Terlihat seorang Pria muda bernama Qin Chen terbaring lemas ditempat tidurnya. Suasana malam sedikit menakutkan dengan hujan yang sangat deras, sejak umur 9 tahun dia sudah tinggal dirumah sakit tanpa bisa berjalan dan selalu menahan rasa sakitnya.
Sel dikakinya mengalami kelumpuhan dan dia mengidap penyakit jantung yang sudah sangat parah. Dokter yang menanganinya juga mengatakan bahwa dia tidak akan hidup dalam waktu yang lama.
Setiap harinya dia hanya sibuk melihat Handphone miliknya, Qin Chen mungkin tidak memiliki teman ataupun Keluarga namun setiap harinya dia melihat Komik dan membaca Novel dengan penuh kecintaan.
Qin Chen tersenyum dan melihat keluar jendela, "Hm... Karakter ini semuanya terlalu naif, jika aku jadi mereka maka lebih baik terbang bebas seperti burung dari pada mengejar kekuatan yang akhirnya tidak bisa menikmati hidupnya sendiri."
Qin Chen meletakan Handphone disampingnya dan berbaring ditempat tidur, sebuah gumpalan cahaya hitam melesat dari atas langit dan masuk kedalam kamar Qin Chen. Gumpalan cahaya itu adalah sebuah Batu dengan pancaran Aura yang menakutkan.
Pusaran hitam yang menakutkan menelan Qin Chen kedalam, Batu itu perlahan larut menjadi gumpalan gas hitam yang masuk kedalam tubuh Qin Chen. Aliran panas disertai rasa sakit yang luar biasa hebat membuat Qin Chen terbangun dan berteriak kesakitan. Apa yang bisa dia lihat hanyalah kegelapan tak berujung, dibawah rasa sakit yang mengerikan itu Qin Chen akhirnya menyerah dan pingsan.
Qin Chen melewati sebuah cahaya dan jatuh disebuah Kuil yang ditinggalkan, setelah 3 jam Qin Chen akhirnya sadar dan memegang kepalanya yang masih sangat berat.
"Apa itu tadi dan dimana ini... kakiku !" Qin Chen dapat merasakan tubuhnya yang segar dan dia berdiri dengan ekspresi yang tidak percaya.
Entah hal macam apa yang sedang terjadi kepadanya, sudah sangat lama dia merasa sangat sehat seperti ini. Qin Chen meneteskan air matanya dan sekalipun ini adalah mimpi dia tidak akan menyesalinya.
Qin Chen melihat sekelilingnya dan tidak jauh dari tempatnya berdiri dia melihat sebuah Mayat yang memegang sebuah Buku dan Pedang yang tertancap didepannya. Qin Chen menghampirinya dan mengambil Pedang itu, untuk memastikan apakah ini mimpi atau bukan Qin Chen menampar dirinya sendiri dan merasakan sakit.
"Yin Yang Divine Book !" Qin Chen mengusap keringatnya dan dia merasa sedikit aneh, "Apa doaku sebelumnya dikabulkan dan melintas ke Dunia para Kultivator."
Qin Chen merasakan panas ditelapak tangannya dan Buku itu dihisap masuk dengan paksa, Qin Chen mendapatkan pemahaman sekilas dari Yin Yang Divine Book dan duduk. Tubuhnya terasa sangat hangat seolah ada aliran energi yang kuat didalam tubuhnya.
*Bang.*
Setelah setengah jam ledakan energi yang kuat menyembur dari tubuh Qin Chen, rambutnya tumbuh lebih panjang dan pakaiannya dia merasakan transformasi besar. Titik hitam terlihat jelas ditelapak tangannya dan Qin Chen perlahan membuka matanya.
"Hahaha... Perasaan ini sungguh luar biasa, sekarang siapa yang bisa bertarung denganku !" Qin Chen tertawa lepas dan penuh percaya diri.
*Brak.*
Pintu tiba-tiba ditendang oleh seorang Wanita dengan pedang dipinggangnya, Qin Chen melompat kebelakang dan tanpa sadar membentur dinding karena terkejut. Wanita itu melihat kearah Qin Chen dan dibelakangnya ada 10 orang Pria berbadan besar dengan Tombak.
