NovelToon NovelToon

Human VS SCP

Bab 1 Kemunculan Makhluk SCP

Beberapa hari yang lalu.

Angin siang terasa begitu dingin dengan cuacanya yang begitu cerah, namun sedikit berawan. Adam seorang siswa SMA di sekolah Internasional Jepang tengah berada di rooftop menunggu kedatangan seseorang.

Menunggu beberapa menit sembari menikmati udara segar serta melihat Indahnya pemandangan dibawah yang tampak estetik menurutnya.

Tap.. tap.. tap..

Suara langkah kaki seseorang dari arah belakang mengalihkan atensinya, ia kemudian membalikkan badan untuk melihat orang itu.

Dia ternyata Arabella Caitlin dari kelas 12 siswi populer tahun ini karena mendapati peringkat pertama dalam ujian berkali-kali.

Dengan parasnya yang cantik, elegan, dan sopan dirinya banyak diperebutkan oleh kaum laki-laki.

Bahkan menjadi top disekolah bergengsi ini. Serta seseorang yang ditunggu kedatangannya oleh Adam.

Namun siapa sangka, dirinya yang diketahui menolak banyak surat cinta dari para pria kini malah sebaliknya.

"Um ... maaf ya, karena aku kamu jadi menunggu begini, terus kamu sampai menunda waktu belajarmu di perpus," seloroh Arabella saat Adam berbalik badan seolah menatap kegugupannya itu. Ia berbicara dengan nada cepat dan agak gugup.

Entah mengapa Arabella menjadi kaku saat berbincang dengan Adam apalagi dirinya sekarang merasa bersalah padanya.

"Oh... tak apa, bukan masalah serius. Jadi ada perlu apa kamu mengajakku kemari?" jawab Adam langsung to the point sembari bertanya. Ia sebenarnya tak ingin membuang-buang waktu.

"...itu aku mau memberimu ini!" Dengan sigap Arabella langsung menyodorkan sebuah surat berwarna pink lengkap dengan hiasan cantik kepada Adam.

Wajahnya saat memberikan surat itu terlihat seperti kepiting rebus.

Sebuah surat cinta berisi pengungkapan hati seseorang kepada orang yang dicintainya, kini Adam mulai membaca.

Namun di bagian penting isi surat, dirinya berhenti membaca lantaran hembusan angin cukup kencang menerpanya dalam sekejap barusan.

Pandangannya beralih, ia kemudian memastikan keadaan di bawah dari ketinggian ini. Hingga melihat sebuah ledakan dari kejauhan tak bersuara.

"Ledakan apa itu?" gumamnya memperhatikan ledakan dari kejauhan. Matanya menyipit karena penasaran.

Tak lama Adam kembali fokus pada urusanya. Menurutnya ledakan itu memang wajar terjadi, masih bisa dikatakan sebab dan akibat.

Sepertinya Arabella tidak mengetahui akan ledakan itu, mungkin juga dirinya tak merasakan terpaan angin ketika dirinya berada sejajar dengan Adam sebelumnya.

Adam kembali mendekati Arabella dan menatapnya, ia lalu melalukan aksi layaknya sedang batuk dan...

"Ehem, jadi untuk pengakuan mu itu ... aku menolak, maaf."

Sejenak Arabella tertegun mendengar jawaban dari orang yang disukainya itu. Tak menyangka dalam hidupnya dirinya akan di tolak mentah-mentah seperti ini.

Sampai-sampai ia merasa jika hal ini adalah karma karena dirinya selama ini selalu menolak pengakuan cinta dari seseorang yang sangat mencintainya.

Ia kini terlihat menundukkan wajahnya, ekspresinya pun langsung layu serta masam tertutupi oleh rambut bagian depannya.

"Terimakasih untuk pengakuan mu itu Ara, aku sangat tersanjung. Ku harap kamu tetap semangat untuk kedepannya," ucap Adam memecah keheningan. Dirinya sebenarnya tahu jika Arabella akan sedih akan keputusannya ini.

Seseorang pasti akan merasa sangat kecewa saat mendapat hal tak sesuai seperti yang ia harapkan.

Damn!!

Tiba-tiba saja bangunan ini bergetar hebat seperti mengalami gempa berskala besar. Arabella yang merasakannya sampai terhuyung-huyung, bahkan merasa takut hingga memekik memanggil nama Adam.

