumur 19 tahun, membuat dia jatuh cinta dengan negara ini. Waktu itu anak - anak pengusaha mentereng di lingkungan persahabatan Marco & Elizabeth membuat geng yang sulit dijangkau orang biasa. Mereka memutuskan untuk berlibur ke Bali yang terkenal pesona eksotis pulaunya.

Marco & Elizabeth berjanji jika mereka menikah akan digelar di Bali. Namun, semua itu hanya kenangan dan janji yang mungkin tak akan pernah terjadi jika memang mereka tidak berjodoh.

Sejak saat itu, Marco mencari banyak informasi kemudian bercerita dengan ayahnya jika ia suka Indonesia. Lalu, Efarel mulai melebarkan bisnisnya ke negara yg ia sukai itu dan sering membawa Marco untuk menemani nya babat alas bisnis disana. Jadi tidak hanya Bali yg membuat ia suka Indonesia, kota lain nya seperti Bandung, Bogor, Medan,Makassar, Sumba, Palangkaraya, dan banyak lagi kota besar yg telah ia singgahi. Mau tidak mau ia mempelajari bahasa Indonesia untuk bisa berbisnis dengan baik ketika mewarisi Arco Corp. Namun tidak seperti yg dibayangkan dia menerima warisan karena ayahnya sudah tua atau pensiun malah karena pergi selamanya dr dunia.

Dari banyak pertimbangan, Marco memindahkan Ibu dan adiknya di Bandung bagian desa yang terdapat banyak kebun teh. Ia rasa tinggal di desa lebih aman. Dan saat ini adiknya yang bernama Jennifer Stefani sudah berkuliah di ITB mengambil jurusan teknik. Wanita itu sudah fasih bahasa Indonesia meskipun baru 3 tahun di negara ini. Semua akses illegal yg diakses untuk mencari keberadaan keluarga Marco akan di blokir dengan keamanan digital yg luar biasa dari anak perusahaan Arco Corp yg bergerak di bidang Teknologi Informasi.

Kembali ke hidup Marco yang hidup sendiri di London, Inggris yang tidak merasa bahagia. Apalagi terkait Elizabeth yang sejak berpisah kemudian terdengar bahwa Elizabeth berpacaran dengan Ergar, Marco tidak ingin mengetahui kabar apapun terkait wanita itu serta keluarga wanita itu daripada akan membuat ia makin sakit hati dan melakukan hal yg buruk.

Tapi hari ini setelah 8 tahun tak pernah bertemu secara langsung, tiba tiba Elizabeth datang mengunjungi nya. Syoook dong!!! Neil yang tadi juga terkejut kedatangan mantan kekasih bosnya mau tidak mau masuk keruangan Marco dulu dan melaporkan siapa yg ingin bertemu.

Marco pun tersenyum sinis mengingat seminggu yg lalu perusahaan Dunn mengalami kebangkrutan bukan karena ulahnya tapi memang manajemen perusahaan itu yg tidak berkembang dan gagal bersaing dengan perusahaan lainnya termasuk anak perusahaan Arco Corp yg sebidang.

"Pasti dia akan meminta bantuan ku untuk menolong perusahaan nya" lirih Marco yg masih terdengar oleh Neil.

"Mungkin saja bos karena saya dengar juga ayahnya kena serangan jantung setelah mengalami kebangkrutan" sahut Neil pelan.

"hahhahhahhaa, baiklah silahkan dia masuk" seru Marco sambil tertawa kemenangan. Ruangan itu kedap suara jadi tertawa sekeras apapun, Elizabeth yg didepan ruangan tidak akan mendengar nya.

Neil pun keluar dan mempersilahkan Elizabeth untuk masuk keruangan Marco.

Tak menyangka wanita yg sudah meninggalkan nya, tiba2 secara sukarela datang lagi menghampirinya. Elizabeth yang sudah terlihat semakin dewasa dalam setelan blazer dan rok pendek, mata kehijauan yg membuat Marco jatuh cinta sekaligus membenci wanita itu sudah berada di depannya.

Tanpa menunggu Elizabeth yang berkata terlebih dahulu, Marco mengawali.

"Aku tidak akan mempersilahkan kamu duduk di kursi tamu ku yg berharga. Langsung aja apa yang membuat mu ingin bertemu lelaki yg kau tinggalkan?" seru Marco dengan tatapan tajam. Mata biru itu terlihat sangat indah namun penuh kebencian melihat wanita didepannya.

