Namanya Maureen Tirta Kusuma. Anak dari seorang pengusaha nomor satu di Indonesia Tito Kusuma. Ibunya sudah meninggal saat ia masih kecil. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga kaya. Tetapi tuntutan untuk menjadi pewaris tunggal perusahaan ayahnya membuat dia hanya menjadi kutu buku. Dia setiap hari hanya membaca buku dan belajar. Ya, dia tidak mempunyai waktu untuk merawat dirinya sendiri, berdandan seperti anak-anak kaya yang lain.
Sampai pada waktunya Maureen (18 th) harus masuk universitas. Papanya memilih mendaftarkan dia di salah satu universitas ternama di Jakarta. Mengambil jurusan managemen bisnis, Ternyata sahabatnya Chika Suroso (18 th) juga kuliah ditempat yang sama. Dengan jurusan yang sama, mereka masuk universitas dengan bahagia. Menggunakan mobil sport limited edition mereka yang membuat mata iri melihatnya. Semua mata tertuju pada mereka, ya mereka. Maureen keluar dari mobil sport merah miliknya dan Chika keluar dari mobil sport putih miliknya.
Mereka menatap kagum kearah Chika, 'woow lihat gadis cantik itu keren banget' setelah Chika berlalu mereka mereka memandangi Maureen, 'Heh anak cupu. Pinjam mobil siapa tuh pakai acara gaya-gaya an ke kampus'. Maureen diam tak mendengarkan mereka dan langsung pergi begitu saja. '"Huuuuuuuuuuuu dasar cupu tidak tahu malu pakai acara masuk sekolah ini segala memang mampu bayar'' sorak mereka beramai ramai sambil melempari Maureen dengan sampah.
'' Udahlah Maureen, gak usah diambil hati kata-kata mereka. Mereka itu cuma iri melihat kamu yang punya segalanya, mobil mewah fasilitas woow'' kata Chika sambil berjalan.
'' Iya Chika, aku akan berusaha tidak menghiraukan mereka toh aku pakai milikku sendiri bukan milik orang lain'' kata Maureen.
''Gitu dong sahabatku, harus tetap semangat belajar untuk menduduki posisi CEO" Chika setengah meledek.
Maureen mencubit Chika lalu mereka tertawa bersama-sama.
Maureen tidak pernah menceritakan apapun kejadian yang dialaminya kepada ayahnya. Dia anak yang tertutup dan penurut. Memilih mengalah dengan siapapun. Tetapi prestasinya sangat baik, itu yang membuat ayahnya begitu bangga padanya.
Maureen begitu penurut sehingga apapun yang dikatakan ayahnya dia selalu menurut. Karena dia sangat menghormati ayahnya.
Ayahnya yang super sibuk membuat waktunya untuk putrinya itu terbatas, tapi itu tidak membuat Maureen kecewa. Justru ia bangga dengan ayahnya.
Maureen mengambil ponselnya sebuah iphone keluaran terbaru. Dia memegangi ponselnya itu dan menekan tulisan ayah. Ya, saat ini Maureen tengah ingin video call dengan ayahnya..
'' Hallo ayah apa kabar ayah sehat kan?,'' kata Maureen dengan bahagia ketika melihat wajah ayahnya.
'' Iya sayang ayah sehat kok, gimana kuliahnya lancarkan?'' kata ayahnya.
'' Iya ayah lancar kok'', kata Maureen.
''Oh iya nak, ayah ada meeting sebentar lagi jadi maafin ayah ayah harus tutup telfonnya.' kata ayahnya.
'' Iya ayah gak apa-apa. Lagian sebentar lagi aku ada kelas, Ayah jangan lupa makan dan tidur teratur'' sahut Maureen.
''Iya anak manis bye,'' sahut ayahnya sambil menutup telefon.
Maureen berlalu bejalan meuju kelasnya, bertemu dengan Chika dan berjalan bersama sama. Ternyata dia dan Chika bertemu dengan seorang laki-laki tampa yang dianggap sebagai pangeran kampus. Namanya Rayen Brilliyan Putra.
'' Hai tampan kenalan yuk, saya Chika, siapa kamu?,'' Chika menulurkan tangan.
'' Aku Rayen senang berkenalan denganmu primadona baru,'' Kata Rayen terus pergi begitu saja tanpa memperdulikan Maureen.
'' Hei lihat pangeran tadi panggil aku primadona! apa aku cantik?'" kata Chika dengan gaya alaynya.
'' Iya kamu cantik kamu kan primadona'' sahut Maureen sambil tertawa..
merekapun masuk kedalam kelasnya untuk memulai pelajaran.
jangan lupa Subscribe Youtube, BHARATA FM TRENGGALEK dan juga Follow instagram septhybharata_01
mohon like, dan vote, juga share ke sahabat sahabat readers semua
Thank's ya?
