Hai readers, selamat datang di novel aku selanjutnya. Silahkan dinikmati ya alur ceritanya, di selami setiap tokoh yang terlibat, dinikmati konfliknya dan diambil hal-hal baiknya.
Sekalian Author mau memberi tahu, cerita ini asli karangan pemikiran author sendiri. Cerita ini mengandung unsur komedi, romantis, misteri, dan thriller ya kak dan baiknya kakak baca dulu sinopsis ceritanya sebelum membaca novel ku ini. Semoga kalian suka dan membacanya sampai selesai.
DON'T PLAGIAT, PLEASE!!!
Happy reading 🌹
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disudut kamar kecil nan minimalis, ada seorang gadis cantik yang sedang mematut diri akan penampilannya dihadapan cermin. Malam ini gadis itu sengaja memakai gaun pemberian kekasihnya yang ia tidak pernah mau memakai sebelumnya.
Namun karena malam ini, mood ia sedang datang baik dan sudah satu minggu ia tidak bertemu juga. Ia akan menuruti permintaan kekasihnya itu untuk memakai gaun pendek walaupun sebenarnya dipakainya diwaktu yang tidak tepat. Tetapi ia pikir, ia sengaja malam ini datang untuk memberikan sebuah kejutan manis walaupun tidak ada acara perayaan apapun.
"Cantik..." gumam gadis itu yang nampak centil setelah memoles sedikit lip tint pada bibir merahnya dan ia tak lupa mengedipkan sebelah matanya dihadapan cermin.
Gadis itu telah memakai gaun pendek di atas lutut hingga menampakkan kaki jenjangnya yang putih mulus juga potongan renda sebahu pada gaunnya hingga menampakkan tubuh gadis itu terlihat seksi. Ia tak lupa juga menggeraikan rambut panjang gelombangnya agar tak terlihat oleh kaum adam yang lain melihat bagian bahunya yang putih bersih.
"Muaaach..." gumam gadis itu lagi dengan mulut dibuat manja menandakan bibirnya itu telah merah merona. Ia pun bergegas keluar dari kosannya dan tak lupa membawa tas kecil miliknya.
Kreeeeeeggg...
Gadis itu ialah Nada Rima Handoko, gadis cantik berusia 20 tahun dan seorang mahasiswi cantik tingkat 5 di universitas kota itu. Ia putri satu-satunya dari keluarga pasangan Bapak Handoko dan ibu Rima. Namun sayangnya ia hidup dari kecil dengan keadaan broken home, Karena bapaknya yang selalu selingkuh diluar sana bersama kekasihnya begitu pula dengan ibunya juga sama mengikuti jejak sang suami. Karena suaminya lah yang lebih dulu suka selingkuh. Dan akhirnya keduanya pun telah bercerai di saat Nada menginjak usia remaja.
Nada muak dengan keluarganya sendiri yang sangat beda jauh dengan teman sebayanya. Maka dari itu, ia hidup mandiri dan jauh dari keluarganya, walaupun sebenarnya ia hidup pada keluarga berada.
Malam ini, Nada telah cantik akan penampilannya.Ia akan bersiap menuju apartemen kekasihnya menggunakan mobil.
"Hah, baiknya aku membelikan sesuatu dulu sebelum bertemu dengan kak Bima" batin Nada berpikir setelah masuk ke dalam mobil putih miliknya.
Bruuuuuuummm...
Mobil pun telah melaju dengan kecepatan sedang menuju toko kue yang masih buka di malam ini.
🍃🍃🍃
Sedangkan di apartemen mewah, ada seorang pria dan wanita bukan pasangan sah sedang asyik bergumul panas di atas ranjang. Ia Adalah Bima kekasihnya Nada dan Shinta sahabat Nada juga. Bima sendiri inginnya bermain dengan kekasihnya yang sangat cantik itu, namun Nada selalu menolaknya dengan alasan ia ingin fokus kuliah juga ingin menikah lebih dulu sebelum melakukan hal itu, namun menurut Bima jaman sekarang mana ada pacaran yang tidak bebas. Ia pun tak sengaja mendapatkan penawaran dari sahabat kekasihnya saat tadi ia berada di kampus siang hari, gadis itu sebenarnya telah tergila-gila dengan dirinya tanpa sepengetahuan dari Nada. Gadis itu pun juga menawarkan diri untuk bercinta dengan dirinya. Maka dari itu, mana mungkin ia melewatkan Kesempatan emas ini selagi gratis dan masih bersegel, walaupun ia sama sekali tidak menyukai dengan gadis itu.
