Senin, 24 - November 2035
Kembali terjadi pembunuhan berantai di salah satu kota terpencil, bagian Amerika serikat. Saat ini pemerintah tengah melakukan evakuasi terhadap korban.
Dikabarkan mereka semua dibunuh dengan cara yang sama, terlihat bekas cakaran dan gigitan di setiap korban, beberapa orang mengatakan kejadian ini dilakukan oleh para manusia Serigala.
Warga yang masih hidup dan memilih menetap disana, dihimbau untuk lebih waspada dan jangan keluar rumah saat terjadi bulan purnama.
Menurut informasi tersangka utama adalah para manusia serig_
Klik
Seorang pria mematikan siaran TV tersebut, saat sang reporter akan membahas tentang manusia serigala.
Sambil menyesap kopinya, pria tersebut menghubungi beberapa detektif hebat yang mampu memecahkan masalah ini, tapi tidak ada yang mau dengan alasan takut jika pembunuh memang manusia serigala.
Memegang kepalanya yang terasa sakit, pria itu berpikir. Apa mungkin dia harus memanggil detektif yang baru naik pangkat itu? ya karena selama menghubungi semua detektif hanya dia yang mau.
Akhirnya pria itu memutuskan menghubungi detektif itu untuk bertemu, ini demi kotanya sendiri, kota kelahirannya dan kota yang ia pimpin. Tidak akan pernah ia biarkan menjadi kota mati.
Pria itu bernama Arthur, diusianya yang berumur 26 tahun terbilang masih muda. Arthur sudah harus menjadi walikota, di sebuah kota kecil yang mungkin jika tidak bertindak cepat akan menjadi kota mati.
Arthur mencoba menghubungi detektif tersebut, namun tidak ada jawaban membuatnya agak frustasi. Kemudian memutuskan untuk keluar melihat keadaan kota.
Para warga yang memutuskan untuk menetap masih melakukan aktivitas seperti biasa, walaupun dibawah kaki mereka masih terdapat bekas darah dari korban pembunuhan massal tersebut.
Arthur terus berjalan menyusuri jalanan yang penuh darah, terlihat dari jauh banyak mobil yang masuk ke kota itu. Memang semenjak kejadian itu orang luar sering keluar masuk untuk membawakan berita atau melihat tempat kejadian, namun ada juga orang baik yang memberikan bantuan untuk para warga.
Drum...
Dari kejauhan terlihat mobil mendekat kearahnya, kemudian mobil tersebut berhenti disampingnya. Keluarlah seorang wanita cantik yang seumuran dengan dirinya.
" Maaf bisakah aku bertanya jalan menuju tempat wali kota " serunya sambil melepaskan kaca mata hitam yang dia gunakan.
Arthur dibuat terpana oleh kecantikan wanita tersebut, dengan rambut pirang sebahu dan bola mata berwarna biru laut menambah kesan cantiknya.
" Akan saya antar, tempatnya tidak jauh dari sini " seru Arthur berjalan duluan diikuti wanita tersebut dengan mobilnya.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai dikediaman wali kota, Arthur kemudian mempersilahkannya masuk dan duduk di sofa.
Kemudian Arthur pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan membuatkan teh, wanita itu memandang heran Arthur lalu berpikir mungkin Arthur adalah anak walikota.
Arthur duduk disamping wanita tersebut sambil berkata " ada yang bisa saya bantu, kebetulan saya walikota disini "
Perasaan terkejut tidak dapat disembunyikan olehnya sambil berdehem wanita tersebut mengulurkan tangannya pada Arthur.
" Perkenalkan namaku Masha, aku detektif yang anda hubungi tadi. Maaf tadi tidak sempat mengangkat telpon anda " seru Masha yang mendapat sambutan hangat dari Arthur.
Mereka kemudian berbincang dengan santai, karena umur mereka yang tidak terpaut jauh membuat keduanya mudah akrab, dan bisa berbicara dengan bebas.
Arthur menjelaskan kepada Masha bahwa hal seperti ini sudah sering terjadi selama 7 tahun yang lalu, namun mereka hanya mengincar 1 korban setiap bulan purnama. Anehnya kemarin merupakan pertama kalinya terjadi gerhana bulan total sehingga banyak memakan korban.
