NovelToon NovelToon

Nafkah Receh Dari Suami

Ep 1. Jatah Mama

Kehidupan Kinanti Fabilia yang biasa di panggil Kinan, awal nya baik-baik saja. Suami yang penyayang dan hubungan pernikahan yang hangat. Kinanti menikah dengan pilihan nya sendiri di usia 22 th, dia Bimo Ramlan 27 th lelaki yang sudah berpacaran nya dengan nya selama satu tahun. Pembawaan Bimo yang lembut dan penyayang, membuat Kinan semakin memantapkan hati nya, untuk menerima lamaran pria tampan yang sudah mengisi hati nya.

Menikah dengan Bimo merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa untuk Kinan, Bimo selalu memprioritaskan Kinan lebih dari apapun.

Tapi semua kebaikan Bimo dan kebahagiaan Kinan hanya sementara. Hangat nya rumah tangga kebahagiaan yang luar biasa seketika sirna setelah lima bulan pernikahan mereka. Tak pernah terbesit oleh Kinan, jika suami nya akan berubah dalam sekejap mata dan menunjukan sikap garang nya setiap waktu.

Semua berawal ketika Bimo di pindah tugaskan dari tempat nya bekerja, karena naik jabatan. Dia bekerja di sebuah perusahan sebagai Manager area, yang bergerak di bidang kebersihan. Dengan gaji sepuluh juta perbulan. Tapi nyata nya gaji sebesar itu tak pernah sampai ke tangan Kinan. Bimo mengaku jika dirinya masih menjabat sebagai supervisor seperti sebelum nya. Sejak saat itu sifat Bimo berubah pada Kinan, tidak ada kelembutan dan kasih sayang lagi untuk wanita yang telah memberinya seorang putra.

''Mas apakah malam ini kamu tidak pulang lagi.. ?'' Kinanti bertanya saat Bimo akan berangkat bekerja.

''Aku ini pergi untuk bekerja Kinan bukan bermain, mengapa kamu selalu menyakan itu. Jika area lagi kacau mau tidak mau aku harus menginap. Cerewet sekali kamu sebagai istri. '' Bimo pun marah dengan pertanyaan itu.

''Aku hanya bertanya Mas, mengapa kamu harus marah sih. Kamu itu sering tidak pulang tanpa memberi kabar, aku juga khawatir Mas. ''

''Halah, alasan saja. Setiap hari kamu menayakan itu apa tidak bosan. Bikin mood suami kacau saja pagi-pagi. '' Bimo mengambil tas dan ingin keluar rumah.

''Mas tunggu.. !'' Kinan mencegah.

''Apalagi sih Kinan. ?.'' Bimo mulai geram dengan sikap istri nya.

Uang belanja habis Mas, ''aku dan Adam makan apa ..? '' ucap kinan dengan wajah pucat karena takut.

''Apa habis, boros sekali kamu. ! Aku jarang makan dirumah kamu kemanakan uang belanja yang kemarin. ''

Kinan begitu tercekat mendengar pertanyaan itu, selalu iti yang di pertanyakan oleh suami nya. Padahal dia hanya memberi uang belanja seratus seribu seminggu. Kebutuhan rumah tangga bukan hanya untuk makan saja, listrik, sabun dll harus tetap terpenuhi.

''Uang segitu dapat apa Mas, kalau untuk seminggu. '' Kinan tersulut emosi hingga berkata dengan keras.

''Plak.......... ''

Tamparan keras mendarat di pipi kusam Kinanti. Iti adalah tamparan kesekian kali, jika Kinan meninggikan suaranya di hadapan Bimo ataupun membantah nya.

''Sekali lagi kamu berani menentang ku, bukan hanya tamparan saja yang akan kamu dapatkan. '' Bimo membentak Kinan sembari melemparkan uang lima puluh ribu.

Uang itu harus Kinan gunakan dengan hemat, karen tidak bisa sampai seminggu Bimo tidak memberi nya uang lagi.

Setelah Bimo pergi bekerja, Kinan masuk kedalam kamar sembari menangis, dia memeluk putranya yang tengah tertidur pulas. Adam adalah putra pertama mereka dan hanya satu satu nya. Sejak Adam lahir sikap Bimo sudah berubah, jadi dia tidak memberikan kasih sayang yang utuh pada anak nya. Bimo terkesan cuek dan tak pernah menanyakan kabar Ada sekalipun. Jika Adam sakit pun dia tak pernah peduli. Balita berusia dua tahun itu memang tidak mengerti apapun, tapi dia jua bisa menangis jika di bentak atau di perlakukan kasar oleh Ayah nya sendiri.