"Kak Bima sudah, yah! Aku sudah lelah" pinta Shinta memohon. Ia ingin tidur setelah tadi ia melakukan pergulatan panas pada Bima
"Sekali lagi, yah! Sayang please?? Kamu kan cinta sama aku, Aku janji deh tidak akan terjadi apa-apa dengan mu, Lagi pula aku kan selalu membuangnya di luar sayang." ucap Bima memohon
"Ah, tapi kak!" jawab Shinta namun terputus karena Bima telah meraup bibir mungil milik Shinta dan melakukan pergulatan panas lagi.
"Argh..."suara lenguhan Shinta menghiasi ruangan kamar pria itu. Mereka tidak tahu saja sebentar lagi Nada akan datang menemui Bima.
🍃🍃🍃
Ckiiiiiiiitttttt.....
"Ah, akhirnya sampai juga!" gumam Nada yang telah sampai di parkiran basemen apartemen kekasihnya. Ia pun keluar dari pintu mobil menuju kamar Bima.
"Aku sudah bawa cheese cake kesukaan kak Bima" gumam gadis itu yang tampak bersemangat dan tersenyum manis sambil jalan membawa bingkisan kecil itu. Bahkan Nada sampai membayangkan makan bersama sambil nonton tv di apartemen kekasihnya.
Nada tiada henti-hentinya tersenyum manis membayangkannya karena sudah lama ia tidak bertemu dan telah lama juga ia menahan rindu.
Tak...Tak...Tak...
Saat telah sampai di depan pintu, Nada mencoba memencet bel namun masih belum di buka oleh kekasihnya.
Ting Dong....Ting Dong...
"Kemana, yah? kak Bima? Ini kan masih belum terlalu malam juga?" gumam Nada sambil melihat jam di pergelangan tangannya yang masih menunjukkan pukul sembilan malam.
"Ah, aku buka sendiri saja mungkin saja kak Bima tidur." batin gadis itu yang tak mau berpikir panjang dan langsung memencet tombol angka jadian mereka.
Tet..tet..tet...Titut... titut....(pintu pun telah dibuka)
Saat Nada sudah masuk kedalam, Ia mendengar suara samar-samar seperti seorang desahan wanita di dalam.
Deg..
"Suara apa itu?" batin Nada yang tiba-tiba jantungnya berdegup kencang mendengar sesuatu.
Ia pun tak banyak berpikir panjang lagi dan langsung masuk kedalam pintu kamar Bima karena penasarannya.
Braak (pintu telah dibuka kencang oleh Nada)
Dug....
Dan tiba-tiba hanya ada suara bingkisan kue jatuh saja ke lantai karena terlepas dari tangan Nada.
-
- Bersambung 🍃
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mohon dukungan dari kalian yah setelah membaca tekan tombol Like, Komen, Vote juga penilaian bintangnya. Terima kasih ❤️
Kedua orang insan yang berbeda itu, mereka sedang asyik bercumbu mesra di atas ranjang. Namun tiba-tiba mereka mendengar suara decitan pintu yang dibuka kencang oleh seseorang hingga seketika keduanya tersentak kaget dan menoleh asal suara itu.
"Nada!" gumam Bima dengan mata membulat sempurna. Karena merasa terciduk sedang bercinta di belakang gadis itu, lalu dengan seketika tubuh pria itu beringsut dari atas tubuh Shinta dan langsung menutupi asetnya dengan menggunakan selimut yang berada di atas kasur.
"Cih! sialan mengganggu saja!" batin Shinta yang melihat keberadaan Nada dengan mata menatap sinis. Ia langsung menutupi seluruh tubuhnya juga menggunakan selimut yang berada di atas ranjang karena baju mereka berserakan di lantai.
Sedangkan Nada sedari tadi hanya diam dan tak bergeming. Ia hanya menatap tajam pada kedua orang yang ia percayai selama ini. Gadis itu sekarang sedang menahan emosi yang sudah berada di atas puncak ubun-ubun, ketika ia melihat langsung adegan panas oleh mereka. Rasanya kedua orang itu, ia ingin telan secara hidup-hidup.