Arthur menyimpulkan bahwa sebelumnya pembunuh hanya satu orang, dan hanya bisa melakukan pembunuhan saat bulan purnama, tapi kemarin pembunuh membawa kawanannya sehingga terjadi pembunuhan masal. Hal ini mungkin jika mereka adalah manusia serigala, serta menjadi lebih kuat karena gerhana bulan total.
Masha yang mendengarnya dibuat ingin tertawa, Siapa juga yang akan percaya dengan cerita manusia serigala? itu terdengar seperti dongeng untuk anak kecil.
Sebisa mungkin Masha mencari alasan yang terdengar lebih masuk akal dari pada manusia serigala " mungkin pembunuh sengaja melakukannya, agar banyak yang mengira dia manusia serigala, dan sekarang dia berhasil. Para media menganggap manusia serigala itu ada "
Memikirkan pendapat Masha, Arthur merasa itu agak masuk akal, kemungkinan pembunuh suka dengan dongeng manusia serigala.
" Aku akan tinggal disini sampai penyelidikan selesai, aku harap anda bisa menyiapkan tempat menginap gratis untuk ku " seru Masha sambil berjalan keluar
Arthur melihat kepergian Masha, lalu menghubungi bawahnya menyiapkan tempat menginap, untuk Masha dan satu orang lainnya.
Disisi lain Masha berjalan menuju tempat kejadian, memperhatikan segala sisi dan mencari bukti yang mungkin ditinggalkan pelaku.
Sampai mata Masha jatuh kepada sebuah bulu didepannya, memperhatikan bulu itu yang mempunyai permukaan lebih kasar dan tajam, dan memiliki warna lebih mengkilap.
Masha kemudian memasukkan kedalam plastik klip, yang nanti akan ia bawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Jika benar itu bulu Serigala, Masha yakin pembunuh sangat terobsesi dengan Serigala.
Masha berjalan lagi menuju genangan darah, hal itu membuat Masha cukup terkejut saat melihat banyaknya bulu pada genangan darah tersebut.
" Ternyata pembunuh ini begitu terobsesi menjadi serigala " gumam Masha
Masha masih memperhatikan genangan darah tersebut, hingga dia merasa seseorang menepuk bahunya.
" kamu detektifnya yah " seru orang tersebut, membuat Masha terkejut
" Kenalin aku Tio, dokter forensik yang menangani kasus ini. Kurasa kedepannya kita akan menjadi partner yang hebat " seru Tio dengan nada yakin
Memutar bola matanya malas, Masha tidak memperdulikan ucapan Tio, lalu bangkit dan jalan menuju mobilnya.
Masha mengendarai mobilnya, menuju tempat penginapan yang sudah disediakan. Sebelum sampai di TKP tadi, Arthur sudah mengirimkan Masha jalan menuju tempat dia tinggal selama disini.
Masha menuju kelantai atas dan mencari kamar nomer 13, beberapa kali memutari area penginapan akhirnya Masha menemukan kamar nomer 13.
Merebahkan dirinya diatas kasur Masha sangat lelah, tidak sadar dia pun tertidur.
...****************...
Beberapa jam kemudian Masha bangun dari tidurnya, dengan setengah sadar Masha berjalan menuju kamar mandi.
Berusaha membuka pintu kamar mandi, melihat di dalam kamar mandi tersebut membuat Masha berteriak "akhh" Teriak Masha menjauh dari depan pintu.
Pintu dibuka dari dalam kamar mandi, menampilkan Tio yang baru saja selesai mandi, dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya dan rambut yang basah.
" kamu? apa yang kamu lakukan di kamarku keluar sana, dasar orang aneh " bentak Masha sambil melempar bantal yang ada disisinya
Tidak siap dengan itu, Tio kemudian terkena lemparan bantal dari Masha " Hentikan apa yang kamu lakukan, ini juga kamarku payah "
Masha yang mendengarnya tidak percaya, menurutnya Tio hanya pria gila yang mencoba mencari kesempatan untuk bisa mendekatinya.
Merasa Masha tidak percaya dengan ucapannya, Tio pergi keluar dengan terlebih dahulu mengambil pakaiannya .
Masha bernapas lega karena Tio akhirnya keluar, dengan masih takut Masha menghubungi Arthur untuk minta kunci kamar dan menjelaskan kejadian barusan.