''Kapan kamu berubah mas, mengapa setiap hari nya sikap mu seakin parah. Dimana Bimo yang dulu, suami yang perhatian dan hangat pada istri nya. Dulu waktu aku baru hamil, kamu sangat bahagia dan menyayangi ku. Tapi setelah anak mu lahir justru kamu tak pernah mengaggap nya ada. Bahkan lebih kejam dan kejam setiap hari nya. ''

Kinanti hanya mampu menyuarakan semua isi hati nya seorang diri, hanya Adam yang selalu mendegarkan keluh kesah nya walau anak itu tidak mengerti.

Awal sikap Bimo berubah hanya lebih pendiam jika dirumah, lama-lama dia cuek pada Kinan. Setelah itu dalam setiap hari nya ada sikap tidak suka pada Kinan yang Bimo tunjukan. Setiap hari nya Kinan tidak pernah lagi di anggap ada, jika di rumah Bimo memperlakukan nya seperti pembantu. Bahkan pembantu saja di perlakukan lebih layak oleh majikan nya.

Kesedihan Kinan tidak berlangsung lama, dia segera bangkit dan merapihkan rumah, seperti ibu rumah tangga pada umum nya. Saat kinan membereskan tas suami nya ada kertas berceceran di lantai. Betapa terkejut nya kinanti jika itu adalah nota pembelian tas, ponsel dan pakaian. Jika dilihat harga nya juga lumayan mahal bagi Kinanti yang tak memiliki penghasilan.

''Apa ini..? Bahkan harga tas ini uang belanja ku saja lebih mahal dari sebuah tas. Seperti apa bentuk tas yang di beli Mas Bimo. Mengapa tidak ada di rumah. Dres... Ini kan pakaian wanita. Apa jangan-jangan... '' Kinan lebih terkejut lagi melihat nota berikut nya.

''Siapa wanita yang menerima semua barang-barang dari mu Mas. ?'' pikiran Kinan mulai kacau.

''Hanphone.. '' melihat nota ketiga, Kinan lebih miris karena harga nya begitu fantastik, bagi seorang Bimo yang hanya bergaji Lima juta perbulan.

''Apalagi ini mas.. ?''mata Kinan memanas dan air mata nya meleh begitu sjaa.

''Aku yakin kamu pasti selingkuh Mas. Pasti selingkuhan mu itu yang membuat sikap mu berubah pada ku. '' di saat Kinan sibuk dengan pikiran nya sendiri. Mama mertua nya menghubungi nya.

''Hallo Ma.. '' Kinanti slelau sopan pada mertua nya, walau orang tua Bimo itu agak ketus ketika bicara dengan Kinan.

''Kinan, mengapa Bimo belum transfer uang sama Mama. Bulan ini. Kamu jangan menghabiskan uang anak ku ya, dia sudah berjanji aka selalu memberi jatah Mama nya setuap bulan. '' Kinanti terkejut dengan pertanyaan itu. Kinan memang tahu jika setuap bulan Bimo akan memberikan jatah pada Ibu nya.Kinanti berfikir jika Bimo sudah memberikan uang itu.

''Maaf Kinan tidak tahu Ma, biasanya Mas Bimo sendiri yang transfer uang nya sama Mama. '' jawab Kinan apa ada nya.

''Bimo pasti sudah memberikan uang itu pada mu. Dia bilang jika bulan ini kamu banyak keperluan, makanya uang nya tidak cukup untuk memberi jatah pada Ibu nya sendiri. Gaji sepuluh juta untuk apa saja Kinan, dasar wanita pemborosan bisanya menghabiskan uang suami mu saja. '' Mama mertua marah-marah dan menuduh kinanti tang tidak-tidak.

''Se....sepuluh juta Ma... ?'' Gaji Mas Bimo kan tidak sampai segitu Ma, bagaimana aku menghabiskan uang sebanyak itu. ?

''Halah kamu ini tidak usah banyak alasan, Bimo sudah lama naik gaji dan mama sudah tau itu. Semenjak dia naik jabatan sebagai manager, gajinya pun ikutan naik. Kamu masih ingin menutupi nya dari Mama, tidak bisa Kinan. Sekarang kamu transfer jatah Mama, jangan banyak alasan lagi. !''

