NovelToon NovelToon

Menantu Tertindas

Pertemuan

Salsa adalah gadis desa yang baik. Keseharian Salsa sama seperti gadis-gadis desa pada umumnya.

Perkenalan Salsa dan Edro bermula karena Revi-teman Salsa, yang sengaja mengenalkan mereka berdua. 

 "Sa, aku mau kenalin kamu sama seseorang ... mau, gak? Kayaknya dia cocok, deh, sama kamu!." Revi nampak antusias saat berkata waktu itu.

Kala itu kedua gadis tersebut bertemu saat Salsa sedang berada di salah satu rumah yayasan, sebelum dirinya berangkat untuk menjadi seorang tenaga kerja wanita di negeri seberang. 

"Ahh, kamu ini ada-ada aja. Aku gak mau pacaran dulu ... pengin fokus buat masa depanku. Lagian, pacaran itu haram dalam hukum islam. Gak dibenarkan!" cetus Salsa yang terdengar tegas dan lugas. 

"Dia itu lelaki yang baik ... percaya, deh! Kamu ingin hubungan yang halalkan? Dia juga sama. Jadi kalian berdua bakalan cocok." Revi membujuk, berusaha untuk membuat Salsa merasa yakin padanya. 

"Iya ... iya, deh. Terserah kamu! Padahal, kan, di sini aku niatnya untuk kerja, bukan cari jodoh," celetuk Salsa yang pada akhirnya menyerah juga. 

"Nanti aku kenalin kamu, ya? Sama temanku yang baik itu." Revi tersenyum penuh dengan kemenangan. 

"Terserah kamu aja, Rev," ucap Salsa pasrah. 

Tidak berapa lama kemudian, akhirnya Salsa dan lelaki asing yang juga teman Revi tersebut mulai berkenalan. Kedua anak manusia berlainan jenis itu saling menyapa melalui salah satu aplikasi berlogo telepon dengan warna hijau.

Edro dan Salsa mulai saling berkomunikasi, saling menanyakan kabar satu sama lain.

Edro mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan menelpon seseorang.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" tulis Edro dalam pesannya.

"Waalaikusalam warahmatullahi wabarokatu" jawab salsa.

Hamir setiap hari Edro dan Salsa saling berkomunikasi, hingga akhirnya Salsa bercerita bahwa ia ingin sekali pindah dari rumah yayasan tersebut.

****

Singkat cerita Edro akhirnya bisa memindahkan Salsa dari rumah hunian tersebut.

Setalah Salsa dan Edro berkenalan lebih jauh, akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan.

"Alhamdulillah kita udh sah ya" ucap salsa.

Edro adalah seorang duda yang mempunyai anak satu bernama Raka usia 9 tahun. Dan Ibunya bernama Rahmi. Tapi kedatangan Salsa di keluarganya tidak diterima dengan baik.

Semakin hari semakin tertunjukan sifat karakter asli dari sang suaminya, Edro

Pada hari itu Salsa memberi tahu bahwa dia hamil.

"Edro aku hamil" ucapnya dengan senang.

Tapi mimik muka Edro seperti biasa saja nampak biasa mendengar kabar bahagia tersebut.

" Ya sudah" ketus Edro.

Dari situ hati Salsa mulai mengetahui sifat asli suaminya, Edro

Semakin hari sifat Edro semakin dipertunjukkan kepada Salsa,membentak sudah makanan sehari-hari buat Salsa.

Suatu hari, Salsa kedatangan anak sambungnya yang bernama Raka. dia sering mengadu domba Salsa dengan Edro sampai akhirnya mereka bertengkar.

" Ayah, aku di pukul dan dianiaya sama mamah" celetuk Raka yang memfitnah ibu sambungnya.

Seketika Edro pun marah kepada Salsa dan memaki bahkan merendahkan Salsa

" Eh, elu ngapain Anak gue? loe gak punya hak buat ngedidik anak gue, ini anak gue bukan anak loh" ujar Edro lantang kepada istrinya, Salsa.

Salsa pun tidak bisa berkata apapun. Karena dia hanya bisa menangis, dia tidak mau memarahi balik Edro, karna dia gak mau durhaka sama suami.

Setiap hari ketika anak sambung Salsa di rumah dia selalu mengadu domba Salsa bahkan tidak hanya kepada ayahnya, tapi kepada Nenek dan keluarga besar nya.

Di dalam kamar, ibu mertua menghampiri Salsa dan menjambak rambut nya tanpa rasa kasihan

"Heh Salsa jangan berani nya kamu memarahi apalagi memukul cucuku"

Selama Salsa hamil Salsa diperlakukan tidak adil oleh mertuanya tapi Salsa tidak berani untuk membalasnya dia hanya bisa sabar sambil mengelus dadanya.

****

"Mas Edro, hari ini jadwal periksa kandungan anak kita!" ucap Salsa mengingatkan.

"Tidak perlu diperiksa segala, gue tahu kapan loe lahir " jawab Edro dengan sombongnya.

Adu domba anak tiri

Saat pagi hari ketika libur.

