“ Tidak….”
“ Suamiku tak mungkin selingkuh di belakangku…..”, Ayumi terus berguman dan menggelengkan kepala sambil terisak.
Ayumi keluar dari ruang cuci pakaian sambil berderai air mata menatap kemeja putih suaminya yang terdapat noda lipstick didekat kerah bajunya.
Meski ini bukan pertama kalinya dia mendapati pakaian suaminya terkena noda lipstik bukan miliknya ataupun tercium bau parfum wanita, tapi Ayumi sebisa mungkin untuk berpikiran positif dan percaya dengan suaminya.
Belum juga rasa sedih Ayumi hilang tiba – tiba saja ponselnya berbunyi dan satu pesan dari nomor tak dikenal masuk.
Air mata Ayumi semakin deras mengalir waktu dirinya memutar video yang dikirimkan oleh nomor asing tersebut kedalam aplikasi chatnya.
Dalam video tersebut terlihat sang suami asyik bercumbu mesra dengan seorang wanita yang beberapa bulan terakhir sedang menjadi tranding topik di dunia maya.
Rosemary Putri, pembawa berita pagi suatu televisi swasta tersebut viral karena parasnya yang cantik dan kecerdasannya dalam setiap wawancara langsung yang dilakukannya.
Kepiawaiannya dalam membawakan berita secara langsung serta keahliannya dalam merangkai kata dalam setiap sesi wawancara yang dibawakannya dalam acara televisi tempatnya bernaung patut diacungi jempol.
Bahkan tak jarang politikus atau pun pejabat yang enggan berbicara pada akhirnya mengeluarkan suara setelah berhadapan langsung dengan Rosemary sebagai pewawancara.
Tak ingin menelan mentah – mentah kabar yang didapatkannya dan masih percaya jika sang suami setia kepadanya, Ayumi pun bergegas turun menuju garasi.
Ayumi mulai melajukan kendaraannya keluar rumah menuju tempat dimana sang suami bersama selingkuhannya berada berdasarkan informasi yang dia terima melalui pesan tadi.
Tanpa Ayumi ketahui, mertua dan adik iparnya tersenyum lebar waktu dirinya pergi keluar menggunakan mobilnya dengan kedua mata sembab akibat terlalu banyak menangis.
“ Akhirnya, rumah mewah beserta isinya ini akan segera menjadi milikku….”, ucap ibu mertua Ayumi bahagia.
Ketiga orang yang berada dalam rumah sudah tak sabar untuk mendengar kabar kecelakaan yang akan menimpah menantunya tersebut.
Ayumi yang tak menyadari jika nyawanya sedang terancam melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Bayangan suaminya bercumbu mesra dengan salah seorang presenter berita yang sedang naik daun saat ini Rosemary Putri kembali hadir dalam benak Ayumi membuat dada wanita tersebut terasa sesak.
Meski Ayumi terus berupaya menyangkal semua fakta yang ada, nyatanya perselingkuhan tersebut membuat hatinya hancur berkeping – keping.
Suami yang sangat dia cintai tega menusuknya dari belakang setelah semua hal yang telah dia korbankan dan berikan selama ini.
Bukan hanya dukungan moril saja yang dia berikan, bahkan Ayumi juga tak segan – segan memberikan dukungan materiil dengan mempercayakan perusahaan peninggalan kedua orang tuanya untuk suaminya kelola.
Tapi apa hasilnya, suami yang selama ini sangat lembut dan terlihat mencintainya tega mengkhianatinya sedemikian rupa.
“ Tidak….”
“ Aku tak boleh percaya begitu saja sebelum melihatnya dengan kedua mataku sendiri….”, guman Ayumi menenangkan hatinya.
Dengan berderai air mata dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga sorot lampu mobil dari depan menyilaukan kedua matanya.
Sethhh…..
Brakkk…..
Ayumi yang terkejut spontan membanting setir mobilnya kesamping dan menabrak pembatas jalan hingga membuat kepalanya terantuk dan berdarah.