Bukan Arthur yang terkejut malah Masha yang dibuat terkejut, saat Arthur bilang dia sedang kekurangan dana sehingga hanya bisa membayar satu penginapan, dan penginapan itu memang khusus untuk pasangan suami istri, sehingga tidak ada yang menganggap mereka berdua melakukan hal-hal aneh.
Masha kemudian membanting ponselnya dengan perasaan marah, kenapa ini harus terjadi padanya padahal ini merupakan kasus pertama dalam karirnya.
Mencoba menenangkan perasaannya Masha mengambil spidol lalu membuat garis pembatas, antara wilayahnya dan milik Tio.
Tio kemudian masuk, lalu melihat Masha yang masih sibuk membuat garis, membuatnya merasa penasaran " apa yang sedang kamu lakukan" seru Tio ikut duduk disamping Masha
" Membuat batas wilayah, kamu tidak boleh melewati tempatku dan sebaliknya, untuk kamar mandi dan dapur kita gunakan bersama, barang milik pribadi tidak boleh saling meminjam. Apa kamu paham? " Jelas Masha sambil bertanya kepada Tio
Tio mengangguk paham kemudian pergi ketempat tidurnya, dia sangat mengantuk dari tadi, namun melihat Masha yang sedang tidur Tio merasa tidak enak untuk tidur di kasur sebelahnya.
Mencoba memejamkan mata Tio langsung tertidur, meninggalkan Masha sendiri dalam kesunyian malam.
Ditengah kesunyian malam, Masha merasa haus dia bangun menuju dapur. Mata Masha tidak sengaja melihat kasur Tio ternyata Tio tidak ada disana.
Melihat kearah jam masih pukul 3 dini hari, Masha bertanya-tanya kemana Tio pergi jam segini. Apa dia pergi mengotopsi mayat?
Masha kemudian duduk disalah satu kursi di dapur, sambil meminum air lalu terdengar suara lolongan dari luar. Berusaha berpikir positif Masha merasa itu hanya suara anjing.
Merasa dahaganya telah hilang. Masha kembali ke kamar untuk tidur, cukup lama Masha masih terjaga. Dia tidak bisa tertidur karena suara lolongan yang cukup mengerikan. Terus berusaha memejamkan matanya sambil sesekali menutup telinga, sampai suara itu menghilang baru Masha dapat tidur.
" Bangun tuan putri,apa kamu tidak bekerja sekarang? " Seru Tio sambil berteriak didekat telinga Masha
Sontak membuat Masha terkejut, dengan refleks memukul Tio menggunakan buku yang ada disampingnya.
Bukk
Terdengar suara pukulan begitu nyaring diikuti dengan rintihan Tio yang kesakitan " apa yang kamu lakukan, aku mencoba membangunkan mu yang tidur seperti orang mati dari tadi " seru Tio
Dengan marah, Tio pergi dari hadapan Masha sambil menutup pintu secara kasar.
" Kurasa aku keterlaluan" gumam Masha lirih
Masha kemudian bangun dari tempat tidur dan bersiap mandi, dikamar mandi Masha melihat seperti bulu yang dia temukan di TKP kemarin, namun bulu tersebut tidak berkilau.
Masha mengumpulkan bulu tersebut, kemudian melanjutkan mandinya yang tertunda, selesai itu Masha mengenakan pakaiannya dan buru-buru ke lokasi kejadian.
" Masha, kemarin ada salah satu warga yang terbunuh" lapor salah satu temannya
Dengan cepat Masha lalu menyusuri lokasi pembunuhan, sama seperti sebelumnya cuman ada darah dan bulu hewan. Merasa ada yang janggal Masha bertanya kepada temannya
" dimana mayatnya? "
"Tio, masih mengotopsi mayat tersebut" jawab teman Masha yang bernama Caroline
Masha mengangguk, kemudian duduk didekat genangan darah tersebut, mengambil sedikit sampelnya untuk diperiksa.
" Apa tidak ada saksi mata? " Seru Masha
" Ada tapi mereka bilang pelakunya adalah Manusia serigala, karena ada yang mendengar suara lolongan sebelum korban dibunuh " jelas Caroline
Menjentikkan jarinya Masha mempunyai ide " aku tau cara membuat pembunuh keluar. Pembunuh hanya melakukan pembunuhan saat bulan purnama, dan hanya membunuh orang yang dia temui. Maka dari itu aku akan keluar nanti malam untuk menjadi umpan " jelas Masha yakin dengan idenya
Menatap tidak percaya, Caroline merasa ide Masha gila. Bagaimana jika itu benar manusia serigala dia bisa celaka, jangankan manusia serigala, jika psikopat sekalipun tetap bahaya bagi Masha.