Hari itu setelah selesai kelas Chika mengajak Maureen untuk Shooping Day.
'' Maureen shoping dulu yuk sebelum pulang'' kata Chika.
'' Nggak ah Chik, aku mau pulang, istirahat terus belajar'' jawab Maureen.
'' Ga seru kamu Reen, belajar melulu pemikiranmu huft, dasar kutu buku'' celetus Chika.
'' Iya deh lain kali saja ya shoopingnya'' kata Maureen sambil membuka pintu mobilnya.
Kedua mobil mewah itu melaju memecah jalanan ibukota walau arah mereka berlawanan. Ya karena Chika langsung shoping sedangkan Maureen memilih pulang ke rumah.
Sesampai di depan gerbang sebuah rumah yang cukup besar Maureen membunyikan klakson mobilnya. ''Tinn... Tinn...'' terlihat seseorang berlari membuka gerbang. Setelah memarkirkan mobil kesayangannya Mauren langsung masuk menuju kamarnya. Kamar mauren begitu besar ada ranjang ukurang king zise dengang badcover dan sprei warna biru. Terlihat sebuah rak yang dipenuhi buku yang tersusun rapi. Dengan sebuah meja belajar dengan lampu belajar, juga walk in closet pribadi serta meja rias disamping tempat tidur sudah seperti tempat tidur seorang ratu.
Maureen melepaskan tasnya dan meletakkan di sofa kamarnya. Kemudian dia merebahkan tubuhnya di atas kasur. ''oh hari yang melelahkan'' gumannya....
Setelah rasa capeknya sedikit berkurang, Maureen bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, dia melepaskan semua benda yang melekat di tubuhnya termasuk kaca mata bulat besarnya. Maureen berendam di bathub, wangi sabun aromatherapy menusuk hidung, membuat tubuhnya semakin rileks. Selesai mandi Maureen masuk kekamar dam mengambil gaun tidurnya. Terlihat juga sebuah nampan berisi makanan. Ya, pasti pelayan rumahnya yang menaruhnya karena melihat jam sudah waktunya makan malam.
Maureen menyantap makanannya. Setelah selesai ia memanggil pelayan untuk mengambil nampan dan piring kosongnya. Selesai makan, Maureen mengambil sebuah buku tentang bisnis dan membacanya hingga ia mengantuk da tertidur... Ya, seperti itu kebiasaan Maureen tidur dengan memeluk buku...
Maureen bangun pagi karena hari ini dia ada kelas pagi, dia memakai baju yang norak beda dengan Chika yang selalu memakai pakaian kekinian. Maureen turun dan menyapa bi Minah pelayan sekaligus pengsuhnya dari kecil. Bi Minah sudah menyiapkan sarapan untuk dia, dia langsung menyantap sarapannya yang berupa roti sandwich dan minum susu, setelah itu dia pamit kuliah. Maureen berangkat dengan mengendarai mobil kesayangannya seperti biasanya.
Sesampai dikampus Maureen belum melihat mobil Chika.
*''Huft kemana anak ini, sebentar lagi waktunya pelajaran dimulai'', Maureen menghembuskan nafas perlahan sambil melihat jam bermerek di pergelangan tangannya. Tidak lama setelah itu terlihat mobil Chika memasuki gerbang gedung megah itu.
Melihat Chika datang dan turun dari mobil Maureen langsung mengertak
'' Hei, niat ga sih ini udah mau mulai Chik,''seru Maureen.
" Oh no, sayang maafkan aku'' kata Chika sambil mengandeng tangan Maureen. Kemudian berjalan bersama sama. Setiap hari selalu seperti itu yang mereka lakukan. Berjalan bersama dan saling melindungi.
Melihat tampilan Chika semua menyapa termasuk cowok-cowok genit
"Hai primadona baru cantik sekali pagi ini bagaikan bunga yang baru mekar, harum semerbak mewangi" gombal salah seorang diantara mereka.
'' Kalau yang satunya gimana?'' tanya yang lainnya.
'' Dia juga bagaikan bunga!'' jawab yang lain.
" Bunga apaa?" *tanya temannya.
" Bunga raflesia...hahahahahahahahahahahaha" ucap mereka bersama sama.
Seseorang membuat Chika naik pitam dengan menyapa dia dengan kata-kata ini.
,''H**ai primadona, kenapa harus jalan bareng pembantu, mending jalan bareng aku, yuk?'' kata seorang laki-laki alay.
Maureen menghembuskan nafas kasar lalu menarik tangan Chika. Tetapi Chika masih berdiri mematung dan menatap tajam pria itu. Dan berteriak.
