Kayla putri terlihat seperti orang linglung saat dia tersadar dari tidurnya. Dia merasa aneh dengan tempat dimana dirinya kini berada.
Kayla tampak berpikir dan berusaha mengingat apa yang Sudah terjadi, yang dia ingat sebelumnya dia berada di sebuah pesta salah seorang rekan bisnisnya. Lalu dia merasakan sakit luar biasa pada tubuhnya setelah meminum minuman yang di berikan oleh seorang pelayan. Setelah itu Kayla terjatuh tidak sadarkan diri dan di sinilah dia saat terbangun di tempat yang menurutnya terlalu kecil untuk seorang Kayla Putri.
Kayla mencoba bangkit dan berjalan dengan tertatih menuju meja rias yang ada di pojok kamar itu, mulutnya terbuka tidak percaya melihat pantulan dirinya yang berbeda jauh. wajah itu terlihat pucat namun tetap terlihat cantik alami dan bentuk tubuh yang kurus namun mirip body model - model di luar sana walaupun Kayla yang sebelumnya Tak kalah cantik.
"Apa yang terjadi?" Kayla mencubit tangannya dan "aww."
Seseorang menerobos masuk saat mendengar teriakan di kamar itu.
"Apa kau baik - baik saja?"
Kayla menoleh karena terkejut saat pintu terbuka dengan kasar dan tubuhnya sedikit limbung karena pria yang menurutnya sangat tampan tiba - tiba masuk dengan raut wajah khawatirnya dan langsung memeluk Kayla.
Untuk sesaat Kayla terdiam mematung mendapatkan perlakuan seperti ini karena di kehidupan yang sebelumnya, dia tidak pernah dekat dengan siapapun termasuk keluarganya sendiri.
Lalu ingatan - ingatan pemilik tubuh asli bermunculan di kepalanya yang membuat ya meringis kesakitan.
"Dek?"
Kayla menatap pria yang ada di hadapannya, 'aku kira orang ini pacar atau kalau engga suami tubuh ini, eh ternyata abangnya' pikir Kayla yang merasa kecewa.
Melihat raut wajah adiknya yang terlihat sedih Kaysan Putra Atmaja nama pria itu langsung mengajak adiknya untuk kembali beristirahat di tempat tidur, "pasti kamu masih ngerasa sakit kan dek."
Kayla mengangguk pelan, padahal dia merasa sedih kenapa pria itu jadi kakaknya bukan kekasihnya.
Kaysan menggenggam tangan adiknya, "Dek, abang janji mulai sekarang abang Akan selalu ada buat adek."
'Telat bang, adek kamu udah ga ada dia udah nyerah duluan.' ucap Kayla dalam hati.
Ya, itu karena sebelum Kayla putri masuk ketubuh Kayla putri Atmaja yang mengalami kecelakaan setelah dia pergi meninggalkan restoran tempat keluarga besar Atmaja sedang makan malam untuk merayakan kesuksesan sang cucu termuda di keluarga Atmaja tanpa memberitahunya.
Dia benar - benar kecewa dan sakit hati saat melihat mereka semua menganggap Kayla tidak di ada, apalagi tatapan mencemooh dari beberapa sepupunya padahal dia juga memiliki sepupu perempuan namun mereka menerima perlakuan yang jelas berbeda.
Kaylapun memutuskan untuk pulang daripada hatinya semakin terluka namun naas sesampainya di rumah, dia terjatuh dari tangga yang agak licin ketika dirinya hendak ke lantai dua menuju kamarnya. Kayla Tak sadarkan diri karena kepalanya terbentur cukup keras dan sebelum dia kehilangan kesadaraannya Kayla berharap dia tidak pernah bangun lagi.
Kayla putri Atmaja lahir di keluarga yang menganggap anak laki - laki lebih berharga di bandingkan anak perempuan.
Dalam novel ini Kayla putri Atmaja harus merasakan penderitaan yang panjang untuk mendapatkan akhir yang bahagia, itu pun atas bantuan pria Antagonis yang membuatnya bersatu dengan pemeran pria protagonis dan keluarga besar Atmaja.
