*Senja 🍂
Senja ketika matahari sudah mulai turun ke ufuk barat betapa indahnya pemandangan langit.
Perpaduan antara warna warni awan yang lembut di sinari oleh matahari yang malu malu mulai turun membuat hati tenang dan damai ketika menikmati suasana senja.
Begitupun aku, nama ku Senja dan aku sangat menyukai ketika senja itu datang. Seakan alam itu menyatu dengan jiwa ku, dengan pemikiran yang selalu berjalan di kepalaku.
Senja sudah datang, aku melihat ke langit dan jam di tangan ku menunjukkan saat nya aku bergegas pulang dari kantor menuju kos an yang jarak nya lumayan jauh dan harus naik angkutan umum atau ojek online.
Setiap pulang kerja selalu menikmati pemandangan kota yang macet dan ketika melihat langit begitu cantik membuat rasa lelah seharian bekerja hilang.
" Assalamu'alaikum, "ucap salam ku ketika membuka pintu kos an ku.
" Wa'alaikumussalam, " jawab Sera, teman satu kos an ku.
Sera bertanya kepada ku seperti biasa
" Baru balik non, gimana kerja nya lancar?? Ada cerita seru gak nih, aku kepo hihihihi. "
Sambil membersihkan make up tipis di wajah ku, aku menjawab,
" Alhamdulillah lancar, biasa lah begitu di kantor, tadi sih aku makan siang bareng Ajeng sama Putri di kafe depan kantor, eh tiba-tiba heboh pas Ajeng lihat mantan nya makan disitu juga sama gebetan baru nya, hahahaa. "
Dan Sera pun heboh dan ikutan ketawa puas. Karena dia juga kenal dengan teman-teman sekantor ku dan sering jalan bareng, jadi Sera sering menanyakan apapun setelah aku pulang kerja.
Wajah ku sudah bersih, aku ambil handuk dan segera aku menuju kamar mandi.
" Ehm.. aku mau mandi dulu ya Ra, udah lengket banget nih badan, biar seger dan kepala jadi fresh, " kata ku ke Sera sambil menuju ke kamar mandi.
"Ok cantik, aku mandi nya nanti saja, masih keringetan." Jawab Sera yang sedang tiduran sambil melihat you tube.
Segera aku masuk ke kamar mandi dan mulai menyalakan air dari shower yang ada diatas kepalaku, pelan-pelan air mengalir dan membasahi kepala sampai ujung kaki ku. Ku gunakan shampo untuk rambut panjang ku, shampo favorit dengan keharuman buah mangga dan vanila yang membuat sensasi relax, kemudian segera ku bilas dan lanjutku tuangkan sabun cair ke atas spoon, aku usapkan ke semua badan ku. Sudah aku puas menikmati harumnya rose yg terkandung di sabun mandi ku dengan sesansi aroma terapi yang menenangkan, aku bilas hingga bersih.
" Udah kelar mandi nya Nja? " Tanya Sera yang aku lihat masih asyik melihat you tube.
" Udah, terasa bersih, dan fresh banget ini rasanya, hari ini di kantor lumayan padat kerjaan, kamu mandi sana udah mau maghrib louch, anak perawan gak baik mandi malam. " Ucapku sambil mengusap rambut ku yang masih basah dengan handuk kecil.
" Iya cantik, bawel banget sih, ini lagi nanggung lihat you tube nya, tau gak sih Lee min ho ganteng nya, Ehm andai dia pacar ku ya. " Sambil dia nunjukin tanyangan you tube yang dia lagi tonton.
"Please deh jangan mimpi Ra, " sambil senyum aku dan sedikit ngeledek.
Sera adalah wanita yang sedang tergila-gila dengan drakor, drama Korea yang banyak wanita gandrungi saat ini di Indonesia, Bahkan di seluruh dunia.
Beda dengan aku, yang tidak menyukai nya.
