NovelToon NovelToon

A Goat'S Journey

1.

Indonesia.

Perkembangan Indonesia dalam bidang sepak bola sudah sangat terlihat dengan mata telanjang.

Dengan pencapaian mereka di kancah Asia, Indonesia sudah tergolong dalam jajaran raksasa Asia.

Kata lain, Indonesia sudah bisa bersaing dengan gagah dan berani melawan tim nasional dari Korea, Jepang, dan lainnya yang termasuk tim kuat.

Meski Jepang dan Korea rutin ikut dalam ajang Piala Dunia untuk perwakilan Asia, kini satu slot harus mereka persembahkan lagi untuk tim nasional dari Indonesia.

Tim nasional yang berada di kawasan Asia saat ini harus mengakui bahwa tim nasional Indonesia sudah berkembang dan sejajar dengan Jepang dan Korea.

Meski begitu, pihak Indonesia masih tidak puas dengan pencapaian ini.

Meski sudah ikut serta dalam Piala Dunia 2 kali yaitu tahun 2018 dan 2022, Indonesia masih belum bisa lolos ke dalam babak 16 besar dan harus tersingkir di babak group.

Ini menjadi penyesalan bagi pihak Indonesia yang sudah bangga menjadi bagian dari Asia, tapi untuk tampil di depan Dunia, mereka masih menjadi seekor semut yang bisa di injak kapan saja.

Tentu, untuk menanggulangi semua ini, Asosiasi atau Federasi Sepak Bola Indonesia sudah membuat rencana.

Mereka tidak hanya mengirimkan bakat bakat muda Indonesia bersekolah sepak bola di Eropa saja, tetapi melakukan penyeleksian ketat untuk membuat program lainnya.

Dimana para pemain yang terpilih akan mendapatkan tour dan pelatihan keliling Eropa guna membina pengalaman.

Tentu juga semua berharap bahwa nantinya para pemain ini bisa menarik perhatian klub klub di sana.

Dengan begitu, akan ada tambahan lagi bibit muda di Eropa dengan status gratis tanpa pengeluaran sedikitpun.

Berbeda dengan yang mereka berangkatkan ke sekolah sepak bola Eropa.

Mereka merupakan projek pertama dan Federasi atau Asosiasi Sepak Bola harus mengeluarkan sejumlah dana terlebih dulu.

Selain kedua projek tersebut, banyak projek yang di lakukan dalam negeri juga.

Dengan aturan liga yang ketat dimana setiap klub harus memainkan pemain di bawah 21 tahun sebanyak 3 orang dan bermain setidaknya 50 menit.

Meski berat bagi klub klub, mereka harus menerima semua ini.

Baru baru ini, pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia belajar hal baru setelah kepergiannya ke Jepang.

Mereka menemukan bahwa di Jepang ada suatu kompetesi antar sekolah yang mencakup seluruh Jepang.

Setelah di teliti, ternyata Jepang juga belajar dari German.

Dengan menemukan hal ini, pihak Federasi atau Asosiasi juga mempelajari semua hal ini.

Mereka memikirkan pro dan kontra jika projek seperti ini di jalankan di Indonesia.

Tentu saja, pihak Federasi atau Asosiasi harus menjalankan projek ini demi kesuksesan Indonesia di Piala Dunia nantinya.

Mereka juga akhirnya sadar bahwa semua bakat yang telah mereka gali di seluruh Indonesia pasti masih akan tersimpan dan terkubur bakat lainnya.

Mereka sadar akan hal ini setelah mencerna dan meneliti projek dari Jepang tersebut.

Setelah semua pro dan kontra di timbang, pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia menjalankan rencana ini.

Mereka langsung menjalankan rencananya dan memberi tahu seluruh sekolah yang ada di Indonesia mengenai projek ini.

Tentu ini di sambut dengan baik oleh para sekolah.

Mereka juga ingin ada kehormatan dan prestasi.

Untung saja, setiap sekolah yang ada di Indonesia kini sudah memiliki lapangan sepak bola masing masing sehingga tidak menyulitkan projek ini.

Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia menjelaskan bahwa projek ini secara resmi di nyatakan berjalan.

Dimana isi projek tersebut adalah :

Setiap sekolah yang ada di setiap kota akan menjalankan sebuah liga kecil antar sekolah yang ada di kota tersebut.