"Tch.." Adam berdecak menangapi situasi. Ia kemudian melangkah kaki.

Dan alangkah terkejutnya Adam ketika melihat kondisi di bawah sekarang, lebih tepatnya pada radius lumayan jauh dari Sekolahnya. Ia melihat beberapa makhluk aneh tersebar dimana-mana seakan memenuhi kota.

Bentuk dan wujudnya aneh serta memiliki ukuran beragam.

1 jam sebelumnya.

Kota yang awalnya damai menjadi mencekam dalam sekejap lantaran kemunculan makhluk-makhluk aneh di berbagai tempat.

Banyak orang yang mulai menyelamatkan dirinya, dikarenakan makhluk aneh dan misterius itu mulai beralih menginvasi kota.

Fasilitas serta infrastruktur menjadi korban kedua dari keganasan makhluk buas itu. Sebuah makhluk yang jarang orang-orang ketahui, disebut SCP.

***

Kini dalam sebuah pesawat seukuran lapangan terbang bak persegi melayang di udara berisi pesawat tempur dan kendaraan berat lain tengah mengamati keberadaan SCP.

Melalui rekaman-rekaman menggambarkan bencana mengerikan itu yang tertangkap oleh kamera dari berbagai perangkat lunak, membuat ketua dari sebuah Asosiasi pelindung dunia memutuskan untuk turun tangan akan hal ini.

Pada akhirnya anggota militer maupun pihak kepolisian dan sebagainya tak mampu menangani makhluk SCP itu, sampai-sampai korban jiwa mulai berjatuhan setiap menitnya.

Mengerikannya lagi makhluk-makhluk itu sudah berhasil menginvasi sebagian dari penjuru kota. Dan keberadaannya dideteksi sebagai anomali oleh staff khusus asosiasi tersebut saat diselidiki.

Sebab, dalam rekaman lambat makhluk itu keluar dari sebuah portal. Yang muncul secara acak. Kecepatan portal saat menghilang itupun tak dapat di perlambat dengan sangat jelas melalui perangkat tercanggih milik pusat Asosiasi sekalipun.

"Bagaimana mungkin...? Kecepatan perlambatan rekaman termutakhir dari teknologi kita, kalah." ucap staff itu menganga masih tak percaya didepan monitornya. D Rpi atasnya terdapat layar berukuran besar memuat banyak rekaman live di berbagai tempat.

Sebuah keputusan besar dari pemimpin Asosiasi ini, ia berunding dengan banyak orang sekaligus didalam ruang rapat Asosiasi.

Sebenarnya pesawat dari Asosiasi itu berada di ketinggian jauh dari permukaan.

"Jadi kita akan mengundang orang-orang terkuat di dunia ini untuk memberantas makhluk berbahaya itu, kalian pasti sudah membaca data-datanya. Dan kesimpulan ini juga sejalan dengan tujuan kita sebelumnya, yaitu mengumpulkan orang-orang berpengaruh di dunia ini untuk bergabung dengan Asosiasi. Namun ada sedikit perubahan.. yaitu kita akan membentuk tim khusus dari mereka!" ucap Hans tegas selaku ketua Asosiasi pelindung dunia.

Semua orang terlihat berpikir sejenak, bahkan ada yang berbisik satu sama lain. Lalu pada akhirnya mereka setuju dengan keputusan pemimpin mereka itu.

Saat ini baru ada tiga orang berpengaruh yang bergabung dalam Asosiasi sebelum bencana mengerikan ini terjadi.

Mereka bertiga bahkan memenuhi undangan dengan senang hati.

Beberapa jam kemudian.

Wajah baru kota ini nampak begitu mengerikan. Sekarang isi kota terlihat kosong akibat orang-orang menuju tempat evakuasi.

Meninggalkan jejak begitu mendalam mempengaruhi berbagai macam sifat kemanusiaan.

Kemarahan, kesedihan, kebencian, dan sebagainya bercampur aduk menjadi satu.

Banyak sekali orang-orang yang terbunuh, seakan bencana kiamat sedang melanda kota Y. tragedi mengerikan tak disangka-sangka ini bisa disebut sebagai tragedi terparah.

Berbeda dengan Adam yang kini masih berkeliling kota sibuk mencari keberadaan adiknya yang diketahui hilang di sekolahnya.