Caroline menggeleng tidak yakin dengan ide gila itu " itu gila, kamu bisa mati konyol. Jangan tidak waras lebih baik memikirkan hal lain yang tidak memerlukan korban"
" Itu sudah yang terbaik " seru Masha tidak terima. Keduanya kemudian berdebat dengan cukup panjang, tidak ada yang saling mengalah.
Tio yang sampai di lokasi kejadian langsung memisahkan mereka berdua " dari pada kalian berdebat dengarkan hasil otopsi ku, jadi menurut penelitianku korban mati kehabisan darah, setelah dicakar dibagian punggung, terdapat bekas gigitan pada wajah dan kaki. Bahkan kaki korban sebagian tidak ada, Menurut ku ini hasil perbuatan hewan buas misalnya manusia Serigala "
Masha masih tidak percaya, jika mungkin itu perbuatan hewan buas. Seharusnya mereka memiliki jejak kaki, namun cuman ada jejak kaki manusi itu berarti pelakunya pasti manusia.
Tidak dia tidak boleh percaya dengan manusia serigala atau semacamnya, psikopat itu pasti senang kalau Masha percaya manusia serigala itu nyata.
" Aku tidak percaya manusia serigala itu ada, sampai aku melihatnya sendiri " seru Masha
Beberapa jam terlah berlalu, akhirnya hasil lab keluar dan menunjukkan, bahwa bulu tersebut memiliki DNA yang persis dengan serigala.
Untuk darahnya juga tercampur dengan air liur, sehingga dapat dipastikan bahwa pembunuhan selalu menggigit korbannya.
Masha merenung didepan ruang lab, mungkinkah jika pembunuh membawa serigala, untuk membantunya menghabisi korban?
" Jadi aku punya 2 persepsi, pertama pembunuh membawa serigala dengan cara digendong, itu yang menyebabkan tidak adanya jejak kaki hewan, kedua Pembunuh sangat terobsesi dengan Serigala, hingga dia tidak segan-segan menggigit korban " jelas Masha kepada Tio
Tio kemudian tertawa sampai membuat perutnya sakit " itu tidak masuk akal, jika pembunuh menggendong serigala tersebut, butuh waktu lama untuk mengejar korban. Paling masuk akal adalah pembunuh berubah menjadi serigala" seru Tio menatap Masha tajam
Masha memandang Tio tidak suka, walaupun dia akui perkataan Tio yang membantah persepsinya masuk akal.
Tio kemudian menggenggam tangan Masha dan mengajaknya menemui Arthur, karena ada yang harus mereka bicarakan.
Skip
Masha tidak percaya dengan perkataan Arthur, saat meminta dirinya untuk melakukan nikah kontrak dengan Tio. Alasannya karena akan ada pengecekan penginapan, dan semua pasangan harus menunjukkan buku tanda pernikahan.
Arthur bilang Tio sudah setuju dengan hal itu, tinggal meminta persetujuan dari Masha.
Arthur bahkan memohon agar Masha mau menerima permohonannya tersebut. Agar Arthur tidak perlu mencari penginapan baru untuk mereka, dan mengeluarkan uang lebih.
Masha memandang keduanya sejenak, akhirnya Masha memutuskan untuk menolak. Membuat Arthur yang awalnya tersenyum langsung memasang raut wajah datar.
Menurut Masha dia tidak akan mau, melakukan hal-hal aneh, biar saja dia diusir dari penginapan tersebut, dia merasa mampu untuk mencari penginapan lain.
" Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan aku pergi " seru Masha beranjak bangun dari duduknya
" Saat petugas keamanan datang, apa aku harus bilang dia adikku?" tanya Tio bingung
" Mereka akan meminta kartu keluarga mu, jika kamu bilang tidak ada mereka akan mengusir mu "
" Kamu walikota, tidak adakah yang bisa kamu lakukan?" tanya Tio
" Tidak, mereka tidak mau mendengarkan aku. Jika dari awal mereka mendengarkan permintaan ku mungkin kota ini tidak akan, seperti kota mati " seru Arthur dengan nada marah kemudian meminta Tio untuk pulang.