"Nada, Nada, biar aku jelaskan semuanya!" ucap Bima yang melihat raut wajah Nada yang tak biasanya, dengan rasa tak punya urat malu ia memunguti kembali celana boxer nya dari lantai dan langsung memakainya asal di depan Nada. Kemudian ia langsung jalan menghampiri gadis itu untuk memeluknya, agar gadis itu terasa tenang.
"Menyingkir kau dari tangan kotor mu itu!" sergah Nada dengan mata menatap sengit pada mata Bima sambil menghempaskan tangan pria itu dari pundaknya. Lalu dengan nafas memburu, Nada ingin menghampiri Shinta terlebih dahulu untuk memberikan sebuah pelajaran.
"Sialan! Berani-beraninya kau wanita *******! pasti kau yang telah menggoda kekasihku kan, hah!" geram Nada sambil jalan. Kemudian ia ingin menarik selimut yang digulung tubuh Shinta tadi, namun aksi gila Nada di hentikan oleh Bima dengan menahan tubuh gadis itu dengan erat.
"Arghh!" teriak Shinta yang histeris ketakutan dengan kedua tangannya menahan erat selimut yang menutupi tubuhnya.
"Hentikan, Nada! Cukup hentikan!" teriak Bima melerainya, namun gadis itu masih saja berontak dan masih ingin menuju ke ranjang tempat Shinta.
"Aku pasti akan membunuhmu *******, lihat nanti!!" teriak gadis itu dengan nada emosi yang masih berada di kungkung tubuhnya oleh Bima dengan kencang sambil gadis itu menunjuk-nunjuk wajah Shinta.
"Aku pastikan, tidak akan aku membiarkan kau hidup!" ucap Nada kasar sekenanya. Ia sambil menunjuk-nunjuk wajah Shinta.
Shinta hanya mundur perlahan di atas ranjang dengan ketakutan melihat aksi kesetanan Nada yang benar-benar tidak percaya.
Sedangkan tangan Bima masih mengungkung tubuh Nada dengan kedua tangannya yang erat.
"Nada!" Aku bilang hentikan! mulai sekarang kita putus!" teriak Bima yang sengaja mengucapkan hal itu agar gadis itu tidak berontak dan ingin mencelakai Shinta.
Deg...
Seketika tubuh Nada berhenti berontak, mendengar ucapan Bima tadi. Ia diam mencerna kata-kata pria itu.
"Lepaskan kau dari tangan kotor mu itu!" ucap Nada datar dengan mata menatap sengit mata Bima.
Bima pun perlahan melepas kedua tangannya. Kemudian ia menatap nanar wajah Nada.
"Aku pastikan akan membalas perbuatan kalian!" bentak Nada sambil tangan menunjuk wajah Bima dan Shinta bergantian. Kemudian gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan mereka, namun tangannya di cekal kuat oleh Bima.
"Nada tunggu dulu!" panggil Bima yang sebenarnya merasa tak enak hati mengucapkan hal itu dan langsung menahan tangan Nada.
"Lepaskan aku dari tangan kotor mu itu!" Bentak Nada lagi sambil menghempaskan dengan kencang tangan Bima dari tangannya. Lalu gadis itu langsung pergi dan menutup kencang pintu kamar Bima.
Braaaaak...
Bima terhenyak mendengar gebrakan kencang pintu kamarnya.
"Arghhh Nada...!" gumam Bima yang tiba-tiba diam dan menatap nanar kepergian gadis itu.
Shinta yang melihat kepergian Nada, ia jalan dengan melepaskan selimut yang melekat pada tubuhnya dan menghampiri pria itu.
"Kak Bima, sudahlah biarkanlah dia pergi." ucap Shinta sambil memegang lengan kokoh Bima
Bima hanya diam dan tak bergeming dan mata masih menatap nanar kepergian Nada.
"Ayo kak, lanjutkan lagi biarkan saja dia! Kakak juga tidak pernah kan di berikan tubuh gadis itu untuk mu, Kak?" bisik Shinta yang sengaja mengingatkannya, sembari kedua tangannya memeluk tubuh Bima dan menggerayangi dada bidang pria itu.
"Arghhh..." lenguh Bima
Pria itu pun tak kuasa, akhirnya ia luluh akan sentuhan tangan Shinta pada tubuhnya dan akhirnya mereka melakukan cumbu lagi dan bergulat panas di atas ranjang.