Setelah menjalani liga yang ketat di dalam kota sendiri, sang juara liga akan bertanding mewakili kota masing masing ke tahap selanjutnya.

Dimana itu akan di gelar langsung di Ibu kota dengan kurun waktu yang singkat.

Kompetisi yang akan di gelar di Ibu kota ini akan menjadi sistem gugur langsung yang mempertemukan antar provinsi.

Dan tentu harapan terbesar dari kompetisi ini adalah menemukan bakat bakat yang masih terkubur di seluruh Indonesia.

Dengan adanya liga yang ketat dan kompetisi seperti ini, tentu akan tumbuh rasa persaingan yang hebat antar pemain muda.

Ini akan menumbuhkan dan membangunkan talenta sebenarnya dari para pemain.

Hal lainnya adalah pengalaman juga di dapatkan oleh para siswa ini.

Sehingga kemungkinan besar mereka juga bisa meraih dan mencapai cita cita yang ingin menjadi pemain sepak bola.

Dengan di rekrut oleh sebuah klub sepak bola di Indonesia contohnya.

Tentu semua harapan tersimpan di projek ini.

Dalam projek liga yang ketat antar sekolah di setiap provinsi, pertandingan akan di mainkan setiap hari Sabtu atau Minggu agar tidak terlalu menganggu jamnya pelajaran.

Untuk waktu kompetisi yang di gelar di Ibu kota, itu akan di mainkan ketika libur sekolah.

Sehingga akan menghadirkan banyak penonton, dan Federasi atau Asosiasi juga mendapatkan kembali modal baru untuk menjalankan projek ini sehingga menjadi sangat matang dan tentu modal juga akan di gunakan untuk hadiah nantinya.

Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia menjalankan projek ini tentu dengan pengaturan yang ketat juga sehingga akan meminimalisir adanya hal tak terduga yang terjadi nantinya.

Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia juga membuka sponsor untuk projek tersebut.

Termasuk ke pihak media dan televisi.

Ini untuk membuat suasana projek di anggap sangat serius oleh masyarakat Indonesia.

Dengan adanya pihak media dan televisi, masyarakat di seluruh Indonesia juga bisa menonton pertandingan pertandingan ini melalui televisi lokal.

Setelah projek ini di umumkan oleh pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia secara umum, masyarakat di seluruh Indonesia juga merasakan antusias yang hebat.

Bagi para orang tua yang mencintai sepak bola, mereka mendapatkan tontonan menarik yang baru.

Bagi anak anak, mereka berharap cita cita yang sebelumnya mereka anggap jauh kini ada jalan baru yang sudah siapkan oleh pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia.

Mereka tentu sangat berterima kasih dan bersemangat.

Bagi perusahaan perusahaan besar, tentu ini juga akan menjadi fokus baru.

Dengan memberikan dukungan pada projek ini, perusahaan mereka akan semakin di kenal dan memiliki jaringan yang lebih luas juga memiliki pengaruh yang lebih luas.

Selain itu, tentunya mereka memiliki klien atau pelanggan pelanggan baru yang sebelumnya tidak mengenal perusahaan mereka.

Untuk masalah dari perusahaan perusahaan besar, mereka tentu harus menunggu untuk meraih hasil tersebut.

Untuk perusahaan perusahaan kecil, mereka hanya bisa mendukung dengan cara mensponsori setiap sekolah.

Tentu persaingan sponsor untuk setiap sekolah juga ketat, ada perusahaan besar dan kecil yang ingin mensponsori sekolah tersebut.

Mulai dari pembuatan jersey sekolah dan perlengkapannya, hal lainnya adalah pemasangan board di setiap stadion milik sekolah.

Pihak sekolah tentu menerima sponsor sponsor seperti ini untuk memiliki dukungan penuh dalam pembangunan tim sekolahnya.

2.

2027,

Indonesia.

3 tahun setelah berjalannya projek yang di jalankan oleh Federasi atau Asosiasi Sepak Bola Indonesia.

Dimana projek ini tidak lain adalah All Indonesian School Football Tournament.

Setelah berjalan selama 3 tahun, projek yang paling sukses dan paling menarik perhatian adalah pada tingkat sekolah menengah atas.

All Indonesia High School Football Tournament.

Projek dari tingkat sekolah menengah atas ini menghadirkan banyak antusias dari para penonton karena mungkin rasa persaingan yang kuat di antara para siswa ini sehingga membuat jalannya projek ini sangat ketat.