Tubuh Kinan lemas, dia duduk di atas sofa untuk menyadarkan dirinya dari keterkejutan nya yang bertubi-tubi dalam satu hari.

...****************...

Mana nih suara nya para pembaca.. ?

Jangan lupa like, komen, vote dan hadian nya ya bestie. Apalagi saran, boleh sekali tinggal tulis di komen.

Segala support kalian merupakan suatu kehormatan, dan membuat Author lebih semangat dalam berkaya. Terimakasih banyak 🤗🤗😘😘😘

Ep 2. Naik Darah.

''Baik Ma, Kinan akan bilang Mas Bimo agar dia segera transfer jatah Mama. '' Kinan segera mematikan ponsel nya begitu saja. Pasti Mama mertua nya akan marah-marah dan menyumpahi Kinan, dengan sumpah serapah nya ketika sedang marah.

''Manager, sepuluh juta.... ?'' ucapan Mama nya selalu terngiang dalam benak Kinan. Gaji suami sepuluh juta tapi hanya di kasih uang receh setiap minggu nya. Kadang hanya uang dua puluh ribu Bimo berikan untuk nafkah kinan. Uang dua ratus ribu saja harus sampai dua minggu untuk segala keperluan rumah.

Kinanti semakin menangis meratapi kesedihan nya, betapa bodoh nya dia tidak tahu jika suami nya sudah naik jabatan dan gajinya sudah dua kali lipat dari sebelum nya. Bagaimana mungkin seorang istri tidak tahu pekerjaan dan gaji suaminya sendiri.

Kinan semakin peansaran dengan kebohongan suami nya, apa lagi yang lelaki itu sembunyikan di belakng nya. Dian mencari ke segala arah sudut kamar tetapi tidak menemukan apapun. Kinan lelah, pada akhir nya dia menyerah untuk mencari bukti, karena seperti nya Bimo selalu menyimpan nya di tempat yang aman.

Hari ini Bimo pulang telat, hari sudah larut lelaki itu baru saja sampai di rumah mengendarai motor kesangan nya. Sebenar nya Bimo memiliki mobil baru, dia baru saja kredit dua bulan lalu. Hanya saja dia enggan membawa pulang karena takut Kinan tahu.

Kinan melihat suami nya dengan emosi yang sudah menunpuk di dada nya, tetapi dia mencoba menahan emosi nya sebelum semua bukti dia genggam.

Bimo pulang lalu istirahat, dia mana mau memakan masakan Kinan yang apa ada nya itu. Dia juga selalu berkata jika maskaan istri nya tidak enak, padahal saat awal menikah Bimo begitu menyukai masakan Kinan. Kini jangan kan makanan, menyentuh Kinan saja dia sudah tidak mau. Sudah berbulan-bulan Kinan tidak pernah lagi mendapatkan nafkah batin nya. Dulu setelah Adam lahir Bimo masih mau menyetuh nya, tapi lama kelamaan tampak nya Bimo sudah tidak berselera melihat istri nya. Padahal walau sudah melahirkan badan Kinan masih tetapi ramping dan seksi. Hanya saja wajah nya sudah tidak secantik dahulu, kulit nya lebih kusam dari sebelum nya, karena tidak pernah perawatan. Jika dibandingkan dengan wanita cantik di liaran sana yanh merawat diri dan jago berdandan maka Kinan sangatlah jauh di bawah mereka. Boro-boro perawatan untuk membeli sabun cuci muka saja dia tidak mampu.

Pagi hari sebelum Bimo berangkat bekerja, Kinan memberanikan diri untuk meminta ijin pergi bekerja. Berhari-hari Kinan sudah memikirkan semua itu, dia ahrua bekerja demi dirinya dan putra nya. Jika kenyataan nya yang dia pikirkan bahwa suami nya mendua itu benar, Kinan sudah memiliki pekerjaan dan tak perlu takut jika harus berpisah dengan Bimo .

''Mas, boleh tidak jika aku bekerja. '' Bimo hanya menatap nya sekilas, sepertinya dia sedang berfikir sejenak.

''Untuk apa kamu bekerja.. ?'' pertayaan yang begitu konyol di lontarkan oleh Bimo.

''Untuk membantu ekonomi kelurga kita Mas, Adam sudah bertambah besar dan kebutuhan nya semakin banyak. '' Kinan menjawab serta ingin menyindir suami nya bahwa kebutuhan anaknya itu banyak.