-
- Bersambung 🍃
"Sialan! sialan!" sudah mataku telah ternoda aku diputus pula!!" gerutu Nada dengan tak terima. Sambil jalan ia menghentakkan kakinya terus di jalan, setelah gadis itu keluar dari pintu apartemen Bima.
Tiba-tiba ia berhenti jalan dengan nafas yang masih memburu, mengingat kekasihnya itu melakukan pergulatan panas dengan sahabatnya.
"Tidak akan kubiarkan! suatu saat aku akan membalas kalian, lihat saja nanti!!" geram Nada dengan mata berapi-api menatap tajam kedepan. Kemudian ia meniupkan poninya asal yang sedikit berantakan tadi dan melanjutkan jalan lagi.
"Fiuuhh....."
Tak...Tak...Tak....
Gadis itu jalan bukan ke arah basemen parkir untuk mengambil mobil, melainkan ke cafe di sekitaran apartemen hanya sekedar minum saja untuk menghilangkan rasa dahaga dan emosi yang meledak, setelah ia melakukan aksi gilanya tadi. Gadis itu berpikir dari pada ia pulang ke rumah kosan masih ada perasaan dongkol dengan kekasihnya, kebih baik ia menenangkan hatinya dulu saja sambil minum.
🍃🍃🍃
Di lain tempat, ada sebuah mobil patroli sektor cabang kepolisian kota C sedang menyusuri tempat-tempat biasa para wanita kupu-kupu malam stand by untuk mencari mangsa. Biasanya para pria hidung belang itu juga suka jajan di lokasi sekitaran sini. Namun malam ini tumben di sekitaran sini tidak ada para wanita malam beserta para pria hidung belang itu.
Wiuw...wiuw...wiuw....
Di dalam mobil, ada seorang kepala polisi berserta rekannya yang
sedang menjalankan tugas karena memang malam hari ini ialah jadwalnya mereka. Kepala kepolisian itu ialah Satya Wiguna, ia seorang duda lapuk berusia 45 tahun namun biar sudah tua wajahnya masih terlihat tampan. 15 tahun berlalu pria itu telah ditinggal seorang istri karena perselingkuhan bersama pacarnya, namun tak lama perselingkuhan itu ketawan, istrinya telah meninggal bersama kekasihnya karena sebuah kecelakaan. Mungkin itu hukum karma bagi seorang istri yang telah membangkang kepada suami. Maka dari itu, sampai sekarang ia enggan membuka hati dengan seorang wanita entah itu ia pernah di khianati lagi.
"Yud, kita belok kesana saja disini tidak ada!" pinta Satya kepada teman seperjuangannya Yudha melihat sekilas pemandangan luar jendela yang nampak sepi lalu lalang orang.
"Oke... "sahut Yudha sambil menyetir mobil patroli sedangkan Satya di sampingnya sambil mengecek data-data sambil melihat sekitaran jalan.
"Bos, dari kemarin-kemarin buruan kita banyak waria bos, coba lihat dibelakang kita sudah dapat lika orang yang kita tangkap" ujar Yudha menjelaskan sambil menyetir mobil.
"Entah lah Yud, mungkin ia memang mencari nafkah, tapi bagaimanapun kita harus tetap mengamankannya dan memberi pembinaan" ucap Satya datar sambil mengecek data-data pada kertas yang ia pegang.
"Hm..." sahut Yudha lagi sambil menyetir dan melirik malas kepada temannya. Yudha umurnya tak jauh beda dengan Satya, Ia berumur 43 tahun namun ia sudah memiliki istri dan tiga anak. Sedangkan Satya ia boro-boro memikirkan anak, istri saja ia tidak punya dan malas memikirkannya. Terkadang pria itu kasihan dengan sahabatnya sendiri, ia ingin mencarikannya dia seorang istri, tetapi Satya nya malah menolak entahlah Satya itu ingin mencari seorang wanita seperti apa.
🍃🍃🍃
Ting nong..Ting nong..( bunyi jam dinding besar telah berbunyi )
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tetapi gadis satu ini masih belum juga pulang dan betah menenggak minumannya.
