NovelToon NovelToon

Ilusi

Cast Introduction

Tokoh Utama :

Cara Callista

Cara Callista (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia merupakan anak dari seorang pebisnis sukses di bidang IT dan Otomotif yang membuat mobil/motor serta mendesain dengan memberi ide untuk fitur-fitur terbaru.

Ayahnya Edie Squire (35 th) adalah CEO/Pemilik dari perusahaan Squire C. Perusahaan milik ayahnya juga merupakan perusahaan yang membuat barang-barang elektronik lainnya. Perusahaan ini juga menerima mendesain barang elektronik sesuai permintaan pelanggan. Squire Company bukanlah perusahaan yang besar akan tetapi terbilang cukup sukses karena memiliki pelanggan tetap dan banyak menarik perhatian peminat baru.

Sedangkan Ibunya bernama Sharda Malies (33 th) merupakan Manajer Umum dari perusahaan 'Cake LL' Sesuai dengan namanya perusahaan ini beroperasi di bidang industri makanan. Perusahaan ini cukup terkenal di kalangan para Artis dan Pengusaha.

Cara Callista

Freya Valerie Greysie

Freya Valerie Greysie (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia merupakan anak dari seorang pemilik perusahaan ternama.

Ayahnya bernama Arya Allen Wijaya (40 th) merupakan Pemilik sekaligus CEO dari perusahaan A. City Group yang beroperasi di bidang properti. Perusahaan milik ayahnya merupakan perusahaan terbesar nomor 1 di Indonesia.

Sedangkan Ibunya Miciela Halen (37 th) adalah pebisnis sukses. Ibunya juga merupakan Pemilik sekaligus CEO dari perusahaan Miciela Company yang menyediakan perabot. Perusahaan ini merupakan perusahaan perabot terkenal nomor satu di Indonesia yang di mana memiliki pelanggan dari kalangan artis, pengusaha hingga pejabat tinggi.

"Freya Valerie Greysie"

Tokoh Pendukung :

Rasya Fernandes

Rasya Fernandes adalah seorang Detektive Polisi muda berusia 21 th. Ayahnya bernama Graham Friedman (40 th) merupakan seorang Jenderal TNI-AD. Sedangkan Ibunya bernama Elba Ritter (38 th) adalah seorang Brigadir Jenderal Polisi Bintang Satu. Rasya memiliki seorang adik perempuan bernama Anneke Angeline yang berusia 18 th. Anneke Angeline dulunya adalah seorang Taruni Akademi Militer (AKMIL).

Aric Galvin Reynard

Aric Galvin Reynard adalah seorang Dokter muda ahli bedah berusia 21 th. Ia merupakan anak dari seorang Pemilik Rumah Sakit terbesar di Indonesia. Ayahnya bernama Allison Reynard (41 th) merupakan Pemilik Rumah Sakit Medical Houspitals Group sekaligus Direktur Utama dan Ibunya bernama Willa Bynes (39 th) merupakan Wakil Direktur Administrasi & Keuangan. Keluarga Mereka adalah pebisnis yang berprofesi sebagai dokter. Aric memiliki seorang saudari bernama Ara Fellisita Reynard. Ara Fellisita Reynard berusia 19 th. Ia bersekolah di sekolah khusus kedokteran (LN).

3.Cassie Marletta Milstone

Cassie Marletta Milstone (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ayahnya bernama Monsieur Milstone (41 th) adalah Pemilik Perusahaan Electrikal Group yang beroperasi di bidang Otomotif dan Transportasi. Perusahaan milik ayahnya merupakan perusahaan terbesar kedua di Indonesia. Sedangkan Ibunya bernama Rellenda Lubis (38 th) merupakan CEO sekaligus Pemilik Zoya Lubis atau Zoya L. Ibunya menjalankan bisnis di bidang industri khusus (Pakaian).

Arsen Barnard Bryan Walker

Arsen Bernard Bryan Walker adalah anak dari Pemilik Perusahaan Ternama W. Electric sekaligus CEO muda yang berusia 21 th. Ia juga sudah berpacaran dengan Cassie selama sekitar 2 th lebih. Awalnya Cassie dan Bryan di jodohkan oleh orang tua mereka guna keperluan bisnis dan menjalin hubungan sesama pebisnis perusahaan ternama. Namun mereka menentang perjodohan tersebut akan tetapi siapa yang menyangka jika mereka akan di jodohkan dengan pacar mereka sendiri.