Elizabeth terlihat kuat dan tak menanggapi sindiran Marco atau kata kata lelaki itu yg menyakiti hati. Ia sudah tau konsekuensi itu ketika memutuskan untuk mendatangi lelaki yg Ia tinggalkan.

"Sebelumnya saya berterimakasih, Bapak Marco sudah bersedia menemui saya. Saya tau luka yg saya berikan untuk bapak tidak bisa dimaafkan, namun saya kesini datang atas nama ayah saya untuk meminta bantuan anda menyelamatkan perusahaan Dunn dengan memberikan kami pinjaman modal sebesar 5 juta Euro atau membeli saham kami 60% dan mengakuisisi perusahan Dunn dibawah Arco Corp" jelas Elizabeth dengan lantang dan tanpa ragu.

Mendengar jawaban lugas mantan kekasihnya itu, ia merasa kecewa juga karena Elizabeth terlihat tidak menyesal telah meninggalkan nya ketika lagi sayang sayangnya. Menyembunyikan kekecewaan itu, Marco tertawa keras seperti menganggap yang dikatakan Elizabeth adalah lelucon.

"Hahahahahaha kamu bercanda! Tidak tau malu sekali kamu Elizabeth!" diawali dengan tawa lalu berganti teriakan.

Brooook!!!

Suara pukulan Marco di meja kerjanya hingga membuat Elizabeth terkejut. Pukulan keras itu membuat kaca meja retak hingga serpihan kaca kecil mengenai punggung tangan lelaki yang sedang membendung amarah.

Tanpa mempedulikan rasa perih dan nyeri tangannya, tanpa peduli darah menetes ke karpet ruangan direktur utama Arco Corp, Marco berjalan menuju Elizabeth yang berdiri tidak jauh dari meja kerjanya.

"Tidak kah kamu malu? Hah!" teriak Marco semakin nyaring terdengar oleh telinga Elizabeth.

Elizabeth mengeratkan tangannya pada ujung rok pendek yang ia pakai. Keberaniannya saat masuk memudar karena teriakan lelaki yg pernah ia cintai dan mencintai dia.

Sesakit itu kah dibentak?

Tiba tiba tanpa sahutan, Elizabeth berlutut di hadapan Marco yang sudah berada didepannya. Kemudian ia mendongakkan wajahnya untuk bisa menatap mata biru Marco.

"Aku mohon, tolonglah keluargaku. Ayahku saat ini sedang dirawat di rumah sakit, lalu para pemegang saham tidak terima jika modal yang telah mereka setorkan kepada perusahaan Dunn tidak kembali. Ayah ku sungguh menderita saat ini, Marco" seru Elizabeth dengan air mata yg mulai menetes.

Cih!

Suara Marco sambil memalingkan pandangan nya kesamping ketika melihat mata kehijauan Elizabeth lagi lagi meragukan hatinya.

"Dimana Ergar? Dia kan lelaki yang sudah kupukuli karena menciummu dan saat ini jadi kekasih mu kan? Perusahaan dia juga besar. Pergi saja kau ke perusahaan nya!" suara Marco terdengar menyindir.

"Ergar sudah membantu ku tapi dia belum menjadi direktur dan tak memiliki uang sebanyak itu" jawab Elizabeth sambil menundukan kepalanya karena entah kenapa hatinya malah lebih terasa sakit dengan sindiran itu daripada teriakan yang ia terima dari Marco.

Marco makin jengah dengan setiap ucapan yang dikatakan Elizabeth , terdengar palsu. Lelaki itu melirik jam , 15 menit lagi ia harus segera pergi ke bandara karena akan terbang menuju Paris dan meeting disana besok.

Marco pun mengabaikan Elizabeth yg masih berlutut di karpet ruangannya, sedangkan ia melangkah kan kakinya menuju kursi kebanggaan CEO. Elizabeth hanya terdiam melihat langkah kaki Marco menjauh darinya, namun ia juga enggan untuk berdiri sebelum menerima jawaban atas permohonannya.

Marco kembali duduk dengan menahan dagunya menggunakan tangan yg terluka. Ia berfikir ini waktunya untuk balas dendam atas rasa sakit ditinggal kan orang terkasih dengan alasan takut mengalami kekerasan padahal bertahun-tahun bersama tidak mengalami hal itu.

