Sebuah keluarga baru saja pindah mereka adalah keluarga Daniel henney Manoban dan istrinya Tifanny hwang Manoban,serta putra kecilnya yang berusia 10 tahun bernama Limario Bruscler Manoban. Keluarga itu baru saja pindah dari Swiss dan menetap di Korea tempat kelahiran ibu Limario,alasan lainnya karena ayah Limario berpindah tugas di perusahaan baru yang ia rintis bersama rekannya.
Daniel henney manoban ( ayah Limario )
...
...
Tifanny Hwang ( Ibu Limario )
Limario ( putra Daniel & Tifanny )
Rumah yang cukup besar bernuansa eropa yang baru saja ayah Limario beli dari hasil kerja kerasnya,Limario sangat antusias saat memasuki Rumah barunya.
"Apa kau senang sayang" Limario kecil mengangguk bahagia mendengar pertanyaan ayahnya.
"Putraku sangat bersemangat sepertinya" Timpal nyonya Tifanny yang tersenyum gemas memperhatikan anaknya yang begitu bahagia.
"Mommy ,Dady aku sangat bahagia,tapi ? Limario mengerucutkan bibirnya seraya jari telunjuknya mengetuk ngetuk pelan dahinya seolah olah dirinya sedang berfikir.
"Tapi apa sayang" Ujar tuan Daniel yang sekarang berjongkok di depan anaknya.
"Aku pasti sangat merindukan Swiss dan Grandma disana" Limario masih mengerucutkan bibirnya dengan wajah tertunduk lemas bersedih,biar bagaimanapun Limario lahir di negara itu dan dia juga sangat menyangai nenek dari ayahnya yang tinggal di Swiss.
"Kita akan mengunjunginya nanti sayang,lagi pula kita masih bisa bertukar pesan dan video call"
"Iya sayang benar apa yang Dady mu,katakan" Limario menatap kedua orang tuanya lalu dirinya memeluk kedua orang yang sangat ia cintai itu.
"Aku sangat menyayangi Mommy dan Dady"
"Kami juga sangat menyayangimu putraku" Mereka bertiga saling berpelukan menyalurkan kehangatan satu sama lain.
Setelah puas berpelukan,Tuan Daniel dan istrinya kembali menata barang yang mereka bawa dengan di bantu beberapa asisten pribadi yang mulai mereka sewa untuk merapikan rumah barunya. Rumah berlantai 3 tingkat itu sangat luas serta mewah yang terdapat 5 kamar yang cukup besar,Limario memilih kamar dilantai atas agar puas melihat pemandangan di sekitarnya.
"Wah... menakjubkan berada di kamar ini" Ujar tuan Daniel yang menyusul putranya di kamar.
"Dady, aku juga sangat suka Dad,berada di kamar ini,aku bisa melihat burung bertebangan di pucuk pohon itu" Limario menunjukkan pohon-pohon rindang yang begitu asri berada di halaman rumahnya.
"Benarkah,berarti Dady dan Mommy sangat hebat memilih Rumah ini dan kau menyukainnya sayang"
"Dady dan Mommy memang terhebat dan Terbaik" Limario mengacungi jempolnya kearah tuan Daniel yang terkikik geli dengan ekspresi Limario yang begitu menggemaskan.
"Kau juga anak terhebat yang Dady dan Mommy punya,besok Dady akan mengantarmu ke sekolah barumu oke"
"Oke Dady" Limario membalas acungan jempol ayahnya.
Sore harinya Limario bersama kedua orang tuanya menikmati pemandangan indah di taman bermain,Limario melepaskan gandengan orang tuanya dan berlari menghampiri sekelompok anak yang sedang bermain prosotan serta ayunan.
"Hiks...hiks... Kalian jahat telah mendorongku" Seorang gadis kecil berpipi chubby merengek dengan posisi terduduk di rerumputan. Limario yang mendengar isakan tangis gadis itu langsung menghampirinya.
...
...
"Kau tidak apa-apa" Tanya Limario yang memposisikan dirinya berjongkok menghadap gadis kecil yang tengah menangis.
"Mereka mendorongku" Gadis kecil itu menunjuk kearah bocah berbadan gempal yang tengah menatap sinis kearahnya.
"Tenanglah,ayo berdiri biar kubantu" Gadis itu merentangkan tangannya kemudian Limario membantu dirinya berdiri.