Rendi Aldrige Zaferino

Rendi Aldrige Zaferino (20 th) adalah Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi (Seni Musik). Ia merupakan Ketua dari Geng Motor Gotreasure yang terkenal serta di takuti oleh Geng Motor lain. Mereka juga memiliki Grub Band yang cukup terkenal bernama G. Pansive yang beranggotakan 6 orang. Sedangkan untuk geng motor beranggotakan sekitar 15 orang. Ayah Rendi adalah Pemilik salah satu Perusahaan yang terkenal di Indonesia. Sedangkan Ibunya merupakan Pebisnis sukses bidang seni (Keramik). Rendi juga merupakan mantan pacar Greysie.

Alesya Riska

Alesya Riska (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia merupakan Ketua Geng bernama Six Hell's Angels. Ayahnya merupakan Pemilik dari salah satu Perusahaan terkenal di Indonesia. Sedangkan Ibunya merupakan seorang aktris terkenal Indonesia yang juga berkarir di Luar Negeri.

Heafen Immanuel

Heafen Immanuel (20 th) adalah Mahasiswa Jurusan Bisnis Digital. Ayahnya merupakan Pebisnis sukses di bidang Perhotelan. Sedangkan Ibunya adalah Aktris terkenal Indonesia yang berdarah campuran Indonesia-Amerika. Heafen juga merupakan ketua Geng Motor yang menjadi saingan Rendi. Nama geng motor miliknya adalah Alaska, mereka juga memiliki Grup Band bernama Alaska Band yang beranggotakan 5 orang. Sedangkan untuk Geng Motor beranggotakan sekitar 13 orang. Heafen juga merupakan mantan pacar dari Cara Callista.

Quotes:

Cara Callista :

"Jika diriku di masa lalu memilih Ya untuk hidup, aku berharap pada diriku yang sekarang untuk mewujudkan keindahan dari pilihan yang kulihat saat itu"

Freya Valerie Greysie :

"Manusia adalah makhluk yang tidak menyukai perbedaan, karena itu mereka selalu mencari kesalahan dan kekukarangan orang lain"

Rasya Fernandes :

"Luka di hati seseorang akan lebih sulit untuk disembuhkan, aku sangat tahu hal itu"

Aric Galvin Reynard :

"Kuat bukan tentang seberapa banyak kita bisa mengalahkan seseorang, tetapi seberapa mampu kita bertahan sampai akhir"

Cassie Marletta Milstone :

"Aku tidak ingin tertawa, mengapa aku harus tertawa? tertawa hanya akan membuatku melupakan rasa sakit yang disebabkan tawaku"

Arsen Bernard Bryan Walker :

"Ingat.. dunia ini adalah tipuan untuk manusia, jadi silahkan memilih kau ingin dunia melihatmu terlihat bodoh atau sebaliknya?"

Rendi Aldrige Zaferino :

"Siapa sangka mereka akan mengakuimu, tetapi dengan syarat kamu harus berguna bagi mereka"

Alesya Riska :

"Manusia adalah makhluk yang cerdas, karena cerdas mereka juga bisa membodohi diri sendiri dengan angan-angannya"

Heafen Immanuel :

"Tidak ada kebahagiaan yang benar-benar nyata di dunia ini"

Tokoh Lain :

Ara Fellisita Reynard

Ara Fellisita Reynard (19 th) adalah adik dari Aric Galvin Reynard. Ia bersekolah di Sekolah Khusus Kedokteran Luar Negeri.

Anneke Angeline

Anneke Angeline (18 th) adalah adik dari Rasya Fernandes. Ia dulunya merupakan Taruni Akademi Militer (AKMIL).

Edrick Michael

Edrick Michael (23 th) adalah Sekretaris Pribadi Bryan Walker. Ia juga merupakan orang kepercayaan Bryan saat ini.

Nur Iliana

Nur Iliana adalah anak dari Bibi Nur. Ia juga merupakan salah satu guru lest lukis yang bekerja di tempat Cara Callista. Lia sudah dua kali mendapatkan penghargaan atas karya lukisannya.

Sarah Althea Sintiya

Sarah Althea Sintiya (11 th) adalah adik dari Cara Callista.

Arya Allen Wijaya

Ayah Greysie. Arya Allen Wijaya (40 th) merupakan Pemilik sekaligus CEO dari perusahaan A City Group yang beroperasi di bidang Properti. Perusahaan miliknya adalah perusahaan terbesar nomor 1 di Indonesia.

Miciela Halen

Ibu Greysie. Miciela Halen (37 th) adalah pebisnis sukses. Ia juga merupakan Pemlik sekaligus CEO dari perusahaan Miciela Company yang khusus menyediakan perabotan. Perusahaan ini juga merupakan perusahaan terkenal nomor 1 di Indonesia yang mana memliki pelanggan dari kalangan Artis, Pejabat dan Pebisnis.

Monsieur Milstone

Ayah Cassie. Monsieur Milstone (41 th) adalah CEO sekaligus Pemilik Perusahaan Electrikal Group yang beroperasi di bidang Otomotif dan Transportasi. Perusahaan miliknya merupakan Perusahaan terbesar kedua di Indonesia.