''Oh, lalu siapa yang akan menjaga Adam. ?''

''Aku akan menitipkan nya pada Ririn Mas. '' Ririn itu sahabat nya Kinan, yang tinggal nya tidak jauh dari rumah Kinan hanya berbeda rt saja.

''Terserah kamu, bagus donk kalau kamu bekerja jadi kamu tidak perlu menyusah kan ku terus jika tidak punya uang. '' Kinan begitu murka dengan ucapan Bimo. Bagaimna bisa dia mengatakan istrinya itu menyusahkan.

''Ya Allah Mas, tega sekali kamu bilang aku menyusahkan, itu adalah tugas mu dan itu juga hak ku sebagai istri. '' Kinan pun akhir nya bersikap tegas pada sang suami.

Bimo langsung naik darah mendengar nya, baru segitu saja dia sudah murka dengan Kinan dan memberi tatapan yang menusuk. Sementara jika di bandingkan perbuatan nya pada Kinan, itu bukan lah apa-apa.

''Kamu harus tahu Kinan, kamu itu tidak layak di sebut istri. Melihat mu saja aku sudah tidak berselera, aku justru muak dan jijik. '' tusukan kata-kata kembali tertancap di hati Kinan. Bimo memang tak suami tak berharti yang tega pada Kinan.

"Tega sekali kamu mengatakan itu Mas, mengapa kamu sampai hati bicara seperti itu. Jika kamu kamu ingin aku layak dan cantik seperti wanita di luaran sana, maka berikan aku nafkah yang sesuai agar aku bisa mempercantik diri suapya tidak menjijikan di mata mu....! "

Bukan nya sadar dan mendengar keluhan Kinan, Bimo justru bertambah marah dan menekan rahang Kinan dengan tangam nya sendiri, Samlai Kinan kesakitan dan sulit untuk bernafas.

"Berani sekali kamu melawan ku, wanita gembel. Aku tidak akan segan-segan menyakiti mu jika kamu terus membangkang. " Ancam Bimo.

"Sa..sak...kit Mas. "Kinan merintih.

"Ingat itu...! " Bimo menghempaskan tubuh Kina begitu saja sampai tekena sudut pintu rumah nya.

Uhuk, uhuk, uhuk.

Kinana terbatuk akibat cekalan tangan Bimo, belum lagi rasa nyeri yang mengena siku nya yang ternyata membiru.

Bimo tak peduli lagi, dia pergi berangkat bekerja dan meninggalkan kinan yang masih merintih kesakitan. Kinan pun menangis, terlalu banyak luka yang sudah dia dapatkan dari suami nya.

Saat Kinan sedang menangis, tiba-tiba Adam menangis dengan kencang. Anak kecil dna mungil itu metakutan karena tidak ada sang ibu di samping nya, tidur nya terusik karena tangisan Kinan yang terdengar sampai ke dalam kamar.

"Sayang maaf, maafkan Ibu yang meninggalkan kamu nak. " Kinan pun menggendong putranya.

Dengan telaten Kinan mengurus putra nya, walau nyeri di siku nya masih terasa, dia tetap bersemangat menjalankan tanggung jawab nya sebagai seorang Ibu.

"Aku harus foto tanda bukti ini, bukti penganiayan mu Mas. "ucap Kinan.

Setelah Kinan menyimpan bukti kekerasan yang di lakukan suami nya, Ibu mertua nya kembali telfon.

"Halo Ma. " kata Kinan dengan sopan.

"Kinan mana uang Mama, katanya kamu bilang dengan Bimo. Tapi mana, belum ada seprsen pun uang yang kalian kirim. Tahu akan seperti ini, dulu aku tidak akan merestui kalian. Dasar menantu tidak tahu diri, jangan coba-coab kamu meracuni anak ku. Cepat transfer yang 2juta seperti biasa nya... ! " di samping hati nya yang nergejolak dengan semua cacian Mertua nya, Kina pun terlonjak kaget dengan uang di minta mertua nya. Jadi selama ini, Bimo memberi jatah pada Ibu nya sebanyak itu, sementara istrinya sendiri hanya di beri nafkah recehan saja.

"Maaf Ma, untuk uang Mama itu urusna Mas Bimo. Kinan sudah memberitahu nya, tetapi keputusan akhir tetap ada pada nya. " Kinan semakin kesal dengan mertua nya, enak saja minta uang sebanyak itu. Uang jatah Kinana sjaa tidak sampai satu juta perbulan, bahkan Kinan harus menjual barang pribadi nya yang iya beli sebelum menikah dengan Bimo.