Mencium ada bau kabel yang terbakar, Ayumi yang setengah kesadarannya masih ada berusaha untuk melepaskan sabuk pengamannya dan merangkak keluar dari dalam mobilnya dalam kondisi terbalik.
“ Achhh….”, ucap Ayumi merintih waktu kepalanya terasa sangat sakit dan nyeri.
Tapi dia tak patah semangat dan terus merangkak keluar dari dalam mobil waktu kendaraannya tersebut mulai mengeluarkan asap.
Tes…tes…tes…
Duarrr…..
Kobaran api yang semula kecil berubah menjadi besar dan membuat mobil meledak hebat ditempat kejadian.
Sepasang lelaki dan wanita yang menyebabkan mobil kecelakaan tersenyum lebar dan langsung meninggalkan lokasi kejadian seolah – olah tak pernah terjadi apapun.
“ Akhirnya, wanita buruk rupa itu bisa aku singkirkan dari sisimu….”, ucap Rosemary tersenyum puas.
“ Semua itu bisa terwujud berkat kecerdikanmu sayang….”, ucap Vincen sambil mengecup punggung tangan kekasih gelapnya itu dengan lembut.
Tanpa keduanya sadari ada sepasang mata yang menatap penuh amarah dan kekecewaan waktu melihat mobil suaminya meninggalkan lokasi kejadian tersebut dari samping jembatan.
“ Tega kamu mas….”, guman Ayumi lirih.
Kedua mata Ayumi kembali basah waktu melihat didalam mobil suaminya ada Rosemary yang sedang menatap lelaki tersebut dengan penuh cinta sambil tersenyum lebar.
Karena kaca mobil Vincen sangat bening dan laju mobil yang dikendarainya juga pelan maka Ayumi yang berada dibalik jembatan untuk bersembunyi dari ledakan bisa menangkap kemesraan yang ada didalam mobil dengan jelas.
Sambil menekan rasa sakit didalam dadanya, dengan sekuat tenaga Ayumi berusaha untuk bangkit dari balik jembatan namun karena kepalanya terasa sangat pusing kakinya terpeleset dan tubuhnya pun terjun bebas kedalam sungai.
Byurrr…..
Ayumi yang kehilangan banyak darah langsung pingsan begitu menyentuh air dan terseret arus sungai yang sangat deras tersebut.
Tubuh Ayumi yang kehilangan kesadaran beberapa kali terbentur bebatuan ataupun kayu yang ikut terseret arus sungai.
Meski demikian, Ayumi tetap tak sadarkan diri dan tubuhnya pun terus terbawa oleh arus hingga sampai ke hulu sungai.
Keesokan harinya, Vincen dan keluarganya mendapatkan kabar jika Ayumi mengalami kecelakaan tunggal dan meninggal ditempat setelah mobil yang dikendarainya menabrak pembatas jalan dan terbakar.
Akibat ledakan yang terjadi mobil dan tubuh Ayumi terbakar total hingga sangat sulit untuk dikenali.
Vincen yang telah menyaksikan sendiri mobil istrinya terbakar tak ingin melakukan otopsi untuk mengenali korban dengan alasan agar jenazah bisa segera dikebumikan.
Tanpa semua orang tahu jika yang meninggal terbakar disamping mobil bukanlah Ayumi namun seorang gelandangan yang tengah tidur disamping jembatan.
Karena nasib naas, gelandangan perempuan yang memiliki postur tubuh mirip Ayumi tersebut pada akhirnya meninggal ditempat dan terbakar seiring dengan ledakan mobil yang berada tepat disampingnya.
Sedangkan tubuh Ayumi yang terbawa arus tanpa sengaja ditemukan oleh sekelompok pemuda pecinta alam yang sedang mengarungi sungai untuk mengumpulkan sampah dan langsung membawanya kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan setelah memastikan bahwa wanita yang mereka temukan masih bernafas.