Rellenda Lubis

Ibu Cassie. Rellenda Lubis (38 th) merupakan CEO sekaligus Pemilik dari bisnis terkenal bernama Zoya Lubis atau Zoya L. Ia menjalankan bisnis di bidang industri khusus (Pakaian).

Ahmad Hartono (PRT).

Ahmad Hartono (44 th) adalah PRT dari pasangan suami istri bernama Monsieur Milstone dan Rellenda Lubis.

Agus Ignatius

Agus Ignatius (25 th) adalah rekan Detektive Rasya yang menangani kasus pembunuhan berantai selama sekitar satu tahun.

Albert Antony

Albert Antony (28 th) adalah rekan Detektive Rasya yang juga menangani kasus pembunuhan berantai.

Vanya Catelyin

Vanya Catelyin (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Vanya merupakan Anggota Geng Six Hell's Angels bersama dengan 5 anggota lainnya. Ia juga merupakan anak dari Pebisnis Luar Negeri. Ayahnya merupakan Pebisnis sukses berasal dari Jepang sedangkan Ibunya adalah Aktris terkenal di Indonesia.

Clara Jacqueline

Clara Jacqueline (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia merupakan anak dari Aktor Terkenal Indonesia. Ayahnya adalah Aktor Senior terkenal di Indonesia. Sedangkan Ibunya berprofesi sebagai Model Terkenal di Indonesia.

Yara Vindiya Zelene

Yara Vindiya Zelene (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ayahnya merupakan Musisi terkenal di Indonesia. Sedangkan Ibunya berprofesi sebagai Model Iklan terkenal di Indonesia.

Mindy Mackenzie

Mindy Mackenzie (19 th) adalah Siswi dari sekolah SMA Permata. Ia juga merupakan Anggota Geng Six Hell's Angels bersama dengan 5 anggota lainnya. Ayahnya merupakan Pebisnis sukses asal China. Sedangkan Ibunya adalah Penyanyi terkenal di Indonesia.

Chloe Nayra Putri

Chloe Nayra Putri (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Putri juga merupakan Anggota Geng Six Hell's Angels bersama dengan 5 anggota lainnya. Ayahnya merupakan Pemilik dari salah satu perusahaan terkenal Indonesia. Sedangkan Ibunya adalah Penyanyi tekenal asal Malaysia.

Ivy Jean Ellzey

Ivy Jean Ellzey (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia merupakan Anggota Geng Six Hell's Angels bersama dengan 5 anggota lainnya. Ayah Zey adalah seorang Pemilik Perusahaan Batu Bara. Sedangkan Ibunya adalah seorang Pebisnis/Pemilik Apartemen.

Alfie Jourell Walton

Alfie Jourell Walton (19 th) adalah Siswa dari Sekolah SMA Permata. Ia adalah ketua Team Basket dari sekolah kami yang banyak di gemari. Ayahnya adalah seorang Pejabat Tinggi Negeri Indonesia. Sedangkan Ibunya merupakan Kepala Sekolah SMA Permata.

Athan Delano

Athan Delano (19 th) adalah Siswa dari Sekolah SMA Permata. Ia adalah Pemain Basket di Team yang sama dengan Alfie Jourell Walton. Ayah Athan Delano adalah seseorang berkebangsaan Jerman. Ayahnya merupakan Bos Mafia terkenal di bagian Eropa. Sedangkan Ibunya adalah Anak dari Mafia asal Indonesia yang terkenal di Asia Tenggara. Ayah dan Ibu Athan Delano di jodohkan oleh Kakek²nya.

Kesya Zola

Kesya Zola (19 th) adalah anak hits dari Sekolah SMA Harapan. Ayahnya merupakan Pemilik dari salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Sedangkan Ibunya merupakan Pembawa Acara Tv terkenal di indonesia. Kesya juga merupakan ketua dari Geng anak remaja pada umumnya yang bernama Iris Girls. Bisa dikatakan mereka adalah saingan berat Alesya Riska saat ini. Alesya Riska adalah ketua dari salah satu Geng terkenal di sekolah kami. Selain ketua Geng Alay mereka juga merupakan kelompok² pembully. Geng mereka masing-masing beranggotakan 6 orang.

Maisie Melody

Maisie Melody (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Harapan. Maisie Melody (Mela) adalah korban bullying Kesya dan teman-temannya. Ayah Mela merupakan Karyawan dari Perusahaan milik Ayah Kesya. Sedangkan Ibunya berprofesi sebagai Guru Matematika di Sekolah SMA Harapan.