Tapi Kini di dalam tubuh sang Protagonis adalah Kayla putri seorang wanita karir yang mandiri dan tidak suka mengemis cinta serta perhatian orang - orang. Dia Akan membuktikan pada penulis novel dan sahabatnya yang suka membaca novel ini, jika Kayla putri Atmaja Akan mendapatkan akhir yang bahagia tanpa harus menderita dan terinjak harga dirinya terlebih dahulu.
...----------------...
Kayla benar - benar marah saat mendengar salah satu pekerja di rumah keluarga Atmaja yang cukup dekat dengan nya mengatakan ketika insiden dia jatuh dari tangga Ayah dari Kayla putri Atmaja yaitu Kelvin Atmaja tidak membawanya ke rumah sakit namun dia hanya menghubungi dokter keluarga untuk mengobati lukanya saja setelah itu dia hanya terbaring Tak sadarkan diri di kamarnya dengan Bi Imah yang merawatnya.
"Jujur Non, bibi yang merawat Non Kayla dari kecil merasa sakit hati melihat Non di perlakuan seperti itu." ucap Bi Imah sambil menangis mengingatnya.
Kayla memeluk Bi Imah, "terima kasih Bi, karena sudah merawatku dengan penuh kasih sayang."
"Bibi ga pernah berhenti berdoa supaya semua yang ada di sini lebih perhatian sama non." kata Bi Imah.
Kayla menepuk pelan punggung Bi Imah yang menangis tersedu, 'Kenapa kamu bertahan di sini Kayla kalau keluarga Atmaja memperlakukanmu dengan buruk.'
"Non." Bi Imah menatap Kayla, "Lebih baik Non pergi dari rumah ini dan cari kebahagiaan non sendiri."
"Bi." Kayla mengangguk, "setelah Aku benar - benar pulih bi, Aku Akan pergi."
Bi Imah mengusap pipi Kayla dengan penuh kasih sayang, "Non harus buktikan jika Non bisa lebih baik dari yang mereka banggakan ."
Kayla tersenyum, "Bibi Akan menjadi orang yang pertama yang menikmati kesuksesanku."
"Ya Non."
Kayla berjanji setelah dia pulih, dia Akan pergi dari rumah terkutuk ini. Dia bukanlah pemeran Protagonis yang mau bertahan di sana dan pasrah di tindas sampai mendapatkan kebahagiaan yang entah kapan datangnya, tapi dia adalah Kayla Putri tanpa nama Atmaja di belakangnya.
Kayla harus mencari Apartemen dahulu tidak perlu mahal yang terpenting nyaman untuknya. Beruntung saat dia membuka lemari pakaiannya dia menemukan dua Buah buku tabungan yang isinya cukup lumayan dan salah satunya adalah pemberian Kakeknya dari pihak sang ibu yang menyayanginya dengan tulus.
Dan dia Akan berhenti bekerja di perusahaan Atmaja Group karena dalam ingatan Protagonis asli dia terus di perlakuan seperti pesuruh Selama bekerja di sana.
Mungkin dia harus memulai semua dari awal, itu tidak masalah bagi Kayla yang terpenting dia bisa jauh dari keluarga Atmaja.
Kayla bertekad untuk merubah isi novel yang dia masuki, walaupun dia tidak Tau seluruh ceritanya karena Kayla tidak suka membaca novel yang menurutnya hanya buang waktu saja jika bukan karena sahabatnya Vira yang selalu bercerita tentang novel ini mungkin dia tidak Akan Tau sama sekali Jalan ceritanya.
"Hah, jadi kangen sama si Vira, dia sedang apa ya?" Kayla menatap langit - langit kamarnya, "Apa semua orang disana merasa kehilangan ya, karena Aku udah ga ada? atau malah mereka sedang merayakan kepergianku? karena Aku tau mereka membenciku." ucap Kayla setelah Bi Imah pergi dari kamarnya.
Kayla tersenyum kecut karena sadar jika nasibnya dan pemilik tubuh ini sama. Sama - sama menyedihkan memiliki keluarga yang tidak peduli pada mereka.