"Hei kamu, punya mulut dijaga berani sekali kamu mengatai sahabat saya seperti pembantu, pergi sana atau ujung hells saya melubangi kepalamu", kata Chika keras karena Chika marah bibirnya ikut bergetar. Maureen mulai panik karena melihat sekelilingnya sudah berkerumun orang bagaikan menonton adegan gratis. Maureen dengan cepat menarik tangan Chika dan mengajaknya menuju kelas.
------------------
.
.jangan lupa follow akun BHARATA FM TRENGGALEK dan Dari Cupu jadi Ratu 2 juga sudah dirilis...
mohon like, dan vote, juga share ke sahabat sahabat readers semua
Thank's ya?
.
.
.
Selesai kelas Maureen dan Chika keluar kelas bersama sama.
''Maureen makan dulu yuk'' ajak Chika.
''Makan dimana ka, harus yang sehat lo ya," sahut Maureen.
''Iya ratuku, kita makan KFC yuk" seru Chika. mereka pun berjalan sambil tertawa riang seperti anak kecil. menuruni tangga-tangga kampus sampai ke lantai dasar dan menuju area parkiran.
Di tenggah jalan tiba-tiba, Brukkk, Chika menabrak seseorang itu tidak lain adalah Rakha teman dari Rayen yang juga salah satu pangeran kelas.
"Ma..af kak aku ga se..nga..ja'' kata chika terbata².
Rakha emosi hampir menampar Chika tetapi tangannya dipegang oleh Maureen.
''Heh cupu jangan pegang² saya jijik tau'' celoteh Rakha sinis.
''Hei kamu pangeran ke 2, sombong banget sih jika bukan karena kamu mau menampar sahabat saya, saya juga ogah pegang-pegang kamu', najis cih'' seru Maureen naik pitam.
Kejadian tadi pagi terulang kembali , hingga membuat mereka menjadi bahan tontonan. ''lihat nih ada acara seru nih, tontonan gratis, cupu berani lawan pangeran ke 2, mereka gila gokil banget'' dan masih banyak lagi ocehan mereka.
Tiba-tiba seorang pria yang sama tampannya datang dia Rayen. berjalan buru-buru menghampiri sahabatnya. .
" Hei Rak, kenapa kamu marah-marah disini , ada apa lihat jadi tontonan sekarang'' kata Rayen.
''Hallo Ray, dua cewek ini kurang ajar banget, udah nabrak aku malah mau pergi tanpa ganti rugi'' kata Raka tidak mau kalah.
Chika dari tadi berdiri gemetar. Ya Chika memang tidak bisa melawan orang - orang di sekitarnya jika itu menyangkut masalah dirinya sendiri. Sama halnya dengan Maureen.
Maureen maju
''Oh jadi kakak pangeran cuma mau ganti rugi'' celetuk Maureen.
''Oo, berapa sebutkan nominalnya'' lanjut Maureen.
Mereka semua yang disana terkejut setengah mati. ada yang berteriak-teriak ada yang tertawa lengkap pokoknya. juga Rakha yang iseng dan menganggap Maureen tidak mampu membayar menyebut nominal yang tidak kecil.
''10 juta, kamu mampu'' kata Rakha sinis.
''Cuma sepuluh juta,'' sahut Maureen.
Rakha heran dengan Maureen, begitu juga Rayen yang tak kalah bingung.
Maureen mengambil selembar cek dari dalam tasnya dan menulis nominal 10.000.000,00 kemudian melempar ke arah Rakha..
Chika tidak menyangka Maureen akan mengorbankan sebanyak itu demi dia.
''Maureen, maaf ya gara² aku kamu harus mengorbankan uang sebanyak itu" kata Chika menyesal.
''Chika apaan sih kamu, lagian kita itu harus tolong menolong sesuai janji kita, kalau kamu mau minta maaf mending traktir aku makan'' kata Maureen sambil tertawa puas.
''Oke deh kalau begitu'' jelas Chika
Mereka kembali masuk mobil mereka masing-masing, ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba mobil Maureen mogok.
'"Oh sial kenapa sih ini'' Maureen turun dari mobil. Chika yang tau mobil Maureen mogok langsung berhenti dibelakang mobil Maureen.
''OMG Maureen, mobil pasangan kita kenapa nih'' tanya Chika.
''Ini dia mogok'' Kata Maureen.
''Ya udah naik mobil aku aja ya'' Kata Chika. Sebelum masuk mobil Chika, Maureen menelpon orang rumah suruh ambil mobilnya dijalan karena mogok, juga bilang dia pulang bareng Chika. Setelah itu Maureen masuk mobil Chika.
''Emang kenapa tuh sampai mogok mobil gak pernah lu servis'' tanya Chika.
Maureen kemudian menceritakan gimana sibuknya ia belajar selama ayahnya tidak dirumah sampai lupa untuk servis mobil.
-----------------
Happy Reading.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!