Simon Hiller

Simon Hiller (40 th) adalah seoarang Manajer dari Perusahaan terkenal bernama Mekar J.

Rebecca Eloise

Rebecca Eloise (27 th) merupakan seorang Psikolog yang menangani Greysie saat ini.

Raya Jovanika

Raya Jovanika (19 th) adalah seorang Siswi dari Sekolah SMA Permata. Ia juga merupakan Anggota Geng Six Hell's Angels bersama dengan 5 anggota lainnya. Ayahnya merupakan Pebisnis asal Singapore dan Ibunya merupakan Aktris asal Indonesia.

Hendry Osvaldo

Hendry Osvaldo (35 th) merupakan Sekretaris Pribadi Utama Ayah Greysie saat ini. Ia juga merupakan orang kepercayaan dari Ayah Greysie.

Edie Squire

Ayah Cara Callista. Edie Squire (35 th) adalah CEO/Pemilik dari perusahaan Squire C. Perusahaan miliknya juga merupakan perusahaan yang membuat barang-barang elektronik lainnya. Perusahaan ini juga menerima mendesain barang elektronik sesuai permintaan pelanggan. Squire Company bukanlah perusahaan yang besar akan tetapi terbilang cukup sukses karena memiliki pelanggan tetap dan menarik banyak perhatian peminat baru.

Sharda Melies

Ibu Cara Callista. Sharda Malies (33 th) merupakan Manajer Umum dari perusahaan Cake LL. Sesuai dengan namanya perusahaan ini beroperasi di bidang industri makanan. Perusahaan ini cukup terkenal di kalangan para Artis dan Pengusaha.

Nur Laela

Nur Laela atau Bibi Nur dulunya adalah Art di keluarga Cara Callista. Setelah keluarga Cara Callista meninggal Bibi Nurlah yang telah merawatnya.

Graham Friedman

Ayah Rasya. Graham Friedmen (40 th) merupakan seorang Jenderal TNI-AD.

Elba Ritter

Ibu Rasya. Elba Ritter (37 th) adalah seorang Brigadir Jenderal Polisi Bintang Satu.

Allison Reynard

Ayah Aric Galvin. Allison Reynard (41 th) merupakan Pemilik sekaligus Direktur Utama Rumah Sakit Medical Houspitals Group.

Willa Bynes

Ibu Aric Galvin. Willa Bynes (39 th) merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Bagian Administrasi & Keuangan.

Andrian Morris

Andrian Morris (19 th) adalah Siswa dari Sekolah SMA Harapan. Ia merupakan pacar dari Kesya Zola. Andrian juga merupakan anak dari Pejabat Tinggi Negeri. Ayahnya merupakan Ketua MPR sedangkan Ibunya adalah Walikota Jakarta Pusat

Elyana Wesley

Elyana Wesley (19 th) adalah Siwi dari Sekolah SMA Harapan. Ia adalah Sahabat Kesya Zola sekaligus Anggota Geng Iris Girls bersama 5 anggota lainnya. Ayahnya adalah seorang Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan Ibunya merupakan Kepala Sekolah di SMA Harapan.

Faith Bettany

Faith Bettany (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Harapan. Ia merupakan Anggota Geng Iris Girls bersama 5 anggota lainnya. Ayah Faith merupakan Ketua DPD sedangkan Ibunya adalah seorang Sarjana Strata 3 yang berprofesi sebagai Dosen di Universitas Trisakti Jakarta.

Grace Chavarria

Grace Chavarria (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Harapan. Ia juga merupakan Anggota dari Geng Iris Girls bersama 5 anggota lainnya. Ayahnya adalah seorang Rektor di Universitas Nasional Jakarta. Sedangkan Ibunya merupakan seorang Dekan di Universitas Mercu Buana.

Krystal Glass

Krystal Glass (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Harapan. Ia merupakan Anggota dari Geng Iris Girls bersama 5 anggota lainnya. Ayah Krystal adalah seorang Mentri Pendidikan sedangkan Ibunya adalah seorang Pebisnis bidang Industri (Kecantikan).

Zwetta Nelson

Zwetta Nelson (19 th) adalah Siswi dari Sekolah SMA Harapan. Ia juga merupakan Anggota dari Geng Iris Girls bersama 5 anggota lainnya. Ayahnya adalah Pemilik salah satu Perusahaan Ternama di Indonesia. Sedangkan Ibunya adalah seorang Dokter spesialis kulit dan kelamin.

Tokoh di atas bisa bertambah kapanpun jika penulis menambahkan tokoh baru pada cerita.

*****

Foto ini di edit sendiri oleh Author, jika kalian penasaran, silahkan dilihat.

BAB 1 (Part 1)

None of it was real, it was all an illusion...