Tapi Kayla Putri telah membuktikan dia bisa sukses tanpa keluarganya dan kini dia Akan buktikan juga pada semua tokoh di novel ini termasuk penulis dan pembacanya jika dia Akan sukses melebihi kehidupan dia sebelumnya.
"Semangat Kayla." kata Kayla menyemangati dirinya sendiri.
Pagi itu Kayla terbangun, sengaja dia bangun lebih pagi karena dia Tau keluarganya tidak Akan menganggapnya saat dia bergabung untuk Sarapan, jadi dia langsung menuju dapur.
Kayla melihat Bi Imah sedang memasak untuk Sarapan dan terkejut melihat Kayla masuk ke dalam dapur.
"Loh, Non Kayla Sudah bangun?" tanya Bi Imah.
"Iya Bi, Bibi masak apa?" tanya Kayla mendekati Bi Imah.
"Ini nasi goreng." jawab Bi Imah.
Kayla mengambil piring dan meminta sedikit nasi goreng pada Bi Imah, "Sedikit aja Bi."
"Ga bareng sama yang Lain?" tanya Bi Imah heran karena biasanya nona mudanya ini Akan bergabung di meja makan walaupun perlakuan mereka buruk padanya.
"Males, mending Aku makan di dapur saja." jawab Kayla yang langsung duduk di kursi yang ada di dapur setelah Bi Imah memberikan nasi goreng ke piringnya.
"Non, memangnya mau kerja?" tanya Bi Imah.
"Aku mau berhenti bi." jawab Kayla sambil mencuci piring bekas dia makan.
"Loh, kenapa?" tanya Bi Imah lagi. Karena Bi Imah Tau jika nonanya itu sangat senang bekerja di perusahaan Atmaja.
"Bi, Aku Akan memulai semua ya dari awal." jelas Kayla, "Ya udah Bibi mending kembali masak, mereka sebentar lagi Sarapan."
"Ah iya non." Bi Imah pun kembali masak.
Kayla kembali ke kamarnya untuk mengambil tas Tak lupa dia membawa amplop berisi surat pengunduran dirinya yang dia temukan di Laci meja rias semalam. "Bismillah, semoga apa yang Aku rencanakan hari ini berjalan dengan lancar. Amiiin."
Kayla pun turun kembali ke lantai satu, dia melewati ruang makan tanpa menoleh walaupun Kayla yakin mereka Tau saat Kayla lewat tapi Kayla yang sekarang tidak Akan peduli mau mereka baik atau bersikap seperti biasa.
Kaysan yang hendak memanggil Kayla mengurungkan niatnya ketika melihat ibunya menggelengkan kepala. Dia melirik ke arah ayahnya yang tidak terusik sama sekali.
Entah sampai kapan keluarganya Akan mengabaikan Kayla.
Sedangkan Kayla Melihat motor miliknya yang ada di garasi menghela nafas panjang, di sana terparkir Mobil dan motor yang harganya ga kaleng - kaleng tapi yang bisa dia pakai hanya motor matic yang berada di pojokkan.
"Setelah Aku keluar dari rumah ini, Aku Akan membeli kendaraan yang lebih baik." tekadnya sambil memakai helm, Kaylapun melajukan motornya keluar rumah. Dia ke kantor Atmaja hanya untuk memberikan surat pengunduran diri dan mengambil barangnya lalu setelah dari sana dia Akan mencari Apartemen. Kayla beruntung karena berangkat pagi jadi dia tidak harus kesal karena terjebak macet.
Sesampainya di Kantor Atmaja Group Kayla langsung naik kelantai dua dimana dia di tempatkan Selama ini, hatinya menggerutu dan marah karena begitu teganya dia yang juga putri keluarga Atmaja hanya bekerja di bagian paling rendah yaitu office girl.
Tanpa terasa Air matanya mengalir tanpa dia mau, "keputusan yang bagus Kayla." ucapnya menyemangati diri sendiri.
"Loh Kayla, kemana aja kamu?" tanya Mila salah satu Seniornya.
Kayla hanya mengangguk dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Mila selaku penanggung jawab.