"Raka belajar dulu yu, Nak!" ajak Salsa kepada anak sambungnya, Raka.

Raka melirik ibunya dengan tatapan tajam dan ******. "kamu bukan Ibuku! gak berhak memerribtah aku!."

"Gurumu mengatakan agar kamu rajin belaja … supaya nilai kamu lebih baik untuk kedepannya" nasehat Salsa.

Tiba-tiba, Raka menghampiri Rahmi Neneknya, sambil terisak tangis dan berkata " Nek aku di pukuli Ibu karna aku tidak mau belajar" tuduh Raka jahat terhadap Salsa.

Mendengar tuduhan tersebut, Rahmi sontak marah dan berjalan ke arah Salsa.

"Saya sudah bilang jangan beraninya membentak apalagi memukul Cucuku" ucap Rahmi, terdengar lantang ketika memarahi Salsa.

"Salsa tidak melakukan itu Bu!" timbal Salsa meyakinkan.

Dan seperti biasa ketika Edro pulang dari kerjanya, Ibu Rahmi mengadu terhadap Edro suami Salsa.

"Edro mending Kamu tinggalkan Salsa. Salsa sudah berani memukul anakmu!" meyakinkan Edro agar percaya terhadapnya.

Edro pun sedikit tidak percaya tapi dengan seribu kata yang diucapkan ibunya, akhirnya Edro percaya terhadap omongan ibunya dan Edro pun ikut memarahi Salsa.

Dan lagi-lagi anak itu senang sekali melihat ibu sambungnya, dimarahi keluarganya.

Raka tertawa terseringai jahat "ha ha ha"

Raka belum bisa menerima Ibu sambungnya sehingga, dia terus menerus mengadu domba Salsa, bahkan sang mertua pun mengadu domba Salsa kepada suaminya. 

Lalu mengapa Salsa masih bertahan dengan perkawinannya ? 

****

Pada siang hari ketika Salsa terdiam dalam lamunannya, tiba tiba ada seseorang mengetuk pintu.

" Tuk, ... tuk, ... permisi?" sahut seseorang dari balik pintu.

Ternyata itu adalah teman ibu Rahmi, mertuanya. Kemudian mereka duduk saling mengobrol.

"Salsa, ... tolong bikinkan minum buat tamu ibu!" suruh sang mertua terhadap Salsa

Di tengah-tengah pembicaraan, sang mertua menjelekan memantunya Salsa, kepada temannya. Sontak pembicaraan itu terdengar ditelinga Salsa karna, mereka berbicara sangat keras, seakan-akan tidak memperdulikan objeknya.

"Astagfirullah ... ya Allah, sabarkan hamba dalam menghadapi semuanya" doa Salsa sambil mengelus dada.

Ketika Salsa mengantarkan minumnya, sang mertua mempermalukan Salsa di depan temannya, dan berucap,

"Ini menantuku, tapi dia tidak berguna di keluarga ini" celetuknya sembari melihat Salsa seperti membenci.

Dan Salsa hanya bisa mengelus dada sambil berbalik ke dapur. 

"Yang sabar ya mbak" ucap Bi Surti menguatkan Salsa.

"Iya bi" jawab Salsa.

Sore hari ketika suaminya, Edro pulang kerja. 

"Salsa, tolong bikinkan teh hangat!" suruh Edro.

Namun, katika mimuman itu telah sampai di meja Edro, seketika Edro marah dan menyiram air teh hangat kepada Salsa.

Byurrrr…

"loe gak tahu rasanya teh manis hangat? Loe emang istri tidak ada gunanya" bentak Edro.

"Ta, ... Tadi manis kok!" Jawab Salsa dengan nada bergetar 

Tidak hanya mertua dan anak sambungnya, bahkan sang suami pun, tidak memperlakukan Salsa dengan baik. Edro tidak peduli sama sekali dengan kandungan Salsa.

"Hiks hiks" tangisan Salsa sembari berlari ke kamarnya. 

Salsa menangis di kamar sejadi-jadinya, karna Edro yang Salsa kenal dulu bukanlah seperti itu.

"Mbak yang sabar ya" Bi Surti lagi-lagi menguatkan Salsa.

Salsa memeluk Bi Surti dengan terisak tangisan. 

"Terima kasih Bi" ujar Salsa.

Salsa tidak bisa berkata-kata lagi selain tangisan yang mampu dia keluarkan. 

Setiap kesalahan yang Edro perbuat, Edro tidak pernah meminta maaf terhadap Salsa. 

****

Pagi pagi buta sang mertua berteriak memanggil Salsa.

"Salsa, ... tolong, berbelanja ke pasar ya!" perintah mertua.

"Tapi kan Bu ada Bi Surti, lagian Salsa perutnya sakit takut terjadi kontraksi" jawab Salsa.

"Baru hamil segitu aja sudah manja, orang-orang dulu walaupun hamil tua tetap masih bekerja ke sana ke mari, kamu baru disuruh belanja saja manja" jelas sang mertua melirik dengan kebencian.