Dikediaman Ayumi, suami dan seluruh keluarganya terlihat bersedih hati waktu polisi mengabarkan jika mobil yang dikendarai Ayumi mengalami kecelakaan dan korban terbakar bersama mobilnya yang meledak pada saat insiden berlangsung.
Karena tidak ditemukan hal yang mencurigakan ditempat kejadian dan ada botol miras didalam mobil maka polisi menyimpulkan jika korban mengalami kecelakaan tunggal dalam kondisi mabuk.
Hal tersebut dibenarkan oleh mertua dan adik suaminya yang memberikan informasi jika Ayumi malam itu sebelum keluar sempat meneguk minuman keras karena cukup tertekan dengan kondisi buruk yang menimpah perusahaannya akhir – akhir ini.
Vincen dan keluarganya yang memang sudah mengatur semua hal sedemikian rupa bahkan menaruh beberapa botol minuman keras didalam mobil dan kamar Ayumi membuat polisi percaya dengan alibi yang mereka buat hingga kasus kecelakaan tersebut pada akhirnya di tutup.
Semua orang pun segera memakamkan Ayumi dengan layak seperti keluarga yang sangat menyayangi wanita muda tersebut.
Karena Ayumi sudah menjadi yatim piatu maka seluruh harta dan perusahaan miliknya secara otomatis menjadi milik suaminya.
Vincen yang tak ingin membuang waktu lagi langsung menggurus semua harta peninggalan Ayumi agar segera dibalik namakan atas dirinya tepat tiga hari setelah istrinya dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu dilain tempat, Ayumi yang baru saja sadar setelah tiga hari dirawat dirumah sakit tak sengaja melihat wajahnya dipantulan layar ponselnya yang telah mati karena terkena air yang tergeletak diatas nakas samping tempat tidurnya dengan wajah tak percaya.
“ Tidak !!!!....”
" Ini bukan diriku !!!....."
" Ini monster !!!.......", teriak Ayumi histeris.
Meski wajahnya jelek namun Ayumi sama sekali tak menyangka jika setelah mengalami kecelakaan yang hampir merengut nyawanya wajahnya menjadi hancur seperti ini dan membuatnya terlihat seperti seorang monster.
Tentu saja hal ini membuat Ayumi menjadi depresi apalagi suami dan kedua mertuanya tidak bisa dia hubungi sedangkan untuk kembali ke kota tempat tinggalnya dia tak memiliki sepeserpun uang untuk pulang.
Ayumi yang tak memiliki uang karena semua barang berharga miliknya terbakar bersama mobil yang dikendarainya hanya bisa pasrah menerima nasibnya saat ini.
Untung saja ada orang baik yang membayar biaya perawatannya sehingga dia bisa meninggalkan rumah sakit dengan mudah dan tenang.
Namun, karena mukanya yang rusak akibat kecelakaan banyak orang yang menghindar ketika berpapasan dengannya.
Bahkan tak jarang banyak orang yang menatapnya jijik serta mencemoh dirinya karena berpenampilan lusuh dan berwajah hancur penuh dengan luka.
Meski dulu dia sering mendapatkan ejekan karena wajahnya yang jelek, tapi berbekal make up yang menutupinya serta pakaian mahal yang dia kenakan orang masih ada respek dengannya.
Tapi sekarang, kondisi Ayumi benar – benar sangat mengenaskan. Berada dikota kecil sendirian tanpa memiliki uang sepeserpun ditambah dengan wajahnya yang hancur membuatnya menjadi orang yang mengerikan sekaligus menyedihkan.
Ayumi yang tak bisa menghubungi suami dan mertuanya terpaksa harus bermalam di sebuah bangku kosong yang ada ditaman sambil menahan rasa lapar yang mendera.
Berselimut kardus bekas yang ditemukannya ditempat sampah, Ayumi membaringkan tubuhnya yang masih lemah diatas sebuah bangku kayu usang yang ada ditaman.
Dalam tidurnya Ayumi mengalami mimpi buruk dimana dia dihina dan disiksa oleh keluarga suaminya yang selama ini masih bisa tahan mengingat betapa besarnya rasa cinta Ayumi terhadap Vincen sang suami.