"Aduh... siapa sih ini... mengejutkanku saja !" Qin Chen mengusap kepalanya dan merasa sakit.
"Wajah putih kecil ini cukup menarik, tangkap dia !" Kata Wanita itu dengan santai.
"Biarkan aku saja." Seorang Pria berbada kekar maju kearah Qin Chen dengan tatapan yang ganas.
Qin Chen memasang kuda-kudanya dan bersiap bertarung dengan gaya tinju, sejujurnya dia sangat ketakutan melihat Pedang dipunggung Pria itu dan dia berusaha untuk berani walaupun dalam segi postur dia kalah jauh.
Qin Chen memejamkan matanya dan memukul secara sembarangan, Pria itu berusaha menangkap pukulan Qin Chen namun dia terhempas dan menabrak dinding dengan sangat keras sampai tidak sadarkan diri. Semua orang terkejut begitu pula dengan Qin Chen, dia tidak tahu kalau dia benar-benar sangat kuat sampai menerbangkan Pria itu dengan sekali pukul.
"Ehem... hanya dengan seper sepuluh dari kekuatan asliku saja sudah tidak mampu bertarung. Sangat menyedihkan... kalian semua jangan buang waktu, maju saja sekaligus dan biarkan Tuan Muda ini merasakan kemampuan kalian." Kata Qin Chen dengan sedikit memainkan peran.
Sejujurnya dia ragu untuk melawan mereka dan hatinya berteriak agar mereka segera pergi, dia baru saja dikirim ketempat ini dan tidak mengerti apapun. Kekuatan supernya ini juga masih terasa sangat asing, untungnya dia banyak membaca komik dan tahu beberapa sikap yang harus diambil oleh Karakter utama.
"Tuan Kultivator yang terhormat... sepertinya ada sedikit..."
"Aku tidak butuh alasan kalian." Qin Chen menunjuk Gadis itu dan berkata, "Nama ?"
"Bi.. Bi Luo... kami adalah Bandit Gunung." Jawab Bi Luo dengan gugup.
Qin Chen mengangguk dan memiliki ide bagus, "Kalian beruntung karena Tuan Muda ini malas untuk membunuh. Tapi akan tidak masuk akal jika kalian tidak menebusnya, sekarang pergi carikan aku makanan dan pakaian yang bagus."
Mereka mengangguk dan segera pergi dari tempat itu, Qin Chen merasa lega dan apakah mereka kembali atau tidak itu sudah bukan masalah baginya. Qin Chen menarik Pedang itu dan menaruhnya dipunggungnya, dia duduk sebentar dan mulai melakukan pemahaman dengan kekuatannya yang sekarang.
"Karena mereka menyebutku Kultivator maka seharusnya ada Tingkatan kekuatan bukan, sial kenapa tadi aku tidak menanyakannya kepada mereka. Terlebih mengapa tidak ada sistem atau alat pemandu lain yang membantuku, jika aku berlatih secara otodidak apakah aku bisa jadi kuat. Tunggu sebentar... aku sudah membaca banyak komik sebelumnya mengenai Dunia Kultivator, apakah aku bisa menerapkan cara berlatih seperti karakter-karakter utama." Qin Chen mulai berimajinasi dan membayangkan karakter utama yang ada dibeberapa komik yang pernah dia baca.
Namun intinya Qin Chen sangat bersyukur bahwa dia bisa hidup sesuai dengan apa yang dia inginkan. Sebaik mungkin dia akan mencoba yang terbaik untuk menjalani hidup sesuka hatinya, dia tidak akan menjadi orang baik ataupun jahat untuk sekarang.
Qin Chen melihat lingkaran hitam ditelapak tangannya dan memiliki beberapa spekulasi, namun untuk sekarang mendapatkan pengetahuan umum tentang dunia ini jauh lebih baik. Jika tidak nantinya dia akan menjadi orang bodoh yang tidak tahu mengenai apapun.
Raungan yang keras terdengar diluar Kuil dan Qin Chen sedikit gemetar ketakutan, dia tidak tahu tempat apa ini dan sedikit mengintip keluar. Seekor Harimau besar sedang berada dihalaman dan Qin Chen benar-benar terkejut.