*******

Cerita di mulai dengan adegan dua orang yang berdiri di tepi jurang masing-masing. Seperti satu gunung yang terbelah kemudian akar dari dua pohon di atasnya saling memutus dan rusak dengan sendirinya. Mereka berhadapan sambil menodongkan pistol ke arah kepala.

"Hnh," tertawa kecil dengan senyuman tipis mengerikan, "kau yang memulainya dasar psychopath!," berbicara dengan nada suara biasa namun terdengar mengintimidasi.

"Hahahahaha," tawa khasnya bergegema di ruang hampa jurang tersebut, ia tersenyum tipis lalu berkata, "hmm bukankah semua ini salahmu?! tidak perlu berpura-pura lagi, aku tau semuanya"

Satu menit sebelum menjawab.

"Hm..," raut wajahnya seolah dibuat-buat. Ia mulai berpikir dengan mimik wajah yang terkesan berpura-pura. Sedikit memainkan mulut dan bibirnya kemudian berkata, "apa kau tidak melihat cermin di wajahku ini?"

"Hnh," Mereka tersenyum tipis.

...*Tiga Bulan Yang Lalu*...

...(Pengenalan oleh Cara Callista)...

Cara Callista. yap, itu adalah namaku yang artinya Humoris, cantik dan mempesona. Sesuai dengan karakter aku yang humoris. Aku mempunyai seorang sahabat. Namanya adalah Freya Valerie Greysie, artinya perempuan yang dihormati dan banyak disukai serta memiliki kekuatan dan keindahan yang menawan.

Kami berteman sejak kelas tiga Smp sampai sekarang (Sma). Tentu saja sahabatku lebih cantik dariku. Dia juga sangat populer di kalangan cowok-cewek di sekolah kami, apalagi orang tuanya sangat kaya sekaligus penyumbang dana nomor satu disekolah kami.

Di bandingkan denganku, aku berasal dari keluarga yang terbilang biasa saja, tetapi aku sangat senang berteman dengan Greysie, selain dia cantik, dia juga sangat baik denganku, selalu membantu aku jika sedang kesulitan dan sangat royal.

Hahaha, begitulah dia terlihat seperti baik-baik saja, tetapi, semua itu hanyalah penglihatan dari satu pandangan saja.

Orang lain tidak pernah tahu tentang kisah kelam hidupnya. Kedua orang tuanya selalu bertengkar karena ayahnya berselingkuh. Sedangkan ibunya yang tak tahan dengan kelakuan suaminya, malah minum bersama pria-pria di klub malam.

Greysie juga sering di pukuli ayahnya, alasannya hanya karena nilai atau peringkatnya menurun satu angka. Dia di tuntut harus selalu sempurna oleh Ayahnya, jika tidak, ayahnya akan memukulnya lagi, lagi, dan lagi.

Kedua orang tuanya juga akan saling menyalahkan karena tidak becus dalam mengurus seorang anak. Hal tersebut terjadi sejak kecil hingga ia beranjak dewasa dan malah makin parah dari sebelum-sebelumnya.

Semua yang di alaminya itu membuat Greysie sering melakukan percobaan bunuh diri, jika aku menghitungnya sepertinya Greysie sudah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima kali di depan mataku, untung saja ada aku untuk menghentikan dirinya. Orang tuanya juga tidak pernah tau tentang hal itu.

Melihat semua yang terjadi pada Greysie membuat aku merasa iba dan selalu ingin berada di dekatnya serta menjadi pendengar yang baik baginya. Aku pernah memintanya untuk pergi ke psikolog, tentu saja denganku untuk menemaninya, ternyata dia menderita trauma, anxiety, kontrol implus, psikosomatif, cemas berlebih dan hampir depresi.

*******

Senin pagi, seperti biasa semua siswa-siswi berbaris di halaman sekolah, mataku tertuju pada semua orang, aku melihat satu per satu siswa-siswi di sana.

"Kemana dia? apa mungkin dia terlambat?" batinku.

"Aakh," menggelengkan kepala, "gak mungkin! aku tau banget kalau dia gak mungkin terlambat" gumanku.

Namun, karena tak juga menemukan keberadaan sahabatku, membuat jantungku berdetak cepat, napasku tak beraturan, rasa takut, cemas dan gelisa menyeliputi, serta keringat dingin ikut membasahi tubuhku.

"Apa mungkin itu terjadi lagi?" batinku, aku gemetar sambil menelpon Greysie.

"Grey.., angkat, angkat, plis..."

Greysie tak kunjung mengangkat telpon dariku, karena merasa cemas aku keluar dari barisan dan berlari, tak kupedulikan guru-guru yang memanggil, kakiku bergerak sendiri seakan tak ingin berhenti.

*******

Beberapa saat kemudian, aku melihat gerbang besi hitam menjulang tinggi dan mulai berteriak.