" Makan keluar yuk Nja, bosen delivery terus, sekalian cuci mata, " kata Sera
" Enak nya makan dimana?? Kamu mandi dulu sana. Bentar lagi Maghrib louch, jangan you tube mulu yang di lihat, " jawabku sambil menyisir rambutku.
" Iya iya ini aku mandi, " ucap Sera sambil jalan ke kamar mandi.
Sera sudah selesai mandi dan tak lama azdhan maghrib berkumandang. Segera aku dan Sera mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat maghrib.
Setelah selesai aku dan Sera ganti baju dan bergegas untuk keluar makan malam diluar.
" Nja, pakai motor ku saja ya, kita boncengan biar cepet dan bisa gampang cari tempat makan nya, " kata Sera.
" Ok, asal bawanya pelan-pelan, karena tahu sendiri di Jakarta seperti ini gimana jalanan, " jawab ku
" Siap, tinggal duduk manis saja di belakang, eits tapi jangan meluk2 nya nanti dikira kita belok lagi, " ucap Sera sambil ketawa.
Sebenernya aku malu harus selalu Sera yang boncengin aku, tapi memang dia yang punya motor dan bisa bawanya, sedangkan aku gak bisa bawa motor karena trauma yang mendalam waktu belajar naik motor ketika di kampung pas jaman SMA, jadi sudah kapok buat belajar bawa motor lagi.
Dan istilah belok yang Sera maksud adalah seseorang yang suka dengan sesama jenis, karena kita sudah 2 tahun tinggal bareng jadi biasa mengutarakan istilah aneh dan hanya kita yang tahu.
Sudah 15 menit kita naik motor dan akhir nya kita berhenti parkir untuk makan malam di warung bebek Bu Trimo. Terlihat ramai sekali karena terkenal enak dan harga terjangkau.
Tak lama kita standarin motor, ada si Abang tukang parkir yang nyapa.
" Eh mbak mbak yang cantik, sini abang bantu, tenang mbak disini ada saya aman, helm nya sini saya rapihkan, " kata tukang parkir sambil meminta helmku dan Sera.
Sera menjawab sambil memberikan helm nya,
" Ini bang , jaga baik-baik ya bang motor sama helm kita. Ehm kayak nya kita jarang lihat abang, baru ya jadi tukang parkir disini. "
"Iya mbak, baru 2 hari, Alhamdulillah ada kerjaan mbak yg penting halal dari pada nganggur. " Jawab si abang tukang parkir sambil menata helm ku dan Sera di motor.
"Ok, kita masuk dulu ya bang, udah keroncongan nih perut kita, selamat bertugas bang." Kataku sambil menarik Sera masuk ke dalam.
"Iya mbak terima kasih ,makan yang kenyang ya mb," jawab si abang tukang parkir sambil sedikit genit.
Setelah sampai di dalam tempat makan, kita mencari-cari tempat duduk yang pas untuk dua orang, terlihat 2 bangku dan satu meja yang kosong, segera kita duduk disitu.
Tak lama kita duduk ada pelayan yang membawa menu makanan dan minuman. Langsung kita pilih makanan dan minum yang terlihat di menu enak semua.
"Kamu mau makan apa Ra, aku bingung nih soalnya enak semua," kata ku sambil masih membolak balik menu.
"Iya aku jg bingung. Ehm tapi kayaknya bebek bakar sambil ijo enak sama minum nya es jeruk kelapa," jawab Sera sambil nunjuk ke menu.
"Iya ya, mbak kita pesen 2 nasi bebek bakar sambel ijo, minum nya es jeruk kelapa ya" kata ku ke pelayan sambil balikin menu makanan dan minuman nya.
" Baik mbak, 10 menit lagi pesenan akan di antar, " jawab mbak pelayanan dengan ramah.
Sepuluh menit kemudian makanan dan minuman yang kita pesan sampai, segera kita menyantap dan menghabiskannya.
" Alhamdulillah, kenyang ya Nja, gak salah kan pilihan menu ku, " ucap Sera sambil mengelap bibirnya dengan tisu.