"Apa yang akan aku dapatkan dari membantumu untuk perusahaan Dunn?" tanya Marco membuat Elizabeth mendongakkan kepalanya kembali agar bisa melihat Marco dari posisinya.

"Berdirilaah! " perintah Marco ketika melihat Elizabeth kesusahan menatap nya.

Elizabeth pun berdiri dan mulai mengusap air matanya dan membenarkan pakaian yg sedikit terlipat. Wanita itu berusaha tegar dan tetap bersikuku meminta bantuan Marco.

"Apa yang kamu inginkan dariku?" bukannya menjawab pertanyaan Marco tapi Elizabeth malah berbalik tanya yang seketika membua Marco tergelak tawa.

"Hahaaha, wow wow wow" seru Marco sambil bertepuk tangan karena wanita yang ia kenal dulu lembut namun memang tegas dari kecil, tapi saat ini lebih tegas dan terlihat kuat.

Elizabeth hanya diam melihat sikap Marco seperti meremehkan nya.

"Kamu serius tanya apa yg aku mau darimu?" tanya Marco yang masih berada di kursinya.

"Iya" jawab singkat Elizabeth.

"Okeh, aku 10 menit lagi akan ke bandara. Jadi kita selesaikan ini secepatnya. Aku ingin tubuhmu bagaimana? Apa kah kau akan memberikan nya?" jawaban Marco atas pertanyaan Elizabeth namun berubah menjadi tanya kepada Elizabeth.

Tanpa ragu, Elizabeth menjawab "Iya, aku bersedia!" seru wanita itu yang terdengar mengema ditelinga Marco.

Deg!

"Perasaan apa ini?" batin Marco. Ia tidak bahagia juga tidak sedih atau kecewa.

Meskipun dengan perasaan campur aduk, Marco pun berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Elizabeth lalu berbisik di telinga wanita itu.

"Tubuhmu adalah jaminan darimu! Jangan pernah berfikir untuk meninggalkan hutangmu 5 juta Euro itu dengan kabur" lirih Marco dengan hembusan nafasnya yang terasa hangat di telinga Elizabeth.

Marco pun langsung melanjutkan langkah kakinya untuk keluar ruangan dan meninggalkan Elizabeth sendirian diruangan itu.

"Maafkan aku" lirih Elizabeth menitipkan air mata.

Entah minta maaf kepada siapa, yang pasti diruangan itu hanya dia sendiri.

Jaminan sempurna

Saat ini Marco sedang berada di perjalanan menuju bandara. Sesuai dengan kesepakatannya dengan Elizabeth, ia akan memberikan pinjaman 5 juta Euro dan menjadi kan tubuh Elizabeth sebagai jaminan.

Marco tersenyum sinis tidak menyangka, wanita yang ia jaga selama 10 tahun, meskipun mereka berpacaran selama itu tapi Marco dan Elizabeth belum melakukan hubungan inti , hanya sekedar pelukan hingga ciuman saja. Tinggal di luar negeri apalagi juga anak orang berada, belum tentu semuanya harus melakukan pergaulan bebas ketika muda kan.

Dari situlah Marco makin geram ketika ditinggal Elizabeth apalagi tau wanita itu berpacaran dengan Ergar tidak lama setelah putus dan terdengar semilir kabar tidak enak antara mereka yaitu sudah berhubungan badan. Marco saja menjaga perjaka nya untuk Elizabeth namun ia malah mengetahui jika gadis wanita itu direbut oleh temannya sendiri dan belum lama berpacaran.

Marco merasa bodoh dan dibodohi. Lalu sejak itu setelah wisuda S2 nya di akhir usia 20 , ia memberikan pengalaman pertama nya pada seorang wanita sekilas mirip Elizabeth di pesta topeng dan disitulah ranjang panas CEO ganas dimulai. Ia menjaga nama baik dan agar tidak dikenal wanita yg bermalam dengannya dengan topeng. Marco anggap hanya one night stand dan ia bayar mahal wanita2 itu, serta yg paling penting ia memastikan selalu pake pengaman dalam menyalurkan hasrat.

Marco segera menyuruh Niel yg duduk di kursi penumpang sebelah driver untuk mentransfer 5 juta Euro ke rekening perusahaan Dunn.