Tapi sekarang, setelah pengkhianatan sang suami rasa sakit yang selama lima tahun ini mampu dia tahan sekuat tenaga pada akhirnya mulia terasa.
Luka lama yang sengaja dia tutup rapat – rapat tanpa pernah diobati tersebut mulai terbuka lebar sehingga menimbulkan rasa sakit yang teramat dalam.
Hosh…hosh…hosh….
Ayumi terbangun sambil memegangi dadanya yang terasa sangat sesak pada saat dia kembali mengingat mimpi buruk serta kejadian yang selama ini dia alami.
Udara dingin yang menusuk tulang nyatanya tak mampu dihalau oleh selembar kardus bekas yang dia gunakan untuk selimut malam ini membuat Ayumi terpaksa duduk dengan kedua kaki ditekuk dan dirapatkan didadanya.
Ayumi memeluk tubuhnya yang mulai menggigil berharap bisa mendapatkan sedikit kehangatan untuk tubuhnya sendiri.
Sayup – sayup Ayumi mendengar ada suara langkah kaki orang yang diseret membuatnya semakin dalam memasukkan kepalanya diantara kedua kakinya yang ditekuk kedada.
Tubuh Ayumi terlihat bergetar hebat waktu sosok besar dengan langkah kaki terseret semakin mendekat kearah tempatnya bersembunyi saat ini.
Brukkk….
Lelaki dengan berlumuran darah jatuh kedalam pangkuan Ayumi membuat wanita tersebut langsung terbelalak.
“ Darah ?....”, batin Ayumi terkejut waktu mendapati kedua tangan yang menyentuh tubuh lelaki tersebut berwarna merah dan berbau anyir.
Melihat ada beberapa orang yang datang mendekat, Ayumi yang sudah memprediksi jika orang – orang tersebut hendak mencari lelaki yang sekarang pingsan dipangkuannya itu segera menarik kaki lelaki asing itu dan menyembunyikan tubuhnya bersama dirinya didalam semak.
“ Kemana dia pergi ?....”, tanya salah satu orang yang mengejar lelaki yang pingsan dalam dekapan Ayumi sambil menatap sekeliling dengan awas.
“ Cari sampai dapat jangan sampai lolos….”, ucap temannya menimpali.
Meski Ayumi tak mengenal siapa lelaki asing yang terluka tersebut, tapi hati kecilnya sangat yakin jika lelaki tersebut adalah korban dari orang – orang jahat yang mengejarnya sambil memegang pistol ditangan mereka.
Ayumi terlihat menahan nafas waktu salah satu orang berjalan mendekat kearah semak – semak tempatnya bersembunyi dan mengulurkan satu tangannya untuk memeriksa.
“ Sepertinya dia lari kesana…ayo kita kejar….”, ucapan salah satu orang membuat lelaki yang ingin memeriksa semak terpaksa menarik tangannya dan langsung berjalan cepat mengikuti kemana arah temannya melangkah.
“ Hufttt….hampir saja….”, batin Ayumi lega.
Ayumi mengusap dadanya beberapa kali sambil menghembuskan nafas secara berlahan waktu sekelompok orang tersebut sudah pergi menjauh dan langkah kaki mereka tak terdengar lagi.
Dalam pencahayaan taman yang minim Ayumi berusaha untuk membalut luka yang ada di tubuh lelaki asing yang ada dalam dekapannya dengan sobekan kain dari pakaian yang dikenakannya.
“ Kuharap dengan ini darahnya bisa berhenti mengalir….”, ucap Ayumi cemas.
Setelah membalut beberapa luka yang ada di lengan dan kaki lelaki asing tersebut, luka di perutlah yang terlihat lebih mengkhawatirkan karena ada luka sayatan yang cukup dalam dan lebar.
Beberapa kali Ayumi menyeka keringat yang ada dikeningnya dengan pungung tangan sambil dia berusaha untuk menutup luka sayatan di perut lelaki asing tersebut agar darah tidak terus mengalir keluar.