"Sesorang tolong buka pintunya, Greysie! Greysie!"

Sepuluh menit berlalu, seorang yang memakai baju berwarna putih datang menghampiriku, dia membukakan pintu gerbang untukku, dia adalah satpam penjaga rumah ini.

Setelah pintu gerbang terbuka, aku langsung berlari dan masuk ke dalam rumah besar ini, hanya kekosongan di dalamnya, rumah ini terlihat seperti kehampaan.

"Greysie! pliss jawab!" teriakku, lalu melihat tangga. Aku menaiki tangga, berlari semampuku. Ujung tangga terlihat tepat di depan sana, tetapi kakiku terasa lemas karena berlarian dari tadi.

Saat aku sudah berada tepat di ujung tangga, mataku tertuju pada pintu yang berwarna cokelat kehitaman itu. Iya benar sekali, itu adalah pintu kamar Greysie. Aku mulai menggedor pintu kamarnya, berteriak dan berharap ada yang menjawabku. Namun, semuanya nampak sunyi, hanya suaraku saja yang terdengar.

"Aku, gak, gak mau..," menatap takut, "jawab aku Grey pliss.., jangan kek gini lagi" ucapku berlinang air mata, tanganku mulai lemas saat menggedor pintu kamarnya.

"Grey...?!" panggilku dengan suara gemetar.

Beberapa menit berlalu, terdengar bunyi hentakan kaki berjalan kearahku.

"Tak tek tak tek"

"Suara ini?" batinku, suara langkah kaki itu semakin mendekat padaku.

"Grey?" panggilku.

Ruang hampa rumah ini membuatku merinding. Langkah kaki itu juga terdengar semakin mendekat padaku. Aku mencoba untuk menghampiri suara itu, namun tiba-tiba saja seseorang memegang lenganku, membuat tubuhku membeku, kakiku tak bisa di gerakan, tanganku gemetar, perlahan aku mencoba untuk melihat ke belakang.

Mataku melirik perlahan, tetapi terhenti dan fokus melihat di satu titik yang membuatku sampai lupa bernapas. Aku memejamkan mataku berulangkali, berharap aku salah melihat.

"Itu.., darah!" batinku.

"Grey?!" panggilku gemetar.

Bersambung...

BAB 1 (Part 2)

"Grey?" panggilku pelan, aku menengok ke belakang, terkejut, lalu berteriak.

"Aaaaaaaah..........!"

Kakiku perlahan bergerak, berjalan mundur sampai tanganku memagang meja di dapur, tapi dia terus mengikuti dan berusaha meraih tanganku. 

"Siapa lo?!" tanyaku gemetar. Aku melirik pistol yang di sembunyikannya di balik jaket hitammnya.

"Gak salah lagi dia pasti udah lakuin sesuatu" batinku. Aku terus mengintip pistol di balik jaket hitamnya.

"Apa lo udah bunuh orang?! jangan-jangan itu temen gua?!" tuduhku. Dia berusaha memegang tanganku.

"Heyy, stop!" bentakku lalu menepis tangannya yang menyentuh tanganku.

"Hey, hey, calm down.., calm down, oke, gua bukan orang jahat kok" jelasnya. Aku hanya diam dengan mimik wajah ketakutan.

"Tenang, tenang.., aku ini detektive, aku ke sini karena menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi disekitar sini, ada beberapa rumah yang kami curigai menjadi tempat pelarian pembunuh berantai itu" jelasnya. Dia mengambil kartu tanda pengenalnya dari kantung belakang celananya lalu menunjukannya padaku.

"Kami juga ingin memberitahu kalian agar berhati-hati, karena sepertinya kasus pembunuhan ini berhubungan dengan kasus pembunuhan berantai yang terjadi sekitar dua tahun terakhir ini" terang Detektive muda berparas tampan tersebut. Raut wajahku masih bingung melihat tampangnya yang terlihat muda.

"Hm, dia terlihat cukup muda untuk menjadi seorang detektive polisi" batinku. Detektive tersenyum melihat wajahku heranku.

"Aku tau kok, kamu pasti heran karena aku masih terlalu muda untuk menjadi seorang detektive polisi, gak pp," tersenyum, "itu hal biasa, setiap aku ketemu orang-orang baru mereka juga akan berpikiran sama kek kamu" jelasnya. Dia mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

"Hn.., makasih" ujarku memegang tangannya.

"Okeh, gak takut lagi kan?" tanya Detektive tersenyum. Aku mengangguk dan sedikit tersenyum padanya.