Masih dengan seragam almamaternya ia tak takut sama sekali dengan keberadaan makhluk-makhluk itu.

Sebuah drone transparan kini menyoroti penjuru kota menangkap berbagai foto dan video untuk dijadikan dokumentasi, serta penyampaian informasi.

Sebelumnya, secara kebetulan drone itu menangkap sebuah hal mengejutkan, yaitu pertarungan sengit antara manusia melawan makhluk SCP berwujud Kraken. Gurita raksasa.

Masih belum di pastikan siapa orang itu, namun yang pasti dia adalah seorang remaja. Dan hal mengejutkan terekam.

Dia mampu membunuh SCP itu dengan tangan kosong dan terus berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa setelahnya.

Sedangkan beberapa polisi dan penduduk yang menyaksikan dibuat mematung di tempat, yang sebelumnya mereka kekeh memperingati dengan keras orang itu.

Di depan layar monitor, staff Asosiasi pelindung dunia menemukan calon orang yang memenuhi kriteria undangan.

"Heh ... dia keliatannya berpotensi," ucapnya melebarkan senyuman.

Siapakah orang yang dia maksud?

Bab 2 Mementingkan Prioritas

Beberapa jam sebelumnya. Tepatnya di sekolah internasional Jepang.

Adam yang melihat ada seekor makhluk SCP tengah menuju ke arah Sekolah adiknya, ia pun berencana untuk pergi kesana.

Tak ada waktu lagi baginya jika harus menuruni anak tangga maka jalan tercepat satu-satunya adalah melompat dari ketinggian 4 lantai itu.

Aksinya terbilang nekat dan menantang maut hingga siswa di jam ketiga yang kini berada di lapangan melihat aksi Adam itu seperti orang yang akan mengakhiri hidupnya.

Sebab Adam terjun bebas dengan keadaan tenang. Kepalanya condong kebawah.

Tap.

Dengan gerakan akrobatik Adam mendaratkan kaki dengan sempurna membuatnya tak merasakan efek sama sekali.

Sementara Arabella serta siswa-siswi yang melihat dibuat tak percaya. Mereka terlihat dengan mulut menganga serta mata membola sempurna.

Secepat yang ia bisa Adam berlari mengejar waktu.

Sembari mengingat ingatan tertentu berkaitan dengan makhluk SCP, sebenarnya ia pernah membaca data makhluk tersebut.

Siapa sangka makhluk yang katanya fiksi itu ternyata benar-benar nyata dan muncul di kehidupan nyata.

Diindentifikasi keberadaan makhluk-makhluk itu ada 5.000 yang belum diketahui, dan beberapa diantaranya terkurung di sebuah fasilitas rahasia berteknologi tinggi dengan sebutan SCP Foundation.

Selain meneliti objek, benda, entitas, dan makhluk aneh mereka juga menangkap makhluk tersebut untuk diamankan.

Tujuannya untuk dirahasiakan dari masyarakat sipil, karena ada dari makhluk SCP itu yang sangat berbahaya.

Adam masih tak mengerti mengapa organisasi itu sampai berani melepaskan banyak makhluk SCP di zona publik.

Bukannya tindakan mereka itu melenceng dari tujuan didirikannya organisasi tersebut?

"Tch, akan ku temukan tempat mereka dan akan ku hancurkan tempat itu. Jika sampai adikku kenapa-kenapa!"

Di perjalanannya ia merasakan gangguan yang ditimbulkan oleh beberapa SCP, namun berhasil ia atasi. Kemudian Adam melewati jalanan penuh akan kecelakaan dengan acuh, dan mengabaikan kehancuran disekitarnya.

Hanya satu tujuannya yaitu mengamankan adiknya.

Dengan perasaan khawatir Adam memiliki firasat tak menentu terhadap adiknya, namun ia tepis agar tak menganggu fokus utamanya.

"Hey nak, kau salah jalan!!" pekik seorang pemuda memeringati Adam karena menuju area rawan. Di sana sedang dilakukan penembakan terhadap SCP berwujud reptil, disebut kadal abadi.

Adam mengabaikan peringatan itu dan bergegas menuju tempat sekolah adiknya yang kini sudah menjadi puing, keadaannya hancur lebur.