"Tolong suruh anak buahmu setelah kamu transfer uang itu, datanglah ke perusahaan Dunn untuk memberitahukan ke Elizabeth secara langsung uang sudah dikirim. Tubuhnya yg dijadikan jaminan, harus ada didepan mataku ketika aku pulang dari Paris 3 hari lagi. Suruh dia menyelesaikan urusan nya di perusahaan Dunn lalu tinggal bersamaku" perintah Marco.

"Baik, bos" sahut Neil langsung mengeluarkan handphone nya menghubungi pihak bank perusahaan untuk mengurus transfer 5 juta Euro yg tidak sedikit dan pasti melalui proses rumit. Namun, karena bank yang dipakai perusahaan Arco Corp adalah bank yg memang dikhususkan untuk bisnis maka transaksi sejumlah ini cukup biasa.

Marco pun bersiul siul senang, ia akan segera membawa Elizabeth diatas ranjang nya.

.

.

.

3 hari kemudian, tepat dengan waktu Marco kembali dari Paris dan Elizabeth ternyata sudah siap dijemput oleh anak buah Neil untuk dibawa ke tempat tinggal Marco. Sebelum itu, Elizabeth sudah pamit ke orang tuanya yg masih berada di rumah sakit untuk mengurus bisnis di luar negeri yaitu Indonesia. Perusahaan Dunn mulai stabil lagi karena Elizabeth yang lulusan bisnis seperti Marco sudah dapat mengelola modal 5 juta Euro sebagai kesempatan untuk bangkit.

Setelah dirasa aman dan strategi manajemen perusahaan sudah ditata selama 3 hari ini, Elizabeth menitipkan perusahaan itu kepada sang adik yaitu Edward Dunn yang berumur 25 tahun. Namun, Elizabeth tidak mengatakan sejujurnya ia pergi beberapa saat untuk menjual dirinya ke Marco tapi sama seperti pamit ke orang tuanya.

Tanpa curiga karena di Indonesia ada perusahaan kecil yang masih tahap berkembang , bisnis asli Elizabeth. Edward dan orang tuanya mengira, wanita itu akan konsentrasi mengurus bisnisnya sendiri dalam kondisi perusahaan Dunn sudah stabil. Mengenai sumber dana 5 juta Euro itu, Elizabeth tidak mengatakan sejujurnya jika ia menjaminkan dirinya untuk itu namun ia mengatakan mendapatkan pinjaman dari Marco dan bagi hasil nanti yang akan menjadi timbal baliknya.

Beberapa saat menunggu di perusahaan Dunn tiba2 ada mobil mewah berhenti dilobby. Ternyata suruhan Neil untuk menjemput mantan kekasih bosnya itu.

Elizabeth hanya diam dalam mobil. Ia melirik ke jendela dan melihat bahwa semakin cepat berjalan maka sisinya yang terlewati tidak jelas terlihat.

"Aku akan berusaha menganggap semua ini adalah kecepatan dalam hidup hingga aku tak merasa sesuatu yg jelas dan menyakitkan" batin Elizabeth.

1 jam perjalanan dari perusahaan Dunn menuju rumah super mewah yah dimiliki oleh keluarga Stefanus. Wanita itu tidak asing dengan rumah yg ada dihadapannya Karena Elizabeth waktu masih berpacaran dengan Marco sering ke rumah keluarga lelaki itu dan saat ini terlihat banyak berubah makin megah.

Ketika mobil mewah yg menjemput Elizabeth sudah sampek tujuan, pintu mobil sebelah wanita itu terbuka sebelum dia buka sendiri.

"Silahkan nyonya" kata lembut driver.

"Terima kasih" sahutan Elizabeth. Tata krama masih nomor 1 , bilang terimakasih ketika sudah dibantu.

Elizabeth pun keluar mobil hanya dengan membawa tas ransel kecil untuk beberapa pakaian yg ia butuhkan.

Wanita itu berjalan menuju pintu rumah yg sudah terbuka dan dijaga oleh beberapa pengawal. Elizabeth yakin mereka adalah bagian dari mafia.

Ketika masuk rumah megah ketua mafia Black Card dan CEO Arco Corp, Elizabeth itu benar2 sangat asing dengan isinya padahal 8 tahun lalu ia sangat mengenal rumah itu.