Udara malam yang dingin tidak berlaku lagi bagi Ayumi. Meski dia tak menguasai teknik pengobatan tapi setidaknya pertolongan pertama yang dia lakukan ini bisa menyelamatkan nyawa lelaki asing tersebut sebelum dia bawa ke rumah sakit esok hari.
Jujur saja, tubuh Ayumi yang munggil dan kurus tak memungkinkan bagi dirinya untuk membawa pergi lelaki asing yang berbadan tegap dan besar tersebut kerumah sakit sendirian.
Jadi dia menunggu hingga esok hari untuk memanggil seseorang yang bisa membantu membawa lelaki asing tersebut kerumah sakit.
Karena luka yang lelaki itu derita cukup banyak dan dalam, lelaki tersebut mengalami demam tinggi hingga membuat Ayumi sedikit panik.
Berbekal botol air mineral yang dia temukan ditong sampah, Ayumi mengambil air dan mulai mengompres lelaki asing tersebut agar demamnya reda.
“ Kuharap malam ini dia bisa melewati semuanya karena hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menolngnya…. ”, guman Ayumi sedih.
Sesekali Ayumi membolak balikkan sepotong kain celana panjangnya yang telah dia sobek untuk dijadikan kain buat mengompres kening lelaki asing tersebut sambil memastikan kain tersebut tetap basah.
Begitu kain sudah mengering, Ayumi kembali menuang air dalam botol dan kembali meletakkannya kembali dikening lelaki tersebut dengan penuh kesabaran sambil sesekali dia membersihkan darah yang merembes keluar dari luka yang ada diperut.
Menjelang pagi, Ayumi yang sedang menunggu orang lewat tiba – tiba dikejutkan oleh kedatangan dua orang lelaki menggunakan pakaian hitam – hitam yang mendatanginya dan menatapnya tajam.
Ayumi yang bahunya ditepuk spontan menengadahkan wajahnya keatas menatap kedua lelaki asing yang segera menunjukkan sebuah foto seorang lelaki kepadanya.
“ Apakah anda pernah melihat orang ini ?....”, tanya lelaki tersebut datar sambil menunjukkan foto lelaki yang ada diponselnya.
“ Lelaki ini….”, batin Ayumi tertegun waktu menyadari jika lelaki yang ada dalam foto sama dengan lelaki yang semalam dia selamatkan dari kejaran sekelompok orang.
Belum juga Ayumi menjawab, lelaki yang semalam dia selamatkan dan rawat tiba – tiba saja berdiri dibelakangnya sambil meringis menahan nyeri.
“ Tuan muda….”, ucap keduanya serentak.
Kedua lelaki tegap memakai jas hitam tersebut langsung membantu majikannya berjalan dan segera membawanya menuju mobil yang terparkir tak jauh dari taman untuk dibawa kerumah sakit meninggalkan Ayumi yang masih terdiam membeku ditempatnya.
Setelah meninggalkan taman Ayumi melangkahkan kakinya menuju jalan yang akan membawanya ke sebuah pasar.
Ayumi sangat berharap setibanya dipasar, dia bisa mendapatkan suatu pekerjaan, apapun itu yang penting bisa menghasilkan uang dan bisa dia gunakan untuk menyambung hidup.
“ Dipasar, aku bisa menjadi kuli angkut barang. Setidaknya pekerjaan itu tak memerlukan wajah yang cantik karena tenaga yang kuatlah yang dibutuhkan….”, batin Ayumi mulai bersemangat.
Setibanya dipasar, ternyata mencari pekerjaan tak semudah yang dia perkirakan meski itu hanya sebagai tenaga kasar seperti kuli pengangkut barang.
Pakaiannya yang kotor serta banyak sobekan dibeberapa bagian serta wajahnya yang rusak dengan banyaknya jahitan akibat luka yang dia peroleh setelah kecelakaan menjadi alasan banyak orang untuk menolaknya bekerja pada mereka.