"Kamu mau berhenti?" tanya Mila heran pada Kayla.
"Ya Mbak." jawab Kayla singkat.
"Yakin?" tanya Mila lagi karena dia tau Kayla rela di tempatkan sebagai office girl walaupun gadis itu lulusan S2 di universitas terbaik di ibukota.
"Tentu saja."ucap Kayla. Setelah Pengunduran dirinya di terima oleh Mila, Kayla mengambil barangnya yang hanya baju dan sepatu itu di loker.
Sebelum meninggalkan perusahaan itu Kayla berpapasan dengan ayahnya Kelvin Atmaja dan Kaysan, tidak seperti karyawan yang Lain yang menyapa dengan hormat tetapi tidak dengan Kayla toh sekarang dia bukan karyawan Atmaja Group lagi. Kayla pun berjalan dengan mengangkat dagu dan melewati mereka membuat semua yang ada di sana terkejut dengan keberanian Kayla kepada pemilik perusahaan.
"Dia kan OG, berani banget."
"Ga takut apa dia."
Mendengar kasak kusuk para karyawan yang membicarakannya membuat Kayla tersenyum sinis, 'Terserah yang penting Aku suka'.pikir Kayla sambil pergi dari perusahaan itu.
Kelvin dan Kaysan terus melanjutkan langkah kaki mereka menuju lift tanpa memperdulikan apa yang di lakukan oleh Kayla karena tidak ada yang Tau jika Kayla bagian dari keluarga Atmaja.
......................
Kayla menatap gedung Apartemen lima belas lantai di hadapannya bukan Apartemen yang mewah tapi keamanannya cukup baik dan lokasinya yang ada di dekat perkantoran, dari iklan yang dia baca di sosial media ada unit yang di jual pemiliknya di lantai sepuluh, Bagi Kayla harga tidak masalah yang penting masih di ibu kota.
"Dengan Mbak Kayla ya?" tanya salah seorang pegawai yang sudah menunggunya di lobby.
"Betul Pak." jawab Kayla.
"Saya di beri amanat oleh pengelola gedung untuk menunjukkan unit yang Akan di jual oleh Pak Bastian." ucap pegawai yang menemani Kayla untuk melihat unit Apartemen yang Akan dia beli.
Kayla memutuskan untuk membeli Apartemen dari pada menyewa karena bagi Kayla itu bentuk investasi untuk dia di masa yang Akan datang meskipun dia tidak yakin jika cerita novel ini Akan ada ratusan episode.
Di lantai sepuluh hanya ada empat unit Apartemen dan tiga diantaranya ada yang menempati.
"Mari Mbak." kata pegawai yang bernama Bagus itu sambil menekan kode untuk membuka pintu Apartemen, "nanti Mbak Kayla bisa merubah kodenya sesuai keinginan."
Kayla mengangguk paham, saat dia masuk ke dalam Apartemen Kayla merasa kagum karena meskipun bukan Apartemen mewah namun cukup luas dengan dua kamar tidur yang memiliki kamar mandi di salah satu kamar dan satu kamar mandi di dekat dapur. ruang makan yang menyatu dengan dapur yang tidak terlalu sempit dan ruang Tamu yang cukup luas. Semua perabotannya pun Sudah lengkap sehingga Kayla tinggal mengisinya saja.
"Wah, saya jadi tinggal bawa pakaian saja." ucap Kayla yang langsung suka pada Apartemen ini.
"Jika Mbak suka, saya Akan menghubungi Pak Bastian." kata Bagus.
"Iya Pak."
Pak Bagus pun menghubungi pemilik Apartemen itu dan mengatakan jika ada yang berminat untuk membeli unit ini.
"Kalau begitu kita ke lantai satu untuk menemui pihak pengelola gedung ya Mbak." ucap Bagus, "Kapan Mbak Kayla menempati Apartemen ya?"
"Sore ini Pak, karena barang saya hanya sedikit palingan saya Akan titip sepeda motor saya." jawab Kayla.
"Mbak bisa menyimpan motor Mbak di basement."
"Ya Pak makasih."