"Sudah Bu ... sama saya saja belanjanya!" timbal Bi Surti karna merasa kasihan terhadap Salsa yang sedang hamil besar.

"Bi Surti jangan ikut campur! Kamu mau gajihnya saya potong?" ancaman sang mertua kepada asisten rumah tangga itu.

"Sudah Bi, biar saya saja yang belanjanya tidak apa apa kok" sahut Salsa meyakinkan Bi Surti.

Perkara nasi goreng

"Nasi goreng lagi?" Raka-bocah sembilan tahun itu nampak merengut. 

Dia menatap tidak suka pada piring berisi nasi goreng klasik buatan Salsa-ibu sambungnya. 

"Iya, Raka. Bahan masakan di kulkas sudah habis, Nak … jadi, Ibu cuma bikin nasi goreng buat kamu. Ayo di makan,!" ujar Salsa dengan lembut dan penuh kesabaran. 

"Gak mau! Aku bosan makan nasi goreng terus!" Tanpa terduga, Raka menyapu piring berisi nasi goreng tersebut hingga jatuh ke atas lantai. 

"Astaghfirullah, Raka!" pekik Salsa yang merasa terkejut. 

Huaa … huaa … huaa

Mendengar suara keras yang berasal dari mulut ibu sambungnya, Raka pun menangis histeris. 

"Raka! Ada apa ini? Kenapa kamu nangis?" Rahmi-sang nenek berjalan tergopoh-gopoh menghampiri cucunya. 

Mata tua wanita itu langsung menatap nyalang pada Salsa yang masih berdiri terpaku. Dengan cepat tangan Rahmi merengkuh tubuh Raka, dan mendekapnya dengan erat. 

"Kamu apakan Cucuku, Salsa?!" sentak Rahmi seperti biasanya. 

"Eng-enggak, Bu. Salsa gak apa-apakan Raka. Tadi Raka lempar piring nasi goreng itu," sahut Salsa seraya menunjuk lurus ke atas lantai. 

Di sana berserakan beling dari pecahan piring yang bercampur nasi goreng tadi. 

"Ibu marahin Raka, Nek … karena Raka gak mau makan nasi goreng." Bocah itu mengadu di tengah sedu sedan isak tangisnya. 

"Apa?! Berani-beraninya kamu marahin Cucuku!" berang Rahmi dengan suaranya yang terdengar nyaring, membuat telinga yang mendengarnya berdengung sakit. 

Salsa menggelengkan kepalanya perlahan. Ini bukan untuk pertama kalinya dia mendapatkan tuduhan. 

Anak tirinya tersebut memang kerap mengadu domba dirinya dengan orang-orang yang ada di rumah itu. 

"Nggak, Bu. Salsa gak marahin Raka … tadi cuma-"

"Diam kamu! Beraninya cuma sama anak kecil. Awas kamu … akan ku adukan ke Edro," ancam Rahmi. 

Kalau sudah begini, Salsa hanya bisa pasrah. Dia tidak punya keberanian untuk melawan, karena suaminya sendiri pun tidak pernah membela dirinya. 

Sedangkan Raka yang masih ada dalam dekapan sang nenek, menyunggingkan senyuman sinisnya. 

Anak lelaki berusia sembilan tahun itu merasa sangat puas, karena sudah membuat ibu tirinya terkena marah oleh neneknya.

Ketika Salsa membersihkan serpihan beling, Raka dengan mata tajam sedang meledek Salsa dari depan pintu kamarnya.

Sebenarnya, Salsa kesal tapi Salsa tidak bisa melawannya. Dia kembali ke kamarnya dan menangis tersedu-sedu. 

Salsa tidak pernah menceritakan kekisruhan rumah tangganya, bersama Edro kepada keluarganya. Karna Salsa sangat menghargai arti Pernikahan dan sangat menghormati suaminya, Edro. 

****

"Nak, kamu terlalu lama memainkan ponsel, Sudah ya!" Suruh Salsa yang langsung mengambil ponsel milik Raka.

"Kamu bukan Ibu ku" sahut Raka dengan tegas. 

Salsa pun mencoba meyakinkan Raka agar bisa diterima oleh Anak sambungnya.

"Raka, ibu memang bukan Ibu yang melahirkan kamu, tapi Ibu punya hak untuk menegur kamu apabila kamu berbuat salah, karna ibu sudah menjadi ibu sambung mu, Nak" 

Beribu-ribu Salsa menasehati, tetep Raka tidak mau mendengarkan nasehat Salsa. 

Raka di tinggalkan ibunya ketika dia berusia 7 tahun. Orang tuanya bercerai karena ibu kandungnya selingkuh. Sehingga Raka diasuh oleh Neneknya,Rahmi. Raka belum bisa menerima Salsa karena luka dihati Raka setelah perceraian ibu dan bapaknya, dia tidak mau ada perempuan lagi disamping ayahnya.

Salsa sudah tahu peristiwa itu dari Suaminya, Edro. Namun, yang diherankan oleh Salsa, mengapa anak sambungnya,-Raka selalu senang mengadu domba Salsa dengan keluarganya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!