Flashback, satu jam yang lalu. Di hutan sekitar perumahan elit warga. Salah seorang pekerja rumah tangga yang bertugas untuk membersihkan halaman pergi ke hutan untuk membuang sisa-sia tulang, karena majikannya tidak ingin sisa tulang tersebut di buang di pembuangan sampah ataupun di halaman belakang rumah mereka.

Pekerja itu berjalan pulang, kakinya terhenti saat ia tersadar melihat seseorang tergeletak di tanah. Ia menghampiri orang tersebut dan terkejut melihat keadaan orang itu sudah mati secara mengenaskan, ia pun berlari berteriak minta tolong.

"Tolong.., tolong.., tolong.., ada orang mati, ada orang mati.." teriaknya.

Tak ada satupun orang yang keluar dari rumah mereka, karena di sana merupakan lingkungan dari perumahan elit lagi besar, jadi mereka tidak akan bisa mendengarnya.

Saat pekerja itu berlari sambil berteriak minta tolong, seorang gadis remaja tiba-tiba menghentikan dirinya.

"Hey, pak, pak, ada apa kok teriak-teriak?" tanya gadis Remaja.

Pekerja itu berhenti, ia masih gemetar dan capek karena berlarian.

"Ada apa pak?"

"Tadi..," bernapas cepat, "di hutan.., hutan..," menarik napas, "ada mayat neng.., mayat..," menjelaskan tak berturan.

"Pak.., pak, tarik napas dulu, tenang dulu pak, jelasin secara perlahan, mayat gimana pak?"

Pekerja itu mulai mengatur napasnya baik-baik.

"Tadi.., bapak lihat ada seseorang yang tergeletak di tanah hutan belakang sana neng, tapi ternyata dia sudah mati secara mengenaskan, beberapa bagian tubuhnya juga ada yang hilang"

"Emang bapak," menatap matanya, "ngapain di hutan..?"

"Ehh.., bapak lagi buang sampah neng, soalnya di suruh sama majikan"

"Hm..," mengerutkan bibir, "bapak cuman lihat mayatnya atau lihat yang lain pak? mungkin pembunuhnya ada disekitaran hutan?" tanya gadis remaja tanpa ekspresi.

"Hah?," menetap heran, "gak ada neng," berpikir, "tapi..." ucap Pekerja.

"Tapi...?" tanya gadis remaja mengangkat satu alisnya.

"Tapi pas bapak buang sampah tadi bapak sempat dengar bunyi.., suara gesekan besi, bapak pikir.., mungkin suara gesekan besi yang ditiup angin"

"Hm, ooh.., terus bapak udah lapor polisi gak?"

"Belum neng, belum sempat, bapak terlalu kaget sampai kelupaan" jelas Pekerja.

"Hm..." ucap gadis remaja memiringkan kepalanya. Dia lalu mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya.

Sementara itu, Pekerja dari tadi merasa takut mendengar setiap pertanyaan yang di lontarkan si gadis remaja. Dia melihat tangan gadis remaja mengambil sesuatu dari kantung celananya, karena merasa takut dia pun berusaha untuk lari, namun di saat dia berusaha untuk lari tangan gadis remaja langsung menanarik bajunya agar tidak bisa kemana-mana.

"Mau kemana," berjalan ke depannya, "pak..?" tanya gadis remaja menatap mata si Pekerja. Senyuman manis yang terukir di bibir gadis remaja memberikan kesan intimidasi padanya.

Gadis itu kemudiam mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya, itu hanyalah sebuah telpon genggam miliknya. Dia pun melepaskan genggaman tangannya pada si Pekerja.

"Pak.., kok bapak kek ketakutan gitu sih, ini nih hp aku," memberikan hp, "bapak mau nelpon polisi kan? ini nih ambil aja" ucapnya tersenyum.

Si Pekerja kemudian mengambil telpon milik gadis remaja dengan tangan gemetar. Sesekali dia juga melihat kearah gadis itu, karena gadis itu terlihat sangat tenang untuk seukuran anak remaja yang mendengar kejadian mengerikan seperti ini.

Saat si Pekerja melihat ke arahnya, gadis itu hanya membalas dengan senyuman serta tatapan yang tak bisa di baca sama sekali.

Pekerja mengetik 112.

"Ha, haloo..." ujar Pekerja masih gemetar.

"Hallo, ini panggilan layanan gawat daruat, apakah ada yang bisa kami bantu?" sahut Op 112.

"Eeh, mm.., tadi saya melihat ada mayat di hutan sekitar perumahan sini bu" jelas Pekerja.

"Bapak boleh berikan nama bapak serta alamatnya?" seruh Op 112.

"Nama saya Hartono, alamat perumahan Indah" balasnya.

Gadis remaja diam dengan tangan bersilang, ia sesekali tersenyum pada Hartono.

Setelah selesai menelpon, Hartono masih merasa heran kenapa gadis remaja itu dari tadi hanya diam dan tersenyum padanya.