Setelah 3 tahun berjalan, juara pada edisi pertama adalah Sekolah Tinggi 1 Jakarta.

Mereka berhasil menjuarai periode pertama dari adanya projek ini.

Pada periode kedua, sang juara di rebut oleh Sekolah Kebangsaan dari Bali.

Pada periode ketiga, sang juara di rebut kembali oleh Sekolah Panca Indra dari Sumatra.

Setelah berjalannya projek ini dengan sukses, ini benar benar membuat masyarakat juga sangat bersemangat.

...

Bandung,

Seorang remaja berusia 16 tahun bangun dari tidurnya dengan sangat bersemangat.

Dia dengan cepat berlari ke kamar mandi untuk mandi karena takut terlambat datang ke sekolah barunya.

"Jean!!"

Teriak seorang wanita datang dari lantai bawah.

Jean, merupakan remaja berusia 16 tahun tadi.

Bernama lengkap Jean Blanc.

Karena ayahnya yang mengagumi salah satu legenda pemain Prancis bernama Laurent Blanc.

"Iya, aku sedang memakai seragam sekarang. Tunggu saja." Jean berteriak membalas suara ibunya.

Dia tahu bahwa ibunya memanggil menyuruhnya sarapan.

Jean bercermin dengan seragam putih abunya ini dan tersenyum.

"Aku sangat cocok dengan seragam ini, tidak seperti warna biru putih."

Jean berpose di depan cermin dan puas dengan penampilannya.

Segera dia membawa tasnya dan turun kelantai bawah.

"Pagi Bu."

"Pagi."

"Ibu sudah siapkan sarapannya, kamu sarapan dulu."

Jean langsung duduk dan melihat sarapan yang di siapkan oleh ibunya di meja makan.

Sebelum memulai sarapan, dia bertanya kemana ayahnya.

Mengetahui bahwa ayahnya sudah berangkat, Jean hanya bisa mengangguk.

Segera dia memulai sarapan dengan cepat.

Selesai sarapan, Jean bersiap akan berangkat.

Ibunya adalah Julia melihat anaknya yang sudah tumbuh besar hanya bisa tersenyum.

"Anak ibu sudah tumbuh besar, masih saja tampan seperti biasanya."

"Sekarang hari pertamamu bersekolah, jangan terlambat. Bersikap baik di sekolah!"

Jean mengangguk dan segera berpamitan untuk pergi sekolah.

Dia berjalan ke halte bus agar bisa sampai sekolah.

Bisa saja jalan kaki, namun itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Karena Indonesia sudah berubah, kendaraan pribadi juga sekarang hanya sedikit.

Transportasi kebanyakan menggunakan umum.

Termasuk bus dan kereta kereta cepat.

Karena sudah banyak pembangunan stasiun stasiun dengan jarak yang dekat.

Indonesia benar benar meniru cara kerja di Jepang dan Korea.

Selain umum seperti bus dan kereta, penggunaan sepeda juga lebih banyak.

Sampai di gerbang sekolah, Jean menghirup udara yang sejuk.

"Awal baru!"

"Semoga nyaman."

Dia berjalan memasuki gerbang sekolah, sebelum memasuki kelas, untuk siswa baru tentu harus berkumpul di area lapangan depan.

Ini juga untuk mengikuti acara upacara dan pembukaan serta pengenalan siswa baru.

Segera Jean juga berbaris dimana saja.

Lapangan depan sudah di penuhi oleh para siswa.

Entah itu siswa baru atau siswa senior kelas 2 dan 3.

Dengan bedanya barisan tentu akan memperlihatkan dimana saja bagian siswa baru.

Di depan, kepala sekolah juga sedang berpidato untuk upacara hari ini.

Dia membahas tentang kebersihan sekolah dan pentingnya kebersihan.

Diyakinkan bahwa semua siswa pasti bosan mendengar hal seperti ini.

Setelah kepala sekolah selesai berpidato, upacara juga selesai.

Ada acara lain yaitu penyambutan siswa baru dan pengenalan siswa baru.

Mereka akan di suguhkan dengan demonstrasi dari berbagai ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini.

"Selamat pagi semuanya, saya perwakilan dari ekstrakulikuler sepak bola, Ian."