"Sudah aku tebak kalau mereka tidak akan kembali, malah sebaliknya Harimau ini yang datang. Tapi sekarang aku sudah kuat dan ngapain juga harus takut." Qin Chen mengambil Pedangnya dan berjalan keluar.
*Groar.*
Harimau itu melihat kearahnya dan meraung dengan ganas. Kaki Qin Chen mulai gemetar ketakutan dan ini adalah pengalaman yang gila menurutnya. Harimau itu berlari kearah Qin Chen dan bersiap untuk menerkamnya, Qin Chen mengayunkan Pedangnya secara acak dan Spiritual Qi yang kuat memotong Harimau itu menjadi dua bagian.
Qin Chen terkejut dan tertawa dengan bangga, "Hahaha... easy sekali...sepertinya aku cocok menjadi Pendekar Pedang tak tertandingi."
Perutnya mulai berbunyi dan Qin Chen merasa sangat lapar, dia memotong daging Harimau itu dan membakarnya dengan api yang sedang. Rasanya mungkin tidak enak karena dia tidak memiliki bumbu, namun semua itu jauh lebih baik dari pada dia harus mati kelaparan.
Qin Chen mengambil Intinya dan seketika pusaran hitam ditangannya menyerap energinya, dia sekarang mulai paham dengan cara kerja kemampuannya dan kemungkinan Qin Chen dapat menyerap segala bentuk jenis energi apapun untuk meningkatkan kecepatan Kultivasinya.
Untuk sekarang dia akan memahami Yin Yang Divine Book, karena dia sudah mendapatkan kesempatan ini maka Qin Chen akan menjalani hidup sesukanya. Apa yang paling dia harapkan adalah menjadi kuat dan memiliki Haremnya sendiri tanpa adanya batasan.
"Mengumpulkan Yin dan Yang lalu memurnikan didalam Dantian. Pria terlahir dengan memiliki Yang Qi cukup melimpah, sedangkan energi Yin tersedia saat malam hari dengan meminjam esensi cahaya bulan." Qin Chen duduk dan mulai menyerap esensi bulan.
Kedua jenis energi ini saling bertentangan namun karena Qin Chen memiliki pemahaman penuh maka dia dapat membuatnya saling terhubung seperti roda yang berputar. Awalnya tubuhnya mulai memanas namun seiring berjalannya waktu sensasinya berubah menjadi nyaman.
Semalaman penuh Qin Chen berlatih dengan giat dan keesokan paginya dia membuka matanya, tubuhnya menjadi lebih ringan dan lompatannya sangat tinggi. Otot ditubuhnya mulai berkembang dan kulitnya menjadi lebih keras, Qin Chen seolah sudah menembus beberapa lapisan dan karena dia tidak tahu Tingkat apa yang dia capai jadi dia tidak bisa mengukurnya.
"Mari kita coba seberapa kuat aku yang sekarang !" Qin Chen memukul sekuat tenaga kearah sebuah pohon dan berhasil melubanginya.
Qin Chen mengambil Pedang dipunggungnya dan memotong pohon besar dengan sangat mudah, dia tidak masih belum terbiasa dengan kekuatan super semacam ini. Namun bagi Anak Pria dan pecinta komik sejati baginya hal ini sudah sangat keren.
"Sudahlah... aku akan keluar dari sini dan melihat pemandangan." Qin Chen mulai berkemas dan mengubur Kerangka yang ada didalam Kuil.
Qin Chen mengambil pakaiannya dan meminta maaf untuk itu, untungnya hanya sedikit kotor dan penuh debu namun masih bisa dia pakai. Akan menjadi sesuatu yang aneh jika dia keluar menggunakan Pakaian Pasien rumah sakit, jadi dia harus mengikuti adat tempat ini.
Setelah semuanya siap Qin Chen berjalan dengan santai, Kuil itu terletak disebuah hutan belantara dan Qin Chen hanya melangkah maju tanpa banyak berpikir. Selama dia berjalan nantinya akan menemukan seseorang, jadi dia tidak terlalu ingin banyak memikirkan sesuatu yang tidak penting.