" Iya mantul, Alhamdulillah. Udah yuk bayar terus kita pulang. " Sahut ku sembari merapihkan tasku.
Setelah kita bayar tak lama kita keluar dan menuju parkiran.
Kita jalan pelan-pelan sambil bercerita ringan dan ketawa lirih. Tiba-tiba dari parkiran terlihat ada keributan.
Kita langsung menuju ke lokasi tersebut yang kebetulan tepat dengan parkir sepeda motornya Sera.
🍂 Happy Reading 🍂
*Senja🍂
Suara ribut-ribut yang aku dan Sera hampiri semakin jelas dan keras.
" Bapak itu bisa gak sih jadi tukang parkir!! Mobil saya jadi lecet kan!! " kata laki-laki di parkiran itu.
" Maaf pak, tadi saya sudah bilang stop-stop bapak malah mundur terus, " sahut Abang tukang parkir sambil melihat-lihat mobil laki-laki itu.
Tiba-tiba Sera berteriak melihat motor nya yang sudah tergeletak di samping mobil laki-laki tersebut.
" Astaghfirullah, nom-nom kamu kenapa jadi begini. " Nom-nom nama sepeda motor kesayangan Sera.
Aku sembari menenangkan Sera dan menanyakan apa yang terjadi kepada Abang tukang parkir.
" Kenapa ini Bang? Kok jadi begini?? "
" Ini Mbak, Mas nya udah saya pandu buat markirin mobilnya, pas saya bilang stop Mas nya masih mundur, akhirnya nabrak motor nya Mbak ini ( sambil nunjuk ke Sera ), " jawab Abang tukang parkir.
Sambil emosi dan nunjuk-nunjuk tukang parkir, laki-laki itu tetap menyalahkan Abang tukang parkir.
" Abang yang gak becus jadi tukang parkir, main nyalahin saya, ini mobil mahal tau gak! Bisa gak ganti rugi, orang miskin kayak bapak emang suka nya bikin onar!! "
Akupun memberanikan diri untuk menengai perselisihan tersebut karena motor Sera juga jadi korban.
" Astaghfirullah, Mas sabar bisa kita selesaikan baik-baik, temen saya juga jadi korban keserempet mobil mas loh ini, kan Abangnya juga sudah minta maaf dan Mas juga salah kenapa main mundur saja, padahal abangnya sudah ngasih tahu suruh stop. "
" Selesaikan gimana, pokoknya saya minta ganti rugi, Abangnya saja yang gak bisa jadi tukang parkir!! Tahu gak ini mobil mahal, ini lecet begini biasanya bisa jutaan, emang dia sanggup!!! " katanya dengan penuh emosi.
Sambil kebingungan dan terbata-bata Abang tukang parkir menanyakan berapa yang harus dia ganti.
" Ehm ehm, ki..ra.. ki..ra berapa ya mas yang harus saya ganti?? "
" Saya mau 10jt sampai mobil saya jadi kinclong lagi, kalau tidak bisa akan saya laporkan polisi, " jawab laki-laki itu.
Aku melihat mata si Abang tukang parkir yang berkaca-kaca, sambil dia menghitung hasil parkiran nya yang tidak seberapa , ditatanya uang lembar per lembar, dan akhirnya dia berkata kepada laki-laki itu.
" Maaf mas, 10jt jumlah yang banyak sekali saya tidak sanggup kalau untuk melunasi langsung, sementara segini dulu yang saya dapat , untuk melunasinya Insya Allah saya akan cicil. "
" Apa!!! Cicil??? Sampai berapa lama bang, saya gak mau pokok nya harus lunas sekarang juga!! " jawabnya ngotot.
Aku membantu Sera untuk mengangkat motornya ke posisi yang seharusnya dan sambil aku dan Sera saling melirik dan berbisik.
" Kasihan Abang tukang parkirnya Nja, " ucap Sera.
Sambil mengangguk aku berkata " Ehem, kita bantu yuk. "
Seketika suasana hening dan terdengar sedikit tangisan dari Abang tukang parkir. Beberapa orang yang lewat hanya melihat dan tidak berani untuk mendekat.