Namun tiada usaha yang tak membuahkan hasil, setelah mengalami penolakan berulang kali disertai dengan hinaan dan pandangan yang merendahkan pada akhirnya masih ada juga seseorang yang kasihan kepadanya dan memberinya pekerjaan.
Meski barang yang harus dia angkat dari mobil menuju gudang cukup berat, namun Ayumi tak patah semangat dan terus memindahkan barang yang ada didalam mobil tanpa mengeluh sedikitpun sehingga membuat lelaki yang memberinya pekerjaan tersenyum puas.
“ Ini bayaran kamu untuk hari ini. Jika mau bekerja lagi, besok datanglah kesini….”, ucap lelaki tersebut sambil memberikan beberapa lembar uang kertas ketangan Ayumi.
Meski tak terlalu banyak namun Ayumi cukup senang karena pada akhirnya dia bisa mendapatkan uang untuk bisa membeli makanan.
Plakkk…..
“ Hey gembel !!!!....”
“ Berani sekali ya kamu mengambil pekerjaanku !!!....”, teriak seoramg wanita dengan nyalang.
Ayumi yang tak mengerti kesalahan apa yang telah dia lakukan dan tak diberi kesempatan untuk menjelaskan semuanya hanya terdiam serta pasrah menerima semua amarah wanita yang tak dikenalnya itu karena tak ingin menyulitkan hidupnya.
Untung saja ada beberapa pria yang menahan wanita tersebut waktu dia hendak memukul Ayumi lagi sehingga kesempatan baik tersebut Ayumi gunakan untuk pergi dari tempat tersebut.
Sambil memegang wajahnya yang terasa nyeri, Ayumi terus berlari tak tentu arah hingga dia mencium sesuatu yang membuat perutnya berteriak membuat langkahnya terhenti.
“ Hmmm…”
“ Apa ini ? ….”
“ Baunya harum sekali….”, guman Ayumi sambil menghirup dalam – dalam aroma telur dadar dan ayam goreng dari kedai makanan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Dengan air liur yang mengalir disudut bibirnya, Ayumi melangkahkan kakinya menuju kedai dan memesan sepiring nasi putih dengan lauk telur dadar yang sedari tadi membuat perutnya keroncongan.
Karena sedari semalam perutnya belum terisi apapun, Ayumi yang menerima sepiring nasi dengan lauk telur dadar langsung menyantap hidangan sederhana yang ada dihadapannya dengan lahap.
Pada saat sedang asyik makan tiba – tiba televisi yang ada dikedai menayangkan berita mengenai seorang wanita muda yang beberapa bulan terakhir cukup menjadi sorotan awak media yaitu Rosemary Putri.
Dalam berita tersebut dikabarkan jika Rosemary yang tertangkap basah bersama seorang pria yang diduga sebagai kekasihnya keluar dari bandara.
Awak media yang menyiarkan berita tersebut menduga jika keduanya baru saja selesai berlibur ke negeri singa putih.
Hal tersebut diperkuat dengan akun media social milik Rosemary yang menyuguhkan beberapa gambar dirinya beserta seorang lelaki yang dipotret dari belakang berada dinegeri singa putih tersebut.
Uhukkk….uhukkk….
Ayumi langsung tersedak waktu mengetahui jika sosok pria yang menjadi kekasih Rosemary adalah suaminya, Vincen.
Hati Ayumi langsung sakit melihat jika suaminya sekarang telah terang – terangan menunjukkan kemesraannya dengan selingkuhannya didepan umum.
“ Apa kamu kira aku sudah mati dalam kecelakaan itu mas…”
“ Kenapa kamu tidak mencariku dan malah percaya begitu saja…”, batin Ayumi sedih.
Setelah melihat berita gossip yang ditayangkan televisi tersebut nafsu makan Ayumi langsung menghilang seketika.
Perutnya yang tiba – tiba merasa kenyang membuat Ayumi segera meletakkan piring dengan hidangan yang baru dimakan setengah diatas meja dan langsung membayarnya ke kasir.