"Kenapa dia terlihat sangat tenang?" batin Hartono. Dia ingin mengembalikan telpon milik gadis remaja.

Raut wajah pekerja itu sangat mudah ditebak dengan pertanyaan kecil di otaknya (pikir gadis remaja).

"Hnh..," Gadis remaja tersenyum. Hartono kaget melihatnya tersenyum. Hal itu membuat si gadis makin merasa lucu sehingga dia tertawa lepas.

"Bghfrh" terdengar seperti tawa yang di tahan.

"Haha hahah, maaf, maaf pak" ucap Gadis remaja mengambil hp miliknya.

"Muka bapak lucu bangett deh kek orang ketakutan gitu, bapak takut dengan saya?" ejek Gadis remaja.

"Hahaha," menggaruk leher yang tak gatal, "ee anu.., bukan neng, eeh, bapak cuman heran aja, kok neng gak takut atau kaget dengar kejadian barusan" jelasnya.

"Hmm," mengerutkan bibir, "aku kaget kok pak, kaget kok bapak bisa tau" ujar Gadis remaja tersenyum tipis.

"Tau apa neng?" tanya Hartono bingung.

"Tau dengan suara gesekan besi tadi" jawab gadis remaja tanpa ekspresi. Mata Hartono seketika membulat karena terkejut, wajahnya terlihat sangat lucu (pikir gadis remaja).

"Bhfrh, hahahah, becanda pak, canda, jangan anggap serius, bapak lucu deh, udah kan pak saya masuk dulu ya ke dalam" pamit gadis remaja pada Hartono.

"Hnh? aaah iya," canggung, "maksih dek hp nya"

"Iya..." jawab Gadis remaja berjalan masuk, dia masih tertawa kecil sambil menggelengkan kepala.

********

Polisi tiba di tempat kejadian. Detektive memintai keterangan dari Hartono. Hartono kemudian menjelaskan semuanya termasuk kejadian dengan gadis remaja tadi.

"Jadi.., dia memberikan hp miliknya agar bapak bisa menelpon bantuan?" tanya Detektive tampan dengan model potongan rambut korean comma hair.

"Iya.., tapi..." jawab hartono, ia terlihat berpikir.

"Tapi?" tanya Detektive penasaran.

"Ada yang aneh dengan gadis remaja itu" jawabnya.

"Aneh? aneh gimana pak?"

"Dia terlihat sangat tenang untuk seukuran anak remaja yang mendengar kejadian mengerikan seperti ini, saya hanya merasa sepertinya ada yang aneh dengannya" jelas Hartono.

"Hmm, iya," memgangguk, "iya," mencatat, "baik pak terima kasih atas pernyataanya, kedepannya kami akan memintai keterangan lebih lanjut terkait kasus ini"

Polisi mengecek di sekitaran hutan dan perumahan warga.

Satu jam kemudian. Seorang gadis remaja terlihat berlari dan berteriak nama seseorang. 

"Greysie! Greysie..!"

Detektive melihatnya. Satpam membukakan pintu, kemudian gadis remaja itu langsung berlari masuk kedalam rumah. Detektive mengejarnya.

"Hey, hey, heyy..." teriak Detektive.

"Siapa anak itu? apa dia gak lihat kekacauan di sini? dia kek gak lihat kami" gumam Detektive.

Detektive terus mengikutinya. Dia mendengar gadis remaja itu terus berteriak nama seseorang, tak lama kemudian dia melihat gadis remaja itu pergi ke arah dapur. 

"Sepertinya dia mendengar seuatu" batin detektive, dia pun mengikutinya.

Gadis remaja itu memasuki dapur, sementara detektive mencoba untuk berbicara dengannya.

Setelahnya.

"Kamu temannya Greysie ya?" tanya Detektive.

"Kok," menatap heran, "tau pak?" tanyaku balik.

"Iya.., tadi kami memintai keterangan dari teman kamu terkait kasus pembunuhan yang terjadi disekitar sini" jelas Detektive.

"Hah? jadi temen aku di mana sekarang pak?"

"Dia sepertinya masih di dalam rumah ini bersama rekan saya" ujarnya.

"Kami menduga bahwa rumah ini menjadi tempat pelarian pelaku pembunuhan berantai, darah itu juga baru kami temukan beberapa saat yang lalu saat kami mengecek rumah ini" jelas Detektive.

Dua menit berlalu detektive masih menjelaskan kejadian ini padaku.

Langkah kaki yang ku dengar sebelumnya juga semakin mendekat pada kami. Kemudian seorang pria dan seorang gadis remaja datang bersamaan melewati pintu dapur. Mereka menengok kearah kami.

"Raa...?"

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!