As Sally Dwi Rastanti, ya itu lah namaku. Nama yg bagus bukan?😊 Hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah, aku memilih melanjutkan study ku di sebuah universitas islam di kota ku, selain menghemat biaya aku juga bisa selalu bersama dengan keluarga ku.
Aku mempunyai seorang kakak laki-laki, namanya alfian saputra. Aku biasa memanggilnya mas, mas ku orangnya nyebelin tpi dia sangat menyayangiku dan aku bersyukur banget punya keluarga yg hangat y penuh kasih sayang.
" Assalamualaikum umi," salam ku pada umi setelah sampai di meja makan.
" Waalaikumsalam sayang," sahut umi.
" Selamat pagi adek mas tersayang.." sambung mas fian sambil menarik bangku dan duduk di samping ku.
" Selamat pagi juga mas, oh ya mas antarin aku ke kampus ya!" pintaku pada mas fian.
" Adek mulai masuk hari ini?"
" Iya mas, mas mau kan??" rengek ku sambil mengedip ngedipkan mata.
" iya adek nanti mas anterin" sambil mengusap kepala ku yg berbalut hijab.
Selesai makan aku dan mas fian berpamitan pada abi dan umi.
" abi umi sally berangkat dulu, assalamualaiku." setelah mencium punggung tangan abi dan umi.
" Waalaikumsalam," jawan abi dan umi bersamaan.
Aku berlari kecil menuju mobil mas fian sambil menyandang tas ransel ku, Aku membuka pintu mobil dan duduk di samping mas fian, Mas fian pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumahku dan menuju kampus.
" Mas..." ucap ku dengan ragu
" iya, ada apa?" sahut mas fian tanpa melihat ke arahku.
" Mas kan udah kerja, umur mas jga udah 24 tahun, apa mas.." kata ku terpotong oleh jawaban mas fian.
" udah ngk usah di lanjutin mas udah tau apa maksud kamu!" titah mas fian.
" trus, kapan mas mau nikah?" ucapku langsung pada intinya.
" sally adek mas tersayang.., menikah itu bukan hal yg mudah, kita harus siap lahir batin, dan mas mu ini belum siap untuk itu, jadi mas minta kamu ngk usah nanya² gtu sama mas, emang kamu udah siap hidup tanpa mas, udah siap jauh dari mas, udah siap juga kehilangan kasih sayang dan perhatian mas???" jelas mas fian yg langsung membuat ku membeku tanpa kata.
" kok mas bilang gtu sih" jawabku dengan wajah sedih.
" ya iya lah mas bilang gitu , kalau mas udah nikah, otomatis mas akan lebih perhatian pada istri mas, dan mas juga tidak akan tinggal di rumah umi lagi, mas pasti cari rumah untuk mas dan keluarga kecil mas, dan ngk mungkin juga kan mas bawa kamu."
" trus mas mau ninggalin aku gitu, mas ngk sayang lagi sama aku??" tanyaku dengan wajah cemberut.
" itu kan kalau mas nikah, makanya jangan suruh mas nikah cepat cepat." sahut mas fian sambil mengukir senyuman di wajahnya.
" tau ah.. " jawabku sambil membuang muka.
" udah sana masuk kampus kita sudah sampai nie. " ucap mas fian yg membuat ku langsung bergerak membuka pintu dan berputar ke arahnya, aku mencium punggung tangan mas ku dan pergi meninggalkan nya tampa seucap kata pun, mas ku hanya tersenyum melihat tingkah ku dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan kampus.
Aku duduk di sebuah bangku di taman kampus, seorang gadis cantik mengenakan gamis maron dan hijab syara'inya yg senada datang menghampiri ku.
" Assalamualaikum." sapanya
" Waalaikumsalam." jawabku
" Nama ku Alisa, aku anak baru di sini nama kamu siapa?" ucapnya sambil mengulurkan tangannya, akupun langsung menyambut tangannya.
" aku Sally, aku juga anak baru di sini, oh ya silakan duduk." pintaku sambil menunjuk bangku yg ada di sebelah ku.
Alisa pun duduk di samping ku, kami bercerita banyak hal mulai dari kesukaan, cita-cita, sampai pada keluarga masing-masing, kami saling berbagi cerita sampai kelas kami dimulai, Aku dan Alisa satu jurusan jadi kami satu ruangan, dan hal itu membuat kami selalu bersama.