Qin Chen melepaskan Auranya dan berlatih untuk mengontrol Spiritual Qi miliknya, akan sangat buruk jika dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri dan karena dia memiliki banyak waktu senggang maka tidak akan jadi masalah untuk berlatih.
Setelah dua hari dia akhirnya keluar dari dalam hutan dan menemukan sebuah Desa yang kumuh, Qin Chen mendengar suara keributan dan tepat didepan pintu masuk pagar kayu dia melihat sekumpulan Penduduk Desa yang sedang bertarung melawan Serigala.
Qin Chen merasa bahwa ini adalah saatnya untuk membantu mereka, dia menarik Pedang dipinggangnya dan Auranya terlihat sangat menakutkan. Qin Chen berlari dengan kecepatan tinggi dan menebas seekor Serigala dengan mudah.
"Kemarilah Anjing-Anjing kecil !" Qin Chen memprovokasi mereka dengan penuh gaya.
Lima ekor Serigala yang tersisa melompat kearah Qin Chen dan berusaha menerkamnya, namun dimata Qin Chen pergerakan mereka terasa sangat lambat dan mudah baginya untuk menyerang. Qin Chen mengangkat Pedangnya dan dalam sekejap memotong kelima Serigala dengan kecepatan yang luar biasa.
Darah bercucuran ditanah dan Qin Chen mengambil Inti mereka, telapak tangannya menyerap semua energi itu dan Qin Chen merasakan energi hangat yang memenuhi dirinya. Walaupun dia tidak memiliki Sistem Pemandu yang kuat seperti Karakter utama di Komik setidaknya dia memiliki kemampuan yang seperti Cheat yang nantinya akan membuatnya menjadi lebih kuat.
"Terimakasih Kultivator Dermawan karena sudah membantu Desa kecil ini." Kata semua Penduduk Desa dengan hormat.
Qin Chen merasa sangat bangga namun dia harus tetap tenang, "Hanya beberapa Anjing kecil tidak perlu segitunya. Siapa Pemimpinnya ?"
Seorang Kakek Tua bernama Bao San maju dengan dibantu oleh Cucu Perempuannya Bao Luan. Mereka berdua memberi hormat kepada Qin Chen dan mata Qin Chen tertuju kepada Bao Luan yang cantik, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan menjaga martabatnya. Mereka memperkenalkan dirinya dan Qin Chen menanggapinya dengan ramah.
"Bisakah aku menetap disini selama beberapa hari kedepan, aku baru saja terkena musibah dan kehilangan banyak ingatan. Aku ingin menanyakan beberapa informasi tentang Tingkatan Kultivator dan seberapa kuat aku yang sekarang." Kata Qin Chen yang meminta ijin.
"Tuan akan selalu diterima disini." Bao San mengajak Qin Chen pergi kerumahnya dan memberikan Akomodasi.
Tingkat Kultivasi dibagi menjadi 8.
Tingkat Mortal.
Tingkat Penempaan Tubuh.
Tingkat Jiwa Roh.
Tingkat Langit.
Tingkat Spirit.
Tingkat Virtual.
Tingkat Raja.
Tingkat Saint.
Semuanya dibagi ke tiga Tahap awal, menengah dan akhir. Qin Chen mendapatkan pengetahuan dari Bao San, dia yang sekarang berada di Tingkat Penempaan tubuh Tahap Menengah.
Untuk sekarang Qin Chen sudah paham betul dengan lokasinya, dia berada di Benua Futu yang tingkatnya rendah. Sekarang dia berada di Wilayah Iblis dan menurut apa yang dikatakan Bao San lingkungan disini sangat keras.
Mereka mengobrol dengan nyaman di rumah sederhana Bao San, Bao Luan menuangkan teh untuk Qin Chen dan tatapannya sedikit menggoda baginya. Qin Chen meminumnya dan berpikir musim semi mungkin akan segera tiba, namun sebisa mungkin dia juga harus menjaga sikap dan wibawanya.
"Ada beberapa keraguan... Apakah benar-benar ada Iblis yang menguasai tempat ini ?" Tanya Qin Chen dengan santai.
"Bukan seperti itu... Mereka disebut Iblis karena mempraktikkan Teknik Kultivasi yang jahat, karena itulah tempat ini disebut Wilayah Iblis dan kejahatan ditempat ini umum terjadi." Kata Bao San dengan santai.