Entah adiknya selamat atau tidak Adam masih belum memastikan, ia tetap kekeh untuk mengecek.

Di dekat reruntuhan terlihat SCP 682 tengah melahap dengan santainya tubuh manusia, padahal angkatan darat bersenjata Assault Rifle menembaki makhluk itu.

Sementara di ruangan khusus berisi berbagai rekaman kejadian di berbagai tempat secara live, seorang staff Asosiasi memindai data objek berupa reptil tersebut.

[Name : SCP 682]

[Class : Keter]

[Information : Reptil paling kejam di dunia, sangat benci terhadap manusia, . . . ]

[Ability : Dapat berbicara, regenerasi cepat, gerakan cepat, . . . ]

"Sangat parah. Makhluk itu ternyata dilepas dengan mudahnya, benar-benar. Orang-orang dari organisasi itu sungguh gila! Semoga saja pelacakan terhadap organisasi itu segera membuahkan hasil."

Tubuh SCP itu berukuran tidak seperti yang seharusnya, kini diketahui membesar dikarenakan memakan banyak manusia terutama para siswi di SMA perempuan sebelumnya.

Maupun anggota angkatan darat yang telah gugur.

Tak peduli dengan keadaan dan situasi membahayakan didepannya, Adam memaksa untuk tetap mendekati SCP itu.

Walaupun sebelumnya keputusannya sempat ditahan oleh beberapa orang dari anggota angkatan darat divisi satu.

"Tidak!! Anak itu pasti akan mati!"

"Grrr... seorang bocah ingusan sedang mendekati ajalnya, kan ku pastikan kau akan mati tanpa adanya rasa sakit, karena tak takut sama sekali padaku haha.."

Menggunakan lidah makhluk itu kemudian menjulurkan lidahnya memulai penyerangan, namun sayangnya melesat lantaran Adam mengelak.

"Grrr.."

Makhluk itu berbalik ke arah sampingnya sementara Adam menuju lokasi di duga kelas adiknya.

Ia sudah menyiapkan kesimpulan misalnya saja adiknya terkubur dalam reruntuhan. Gambaran simulasi di kepalanya juga dapat dijadikan petunjuk.

Grauk.

Drap.

"Anak itu..." lirih salah satu anggota militer.

"Se-sebenarnya aku merinding untuk mengatakan ini, ta-tapi anak itu berhasil selamat!"

"Mustahil...."

Ucap beberapa anggota angkatan darat yang kini menghentikan aksi penembakan mereka terhadap objek besar itu.

Semenjak seorang pelajar memasuki medan yang mereka anggap sebagai medan tempur, anggota angkatan darat terkesiap oleh keberanian pelajar itu.

Apalagi mengetahui aksinya barusan yang mampu mengelak pengerakan dari serangan tajam SCP itu.

"Hahaha," makhluk itu terkekeh setelah melakukan gerakan cepat sembari membuka mulutnya untuk menargetkan Adam barusan. Serta makhluk itu merasa dirinya berhasil melahap anak itu, tapi...

Tidak ada rasa darah di mulutnya sama sekali, itu artinya targetnya lolos. Mustahil.

"Cih, makhluk itu sungguh angkuh," ucap salah satu anggota militer dengan senyum smirk.

SCP 689 memiliki rasa benci terhadap manusia bahkan sampai melahirkan ambisi untuk menjadikan dirinya Raja di dunia ini.

Tapi ada seorang manusia yang membuatnya emosi sampai ketingkat melebihi benci. Dendam tak berujung.

Adam hanya berjarak 2 meter dari makhluk itu, ia masih sempat-sempatnya mengais puing-puing bangunan sekolah dengan tenang.

Hal itu tentu seolah menjadi tamparan bagi makhluk yang katanya mengaku dirinya adalah Dewa.

Hingga makhluk itu kembali bergerak dengan cepat, lebih cepat daripada sebelumnya ke arah targetnya.

Srakk ×47

Namun belum juga menyentuh target incaran makhluk itu langsung terpotong-potong menjadi bagian kecil.

Tap.

Dan orang yang melakukan itu adalah Kiyoshi Masahiro. Ahli pedang terbaik di Jepang untuk saat ini.

Terkenal dengan pedangnya yang dapat menghunus secepat petir.

"Terimakasih," ucap Adam datar seraya melirik sekilas orang yang telah membantunya.