Tidak terasa jam kuliah pun selesai aku dan alisa pun langsung ke mesjid yg ada di depan kampus, untuk melaksanakan sholat zuhur. Setalah sholat aku dan alisa pun pulang ke rumah masing-masing, alisa di jemput oleh supirnya dan aku pulang dengan naik angkot.
" Assalamualaikum....." ucapku begitu sampai di depan pintu rumahku.
" Waalaikumsalam..." jawab umi ku sambil membuka pintu.
Aku mencium punggung tangan umi dan langsung di sambut dengan dekapan hangat dari umi.
" Bagaimana kuliah nya sayang?" tanya umi setelah melepaskan pelukannya.
" Alhamdulillah berjalan lancar umi." jawab ku setelah duduk dan memakan buah yg ada di meja makan.
" Sudah makan belum?" tanya umi yg membuatku langsung tersenyum.
" hehehe belum umi, soalnya pas selesai sholat sally langsung pulang." jawabku
" ya sudah makan dulu, habis itu istirahat!" titah umi.
" oke, umi."
Selesai makan aku langsung ke kamar untuk istirahat seperti perintah umi. Aku membaringkan tubuk ku di atas ranjangku, dan tak butuh waktu lama akupun terlelap.
Seruan allah bergema syahdu di telingaku yg membuatku langsung bangkit dari tidurku dan melangkah menuju kamar mandi untuk berwudu'. Selesai sholat ashar aku membantu ibu memasak untuk makan malam kami.
" Assalamualaikum.."
" Waalaikumsalam.." jawabku dan umi bersamaan.
Aku berjalan menuju pintu dan membukanya, "abi." ucapku sambil mencium punggung tangannya.
Abi hanya tersenyum ke arahku dan melangkah ke ruang tamu.
" abi mau kopi?" tawarku pada abi
" tidak usah nak, abi baru saja minum kopi di pesantren." terang abi pada ku
" sally ke dapur dulu ya bi." izinku
" iya silahkan." jawab abi sambil tersenyum tipis padaku.
" Assalamualaikum.." salam mas fian dan langsung masuk karna pintu memang tidak di kunci.
" Waalaikumsalam. " ucapku abi dan umi bersamaan.
Mas fian meletakkan tasnya dan duduk di dekat abi.
" adek buatin mas kopi susu!" pinta mas fian
" iya mas." jawab ku sambil membuatkan kopi.
" nii mas kopinya," sambil meletakkan kopi di atas meja di depan mas fian.
Selesai memasak aku kembali ke kamarku untuk membersihkan diri,Tak lama kemudian azan maghrib pun berkumandang aku dan seluruh keluarga ku bersiap-siap untuk sholat berjamaah, Setelah sholat berjamaah kami pun langsung makan malam.
Setelah bersantai sebentar azan isya bergema, membuat kami mengakhiri kegiatan kami dan langsung bersiap sholat berjamaah, setelah selesai sholat semua anggota keluargaku pun pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat.
Seperti biasanya, pagi ini aku di antar oleh mas ku ke kampus, begitu sampai di depan kampus akupun lansung turun dan mencium punggung tangan mas fian dan pergi meninggalkannya.
" mas sally masuk dulu, assalamualaikum." salamku pada mas fian.
" waalaikumsalam, belajar yg benar ya adek mas." jawab mas fian dengan senyuman manisnya.
Tanpa ku sadari ternyata ada sepasang mata yg memperhatikan ku dari tadi, dengan wajah cerianya ia datang menghampiri ku, siapa lagi kalau bukan sahabat ku alisa.
" sal, itu siapa?" tanya alisa sambil mengarahkan matanya ke mobil mas ku yg hampir menghilang.
" itu mas ku sa," jawab ku singkat sambil tersenyum pada alisa.
" oooohh, kirainn....."
" kirain apa...?" tanyaku penasaran
" ya... pacar kamu." jawab alisa singkat
" astagfirullah sa mana mungkin, agama kita melarang keras hal itu bukan?" jawabku dengan menekan kata terakhirku.
" Iya sal, maaf aku terlalu lancang bicara seperti itu pada mu. " jawab alisa dengan rasa bersalah.
" tidak usah merasa bersalah gitu sa, santai aj aku juga ngak marah kok. " sambil tersenyum pada sahabat ku itu.