"Ayo kita duduk disana" Ajak Limario,gadis itu hanya mengangguk sambil menyeka air matanya yang membasahi pipinya.
"Ini,pakailah" Limario memberikan sapu tangan bewarna putih yang terdapat sulaman bunga Daisy.
"Terimakasih" Jawab gadis kecil yang menerima sapu tangan dari Limario.
"Apa kau mau es krim,kau tunggu disini yah aku akan membelikannya untuk kita" Tanpa persetujuan gadis kecil itu,Limario langsung menghampiri kedai es krim yang berada di sebrang.
"Ahjussi,aku beli es krim coklat dan Strawbery"
"Baiklah nak,dan ini es krim mu bocah tampan" setelah menerima es krim itu Limario memberikan beberapa lembar uang untuk membayar es krimnya.
"Terimakasih tuan" Ucapnya dengan senyuman dan langsung berlari menghampiri gadis kecil yang masih menunggunya.
"Untukmu" Limario menyodorkan es krim Strawbery yang langsung di terima gadis kecil itu.
"Kau tau,Dady dan Mommy selalu memberikanku es krim saat aku sedih,mereka bilang es krim bisa membuatmu tersenyum kembali"
"Benarkah"
"Uhum,cobalah" Gadis itu mulai mencicipi es krim nya,perlahan gadis itu mulai sedikit tersenyum merasakan rasa manis es krim itu.
"Gomawo... aku sudah merasa lebih baik sekarang" Gadis itu menunjukkan Gummy smile nya.
"Hehe.. aku bahagia ternyata tidak hanya aku yang terkena sihir es krim ini" Mereka berdua saling terkekeh menertawakan satu sama lainnya.
"Namamu siapa" Tanya Jennie yang menanyakan nama Limario.
"Namaku Limario Bruscler Manoban,Panggil saja Limario" Dengan lembut Limario mengenalkan namanya.
"Aku Jennie Ruby jane Kim,panggil saja Jennie" Jennie lagi-lagi menunjukkan Gummy smile nya,dia terlihat begitu ceria saat ini.
"Nama yang bagus,jadi sekarang aku akan memanggilmu NiNi" Jennie sedikit tertegun saat Limario memanggilnya NiNi karna hanya dia yang memanggilnya seperti itu.
"Kedengarannya bagus,aku menyukainya" Mereka saling melemparkan senyuman manisnya,tak terasa waktu semakin sore dan mentari mulai tenggelam. Jennie sudah pulang lebih dahulu saat kedua orang tuanya menjemputnya,sementara Limario baru saja pulang bersama ayah dan ibunya.
"Mom,Dad aku punya teman baru sekarang dan dia sangat cantik" Ujar Limario yang masih mengagumi sosok teman barunya itu.
"Benarkah... wah Dady harap kau akan mengajaknya bermain dirumah"
"Siapa yang lebih cantik,Mommy atau teman kecilmu itu sayang" Limario sedikit berfikir lalu mengecup singkat pipi ibunya.
"Tetap Mommy yang tercantik bagiku"
"Aigoo,Mommy pikir kata-katamu itu akan berubah saat dewasa nanti" Kata nyonya Tiffannya yang menggoda anaknya.
"Ayo kita pulang..." Seru Tuan Daniel.
Limario sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat mencintainya,begitupun dengan Tuan Daniel dan nyonya Tiffanny sepasang suami istri itu sangat bersyukur memiliki anak seperti Limario,mengingat perjuangannya untuk mendapatkan seorang anak yang selama pernikahan mereka menginjak 7 tahun barulah mereka di karuniai Limario,saat itu kedua orang tua Limario sangat bahagia kala penantian yang sangat lama akhirnya berbuah hasil. Limario menjadi cahaya di keluarganya serta menjadi pelengkap kebahagiaan ayah,ibunya.
Bersambung... ❤❤❤
Holla yeorobun semoga suka dengan cerita saya,jangan lupa komentar dan mampir selalu menunggu Chapter berikutnya,disini saya menulis menggunakan bahasa baku dan saya berharap kalian menyukai dengan tulisan saya yang mungkin masij banyak kekurangan,untuk itu saya ingin kalian para readers untuk komen memberikan kritikan saran yang bisa membangun.
Keesokan harinya pagi-pagi sekali Limario kecil sudah bersiap siap dengan sangat rapih di bantu ibunya memakai seragam baru sekolahnya. Dia sangat bahagia hari ini dia akan masuk ke sekolah barunya.