"Hmm," jawab orang itu sembari mengamati.

Adam pada akhirnya tak menemukan adiknya sama sekali di reruntuhan itu. Yang mana membuatnya menyesal lantaran tak cepat untuk datang kemari. Menolong adiknya.

Anggota angkatan darat mulai mendekati makhluk itu, tapi Adam memperingati jika makhluk itu akan kembali seperti sediakala.

Adam kemudian pergi setelah mengatakan hal tersebut dengan perasaan hampa. Sekaligus menolak ajakan dari beberapa anggota militer.

"kak Adam..." suara lirih seseorang terdengar seperti suara perempuan membuyarkan lamunan Adam. Lumayan jauh dari kerumunan anggota militer.

Dengan sigap Adam bergegas menyelamatkan perempuan itu lantaran kenal dengannya, dia adalah teman dekat adiknya.

Tubuh perempuan itu setengah tertimbun reruntuhan dari kaki hingga perut.

"Tidak usah kak, waktuku sudah tidak lama lagi ... aku hanya ingin menyampaikan .. kalau ada orang yang telah menculik Hana sebe...lum mahluk itu menghancurkan sekolah!" tutur Keiko, wajahnya terlihat pucat.

Tak lama setelah itu Keiko menghembuskan nafas terakhirnya.

Diketahui ternyata tubuh bagian bawahnya hancur berantakan akibat tertimbun reruntuhan.

Mengetahui hal itu membuat Adam sedih, namun di satu merasa lebih tenang dari sebelumnya, artinya ia masih memiliki harapan dan kesempatan untuk menemukan Hana Makaira, adiknya.

Sementara itu, angkatan darat divisi keempat sedang melawan maupun memantau satu makhluk berwujud gurita raksasa.

Banyak dari mereka yang terbunuh lantaran menyelamatkan warga sipil dan menyelamatkan anak-anak kecil sekaligus.

Makhluk itu adalah SCP tak diketahui, namun masuk dalam kategori sulit untuk ditangani.

Tubuhnya yang besar dan tentakel gesit menjadikan makhluk itu sulit untuk di atasi oleh mereka.

"Ana jangan!!!" seorang wanita paruh baya histeris saat anaknya lari ke arah berlawanan. Kini sudah tepat berada di depan makhluk itu.

Melihat ada seorang anak kecil didekatnya

makhluk itu kemudian mengambil sebuah truk, lalu melemparkannya pada anak itu.

Wooosh.

Brakkk!

Truk yang terlempar barusan hancur lembur sementara anak itu sempat diselamatkan oleh seseorang, nyaris saja keduanya terbunuh jika saja timingnya salah.

Berbeda dengan Staf khusus bagian penyelidikan yang kini mengkonfirmasi bahwa SCP Foundation tidak pernah melepaskan makhluk-makhluk SCP.

Itu artinya mereka telah menemukan markas rahasia SCP Foundation.

Malahan para makhluk aneh, objek, dan entitas masih berada di dalam ruangan khusus masing-masing.

Awalnya Staf itu tidak dipercayai, sebab belum menunjukan bukti. Namun saat data berupa rekaman video memperlihatkan SCP 682 tengah berada di dalam ruangan kecil berisi asam klorida di daerah gurun, para pengamat Asosiasi akhirnya percaya.

Begitupun dengan pemimpin Asosiasi. Sehingga teka-teki tentang bencana itu diperdebatkan.

Dan keluar dari mulut Hans selaku pemimpin Asosiasi "Lalu ... SCP 682 yang muncul di daerah sekolah perempuan jalan 07, apakah imitasi, atau...?" perkataannya menggantung.

Bab 3 Ambisi

Para staff Asosiasi di buat terkejut setelah mendengar kabar bahwa makhluk-makhluk SCP yang berkeliaran bebas di zona publik bukanlah berasal dari SCP Foundation.

Dengan kata lain di lepaskan!

"Mungkinkah mahluk itu adalah imitasi dari wujud aslinya?" ucap Ichihada mengomentari Informasi barusan. Dirinya berasumsi.

Seorang staf penyelidik itu bahkan bersumpah jika dirinya menemukan dan sudah mengecek seluruh ruangan fasilitas SCP Foundation, sehingga langsung menginformasikan kebenaran tentang kejadian yang terjadi tanpa menunda lagi.