" iya sal." sahutnya sambil tersenyum juga padaku.
" ya sudah ayo kita masuk." ajak ku, dan alisa hanya mengangguk.
Kami pun masuk keruangan, dan pelajaran pun dimulai semua mahasiswa mengikuti dengan baik tampa suara sedikitpun, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara dosen di depan.
"Anak-anak mohon perhatiannya sebentar." seru pak dosen yg membuat semua mahasiswa menghentikan kegiatannya termasuk aku.
" seperti yg kalian lihat, didepan kita ada seorang laki-laki yg akan bergabung dengan kalian dalam ruangan ini, perkenalkan dirimu nak!" pinta pak dosen pada lelaki itu.
Semua mahasiswi melihatnya dengan penuh rasa kagum termasuk sahabatku alisa, dia juga ikut-ikutan liatin laki-laki itu.
" sa bukan muhrim," bisikku di teliga alisa.
" astagfirullah, sal maafkan aku." ucapnya setelah mendengar bisikan ku.
" minta maaf sama allah sa, bukan sama aku." jelasku pada alisa.
berulang kali alisa beristigfar, dan aku hanya senyum-senyum sendiri melihatnya.
" ya allah lucu sekali sahabat ku ini." batinku.
# bagaimana guys menurut kalian, tinggalkan komentar kalian ya sahabat.
Muhammad Raziq Al Fikri. Nama dari mahasiswa baru yg bergabung di kelas kami, setelah memperkenalkan diri pak dosen pun menyuruh fikri untuk duduk di bangku yang tersedia.
Pelajaran pun selesai, aku dan alisa langsung melaksanakan sholat zuhur. Begitu selesai sholat aku mengajak alisa ke perpustakaan.
" sa, temani aku ke perpustakaan yuk!" pinta ku sambil terus melangkah meninggalkan mesjid.
" ya udah ayo, kebetulan aku juga lagi nyari buku sejarah nie." jelas alisa
Tiba di perpustakaan aku mengambil buku yang akan ku baca, dan langsung duduk disalah satu meja yang ada di dekatku. Sementara alisa masih sibuk mencari bukunya.
" Assalamualaikum, boleh aku duduk disini?" suara seseorang dari depan ku.
" Waalaikumsalam, silahkan." ucapku tanpa melihat ke arahnya.
" Aku fikri, kalau boleh tau nama kamu siapa." lanjut nya sambil mengulurkan tangannya tepat di depanku.
Aku menyatukan tanganku dan mendekatkannya ke dada ku sebagai ganti bersalaman.
" aku sally. " ucapku singkat.
Fikri yang mengerti dengan maksudku langsung menarik tangannya kembali dan duduk di depan ku.
" oh ya rumah kamu di dekat sini." tanya fikri.
" tidak." jawabku dan terus fokus dengan buku yang ada di tanganku.
" kamu pulang naik apa?"
" angkot."
" apa boleh aku mengantarmu?" pertanyaan fikri yg membuatku langsung melipat buku ku.
" tidak usah, terima kasih. Maaf saya permisi dulu, assalamualaikum." ucapku sambil berdiri dan meninggalkan fikri.
" Waalaikumsalam. "
Akupun lansung mencari alisa sahabatku, dan mengajaknya untuk segera pulang.
" sa, udah belum, pulang yuk!" ajak ku.
" usah nie, emang kenapa kok buru-buru sih?" tanya alisa dengan wajah keheranan.
" ngak papa kok mau pulang aja." jawabku.
Setelah meninggalkan perpustakaan alisa menarik tanganku ke arah parkiran.
" sal, kamu pulang aku antar aja ya, aku juga mau tau rumah kamu." tawarnya padaku
" ya sudah, ayo." jawabku tanpa menolak
Tak butuh waktu lama, kami sudah tiba di depan rumah ku.
" sal, ini rumah kamu?" ucap alisa sambil melihat ke arah pesantren yang ada di samping rumahku.
" bukan sa, itu pesantren. Rumahku ada di sebelah sana." sambil menunjuk ke arah rumahku.
" ini pesantren kalian?"
" ya bisa di bilang begitu lah." ucapku sambil terus berjalan menuju rumah.
" Assalamualaikum." salamku setelah tiba di halaman rumah.