Tok....
Tok.....
Tok.....
Terdengar ketukan pintu dari luar, Masha yang baru selesai menulis bukti-bukti yang ada, mengehentikan aktivitasnya berjalan ke depan untuk membukakan pintu.
Ternyata mereka adalah keamanan di kota tersebut, mereka mencari pasangan muda-mudi yang tinggal bersama tanpa hubungan yang jelas.
" Apa anda tinggal sendiri?"
" Ya... Tentu saj_
Masha tidak melanjutkan bicaranya saat melihat Tio yang tiba-tiba masuk ke kamar, tanpa memperhatikan petugas keamanan didepan pintu.
" Siapa dia?"
" Di-dia
" Dia calon istriku " potong Tio cepat, sontak membuat Masha menganga lebar.
Setelah mendengar itu, petugas lalu menarik tangan keduanya masuk kedalam mobil, kemudian mobil melaju membawa mereka ketempat yang tidak diketahui.
Sampai ditempat tujuan para petugas menarik mereka kedalam, disana terlihat sebuah gereja.
Keduanya dipaksa masuk, tiba-tiba datang seorang wanita yang bertanya nama mereka berdua.
Sambil melirik satu sama lain, mereka memikirkan cara untuk kabur. Masha kemudian menyebutkan namanya.
Melihat wanita tersebut sibuk menulis Masha kemudian membawa Tio kabur, dapat Masha dengar suara wanita itu yang meminta mereka kembali. Dengan sekuat tenaga Masha mengajak Tio bersembunyi terlebih dahulu didalam semak.
Sekeliling mereka sudah terasa sepi, itu artinya wanita tersebut tidak mengejar.
Tio mengajak Masha keluar dari persembunyiannya, melewati semak membuat kaki Masha menginjak duri.
"Uhh" rintih Masha merasakan perih dikakinya.
" Naiklah" seru Tio sambil berjongkok didepan Masha
Merasa tidak kuat berjalan, Masha kemudian setuju dengan Tio yang ingin menggendongnya.
Mereka melanjutkan perjalanan, hingga tidak terasa hari semakin malam, jalan terlihat sepi sudah pasti semua warga bersembunyi didalam rumahnya, karena takut akan serigala .
Tio mempercepat larinya ketika melihat bulan yang akan muncul sebentar lagi.
Akhirnya mereka sampai di penginapan, Tio bangkit mengambil air dan kasa.
Lalu duduk dibawah sambil memperhatikan kaki Masha, membuat Masha malu " apa itu parah?"
"Tidak, durinya tidak menyangkut dalam " seru Tio sambil membersihkan kaki Masha dengan air, lalu mencabut durinya terakhir membalutnya dengan kasa.
" Sudah selesai, sekarang tidurlah " seru Tio menepuk kepalanya pelan.
Membuat wajah Masha memanas.
Bunyi gemuruh terdengar dari luar, pagi ini sepertinya akan hujan. Tidak berselang lama terlihat rintik-rintik hujan jatuh ketanah. Masha yang merasa hujan membasahi dirinya, memilih berteduh di halaman salah satu rumah.
Sambil memeluk dirinya sendiri yang kehujanan, mata Masha tidak lepas dari tempat kejadian pembunuhan. Sampai ia melihat seorang anak kecil berumur 7 tahun melewati garis pembatas.
Masha kemudian mengejarnya, tidak perduli dengan badannya yang basah kuyup. Masha lalu menggapai tangan anak tersebut.
" Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Masha heran, melihat anak itu membawa sebuah bunga.
Memegang erat bunga ditangannya, anak itu terduduk kemudian menangis " mamaku terbunuh disini, aku hanya ingin meletakkan bunga kesukaan mama " Masha yang mendengarnya ikut sedih.
Sambil mengusap air matanya, anak itu meletakkan bunga diatas tanah. " apa kakak tidak akan membuangnya?" serunya khawatir
Dengan berat hati Masha menjelaskan kepada anak itu " maaf, tapi kamu tidak boleh meletakkan barang apapun di lokasi kejadian. Kamu bisa meletakkannya di kuburan ibumu" seru Masha selembut mungkin.