Dan tak lama laki-laki itu mengambil sesuatu dari mobil nya.
Sambil tertawa puas dia berkata dengan kamera dan menuju ke Abang tukang parkir.
" Hahahaha.. gaes.. kita berhasil louch bikin prank sama tukang parkirnya, gapapa lah ya mobil lecet dikit asal berhasil, ye ye ye. "
Abang tukang parkir semakin bingung.
Dan aku dengan Sera langsung melongo.
Dalam hati ku berkata
" What?? Only Prank??? Tega nya demi konten dia ngerjain orang yang polos seperti Abang tukang parkir. "
Laki-laki itu akhirnya menceritakan yang sebenarnya terjadi.
Dan Abang tukang parkir merasa lega tapi heran, orang jaman sekarang katanya aneh-aneh.
" Maksudnya Mas prank itu gimana ya? Saya jadi tambah bingung, " ucap abang tukang parkir.
" Maaf ya bang , saya lagi seneng bikin konten Prank untuk mengetes kesabaran dan kejujuran orang-orang seperti abang, tadi saya sampai berkata kasar mohon di maafkan ya bang, " kata laki-laki itu sambil bersalaman dengan abang tukang parkir.
Tiba-tiba Sera menghampiri laki-laki itu dan berkata,
" Astaghfirullah, Mas alay banget...gak ada kerjaan lain apa? Lihat motor saya yang jadi korban. Mas harus tanggung jawab. "
" Iya , maaf Mbak nanti saya ganti rugi ya, saya minta alamat dan nomer hp Mbak saja, besok anak buah saya yang ngurus semua motor mb. " Jawab dia santai
Sera semakin kesal dan berkata,
" Ich Mas, Mas, mentang-mentang banyak uang segampang itu minta maaf, lain kali bikin konten yang lebih berat apa, yang tidak merugikan banyak orang, begini nom-nomku jadi korban. "
Sambil aku merangkul Sera dan berkata kepada laki-laki itu,
" Terima kasih niat mas baik untuk mengganti rugi motor temen saya, tapi memang lebih baik buatlah konten yang lebih bermanfaat. "
Karena kerusakan motor Sera lumayan parah dan pasti butuh biaya banyak, akhirnya dia pikir lagi dan berbisik kepada ku untuk memberikan alamat kos an dan nomer hpnya.
"Ini alamat kos an kita catet cepetan Mas, jl. Angsana no. 10 kamar Sera atau Kamar Senja, no. Hp ku 08936754439," kata Sera dengan masih Kesal.
" Hehehe iya sudah aku catat di note hp ya Mbak Sera dan Mbak Senja, kalau begitu saya pamit pulang ya semuanya. " Jawab laki-laki itu sambil masuk mobil dan tak lama dia berlalu dengan mobil nya.
Sambil siap-siap pulang dan Sera menyalakan motor akupun ingat
" Astaghfirullah Ra.. kenapa kita gak minta nomer hp Mas nya, kita kan gak kenal dia, kalau dia bohong gimana? "
" Huaaahhhh iya.. gimana nasib motor ku, mana tanggal tua begini , baret dimana-mana , nom-nom jadi jelek sekali, kucel, Senjaa gimana dounx, " jawab Sera sambil mengelus si nom-nom.
" Ya udah sabar, positif thinking aja, Insya Allah Mas nya tanggung jawab, " Kata ku.
Tak lama kita bergegas pulang dan sembari menyapa abang tukang parkir dan memberikan beberapa uang bayar parkir.
" Bang, kita pulang ya, terima kasih bang, tetap semangat. "
" Iya Mbak, terima kasih, hati-hati di jalan, " sambil menerima uang yang aku berikan dan melambaikan tangan tanda perpisahan.
Dengan hati-hati dan sambil ngobrol kecil kita pulang ke kos an.