"Jika kalian merasa tidak aman mengapa tidak segera pergi ?" Tanya Qin Chen dengan penasaran.
"Kami tidak berdaya... Raja Iblis Tiran tidak mengijinkan siapapun keluar. Jika tidak semuanya akan dibunuh olehnya." Kata Bao San dengan ekspresi yang menderita.
Qin Chen tidak memiliki pendapat lain dan orang yang mereka sebut sebagai Raja Iblis ini berada di Tingkat Spirit dan semuanya sangat kuat. Qin Chen tidak akan mau membahayakan dirinya dan lebih baik tidak memprovokasi mereka.
Qin Chen diantar masuk kedalam kamar dan dia berbaring dengan nyaman. Walaupun Desa ini sangat kumuh namun setidaknya ada banyak informasi yang dia dapatkan, seseorang mengetuk pintu kamarnya dan itu adalah Bao Luan.
"Tuan... Aku membawa air untuk Tuan mandi." Bao Luan membawa baskom air dan masuk kedalam.
"Baiklah... kau bisa keluar." Kata Qin Chen dengan senyum yang ramah.
Bao Luan menggelengkan kepalanya, "Kakek memberikan perintah untuk melayani semua keinginan Tuan, tolong mengertilah jika tidak Gadis ini bisa dihukum nantinya !"
Bao Luan mendekat kearah Qin Chen dan membantunya melepaskan pakaiannya, Qin Chen tersenyum dan tidak menyangka kalau apa yang dia inginkan akan terjadi secepat ini. Bao Luan membersihkan punggung Qin Chen dan Qin Chen sedikit bersemangat dan kehilangan kendali.
Setiap sentuhannya sangat lembut dan Bao Luan melepaskan pakaiannya, dadanya yang lembut menyentuh punggungnya dan Qin Chen dengan cepat berbalik.
"Kakekmu memintamu untuk melayaniku dan apakah ini termasuk kedalamnya ?" Qin Chen mencium leher Bao Luan dan menyentuh dadanya.
Perlahan dia mendorongnya untuk berbaring dan Qin Chen merasa sangat bersemangat, dia menindih Bao Luan dengan tubuhnya dan senyuman yang nakal terlihat jelas dari ekspresi Bao Luan. Kukunya yang tajam tiba-tiba menembus kulit Qin Chen dan energi yang aneh mengalir kedalam tubuh Qin Chen.
Kesadarannya mulai memudar dan Qin Chen jatuh dengan wajah yang pucat. Bao Luan menyingkirkan Qin Chen kesamping dan menjilat darah yang ada dikukunya.
"Hehehe... jika saja kau tidak sekuat itu aku pasti akan bersedia tidur dengan Anak tampan sepertimu." Bao Luan memakai kembali pakaiannya.
Racun yang dia simpan didalam Kukunya sangat mematikan, setelah masuk kedalam tubuh korbannya maka hanya dalam hitungan detik dia akan lumpuh dan mati seketika. Tempat ini adalah Wilayah Iblis dan memiliki rahasia besar, apa yang dia incar dari Qin Chen adalah Pedangnya.
Untuk seorang Kultivator di Tingkat Penempaan Tubuh dia membawa Pedang Tingkat Langit, bodohnya lagi dengan kekuatan yang lemah dia menunjukannya didepan umum. Jika dia bisa memberikannya kepada Raja Iblis Tiran maka bukan hal yang mustahil untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Bao San masuk kedalam dan mengambil Pedang Qin Chen, "Bagus... kita akan berangkat sekarang dan menyerahkan Artifak Tingkat Langit ini untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak !"
"Hahaha... rencana Kakek memang luar biasa." Kata Bao Luan dengan penuh semangat.
"Benar... Rencananya memang sangat bagus." Suara Qin Chen tiba-tiba terdengar.
Bao San dan Bao Luan terkejut melihat Qin Chen yang sudah bangun, Qin Chen memukul leher Bao Luan dan membuatnya jatuh pingsan dengan mudah.
"Aku tidak ingin membuly orang tua yang akan mati, serahkan Pedang itu dan aku akan memaafkan kalian ?" Qin Chen mengulurkan tangannya dan memintanya baik-baik.