Memandang sekeliling, anak itu mendekat kearah Masha " Serigala itu menghabisi mama tanpa sisa, mama mencoba menolongku. Jadi dia mengorbankan dirinya sendiri " serunya sambil berbisik
Masha kemudian duduk untuk menyamakan tingginya seperti anak itu, Masha kemudian memintanya untuk menceritakan kejadian yang pasti.
Dia bercerita bahwa waktu itu, sekolah mengadakan acara perpisahan jadi mereka pulang saat malam, kebetulan ibunya yang menjemput, untuk mempersingkat waktu mereka berdua melewati jalan ini. Tanpa diduga seorang pria datang, tepat saat itu bulan purnama. Anak itu melihat dengan mata kepalanya sendiri, pria tadi berubah menjadi serigala.
Kemudian Serigala tersebut melompat kearah mereka, lalu ibunya mendorong agar dia menjauh, sambil berteriak ibunya meminta dia untuk lari. Bukannya lari anak tersebut malah bersembunyi sambil melihat Serigala tersebut menghabisi ibunya, hingga ia tak sadarkan diri dan ditemukan oleh pemilik rumah tempat dia bersembunyi.
Masha mendengar cerita tentang manusia serigala dari anak itu, ingin tidak percaya, namun anak kecil tidak mungkin berbohong.
Masha meminta anak itu untuk keluar bersama dengannya dari kawasan tersebut, Masha bahkan mengantarnya pulang. Diperjalanan mereka banyak bercerita, anak itu memberitahu bahwa namanya adalah Mora.
Tidak terasa perjalanan mereka sudah sampai, Mora meminta Masha untuk mampir ke rumahnya. Masha menolak karena dia agak sibuk sekarang.
Keduanya kemudian berpisah, Masha mencoba mengingat jalan kembali ke penginapan, tanpa sengaja Masha mendengar para wanita yang sedang membicarakan tentang manusia serigala. Penasaran dengan itu Masha berhenti sebentar.
"Bukankah semenjak pabrik itu dibangun 7 tahun yang lalu, muncul masalah seperti ini"
" masuk akal, mungkin pabrik tersebut membuat manusia serigala"
" Mereka pasti sengaja, supaya kita pindah dari sini dan mereka bisa membangun pabrik yang lebih besar "
" Tapi, kalau benar itu sangat keterlaluan. Menurutku kita sudah baik pada orang pabrik"
Mengernyitkan dahinya, Masha heran dengan para wanita yang membicarakan hubungan manusia Serigala dengan pabrik.
Mungkin setelah ini, dia akan mengajak Tio untuk memeriksa pabrik, sekarang sebaiknya dia pulang dulu karena bajunya sudah sangat basah terkena air hujan.
Masha akhirnya sampai di penginapan, lalu Masha mandi dan mengganti pakaiannya. Sambil mengeringkan rambutnya, Masha berusaha mencari pabrik yang ada di daerah sini pada pencarian Gg.
Akhirnya Masha menemukan satu pabrik paling besar di daerah sini, pabrik itu memproduksi pupuk. Memang kedengarannya aneh jika mencurigai pabrik pupuk dengan serigala.
Masha mencari lebih banyak informasi tentang pabrik itu, pabrik itu dibangun 7 tahun yang lalu oleh seorang pengusaha terkenal bernama Mika Serena, usahanya sukses besar pada bidang pertanian. Pupuk yang dia produksi sudah dikirim sampai keluar negeri, membuat Mika menjadi pengusaha terkenal diusianya yang masih belia.
Masha terus saja menggulir layar ponselnya kebawah, sampai menemukan berita yang sontak membuat terkejut.
" Pengusaha Mika Serena dikabarkan menghilang, setelah badan keamanan memeriksa kandungan pupuk yang diproduksi oleh Mika. Ditemukan zat berbahaya bagi tanaman dan diketahui pupuk yang diproduksi terdapat campuran bulu Serigala. "
" Badan keamanan menutup pabrik milik Mika Serena, dan sebanyak 113 karyawan terpaksa diberhentikan. Namun setelah setahun ditutup pabrik dibuka kembali dan diambil alih oleh adik Mika Serena yang bernama William Serena, dan 113 karyawan yang diberhentikan, diperkerjakan kembali. "
Masha membaca berita tersebut dibuat terkejut, ternyata pabrik itu memang terdengar mencurigakan. Memang seharusnya dia memeriksa pabrik itu, pasti akan ada banyak bukti baru disana.