Ep 3. Menghubungi Sahabat.

Kinan menghubungi Sahabat nya Ririn, dia bercerita jika ingin mencari pekerjaan. Bekerja apapun Kinan tidak keberatan, tetapi Kinan ingin menitipkan Adam pada nya. Beruntung nya, Ririn menerima nya karena anak Ririn sudah besar dan Mama Ririn lah yang akan menjaga Adam. Kinan berjanji akan memberikan sebagian gaji nya untuk Mama nya Ririn sebagia tanda terimakasih.

Suami Ririn berhasil mencarikan pekerjaan untuk Kinan, karena suami bekerja sebagai supir pribadi jadi pekerjaan yang dia cari untuk Kinan ya masih seputar di lingkungan kerja nya. Doni suami Ririn menawarkan pekerjaan sebagai art di tempat nya bekerja yang kebetulan sedang ksosong.

Pagi ini setelah Bimo berangkat bekerja, Kinan pergi menuju rumah Ririn untuk menitipkan Adam.

''Kinan, kamu sudah siap untuk bekerja.. ?'' Ririn bertanya.

''Siap Rin, demi Adam. '' jawab kinam dengan wajah sendu.

''keterlaluan sekali Bimo, menelantarkan istri dan anak nya. '' Ririn geram.

''Sudahlah Rin, aku bekerja untuk masa depan Bimo. Jika tabungan ku sudah cukup dan bisa mengontrak rumah, maka aku akan pergi dari kehidupan lelaki pengecut seperti dia. ''

Ririn sudah tau kehidupan rumah tangga Kinan dan Bimo seperti apa. Bukan Kinan ingin menceritakan kejelekan suami dan membongkar aib keluarga nya sendiri. Tetapi Kinan butuh teman curhat untuk meluapkan kesedihan dan kesakitan hati nya. Kinan memilih Ririn karena mereka memang dekat, dan Kinan percaya Ririn mampu menyimpan rahasia pribadi nya.

''Rin ini ongkos buat mu, rumah majikan mas Doni lumayan jauh dari sini, jadi kamu tidak mungkin berjalan kaki. '' Ririn memberikan ongkos pada Kinan.

Kinan tentu saja menolak, dia tidak mau merepotkan sahabat nya yang sudah banyak membantu nya.

Kinan melaju ke rumah itu dengan menggunakan ojek, di sana Doni sudah menunggu nya. Tidak mungkin jika Doni menunggu kedatangan Kinan di rumah nya, karena pasti dia akan telat dan kena tegur dari bos nya.

''Kinan, mari ku antar bertemu bos kita. '' ucap Doni.

''Iya Don terimakasih. ''Kinan pun mengekori Doni masuk ke dalam rumah itu.

Namanya Ibu Maharani, jika di rumah dia biasa di panggil Nyonya Rani oleh para pelayan di rumah nya.

Maharani melihat Kinan dari ujung rambut hingga kaki. Mungkin dia melihat Kina begitu kumuh seperti tak terurus.

''Siapa namamu.. ?'' ucap Nyonya Maharani.

''Kinan Nyonya. ''jawab Kinan dengan gugup.

Banyak pertanyaan yang dilontarkan Maharani untuk Kinan, seperti yang biasa di lakukan Ibu-ibu jika menerima pembantu baru di rumah nya.

Setelah Kinan berpakain rapih dan merapihkan rambut nya agar tidak berantakan. Maharani memperkenalkan Kinan pada art lain nya, yang umur nya jauh di atas nya, bisa di bilang Ibu untuk Kinan.

Melakukan pekerjaan nya Kinan begitu senang, ternyata tidak terlalu sulit, yang pasti harus selalu mematuhi aturan yang ada.

Kinan pulang ketika sore hari saat pekerjaan nya sudah selesai, dengan lelah yang menerpa Kinan menggendong Adam dengan senang nya. Kinan sampai di rumah sebelum Bimo pulang. Jadi Bimo tidak tahu apa saja yang di lakukan oleh Kinan jika dirinya sednag bekerja.

''Mas uang belanja sudah habis.. '' kata Kinan setelah Bimo selesai mandi.

''Habis kata mu... !''mata Bimo membulat menatap Kinan dengam tajam, serta melemparkan handuk yang di kenakan nya ke wajah Kinana.