"Mungkin saja. Sebab, kedua makhluk itu memang sangat mirip jika diperhatikan dengan sesama dan jelas memiliki tingkat kemiripan seratus persen, lihat baik-baik! Sama-sama SCP yang sama," sahut Dandelion serius sembari melihat ke arah layar hologram tak jauh di depannya. Menampilkan potret SCP 682 di tempat yang berbeda.

"Imitasi atau bukan, kurasa kita harus cepat-cepat menangani masalah ini. Banyak korban jiwa yang berjatuhan. Bahkan kerusakan yang ditimbulkan sudah sangat parah hingga detik ini. Dan untuk urusan berhubungan dengan teori kemunculan makhluk itu kita bisa menyerahkannya kepada dokter Dae-Jung!" timpal Rudolf memberi usulan. Dia adalah wakil ketua di Asosiasi.

Dokter Dae-Jung sendiri berasal dari Korea Selatan negara dengan fasilitas kesehatan terbaik di dunia.

Serta peraih Nobel Fisiologi dokter terbaik di dunia.

***

Adam kemudian menyerahkan anak itu kepada orangtuanya yang bergegas menghampiri sembari mewanti-wanti agar lari sejauh mungkin.

Hingga di detik berikutnya sebuah tentakel milik SCP itu mendadak mengengam perut Adam dari arah belakang. Kemudian melempar Adam sampai tubuhnya memasuki toko perkakas dengan sangat keras.

Bahkan pecahan kaca dari toko itu berserakan dan terdengar suara gaduh dari dalam sana.

Tak diketahui bagaimana keadaannya sekarang, sementara orang-orang yang menyaksikan hanya bisa berdoa untuk keselamatan pria muda itu.

"Monster i-itu membunuhnya..." Salah satu anggota angkatan darat menatap getir momen tadi.

Perempuan paru baya itu kemudian lari histeris ketakutan sembari mengendong anaknya, sementara beberapa anggota angkatan darat di lokasi mulai menembaki makhluk SCP itu.

Berharap dapat menahannya agar tak bisa melukai perempuan paruh baya itu yang kini menarik perhatiannya.

Tentu saja makhluk itu marah dikala tubuhnya penuh akan peluru. Sebagai balasan monster itu membalas dengan serangan tentakel banyak sekaligus, dimana lima tentakel menuju ke arah penembak dengan kecepatannya yang gesit.

Bisa dipastikan kecepatan itu bisa menembus tubuh manusia dewasa dalam sekejap. Dan juga melubangi bangunan kokoh.

Sampai-sampai beberapa anggota militer meremang saat fokus menembaki. Ada dari mereka yang mundur, namun tak beranjak pergi, dan ada pula yang lari.

"Sial! Tentakel itu sangat cepat, kita tak sempat untuk lari."

Crak.

Tak disangka lima buah pisau besar melesat dari arah samping memutuskan lima tentakel SCP tak diketahui itu dengan mudahnya. Yang hendak menargetkan orang-orang.

Kelima pisau berukuran besar tadi memotong bagian kelima tentakel tadi hingga tak bisa menggapai incarannya. Seolah melesat dengan kecepatan tinggi.

Pelakunya tak lain adalah Adam yang kini tengah berdiri tegak dan berada di depan toko perkakas sedang menatap ke arah makhluk SCP berwujud gurita dengan tatapan tajam.

Seragamnya terlihat lusuh serta ada noda darah membekas di bagian dada dan perut, namun luar biasanya Adam tidak mengalami cidera sama sekali.

Harusnya mengingat kembali kejadian tadi, ketika tubuhnya terlempar sangat keras sampai memecahkan kaca kemudian memasuki toko dan terdengar suara gaduh memekakkan telinga. Dirinya sudah dipastikan mati.

Hanya saja anggapan orang-orang itu bagaikan dongeng.

Hal itu menimbulkan berbagai macam reaksi dari orang-orang yang melihatnya. Tak menyangka jika pria muda disana masih bisa bertahan setelah mendapati serangan sangat keras sebelumnya.

Semua orang yang menyaksikan menyuruh Adam untuk menjauh dari makhluk berbahaya itu. Mereka kekeh mewanti, karena merasa kasian dengan pria muda itu.