Bao San mengangkat kepalanya dan tersenyum, Auranya meledak dan tubuhnya membengkak dengan penuh otot dan bulu. Sosoknya sudah seperti Gorila dan dia memukul langsung kearah Qin Chen.
Qin Chen menangkap pukulan itu dengan tangan kirinya dan baginya Harimau yang sebelumnya dia lawan jauh lebih kuat. Namun perubahan ini sungguh membuatnya jijik, namun tidak ada waktu baginya untuk terkejut karena ini adalah dunia Kultivator.
"Karena kau ingin mati maka aku akan mengabulkannya." Qin Chen memukul Bao San dan membuatnya menabrak dinding dengan keras.
Qin Chen mengambil Pedangnya dan Spiritual Qi miliknya menyelimuti Pedang, Qin Chen dengan cepat berlari kearah Bao San dan memotong kepalanya dengan mudah. Setelah berubah wujud Bao San hanya memiliki kekuatan Tahap Akhir Tingkat Mortal, tubuhnya memang keras namun dengan Pedangnya Qin Chen dapat memotongnya.
"Menjijikan... dia mengatakan bahwa tempat ini dipenuhi penjahat, tapi siapa yang menyangka kalau orang sepertinya tidak tahu terimakasih dan merencanakan sesuatu yang buruk." Qin Chen melihat Cincin dijari Bao San dan segera dia mengambilnya.
Qin Chen mengalirkan Qi miliknya dan banyak Batu Roh yang keluar. Qin Chen mengambil sebuah Buku yang tidak lain adalah Teknik Seni Beladiri.
"Jari Penghancur." Qin Chen membacanya sebentar dan berkomentar, "Sepertinya aku mendapatkan Buku Seni Beladiri yang bagus !"
Setelah ini dia akan meluangkan waktu untuk mempelajarinya, namun dia tidak menyangka kalau Pedang yang dia ambil dari Kuil adalah Artifak yang luar biasa. Pantas saja dirinya dapat membunuh Harimau itu dengan mudah, Qin Chen mendapat pemahaman baru dan dia menyimpan Pedang itu didalam Cincin Ruang.
Qin Chen kembali dan masih melihat Bao Luan yang pingsan, wanita ini sangat beracun namun Qin Chen masih memikirkan apa yang sebelumnya terjadi. Qin Chen mengikat tangannya dibelakang dan menahannya sampai dia bangun.
Setelah beberapa waktu Bao Luan membuka matanya dan didepannya Qin Chen sudah menunggunya tanpa menggunakan sehelaipun pakaian.
"Kau !"
"Bagaimana rasanya jika keadaan berbalik, padahal aku ingin mengampuni Kakekmu tapi sayangnya dia melawanku dan mati. Sekarang bagaimana dengan dirimu, apakah aku juga harus membunuhmu cantik !" Qin Chen tersenyum dengan santai.
"Tidak-tidak... aku dipaksa melakukannya oleh Kakekku, tolong jangan bunuh aku !" Bao Luan memohon ampun dengan ekspresi yang ketakutan.
"Mengampunimu itu bukan hal yang mustahil tapi bukan berarti tidak ada hukuman. Apakah kau tahu apa imajinasi Pria yang paling liar ?" Tanya Qin Chen sambil menyentuh pipi Bao Luan.
"Apa itu Tuan ?" Bao Luan sedikit gugup dan terlihat takut.
"Tidak seperti ditempatku yang banyak aturan... disini mereka yang kuatlah yang membuat aturan dan hidup matimu dibawah tanganku." Qin Chen meremas dada Bao Luan dan merobek pakaiannya.
Qin Chen melemparnya ketempat tidur dan mulai melakukan **** dengan keras, dia mencengkram leher Bao Luan dan melakukan kegilaan. Qin Chen tidak perlu merasa bersimpati sama sekali kepada wanita ini, selain penampilannya yang cantik tidak ada nilai lebih yang bisa dia gunakan.
Mereka yang baik kepadanya akan mendapatkan perlakukan yang baik, namun jika ada orang yang ingin menyakitinya maka mereka harus siap menerima pembalasannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!