" Tadi Masnya namanya siapa ya?? Channel you tube nya apa? Kayak nya aku gak pernah lihat? " kata Sera sambil bawa motor pelan.
" Mana aku tahu, aku kan gak pernah lihat you tube. Lagian kamu cuma nonton drakor ajah, Lee min hoo lah, Lele Dumbo lah,hahaha, " sahut ku.
" Ich Senja ikutin jaman apa, kamu mah kerja mulu, hidupmu monoton itu itu ajah, " ledek si Sera.
Tak lama kita berbincang akhirnya sampai ke kos an. Setelah selesai memarkir kan motor kita naik ke kamar.
" Hooamm, ngantuk nih! " Ucap Sera.
" Sama, bersihin muka, sikat gigi, cuci tangan dan kaki bobo yuk, " sahut ku.
Setelah selesai kita berbaring di tempat tidur masing-masing. Karena memang ada 2 ranjang.
Tiba-tiba Sera berkata, " Tak ingat-ingat mas nya ganteng ya, tapi nyebelin. "
"Cieekk, perhatian banget, inget jangan halu, " ucapku sambil meledek.
" Ah kamu mah susah. Kalau orang dingin sama cowok mah gak pernah ngerti cowok ganteng atau enggak, " kata Sera kesal sambil memeluk guling nya.
" Udah bobo ajah yuks, kali nanti kamu ketemu sama mas itu di dalam mimpi. " Kataku sambil menarik selimut.
Malam mulai sunyi dan hening, perlahan kita tertidur lelap....
🍂 Happy reading
Jangan lupa like, rate5, add fav and comment ya… ☺️
Pagi sudah datang, ketika matahari mulai naik dan memperlihat kan cahayanya ke langit aku dan Sera sudah selesai siap-siap untuk berangkat kerja.
Ya pukul 07.00 pagi kita harus sudah berangkat mengingat agar tidak terkena macet. Paham lah bagaimana dengan hiruk pikuk kehidupan di Ibu kota.
" Nja, aku mau naik ojek online ajah lah, barang kali temennya Mas itu datang kan biar nom-nom langsung di benerin, " kata Sera.
" Iya, jangan lupa pesen sama pak Maman, biar kalau orang itu datang langsung di tunjukan motor mu dan kasih tahu juga kalau mau di bawah buat di benerin, " ucap ku sambil mengambil tas kerja ku.
" Oh iya ya, nanti aku bilang pak Maman. Nanti di kira maling lagi klo ada orang asing tiba-tiba datang dan ambil motor ku, bonyok lah tuh orang, " ucap sambil ketawa lirih.
" Nja, ojek online ku udah nyampe, aku berangkat duluan ya sambil nanti mampir di bawah buat bilang sama Pak Maman, "kata Sera sambil keluar kamar.
" Iya, hati-hati, " jawabku singkat.
Terdengar suara motor dari ojek online pesanan Sera sudah beranjak pergi, mengantarkan Sera ke kantornya.
Aku melihat jam tanganku, sudah menunjukkan pukul 07.10 menit. Kemudian aku cek aplikasi ojek online di hp ku, 3 menit lagi sampai si driver ojek nya.
Aku perhatikan nama dan fotonya sepertinya aku kenal.
Sabar aku menunggu sambil menghabiskan nasi goreng dan secangkir teh ku, tak lama hp ku berbunyi.
Alhamdulillah drivernya sudah sampai dan segera aku ke depan.
" Mbak Sera ya? " tanya mas drivernya, sambil ngecek aplikasi.
" Iya Mas, " jawabku singkat.
" Benar ya mb, tujuannya ke Kebon Jeruk, ini mb masker dan helm nya, " ucapnya sambil memberikan ku helm dan masker.
Tak lama kita jalan, aku semakin bertanya-tanya di dalam hati.
" Namanya Yusuf, fotonya juga mirip dia, apa jangan-jangan bener ya???? "
Beberapa menit kemudian, setelah aku berfikir ingin berani bertanya, mas driver nya yang membuka percakapan.