"Dengan ini, saya menyatakan ambisi ekstrakulikuler kami bahwa kami ingin menggapai kehormatan dan prestasi untuk sekolah Pasundan kami."

"Jadi bagi siswa baru yang ingin bergabung dengan ekstrakulikuler sepak bola dan memberikan kontribusi nyata bagi sekolah kami tunggu di ruang sekretariat kami."

Mendengar perkataan yang di ucapkan oleh Ian perwakilan ekstrakulikuler sepak bola, seluruh lapangan depan mendidih.

Para siswa sangat bersemangat mendengar penjelasan dan ambisi ini.

Sudah 3 tahun sejak berjalannya projek yang di jalankan oleh Federasi atau Asosiasi Sepak Bola, tapi sekolah Pasundan tidak berhasil dan hanya meraih posisi ke 7 di klasemen liga sekolah Bandung.

Mereka tentu sangat bersemangat mendengar ambisi ini, mereka ingin sekolah mereka tampil di tahap nasional dan meraih kehormatan dan prestasi.

Para guru yang hadir di lapangan juga terharu dan bersemangat.

Sekarang di setiap sekolah, para guru akan benar benar menghargai ekstrakulikuler sepak bola.

Para pemain di sekolah juga akan menjadi idola di setiap sekolah karena menjadi ikon dari sekolah mereka sendiri.

Jean yang berbaris di antara siswa baru juga sangat bersemangat.

Dia mengepalkan tangannya dengan erat.

'Ini dia, ini yang ku tunggu. Aku akan membawa sekolah Pasundan ke tahap Nasional dan meraih kehormatan dan prestasi.'

Ada api yang membara terpancar dari mata Jean saat ini.

Segera acara pembukaan dan penyambutan para siswa serta demonstrasi setiap ekstrakulikuler juga selesai.

Para siswa akan di bebaskan untuk hari pertama.

Tentu untuk siswa baru mereka harus mengenal lingkungan baru mereka.

Para siswa baru juga harus fokus dan yakin mencari ekstrakulikuler masing masing.

Jean juga berjalan dan bertanya menanyakan kemana arah ruang sekretariat ekstrakulikuler sepak bola.

Sampai ditujuan, Jean melihat bahwa di depan ruang sekretariat ekstrakulikuler sepak bola sudah berbaris banyak siswa pria.

Di depan juga terdapat 2 meja pendaftaran.

Segera bagian Jean untuk mendaftar.

Sebelum Jean memberitahu namanya, senior lain di dalam ruangan sekretariat berteriak dengan keras dan berjalan keluar.

"Woo, ini benar benar Jean Blanc."

Mendengar teriakan seperti ini, para siswa baru dan senior juga langsung tertegun, mereka mencari siswa bernama Jean dan menemukan bahwa Jean sedang berdiri di depan meja.

Jean juga terkejut dengan teriakan ini.

Dia benar benar tidak mengenali siapapun di sekolah Pasundan ini.

Bisikan demi bisikan juga terdengar oleh Jean, meski tidak terlalu jelas, dia tahu apa yang di bisikan siswa siswa baru ini tentangnya.

"Ini benar benar kamu, ternyata kamu masuk sekolah ini." Ucap senior yang tadi berteriak dari ruang sekretariat.

"Siapa El?" Tanya temannya.

"Bodoh, kamu tidak tahu dia?" Tanya Noel pada temannya ini dan memukul kepalanya dengan pelan.

"Jean Blanc, SMP Harapan 1 Bandung, pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik selama 3 tahun berturut turut dari liga SMP."

Mendengar ini, para senior juga tercengang dan segera sadar.

Mereka jelas mengetahui berita seperti ini, tapi tidak menyangka bahwa Jean ada di depannya.

Meski pernah melihat fotonya, sekarang agak berbeda.

Para siswa baru yang mendengar ini juga hanya bisa tersenyum pahit.

Mereka jelas mengenali Jean karena selama 3 tahun mereka juga terus bertemu.

"Haha, rivalku ternyata bersekolah di sini juga." Suara yang menganggu ini menghancurkan suasana di depan ruang sekretariat ekstrakulikuler sepak bola.

Mereka melihat ke arah suara ini berasal, dan untuk para siswa baru mereka langsung tertegun dan terkejut.

Untuk senior Noel, dia langsung tersenyum dan segera tertawa puas.

3.