Masha kemudian mematikan ponselnya, dan meletakkan didalam tas. Rencananya Masha akan mendatangi pabrik itu sekarang.
click
Tio masuk kedalam sambil memperhatikan Masha " Mau kemana rapi begini ? " tanya Tio basa-basi
Mendekati Tio, Masha kemudian berbisik " aku ingin memeriksa pabrik, aku mendengar perbincangan masyarakat. Sepertinya pabrik itu mencurigakan " seru Masha kemudian menarik tangan Tio menuju luar
Mereka berdua kemudian masuk ke mobil dan jalan menuju pabrik, setelah sampai keduanya disambut oleh salah satu karyawan.
" ada yang bisa saya bantu? " serunya ramah
Masha menjelaskan bahwa mereka pendatang baru, dan sedang melihat-lihat daerah sekitar sini, kebetulan dia melihat pabrik ini dan merasa kagum. maka dia memutuskan untuk masuk kesini.
Karyawan tersebut paham dengan penjelasan Masha, kemudian mengajak Masha dan Tio untuk mengikutinya.
Mereka diajak berkeliling, serta dijelaskan tentang fungsi alat dan ruang-ruang apa saja yang ada di pabrik.
Tio menghentikan langkah Masha sambil berbisik " ini cuman pabrik biasa, tidak ada yang aneh disini "
Masha menatap Tio " ya kamu benar " berjalan cepat menyusul karyawan disana.
Masha menghentikan karyawan tersebut, kemudian mengucapkan terima kasih karena telah mengajaknya berkeliling.
Mereka berdua kemudian keluar, Tio dengan kesal mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi.
Masha merasa takut meremas tangannya
" jangan berkendara dengan kecepatan seperti itu, kita bisa celaka " . Setelah mengatakan itu dari kejauhan terlihat seekor Serigala, Tio yang tidak siap membanting Stir hingga menabrak pohon.
Mereka mengalami kecelakaan tunggal, untungnya hanya menyebabkan luka ringan tidak sampai pendarahan.
" Sialan. Dari mana datangnya Serigala itu " seru Tio memukul stir
" ini salahmu, sudah aku bilang jangan mengemudi dengan kecepatan tinggi " seru Masha, lalu keluar dari mobil. Masha lebih memilih berjalan dari pada harus satu mobil dengan Tio.
Dari dalam mobil Tio memperhatikan Masha yang semakin menjauh, menidurkan kepalanya pada stir, Tio merenung memang kecelakaan ini salahnya, namun salahkan juga Masha yang mengajaknya kesini dan tidak menemukan apa-apa.
Tentu saja Tio menjadi kesal, dia lelah bekerja semalam, mengotopsi mayat serta mencatat bukti pembunuhan, semua itu butuh ketelitian tinggi membuat matanya menjadi lelah. Tio hanya ingin sampai rumah dengan cepat kemudian tidur.
Mengangkat kepalanya, Tio lalu mengusap dahinya dengan tangan. Disana terdapat bercak merah, sepertinya berdarah karena terbentur.
Dengan kepala yang serasa berdenyut, Tio melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju penginapan.
Malam hari tiba....
Keduanya masih mendiami satu sama lain, tidak ada yang ingin meminta maaf duluan ataupun mengakui kesalahannya. Walaupun mereka cukup tau diri sama-sama salah.
Memandang Masha sekilas, Tio kemudian melanjutkan mencatat hasil otopsi tadi, ada beberapa kejanggalan yang dia temukan. Contohnya mayat yang baru mati kemarin malam, pagi tadi dilihat dalam keadaan membusuk seperti sudah seminggu, di setiap tubuh mayat juga ditemukan pola daun. Sepertinya sengaja dibuat oleh pembunuh.
Saat memeriksa mayat, bekas pembunuhan berantai kemarin, Tio menemukan banyak bagian jantung dan hati mayat yang menghilang. Para Serigala tersebut pasti mengambilnya, tapi Tio tidak tau pasti untuk apa.
Tio pernah dengar bahwa serigala hidup berkelompok, maka pelaku pembunuhan pasti berasal dari salah satu kelompok kawanan Serigala yang tinggal di daerah ini.
Mencocokkan masing-masing hasil otopsi, Tio berpikir mungkin pelakunya kelompok wolf brown.
Besok akan Tio pastikan dengan mendatangi markas mereka sekarang dia harus tidur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!