"Sangat tampan putra Mommy" Puji nyonya Tiffany setelah memasangkan dasi kecil putranya.
"Semua karna Mommy yang telah membuatku menjadi tampan" Jawab Limario kecil dengan senyuman manisnya hingga mata hazelnya sedikit menyipit.
"Belajar yang baik yah sayang,Mommy harap kau mendapatkan teman yang baik nanti" Limario mengangguk patuh ibunya.
"Iya Mom,Limario akan belajar yang baik" Nyonya Tif,tersenyum dan mengecup singkat pipi putranya.
"Lets...go kita berangkat young prince" Tuan Daniel begitu semangat menghampiri keduanya.
"Baik Dady,young prince sudah sangat siap untuk berangkat,Mommy aku pergi dulu"
Muachh.... Limario mengecup pipi ibunya dengan lembut.
"Dady juga akan mengecup Mommy" Tuan Daniel memajukan kepalanya dan mengecup singkat bibir istrinya,walaupun ingin sekali ia ******* bibir istrinya namun ia urungkan karna sosok malaikat kecil tengah berada diantara mereka.
Setelah berpamitan,Limario dan ayahnya langsung masuk kedalam mobil,untuk mengantarkan Limario menuju sekolah barunya,setelah itu tuan Daniel akan berangkat ke kantornya.
Setelah beberapa menit perjalanan,mobil yang mereka tumpangi masuk kedalam parkiran sekolah dasar Daemun School.
Tuan Daniel menghentikan mobilnya saat sudah memakirkan mobilnya,perlahan dia membuka pintu mobil Limario.
"Kita sudah sampai young prince,apakah kau sudah siap Limario"
"Dady,aku sedikit gugup" Ucap Limario sedikit menundukkan kepalanya.
"Hey...Hey jagoan,jangan gugup oke,Dady yakin kau akan menyukainya nanti" Tuan Daniel menarik dagu putranya berusaha meyakinkan Limario yang merasa gugup sekarang.
"Oke Dady" Limario mengembangkan senyumannya.
"Ayo Dady akan mengantarmu menuju kepala sekolah" Limario mengangguk patuh.
Kriiing..... Bel sekolah berbunyi dan semua murid masuk kedalam kelasnya masing-masing.
Gadis berpipi mandu yang baru saja datang ia begitu terburu-buru mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas beruangnya.
"Hai jen,kau baru datang" Sapa seorang gadis kecil yang langsung duduk di sebelahnya.
"Ah iya irene eonni" Jawab Jennie pada gadis kecil bernama irene,jarak umur mereka hanya beberapa bulan hanya saja Jennie lebih menyukai memanggilnya sebutan eonni,biar bagaimanapun menurutnya dia harus sopan dengan yang lebih tua darinya.
Kelas mulai ramai dengan murid-murid yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing,tak berapa lama seorang guru pria memasuki kelas bersama anak laki-laki yang berada disampingnya.
"Sepertinya itu anak baru" Tunjuk irene,Jennie yang mendengar itupun langsung mengikuti arahan irene.
"Bukankah itu Limario" Jennie sangat mengenal anak laki-laki itu yang ternyata Limario. Tatapan mereka bertemu,Limario begitu berbinar saat melihat Jennie yang juga melihatnya,Jennie juga ikut tersenyum membalas senyuman Limario yang mengarah padanya.
"Ayo perkenalkan dirimu nak" Limario mengangguk pada gurunya.
"Selamat pagi semua,perkenalkan nama saya Limario Bruscler Manoban Dadyku berasal dari Swiss dan Mommy berasal dari Seoul,aku harap kita bisa belajar bersama dan menjadi rekan yang baik" Setelah mengenalkan namanya Limario membungkuk hormat.
"Wah dia keren Jennie,kau sudah mengenalnya"
"Tentu,kami bertemu saat di taman" Jawab Jennie yang kembali memperhatikan Limario yang sudah duduk di kursinya bersama Jisoo dan Seulgi.
Limario membuka ranselnya dan mengeluarkan buku dan alat tulisnya.
"Namaku Kim jisoo,senang bisa menjadi rekan" kata bocah bermata sipit itu yang mengenalkan namanya.
"Aku kang Seulgi,kau bisa memanggilku Seulgi?