SMA Pasundan yang terletak di Bandung.

Mempunyai wilayah yang luas dan perlengkapan serta fasilitas yang lengkap.

Lapangan sepak bola yang terletak di dekat pinggir sekolah juga sekarang sudah berubah.

Berkat adanya sponsor dari perusahaan perusahaan untuk mendukung sekolah ini, pembangunan lapangan sepak bola juga dilakukan.

Tentu untuk membuat lapangan sepak bola semakin mewah, bagus, dan memiliki kualitas yang baik.

Lainnya tentu adalah bisa menampung banyak penonton, bukan hanya siswa sekolah tetapi juga para warga di sekitar yang ingin menonton pertandingan SMA Pasundan.

Di ruang sekretariat ekstrakulikuler sepak bola, semua siswa baru dan senior melihat ke arah seorang siswa baru yang masih menggendong tas sekolahnya.

Dengan seringai yang terpasang di mulutnya, siswa baru itu berjalan dan mendekat pada Jean kemudian menepuk bahu Jean.

"Aku tak menyangka kita akan satu sekolah, bagaimana? Haruskah aku memberikanmu assist yang banyak dan hebat?" Ucapnya membangunkan Jean juga.

Jean melihat wajah sembrono ini dan hanya tersenyum pahit.

Dia jelas mengenali siswa baru ini.

Elvin Ram.

Seorang pemain yang berposisi sebagai gelandang dari SMP 1 Putra Bandung.

Selama 3 tahun berturut turut, Jean juga berhadapan dengannya.

Ada sulit dan mudahnya.

Satu hal yang spesial tentangnya adalah, elegan.

Dengan posisinya sebagai gelandang, dia bermain sangat elegan, rapi dan terkontrol.

Memiliki umpan umpan yang mematikan.

Menginjak bangku kelas 2 SMP, Elvin membuktikan dirinya dan menjadi pencetak assist terbanyak di liga SMP selama 2 tahun.

"Haha, Elvin Ram. Pencetak assist terbanyak dari SMP 1 Putra Bandung. Ini benar benar berkah bagi SMA Pasundan kami." Noel langsung tertawa di depan meja pendaftaran.

Para siswa baru menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

Ada yang merasa pahit dan ada yang merasa senang.

Pahit karena memiliki saingan yang berat dan hebat, senang karena memiliki pemain seperti itu.

Apalagi kedatangan kedua superstar dari liga SMP ini membuat mereka sangat bersemangat untuk mengarungi liga sekolah nantinya.

Jean menepis tangan Elvin di pundaknya dan tersenyum.

"Si brengsek ini juga sekolah di sini ternyata."

Elvin mendengar ini tertegun dan langsung tertawa.

Dia jelas merasakan keakraban dan penerimaan dari Jean.

"Haha kita akan menjadi partner mulai sekarang." Ujar Elvin.

Meski keduanya merupakan seorang superstar dari liga SMP, pihak Federasi atau Asosiasi Sepak Bola juga sudah memperhatikan keduanya.

Hanya saja pihak Federasi atau Asosiasi tidak memilih untuk mengirim mereka berdua bersekolah di Eropa, karena hadiah seperti itu untuk para siswa di tingkat SMA.

Pihak Asosiasi atau Federasi Sepak Bola sudah memikirkan ini dengan matang.

Mereka sudah memiliki banyak generasi yang berumur sama dengan Jean dan Elvin di Eropa dan bersekolah sepak bola di sana.

Namun kesempatan yang di dapatkan untuk bermain masih sedikit.

Jadi mereka memilih untuk menunggu untuk keduanya tumbuh lebih banyak lagi dan mendapatkan pengalaman yang banyak di liga sekolah ini.

Berharap keduanya bisa benar benar tumbuh dengan matang dan selamat lalu akan mengirimkannya langsung ke Eropa.

Tentu saja, ada juga jalan lain.

Karena kebangkitan sepak bola Indonesia, para talent scout dari Eropa juga berdatangan kesini.

Apalagi setelah mengetahui adanya liga sekolah seperti ini, mereka juga tertarik untuk melihat bakat dan monster monster yang belum terbangun.

"Baiklah, segera isi formulir ini." Suara Noel yang sangat bergembira terdengar.

Jean dan Elvin juga teralihkan, keduanya saling memandang dan langsung mengambil formulir tersebut.