Ayumi melangkah dengan gontai meninggalkan kedai sambil berderai air mata. Sakit hati yang dia rasakan kembali hadir waktu melihat kemesraan sang suami dengan selingkuhannya tersebut.
Karena tak memiliki uang yang cukup maka malam ini berbekal kardus bekas dan beberapa lembar koran yang berhasil dia temukan dijalan Ayumi mulai melangkah ke depan sebuah ruko yang telah tutup untuk tidur didepan terasnya.
Malam harinya Ayumi mengalami demam tinggi karena luka jahitan yang ada diwajahnya kembali terbuka waktu tadi ditampar oleh wanita asing yang tiba - tiba mendatanginya karena Ayumi dianggap telah menyabotase perkerjaannya sehingga bayaran full yang seharusnya dia terima terpaksa harus dia bagi dengan gadis itu.
Ayumi sebagai orang baru yang tak ingin mendapatkan masalahnya hanya bisa meminta maaf meski dia tak merasa bersalah akan hal tersebut karena sang pemilik gudang langsung yang menyuruhnya.
Tampaknya cakaran diwajah Ayumi membuat luka jahitan diwajahnya kembali terbuka dan berdarah sehingga membuat tubuhnya mengalami demam tinggi.
Bahkan kedatangan beberapa orang dengan pakaian hitam – hitam yang langsung mengotong tubuhnya masuk kedalam mobil sama sekali tak membuatnya terjaga.
Beberapa gelandangan yang melihat Ayumi dibawa oleh sekelompok orang berpakaian hitam dengan mobil hanya bisa menyaksikan hal tersebut tanpa bisa menghentikannya karena takut terlibat dengan urusan yang membahayakan nyawa mereka.
Ayumi yang masih belum sadarkan diri akibat demam tinggi yang dialaminya tak sadar jika dirinya sekarang telah berpindah tempat dan dibawa pergi oleh sekelompok orang asing tak tahu kemana.
Sementara itu dilain tempat terlihat seorang pria tampan dengan badan tegap sedang duduk gelisah diatas sofaya sambil memegang ponsel ditangannya.
“ Bagaiamana ?....”
“ Apa sudah ditemukan ?....”, tanyanya tajam.
“ Sudah tuan. Dan sekarang sesuai instruksi tuan muda wanita tersebut telah dibawa ke rumah sakit sesuai instruksi tuan untuk proses penyembuhan….”, ucap seseorang dari balik telepon.
“ Lakukan apapun untuk membuatnya pulih dan pastikan dia mendapatkan perawatan terbaik disana….”, perintahnya tegas.
“ Baik tuan, saya mengerti….”, jawab pria tersebut dan langsung menutup telepon untuk menjalankan tugasnya.
Setelah meletakkan ponselnya diatas nakas, pria tersebut berjalan menuju kearah ranjangnya sambil sedikit mengeryit dan memegangi balutan luka yang ada diperutnya.
Perlahan diapun mulai merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tampaknya efek obat tidur yang tadi diminumya cukup kuat hingga membuat pria tersebut langsung terlelap begitu kepalanya menyentuh bantal.
Sementara itu, Ayumi yang masih belum sadarkan diri saat ini sedang berada dalam jet pribadi pergi meninggalkan negaranya untuk mendapatkan perawatan intensif disana.
Selain akan melakukan prosedur operasi plastik karena wajahnya yang hancur, Ayumi juga nantinya akan mendapatkan perawatan dari seorang psikolog di negara tersebut.
Meski Ayumi terlihat baik – baik saja tapi tatapan matanya tak bisa menyembunyikan fakta jika jiwa gadis itu sangat tertekan akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami terhadapnya.
Maka dari itu dia memerlukan seorang psikolog untuk membantu mengembalikan rasa percaya diri yang sempat hilang dan menyembuhkan luka dihatinya agar bisa menjalani hidupnya lebih optimis daripada sebelumnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!