Saat ini posisi Adam tak jauh dari SCP berwujud gurita itu.

Sayangnya ucapan mereka diabaikan oleh Adam, bak angin lalu. Ia begitu acuh dan hanya tersenyum miring sembari mengepalkan satu tangannya menatap makhluk SCP yang tak kalah menyorot tajam padanya. Ingin mencincang, merobek, mencabik, hingga menguliti makhluk yang mengusik ketenangannya.

Flashback on.

Selama di Sekolah Adam selalu menjaga emosinya hingga dirinya naik ke kelas 12 SMA. Dia sebenarnya adalah siswa yang malas, bahkan beberapa kali di tegur oleh guru karena ketahuan tidak memperhatikan selama jam pelajaran.

"Huh..." Adam menghela nafas malas saat memperhatikan guru di depan.

Hobinya hanyalah membaca, dan itu menjadi sumber bakat terpendamnya. Adam mengaku jika dirinya malas memperhatikan karena setiap materi yang disampaikan oleh gurunya sudah pernah ia pelajari.

Bahkan jauh sebelum dirinya memasuki SMA, dan Adam adalah siswa dengan ingatan yang sangat kuat.

Namun bakatnya itu benar-benar dianggap remeh hanya dipandang sebelah mata dan cuma diartikan sebagai dalih oleh beberapa guru.

Hal baiknya Adam adalah orang yang selama beberapa tahun terakhir tidak menunjukkan emosinya kepada siapapun, kecuali adiknya.

Flashback off.

Kini SCP itu beralih target sembari mengerakan sisa tentakel tak terpotong ke arah pelajar tedapat luka itu. Tersisa 5 tentakel utuh di tubuhnya.

Blush.

Blush.

Dua serangan tentakel dibuat mis lantaran Adam berhasil mengelak dari dua serangan tajam nyaris saja mengarah pada titik vital bagian dada.

Brak × 4

Dilanjutkan dengan mobil yang terlempar secara bertahap bak mainan ke arah target.

Gerakan tubuh Adam yang atletis mampu menerobos celah putaran mobil, dikala mobil tersebut berguling-guling menuju ke arahnya.

Di sebelah kanan dan kiri diapit oleh gedung-gedung, makhluk SCP itu bahkan memanfaatkan gedung tersebut sebagai objek penambah serangan tempur.

Meskipun demikian, tindakan barusan tidak berefek pada target.

Crak.

Di saat tentakel lain keluar dari dalam tanah Adam bahkan memprediksinya, sehingga timing perlawanan balik malah menjadi bumerang bagi makhluk itu.

Ia barusan mengelak lalu mencabik dengan ganas satu tentakel makhluk itu hingga si empunya mengerang kesakitan.

Sampai SCP itu mendapatkan luka secara terus-menerus hingga keadaannya terlihat sangat memprihatikan.

Tubuhnya seperti di kuliti lantaran Adam menarik paksa dan mencakar daging SCP itu, di waktu dirinya berdekatan.

Sisa dari tentakel pada makhluk SCP itu juga terkoyak. Serta luka fatal lainnya di tubuh. Adam bisa saja disebut sebagai personifikasi dari hewan buas sesungguhnya.

Ia kemudian pergi begitu saja setelah melawan makhluk SCP yang telah dibunuhnya.

Tentu saja aksi dan perbuatannya sudah terekam oleh sebuah drone dan diawasi oleh seseorang dari staf Asosiasi, dia ditugaskan untuk menyampaikan pesan.

•••

Waktu asli.

Sudah memasuki hari ke dua Adam mencari, namun tidak ada hasil sama sekali. Hal itu membuatnya frustasi.

Keberadaan adiknya seakan tak dapat terdeteksi hilang karena diculik. Padahal ia sudah mencari dan mencari di seluruh penjuru kota.

Sampai timbul niatan untuk mendatangi organisasi SCP yang sudah diketahui keberadaannya untuk dimintai pertanggungjawaban.

Dan bila perlu membunuh orang-orang disana.

Dirinya kini berada di sebuah rumah sepasang kekasih yang diketahui melakukan aksi bunuh diri.

Disebabkan oleh sebuah SCP yang memengaruhi perangkat lunak. Berbeda dengan Adam yang memanfaatkan SCP itu untuk menemukan keberadaan sebuah lokasi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!