Apa saja yang kamu makan ha..? ''Dasar istri tidak tahu di untung, bisa nya menyusahkan saja.''

''Mas aku hanya meminta uang belanja saja, mengapa kamu harus marah. ?''

Bukan jawaban atau memberikan uang yang di minta oleh Kinan, tetapi pukulan lah yang di berikan oleh Bimo untuk nya.

''Aw, sakit Mas. '' Kinan merintih, merasakan sakit uang di terima nya karena ulah Bimo.

''Sudah pernah ku bilang, jangan membantah ucapan ku, atau akan ku robek mulut kotor mu itu. '' lagi-lagi ucapan Bimo menususk hati Kinan.

Meminta uang belanja saja dia harus di aniaya, jika Kinan sudah mendapatkan gaji dari tempat nya bekerja, tidak mungkin lagi dia meminta pada Bimo yang hanya memberikan sakit yang luar biasa. Padahal sudah dua minggu sejak Bimo memberikan uang belanja yang Kinan minta, padahal itu hanya lima pukuh ribu saja. Beruntung nya, kepala pelayan di rumah Maharani sering memberikan Kinan lauk ketika ingin pulang, jika tidak pasti Kinan sudah kelaparan.

Bimo melemparkan uang receh nya pada Kinan, jika di hitung mungkin jumlah nya hanya dua puluh ribu saja. Dengan tangan gemetar, Kinan memunguti uang itu, karena kalau tidak di ambil bisa saja Bimo semakin marah dan menghajar nya sampai babak belur. Kinan bersumpah dalam hati, jika dia sudah memikiki uang tidak akan sudi lagi dia mengemis pada Bimo.

Sampai saat ini, Bimo belum mengetahui jika Kinan bekerja. Bimo tidak pernah bertanya dan bergaul pada tetangga jadi dia tidak akan mungkin tahu.

Pagi ini Kinan menerima gaji pertama nya, betapa senang nya dia saat melihat amplop yang di tangan nya. Hanya Kinan yang menerima gaji secara cash, yang lain nya sudah memiliki Atm pribadi.

Kinan menyimpan uang nya dengan rapih, dia tidak mau jika Bimo sampai tahu jika dirinya memiliki uang. Kinan pun membuka rek pribadi dan di sembunyikan agar Bimo tidak tahu. Bahkan dia menyembunyikan buku nya di rumah Ririn.

''Sudah beberapa hari Bimo tidak pulang Rin. '' Kinan bercerita pada Ririn.

''Kamu sadar tidak kin, setiap kamu mengeluh Bimo tak pulang berhari-hari itu setiap dia baru saja gajian. ?''

''Benarkah.. ?'' Kinan berfikir.

''Lihat saja sekarang tanggal berapa. !'' ucap Ririn.

Kinan membuka ponsel dan melihat tanggal yang tertera, memang benar jika saat ini tengah tanggal muda. Bimo bisa sampai lima hari atau satu minggu tidak pulang ke rumah nya. Dalam waktu yang lama itu, dia juga tidak memikirikan betapa nelangsa nya Kinan yang tidak memiliki uang.

''Benar juga Rin, kira-kira dia kemana ya. ?''kata Kinan.

''Bisa saja dia sedang berdua dengna gundit nya. '' mata Kinan memerah, walau sebenar nya dia sudah tahu jika suami nya pasti meiliki wanita lain, tetap saja hati nya begitu sakit.

''Kamu harus cari tahu Kin, kamu harus bertindak dengan tegas pada Bimo. !'' Ririn pun ikut kesal dengan Kinan yang hanya pasrah saja di perlakukan tidak adil oleh suami nya.

''Untuk apa Rin.. ? Jika memang dia mendua aku tak akan melarang nya. Jika memang dia sudah menikahi wanita lain pun aku tidak masalah. '' tentu saja Ririn merasa jengkel mendengar nya.

Kamu sudah gila Kinan, ''bagaiman kamu bisa berfikir deperti itu. ?''

''Kenapa tidak.. ?'' lagi-lagi jawaban Kinan membuat Ririn menahan emosi nya.

...****************...

Mana nih suara nya para pembaca.. ?

Jangan lupa like, komen, vote dan hadian nya nya ya bestie. Apalagi saran, boleh sekali tinggal tulis di komen.

Segala support kalian merupakan suatu kehormatan, dan membuat Author lebih semangat dalam berkaya. Terimakasih banyak 🤗🤗😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!