Mereka langsung mengisi formulir tersebut dan mengirimkannya kembali pada Noel.

Noel juga menerima dengan senyum puas.

Dia tidak berharap ada dua superstar di liga SMP yang datang ke sekolah Pasundan ini.

Ini jelas merupakan tambahan bagus bagi tim, ini juga akan menjadi kekuatan baru bagi tim sepak bola sekolah Pasundan.

Dia yakin dengan adanya murid murid baru di tambah 2 superstar dari liga SMP ini akan membuat SMA Pasundan bersinar di liga SMA.

Dia sudah tidak sabar untuk segera berjalannya liga sekolah.

Jean dan Elvin langsung meninggalkan sekretariat ekstrakurikuler sepak bola.

Tentu masih ada beberapa siswa yang masih mendaftar.

Dengan banyak nya siswa yang bergabung, nanti juga akan di adakan seleksi lanjutan oleh pelatih tim.

Tentu juga pelatih memiliki rencana untuk membangun tim yang kuat dengan dua tim yang sama kuatnya sehingga bisa melapisi tim utama.

Dengan kepergian Jean dan Elvin, suasana di ruang sekretariat juga kembali tenang seperti awalnya.

Bagi para siswa baru yang sudah mendaftarkan formulir dan menunggu teman teman lainnya, mereka masih membisik bisikkan tentang Jean dan Elvin.

Ada yang tak menyangka bahwa mereka akan satu tim dengan keduanya.

Jelas ini juga kebanggaan bagi mereka.

Berjalan mengelilingi sekolah bersama Elvin, Jean tidak merasa terganggu.

Dia justru merasa beruntung karena di hari pertama memiliki teman di lingkungan barunya ini.

Untuk pembagian kelas juga, pihak sekolah belum membagikannya.

Untuk saat ini, pihak sekolah masih membagi para siswa dengan cara grup yang sekiranya sama seperti kelas.

Setelah menghabiskan waktu berjalan bersama Elvin, Jean pamit bahwa dia harus bertemu grupnya.

Akhirnya keduanya berpisah, Jean mencari anggota grupnya yang sudah di bagikan oleh pihak sekolah sebelum memulainya sekolah.

Grup ini akan bertahan selama masa pengenalan sekolah.

Kembalinya para siswa baru bersama grupnya masing masing.

Masih ada ekstasi berlebihan di ruang sekretariat sepak bola.

Noel sebagai kapten tim ekstrakulikuler sepak bola yang paling terlihat sangat bersemangat.

Dia sudah mengguncang guncang bahu teman teman nya di ruang sekretariat.

"Bisakah kamu bersantai sedikit El?"

"Tidak bisa, aku benar benar bahagia saat ini."

"Bukannya kamu segera melapor pada pembimbing dan pelatih mengenai hal ini?"

Noel mendengar ini segera tersadar dan melihat temannya yang baru berbicara.

Segera dia memegangi kedua pundak temannya itu.

"El jangan guncang aku lagi, aku pusing."

"Tidak, sekarang aku berterimakasih. Kamu sudah mengingatkan ku." Sahut El.

"Sekarang antar aku mencari pembimbing dulu."

Pembimbing adalah seorang guru dari sekolah Pasundan dan merupakan orang yang bertanggung jawab penuh atas ekstrakulikuler sepak bola.

Berbeda dengan pelatih, pelatih ada yang dari guru olahraga resmi dari sekolah, ada juga yang merekrut pelatih berlisensi rendah.

Ini untuk meraih tujuan besar bagi sekolah yang merekrut pelatih resmi.

Hal ini juga di setujui oleh pihak Federasi atau Asosiasi karena untuk membimbing bakat bakat ini di perlukan juga pelatih profesional.

Noel dan temannya itu berjalan ke ruang guru untuk melaporkan hasil pendaftaran ekstrakulikuler sepak bola tahun ini.

Tentu untuk memberitahu bahwa dua superstar juga datang ke sekolah ini.

Untuk memberitahu pelatih, mereka perlu menghubunginya dulu.

Karena pelatih SMA Pasundan juga merupakan pelatih yang berlisensi dan baru direkrut tahun kemarin.

Sehingga tahun kemarin mereka juga meraih hasil yang cukup bagus yaitu posisi 7 klasemen.

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya dimana SMA Pasundan berada di posisi menengah ke bawah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!