"Pemiliknya berubah begitupun rumahnya" batin Elizabeth.

Ketika ia melamun dan mengedarkan pandangannya menyusuri rumah, tiba tiba ada ibu separuh baya yg bekerja sebagai ketua ART dirumah itu menyapanya.

"Selamat datang, Nyonya Elizabeth. Saya Willow sebagai leader untuk urusan rumah ini" sapa Willow , asisten rumah tangga Marco yang ada sejak ia menjadi CEO.

"Oh iya, salam kenal Bu Willow. Terima kasih sudah menyambut saya" sahut Elizabeth dengan senyuman.

"Cantik sekali, mangkanya bos memilih dia menjadi wanita yg ia cintai" batin Willow yang sudah tau siapa wanita itu dan masa lalunya dari Neil.

"Mari saya antar ke kamar anda" kata Willow sambil mengarahkan tangannya untuk mempersilahkan Elizabeth mengikuti nya.

Kamar Elizabeth berada di lantai 2. Ia berfikir akan langsung berada di kamar Marco ternyata salah. Ia memiliki kamarnya sendiri.

"Ini kamar anda" ucap Willow ketika sudah berada di kamar pojok yang dulu seingat Elizabeth adalah kamar Jennifer. Ia tidak ingin bertanya macam2 dimana keberadaan Jennifer dan ibunya karena melihat orang2 yg berada dirumah itu sungguh asing sejak 8 tahun lalu ketika terakhir kali masuk rumah ini.

"Sesuai informasi dari Neil, Bos Marco akan tiba beberapa menit lagi nyonya. Mereka sudah berada dijalan" lanjut Willow mengkonfirmasi kan.

Tidak ada sahutan dari Elizabeth, cukup membuat Willow paham hubungan bosnya dan wanita didepannya ini tidak baik. Ia pun pamit untuk melakukan kegiatan lainnya.

Elizabeth masuk kamar itu yg terlihat warna serta dekorasi dominan berwarna hitam. Dengan lampu remang2, kamar itu terlihat lebih seperti kamar hukuman seperti berada di film fifth of grey ituloh, bagi yg tau2 aja 😁

Namun, kamar itu masih seperti kamar normal ada ranjang, kaca rias, lemari walk in closet, kamar mandi dan isi kamar seperti umumnya.

"Selera dia juga berubah ya" lirih Elizabeth mengingat bahwa selera ini bukan seperti selera Marco dulu yang lebih ke abu abu dan biru.

Ketika Elizabeth baru saja duduk di ranjang setelah keliling kamar, Ia mendengar suara keramaian di bawah, suara lelaki yg Ia kenal pun terdengar memanggil namanya.

"Elizabeth!" teriak Marco dari lantai satu. Pintu kamar Elizabeth yg masih terbuka membuat teriakan itu terdengar di telinganya.

Elizabeth langsung buru buru keluar kamar dan menuju lantai 1.

Door!

Belum saja Elizabeth turun ke lantai 1 masih berada di tangga, melihat ada lelaki yang ditembak oleh Neil didepan matanya. Wanita itu terbelalak melihat kejadian itu. Tubuhnya bergetar dan berfikir apakah dia akan seperti itu juga, meskipun dia juga tau Marco seperti masih memiliki rasa kepadanya dan terbukti selama ini Marco tidak pernah digosipkan oleh wanita manapun, meskipun ia tau jika lelaki itu memiliki kebiasaan berganti wanita di ranjang.

"Ngapain berhenti disitu! Sini! " teriak Marco agar Elizabeth segera turun.

Elizabeth hanya bisa menuruti Marco, Ia seperti enggan turun tp mau tidak mau harus turun.

"Kamu sudah disini" ucap Marco dengan nada sedikit lebih rendah dari teriakan sebelumnya ketika mendapati Elizabeth sudah berada di hadapannya.

"Aku tidak akan menarik janjiku" sahut Elizabeth dengan berani.

"hahaha iya, aku yakin wanita yg pernah meninggalkan ku ini sangat berani" kata Marco salut dengan kepribadian Elizabeth tp dengan sindiran.

"Kamu tau siapa lelaki itu yang ditembak Neil? Dia adalah lelaki yang berani berniat kabur setelah berbuat kesalahan denganku di perusahaan" lanjut nya.