"Atau bear" Jisoo menambahkan yang langsung mendapatkan tatapan tajam Seulgi.
"Senang berkenalan dengan kalian" Jawab Limario yang sedikit terkikik akibat keduanya yang tampak konyol.
"Kami juga senang,dan kau akan menjadi anggota genk kami berdua" Jisoo menaikan sebelah alisnya.
"Tentu kau harus ikut oke" Timpal Seulgi.
"Baiklah aku bersedia" Mereka bertiga bertos Ria dengan melebarkan senyuman masing-masing.
Limario berbalik dan melihat Jennie yang berada di kursi belakang.
"NiNi,aku merindukanmu" Limario memelankan suaranya yang masih bisa di dengar oleh Jennie.
Jennie yang mendengar itu hanya tersenyum simpul kearah nya.
Jam istirahat pun tiba,semua murid mulai berhambur keluar kelas untuk sekedar bermain atau makan di kantin sekolah. Seulgi dan Jisoo mereka berdua mengajak Limario untuk berkeliling,namun bocah bermata hazel itu menolaknya karna ia ingin menemui Jennie yang saat ini masih duduk di kursinya.
"Hai NiNi,aku tak menyangka kita akan satu sekolah" Sapa Limario yang menghampiri Jennie.
"Ah iya Limario,aku juga tak menyangka kita akan bertemu lagi bahkan satu sekolah sekarang" Jennie tersenyum kearahnya,Limario perlahan membuka Ranselnya mengambil sesuatu dari dalam.
"Apa kau ingin sarapan bersamaku ? Kebetulan Mommy membuatkan bekal untukku" Jennie mengangguk dan mempersilahkan Limario duduk di kursi irene yang kosong,teman sebangkunya itu sudah lebih dulu keluar menuju perpustakaan.
"Tara.... apa kau suka" Limario membuka kotak bekalnya yang berisikan 2 potong Sandwich dan sebotol susu coklat serta buah anggur dan Strowberi sebagai penutupnya.
"Apa kau serius ingin berbagi denganku Lim,aku hari ini tidak membawa bekal karna ibuku sedang sakit" Ucap Jennie sendu,Limario yang mengerti kesedihan Jennie lantas mengambil sepotong Sandwich yang diarahkan untuknya.
"Makanlah NiNi dengan senang hati aku membaginya,dan aku janji besok akan menyuruh Mommy membawakan bekal yang banyak" Jennie terkekeh dengan ucapan polos Limario barusan dan langsung menerima Sandwich dari tangan Limario.
"Terimakasih Limario,aku menyukainya ini sangat enak" Jennie mulai mengunyah Sandwich yang Limario berikan padanya,dia begitu menyukainya dan dengan lahap memakannya. Limario yang berada di sebelahnya terus memperhatikan Jennie yang sedang menikmati Sandwich nya dia begitu suka melihat Jennie saat makan apalagi pipi mandu nya yang mengembung saat sedang mengunyah itu membuatnya semakin gemas.
"Apa kau ingin lagi NiNi ? Kau bisa makan punyaku jika mau" Tawar Limario yang melihat Sandwich Jennie sudah habis dilahapnya.
"Kau yakin Limario tidak mau memakannya"
"Iya,aku sudah cukup kenyang dengan meminum susu coklat ini" Limario menunjukkan susu coklatnya.
"Baiklah aku akan menghabiskan bekalmu karna kau yang sudah menawarkanku" Jennie menunjukkan Gummy smile nya,dia begitu menyukai bekal yang di bawa Limario.
"Aku senang NiNi menyukainya,bagaimana jika pulang sekolah nanti kita bermain bersama di taman kemarin" Jennie menghentikam kunyahannya dan menatap berbinar pada Limario.
"Setuju... aku akan meminta appa untuk mengantarku nanti,bagaimana kalau sore,maaf kalau siang sepertinya appa belum pulang dari kantor" Jennie menghela nafas kasarnya.
"Tenanglah,biar aku yang menjemputmu bersama Dady ku nanti"
"Mwo, benarkah,apa tak merepotkanmu nanti Lim" Limario menggelengkan kepalanya menandakan dirinya tak merasa di repotkan.
"Aku akan menjemputmu nanti NiNi dan tidak pernah merepotkan sama sekali" jawab Limario dengan yakin,Jennie kembali tersenyum dan ia memajukan dirinya lebih mendekat kearah Limario.