" Mb Sera udah lama kerjanya? "
" Iya , Alhamdulillah sudah 2 tahun mas, " jawab ku singkat sembari melirik ke spion.
" Ohw asli Jakarta ya?" tanyanya singkat.
" Ohw, bukan Mas saya asli Wonosobo, " jawabku.
" Loh sama mb, aku juga asli Wonosobo, tepatnya di desa Kreo, kalau Mbak desanya dimana? " ucap dia.
Hatiku semakin bertanya-tanya dan berfikir apakah ini Mas Yusuf Aji Santoso, Kakak kelas waktu SMA?
Tapi dia tidak mengenaliku, padahal waktu SMA kita sering ngobrol bareng di kantin. Tapi karena pakai masker dan helm aku tidak bisa memastikan, karena aku bukan orang yang bisa menerawang, hehehheheehe.
" Mbak, Mbak, kok diam saja?? " Tegasnya.
Sambil sedikit terbata aku menjawab,
" Ehm, aku dari Kareja Mas. Kayaknya aku gak asing sama Mas. "
" Wah kebetulan tetangga desa ternyata kita. Masa sih Mbak, emang muka ku pasaran kali ya, makanya banyak yang mirip, " ucapnya.
Belum aku sempat menanyakan nama panjang Mas Yusuf, ternyata kita sudah sampai kantorku.
" Sudah sampai Mbak total nya Rp20.000. " jelasnya.
" Ini Mas, terima kasih, " kataku sambil mengembalikan helm.
" Sama-sama Mbak, " ucap dia singkat.
Tak lama aku berjalan menuju lobby kantor, Mas Yusuf sudah perlahan pergi keluar area kantor.
Aku sempatkan menengoknya kembali. Tapi dia sudah tidak terlihat.
Aku berjalan menuju ruang kerjaku.
"Kenapa aku tadi nggak nanya nama lengkapnya? Kenapa tadi aku tidak menanyakan dia pernah sekolah dimana? Kenapa aku ini, dia kan hanya driver ojek online, yang namanya Yusuf dari Wonosobo juga banyak. Ah sudahlah …"
Gumam ku di dalam hati.
Tak lama sampai lah aku di meja kerja, segera aku menaruh tas ku di tempat biasa dan menyalakan komputer. Aku cek email, kemudian cek laporan yg ada di file meja untuk bahan meeting hari ini.
Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat semakin keras. Aku melihat ke depan ternyata Ajeng yang sedang berlari karena terlambat.
Meja kerja kita saling berhadapan dan hanya di batasi oleh partisi yang ukuranya setengah badan kita.
" Huft!!! Capek nya, " kata Ajeng sambil ngos-ngosan sembari merapihkan meja kerjanya.
" Terlambat lagi Jeng?? " tanyaku.
" Iya nih, pacarku ban motornya tadi bocor , akhirnya naik ojek online tapi datang nya lelet kayak keong, " jawabnya.
" Ohw... ya udah untung Pak Mirza belum sampai kalau sudah siap-siap kamu pagi-pagi sarapan omelannya dia kayak biasa, " ucapku sambil meledek.
Pak Mirza adalah manager di Kantorku, dia baik tapi dia tidak suka kalau ada karyawan yang tidak di disiplin, apalagi tidak menjaga integritas.
Sambil melirik ruangan Pak Mirza, Ajeng bertanya kepadaku.
" Lah!! kemana itu si bapak, tumben belum kelihatan, eh tapi baguslah aku aman jadinya, hehehheheehe. "
" Kurang tahu, namanya bos mah santai selow mau berangkat jam berapapun, " jawabku.
" Hari ini Putri jadi cuti Nja?? " tanya Ajeng sembari mengotak atik komputer nya.
" Yup " jawabku singkat.
Setelah itu kita sibuk dengan jobdesk kita masing-masing.
Aku cek lagi laporan dan email. Dan menbuat laporan rekap harian untuk hari ini.