" Waalaikumsalam." jawab umi yang sedang menyapu halaman.
Kami menghampiri umi dan mencium punggung tangannya bergantian.
" umi, ini alisa sahabat sally." ucapku memperkenalkan alisa
" alisa, nama yang cantik persis seperti orangnya." jawab umi sambil tersenyum pada alisa.
" terima kasih tan." ucap alisa
" panggil umi aja sayang." titah umi
" baiklah umi." jawab alisa.
" ayo masuk." ajak umi pada kami sambil melangkah masuk, dan kami pun mengikuti umi dari belakang.
" sa, kamu duduk dulu aku buatin kopi bentar." ajakku sambil melangkah ke dapur.
" iya sal." jawab alisa dan langsung duduk di ruang tamu
" ni sa kopinya." ucapku sambil meletakkan kopi dan duduk di samping alisa.
Kami bercerita seperti biasanya suara tawa kami pun terdengar renyah, dan kadang kami saling lempar bantal sangking lucunya.
" Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam." ucapku dan alisa bersamaan.
Mas fian pun masuk dan langsung duduk di sofa sebelahku, matanya tertuju pada alisa sesaat dan langsung memalingkan pandangannya ke arahku.
" adek, ini teman adek?" tanya mas fian sambil mengambil cemilan yg ada di depan kami.
" iya mas, namanya alisa." ucapku
" nama ku alisa mas," sambung alisa sambil menyatukan tangannya dan mendekatkannya ke dadanya.
" alisa nama yg bagus, ya sudah mas masuk dulu kalian lanjut aja." ucap mas fian sambil meninggalkan ruang tamu.
Hari semakin sore, dan alisa pun meminta izin untuk pulang, setelah pamit pada umi aku pun mengantar alisa ke depan, dan di halaman rumah kami berpapasan dengan abi.
" Assalamualaikum abi. " ucapku sambil mencium punggung tangan abi
" Waalaikumsalam nak,"
" abi ini alisa, sahabat sally."
" alisa abi." ucap alisa sambil menyatukan tangannya dan mendekatkannya ke dadanya.
" iya, nak. Udah mau pulang?" tanya abi
" iya abi, alisa pulang dulu assalamualaikum." pamit alisa.
" Waalaikumsalam, hati-hati." jawab abi
Alisa pun melajukan mobilnya meninggalkan rumahku, setelah mobil alisa benar-benar menghilang dari pandanganku aku pun masuk kembali ke dalam rumah.
Setelah sholat isya aku berniat langsung tidur karna badanku memang sedikit lelah hari ini, tapi tiba-tiba suara ketukan pintu membuatku terpaksa bangun lagi.
Tok tok tok...
" adek." panggil mas fian
" iya mas." ucapku dan langsung membuka pintu.
" adek mau tidur?"
" Iya nie mas, emang ada apa sih?"
" besok adek ngak kuliahkan?" tanya mas fian yang membuatku bingung.
" iya, ada apa mas." tanyaku
" temani mas ke suatu tempat ya!" pinta mas fian sambil memohon.
" kemana?" tanyaku lagi
" besok adek juga tau, mau kan?" ucapnya lagi
" ya udah deh adek temanin, tapi beliin adek baju ya." ucapku sambil menaikkan kedua alisku
" iya nanti mas beliin." ucap mas fian
" asikk, ya udah adek mau tidur daaah mas fian." ucapku sambil menutup pintu kamarku.
Setelah sholat subuh berjamaah aku pun langsung siap-siap. Jam 07:00 aku keluar dari kamar dan menghampiri umi.
" Assalamualaikum umi." salamku dengan wajah ceria.
" Waalaikumsalam, sally mau kemana hari ini kan ngak kuliah?" tanya umi
" mas fian ngajak sally jalan-jalan mi."
" adek udah siap?" tanya mas fian yang baru keluar dari kamarnya.
" udah mas, ayo pergi."
" mi fian sama sally keluar bentar ya." ucap mas fian.
" iya hati-hati." jawab umi.
" bi sally sama mas fian keluar bentar ya bi." ucapku pada abi yang duduk di bangku halaman rumahku.
" ya sudah, hati-hati jaga adekmu fian." pesan abi
" iya abi." jawab mas fian
Kami pun meninggalkan halaman rumahku, dan menuju tempat yang di maksud mas fian.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!