"Kau sahabat terbaikku sekarang" Bisik Jennie tepat di telinga Limario.
"Benarkah"
"Uhum" Jennie mengangguk mengiyakan,kedua bocah itu sekarang tersenyum bahagia karna mereka bisa di pertemukan kembali bahkan mulai saat ini tak akan pernah terpisahkan.
Bersambung....
Limario kecil bersama sahabatnya Jennie tengah gembira menikmati permainan di taman,Sesuai janji Limario,sepulang sekolah dia langsung menjemput Jennie dirumahnya serta meminta izin ibunya. Setelah puas bermain ayunan dan prosotan,Limario dan Jennie bermain gelembung sabun yang baru saja mereka beli,keduanya tampak bahagia berkali kali mereka cekikian bersama saat berhasil membuat gelembung balon yang cukup besar lalu mereka meletuskan begitu saja.
"Apa kamu bahagia nini" Tukas Limario yang melirik kearah Jennie.
Jennie yang mendengar itu lalu berbalik kearah Limario sembari menampilkan senyumannya.
"Aku selalu bahagia jika bersamamu Lim,aku harap kita akan selalu bersama sahabat yang tidak akan terpisahkan,walaupun terbilang cukup singkat, namun aku yakin kau adalah sahabat terbaikku" Limario sangat senang Jennie mengatakan itu,dia juga begitu beruntung telah bertemu seorang teman seperti Jennie.
"Nde...aku janji kita akan selalu bersama nini"
"Janji" Limario mengangguk dan mengacungkan jari kelingkingnya.
"Ayo kita berjanji untuk selamanya bersama" Dengan wajah berbinar Jennie langsung mengaitkan jari kelingkingnya dijari kelingking Limario.
Jennie dan Limario menghembuskan nafasnya lembut,mereka berdua sama-sama memejamkan mata dengan jari kelingking yang masih terkait.
"Aku Limario Bruscler Manoban,berjanji akan selalu bersama nini selamanya" Ucapan Limario begitu bersungguh-sungguh,kemudian berikutnya Jennie mulai mengeluarkan janjinya juga.
"Dan aku Jennie kim akan selalu menjadi sahabat yang baik untuk sahabatku Limario" Setelah itu keduanya kembali membuka matanya lalu melihat satu sama lain.
♡♡♡♡
Seperti sebelumnya dan seterus terusnya,persahabatan Jennie dan Limario semakin dekat,mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama,keduanya tanpa ragu saling mengunjungi satu sama lain disaat salah satu dari mereka sakit.
Keluarga keduanya pun sudah saling mengenal dan akrab bahkan Tuan Seo joon beserta istrinya Min-young sangat suka jika Limario mengunjungi rumahnya karna mereka tak memiliki anak laki-laki dan hanya memiliki Jennie sebagai anak tunggal satu-satunya yang mereka miliki,begitupun dengan Jennie,setiap ia berkunjung dirumah Limario Nyonya Tiff dan Tuan Daniel sangat memanjakan Jennie seperti putri mereka sendiri.
Saat ini Limario,kim Jisoo dan Seulgi tengah berdiri dilapangan dengan kedua tangan yang menjepit telinga mereka lalu mengangkat satu kaki tanpa boleh terjatuh,mereka bertiga mendapatkan hukuman karna berisik di dalam kelas,semua itu bermula dari Kim jisoo yang membawa binatang peliharaannya yaitu seekor anjing yang di beri nama Dalgom yang ia bawa kedalam kelas sehingga menciptakan keributan dan berimbas pada kedua temannya. Limario dan Seulgi memasang wajahnya datar,kedua bocah itu tak habis pikir dengan kerandoman Kim Jisoo,yang saat ini hanya cengengesan melihat kedua temannya tanpa rasa bersalah.
"Lain kali kau bawa saja Anjing pitbul biar semakin membuat kelas ramai" Sindir Seulgi yang masih terbawa emosi,dirinya tak melakukan apa-apa tapi karna temannya itu yang membawa seekor binatang sehingga dirinya mau tak mau ikut mendapatkan hukuman. Limario hanya terdiam tanpa suara dia hanya menggelengkan kepala mendengar kedua temannya yang berdebat.
Kriiing.... bel istirahat berbunyi dan mereka bertiga cukup lega langsung terduduk lemas di lapangan.
"Rasanya kakiku hampir patah" Keluh Jisoo yang sedikit memijat kedua kakinya yang terasa pegal.