Kayla bersama Pak Bagus turun kelantai satu untuk menemui pengelola gedung apartemen dan mengurus jual beli unit Apartemen.
Lalu Kayla pamit untuk mengambil barang - barangnya di rumah Atmaja.
'Sebentar lagi Aku Akan terbebas dari rumah rasa neraka dunia itu, dan Aku Akan menunjukkan kesuksesanku tanpa embel - embel keluarga Atmaja.' Ucap Kayla dalam hati.
Setelah mengurus pembelian Apartemen selesai Kayla kembali ke rumah Atmaja dengan menggunakan taksi online, Kayla meminta pengemudi taksi untuk menunggu ya mengambil barang karena Kayla berencana tidak berlama - lama di rumah itu.
Saat dia masuk ke dalam rumah ternyata dia melihat sedang berkumpul keluarga besar Atmaja di ruang tengah sambil bersenda gurau, mereka sadar akan kepulangan Kayla namun mereka mengacuhkannya seperti biasa.
Kaylapun tidak ingin memperdulikan mereka yang terpenting dia segera pergi setelah mengambil barang - barangnya.
"Bagus ya kamu, ga punya sopan santun." ucap Miranda Ibu dari Kelvin Atmaja yang berarti neneknya Kayla.
Kayla yang hendak menaiki tangga mengurungkan niatnya dan menoleh pada neneknya itu, "sayang sekali nenek, tidak ada satu orang pun di sini yang mengajari saya sopan santun." jawabnya datar.
"Kayla." seru Rissa ibunya yang tidak mengira putrinya yang selalu diam saat di tegur kini berani membalas ucapan neneknya.
"Itu benarkan MAMA?" tanya Kayla pada ibunya, "Kalian sibuk memanjakan anak laki - laki kalian hingga lupa jika kalian memiliki seorang putri?."
"CUKUP KAYLA." bentak Kelvin menatap tajam pada Kayla, dia tidak suka dengan nada bicara putrinya yang mulai berani.
Kayla balas menatap Ayah yang tidak pernah sedikitpun menunjukkan rasa sayang pada dia, "Ya ya, saya hanya anak yang Tak dianggap dan tidak penting untuk kalian bukan." malas untuk berdebat Kayla segera naik ke lantai dua dan berjalan menuju kamarnya yang berada paling ujung.
Kayla menggendong tas ranselnya dan menarik koper yang Sudah dia siapkan Tadi pagi, untuk terakhir kalinya Kayla menatap miris kamar yang Sudah dua puluh tahun dia tempati "Aku tidak Akan kembali lagi." gumamnya yakin.
Tanpa kesulitan Kayla membawa kopernya turun.
"Dek, kamu mau kemana?" tanya Kaysan yang terkejut melihat adiknya membawa koper dan tas besar.
"Aku akan pergi." jawab Kayla.
"Alah, paling juga bentar trus balik lagi kesini." cibir Kaysar.
Kayla tersenyum pada adiknya itu, "Aku pastikan itu tidak Akan terjadi adik."
Rissa hanya bisa menatap sendu pada putrinya itu, ingin dia menghampiri putrinya itu namun suaminya menggenggam erat tangannya.
Kayla melihat satu persatu wajah semua orang yang ada di sana, mereka semua tidak pernah memperlakukannya dengan baik termasuk Kaysan yang baru beberapa waktu berubah lebih baik pada Kayla.
"Aku pergi tapi Aku Akan pastikan Aku Akan kembali dan meruntuhkan keangkuhan kalian." ucap Kayla dengan percaya diri, dia pun pergi dari kediaman Atmaja dan langsung menaiki taksi yang menunggu ya di luar.
'Silahkan rayakan kepergianku karena yang Akan kembali dan membuat kalian menyesal bukanlah putri kalian tapi Kayla putri.' ucap Kayla dalam hati.
......................
"Ah, akhirnya bisa tidur nyenyak juga." ucap Kayla yang merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang empuk.
"Aku heran sama si Kayla ini, dia punya uang banyak dan juga saham yang lumayan tapi mau - maunya tinggal di sana terus di injak - injak harga dirinya."