Elizabeth hanya diam melihat lelaki yg tidak jauh darinya menahan sakit dan darah agar tidak keluar dari kakinya. Ya, Neil menembak kaki lelaki itu.

"Aku ingin kamu menembak tangannya" suruh Marco tiba tiba sambil menyodorkan pistol yg ia pegang.

"Apa???" teriak Elizabeth tidak percaya dia akan menyakiti orang lain.

"Aku tidak mau!" langsung Elizabeth menolak keras.

"Serius tidak mau? Padahal menyakiti seseorang itu adalah hobimu kan?" sindir Marco dengan seringai.

Elizabeth diam dan mengeratkan pegangannya pada baju yg ia pakai.

"Aku menjadi kan tubuhku sebagai jaminan untuk modal yang kamu berikan, tidak ada kewajiban aku melukai orang lain dan aku bukan pembantu mu! " teriak Elizabeth berani. Ia harus menjadi kuat agar tidak direndahkan oleh Marco, meskipun ia tau Marco berbuat seperti ini untuk balas dendam padanya.

"haahaahhaaa, berani sekali kamu! " tawa Marco yang berubah menjadi tatapan sinis kepada Elizabeth dan tanpa sadar Marco meletakkan tangannya di leher wanita itu seperti posisi mencekik. Elizabeth terkejut sekali lagi, apa yg ia takutkan sikap dari pria itu jika akan menyakiti nya terjadi. Alasan ia meninggalkan Marco karena merasa kejadian seperti ini akan terjadi dan memang terjadi secara nyata setelah 8 tahun berpisah.

Tangan Marco sedikit demi sedikit mulai mengeratkan tangannya pada leher wanita itu hingga Elizabeth terlihat kesakitan. Akhirnya apa yg dituduh kan dan dipikirkan Elizabeth, dilakukan oleh Marco. Ini kali pertama nya Marco berbuat kasar kepada Elizabeth.

"Inilah yang kamu pikirkan tentang aku dulu, Elizabeth! Kamu berfikir akan menyakitimu yang 10 tahun bersama tak pernah sekalipun berniat menyakitimu! Tapi aku mengabulkan pemikiranmu itu biar kamu bangga telah meninggal kan ku dan pergi bersama lelaki lain secepat itu" seru Marco dengan tatapan mata biru yg mencolok penuh kebencian.

Tangan Elizabeth memegang tangan Marco yg sedang berusaha mencekiknya dan berkata "Iya, aku tidak menyesal meninggalkan mu untuk bersama Ergar" lirih Elizabeth dengan senyuman seringai.

Marco yg mendengar itu kalap, ia mendorong leher Elizabeth hingga wanita itu jatuh ke lantai.

"Sialan! Kamu memang wanita tak tau diuntung!" teriak Marco dengan nafas mengebu gebu dalam amarah yg besar. Niel yang tau itu segera menyuruh anak buahnya untuk mengangkat lelaki yg terkapar dengan tembakkan di kaki nya dan menyuruh semua orang untuk meninggalkan Marco dan Elizabeth di lantai 1 itu.

Dengan kabut amarah, Marco segera menarik tangan Elizabeth untuk berdiri dan menariknya lagi dengan kuat hingga cengkraman itu terasa menyakitkan. Marco menariknya menuju ke kamar Elizabeth di pojok lantai 2.

Setelah masuk kamar, Marco mendorong tubuh Elizabeth jatuh ke ranjang dan dengan sigap ia naik keranjang dengan posisi diatas wanita itu. Menyobek dress yg dipakai Elizabeth dengan ganas, sorotan mata yang benar-benar terlihat kejam dan bengis tanpa ampun bagi wanita itu.

Elizabeth tau apa yg terjadi pada dirinya ketika setuju menjadi jaminan mantan kekasih yg seorang mafia. Ia tidak membantah atau menolak perlakukan kasar dan ganas si CEO. Wanita itu memilih untuk menutup mata saja dan menghindari tatapan Marco karena entah mengapa ketika melihat mata biru itu hatinya tak karuan. Ada rahasia yg disembunyikan Elizabeth.

"Wow tubuhmu ini begitu sempurna!" seru Marco ketika berhasil melepas semua kain yg dipakai Elizabeth.

"Jaminan sempurna dari wanita jahat sepertimu" kata Marco dengan senyuman sinis.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!