"Limario...." Limario menoleh kearah suara yang memanggilnya.
"Nini..." Dengan langkah cepat Jennie menghampiri Limario yang baru saja keluar dari dalam kelasnya,gadis kecil itu cukup khawatir dengan Limario yang mendapatkan hukuman.
"Minumlah aku yakin kamu pasti haus" Jennie memberikan botol minuman yang ia bawa.
"Gomawo,nini" Limario langsung mengambil minuman pemberian Jennie dan langsung meminumnya tak bersisa,Jisoo dan Seulgi hanya melihatnya iri,bagaimana bisa Jennie hanya membawa satu minuman dan hanya di berikan oleh Limario.
"Bear..." Mereka semua mengarah pada seseorang yang baru saja datang menghampiri mereka,Irene yang baru saja datang langsung mendekati Seulgi.
"Ini untukmu,aku yakin kau pasti haus" Seulgi mengangguk dan tersenyum pada gadis kecil bermata bulan sabit itu.
"Kau sangat mengerti irene" Tanpa basa basi Seulgi menegak minumannya sampai habis,disisi lain Jisoo menganga melihat keempat bocah itu yang saling berpasangan sementara dirinya hanya seorang diri tanpa perhatian.
"Kau tak terlihat Jisoo_ya" Sebal Jisoo sendiri sambil menepuk jidatnya.
Sepulang sekolah Limario tak langsung keluar dari kelas,dia menunggu semua temannya keluar lebih dahulu.
Sambil melihat isi paperbag yang berada di bawah mejanya,Limario terus memperhatikan Jennie yang juga bersiap-siap untuk pulang.
Kelas hampir kosong hanya menyisakan Limario dan Jennie yang juga sudah beranjak dari kursinya,Limario yang melihat Jennie hendak beranjak langsung menghampirinya.
"Nini...tunggu" Jennie menghentikan langkahnya dan melihat Limario yang memanggilnya tadi sambil menenteng paperbag yang ia tak ketahui isinya.
"Ada apa Lim,apa ada sesuatu" Tanya Jennie pada Limario yang cengengesan di hadapannya yang menampilkan deretan giginya.
"Aku hanya ingin memberikan sesuatu untukmu" Limario memberikan paperbagnya pada Jennie.
"Bukalah,aku ingin melihat kau suka tidak dengan pemberianku" Tukas Limario sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Baiklah aku akan membukanya" Jennie mulai membuka paperbag pemberian Limario,dia langsung mengambil isi yang ada di dalam paperbag itu.
Jennie dibuat takjub dengan pemberian Limario yang ternyata sebuah boneka bumbly bear, berukuran sedang.

"Ini benar untukku Lim ? Limario mengangguk mengiyakan ucapan Jennie,gadis kecil itu tersenyum gembira dan langsung memeluk erat boneka beruang pemberian Limario.
"Aku sangat suka dengan boneka ini,aku janji akan selalu menjaganya dengan baik dan aku akan memberinya nama LiLi agar aku selalu mengingat seseorang yang memberikan boneka ini untukku"
"LiLi" Jennie mengangguk.
"Iya LiLi,karna kamu memanggilku nini dan aku memanggil namamu di boneka beruang ini yang aku beri nama LiLi yang berarti dirimu Limario" Limario tersenyum bahagia karna Jennie menyukai pemberiannya,di tambah lagi Jennie menamainya menggunakan namanya LiLi yang berarti Limario.
"Syukurlah jika kau menyukainya nini,dan sekarang LiLi akan selalu dekat denganmu" Ucap Limario dengan suara lembutnya.
"Aku akan selalu memeluk LiLi ku dan tidak akan melepaskannya,mulai sekarang LiLi akan terus bersamaku,terimakasih Limario,kau memang sahabat terbaikku" Jennie kembali beralih pada Limario yang masih terus mengangkat senyumannya di bibir tebalnya.
"Kau juga sahabat terbaikku nini" Mereka berdua saling tersenyum bahagia,Limario memperhatikan Jennie yang terus memeluk boneka pemberiannya,dia sangat senang karena Jennie menyukainya dan dia mengatakan akan selalu menjaganya.
Bersambung....
Semoga selalu suka dengan karya saya,janhan lupa komen yeorobun,disini saya membuat cerita korean story yang dimana setiap kata akan ada bahasa koreanya sedikit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!