Tak.....( bunyi suara gelas sloki di atas meja )
"Eurghhh..." gadis itu berdahak karena kekenyangan minum
"Aku akan membunuhmu... aku akan membunuhmu.." racau gadis itu sambil kepala ia tidurkan ke atas meja.
Tiba-tiba pelayan cafe datang menghampiri gadis itu untuk memberi tahu bahwa cafenya akan ditutup.
"Permisi nona jam cafe kami sudah selesai.." ucap pelayan
"Ahh..." Nada menengadahkan kepalanya melihat seseorang datang menghampirinya sambil mengernyitkan dahi.
Gadis itu tiba-tiba tertawa sendiri dan masih menengadahkan kepalanya
"Aku akan membunuhmu.." racau gadis itu yang sudah setengah mabuk sambil menunjuk-nunjuk pada pelayan.
"Ah, dia mabuk sekali!" batin pelayan itu.
Tanpa pikir panjang, pelayan itu langsung membopong gadis mabuk itu untuk keluar cafe, karena tempat tersebut akan ditutup.
"Hai, kau mau apakan aku lepaskan aku dari tangan kotor mu itu, hah!" berontak Nada sambil menatap tajam pada pria yang memapah dirinya keluar cafe.
"Maaf, nona saya permisi." pamit pelayan itu menunduk sopan dan langsung masuk ke dalam cafe.
Nada menoleh kebelakang melihat pelayan itu telah pergi, kemudian gadis itu memijat pelipisnya untuk menetralkan kepalanya yang sedikit pusing dan mengerjapkan kedua matanya.
"Eurghhh... " suara dahak Nada
Merasa sudah agak mendingan, Nada jalan menuju parkir mobil walaupun jalannya agak sedikit sempoyongan.
Tak...Tak...Tak ..
Saat di mobil, Nada mengendari juga nampak sedikit bahaya ia jalan berkelok kelok pelan, beruntung jalanan tersebut sepi kalau tidak gadis itu bisa kecelakaan.
Brummm...Bruuuum...Bruuum...
Baru saja keluar sebentar dari apartemen kekasihnya, tiba-tiba mobil gadis itu mogok mengeluarkan asap pada mesin di dalam kap mobilnya.
Bushhh......
Kepulan asap memenuhi pemandangan luar kaca mobil depan Nada.
"Ahh, sial!" gumam Nada sambil memukul stir kemudinya. Kemudian tanpa pikir panjang lagi gadis itu keluar dari mobilnya untuk mencari bantuan.
Braaak..( suara pintu mobil di tutup )
"Ah, bagaimana ini aku pulang?" batin Nada yang setengah mabuk sambil menghentakkan high heels nya di jalan. Kemudian ia menengadahkan kepalanya ke atas sambil menduduki tubuhnya di atas kap mobil sambil berpikir.
Tak berselang lama gadis itu melihat kilauan cahaya dari kejauhan. Ia pun langsung menjauh dari mobilnya dan jalan kedepan ingin menyetop kendaraan itu untuk meminta bantuan.
Sedangkan tak jauh dari mobil gadis itu, mobil patroli sedang jalan seperti biasa menyusuri suatu tempat namun kedua polisi itu seperti melihat buruannya.
"Bos, sepertinya kita dapat buruan lagi, kau lihat saja dia!" gumam Yudha sambil menggerakkan dagunya ke arah depan.
"Iya ku yakin dia waria lagi Yud, dilihat pakaian nya saja sangat mini. Lebih baik kau samperin saja, Yud.!" ucap Satya datar sambil melihat sekilas ke depan dan kembali melihat lembaran kertas yang ia pegang.
"Tidak ah mana mungkin sepertinya wanita asli itu?" gumam Yudha sambil menyetir melihat dari kejauhan wanita itu.
"Tidak sudahlah kau jalani saja, mana ada wanita malam pakai pakaian mini itu, yang mini biasanya waria di tengah jalan" gumam Satya sambil mengecek data-data di lembaran kertas.
"Hmmm..." Yuda menghela nafas panjang dan melirik malas pada pria di sampingnya.
"Begini nih kalau sudah lama tidak kenal wanita. Semua yang di lihat sama." batin Yudha yang sambil menyetir.
Mobil pun melaju dengan cepat menuju gadis itu yang sedang melambai-lambai kan tangannya.
Bruuuuuuummm.....
-
- Bersambung 🍃
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!