Dan tak lama setelah semua selesai, tiba-tiba terlintas di kepalaku Mas Yusuf driver ojek online yang tadi pagi.
Karena sudah agak sedikit longgar akhirnya aku coba cari info di facebook.
Klik.. klik.. aku langsung searching nama Yusuf Aji Santoso. Dan muncul lah beberapa profil.
Aku cari dan cari, lihat foto profil dan ketemulah yang mirip. Aku buka profilnya, cek galerinya dan ternyata iya ketemu.
Dan dia memang tinggal di Jakarta. Tapi dia jarang aktif di facebook. Hanya sedikit info yang aku dapat.
Cuma bingung saja masa iya tadi dia? masa dia jadi driver ojek online? Setahuku dia anak orang kaya, bahkan pas lulus SMA dia kuliah di Universitas ternama.
Tak lama terdengar suara bisik lirik.
"Hust.. hust.. Nja, Senja… buat meeting hari ini kamu udah kelar??" tanya Ajeng sambil berdiri d depan batasan partisi meja kerja kita.
Sedikit kaget aku menjawab,
" Udah beres pokoknya. Kamu bikin aku kaget saja!! "
" Kaget kenapa? Kamu lagi ngapain sih dari tadi sibuk banget lihat monitor komputer mu? " tanya Ajeng yang memang suka kepo.
" Lagi kerja lah, masa tidur , hehehehehehe, " jawab ku sambil merapihkan berkas untuk meeting.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00. Tak lama Pak Mirza datang dan aku melihat dia bersama laki-laki.
Tak terlihat jelas siapa karena tertutup oleh badan Pak Mirza.
Pikirku mungkin anak nya, karena aku tahu beliau punya anak seumuranku.
Tapi tumben sekali anaknya ikut ke kantor, karena setahuku anaknya masih kuliah S3 di Singapura.
Tapi ya sudah lah, bukan urusanku juga.
Tiba-tiba Ajeng datang dan bertanya dengan semangat,
" Haduch haduch, aku ketinggalan berita ya, tadi Pak Mirza sama siapa? Aku tadi udah gak tahan akhirnya lumayan lama di toilet. "
" Ohw.. nggak jelas tadi aku cuma sepintas melihatnya, " jawabku santai.
" Ich.. kamu mah gak penasaran apa? Aku ajah kepo banget nih, " ucap Ajeng.
" Enggak, lagian disini kita kerja bukan untuk bergosip, hahaahaha, " sahutku sambil sedikit meledek.
" Ah susah emang kalau ngomong tentang laki-laki sama jomblo akut... huft ..!!! " balas Ajeng dengan nada kesal.
15 menit lagi pukul 10.00, waktu kita meeting daily.
Tapi perutku kok tiba-tiba bergejolak. Rasanya nggak kuat ingin ke toilet. Mungkin karena tadi pagi sarapan nasi gorengnya pedas.
Aku sedikit berlari menuju ke toilet, sambil memegang perut ku. Dan ketika antara lorong jalan dekat pintu toilet tiba-tiba
'Crash'…. Aku bertabrakan dengan seorang laki-laki yang tiba-tiba keluar dari toilet.
Aku sedikit terkejut dan terjatuh. Dan aku menatap laki-laki itu, sambil masih memegang perut ku. Sebelumnya aku tidak pernah melihat nya, aku malu dan hanya diam.
" Mbak, Mbak, nggak papa mb?? maaf tadi saya gak lihat ada mb. "
tanya laki-laki itu sambil membantuku berdiri.
" Ehm!! haduch!!maaf juga ya Mas, saya buru2-buru dan gak lihat jalan, sekali lagi maaf-maaf, " sambil membungkukkan badanku dan segera masuk toilet.
Di dalam toilet aku memikirkan kejadian tadi, malu rasanya, untung laki-laki itu tidak marah, bodoh banget aku gak lihat -lihat jalan. Huftt.…
🍂Happy Reading…
kisah nya masih berlanjut ya
Jangan lupa vote ,like dan komen..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!