Ketika Kayla membereskan pakaian yang masih layak ke dalam koper, tidak sengaja dia menemukan sebuah map yang berisikan saham sepuluh persen miliknya di perusahaan Atmaja Group.
"Tapi kenapa keluarga itu menempatkan Kayla sebagai office girl di perusahaan? apa mereka tidak Tau saham ini atau Kayla di perlakuan seperti ini karena tidak mau menyerahkan saham dia?"
krucuk krucuk
Kayla memegang perutnya, dia lupa jika dia belum makan sejak Tadi siang, Kayla pun keluar dari kamarnya dengan membawa dompet. Dia Akan berbelanja di swalayan yang ada di samping Apartemen.
Kayla keluar Apartemen tanpa memperdulikan pakaiannya yang hanya memakai baju tidur berlengan pendek dan celana selutut, di luar unit Apartemen ya Kayla berpapasan dengan seorang pria salah satu penghuni di lantai sepuluh.
Ingin menyapa namun pria itu hanya melirik ya sekilas dan berlalu melewatinya tampak acuh.
"ganteng - ganteng kok sombong." gumam Kayla yang perjalanannya menuju swalayan di bawah.
Namun pria itu menoleh melihat Kayla berjalan menuju lift, "Kau terlihat baik - baik saja sekarang." ucapnya kemudian masuk ke dalam Apartemennya.
Kayla berjalan sambil mendorong troli, di mengambil sayuran juga daging beserta bumbu - bumbu masakan Tak lupa dia membeli camilan juga minuman bersoda dan tidak lupa dia membeli mie instan dengan aneka varian.
Dirasa Sudah cukup Kaylapun mendorong troli nya menuju kasir.
Dengan sedikit kesusahan Kayla membawa semua barang bawaannya ke Apartemen sebelum naik dia menghampiri Security dan memberikan beberapa camilan dan minuman.
"Terima kasih Mbak," ucap Security yang berjaga.
"sama - sama Pak, mari." Kaylapun masuk ke dalam lift.
"capek." gumam Kayla setelah membereskan semua barang belanjaannya, dia pun akhirnya hanya memasak dua bungkus mie instan karena jika harus memasak terlebih dahulu cacing di perutnya tidak bisa menunggu.
Kayla membawa semangkuk mie yang dia masak ke ruang tengah dan supaya bisa makan sambil menonton televisi.
"Akhirnya aku bisa merasakan enaknya mie rebus campur telur dan sayur di tambah saus dan irisan cabai." ucap Kayla sambil tersenyum lalu memfotonya terlebih dahulu untuk dia posting di akun media sosialnya untuk pertama kali dengan caption 'nikmatnya hidup ini.' kemudian menikmati makanan yang ada di hadapannya.
Seseorang yang tinggal di unit apartemen sebelah sedang iseng berselancar di media sosial tersenyum tipis melihat postingan dari Kayla, "Sepertinya kamu bahagia hanya karena semangkuk mie instan."
"Tuan, sepertinya nona Kayla sedang mencari pekerjaan." ucap asisten pria itu memberitahukan.
Pria yang di sebut tuan itu memiliki ide, "Beritahu pak Bagus untuk memberi informasi pada Kayla, jika perusahaan kita sedang mencari sekretaris."
"Tapi bukannya anda menolak adanya sekretaris wanita." kata sang asisten yang sangat tau bagaimana Tuannya ini tidak menyukai sekretaris wanita karena rata - rata yang di rekrut selalu berusaha menggodanya.
Sang Tuan menatap jengah pada asistennya, "kau berani membantah perintahku?" tanyanya dengan penuh penekanan.
"Ah,,, tidak tuan. saya akan segera bicara dengan pak Bagus."
Sepeninggalan Asistennya, Pria itu menyeringai sambil memperhatikan potret wanita itu di ponselnya yang dia ambil secara diam - diam, "aku yakin kamu tidak akan menyia - nyiakan kesempatan ini, karena kau pasti tau jika perusahaanku adalah saingan terberat dari keluarga Atmaja. Dan dengan senang hati aku akan membantumu untuk menghancurkan orang - orang yang telah menyakiti kamu."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!